Perbedaan pH dan Laju Alir Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Cokelat dan Keju Cheddar Chapter III VI

19

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental,
dengan rancangan pre and post test control group design.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi USU.

3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Mei 2016 s/d Juli 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah stimulated whole saliva yang diperoleh dari
mahasiswa yang subjeknya bebas karies. Teknik pemilihan sampel adalah purposive
sampling dimana subjek yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.3.3Besar Sampel
Besar sampel yang digunakan ditentukan menggunakan rumus Federer untuk
uji eksperimental, yaitu: 39
(t-1) (n-1) ≥ 15

Universitas Sumatera Utara

20

Keterangan:
t = kelompok perlakuan
n = besar sampel

Penelitian ini menggunakan dua perlakuan yang masing-masing terdiri atas:
Kelompok I


: mengunyah cokelat

Kelompok II : mengunyah keju cheddar
Kelompok III : mengunyah cokelat – keju cheddar
Besar sampel yang diperlukan adalah:
(t-1) (n-1)

≥ 15

(3-1) (n-1)

≥ 15

2n-2

≥ 15

2n

= 17 orang


n

= 8,5  9 orang

Jadi, besar sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah 9 orang tiap
perlakuan, sehingga dibutuhkan 27 orang untuk sampel penelitian.

3.4 Kriteria Penelitian:
3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Subjek yang bersedia berpartisipasi
2. Bebas karies
3. Laki-laki dan perempuan berusia 19-25 tahun

3.4.2 Kriteria eksklusi:
1. Gigi crowded
2. Merokok
3. Memiliki penyakit sistemik
4. Sedang menjalani perawatan ortodonti atau menggunakan protesa
5. Mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi laju aliran saliva


Universitas Sumatera Utara

21

3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah cokelat dan keju cheddar.

3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah pH dan laju alir saliva.

3.5.3 Variabel Terkendali
1.

Usia 19-25 tahun

2.

Jenis cokelat dan keju


3.

Waktu pengumpulan saliva

4.

Metode pengumpulan saliva

5.

Kemampuan operator

6.

Subjek tidak mengonsumsi apapun selama 2 jam sebelum penelitian
dimulai

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Pola diet

2. Nutrisi

Universitas Sumatera Utara

22

Variabel terikat:
pH dan laju alir
saliva

Variabel bebas:
Cokelat dan Keju
cheddar

Variabel tidak terkendali:

Variabel terkendali:
- Usia 19-25 tahun

- Pola diet


- Jenis keju dan cokelat

- Nutrisi

- Waktu pengumpulan saliva
- Metode pengumpulan saliva
- Kemampuan operator
- Subjek

tidak

mengonsumsi

apapun

selama 2 jam sebelum penelitian dimulai
3.6 Defenisi Operasional
1. Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar salivadan
mempunyai peran penting dalam mempertahankan keseimbangan didalam rongga

mulut.
2. Whole

salivaadalah

cairan

rongga

mulut

yang

merupakan

sekresigabungan dari kelenjar saliva, cairan gingiva, elemen-elemen sel dan juga sisa
makanan.
3. Waktu pengumpulan saliva yang distimulasi adalah waktu pengumpulan
sampel dilakukan, yaitu pada jam 09.00–12.00 WIB.
4.


Metode Spitting adalah metode pengambilan saliva dimana subjek

membiarkan saliva tergenang dalam mulut tanpa ditelan kemudian meludahkannya ke
dalam wadah penampungan.
5. Mengunyah keju cheddar merek kraft sebanyak 10 gr sesuai dengan
kebiasaan mengunyah makanan lalu ditelan.
6. Mengunyah cokelat merek L’Agiesebanyak 10 gr sesuai dengan
kebiasaan mengunyah makanan lalu ditelan.

Universitas Sumatera Utara

23

7. pH saliva yang distimulasi adalah derajat keasaman (pH) saliva yang
diukur dengan menggunakan pH meter Hanna Instruments.
8.

Laju aliran saliva adalah jumlah saliva yang dikeluarkan dalam satuan


volume (ml) dalam setiap satuan waktu (menit) yaitu ml/menit.
9.

Diet adalah faktor yang berhubungan dengan makanan dan minuman

yang dikonsumsi sehari-hari.
10. Bebas karies merupakan tidak terdapatnya kerusakan pada permukaan
jaringan keras gigi dan kavitas gigi, dapat dilihat dengan pemeriksaan menggunakan
sonde.
11. Demineralisasi merupakan proses kehilangan sebagian atau keseluruhan
dari kristal enamel pada permukaan gigi dan menyebabkan ion kalsium, fosfat dan
mineral yang lain berdifusi keluar dan membentuk lesi dibawah permukaan enamel.
12. Remineralisasi merupakan proses pengembalian ion-ion kalsium dan
fosfat dan mineral yang keluar dari permukaan enamel.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. pH meter merek Hanna Instruments
2. Timbangan digital

3. Pot saliva
4. Termos es
5. Stopwatch
6. Label nama

3.7.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Saliva subjek penelitian
2. Cokelat merek L’Agiedengan berat 10 gram
3. Keju cheddar merek kraft dengan berat 10 gram

Universitas Sumatera Utara

24

4. Larutan buffer pH 4, 7 dan 10
5. Aquadest untuk mencuci alat
6. Handscone
7. Masker
8. Tissue
9. Lembar penelitian dan informed consent

a

b

c

Gambar 6. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian (A.
pHmeter digital B. Larutan buffer C. Timbangan digital).
(dok)
3.8 Prosedur Kerja
3.8.1 Ethical Clearance
Ethical Clearance diperoleh peneliti dengan mengajukan surat permohonan
izin penelitian yang ditujukan ke Komisi Etik dari Fakultas Kedokteran Gigi USU.

3.8.2 Pemilihan Sampel
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU yang bebas karies diberi
kuesioner, untuk mendapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.8.3InformedConsent
Setiap calon subjek penelitian akan diberikan Lembaran Penjelasan tentang
penelitian yang akan dilakukan dan jika bersedia menjadi subjek penelitian, maka

Universitas Sumatera Utara

25

subjek penelitian diwajibkan menandatangani Lembaran Persetujuan Setelah
Penjelasan (informed consent) yang sudah disediakan oleh peneliti.

3.8.4 Pengumpulan saliva
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dipersiapkan
untuk mengikuti prosedur penelitian. Pengambilan saliva dilakukan pada pukul 09.00
– 12.00 WIB yaitu subjek tidak makan maupun minum selama dua jam sebelum
penelitian dimulai.

a.

Pengumpulan saliva awal (unstimulated saliva)

Subjek penelitian diminta untuk mengumpulkan saliva dengan metode spitting
selama 5 menit. Pengambilan saliva dilakukan dengan cara subjek membiarkan saliva
tergenang dalam mulut lalu meludahkan saliva ke dalam tabung, kemudian diberi
label.
b. Pengumpulan saliva sesudah mengunyah cokelat (stimulated saliva)
Subjek penelitian diminta untuk memakan sekeping cokelat. Setelah 5 menit,
subjek penelitian diminta untuk mengumpulkan saliva dengan metode spitting selama
5 menit secara berkala di dalam pot saliva yang kemudian diberi label.
c.

Pengumpulan

saliva

sesudah

mengunyah

kejucheddar(stimulatedsaliva)
Subjek penelitian diminta untuk memakan sekeping keju. Setelah 5 menit,
subjek penelitian diminta untuk mengumpulkan saliva dengan metode spitting selama
5 menit secara berkala di dalam pot saliva yang kemudian diberi label.
d. Pengumpulan saliva sesudah mengunyah cokelat lalu dilanjutkan
dengan mengunyah kejucheddar(stimulated saliva)
Subjek penelitian diminta untuk mengunyah sekeping cokelat. Setelah itu,
operator menghitung waktu selama 5 menit dengan menggunakan stopwatch, setelah
5 menit berlalu, saliva dikumpulkan. Subjek penelitian diminta untuk mengunyah
sekeping keju.

Setelah 5 menit, subjek penelitian diminta kembali untuk

Universitas Sumatera Utara

26

mengumpulkan saliva dengan metode spitting selama 5 menit secara berkala di dalam
pot saliva yang kemudian diberi label.

3.8.5 Pengukuran pH Saliva
pH saliva diukur dengan cara memasukkan alat pH meter HannaInstruments
ke dalam pot saliva sampai bagian sensor elektroda terendam ke dalam saliva, lalu
biarkan beberapa detik sampai menunjukkan derajat pH saliva tersebut. pH meter
digital harus dibersihkan dan dikalibrasi dalam larutan buffer pH 4, pH 7 dan pH 10.
Cairan yang tersisa pada elektroda dikeringkan dengan menggunakan tissue setiap
kali setelah digunakan untuk mengukur saliva. Lalu, sampel diberi label dan disusun
di dalam termos berisi es batu.

3.8.6 Pengukuran Laju Aliran Saliva
Pengukuran laju aliran saliva dimulai dengan pengukuran volume saliva.
Pengukuran volume dilakukan dengan cara menyalakan timbangan digital dan
timbangan menunjukkan angka nol. Berat pot saliva ditimbang terlebih dahulu. Saliva
yang telah dikumpulkan kemudian ditimbang dan dikurangkan dengan hasil
timbangan pot saliva kemudian hasil yang diperoleh dinyatakan dalam ml karena
berat jenis untuk saliva adalah 1 maka 1 gr saliva sama dengan 1 ml saliva. Kemudian
nilai volume saliva dibagi dengan lama waktu stimulasi untuk mendapatkan nilai laju
aliran saliva. Nilai laju aliran saliva dinyatakan dalam ml/menit.

3.9 Pengolahan dan Analisa Data
Data yang telah diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi yang
meliputi nilai pH dan laju alir saliva yang distimulasi oleh cokelat dan keju cheddar
pada subjek penelitian yang bebas karies. Data dianalisis menggunakan paired
Sampel t-test dan One Way Repeated ANOVA. Tingkat signifikan yang diinginkan
adalah p