LAPORAN RESMI PRAKTIKUM STRUKTUR ATOM da

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MATERI dan ENERGI
STRUKTUR ATOM dan MOLEKUL, IKATAN KIMIA dan KONSEP MOL

Oleh
NAMA

: RHAMATYA TANGNGA LAYUK

NIM

: 31170119

ASISTEN

: - MARIA VONNY WIJAYA
- ANNABELL I.P.

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA

2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Atom adalah unit terkecil penyusun suatu materi yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi. Atom tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita karena atom adalah inti dari seluruh
kehidupan, mengapa demikian ? Karena semua benda yang ada dibumi ini tersusun oleh
atom, baik itu makhluk hidup maupun benda tak hidup. Sebagai contoh, tubuh kita
tersusun dari atom, dimana atom-atom membentuk molekul, kemudian molekul tersebut
membentuk sel yang merupakan satuan dasar dari kehidupan makhluk hidup. Namun,
selain membahas tentang apa itu atom, kita juga perlu mengetahui bagaimana model atom
itu sendiri, kemudian struktur molekul yang terbentuk dari kumpulan atom-atom yang
menjadi penyusunnya.
Atom juga tidak dapat berdiri sendiri, melainkan diperlukan banyak atom
untuk menyusun segala sesuatu yang ada di bumi ini, dan tentu saja ada ikatan kimia yang
terbentuk dari gaya tarik menarik antar atom tersebut. Sehingga dengan adanya hal
tersebut, maka dilakukannya pengujian tentang struktur atom dan molekul, ikatan kimia

dan konsep mol, agar kita mampu menghitung jumlah atom penyusun suatu benda dengan
benar menggunakan konsep mol, dan mengetahui ikatan kimia yang terbentuk dari gaya
tarik menarik oleh atom-atom penyusun suatu molekul.

1.2

TUJUAN
1.2.1. Memahami model atom, struktur molekul dan senyawa kimia
1.2.2. Memahami ikatan kimia dan jenis-jenis ikatan kimia
1.2.3. Memahami konsep Mol

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. TEORI ATOM
Atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifatsifat sama dengan unsur tersebut. Struktur atom terdiri dari elektron yang bermuatan
negatif, proton yang bermuatan positif dan neutron yang bersifat netral.(Rufiati Etna,
2011) .
Ada dua tokoh yang mengemukakan teorinya tentang atom, antara lain :
1) Teori Atom Democritus (460 SM &370 SM)

Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus
jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel
fundamental yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi).
2) Menurut John Dalton (1808) :
a.
Atom tidak bisa dibagi lagi.
b.
Atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Atom pada suatu unsur memiliki kesamaan dalam berbagai hal (massa, ukuran, dan
bentuk). (Qimiya Farid, 2011)
2.2. KONSEP MOL
Molekul adalah partikel terkecil dari suatu unsur atau senyawa. Molekul unsur
terdiri atas dua atau lebih atom unsur yang sama. (Rufiati Etna, 2011). Sedangkan, Massa
molekul berat dari suatu molekul zat yang tersusun dari atom-atom yang memiliki massa.
(Ulya Minhatul). Untuk menyatakan jumlah penyusun suatu molekul/zat, dipergunakan
suatu satuan jumlah zat yaitu mol. Satu mol ialah sejumlah zat yang mengandung
6,0225x1023 butir partikel (sejumlah Bilangan Avogadro).( Elida Tety, 1992).
2.3. STRUKTUR ATOM
Dalam perkembangannya ada 3 tokoh mengemukakan pendapatnya tentang
model atom :

1) Model Atom Thomson (1987)
Atom merupakan bola bermuatan positif dan di dalamnya ada tempat tertentu terdapat
elektron, sehingga atom secara keseluruhan bermuatan netral.
2) Model Atom Rutherford
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektronelektron yang bermuatan negatif yang bergerak mengelilingi inti atom dengan lintasan
yang berbentuk elips.
3) Model Atom Bohr

Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan tertentu sehingga elektron berada
pada tingkat energi tertentu sesuai dengan lintasannya, dan dapat berpindah dari
lintasan yang satu ke lintasan lain dengan memancarkan atau menyerap energi. Selama
elektron berada dalam lintasannya, tidak dapat terjadi penyerapan atau pemancaran
energi. (Elida Tety, 1992)
2.4. GAYA DAN IKATAN ATOM
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-atom sehingga atomatom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan.Reaksi
Kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari
beberapas zat aslinya yang disebut pereaksi. Persamaan Kimia adalah lambang-lambang
yang menyatakan suatu reaksi kimia.
Gaya tarik antar molekul ada 2 yaitu :
1) Gaya London

Gaya London adalah gaya yang terjadi pada atom atau molekul, baik polar maupun
nonpolar. Gaya London atau disebut juga gaya dispersi, yaitu gaya yang timbul akibat
dari pergeseran sementara (dipol sementara) muatan elektron dalam molekul homogen.
2) Gaya Dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya yang terjadi di antara molekul-molekul yang memiliki
sebaran muatan tidak homogen, yakni molekul-molekul dipol atau molekul polar.
(Wahyunigtyas Elok,2010).
Ikatan Atom dalam Molekul ada 3 yaitu :
1) Ikatan Ion
Ikatan ion dapat terbentuk jika electron-elektron pindah dari atom yang satu ke atom
yang lain. Atom yang kehilangan elektronnya akan menjadi ion positif (unsur logam),
sedangkan atom yang menerima elektron akan menjadi ion negatif (unsur non logam).
Selanjutnya, kedua atom tarik menarik dengan gaya elektrostatik yang kuat karena
perbedaan muatan.
2) Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi bila terdapat pemakaian bersama sepasang atau lebih elektron
yang menyebabkan atom-atom yang berikatan memperoleh susunan oktet. Ikatan
kovalen umumnya terjadi antara unsur-unsur nonlogam.
3) Ikatan Logam
Ikatan logam terjadi bila terdapat penggunan bersama elektron-elektron valensi antar

atom-atom logam. Senyawa yang terbentuk hasil dari ikatan logam dari atom yang
sama dinamakan logam, sedangkan dari atom yang berbeda dinamakan baja. (Elida
Tety, 1992).

Ikatan antar molekul yaitu Ikatan hidrogen, yang terbentuk dari atom Hidrogen dan hanya
dapat terjadi pada unsur yang paling elektronegatif (N,O,F). (Elida Tety, 1992).

BAB III
METODOLOGI
3.1.
ALAT
 Satu set model molekul
 Timbangan analitik
3.2.
BAHAN
 1 kantong : biji Kedelai, biji Kacang Hijau dan biji Jagung
 NaOH Pallet dan larutan HCl pekat
 H2Odest
3.3.
CARA KERJA

3.3.1. Dibuat dan digambar model molekul yang menunjukkan terjadinya ikatan ionik
disertai dengan 3 contoh molekulnya.
3.3.2. Dibuat model molekul CCl4 dan CH4 .
3.3.3. Digambarkan model molekul air dan ammonia serta dijelaskan bentuk molekul
dan jenis ikatan yang terbentuk. Berapakah sudut ikatan yang terjadi dalam
molekul air dan ammonia ?
3.3.4. Digambarkan model molekul yang berbentuk linier, segitiga datar, tetrahedral,
segiempat datar, segitiga bipiramida dan oktahedral disertai dengan contoh
rumus kimia masing-masing bentuk molekul di atas.
3.3.5. Diambil masing-masing sebanyak 100 biji/butir jagung, kedelai dan kacang
hijau.
Kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.

Dicatat hasil (berat) masing-masing biji / butir jagung, kacang hijau dan kedelai.

Dihitung berat dari 2 x 1023 dari atom uranium, helium, karbon dan kalsium (Ar
U=238; He =4; C = 12; Ca = 40).
3.3.6. Ditimbang masing-masing biji/butir jagung, kedelai dan kacang hijau sebanyak
10 gr dengan menggunakan neraca analitik.


Dihitung jumlah biji/butir pada masing-masing 10 gr biji/butir jagung, kedelai
dan kacang hijau.

Dicatat jumlah dari masing-masing biji/butir jagung, kacang hijau dan kedelai.

Dihitung jumlah atom kalsium yang terdapat pada 16,2 gr kalsium (Ar Ca = 40)
dengan menggunakan rumus perhitungan konsep mol.
3.3.7. Dihitung nilai massa molar dari senyawa benzena, chloroform, asam sulfat,
sodium bikarbonat, natrium karbonat dan asam laktat (Ar H = 1; C = 12; O = 16;
Na = 23; S = 32; Cl = 35,5) dengan menggunakan rumus perhitungan konsep
mol.
3.3.8. Dibuat larutan HCl 0,2 M dan larutan NaOH 0,1 M masing-masing sebanyak 50
ml dengan mengencerkan larutan HCl 5 M dan melarutkan NaOH pallet.

Dihitung jumlah gram masing-masing pallet yang dibutuhkan untuk
menghasilkan larutan NaCl 0,125 M sebanyak 500 ml, larutan C 6H12O6 0,1 M
sebanyak 250 ml dan larutan HNO3 0,125 M sebanyak 250 ml dengan
menggunakan rumus perhitungan konsep mol.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

HASIL
4.1.1. Gambar model dan contoh molekul yang menunjukkan ikatan ionik
(Lampiran 4.1.1)
4.1.2. Model molekul CCl4 dan CH4. (Lampiran 4.1.2)
4.1.3. Gambar model molekul air dan ammonia dan dijelaskan jenis ikatan molekul,
bentuk molekul serta sudut ikatan yang terbentuk. (Lampiran 4.1.3)
4.1.4. Gambar model molekul yang linear, segitiga datar, tetrahedral, segiempat
datar, segitiga bipiramida, oktahedral, disertai dengan contoh rumus dan
contoh molekul atau senyawa dari masing-masing rumus. (Lampiran 4.1.4)
4.1.5. Berat 100 biji/butir :
Jenis biji/butir
Jagung
Kedelai
Kacang Hijau

Jumlah
100

100
100

Berat (gr)
11,221
16,652
5,899

Perhitungan berat (gr) 2 x 1023 dari atom uranium, helium, karbon dan
kalsium:
a) 2 x 1023 Uranium (U), (Mr U = 238)
Jumlah Atom
2 x 1023
=
Jawab :
Jumlah Mol 6,023 x 1023
= 0,332 x 238 (Mr U)
= 79,03 gr
b) 2 x 1023 atom Helium (He), (Mr He = 4)
23


Jawab :

Jumlah Atom
2 x 10
=
Jumlah Mol 6,023 x 1023

= 0,332 x 4 (Mr He)
= 1,328 gr
c) 2 x 1023 atom Karbon (C), (Mr C = 12)

23

Jawab :

Jumlah Atom
2 x 10
=
Jumlah Mol 6,023 x 1023
= 0,332 x 12 (Mr C)
= 3,984 gr

d) 2 x 1023 atom Kalsium (Ca), (Mr Ca = 40)
23

Jawab :

Jumlah Atom
2 x 10
=
Jumlah Mol 6,023 x 1023
= 0,332 x 40 (Mr Ca)
= 13,28 gr

4.1.6. Jumlah 10 gram biji/butir :
Jenis biji/butir

Berat (gr)

Jagung

10

Kedelai

10

Kacang hijau

10

Jumlah

Perhitungan jumlah atom kalsium yang terdapat pada 16,2 gr kalsium :
Massa Atom 16,2 gr
=
Mr
40
= 0,405 x 6,023.1023 (Bilangan Avogadro)
Jumlah Atom Ca = 2,43 x 1023
4.1.7. Perhitungan massa molar dari senyawa benzena, chloroform, asam sulfat,
sodium bikarbonat, natrium karbonat dan asam laktat :
a) Massa molar dari Benzena (C6H6)

= (Mr C x 6) + (Mr H x 6)
= (12 x 6) + (1 x 6)
= 72 + 6
= 78 gr/mol

b) Massa molar dari Chloroform (CHCl3) = (Mr C) + (Mr H) + (Mr Cl x 3)
= (12) + (1) + (35,5 x 3)
= 12 + 1 + 106,5
=119,5 gr/mol
c) Massa molar dari Asam Sulfat (H2SO4) =(Mr H x 2) + (Mr S) + (Mr O x
4)
= (1 x 2) + (32) + (16 x 4)
= 2 + 32 +64
= 98 gr/mol

d) Massa molar dari Sodium Bikarbonat
(NaHCO3)

= (Mr Na) + (Mr H) + (Mr C) +
(Mr Ox3)
= (23) + (1) + (12) + (16 x 3)
= 23 + 1 + 12 + 48
= 84 gr/mol

e) Massa molar dari Natrium Karbonat
(Na2CO3)

=(Mr Na x2) + (Mr C) + (Mr x 3)
= (23 x 2) + (12) + (16 x 3)
= 46 + 12 + 48
= 106 gr/mol

f) Massa molar dari Asam Laktat
(CH3CHOHCOOH)

= (Mr C x 3) + (Mr H x 6) + (Mr
O x 3)
= (12 x 3) + (1 x 6) + (16 x 3)
= 36 + 6 + 48
= 90 gr/mol

4.1.8. Perhitungan jumlah larutan HCl 5 M + volume (ml) akuades yang dibutuhkan
untuk menghasilkan larutan HCl 0,2 M sebanyak 50 ml dan berat (gram) pallet
+ volume (ml) akuades untuk menghasilkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 0,5
ml.
50 mL larutan 0,2 M HCl
Jawab : M1 . V1 = M2 . V2
5 . V1 = 0,2 . 50
5V1 = 10
V1 = 2 mL
2 mL HCl
50 mL
48 L Aquades
Perhitungan jumlah gram masing-masing pallet yang dibutuhkan untuk
menghasilkan larutan NaCl 0,125 M sebanyak 500 ml larutan C 6H12O6 0,1 M
sebanyak 250 ml dan larutan HNO3 0,125 M sebanyak 250 ml
a) 500 mL larutan 0,125 M NaCl
Mr NaCl = 23 + 35,5 = 58,5
gr
1000
Jawab : M =
x
Mr
V
gr
1000
0,125 =
x
58,5
500
10 gr
0,125 =
292,5
36,5 = 10gr
gr = 3,65
b) 250 mL larutan 0,1 M C6H12O6
Mr C6H12O6 = 12 (6) + 1 (12) + 16 (6)
= 180

gr
1000
x
Mr
V
gr
1000
0,1 =
x
180
250
10 gr
0,1 =
450
gr = 4,5

Jawab : M =

c) 250 mL larutan 0,125 M HNO3
Mr HNO3 = 1 + 4 +16 (3)
= 63
gr
1000
Jawab : M =
x
Mr
V
gr
1000
0,125 =
x
63
250
100 gr
0,125 =
1575
196,87 = 100gr
1,96 = gr
d) 50 mL larutan 0,1 M NaOH
gr
1000
Jawab : M =
x
Mr
V
gr
1000
0,1 =
x
40
50
10 gr
0,1 =
20
0,2 = gr
4.2.

PEMBAHASAN
1. Jenis-jenis ikatan kimia ada tiga, jika diurutkan dari yang paling kuat, maka yang
pertama adalah ikatan ion, kemudian ikatan kovalen, dan yang terlemah adalah
ikatan hidrogen.
a) Ikatan ion menjadi ikatan kimia terkuat karena terbentuk dari 2 unsur yang
berbeda, yaitu unsur logam dan unsur non logam. Dimana unsur logam
bermuatan positif dan unsur non logam bermuatan negatif yang membuat
unsur tersebut saling melengkapi untuk melengkapi jumlah elektron agar
menjadi stabil, dan tersebut juga menyebabkan adanya gaya tarik listrik (gaya
Coulomb).
b) Ikatan kovalen lebih lemah dari ikatan ion karena terebentuk dari 2 unsur
yang sama yaitu unsur non logam, dimana unsur logam bermuatan negatif dan

masing-masing masih kekurangan elektron, sehingga ikatan kovalen
menerapkan

cara

pemakaian

pasangan

elektron

untuk

menjadi

setimbang/stabil.
c) Ikatan hidrogen terbentuk dari atom Hidrogen yang membuat ikatan hidrogen
relatif lebih stabil sehingga tidak begitu perlu berikatan dengan atom lain lagi,
karena tidak berikatan dengan atom lain, sehingga membuat ikatan hidrogen
lebih lemah dari ikatan ion dan ikatan kovalen. Selain atom hidrogen, ikatan
hidrogen juga dapat terjadi pada unsur yang paling elektronegatif saja seperti
N, O, F membentuk H2O, NH3 dan HF.
2. Molekul air merupakan jenis ikatan

hidrogen karena terbentuk dari atom

hidrogen. Bentuk dari molekul air Planar bengkok, bentuk molekul air diketahui
berdasarkan jenis molekulnya yaitu AX2E2 dan sudut ikatan yang terbentuk dari
molekul air adalah 104,5o. Sedangkan molekul amonia, merupakan jenis ikatan
kovalen, karena terbentuk dari unsur yang sama yaitu unsur non logam (NH 3).
Bentuk dari molekul amonia adala Piramida trigonal, bentuk molekul amonia
diketahui berdasarkan jenis molekulnya yaitu AX3E1 dan sudut ikatan yang
terbentuk adalah 107o.
3. Mengapa biji kedelai, kacang hijau dan jagung memiliki berat yang berbeda
padahal memiliki jumlah yang sama ? Atau, mengapa berat biji kedelai, kacang
hijau dan jagung memiliki berat yang sama tapi jumlah bijinya berbeda ? Hal itu
disebabkan karena perbedaan jumlah partikel penyusun dari setiap biji-bijian
tersebut, dimana kita tahu bahwa atom adalah bagian dari partikel, jadi bisa
disimpulkan bahwa jumlah atom yang menyusun biji-bijian tersebut berbeda
jumlahnya, sehingga meskipun jumlahnya sama maka beratnya akan berbeda,
maupun sebaliknya, meskipun beratnya sama makan jumlah bijinya akan berbeda.
Begitu pula dengan massa dari larutan yang telah diuji coba, memiliki massa yang
berbeda, akibat perbedaan jumlah atom penyusun larutan-larutan tersebut. Dari
praktikum tersebut, kita dapat membuktikkan bahwa massa atom setiap benda itu
berbeda-beda.
4. Selain menimbang berat dari biji-bijian, kita juga menghitung massa dari beberapa
atom dengan menggunakan konsep mol, misalnya kita ingin mengetahui massa
dari 2 x 1023 atom Uranium (U). Caranya, kita harus mengetahui berapa Jumlah

atom Uranium yang akan kita ukur, yaitu sebanyak 2 x 1023 dan kita bagi dengan
bilangan avogadro, hasil dari pembagian itu merupakan Jumlah mol dari atom
Uranium. Kemudian, jumlah atom Uranium tersebut kita kalikan dengan Mr dari
atom Uranium yang dapat kita pada tabel periodik yaitu sebesar 238, dan hasil
dari perkalian tersebut itulah massa dari 2 x 1023 Uranium yaitu 79,03 gr. Cara itu
juga yang digunakan untuk menghitung 2 x 1023 atom Helium (He), atom Karbon
(C) dan atom Kalsium (Ca).
5. Melalui praktikum, kita juga dapat mengetahui cara menghitung massa molar dari
beberapa senyawa kimia, yang pertama senyawa Benzena (C6H6), jika kita
memperhatikan tabel periodik, maka nilai Mr dari atom Karbon (C) adalah 12 dan
atom Hidrogen (H) adalah 1. Jika Mr 1 atom C = 12 dan Mr dari 1 atom H = 1,
maka pada senyawa Benzena yang memiliki 6 atom C, maka Mr-nya dikali 6 dan
begitupun untuk atom H, Mr-nya dikali 6, sehingga kita memperoleh hasil massa
molar dari Benzena sebesar 78gr/mol. Yang kedua senyawa Chloroform (CHCl 3),
tersusun dari 1 atom Karbon (C), satu atom Hidrogen (H) dan 3 atom Klor (Cl)
maka massa molarnya adalah 119,5 gr/mol. Yang ketiga, senyawa Asam Sulfat
(H2SO4), tersusun atas 2 atom Hidrogen (H), 1 atom Belerang (S), 4 atom Oksigen
(O) maka massa molarnya adalah 98gr/mol.Yang keempat, senyawa Sodium
bikarbonat (NaHCO3), tersusun atas 1 atom Natrium (Na), 1 atom Hidrogen (H), 1
atom Karbon (C) dan 3 atom Oksigen (O) maka massa molarnya adalah 84
gr/mol. Yang kelima, senyawa Na2CO3 yang tersusun atas 2 atom Natrium (Na), 1
atom Karbon (C) dan 3 atom Oksigen (O) maka massa molarnya adalah 106
gr/mol. Dan senyawa yang terakhir adalah Asam Laktat (CH3CHOHCOOH) yang
tersusun dari 3 atom Karbon (C), 6 atom Hidrogen (H) dan 3 atom Oksigen (O)
maka massa molarnya adalah 90 gr/mol.
6. Melalui praktikum ini juga, kita melakukan proses pengenceran pada NaOH pallet
yang akan dijadikan larutan bersama 5 M larutan HCl pekat. Molaritas diperlukan
untuk mengetahui massa NaOH yang dibutuhkan untuk membuat 50mL larutan
NaOH dengan konsentrasi 0,1 M dan volume HCl dengan konsentrasi 5 M yang
diperlukan untuk membuat 50 mL larutan 0,2 M HCl. Dengan melakukan
perhitungan, diperoleh hasil yaitu dibutuhkan 0,2 gr NaOH pallet untuk membuat
50 mL larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1 M dan untuk membuat 50 mL

larutan 0,2 M HCl dibutuhkan HCl sebanyak 2mL. Selain menghitung NaOH
pallet, kita juga dapat menghitung jumlah gram yang dibutuhkan untuk membuat
500 mL larutan NaCl dengan konsentrasi 0,125 M, yaitu sebanyak 3,65 gr. Jumlah
gram yang dibutuhkan untuk 250mL larutan C6H12O6 adalah sebanyak 4,5 gr.
Untuk 50 mL larutan HNO3 dengan konsentrasi 0,125 dibutuhkan jumlah gram
sebesar 1,96 gr. Dan dibutuhkan 0,2 gr untuk membuat 50 mL larutan NaOH
dengan konsentrasi 0,1 M.

BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan praktikum, yaitu :
1. Kita dapat memahami model atom menurut 3 tokoh yaitu, J.J. Thomson, Rutherford dan
Bohr. Kita juga dapat memahami struktur dari molekul-molekul yang ada disekitar kita,
contohnya molekul air yang berbentuk planar bengkok atau Huruf V dan molekul amonia
yang berbentuk piramida segitiga. Kita juga dapat mengetahui senyawa-senyawa kimia
apa saja yang ada disekitar kita dan apa kegunaannya. Contohnya, air berfungsi sebagai

pelarut dalam tubuh kita dan amonia sebagai permbesih yang sering kita gunakan seharihari.
2. Kita mampu memahami apa itu ikatan kimia dan jenis-jenisnya. Dimana kita telah
mengetahui bahwa ada 3 jenis ikatan kimia, yaitu : Ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan
hidrogen. Kita juga telah mengetahui ikatan mana yang paling kuat dan yang paling lemah,
dan yang menyebabkan kekuatan dari ikatan-ikatan itu berbeda karena adanya perbedaan
unsur atau atom yang menyusun ikatan tersebut.
3. Kita juga mampu memahami dan mengetahui penggunaan dari konsep mol, yaitu untuk
menghitung massa suatu zat, jumlah mol, jumlah atom, volume zat dan jumlah
molekul/partikel dari suatu zat. Setelah memahami penggunaan konsep mol, kita juga
menjadi tahu bahwa konsep mol tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan bilangan
Avogadro yang sekiranya sama dengan jumlah 1 mol.

DAFTAR PUSTAKA
Elida Tety, 1992. Pengantar Kimia . Pondokcina : Gunadarma.
Qimiya Farid, 2011. Teori Atom. Surabaya, Jawa Timur.
Rufiati Etna, 2011. Perbedaan antara atom, molekul, dan ion.Surabaya, Jawa Timur.
Ulya Minhatul, 2012. UNESA Journal of Chemistry Vol. 1, No. 1, May 2012. Surabaya.
Wahyunigtyas Elok, 2010. Journal Aplikasi Flash Lite Untuk Pembelajaran Kimia (Materi :
Ikatan Kimia & Struktur Atom). Surabaya.