FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) | Kusumastuti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2741 6153 1 SM

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN
YANG BEKERJA
(Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten,
Kabupaten Karanganyar)
Nur Ita Kusumastuti
K8409045
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK : Nur Ita Kusumastuti. K8409045. FENOMENA TAMAN
PENITIPAN ANAK (TPA) BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA
(Studi Kasus di TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten,
Kabupaten

Karanganyar).

Skripsi,

Fakultas

Keguruan dan


Ilmu

Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui peranan TPA bagi
perempuan (ibu) yang bekerja diluar rumah (2) Mengetahui pola pengasuhan
anak di TPA menurut Hak-Hak Anak. Penelitian ini berlokasi di TPA Jaya
Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Bentuk penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan
pendekatan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data berasal dari
informan yang meliputi ibu yang bekerja, pendidik/pengasuh dan pengelola
serta dokumen atau arsip sejarah berkembangnya TPA Jaya Kartika.
Sampling diambil dengan teknik purposive sampling yang dilakukan dengan
memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah yang
hendak diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber
data yang mantap sehingga kemungkinan pilihan informan dapat

1

2


berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi
langsung dan wawancara mendalam. Triangulasi sumber dan triangulasi
metode digunakan dalam teknik analisis interaktif yakni dengan tahapan
sebagai berikut : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Peranan TPA
bagi perempuan (ibu) yang bekerja diluar rumah yaitu menggantikan peran
pengasuhan anak disaat ibu bekerja dan menggantikan peran sosialisasi dan
pendidikan pada anak saat ditinggal orang tua bekerja. Peran itu dilakukan
para pendidik/pengasuh pada saat anak melakukan kegiatan di KB dan TPA.
(2) Pola pengasuhan anak selama berada di TPA telah dilakukan sesuai
dengan hak-hak anak. Pola pengasuhan itu meliputi hak untuk hidup, hak
untuk berkembang, hak untuk berpartisipasi, dan hak untuk mendapat
perlindungan.
Simpulan penelitian ini adalah peranan TPA bagi perempuan yang
bekerja diluar rumah dan pola pengasuhan anak di TPA sudah berjalan
dengan baik. TPA tidak hanya sebagai penitipan anak saja namun juga
mendidik anak agar menjadi cerdas, mandiri dan berakhlak mulia.


Kata kunci : perempuan bekerja, peranan TPA, pola pengasuhan anak
Pendahuluan
Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial yang befungsi
sebagai pengembangan keturunan melalui perkawinan serta sebagai tempat
pemeliharaan anak. Adanya perkawinan bertujuan melestarikan keturunan
supaya ada generasi penerus. Keluarga merupakan tempat sosialisasi
pertama yang diperoleh anak. Selain itu peran orang tua diperlukan dalam
proses tumbuh kembang anak.

3

Peran orang tua dalam keluarga terkandung dalam pasal 1 ayat 11
Undang-Undang no. 23 th 2002 tentang perlindungan anak (UU
perlindungan anak) terdapat istilah “Kuasa Asuh” yaitu kekuasaan orang tua
untuk mengasuh, mendidik, memelihara, membina, melindungi dan
menumbuh kembangkan anak sesuai dengan agama yang di anutnya dan
kemampuan bakat serta minatnya. Kewajiban sebagai orang tua adalah
memberikan kasih sayang (afeksi) dan cinta terhadap anak. Kasih sayang
orang tua kepada anak diwujudkan dengan pemenuhan kebutuhan hak anak

secara layak.
Permasalahan ekonomi keluarga menyebabkan perubahan pada peran
perempuan. Akibatnya perempuan memiliki peran ganda selain menjadi ibu
tetapi juga menjadi perempuan yang bekerja. Semula perempuan hanya
disibukkan dengan urusan domestik seperti rumah tangga dan pengasuhan
anak. Kini perempuan mulai masuk ranah publik dengan bekerja keluar
rumah untuk mencari nafkah tambahan meskipun pencari nafkah utama
adalah suami. Dari data sakernas terlihat bahwa presentase perempuan yang
bekerja semakin meningkat dari tahun 2008-2010. Hal ini mengindikasikan
bahwa kesempatan bekerja untuk perempuan semakin meningkat sehingga
laki-laki dengan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam
mengakses pekerjaan. Rutinitas sehari-hari yang dilakukan orang tua diluar
rumah membuat waktu bersama anak menjadi sedikit. Kewajiban orang tua
akan pemberian kasih sayang (afeksi) kepada anak berkurang. Orang tua
tidak bisa mendampingi anak selama 24 jam penuh. Waktu bermain anak
dengan orang tua menjadi kurang intensif. Maka dari itu para orang tua
sekarang cenderung memilih menitipkan anaknya di TPA (Taman Penitipan
Anak).
Lokasi penelitian berada di TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan
Jaten, Kabupaten Karanganyar. Taman Penitipan Anak merupakan bentuk

layanan

Pendidikan

Anak

Usia

Dini

(PAUD)

Non-Formal

yang

4

keberadaannya terus berkembang jumlahnya. memberikan layanan yang
holistik dan integratif. Holistik berarti seluruh kebutuhan anak (kesehatan,

gizi,

pendidikan,

perlindungan,

berkembang

dan

mempertahankan

kelangsungan hidup) dilayani dalam lembaga penyelenggaraan TPA.

Metode
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi
kasus tunggal terpancang. Sumber data berasal dari informan yang meliputi
ibu yang bekerja, pendidik/pengasuh dan pengelola serta dokumen atau arsip
sejarah berkembangnya TPA Jaya Kartika. Sampling diambil dengan teknik
purposive sampling yang dilakukan dengan memilih informan yang

dianggap mengetahui informasi dan masalah yang hendak diteliti secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap
sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan
kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara
mendalam. Triangulasi sumber dan triangulasi metode digunakan dalam
teknik analisis interaktif yakni dengan tahapan sebagai berikut :
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi data.
Review Literatur
Adanya perbedaan psikologis antara perempuan dan laki-laki didasari
oleh dua teori yakni nature dan nurture. Menurut Skolnick & Skolnick
(1974:131) teori ”nature dan nurture”(dalam Budiman, 1981:4) : “ Kedua
teori yang ekstrem ini tentu saja ada teori-teori yang mencoba menjelaskan
bahwa perbedaan ini disebabkan oleh semacam interaksi antara faktor-faktor
biologis

dan

faktor-faktor


sosio-kultural”.

Teori

nature

mencoba

menjelaskan bahwa perbedaan perempuan dan laki-laki disebabkan faktorfaktor biologis yang dimiliki sejak lahir (alami). Teori nurture beranggapan

5

bahwa perbedaan antara perempuan dan laki-laki disebabkan oleh
konstruksi kebudayaan. Pola pengasuhan di TPA mengacu kepada hak-hak
anak selama ditinggal ibu bekerja. Adanya TPA dimaksudkan agar anak
terpenuhi akan hak-haknya sebagai anak. Hak-hak anak diperoleh melalui
pola pengasuhan di TPA karena pengasuh di TPA merupakan orang tua
kedua bagi anak. Dalam UUPA Bab 1 Pasal 1 terkandung antara lain :
a)


hak untuk hidup

b)

hak untuk berkembang

c)

hak untuk berpartisipasi, dan

d)

hak untuk mendapat perlindungan

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menurut Skolnick & Skolnick (1974:131) teori ”nature dan
nurture”(dalam Budiman, 1981:4) : “ Kedua teori yang ekstrem ini tentu
saja ada teori-teori yang mencoba menjelaskan bahwa perbedaan ini
disebabkan oleh semacam interaksi antara faktor-faktor biologis dan faktorfaktor sosio-kultural”. Teori nature mencoba menjelaskan bahwa perbedaan

perempuan dan laki-laki disebabkan faktor-faktor biologis yang dimiliki
sejak lahir (alami). Teori nurture beranggapan bahwa perbedaan antara
perempuan dan laki-laki disebabkan oleh konstruksi kebudayaan.
Secara fisik, perempuan berbeda dengan laki-laki. Alat kelamin laki-laki
berbeda dengan perempuan sehingga fungsi reproduksinya juga berbeda.
Perempuan memiliki kodrat bisa hamil kemudian melahirkan anak dan
menyusui anak maka perempuan identik dekat dengan alam. Secara
psikologis laki-laki memiliki pemikiran rasional, memiliki jiwa pemimpin,
lebih aktif dan agresif. Perempuan memiliki sifat sebaliknya lebih
emosional, lemah lembut, dan lebih pasif.
Adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan membuat banyak
masayarakat percaya bahwa perempuan sewajarnya di rumah berada di

6

sektor domestik (Budiman, 1981). Tugas ini merupakan tugas perempuan
yang diberikan alam seperti melahirkan anak dan merawat anak di dalam
keluarga. Pada saat ini, perempuan-perempuan mulai terjun keranah publik
dengan bekerja keluar rumah. Hal ini dilakukan perempuan khususnya ibu
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang semakin mendesak. Ibu bekerja

di luar rumah membantu suami dalam hal mencari nafkah. Tugas suami
sebagai pencari nafkah utama dan istri membantu sebagai pencari nafkah
tambahan. Tugas yang diberikan alam kepada perempuan membuat
perempuan dekat dengan anak karena ibu yang bisa melahirkan anak dan
merawat anak (Moore, 1998). Peran laki-laki sebagai ayah juga penting
didalam pengasuhan anak namun karena tugas ayah sebagai pencari nafkah
yang bekerja di luar rumah membuat kedekatan antara anak dan ayah tidak
erat seperti dengan ibu. Oleh karena itu, perempuan yang bekerja memiliki
anak usia lahir – 6 tahun memerlukan orang lain sebagai pengasuh yang
menggantikan ibu saat bekerja.
Maraknya Taman Penitipan Anak (TPA) yang berdiri di sekitar
perumahan disebabkan banyaknya ibu bekerja di luar rumah sedangkan
anak tidak ada yang mengasuh saat ditinggal orang tua bekerja. Maka dari
itu, TPA sebagai pengasuhan alternatif saat anak ditinggal bekerja orang tua
sehingga hak-hak anak tetap terpenuhi.
Adanya TPA dimaksudkan untuk membantu urusan domestik dalam
hal pengasuhan anak yang menjadi tanggung jawab perempuan pada saat
masuk ranah publik bekerja diluar rumah elama anak ditinggal ibu bekerja.
TPA menggantikan peran pengasuhan dan peran sosialisasi serta peran
pendidikan pada anak saat ditinggal ibu bekerja. Hal ini memberikan
dampak ketenangan dan kenyaman bagi ibu bekerja disaat melakukan
pekerjaan diluar rumah. Antara orang tua dengan TPA saling bekerja sama
dalam memajukan negara terutama dalam rangka mencerdaskan anak
bangsa.

7

Pola pengasuhan di TPA mengacu kepada hak-hak anak selama
ditinggal ibu bekerja. Adanya TPA dimaksudkan agar anak terpenuhi akan
hak-haknya sebagai anak. Hak-hak anak diperoleh melalui pola pengasuhan
di TPA karena pengasuh di TPA merupakan orang tua kedua bagi anak.
Dalam UUPA Bab 1 Pasal 1 terkandung antara lain :
e)

hak untuk hidup

f)

hak untuk berkembang

g)

hak untuk berpartisipasi, dan

h)

hak untuk mendapat perlindungan

Dengan demikian anak merupakan subjek dalam kegiatan yang ada di TPA.
Pola pengasuhan anak mengacu pada hak-hak anak yang terkandung dalam
UUPA Bab 1 Pasal 1 Hak anak untuk hidup, berkembang, berpartisipasi dan
mendapat perlindungan didapatkan anak melalui kegiatan dan pola
pengasuhan yang disediakan di TPA maupun kegiatan KB.

Penutup
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka
dalam penelitian ini dapat diambil simpulan sebagai berikut:
Peranan TPA Jaya Kartika bagi ibu yang bekerja yaitu menggantikan peran
pengasuhan anak dan menggantikan peran sosialisasi maupun peran
pendidikan anak selama ditinggal orang tua bekerja.
Pola pengasuhan anak diterapkan melalui Kelompok Belajar untuk usia 2
tahun - 4 tahun dengan pendekatan BCCT yakni pendekatan yang berusaha
merangsang anak agar aktif di sentra-sentra permainan. Sedangkan pola
pengasuhan anak di TPA diterapkan dengan jadwal bermain, makan siang,
tidur siang dan mandi secara rutin. Jadi, anak belajar aktif bukan gurunya.
Dengan kata lain pola pengasuhan yang diterapkan menghendaki anak
menjadi “subjek” yang secara bebas mengembangkan kemampuannya secara
maksimal.

8

Dari hasil temuan dan analisis data, maka peneliti memberikan saransaran untuk menambah wawasan mengenai hal tersebut sebagai berikut :
1. Bagi pengelola TPA Jaya Kartika
a. Hendaknya meningkatkan saran dan prasarana atau fasilitas yang
menunjang kegiatan di KB maupun TPA.
2. Bagi pendidik/pengasuh di TPA Jaya Kartika
a. Diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang menarik dan
kreatif sehingga anak-anak senang saat mengikuti kegiatan.
b. Hendaknya sabar dalam merawat anak-anak terutama yang aktif
bergerak dengan karakter kepribadian yang berbeda antara anak satu
dengan yang lainnya.
3. Bagi orang tua (ibu) peserta TPA Jaya Kartika
a. Hendaknya dapat menyesuaikan pengajaran antara pola pengasuhan
anak selama berada di TPA dengan di rumah. Dengan demikian, anak
akan mudah menerima pengajaran yang diberikan saat di TPA maupun
ketika sedang berada di rumah bersama orang tua.

Daftar Pustaka
Aida, Vitalaya Hubeis. (2010). Pemberdayaan perempuan dari Masa ke
Masa. Bogor : IPB Press
Arif, Budiman. (1981). Pembagian kerja secara seksual. Jakarta : PT
Gramedia
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2011). Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak. Jakarta : Kementerian
Pendidikan Nasional
Moore, L Henrietta. (1998). Feminisme Dan Antropologi. Jakarta : Obor
Sakernas jumlah penduduk yang bekerja tahun 2008-2010. diunduh tanggal
27 Mei 2013 dari www.depnakertrans.go.id/uploads/doc/RPJP.pdf

9

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sutopo, HB. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. diunduh
tanggal

27

Juni

2013

dari

(http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17453/nprt/539/uu-no23-tahun-2002-perlindungan-anak

10

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK
BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA
(STUDI KASUS DI TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten,

Kabupaten Karanganyar)

JURNAL
Oleh :
Nur Ita Kusumastuti
K8409045

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
AGUSTUS 2013

11

PERSETUJUAN

Jurnal ini telah disetujui untuk disahkan sebagai syarat memenuhi
ujian skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas
keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Agustus 2013

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Hj. Siti Rochani, M.Pd

Siany Indria L, S.Ant.M.Hum

NIP. 195402013 198003 2 001

NIP. 19800905 200501 2 002

12

Dokumen yang terkait

FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK (TPA) BAGI PEREMPUAN PEKERJA (Studi Kasus Di TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar).

1 3 16

PEMENUHAN KEBUTUHAN HAK DASAR ANAK BAGI ORANG TUA DI TEMPAT PENITIPAN ANAK BALITA (TPAB) AKHLAQUL KARIMAH AISYIYAH WARU KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO | Koyimah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10188 21684 1 SM

1 2 15

STRATEGI PENYEIMBANGAN PERAN GANDA PEREMPUAN (STUDI KASUS PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEREMPUAN BEKERJA DI DUSUN KAPLINGAN, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA) | Aini | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9379 19948 1 SM

0 1 20

Pengembangan Pedagang Di Obyek Wisata Sondokoro Kabupaten Karanganyar | Rahmanto | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2464 5592 1 SM

0 0 15

PARTISIPASI PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA DI DESA BERJO, NGARGOYOSO, KARANGANYAR | Putra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2489 5647 1 SM

0 0 12

Partisipasi Perempuan Dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Di Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali | Meita | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2443 5541 1 SM

0 0 7

TAMAN CERDAS SEBAGAI SIMBOLISASI KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta) | Utami | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4032 8976 1 SM

1 2 14

EKSISTENSI KESENIAN INCLING DALAM ERA MODERNISASI (Studi Kasus Di Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo) | Permatasari | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3891 8595 1 SM

0 0 12

FENOMENA PENGEMIS ANAK DI PASAR KLEWER SURAKARTA (Studi Tentang Fenomena Akses Layanan Pendidikan Pengemis Anak) | Setyaningrum | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4322 9663 1 SM

0 0 16

EKSISTENSI TOKOH ADAT PEREMPUAN (Studi Fenomenologi Tradisi Mitoni Di Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo) | Prihananti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8520 17969 1 SM

0 0 1