MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA TENTANG P

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA TENTANG PENYALURAN

DISUSUN OLEH:
Selly Dwinisatina

(14290104)

DOSEN PENGAMPU:
AFRIANTONI, M.Pd.I

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017

1

PENDAHULUAN
Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan

merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses belajar mengajar di sekolah. Sekolah yang baik akan menjaga fasilitas
sarana dan prasarananya, sekolah akan menjaga dengan membentuk tim
manajemen dalam bidang sarana prasarana. Manajemen sarana prasarana bukan
hanya ditugaskan untuk menjaga dan merawat, tetapi mulai dari perencanaaan,
pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan
dan pengawasan.
Pada artikel ini, penulis akan lebih memfokuskan pada sistem penyaluran
sarana prasarana. Penyaluran merupakan kegiatan atau rangkaian dari proses atau
pengelolaan

sarana

prasarana.

Kegiatan

tersebut

meliputi


perencanaan,

pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan
dan pengawasan. Pendistribusian atau penyaluran merupakan kegiatan yang
menyangkup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi atau pemegang
yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit
seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan
membagi atau mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru atau seksi bagian
dalam instansi tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta
perkantoran.

2

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sarana dan Prasarana
Prasarana pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh: jalan
menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib sekolah dan sebagainya. Sedangkan
sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung

digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan,
meja, kursi, alat peraga dan lain-lain.1
Menurut Tholib Kasan prasarana secara etimologi (arti kata) berarti alat tidak
langsung untuk mencapai tujuan. Prasarana pendidikan misalnya lokasi/tempat,
bangunan sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya. Sedangkan sarana
pendidikan adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya:
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya.2
Adapun menurut E. Mulyasa prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara
tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti
halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan
secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk
pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus lapangan olah raga, komponen
tersebut merupakan sarana pendidikan. Sedangkan sarana pendidikan adalah
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang
proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang
kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. 3 Himpunan sarana ini
dikelompokkan dalam beberapa aspek, yaitu:
1. Sarana tenaga pengajar.
2. Sarana fisik.
3. Sarana administrasi, dan

4. Waktu.
1 Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang, Administrasi Pendidikan,
(Malang: IKIP Malang, 1989), hlm. 135
2 Tholib Kasan, Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Studia Press, 2000),
hlm. 91
3 E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm.
49
3

Secara umum sarana pendidikan terdiri atas 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan dan alat-alat peraga dan
laboraturium.
c. Media pendidikan.4
B. Penyaluran Sarana Prasarana
1. Pengertian Penyaluran Sarana Prasarana
Penyaluran merupakan kegiatan atau rangkaian dari proses atau
pengelolaan

sarana


prasarana.

Kegiatan

tersebut

meliputi

perencanaan,

pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan
dan pengawasan. Pendistribusian atau penyaluran merupakan kegiatan yang
menyangkup pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi atau pemegang
yang satu kepada instansi/ pemegang yang lain. Dalam lingkungan yang sempit
seperti sekolah, maka kegiatan ini dapat berwujud penyaluran atau kegiatan
membagi atau mengeluarkan barang sesuai kebeutuhan guru atau seksi bagian
dalam instansi tersebut untuk keperluan kegiatan belajar mengajar serta
perkantoran. Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan merupakan kegiatan
pemindahan barang dan tanggung jawab penyimpanan kepada unit-unit atau

orang-orang yang membutuhkan barang itu. Dalam prosesnya ada 3 hal yang
harus di perhatikan yaitu ketepatan barang yang di sampaikan, baik jumlah
maupun jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya, dan ketepatan kondisi
barang yang di salurkan.5
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan sarana,
prasarana dan tanggung jawab pengelolaannya dari instansi yang satu kepada
instansi yang lain. Dalam batasan ini ada dua pihak yang terlibat, yaitu:
a. Pihak sumber yakni dari mana sarana dan prasarana berasal dan
disalurkan.

4 Sudarman Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 101102.
5 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Asministrasi Pendidikan Makro), (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), hlm. 144

4

b. Pihak penerima yakni kepada siapa pengirim sarana dan prasarana
ditujukkan.
Di samping kedua pihak tersebut kadang-kadang masih ada pihak ketiga yaitu
yang berperan sebagai penyalur atau ekspeditur yang juga berperan sebagai pihak

pertama yaitu pihak sumber atau dapat pula berperan sebagai pihak penerima dan
ada kalanya atas namanya sendiri.6
2. Langkah-langkah Penyaluran Sarana Prasarana
a. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/ pendistribusian barang
sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing- masing,
maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga
sungguh- sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional.
Dalam penyusunan alokasi barang tersebut perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1) penerimaan barang
2) waktu penyerahan barang
3) jenis barang
4) jumlah barang
5) kegunaan/ keperluan barang7
b. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat- pusat penyalur barang perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
1) cara pengiriman
2) pengemasan

3) pemuatan
4) pengangkutan
5) pembongkaran
c. Penyerahan Barang

6 Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Saran dan Prasarana: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 47-48
7 Ary H. Gunawan, loc.cit. hlm. 145

5

Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar
penyerahan barang, surat pengantar, tanda terima, biaya pengiriman dan lain
sebagainya.
Barang yang telah di terima di inventarisasikan oleh panitia pengadaan, setelah
kebenarannya di periksa berdasarkan daftar yang ada perlu surat pengantar, tidak
berarti semua personil sekolah bisa menggunakan secara bebas. Barang-barang
tersebut perlu di atur lebih lanjut untuk memudahkan pengawasan dan
pertanggung jawaban. Apabila pendistribusiannya tidak di atur dengan sebaikbaiknya, pengelolaan perlengkapan sekolah akan mengalami kesulitan dalam
membuat laporan pertanggung jawabannya.

Dalam kaitan dengan perihal di atas, perlu adanya penyusunan alokasi
pendistribusian. Dengan terlebih dahulu di lakukan penyusunan alokasi
pendistribusian barang-barang yang telah di terima oleh sekolah yang dapat di
salurkan sesuai dengan kebutuhan barang pada bagian-bagian sekolah, dengan
melihat kondisi, kualitas, dan kuantitas barang yang ada. Semakin jelas
alokasinya, semakin jelas pula pelimpahan tanggung jawab pada penerima.
Dengan demikian pendistribusian akan lebih mudah di laksanakan dan di
kontrol setiap saat. Tujuan akhir penyusunan alokasi tersebut pada akhirnya
adalah untuk menghindari pemborosan yang seharusnya tidak terjadi.8
3. Sistem Peyaluran Barang Sarana Prasarana
Berdasarkan keseluruhan uraian tentang distribusi di atas dapat di tegaskan
bahwa pada dasarnya ada 2 sistem pendistribusian barang yang dapat di tempuh
oleh pengelola perlengkapan sekolah, yaitu sistem langsung dan sistem tidak
langsung.9
a. Sistem secara langsung
Dengan menggunakan sistem pendistribusian langsung, berarti barang-barang
yang sudah di terima dan di inventarisasikan langsung di salurkan pada bagianbagian yang membutuhkan tanpa melalui proses penyimpanan terlebih dahulu.
b. Sistem secara tidak langsung
8 Ibid
9 Piet A. Sahertian, Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional),

hlm. 191

6

Sistem pendistribusian tidak langsung berarti barang-barang yang sudah di
terima dan sudah di inventarisasikan tidak secara langsung di salurkan, melainkan
harus di simpan terlebih dahulu di gudang penyimpanan dengan teratur. Hal ini
biasanya di gunakan apabila barang-barang yang lalu ternyata masih tersisa.10
Untuk dapat di katakan berjalan secara efektif, dalam pendistribusian harus
memenuhi beberapa asas pendistribusian. Ada beberapa asas pendistribusian yang
perlu di perhatikan,yaitu :
1) Asas ketepatan
2) Asas kecepatan
3) Asas keamanan
4) Asas ekonomi11
Namun jika di gunakan sistem pendistribusian tidak langsung maka barangbarang yang perlu di simpan di gudang perlu mendapatkan pengawasan yang
efektif. Dalam rangka mempermudah pengawasannya perlu di buat kartu stok
barang yang di tempelkan pada barang tersebut untuk mempermudah dalam
pengenalan dan pengawasan.


10 Ibid
11 Ibid

7

KESIMPULAN
Sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan
merupakan semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan atau proses pengelolaan saran dan
prasarana

meliputi

perencanaan,

pengadaan,

inventarisasi,

penyaluran,

pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan dan pengawasan.
Penyaluran merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab
penyimpanan kepada unit-unit atau orang-orang yang membutuhkan barang itu.
Dalam prosesnya ada 3 hal yang harus di perhatikan yaitu ketepatan barang yang
di sampaikan, baik jumlah maupun jenisnya; ketepatan sasaran penyampaiannya,
dan ketepatan kondisi barang yang di salurkan. Dalam proses penyaluran sarana
prasarana ada beberapa pihak yang terlibat, yaitu pihak sumber, penerima dan
penyalur atau ekspeditur.

8

DAFTAR PUSTAKA
Ary H. Gunawan. 2011. Administrasi Sekolah (Asministrasi Pendidikan Makro).
Jakarta: Rineka Cipta
A. Sahertian, Piet. Dimensi- dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Danim, Sudarman. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Kasan, Tholib. 2000. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia
Press
Matin, Fuad Nurhattati. 2016. Manajemen Saran dan Prasarana: Konsep dan
Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang. 1989.
Administrasi Pendidikan. Malang: IKIP Malang

9