S JKR 1101910 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu usaha sadar serta konsep yang terpadu dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi
tertentu dalam rangka membantu anak didik agar menjadi manusia terdidik dan
mampu mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu. Hal ini dilandasi
menurut pendapat para ahli mengenai pengertian pendidikan yang dikemukakan
oleh Juliantine (2012, hlm 7) mengatakan bahwa:
Pendidikan adalah untuk mengembangkan individu menjadi individuindividu yang kreatif, berdaya cipta, dan yang dapat menemukan atau
discover. Serta pendidikan sebagai proses menolong, membimbing,
mengarahkan dan mendorong individu
Dari pembahasan di atas, tujuan pendidikan berkaitan erat dengan hal
yang ingin dicapai dalam program pendidikan. Pendidikan merupakan suatu
proses pembinaan yang berlangsung seumur hidup, disebutkan dalam UndangUndang sistem nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk meningkatkan prestasi peserta didik agar menjadi
manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, demokratis dan bertanggung jawab.
Sekolah


merupakan

salah

satu

tempat

berlangsungnya

kegiatan

pendidikan. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan di sekolah diharapkan lebih dari
sekedar belajar. Kegiatan pembelajaran atau pengajaran merupakan bagian
kegiatan yang paling pokok di dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah.
Berhasil atau tidaknya proses pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.
Dalam hal lain sekolah sebagai berlangsungnya tempat dalam proses
pendidikan atau pembelajaran dapat ditunjukan dengan adanya proses
1

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

transformasi melalui berbagai macam interaksi yang bersifat edukasi. Oleh karena
itu, dalam kegiatan pembelajaran banyak dikombinasikan dan disusun
berdasarkan materi, media atau fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu mata pelajaran di sekolah adalah pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang di terapkan di
sekolah sesuai dengan kurikulum terbaru kementrian pendidikan dan kebudayaan
indonesia. Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang menekankan pada
suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka
memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan,
dan pembentukan watak. Pada hakikatnya kita ketahui bersama pendidikan
jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk

menghasilkan perubahan progresif dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,
mental, serta emosional. Tujuan pendidikan jasmani di sekolah selalu mencakup
tiga aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Juliantine (2012, hlm 7-8) menjelaskan bahwa:
Tujuan yang harus dikembangkan dalam diri siswa sebagai individu utuh
yang sedang tumbuh dan berkembang, dimana tujuan pendidikan itu
adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik yang
melibatkan dimensi kognitif, afektif, psikomotor maupun sosial dalam
pengertian yang lebih luas.
Pada pembahasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
pendidikan jasmani hakikatnya adalah pendidikan yang berjalan melalui aktifitas
jasmani atau aktifitas gerak. Pendidikan jasmani diajarkan di sekolah untuk
senada satu tujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sehubungan dengan pembahasan di atas, Kurikulum yang terdapat dalam
mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar meliputi materi permainan

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

dan olahraga. Materi permainan dan olahraga diantaranya meliputi: olahraga
tradisional, permainan bola besar, permainan bola kecil, eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non-lokomotor serta manipulatif, atletik, renang, sepak
bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, bela diri
serta aktivitas lainnya. Dalam kesempatan penelitian ini, Sehubungan pemaparan
di atas mengenai setandar kompetensi dan kompetensi dasar serta permainan bola
besar. Penulis berencana meneliti permainan bola voli. Pengertian Permainan
bolavoli telah dijelaskan oleh Yudiana (2009, hlm. 30) menjelaskan bahwa;
Permainan bola voli adalah suatu permainan olahraga yang pada awal ide
dasarnya adalah permainan memantul-mantulkan bola (to volley) oleh
tangan atau lengan dari dua regu. Lapangan dibagi menjadi dua sama
besar oleh net atau tali yang dibentangkan diatas lapangan dengan ukuran
ketinggian tertentu.
Sehubungan dengan materi permainan bola voli di atas, pengamatan
penulis mengenai permainan bolavoli di SMPN 1 Subang, terdapat berbagai
macam kendala yang dihadapi oleh siswa dalam melakukan pembelajaran

permainan bola voli khususnya dalam kegiatan permainan bola voli dan
pengetahuan siswa terhadap permainan bola voli. Ditemukan bahwa peserta didik
dalam permainan bola voli tidak dapat melakukan pola permainan yang sesuai.
Dalam hal ini permainan hanya satu atau dua sentuhan, setelah itu bola jatuh garis
out atau pemain melakukan kesalahan sehingga bola seringkali diulangi dari awal.
Begitu juga hal ini berdampak pada perkembangan kognitif siswa yang
sebatas hanya mengetahui gerakan dasar permainan bola voli tanpa memahami
jelas gerakan, strategi atau aturan yang penting dalam permainan bola voli. Pada
umumnya siswa hanya mengikuti tugas gerak dari guru saja. Sementara
peraturannya dan hal mengenai permainan bola voli belum sepenuhnya
memahami. Sehingga apabila guru bertanya misalkan tentang toser, mereka
belum sepenuhnya memahami pengertian apalagi menjelaskan hal seperti itu.
Pada dasarnya siswa hanya mengetahui tugas gerak memindahkan bola pada
daerah lawan.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4

Tentu saja pemaparan kasus lapangan di atas, mengundang ketertarikan
penulis untuk meneliti. Karena hal ini berdampak pada perserta didik dalam hal
perkembangan geraknya terhambat oleh aturan sesungguhnya dan pengetahuan
yang kurang dimiliki peserta didik. Kita bisa perhatikan bersama dalam kondisi
sesungguhnya dilapang, siswa seringkali hanya melakukan service awal saja,
setelah bola dipantulkan dari tangan server, bola langsung “mati” atau tim daerah
lawan tidak bisa membalikan kembali bola yang diberikan, kedua seringkali siswa
tidak bisa melakukan serve dengan sampai daerah lawan atau tidak tepat pada
daerah lawan. Ketiga siswa masih takut melakukan gerakan penerimaan dari bola
yang di serve oleh tim lain dan kasus lainya yang pada ujungnya berdampak pada
permainan bola voli tidak jalan.
Selanjutnya penulis menekan pada hal kedua dalam analisis permainan
bola voli ini yakni dalam perkembangan kognitif. Penyebab penurunan kognitif
siswa terhadap permainan bola voli ini berdasarkan pengamatan peneliti terletak
pada terpatoknya siswa pada bola yang bagaimanapun caranya harus masuk pada
daerah lawan. Tanpa memahami bagaimana kegunaan passing atas, tanpa
memahami peran tugas masing masing pemain dan lain lain.
Melihat dari pemaparan di atas, asas perkembangan anak seyogianya

memiliki ruang gerak bebas tanpa dibatasi oleh aturan dalam permainan itu
sendiri. Hasil pengamatan penulis pada pembelajaran passing bawah bola voli
pada siswa kelas VII tersebut secara umum siswa-siswi tidak sanggup melakukan
sesuai dengan aturan permainan bola voli sesungguhnya. Dari hasil permasalahan
tersebut penulis mengambil dugaan. Pertama, secara perkembangan motorik
siswa kelas VII belum bisa melakukan gerakan. Kedua, secara kognitif anak
belum sampai pada pemahaman mendalam mengenai permainan bola voli.
Sehingga mengakibatkan timbulnya gerakan yang asal dan permainan yang tidak
hidup karena susahnya aturan yang sesungguhnya bagi perserta didik tingkat
menengah.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

Dari pemaparan masalah tersebut guru pendidikan jasmani seyogianya
memilki kemampuan dalam memodifikasi pembelajaran yang sifatnya dapat

mempermudah siswa dalam pembelajaran. Modifikasi adalah salah satu cara yang
tepat untuk menanggulangi masalah tersebut. Karena fungsi dari modifikasi itu
sendiri adalah menjadi pembantu atau penolong untuk memudahkan seseorang
melakukan suatu kegiatan. Hal ini senada dengan ungkapan oleh Bahagia (2000,
hlm. 3) bahwa:
Modifikasi dapat menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran
dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang
potensial dalam memperlancar siswa dalam proses kegiatan belajar
pembelajaranya.
Sesuai dengan penyampaian dari para ahli mengenai keuntungan
modifikasi pembelajaran, maka rencana modifikasi yang peneliti akan terapkan
dalam pembelajaran permainan bola voli diantaranya pertama, perluasan lapangan
bola voli, serve awal dapat menggunakan lemparan dua atau satu tangan, pantulan
passing yang dapat dilakukan tidak terbatas dengan syarat tanpa mengenai tanah.

Penulis berharap dengan adanya bantuan dari modifikasi pembelajaran ini dapat
membantu siswa untuk dapat meningkatkan gerakan permainan bola voli serta
mempelajari permainan bola voli dengan baik. Maka dari itu penulis tertarik
untuk mengangkat permasalahan ini ke dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan fokus penelitian memperbaiki peningkatan permaian bolavoli dengan

judul penelitianya adalah “Penerapan Modifikasi Pembelajaran Permainan Bola
Voli Terhadap Peningkatan Bermain Dan Pengembangan Kognitif Siswa
(Penelitian Tindakan Di Kelas Vii-A Smpn 1 Subang)

B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti mengidentifikasi adanya
beberapa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di Kelas VII-A SMPN 1
Subang diantaranya:

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1. Kebanyakan siswa kelas VII tidak bisa melakukan gerakan passing bawah
bolavoli.
2. Kurangnya pemahaman siswa tentang gerakan passing bolavoli.
3. Siswa merasa takut dan merasa sakit apabila menerima bola lambung dari

lawan.
4. Rendahnya kemampuan siswa memantulkan bola pada tangan dengan
baik.

C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah

modifikasi

pembelajaran

permainan

dapat

meningkatkan

keterampilan bermain dan pengembangan kognitif siswa dalam permainan bola

voli di kelas VII-A SMPN 1 Subang ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu hasil yang ingin dicapai atau
ditemukan oleh peneliti sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto (2003, hlm. 43)
mengemukakan bahwa “tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.”
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah:
Ingin mengetahui penerapan modifikasi pembelajaran permainan bola voli
terhadap

peningkatan

gerakan

dan

pemahaman

kognitif

siswa

dalam

pembelajaran permainan bola voli di kelas VII SMPN 1 Subang.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibedakan menjadi 3 kategori yaitu manfaat
bagi siswa, manfaat bagi guru, dan manfaat bagi sekolah.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

1. Manfaat bagi siswa
a. Memberikan pemahaman mengenai modifikasi pembelajaran permainan
bola voli.
b. Merangsang dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Menyalurkan kelebihan atau bakat pada anak.
d. Memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani.
e. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan pada anak, terutama untuk
memenuhi rasa ingin tahu anak.
f. Mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
g. Menanamkan rasa percaya diri, kerjasama, rasa sosial, dan saling tolongmenolong.
2. Manfaat bagi guru
a. Memberi alternatif modifikasi baru dalam permainan bola voli.
b. Menciptakan suatu kondisi pembelajaran yang efektif.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan kualitas sekolah dengan meningkatnya prestasi kemampuan
belajar siswa.
b. Sebagai masukan yang positif dalam upaya proses belajar dan mengajar di
masa yang akan datang.

F. Definisi Istilah
Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul dan isi skripsi
ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap penting dengan
demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran, yaitu:
1. Bola voli merupakan salah satu jenis permainan bola kecil beregu. Bola voli
merupakan bentuk permainan tradisional yang mengutamakan beberapa unsur
kekompakan, ketangkasan dan kegembiraan.
2. Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya
karena hasil dari pengalaman.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

3. Media merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara
harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar.
4. Siswa adalah seseorang yang sedang menempuh ilmu sedalam mungkin
meskipun rela maupun tidak rela mengeluarkan biaya, tenaga, waktu, dan
pikiran.
5. Pembelajaran adalah interaksi antara guru dan pesera didik yang menciptakan
suatu pengorganisasian atau pengaturan suatu kondisi lingkungan yang sebaikbaiknya untuk menunjang interaksi ilmu peserta didik.
6. Pengertian media pembelajaran menurut Bahagia dan Suherman (2000, hlm. 1)
menjelaskan bahwa: “Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan Developmentally
Appropriate Practice (DAP). Yaitu tugas ajar yang diberikan harus

memperhatikan perubahan kemampuan anak yang dapat membantu mendorong
perubahan tersebut.
7. Permainan bolavoli adalah suatu permainan dalam bentuk melambungkan bola
di udara hilir mudik di atas net dengan maksud dapat menjatuhkan bola ke
petak lawan. Permainan menurut Ahmadi (2007, hlm. 19) “merupakan suatu
permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang,
sebab dalam permainan ini dibutuhkan koordinasi gerak yang cepat dan baik.

G. Struktur Organisasi Penulisan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab. Adapun uraian mengenai isi
dari penulisan setiap babnya adalah sebagai berikut:
1. Dalam BAB I pendahuluan berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan
awal dari penyusuna skripsi ini. Bab ini tersusun atas latar belakang penelitian,
identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

2. Selanjutnya BAB II mengenai Kajian pustaka, Kerangka pemikiran, dan
Hipotesis. Bab ini berfungsi untuk landasan teoritis dalam menyusun
pertanyaan penelitian dan tujuan.
3. Kemudian BAB III Metode penelitian, berupa tentang penjabaran secara rinci
mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen seperti, lokasi dan
subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
definisi oprasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta
teknik yang digunakan untuk menganalisis yang didapat.
4. Selanjutnya BAB IV hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang dua hal
utama, yaitu pengolahan dan analisis data (untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan
penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan. Untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian dan tujuan
penelitian) serta pembahasan atau analisis temuan (untuk mendiskusikan hasil
temuan yang dikaitkan dengan dasar teoritis yang telah dibahas dalam BAB
II).
5. Terakhir BAB V Kesimpulan dan Saran. Bab ini menyajikan penafsiran dan
pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai
penggunaan modifikasi peraturan pembelajaran dan pemahaman kognitif
permainan bola voli di kelas VII SMPN 1 Subang.

Asep Agus Yusup, 2016
PENERAPAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI TERHADAP PENINGKATAN
BERMAIN DAN PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu