Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan sipil merupakan
urusan wajib bagi Pemerintah Kabupaten dalam rangka memberikan
perlindungan, pengakuan, penentuan status pribadi dan status hukum setiap
peristiwa kependudukan, dan peristiwa penting yang dialami oleh penduduk
yang berada didalam dan di luar Kabupaten Aceh Tengah.
Mengingat begitu pentingnya peristiwa-peristiwa tersebut, maka demi
terciptanya keadaan masyarakat yang tertib dan teratur serta demi
terjaminnya kepastian hukum, maka diperlukan suatuperaturan untuk
mengaturnya. Peraturan yang dimaksud tersebut adalah peraturan dibidang
pencatatan sipil yang dilaksanakan oleh lembaga pencatatan sipil yaitu
Kantor Catatan Sipil.
Pencatatan sipil merupakan hak dari setiap warga negara dalam arti
hak memperoleh akta autentik dari pejabat negara. Masih jarang penduduk
menyadari betapa pentingnya sebuah akta bagi dirinya dalam menopang
hidupnya.1Misalnya anak lahir tanpa akta kelahiran, ia akan memperoleh
kesulitan pada saat ia memasuki pendidikan. Demikian pula dalam masalah
perkawinan, kematian, dan status anak. Banyak manfaat yang membawa

akibat hukum bagi diri seseorang1. Sebuah akta perkawinan yang diterbitkan
oleh pejabat Kantor Catatan Sipil, memiliki arti yang sangat besar.
_________________________________
1

Siswosoediro,Hendry S, Mengurus Surat-surat kependudukan Visimedia,Jakarta,2008 hal:21

Universitas Sumatera Utara

manakala terjadi sesuatu Misalnya untuk kepentingan menentukan ahli waris,
menentukan dan memastikan bahwa mereka adalah muhkrimnya, atau dapat memberi
arah ke pengadilan mana ia mengajukan cerai dan lain-lain yang tanpa disadari akta-akta
tersebut sangat penting artinya bagi kehidupan seseorang.
Catatan Sipil merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum
seseorang. Bahwa untuk dapat dijadikan dasar kepastian hukum seseorang maka data
atau catatan peristiwa penting seseorang, seperti : perkawinan, perceraian, kelahiran,
kematian, pengakuan anak dan pengesahan anak, perlu didaftarkan ke Kantor Catatan
Sipil, oleh karena Kantor Catatan Sipiladalah suatu lembaga resmi Pemerintah yang
menangani hal-hal seperti di atas. yang sengaja diadakan oleh Pemerintah, dan bertugas
untuk mencatat, mendaftarkan serta membukukan selengkap mungkin setiap peristiwa

penting bagi status keperdataan seseorang.
Pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan Administrasi Kependudukan
yang sejalan dengan tuntutan pelayanan Administrasi Kependuduka n yang profesional,
memenuhi standar teknologi informasi, dinamis, tertib, dan tidak diskriminatif dalam
pencapaian standar pelayanan minimal menuju pelayanan prima yang menyeluruh untuk
mengatasi permasalahan kependudukan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap beberapa
ketentuan.
Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional,
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya berkewajiban
memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status
hukum atas setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting yang dialami oleh

Universitas Sumatera Utara

Penduduk dan/atau Warga Negara Indonesia yang berada di luar wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Seluruh peristiwa penting yang terjadi dalam keluarga (yang memiliki aspek
hukum), perlu didaftarkan dan dibukukan, sehingga baik yang bersangkutan maupun
orang lain yang berkepentingan mempunyai bukti yang outentik tentang peristiwaperistiwa tersebut, dengan demikian maka kedudukan hukum seseorang menjadi tegas

dan jelas. Dalam rangka memperoleh atau mendapatkan kepastian kedudukan hukum
seseorang, perlu adanya bukti bukti outentik yang sifat bukti itu dapat dipedomani untuk
membuktikan tentang kedudukan hukumnya.
Dalam meningkatkan pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) sesuai
dengan tuntutan pelayanan yang profesional, memenuhi standar teknologi informasi,
dinamis, tertib, dan tidak diskriminatif, serta mempertimbangkan kewajiban negara untuk
memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status
hukum.
Salah satu dasar pertimbangan Undang-undang Administrasi Kependudukan
diberlakukan adalah untuk memberikan perlindungan dan pengakuan terhadap status
pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang
dialami oleh penduduk Indonesia.2 Peristiwa kependudukan menurut Undang-undang
Administrasi Kependudukan peristiwa pentingadalah kejadian yang dialami oleh
seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir, mati, perkawinan, perceraian, pengakuan
anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama.
_________________________________
2

Hukum.Unsrat.ac.id-uu-23_2006.pdf//html diakses tanggal 11 maret 2016


Universitas Sumatera Utara

persoalan-persoalan baru.
Dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah melalui UU no. 24 tahun 2013
ini, merupakan bukti nyata kesungguhan pemerintah untuk memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan dan
mendapatkan dokumen kependudukan. Secara umum data dapat diartikan sebagai
kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan berupa angka, lambang atau
sifat yang dapat memberikan gambaransuatu keadaan atau persoalan Data juga dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan
(observasi) suatu objek. Oleh karena itu data yang baik adalah data yang bisa dipercaya
kebenarannya (reliable), tepat waktu dan mencakup ruang lingkup yang luas atau bisa
memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh merupakan data
relevan.3
Sampai saat ini masih banyak penduduk yang mengabaikan atau kurang paham
akan pentingnya akta catatan sipil. Akta catatan sipil yang paling banyak diabaikan
adalah akta kematian. Padahal akta kematian tidak kalah pentingnya dengan akta-akta
catatan sipil yang lain. Selain itu masyarakat juga cenderung malas untuk mengurus
prosedur penerbitannya.
Banyak di antara mereka yang beranggapan bahwa mengurus prosedur untuk

penerbitan akta-akta catatan sipil sulit,sehingga tidak jarang dari mereka yang hendak
mengurus prosedur penerbitan akta catatan sipil menggunakan jasa “Calo”. Padahal jika
dikaji sebenarnya prosedur penerbitan akta catatan sipil tidaklah sulit.
_________________________________
3

.hukumonline.com › ... › Pelayanan Kependudukan diakses tanggal 11 maret 2016

Universitas Sumatera Utara

Pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya
untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.Diperlukan aturan yang sangat
jelas dan tegas mengenai hak-hak penduduk di dalam memperoleh hak-hak keperdataan
yang dilaksanakan melalui kegiatan pencatatan sipil aturan yang tegas terkait dengan
syarat-syarat yang di perlukan dalam kegiatan pencatatan sipil. Pencatatan sipil sesuai
dengan sifatnya mencatat peristiwa penting yang terkait dengan kehidupan seseorang
maka aturan seharusnya tidak membatasi bagaimana kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan.

Justru


aturan

perundang-undangan

harus

dapat

menjembatani

kemungkinan-kemungkinan yang terjadi (realitas didalam masyarakat) sehubungan
dengan kegiatan pencatatan sipil tersebut.
Berkenaan dengan Penggunaan data kependudukan kementerian dalam negeri,
Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri yang bersumber dari data kependudukan
kabupaten/kota, merupakan satu-satunya data kependudukan yang digunakan untuk
semua keperluan : alokasi anggaran termasuk untuk perhitungan, pelayanan publik,
perencanaan

pembangunan,


pembangunan

demokrasi,

penegakan

hukum,

dan

pencegahan kriminal.4
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah sebagai lembaga
pemerintah mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pelayanan publik di bidang
kependudukan dan akta catatan sipil di Kabupaten Aceh Tengah. Khusus dibidang
catatan sipil mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan dalam bidang pencatatan
kelahiran, perceraian, kematian, pengakuan pengesahan anak.
_________________________________
4


Rahardjo,Sutjipto Hukum dan Masyarakat,Angkasa,Bandung,2009

Universitas Sumatera Utara

Pengurusan

dan

Penerbitan

Dokumen

Kependudukan

Tidak

Dipungut

BiayaLarangan untuk tidak dipungut biaya semula hanya untuk penerbitan e-KTP, diubah
menjadi untuk semua dokumen kependudukan (KK,e-KTP, Akta Kelahiran, Akta

Perkawinan, Akta Kematian, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan lain-lain)
danuntuk meningkatkan efektivitas pelayanan administrasi kependudukan kepada
masyarakat, menjamin akurasi data kependudukan dan ketunggalan NIK serta
ketunggalan dokumen kependudukan.5
Dengan berpedoman pada uraian seperti tersebut di atas, maka yang mendorong
penulis untuk menyusun skripsi sebagaimana judul di muka adalah :
1. Mengingat begitu pentingnya kegunaan akta catatan sipil, maka penulis berusaha
untuk mengetahui secara mendalam tentang akta catatan sipil, baik itu adalah akta
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan akta pengakuan dan pengesahan anak.
2. Mengingat pada waktu sekarang masih cukup banyak warga masyarakat yang
mungkin merasa bingung tentang prosedur dan tata cara memperoleh akta-akta catatan
sipil di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, maka penulis mencoba memberikan
penjelasan bagaimana prosedur untuk memperoleh akta-akta catatan sipil di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah. Selain itu penulis juga ingin
memberikan penjelasan dan penjabaranya secara mendalam tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan akta-akta catatan sipil beserta permasalahan dan solusi dari
permasalahan tersebut.

_________________________________
5


Situmorang Victor M,,Aspek Hukum Akta Catatan Sipil diIndonesia,sinar grafika,jakarta 1991

Universitas Sumatera Utara

3. Mengingat peranan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang sangat
penting, maka penulis ingin mencoba memberikan sedikit penjelasan tentang tugas,
fungsi, kewenangan, tanggung jawab dan berbagai hal yang berkaitan dengan Kantor
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan mengingat
akan maksud serta tujuan dari penulis di atas, maka penulis berusaha untuk menyusun
skripsi ini dengan judul ” STUDI TENTANG PROSEDUR PENERBITAN AKTA
CATATAN SIPIL BERDASARKAN QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH
NO.9

TAHUN

2010

TENTANG


PENYELENGGARAAN

ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN.
B. Perumusan Masalah
Melihat dari latar belakang di atas, maka penulis mencoba merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.Bagaimana Pengaturan Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten
Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 ?
2.Bagaimana Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah ?
3. Hambatan apa yang dihadapi dalam penerbitan akta catatan sipil di Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah dan bagaimana solusinya ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Dalam suatu kegiatan penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang jelas yang
hendak dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi arah dalam melangkah

Universitas Sumatera Utara

sesuai dengan maksud penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam
penelitian ini adalah :
1. Tujuan Obyektif
a) Untuk mengetahui bagaimana prosedur atau tata cara penerbitan akta catatan sipil,
yang meliputi akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian,
serta akta pengakuan dan pengesahan anak di Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Kabupaten Aceh Tengah
b) Untuk mengetahui hambatan atau permasalahan yang timbul pada saat penerbitan
akta catatan sipil di Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh
Tengah dan solusi atau cara untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Tujuan Subyektif
a) Untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam menyusun
karya ilmiah untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar
kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
b) Untuk menambah, memperluas, mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
penulis serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek lapangan
hukum yang sangat berarti bagi penulis.
c) Untuk memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum.
Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang
dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan didapat dari
penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a)

Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan
penyusunan skripsi guna melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan
di bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera utara.

b)

Untuk sedikit memberi pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.

c) Untuk mendalami teori-teori yang telah penulis peroleh selama menjalani kuliah
strata satu di Fakultas Hukum Universitas Sumatera utara serta memberikan
landasan untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a) Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk terjun ke dalam
masyarakat nantinya.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait dengan
masalah yang diteliti.
D.Keaslian Penelitian
STUDI TENTANG PROSEDUR PENERBITAN AKTA CATATAN
SIPIL BERDASARKAN QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NO.9 TAHUN
2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Universitas Sumatera Utara

Telah diperiksa, tidak ada judul yang sama pada arsip perpustakaan Universitas
Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara/ Pusat Dokumentasi dan informasi
Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
E. Tinjauan Kepustakaan

Prosedur adalah Instruksi atau resep, serangkaian perintah yang menunjukkan
bagaimana menyiapkan atau membuat sesuatu. Berdasarkan pengertian prosedur menurut
para ahli :

1. Menurut M.Ali Prosedur adalah serangkaian titik rutin yang diikuti dalam
melaksanakan suatu wewenang fungsi dan operasional.
2. Menurut Kamaruddin, Prosedur adalah suatu wewenang fungsi dan operasional.

Berdasarkan pengertian prosedur menurut para ahli di atas menyimpulkan bahwa
prosedur sebagai suatu tata cara urutan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
urutan waktu dan pola kerja yang tetap dan yang telah di tentukan.6

Akta adalah surat yang di perbuat demikian oleh atau di hadapan pegawai yang
berwenang untuk membuatnya menjadi bukti yang cukup bagi kedua belah pihak dari
ahli warisnya maupun berkaitan dengan pihak lainnya sebagai hubungan hukum. Tulisan
yang memang dengan sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan
ditandatangani pihak pembuatnya, yang mempunyai kekuatan pembuktian mutlak dan
mengikat.
_________________________________
6

Amsyah, Zulkifli, 2005.Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Universitas Sumatera Utara

Akta merupakan suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk
dijadikan bukti tentang suatu peristiwa dan ditandatangani pihak yang membuatnya.
Berdasarkan ketentuan pasal 1867 KUH Perdata suatu akta dibagi menjadi 2 (dua), antara
lain:

1. Akta Di bawah Tangan (Onderhands)
2. Akta Resmi (Otentik).
1. Akta Di bawah Tangan
Akta yang dibuat tidak di hadapan pejabat yang berwenang atau Notaris. Akta ini
yang dibuat dan ditandatangani oleh para pihak yang membuatnya. Apabila suatu akta di
bawah tangan tidak disangkal oleh Para Pihak, maka berarti mereka mengakui dan tidak
menyangkal kebenaran apa yang tertulis pada akta di bawah tangan tersebut, sehingga
sesuai pasal 1857 KUH Perdata akta di bawah tangan tersebut memperoleh kekuatan
pembuktian yang sama dengan suatu Akta Otentik.Perjanjian di bawah tangan terdiri dari
a. Akta di bawah tangan biasa
b. Akta Waarmerken, adalah suatu akta di bawah tangan yang dibuat dan ditandatangani
oleh para pihak untuk kemudian didaftarkan pada Notaris, karena hanya didaftarkan,
maka Notaris tidak bertanggungjawab terhadap materi/isi maupun tanda tangan para
pihak dalam dokumen yang dibuat oleh para pihak.
c. Akta Legalisasi, adalah suatu akta di bawah tangan yang dibuat oleh para pihak
namun penandatanganannya

disaksikan

oleh atau di hadapan Notaris,namun

Notaris tidak bertanggungjawab terhadap materi/isi dokumen melainkan Notaris
hanya bertanggungjawab terhadap tanda tangan para pihak yang bersangkutan dan
tanggal ditandatanganinya dokumen tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2. Akta Resmi (Otentik)
Akta Otentik ialah akta yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang yang
memuat atau menguraikan secara otentik sesuatu tindakan yang dilakukan atau suatu
keadaan yang dilihat atau disaksikan oleh pejabat umum pembuat akta itu. Pejabat umum
yang dimaksud adalah notaris, hakim, juru sita pada suatu pengadilan, pegawai
pencatatan sipil, dan sebagainya.7
Suatu akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna bagi para
pihak beserta seluruh ahli warisnya atau pihak lain yang mendapat hak dari para pihak.
Sehingga apabila suatu pihak mengajukan suatu akta otentik, hakim harus menerimanya
dan menganggap apa yang dituliskan di dalam akta itu sungguh-sungguh terjadi, sehingga
hakim itu tidak boleh memerintahkan penambahan pembuktian lagi.8
Suatu akta otentik harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

1.Akta itu harus dibuat oleh atau di hadapan seorang pejabat umum.
2.Akta itu harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang.
3.Pejabat umum oleh atau di hadapan siapa akta itu dibuat, harus mempunyai wewenang
untuk membuat akta itu.

Qanun Adalah Yang berlaku di seluruh wilayah Provinsi Aceh Qanun Aceh disahkan
oleh gubernur setelah mendapat persetujuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Dan merpakan peraturan perundang-undangan sejenis peraturan daerah yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan masyarakat di provinsi Aceh.
_________________________________
7

Mertokusumo,Sudikno, Hukum Perdata Indonesia edisi kelima Liberty Yogyakarta 2002

8

http://disdukcapil./produk-layanan/akta-pencatatan-sipil/ diakses tanggal 13 maret 2016

Universitas Sumatera Utara

Qanun Terdiri Atas :
1.Qanun Aceh,yang berlaku di seluruh wilayah provinsi Aceh. Qanun Aceh disahkan oleh
gubernur setelah mendapat persetujuan dengan dewan perwakilan rakyat Aceh.
2.Qanun Kabupaten/kota,yang berlaku di Kabupaten/Kota Tersebut. Qanun kabupaten/kota
disahkan olehbupati/wali kota setelah mendapat persetujuan bersama dengan DPRK
(Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten atau Dewan Perwakilan Rakyat Kota).
F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Menurut bidangnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat Yuridis
Normatif yaitu pendekatan yang bertumpu pada penelitian data sekunder.
2. Sifat Penelitian
Penelitian yang penulis susun adalah termasuk penelitian yang bersifat deskriptif.
Penelitian Deskriptif adalah Suatu penelitian yang dimaksud untuk memberikan data
yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya.9Maksudnya
adalah tertutama mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu memperkuat
teori- teori lama, atau di dalam kerangka penyusun teori baru.

_________________________________
9

Edy Ikhsan dan Mahmul Siregar, Metode penelitian dan penulisan hukum sebagai bahan
ajar(medan:fakultas hukum Universitas Sumatera Utara, 2009),hlm,54.

Universitas Sumatera Utara

Dalam pelaksanaan penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya sampai
pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interprestasi data
yang pada akhirnya dapat diambil kesimpulan- kesimpulan yang dapat didasarkan
penelitian data itu.10
3.

Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan metode pendekatan yang di gunakan dalam penelitin ini yaitu
yuridisnormatif, maka teknik pengumpulandata yang digunakan dalam penulisan
iniberupa studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder yang terdiri dari :
1. Bahan Hukum Primer
Adalah bahan-bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan.
2. Bahan Hukum Sekunder
Bahan Hukum Sekunder yang akan digunakan adalah yang erat kaitannya dengan bahan
hukum primer guna membantu menganalisis serta memahami, akan terdiri dari bukubuku hasil pendapat para sarjana, hasil-hasil penelitian dan seminar atau kegiatan ilmiah
lainnya.
3. Bahan Hukum Tertier
Bahan Hukum Tertier, yakni bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang terdiri dari kamus hukum dan kamus
lainnya, Ensiklopedia yang erat relevansinya dengan materi penelitian ini.

______________________________
10

Johny ibrahim,teori penelitian hukum normatif, malang : banyumedia publishing,2005),hal47

Universitas Sumatera Utara

Teknik Analisis data
Analisis, yaitu kegiatan berpikir dalam mempelajari bagian-bagian, komponen-komponen
atau elemen-elemen dari suatu keseluruhan untuk mengenal tanda-tanda masing-masing
bagian, komponen atau elemen itu, hubungan mereka satu sama lain dan fungsi mereka
dalam keseluruhan yang terpadu.Sehubungan dengan metode pendekatannya yaitu
yuridis normatif, maka teknik analisis yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis kualitatif.Metode Analisis Kualitatif ini, adalah prosedur dalam menelaah
data sekunderdisajikan sekaligus menganalisanya dengan mengarah pada unsur-unsur
khusus guna melihat tujuan penelitian.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan dan penjabaran tulisan ini, maka penelitian ini
akan dibagi menjadi 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini mengemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, keaslian penelitian, tinjauan kepustakaan, metode
penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : Pengaturan Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh
Tengah No.9 Tahun 2010
Didalam Bab ini akan dibahas mengenai pengertian tentang catatan sipil,
tujuan dan manfaat akta catatan sipil, instansi yang berwenang menerbitkan
akta catatan sipil berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun
2010

Universitas Sumatera Utara

BAB III : Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah
Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai Gambaran umum Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah, Mekanisme
penerbitan akta catatan sipil Kabupaten Aceh Tengah, Peristiwa penting
yang dicatatkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Aceh Tengah
Berdasarkan Qanun No.9 Tahun 2010
BAB IV : Hambatan yang timbul dalam penerbitan akta catatan sipil oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Tengah
Bab ini akan membahas mengenai Hambatan yang di hadapi dalam
penerbitan akta catatan sipil oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Aceh Tengah, Solusi Dalam mengatasi hambatan yang timbul
dalam penerbitan akta catatan sipil Kabupaten Aceh Tengah
BAB V

: Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi ini yang akan
memuat kesimpulan dan saran.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

4 74 90

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

21 161 89

Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

0 12 120

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 9

Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

0 0 8

Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

0 0 1

Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

0 0 33

Studi Tentang Prosedur Penerbitan Akta Catatan Sipil Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tengah No.9 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

0 0 2

Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

0 0 17