P. Taji - Prasarana Pendidikan DAK 2015
Pelaksanaan
Pekerjaan
Prasarana
Sekolah Dasar
Tahun 2015
DAK 2015
Pemerintah Kabupaten Magetan
Dinas Pendidikan
Bidang TK/SD
2015
KEGIATAN DAK
BIDANG PENDIDIKAN
PENINGKATAN PRASARANA PENDIDIKAN:
1. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang berikut
perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 30% sampai dengan
45%);
2. Rehabilitasi ruang kelas rusak berat berikut
perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 45% sampai dengan
65%);
3. Rehabilitasi ruang guru rusak sedang atau rusak berat
BESARAN BIAYA
REHABILITASI
Besaran Biaya Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru
dihitung sebagai berikut:
BR = (BKR X HASAT PU X JRK) + PERABOT
Keterangan:
BR
= biaya rehabilitasi
BKR
= bobot kerusakan
HASAT PU = Harga satuan bangunan RKB
sebagaimana
Lampiran A surat Direktur Penataan
Bangunan
dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta
Karya Nomor: BU.0106-Cb./1836 tanggal
13 November 2014
JRK
= jumlah ruang
KONDISI SEKOLAH RUSAK SEDANG
KONDISI SEKOLAH RUSAK BERAT
PEMBANGUNAN
RUANG KELAS BARU
(RKB)
4. pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut sanitasi
dan perabotnya;
Sekolah memiliki lahan yang luasnya
minimal 72 m2 (8m x 9m) untuk SD
dengan ketentuan pemakaian lahan
tersebut tidak mengurangi lapangan
upacara atau lapangan olah raga,
apabila sekolah memiliki lahan
terbatas, RKB dapat dibangun di lantai
2.
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 1
LANTAI
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2
LANTAI
(TANGGA DI LUAR RUANGAN)
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2
LANTAI
PEMBANGUNAN
PERPUSTAKAAN, RUANG GURU,
JAMBAN DAN RUMAH DINAS
5. pembangunan ruang perpustakaan berikut sanitasi
dan perabotnya (memiliki luas lahan minimal 72m2
dengan tidak mengurangi lapangan upacara dan
olahraga); ;
6. embangunan ruang guru berikut sanitasi dan
perabotnya (mempunyai luas lahan 72m2);
7. pembangunan jamban siswa berikut sanitasinya
(mempunyai luas lahan minimal 14m2, ilustrasi
2mx1,75m untuk 4 ruang); dan
8. pembangunan rumah dinas guru di daerah 3T (luas
lahan minimal 60m2, ilustrasi 6mx10m).
KEGIATAN PENINGKATAN PRASARANA
PENDIDIKAN INI DILAKUKAN SECARA SWAKELOLA
OLEH PANITIA PELAKSANA DI SEKOLAH (P2S).
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN
PERPUSTAKAAN
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN
JAMBAN/TOILET/KM/WC
GAMBAR 3D: RUMAH DINAS GURU
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
Gambar pada ilustrasi bangunan diatas adalah
prototipe. Sekolah dapat mengadopsi prototipe
tersebut apa adanya ataupun mengembangkan
prototipe yang ada tetapi tetap mengutamakan
unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dengan tetap mengacu pada standar
prasarana SD sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Tahap Persiapan
1. kepala sekolah mengikuti bimbingan
teknis/workshop sosialisasi yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
2. unsur sekolah dan masyarakat membentuk Panitia
Pelaksana di Sekolah (P2S);
3. kepala sekolah menerbitkan surat keputusan
penetapan P2S;
4. P2S memilih dan menetapkan pekerja sesuai
dengan keahliannya;
5. P2S melakukan pendataan terhadap kondisi
bangunan sekolah;
6. P2S menyiapkan gambar teknis atau gambar kerja
mengikuti desain prototipe yang telah disediakan,
rencana anggaran biaya (RAB), rencana kerja dan
syarat-syarat dan jadwal pelaksanaan kegiatan;
PELAKSANAAN PEKERJAAN
7. prototipe gambar teknis atau gambar kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan kondisi setempat
dengan tetap mengacu pada standar prasarana
SD sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007;
8. P2S membuat informasi/papan nama kegiatan dan
informasi pelaksanaan pada papan pengumuman,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. papan nama kegiatan ukuran minimal 80 x 120
cm; dan
b. papan nama nama kegiatan
dipasang/ditempatkan disekitar lokasi
pekerjaan, mudah dilihat oleh masyarakat/pihak
yang berkepentingan dan tidak
terkena/tertimpa air hujan, serta tidak rusak
selama pelaksanaan.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
9. papan nama kegiatan dan papan pengumuman
memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi pembangunan pada gambar situasi (site
plan) sekolah;
b. informasi tentang jenis program, besar dana
dan sumber dana;
c. informasi tentang progres pelaksanaan
rehabilitasi/ pembangunan prasarana
pendidikan;
d. informasi pelaksanaan pada papan
pengumuman disertai dengan susunan dan
nama-nama P2S;
e. informasi tentang Gambar Teknis dan Gambar
Kerja; dan
f. informasi jadwal pelaksanaan pekerjaan.
10. mengecek harga bahan bangunan, alat bantu
kerja dan pemilihan tenaga kerja yang terdiri atas
tukang dan pekerja.
11. membuat rencana keselamatan lingkungan saat
PELAKSANAAN PEKERJAAN
12. P2S mencairkan dana bantuan, memanfaatkan
sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
melaksanakan pekerjaan
rehabilitasi/pembangunan prasarana sekolah
secara swakelola.
Dana yang diperlukan untuk pembiayaan
kegiatan persiapan harus disediakan oleh
sekolah dan tidak boleh dibebankan
kepada dana DAK yang diterima oleh
sekolah.
Pelaksanaan pekerjaan harus segera
dimulai setelah dana dari pemerintah
diterima oleh sekolah.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Contoh: Papan Nama
Kegiatan
PELAKSANAAN PEKERJAAN
GAMBAR TEKNIS/GAMBAR KERJA
JADWAL PELAKSANAAN
B U L A N ke
No.
URAIAN PEKERJ AAN
I
1
I
Pekerjaan Persiapan
II
Pekerjaan Galian dan Urugan
III
SUSUNAN PANITIA
PEMBANGUNAN
SEKOLAH (P2S)
1. …………
2…………..
3…………..
4…………..
5…………..
6…………..
IV
V
VI
VII
VIII
2
II
3
4
1
2
III
3
4
1
2
3
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Kusen, Pintu dan
J endela
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
IX
Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci
X
Pekerjaan Instalasi Listrik
XI
Pekerjaan Instalai Plumbing &
Drainasi
XII
Pekerjaan Finishing dan
Perapihan
Contoh: Informasi Pelaksanaan pada Papan
Pengumuman
4
PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Panitia
Pelaksana di Sekolah (P2S) pada saat pelaksanaan
pekerjaan rehabilitasi/pembangunan prasarana
pendidikan antara lain:
1. mencairkan dana sesuai dengan kebutuhan
pembiayaan dan jadwal kerja yang telah dibuat;
2. melaksanakan rehabilitasi/pembangunan sesuai
dengan dokumen teknis yang telah disusun;
3. mencatat pengeluaran dan pemasukan dicatat dalam
buku bank/buku kas umum (BKU)/buku kas tunai
dengan rapi, dilengkapi bukti-bukti transaksi yang
disusun runtut sesuai tanggal kejadiannya, dan mudah
dicari/diperiksa oleh pihak-pihak terkait dengan
pelaksanaan program;
4. membuat laporan mingguan, bulanan dan laporan
akhir kepada kepala sekolah;
PELAKSANAAN PEKERJAAN
6. sekolah wajib membuat dokumentasi kemajuan
pekerjaan selama masa pelaksanaan
rehabilitasi/pembangunan ruang, berupa foto-foto
kegiatan, minimal:
a. foto kondisi sebelum pembangunan dimulai (0%);
b. foto pada saat pelaksanaan pembangunan
mencapai progres fisik 40% dan 70%; dan
c. foto kondisi akhir setelah pembangunan selesai
dikerjakan (100%).
CONTOH DOKUMENTASI
PERKEMBANGAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI FISIK
PRASARANA SEKOLAH
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN LAWU INDAH 1
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
22
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN LAWU PERMAI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
23
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN SIDORAMPING
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 4
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
24
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN CEMARA
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
25
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN ALANG-ALANG
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
26
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN TLAGA SAKTI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 2
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
27
PERSYARATAN TEKNIS
BANGUNAN
Persyaratan teknis rehabilitasi/pembangunan mengacu
pada: Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA serta Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah
Dasar yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah tahun 2004 dan Pedoman Teknis
Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, Dilengkapi
dengan, Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi yang
dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya tahun 2006.
Dalam pelaksanaan rehabilitas ruang kelas, sekolah yang
memiliki ukuran ruang kelas yang belum sesuai dengan
Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 diperbolehkan untuk
menyesuaikan ruang kelas tersebut sesuai yang terdapat
dalam petunjuk pelaksanaan. (Juklak Lampiran II
halaman 4).
CONTOH GAMBAR
PROTOTIPE BANGUNAN DAN
PERABOT SEKOLAH
Gambar pada lampiran berikut adalah prototipe.
Sekolah dapat mengadopsi prototipe tersebut
apa adanya ataupun mengembangkan prototipe
yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur
kualitas, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dengan tetap mengacu pada standar
prasarana SD sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
GAMBAR 3D: LAYOUT RUANG KELAS
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
GAMBAR 3D: KURSI DAN MEJA SISWA
DIDEMPETKAN (2 ORANG)
TERIMA KASIH
Pekerjaan
Prasarana
Sekolah Dasar
Tahun 2015
DAK 2015
Pemerintah Kabupaten Magetan
Dinas Pendidikan
Bidang TK/SD
2015
KEGIATAN DAK
BIDANG PENDIDIKAN
PENINGKATAN PRASARANA PENDIDIKAN:
1. Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang berikut
perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 30% sampai dengan
45%);
2. Rehabilitasi ruang kelas rusak berat berikut
perabotnya;
(tingkat kerusakan lebih dari 45% sampai dengan
65%);
3. Rehabilitasi ruang guru rusak sedang atau rusak berat
BESARAN BIAYA
REHABILITASI
Besaran Biaya Rehabilitasi Ruang Kelas dan Ruang Guru
dihitung sebagai berikut:
BR = (BKR X HASAT PU X JRK) + PERABOT
Keterangan:
BR
= biaya rehabilitasi
BKR
= bobot kerusakan
HASAT PU = Harga satuan bangunan RKB
sebagaimana
Lampiran A surat Direktur Penataan
Bangunan
dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta
Karya Nomor: BU.0106-Cb./1836 tanggal
13 November 2014
JRK
= jumlah ruang
KONDISI SEKOLAH RUSAK SEDANG
KONDISI SEKOLAH RUSAK BERAT
PEMBANGUNAN
RUANG KELAS BARU
(RKB)
4. pembangunan ruang kelas baru (RKB) berikut sanitasi
dan perabotnya;
Sekolah memiliki lahan yang luasnya
minimal 72 m2 (8m x 9m) untuk SD
dengan ketentuan pemakaian lahan
tersebut tidak mengurangi lapangan
upacara atau lapangan olah raga,
apabila sekolah memiliki lahan
terbatas, RKB dapat dibangun di lantai
2.
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 1
LANTAI
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2
LANTAI
(TANGGA DI LUAR RUANGAN)
GAMBAR 3D: BANGUNAN RUANG KELAS 2
LANTAI
PEMBANGUNAN
PERPUSTAKAAN, RUANG GURU,
JAMBAN DAN RUMAH DINAS
5. pembangunan ruang perpustakaan berikut sanitasi
dan perabotnya (memiliki luas lahan minimal 72m2
dengan tidak mengurangi lapangan upacara dan
olahraga); ;
6. embangunan ruang guru berikut sanitasi dan
perabotnya (mempunyai luas lahan 72m2);
7. pembangunan jamban siswa berikut sanitasinya
(mempunyai luas lahan minimal 14m2, ilustrasi
2mx1,75m untuk 4 ruang); dan
8. pembangunan rumah dinas guru di daerah 3T (luas
lahan minimal 60m2, ilustrasi 6mx10m).
KEGIATAN PENINGKATAN PRASARANA
PENDIDIKAN INI DILAKUKAN SECARA SWAKELOLA
OLEH PANITIA PELAKSANA DI SEKOLAH (P2S).
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN
PERPUSTAKAAN
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
GAMBAR 3D: BANGUNAN
JAMBAN/TOILET/KM/WC
GAMBAR 3D: RUMAH DINAS GURU
CONTOH ILUSTRASI
BANGUNAN
Gambar pada ilustrasi bangunan diatas adalah
prototipe. Sekolah dapat mengadopsi prototipe
tersebut apa adanya ataupun mengembangkan
prototipe yang ada tetapi tetap mengutamakan
unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dengan tetap mengacu pada standar
prasarana SD sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. Tahap Persiapan
1. kepala sekolah mengikuti bimbingan
teknis/workshop sosialisasi yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
2. unsur sekolah dan masyarakat membentuk Panitia
Pelaksana di Sekolah (P2S);
3. kepala sekolah menerbitkan surat keputusan
penetapan P2S;
4. P2S memilih dan menetapkan pekerja sesuai
dengan keahliannya;
5. P2S melakukan pendataan terhadap kondisi
bangunan sekolah;
6. P2S menyiapkan gambar teknis atau gambar kerja
mengikuti desain prototipe yang telah disediakan,
rencana anggaran biaya (RAB), rencana kerja dan
syarat-syarat dan jadwal pelaksanaan kegiatan;
PELAKSANAAN PEKERJAAN
7. prototipe gambar teknis atau gambar kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan kondisi setempat
dengan tetap mengacu pada standar prasarana
SD sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007;
8. P2S membuat informasi/papan nama kegiatan dan
informasi pelaksanaan pada papan pengumuman,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. papan nama kegiatan ukuran minimal 80 x 120
cm; dan
b. papan nama nama kegiatan
dipasang/ditempatkan disekitar lokasi
pekerjaan, mudah dilihat oleh masyarakat/pihak
yang berkepentingan dan tidak
terkena/tertimpa air hujan, serta tidak rusak
selama pelaksanaan.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
9. papan nama kegiatan dan papan pengumuman
memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi pembangunan pada gambar situasi (site
plan) sekolah;
b. informasi tentang jenis program, besar dana
dan sumber dana;
c. informasi tentang progres pelaksanaan
rehabilitasi/ pembangunan prasarana
pendidikan;
d. informasi pelaksanaan pada papan
pengumuman disertai dengan susunan dan
nama-nama P2S;
e. informasi tentang Gambar Teknis dan Gambar
Kerja; dan
f. informasi jadwal pelaksanaan pekerjaan.
10. mengecek harga bahan bangunan, alat bantu
kerja dan pemilihan tenaga kerja yang terdiri atas
tukang dan pekerja.
11. membuat rencana keselamatan lingkungan saat
PELAKSANAAN PEKERJAAN
12. P2S mencairkan dana bantuan, memanfaatkan
sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
melaksanakan pekerjaan
rehabilitasi/pembangunan prasarana sekolah
secara swakelola.
Dana yang diperlukan untuk pembiayaan
kegiatan persiapan harus disediakan oleh
sekolah dan tidak boleh dibebankan
kepada dana DAK yang diterima oleh
sekolah.
Pelaksanaan pekerjaan harus segera
dimulai setelah dana dari pemerintah
diterima oleh sekolah.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Contoh: Papan Nama
Kegiatan
PELAKSANAAN PEKERJAAN
GAMBAR TEKNIS/GAMBAR KERJA
JADWAL PELAKSANAAN
B U L A N ke
No.
URAIAN PEKERJ AAN
I
1
I
Pekerjaan Persiapan
II
Pekerjaan Galian dan Urugan
III
SUSUNAN PANITIA
PEMBANGUNAN
SEKOLAH (P2S)
1. …………
2…………..
3…………..
4…………..
5…………..
6…………..
IV
V
VI
VII
VIII
2
II
3
4
1
2
III
3
4
1
2
3
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Kusen, Pintu dan
J endela
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Lantai
IX
Pekerjaan Penggantung dan
Pengunci
X
Pekerjaan Instalasi Listrik
XI
Pekerjaan Instalai Plumbing &
Drainasi
XII
Pekerjaan Finishing dan
Perapihan
Contoh: Informasi Pelaksanaan pada Papan
Pengumuman
4
PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Panitia
Pelaksana di Sekolah (P2S) pada saat pelaksanaan
pekerjaan rehabilitasi/pembangunan prasarana
pendidikan antara lain:
1. mencairkan dana sesuai dengan kebutuhan
pembiayaan dan jadwal kerja yang telah dibuat;
2. melaksanakan rehabilitasi/pembangunan sesuai
dengan dokumen teknis yang telah disusun;
3. mencatat pengeluaran dan pemasukan dicatat dalam
buku bank/buku kas umum (BKU)/buku kas tunai
dengan rapi, dilengkapi bukti-bukti transaksi yang
disusun runtut sesuai tanggal kejadiannya, dan mudah
dicari/diperiksa oleh pihak-pihak terkait dengan
pelaksanaan program;
4. membuat laporan mingguan, bulanan dan laporan
akhir kepada kepala sekolah;
PELAKSANAAN PEKERJAAN
6. sekolah wajib membuat dokumentasi kemajuan
pekerjaan selama masa pelaksanaan
rehabilitasi/pembangunan ruang, berupa foto-foto
kegiatan, minimal:
a. foto kondisi sebelum pembangunan dimulai (0%);
b. foto pada saat pelaksanaan pembangunan
mencapai progres fisik 40% dan 70%; dan
c. foto kondisi akhir setelah pembangunan selesai
dikerjakan (100%).
CONTOH DOKUMENTASI
PERKEMBANGAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI FISIK
PRASARANA SEKOLAH
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN LAWU INDAH 1
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
22
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN LAWU PERMAI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
23
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN SIDORAMPING
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 4
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
24
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN CEMARA
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
25
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN ALANG-ALANG
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 3
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
26
Rehabilitasi Ruang Kelas
SDN TLAGA SAKTI
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 2
ruang
Kondisi 0%
Kondisi 40%
Kondisi 70%
Kondisi 100%
27
PERSYARATAN TEKNIS
BANGUNAN
Persyaratan teknis rehabilitasi/pembangunan mengacu
pada: Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/MA serta Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah
Dasar yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah tahun 2004 dan Pedoman Teknis
Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, Dilengkapi
dengan, Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi yang
dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya tahun 2006.
Dalam pelaksanaan rehabilitas ruang kelas, sekolah yang
memiliki ukuran ruang kelas yang belum sesuai dengan
Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 diperbolehkan untuk
menyesuaikan ruang kelas tersebut sesuai yang terdapat
dalam petunjuk pelaksanaan. (Juklak Lampiran II
halaman 4).
CONTOH GAMBAR
PROTOTIPE BANGUNAN DAN
PERABOT SEKOLAH
Gambar pada lampiran berikut adalah prototipe.
Sekolah dapat mengadopsi prototipe tersebut
apa adanya ataupun mengembangkan prototipe
yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur
kualitas, keamanan, kenyamanan dan
kemudahan dengan tetap mengacu pada standar
prasarana SD sesuai Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007.
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
GAMBAR 3D: LAYOUT RUANG KELAS
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
CONTOH GAMBAR KERJA &
ILUSTRASI PERABOT
GAMBAR 3D: KURSI DAN MEJA SISWA
DIDEMPETKAN (2 ORANG)
TERIMA KASIH