Pedoman Karya Ilmiah Laporan Penelitian

LAPORAN KARYA ILMIAH
Penerapan Metode Permainan Pembelajaran Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 04 Petang Jakarta Barat

Disusun Oleh:
Nama : Iis Hardiyanti
NIM : 822041746

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UPBJJ UT JAKARTA
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah atas berkah dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan perbaikan pembelajaran matematika sebagai
persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah di Universitas Terbuka.
Laporan ini disusun berdasarkan kontribusi dan pengalaman selama menjalani proses
pembelajaran sebagai langkah dalam melengkapi Mata Kuliah Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah

(IDIK 4013).
Penyusunan Laporan ini tidak luput dari bimbingan dan petunjuk, baik dari ruang lingkup
pendidikan Internal; Universitas Terbuka, teman sejawat selaku Supervisor, serta SDN Kalideres
04 Petang, maupun lingkup pendidikan Eksternal; DIKNAS.
Oleh karena itu, ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Yang Terhormat :
1. Rektor UT yang telah memberikan izin dan fasilitas dalam menuntut Ilmu di Universitas
Terbuka
2. Ibu Hj. Dr. Listiani Rita Hartini, M.Pd selaku tutor Mata Kuliah Tekhnik Penulisan
Karya Ilmiah yang telah membimbing kami dalam penyusunan Laporan kegiatan ini
3. Teman Sejawat,
4. Suami dan Anak ku tercinta yang senantiasa memberikan support untuk menyelesaikan
Laporan ini
5. Teman-teman Mahasiswa S1 PGSD UT Pokjar Kalideres Jakarta Barat.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi kemajuan bersama.

Jakarta, 10 Maret 2017

Penulis


LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa

: Iis Hardiyanti

NIM

: 822041746

Program Studi

: S1 PGSD

Tempat Mengajar

: SDN Kalideres 04 Petang

Jumlah Siklus Pembelajaran : 3

Hari/Tanggal Pelaksanaan

: Siklus 1 : Senin, 13 Februari 2017
Siklus 2 : Senin, 20 Februari 2017
Siklus 3 : Senin, 27 Februari 2017

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :
1. Bagaimana upaya guru meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN
Kalideres 04 Petang?
2. Apakah penggunaan metode Permainan Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terhadap mata pelajaran Matematika?

Menyetujui

Jakarta, 10 Maret 2017

Supervisor 1

Mahasiswa


Dr.Hj. Listiani Rita Hartini, M.Pd

Iis Hardiyanti

NIP.196406301987032006

NIM.822041746

ABSTRAK
IIS HARDIYANTI, 822041746. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang Mata
Pelajaran Matematika Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat dengan Metode Permainan
Pembelajaran.Program Studi : S.I PGSD. Universitas Terbuka. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV melalui metode
permainan pembelajaran dengan materi operasi hitung bilangan bulat di Sekolah Dasar Negeri Kalideres
04 Petang Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
siklus. Prosedur pelaksanaannya

terdiri atas 4 kegiatan pokok yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengamatan, dan Refleksi. Subjek penelitian siswa kelas IV yang berjumlah sebanyak 30 siswa. Dalam

penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan sebagai tenaga pengajar dikelas IV SDN Kalideres 04
Petang dengan melibatkan guru kelas IV ( teman sejawat) sebagai kolaborator. Hasil penelitian ini adalah
terjadinya peristiwa belajar sebagai suatu proses aktif dan interaktif yang menunjukkan adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar Matematika dengan menggunakan metode demonstrasi dan ditandai adanya
peningkatan hasil belajar Matematika siswa di setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar Matematika
siswa dapat dilihat secara runtut berawal dari nilai rata-rata pra siklus = 63 siklus 1 = 67.5 siklus 2 = 68.7
dan siklus 3 = 78.5. Secara statistik terdapat perbedaan yang sangat signifikan adanya peningkatan hasil
belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakukan tindakan pada setiap siklusnya. Dari
hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran
Matematika dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa di Sekolah Dasar Negeri Kalideres 04
Petang Jakarta Barat.

Kata Kunci : Hasil, Matematika, Demonstrasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar
mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu
menyajikan materi pelajaran dengan optimum. Oleh karena itu, diperlukan kreatifitas dan

gagasan yang baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah.
Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru dalam memilih metode, pendekatan,
dan media yang tepat dalam penyajian materi pelajaran.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang
menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran matematika sehingga siswa belum
terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari.
Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan kognitif (penalaran), afektif
(sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang digariskan dalam GBPP. Dengan demikian
siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika yang dipelajarinya tanpa memahami
dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep matematika siswa menjadi sangat
kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan
pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang
berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi penulis di kelas IV SDN Kalideres 04 Petang, kondisi
pembelajaran seperti yang digambarkan di atas masih sering terjadi. Siswa masih kurang aktif
dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa tergolong
rendah. Dari uraian di atas, maka salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah
tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
demonstrasi permainan pembelajaran sebagai satu strategi yang diharapkan melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran matematika. Untuk menyelidiki hal tersebut peneliti

mencobamengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Melalui Metode Demostrasi Permainan Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SDN Kalideres
04 Petang”.

B. Identifikasi Masalah
Masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran
matematika, sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep
matematika yang sedang dipelajari. Pendekatan tersebut hanya mengembangkan kemampuan
siswa untuk menghafal konsep matematika, belum mampu mengembangkan kemampuan
kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) seperti yang dkgariskan
GBPP. Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafal konsep-konsep matematika yang
dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Hal ini mengakibatkan penguasaan siswa terhadap
konsep-konsep matematika yang dipelajarinya menjadi kurang. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan pembelajaran yang sesuai yaitu pendekatan keterampilan proses. Pendekatan
keterampilan proses dapat diartikam sebagai suatu pendekatan belajar yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk terlibat secara atif dalam proses menemukan konsep-konsep atau prinsipprinsip matematika yang dipelajari.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang
menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa kelas IV
SDN Kalideres 04 Petang dapat ditingkatkan melalui pendekatan keterampilan proses dengan

metode Permainan pembelajaran?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dialkukan dengan tujuan:
1) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar melalui pendekatan keterampilan proses siswa
kelas IV SDN Kalideres 04 Petang.
2) Meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan keterampilan proses dengan
metode permainan pembelajaran siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1) Siswa. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengevaluasi diri dan memberikan
kesempatan berkembangnya keterampilan memproseskan perolehan belajarnya.
2) Guru. Khususnya guru matematika sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan
merancang proses belajar.
3) Mahasiswa. Dapat menjadi motivator bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan
penelitian yang lebih luas sehingga bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran
matematika di sekolah.
4) Peneliti. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas akan fakta di lapangan terutama yang
berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran.


BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Kajian Teoritik
A. Hakikat Matematika
Matematika sebagai ilmu tentang struktur memerlukan penggunaan simbol-simbol dan
hubungan, maka matematika memerlukan kemampuan memanipulasi aturan-aturan dengan
operasi yang disepakati. Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta
operasinya melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Simbolisasi ini memungkinkan
adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk menyatakan suatu konsep baru.
Hudoyo (1990:4) berpendapat bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsepkonsep abstrak yang tersusun secara hierarki dari penalaran deduktif. Matematika tersusun secara
hierarkies dan saling berkaitan erat satu sama lain. Dalam belajar matematika harus bertahap dan
berurutan secara sistematis serta harus didasarkan pada pengalaman belajar sebelumnya.
Seseoraang akan mampu mempelajari matematika apabila didasarkan pada pengetahuan yang
telah dipelajari. Pengajaran yang lalu akan mempengaruhi proses belajar materi matematika
berikutnya yang tersusun secara hierarkis.
B. Karakteristik Matematika
Setelah memahami tentang definisi, maka dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus dan
karakteristik yang dapat merangkum pengertian secara umum.
Beberapa karakteristik itu diantaranya:

1) Memiliki objek abstrak. Dalam matematika obyek dasar yang dipelajari adalah abstrak,
sering juga disebut obyek mental. Obyek-obyek itu meliputi obyek pikiran yang meliputi
fakta-fakta, konsep, operasi, ataupun relasi dan prinsip. Dari obyek dasar itulah dapat
disusun suatu pola dan struktur matematika.
2) Berpola pikir deduktif. Dalam matematika sebagai ilmu hanya menerima pola pikir
deduktif. Pola pikir secara deduktif secara sederhana daapt dikatakan pemikiran yang
pangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat
khusus.

3) Memiliki simbol yang kosong dari arti. Dalam matematika terlihat banyak sekali simbol
yang digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rangkaian simbol-simbol dalam
matematika dapat membentuk suatu model dalam matematika. Makna huruf dan tanda
dalam model itu bergantung dari permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model
tersebut. Kosongnya arti simbol maupun tanda dalam model-model matematika itu justru
memungkinkan interfensi ke berbagai ilmu pengetahuan.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoritik yang telah diuraikan di atas, maka diajukan hipotesis tindakan
sebagai berikut “Bila diterapkan metode permainan dalam pembelajaran matematika, maka hasil
belajar matematika siswa kelas IV SDN Kalideres 04 Petang dapat meningkat”.


BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pelajaran Matematika dengan materi operasi hitung
bilangan bulat positif dan negatif, penulis menemukan adanya kendala yang dimiliki
oleh guru untuk menanamkan materi operasi hitung bilangan bulat positif dan
negatif kepada siswa. Kebanyakan guru melakukan dengan metode ceramah. Dalam
hal ini penulis melakukan penelitian terhadap siswa kelas IV SDN Kalideres 04
Petang Jakarta Barat tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan
13 siswa perempuan.
2. Prosedur Kerja Penelitian
Secara rinci, prosedur penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian dijabarkan
sebagai berikut:
a) Perencanaan
Pada tanggal 6 Februari 2017 peneliti merencanakan tahap perencanaan
guru untuk menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara
lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah dan gambar. Membuat format penilaian akhir
berupa format penilaian tertuluis.
b) Pelaksanaan dan Pengamatan
Tahap pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 13 Februari
2017 sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada pelaksanaan pembelajaran
Matematika dengan menggunakan metode ceramah, hal-hal yang terjadi adalah
guru tidak menguasai kelas dengan baik. Saat guru menjelaskan konsep operasi
hitung bilangan bulat, siswa mendengarkan dan sesekali mencatat bahkan ada
siswa yang melamun, mengobrol atau sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Kelas
menjadi gaduh dan siswa menjadi tidak fokus kondisi seperti ini yang membuat

proses belajar mengajar menjadi terhambat. Selanjutnya siswa di beri beberapa
pertanyaan oleh guru, siswa menjawab dengan serentak pertanyaan yang diajukan
oleh guru. Ada beberapa sisswa yang menjawab sendiri, tetapi jawaban yang
diberikan kadang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal
ini membuktikan bahwa siswa belum paham mengenai materi yang baru saja
diajarkan. Ketika dalam tahap penugasan banyak siswa yang masih melihat
pekerjaan temannya.
Dalam pengamatan pelaksanaan pembelajaran pra siklus, guru dibantu
supervisor 2. Hal yang diamati adalah proses pembelajaran dan tes evaluasi yang
berupa tes subjektif. Hasil penilaian dituliskan dalam tabel nilai siswa masingmasing.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Tindakan Perbaikan Per Siklus
Dari setiap siklus yang peneliti lakukan terdapat beberapa hal yang harus di garis
bawahi dan menjadi bahan renungan serta mencari langkah-langkah perbaikan dari kendala yang
ada. Hal-hal yang tersebut dalam siklus-siklus dibawah ini :
1. Pra Siklus
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada pra siklus ini adalah :
a. Tahap Refleksi Awal
Refleksi awal dilakukan jauh sebelum pelaksanaan pra siklus yaitu terhadap
pembelajaran Matematika sebelumnya. Dari hasil refleksi diketahui bahwa hasil belajar
siswa pada pelajaran Matematika ternyata masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh
metode yang digunakan hanya pada satu metode. Peneliti akan mencoba untuk
menggunakan metode ceramah pada pra siklus.
b. Tahap Perencanaan
Dari refleksi yang dilakukan, guru mulai pelaksanaan pembelajaran pra siklus.
Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan
fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan.
c. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun. Langkah-langkah pembelajaran dalam pra siklus adalah
sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal


Salam pembuka



Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa



Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti


Siswa membuka buku mata pelajaran Matematika



Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung
bilangan bulat positif dan negatif



Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru



Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang
disampaikan

3) Kegiatan Akhir


Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa



Siswa mengumpulkan soal evaluasi



Salam penutup

d. Tahap Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.
e. Refleksi
Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, mengkaji ulang kegiatan belajar
yang telah dilakukan, menemukan apakah ada kendala selama proses pembelajaran dan
merumuskan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan
demikian diperlukan perbaikan pembelajaran siklus 1.

2. Siklus 1

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini adalah :
a. Tahap Refleksi Awal
Refleksi awal dilakukan jauh sebelum pelaksanaan siklus 1 yaitu terhadap
pembelajaran Matematika sebelumnya. Dari hasil refleksi diketahui bahwa hasil belajar
siswa pada pelajaran Matematika ternyata masih sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh
metode yang digunakan hanya monoton pada satu metode. Penelitian akan mencoba
untuk menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam pembelajaran kembali pada
siklus I.
b. Tahap Perencanaan
Dari refleksi yang dilakukan, guru mulai pelaksanaan pembelajaran siklus 1. Halhal yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan
fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan.
c. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun. Langkah-langkah pembelajaran dalam siklus 1 adalah
sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal


Salam pembuka



Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa



Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti


Siswa membuka buku Matematika materi operasi hitung bilangan
bulat



Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung
bilangan bulat



Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru



Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang
disampaikan

3) Kegiatan Akhir


Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa



Siswa mengumpulkan soal evaluasi



Salam penutup

d. Tahap Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.
e. Refleksi
Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, mengkaji ulang kegiatan belajar
yang telah dilakukan, menemukan apakah ada kendala selama proses pembelajaran dan
merumuskan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan
demikian diperlukan perbaikan pembelajaran siklus 2.

3. Siklus 2
Siklus 2 ini merupakan kelanjutan dari siklus 1. Adapun langkah-langkah
perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah :
a. Tahap Refleksi Awal
Refleksi awal dilakukan terhadap hasil pada pelaksanaan siklus 1. Hasil belajar
siswa masih belum ada peningkatan dan masih belum sesuai dengan target penelitian.
Maka perlu dilakukan pembelajaran siklus 2.
b. Tahap Perencanaan
Dari refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1, maka guru
dapat merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2. Hal-hal yang dilakukan guru
adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, menyususn RPP lengkap dan
melakukan simulasi perbaikan siklus 2.
c. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan sesuai dengan RPP yang disusun. Langkah-langkah
pembelajaran dalam siklus 2 adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal


Salam pembuka



Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa



Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti


Guru menjelaskan pengertian operasi hitung bilangan bulat positif
dan negatif



Guru membacakan soal cerita yang berhubungan dengan materi
bilangan bulat



Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang operasi hitung
bilangan bulat positif dan negatif



Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru



Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi yang
disampaikan

3) Kegiatan Akhir


Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa



Siswa mengumpulkan soal evaluasi



Salam penutup

d. Tahap Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.
e. Refleksi
Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, merenungkan kegiatan belajar yang
telah dilakukan. Penulis menyadari dan menemukan kendala dalam menjelaskan konsep
operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif dan merumuskan apa yang akan
dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan demikian diperlukan perbaikan
pembelajaran siklus 3.

4. Siklus 3
Siklus 3 ini merupakan pengembangan dari siklus 1 dan 2. Adapun langkahlangkah perbaikan pembelajaran pada siklus ini adalah :
a. Tahap Refleksi Awal
Refleksi awal dilakukan terhadap hasil pada pelaksanaan siklus 1 dan 2. Hasil
belajar siswa masih belum ada peningkatan sesuai dengan yang diinginkan dan masih
belum sesuai dengan target penelitian. Maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran
siklus 3.
b. Tahap Perencanaan
Dari refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan 2, maka
guru dapat merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 3. Hal-hal yang dilakukan
guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan fasilitas, sarana dan
prasarana yang di perlukan dalam melaksanakan tindakan perbaikan, menyususn RPP
lengkap dan melakukan simulasi perbaikan siklus 3.
c. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan sesuai dengan RPP yang disusun. Langkah-langkagh
pembelajaran dalam siklus 3 adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal


Salam pembuka



Apersepsi
Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa



Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti


Guru menyiapkan alat peraga berupa kartu dan garis bilangan



Guru mendemonstrasikan alat peraga dan menjelaskan kepada
siswa



Siswa membuka buku matematika materi operasi hitung bilangan
bulat



Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang bilangan bulat



Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru



Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi operasi hitung
bilangan bulat

3) Kegiatan Akhir


Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa



Siswa mengumpulkan soal evaluasi



Salam penutup

d. Tahap Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.
e. Refleksi
Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, merenungkan kegiatan belajar yang
telah dilakukan. Penulis menyadari dan menemukan kendala dalam pembelajaran dan
keterbatasan waktu dalam menjelaskan konsep operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dan

merumuskan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki

pembelajaran. Dengan demikian diperlukan perbaikan pembelajaran siklus 3.

B. Pembahasan Per Siklus
Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kalideres 04 Petang. Berdasarkan pengamatan
yang peneliti lakukan pada pembelajaran Matematika tentang operasi hitung bilangan bulat.
Kondisi awal (pra siklus) rekapitulasi nilai pada materi tersebut dijabarkan dalam tabel
berikut.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata 56,31 dari keseluruhan nilai kelas.
Dengan nilai terendah 50 dan tertinggi 85. Sedangkan persentase nilai di bawah KKM ( < 65)
ada sekitar 50%. Hal ini menuntut penulis untuk mencoba melakukan perbaikan
pembelajaran untik meningkatkan hasil pembelajaran Matematika tentang materi operasi
hitung bilangan bulat.
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran PKn melalui penggunaan metode
demonstrasi menggunakan alat peraga kartu dan garis bilangan pada siswa SDN kelas IV
Kalideres Kecamatan Kalideres Tahun pelajaran 2016/2017 yang dilakukan dalam 3
siklus diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
1. Siklus 1
a) Perencanaan
Pada tanggal 6 Februari 2017 peneliti merencanakan tahap perencanaan
guru untuk menyusun rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran secara
lengkap dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan
menggunakan metode ceramah dan gambar. Membuat format penilaian akhir
berupa format penilaian tertuluis.
b) Pelaksanaan dan Pengamatan
Tahap pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 13 Februari
2017 sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pada pelaksanaan pembelajaran
Matematika dengan menggunakan metode ceramah, hal-hal yang terjadi
adalah guru tidak menguasai kelas dengan baik. Saat guru menjelaskan konsep
operasi hitung bilangan bulat, siswa mendengarkan dan sesekali mencatat bahkan
ada siswa yang melamun, mengobrol atau sibuk dengan pekerjaannya sendiri.
Kelas menjadi gaduh dan siswa menjadi tidak fokus kondisi seperti ini yang
membuat proses belajar mengajar menjadi terhambat. Selanjutnya siswa di beri

beberapa pertanyaan oleh guru, siswa menjawab dengan serentak pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Ada beberapa sisswa yang menjawab sendiri, tetapi jawaban
yang diberikan kadang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Hal ini membuktikan bahwa siswa belum paham mengenai materi yang baru saja
diajarkan. Ketika dalam tahap penugasan banyak siswa yang masih melihat
pekerjaan temannya.
Dalam pengamatan pelaksanaan pemebelajaran pra siklus, guru dibantu
supervisor 2. Hal yang diamati adalah proses pembelajaran dan tes evaluasi yang
berupa tes subjektif. Hasil penilaian dituliskan dalam tabel nilai siswa masingmasing
Tes tertulis dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu
memahami materi yang dipelajari. Hasil tes tertulis adalah ada 21 siswa yang nilainya di atas
KKM (> 65) dan 9 siswa di bawah KKM, sehingga pada tes subjektif kelas IV mencapai ratarata 67,5.
Dari tabel penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes subjektif pada pelaksanaan
siklus 1, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas KKM ada 21 siswa. Ketuntasan
belajar siswa kelas IV mencapai 63 % sedangkan yang belum tuntas mencapai 37 %. Ada
peningkatan yang terbilang cukup besar sekitar 13 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada
siklus 1 secara klasikal siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal belajar, karena
siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sebesar 63 %. Namun nilai tersebut belum mencapai
standar penilaian yang diinginkan 85 %. Maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran siklus
2.
c) Refleksi
Dari pelaksanaan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
i)
Keberhasilan
 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencan
pembelajaran yang dibuat.
 Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran.
 Siswa berani menjawab beberapa pertanyaan dari guru.
ii)

Kegagalan







Guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik
Guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar
Siswa belum fokus mendengarkan penjelasan dari guru
Siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran
Tingkat pemahaman siswa masih rendah

2. Siklus 2
a) Perencanaan
Pada tanggal 13 Februari 2017, peneliti melakukan tahap perencanaan
dengan menyusun RPP lengkap dengan komponennya, membuat skenario
pembelajaran dengan metode ceramah, alat peraga kartu bergambar dan garis
bilangan, menentukan sumber pembelajaran, membuat format penilaian yang
berupa format penilaian tes tertulis. RPP yang disusun mengacu pada rencana
perbaikan pembelajaran dengan merefleksi dan memperhatikan revisi pada siklus
1, sehingga kegagalan atau kekurangan pada siklus 1 tidak terulang pada siklus 2.
Materi yang diajarkan masih sama dengan siklus 1 karena siklus 2 merupakan
kelanjutan dari siklus 1.
b) Pelaksanaan dan Pengamatan

Pelaksanaan perbaikan siklus 2 pada tanggal 20 Februari 2017 sesuai
dengan RPP yang disusun. Pada siklus 2 ini sudah terlihat kemajuan. Siswa sudah
mulai menyelesaikan kegiatan belajar dengan menggunakan metode ceramah dan
alat peraga kartu bergambar. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Siswa mengikuti pelajaran dengan tertib,
walaupun masih ada siswa melamun atau sibuk sendiri.

Tes subjektif dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar siswa mampu
memahami materi yang dipelajari. Hasil tes subjektif ada 23 siswa yang nilainya di atas KKM
dan ada 7 siswa yang nilainya di bawah KKM, sehingga pada tes subjektif kelas IV SDN
Kalideres 04 Petang mencapai nilai rata-rata 68,7. Siswa sudah mengalami peningkatan hasil
belajar dari penilaian pra siklus.
Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes tertulis pada perbaikan
pembelajaran Matematika siklus 2, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas KKM
ada 23 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 69 %. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus 2 secara klasikal siswa sudah menunjukkan kenaikan dan ketuntasan belajar,
karena siswa yang memperoleh >65 sudah mencapai 69%, nilai tersebut belum mencapai standar
penilaian yang diinginkan 85 %. Maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran siklus 3.
c) Refleksi
Dalam perbaikan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan pada
siklus 2 diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
i)
Keberhasilan
 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP



ii)



yang dibuat
Guru mampu memotivasi siswa
Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran
Siswa aktif bertanya
Kegagalan
Tidak semua siswa aktif bertanya
Siswa masih kurang memahami materi

3. Siklus 3
a) Perencanaan
Pada tanggal 27 Februari 2017, peneliti melakukan tahap perencanaan
yaitu menyusun RPP lengkap dengan komponennya, membuat skenario
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu
bergambar, membuat format penilaian yang berupa tes tertulis. RPP yang disusun
mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran dengan memperhatikan revisi
pada siklus 1 dan siklus 2, sehingga kegagalan atau kekurangan pada siklus 1 dan
siklus 2 tidak terulang pada siklus 3. Materi yang diajarkan masih sama dengan
siklus 1 dan 2 karena siklus 3 merupakan kelanjutan dari siklus 1 dan 2.
b) Pelaksanaan dan pengamatan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 3 dilaksanakan tanggal 27
Februari 2017 sesuai dengan RPP yang disusun. Pada siklus 3 ini sudah ada
kemajuan hasil belajar. Siswa sudah mulai menyesuaikan kegiatan belajar dengan
menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga kartu bergambar dan garis
bilangan. Mereka terlihat antusias dan memahami konsep operasi hitung bilangan
bulat. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Siswa mengikuti pelajaran dengan tertib dan antusias.
Hasil tes subjektif ada 30 siswa yang nilainya di atas KKM, sehinngga presentase nilai mata
pelajaran Matematika di SDN Kalideres 04 Petangmencapai 100%. Siswa sudah ada peningkatan
hasil belajar yang cukup memuaskan.

Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran berupa tes tertulis pada
perbaikan pembelajaran matematika siklus 3, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di
atas KKM ada 30 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 100 %. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus 3 secara klasikal siswa sudah menunjukkan kenaikan dalam
ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sudah 100 %, nilai tersebut
melebihi standar penilaian yang diinginkan yaitu 85 % dari nilai ketuntasan seluruh siswa.

c) Refleksi
Dalam perbaikan pembelajaran Matematika yang telah dilaksanakan
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:
i)
Keberhasilan
 Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP





yang dibuat
Guru mampu mengkondisikan kelas
Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran
Siswa memahami konsep materi dengan tepat
Siswa berani mengungkapkan pendapat dan bertanya

C. Hasil Perbaikan yang Dicapai
1) Siklus I
Penggunaan metode ceramah merupakan metode yang sering siswa dapatkan di kelas
IV SDN Kalideres 04 Petang. Walaupun sudah terbiasa dengan metode ini, siswa banyak
yang tidak menyukai pembelajaran dengan menggunakan metode ini, karena dengan
menggunakan metode ini siswa mengaku kurang begitu paham dalam menerima materi
yang disampaikan oleh guru dan kurang bersemangat dalam pembelajaran. Pada
perbaikan pembelajaran Matematika siklus I, secara klasikal kelas IV mencapai
ketuntasan sebesar 63 % dengan rata-rata nilai akhir 67.5.
2) Siklus II
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di siklus II maka disusunlah RPP. Pada
siklus II siswa sudah mulai menyesuaikan diri dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode ceramah dan alat peraga gambar dan garis bilangan. Hasil belajarpun meningkat,
secara klasikal kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 69 % dengan rata-rata kelas pada
nilai akhir 68.7.
3) Siklus III
Ketidakberhasilan pada siklus II membuat peneliti harus menyusun RPP pada siklus
III untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus III siswa sudah dapat
menyesuaikan diri dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dengan alat
peraga kartu bergambar dan garis bilangan. Hasil belajarpun meningkat secara klasikal
kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 100% dengan rata-rata kelas pada nilai akhir 78.5.
Berdasarkan perbaikan pembelajaran siklus 1, 2, dan 3 dengan menggunakan metode
demonstrasi dengan alat peraga kartu bergambar dan garis bilangan, hasil belajar siswa
meningkat dan pemahaman siswa serta penguasaan materi yang telah disampaikan guru juga

meningkat. Guru dapat menggunakan metode demonstrasi dengan alat peraga kartu
bergambar sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dengan telah selesainya kegiatan perbaikan ini, berdasarkan tahap pelaksanaan mulai
dari pra siklus sampai dengan siklus III. Peneliti menarik suatu kesimpulan :
1.

Setelah melaksanakan pra siklus hasil nilai yang diperoleh adalah rata-rata 63 dengan
persentase ketuntasan 50 %. Hal ini belum maksimal, siswa belum berkonsentrasi dengan

2.

baik, sehingga masih banyak siswa yang kurang menyimak penjelasan guru.
Siklus I (pertama) mengalami peningkatan hasil belajar yang cukup baik, hal ini terlihat dari
hasil yang diperoleh nilai rata-rata 67.5 dengan persentase 63 %. Kenaikan ini belum

3.

mencapai target yang ingin dicapai yakni 85 %
Siklus II (kedua) mengalami peningkatan hasil belajar yang baik, ini terlihat dari hasil nilai
yang diperoleh siswa rata-rata 68.7 dengan persentase 69 %. Nilai ini diperoleh karena siswa
sudah dapat menyesuaikan diri dengan materi dan memahami materi yang telah dijelaskan

4.

oleh guru.
Siklus III (ketiga) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik, terlihat dari nilai
rata-rata siswa 78.5 dengan persentase 100 %. Hasil ini melebihi target ketuntasan belajar 85
%.

B. Saran dan Tindak Lanjut
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka penulis memiliki beberapa saran yang
berguna untuk ditindak lanjuti, antara lain:
1. Guru hendaknya dapat menentukan metode yang tepat dalam proses pembelajaran
sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai dengan maksimal

2. Siswa, setelah didapatkan hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat meningkatkan
minat, perhatian, hasil belajar serta aktifitas dalam proses pembelajaran Matematika.
3. Kepala Sekolah, agar terlaksananya proses pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi dengan baik. Diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana
pendukung sesuai dengan materi pelajaran.
4. Peneliti lain yang berminat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran
Matematika agar dapat mengembangkan lebih lanjut materi yang lain dalam
pembelajaran Matematika.
5. Ketika guru melaksanakan demonstrasi, guru harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menirukan apa yang telah dilakukan oleh guru secara bersamaan dan
bertahap sehingga siswa lebih cepat mengerti dan memahami materi.
6. Dalam kegiatan demonstrasi apa yang dilakukan siswa satu persatu harus menjadi
perhatian dari guru, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohman,Pupuh. Dkk.(2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT

Refita Aditama

Purwanto,M,Ngalim.(1990). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Syah Muhibbin.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.
Tabrani,A,Rusyan (1990). Pendekatan dalam proses belajar. Jakarta : CV Remaja Karya