Tugas Metode Ilmiah Usulan Penelitian (1)

Tugas Metode Ilmiah

Usulan penelitian
Pengaruh Penerapan Sistem Sortasi Berbasis Komputer terhadap
Efektifitas Produksi Ikan Sarden (Sardinella gibossa)

ANDI SURYANTO
1311205041

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIERSITAS UDAYANA
2015

i

DAFTAR ISI
Halaman Judul

i


Daftar Isi

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

3

1.3 Tujuan Penelitian

3

1.4 Manfaat Penelitian

3


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sarden

5

2.2. Sortasi

6

2.3. Komputerisasi

9

2.4. Produktifitas

11

2.5. Hipotesis


12

BAB III METODE PENULISAN
3.1.Bahan dan Alat

13

3.2.Tempat dan Waktu

13

3.3.Rancangan Percobaan

13

3.4. Prosedur Penelitian

14

3.5.Variabel yang Diamati


15
16

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki laut yang
cukup luas. Dua per tiga dari wilayah Indonesia adalah perairan. Laut
Indonesia memiliki potensi sumberdaya yang besar terutama potensi
perikanan laut dari segi jumlah ataupun keragaman jenis. Luas laut Indonesia
kurang lebih 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang81.000 km. Laut
Indonesia yang luas menyediakan sumberdaya ikan laut dengan potensi lestari
sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan
perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Jumlah tangkapan yang
diperbolehkan di Indonesia sebesar 80% dari potensi lestari sumberdaya ikan

laut yaitu sebesar 5,12 juta ton (Nurjanah et al. 2011 dalam Utami, 2012)
Ikan menyumbang 60–70% dari kebutuhan protein hewani masyarakat.
Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh
manusia, hal ini dikarenakan ikan mengandung protein yang cukup tinggi
(Afrianto dan Liviawaty, 1989). Bagi tubuh protein berfungsi sebagai unit
pembangun dalam biosintesa protein untuk keperluan pengganti jaringan
tubuh yang rusak, serta pengatur dan pengontrol metabolisme tubuh (Suwetja,
2011).
Sarden dengan kriteria Badan agak pipih, scute pada bagian perut (1719)+(14-16)=32-34. Panjang kepala 23-25% daripada panjang baku, tinggi
badan 23-26%. Jari-jari sirip punggung 15-17; jari-jari sirip dubur 16; jari-jari
sirip perut 8; tulang saring insang bagian bawah 45-59, ruas tulang belakang
45-48. Striae vertikal pada sisik tidak bertemu di pusat, pada bagian pinggiran
belakang sisik terdapat banyak lubang pori-pori yang halus (Bleeker, 1849),
dalam bentuk makanan kaleng memiliki kandungan energi, protein, lipid atau
lemak, kalsium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium dan seng. Vitamin
dalam sarden meliputi thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, folat, vitamin
B12, A, D, E dan vitamin K. asam lemak yang ditemukan dalam ikan sarden
termasuk lemak total yang jenuh, lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh
ganda dan kolesterol. Asam lemak, vitamin dan mineral dapat membantu


1

2

dalam pencegahan berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan (Supriadi et al, -).
Dalam setiap perusahaan industri baik sekala kecil dan bersar di
pandang perlu adanya penjagaan mutu dan kualitas sesuai dengan standart
yang telah di tentukan sebelumnya, untuk itu sortasi merupakan salah satu
sistem pendukung adanya standarisasi dan penjagaan mutu produk suatu
perusahaan apalagi perusahaan yang berlatar belakang pangan sangat
membutuhkan

kepercayaan

konsumen

melalui

mutu


karena

akan

mengakibatkan kerugian yang sangat besar apabila produk pangan yang di
hasilkan tidak memenuhi standart atau bahkan bahaya saat di konsumsi
Sortasi merupakan kegiatan memisahkan produk berdasarkan kualitas,
biasanya sortasi di lakukan dengan manual akan tetapi seiring perkembangan
jaman sistem sortasi di jalankan oleh mesin. Pada proses pengolahan ikan
sarden sortasi memisahkan kualitas ikan berdasarkan ukuran dan kesegaran
ikan, sehingga ikan yang di produksi menjadi sarden merupakan ikan pilihan
yang telah di kategorikan menjadi beberapa kualitas.
Di era digital dan globalisasi saat ini, perkembangan dan penerapan
komputer telah merasuk hampir di setiap kehidupan manusia. Bahkan di dunia
industri, komputer mulai di aplikasikan dalam berbagai device dalam rangka
peningkatan kualitas, obyektifitas serta efisiensi industri suatu perusahaan.
Bahkan dalam perusahaan ikan sarden, sistem sortasi yang di gunakan dalam
proses produksi telah terintegrasi dengan perangkat komputer yang membuat
prinsip sortasi menjadi mudah di monitoring. Bahkan dari jarak jauh seorang

menejer dapat memonitoring proses produksi yang berjalan melalui pc yang
terintegrasi dengan mesin sortasi .
Selain itu komputer dalam proses sortasi berperan sebagai media
pengaturan kualitas hasil yang di perlukan, melalui software yang terinstall di
dalamnya, yang berkomunikasi berdasarkan suatu protokol tertentu maka
komputer berperan sebagai kontrol penuh atas proses sortasi yang berjalan.
Dengan ini maka proses analisis produksi akan semakin mudah dan cepat
untuk di hitung melalui konfigurasi dan pengolahan data yang di sematkan
pada database sistem komputer tersebut, karena data tersebut akan menjadi

3

informasi yang sangat penting dalam rangka mengambil berbagai keputusan
perusahaan.
Mengingat

pentingnya

perkembangan


proses

produksi

seraya

bertambah banyaknya permintaan akan ikan sarden yang berkualitas, maka di
pandang layak adanya upaya mengintegrasikan sistem sortasi mesin dengan
komputer yang akan membawa berbagai kemudahan bagi para produsen ikan
sarden. Pengeluaran yang di sebabkan dengan pengadaan alat akan berbuah
manis mengingat hasil dan manfaat yang di dapat.
Sistem sortasi berbasis komputer akan menghemat pengeluaran
perusahan dari berbagai lini, baik dari lini produksi bahkan pengawasan mutu,
di dalam proses produksi dapat menghemat tenaga operator yang dengan
mesin sortasi berbasis komputer ini bisa hanya di jalankan oleh satu orang
operator atau administrator saja, sedangkan di bidang penjaminan mutu akan
otomatis di dapatkan dengan mesin ini sehingga badan penjamin mutu hanya
menganalisa data yang telah di peroleh saja dan tentunya akan sangat
menghemat waktu dan tenaga.


1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana tingkat produktivitas produksi ikan sarden dengan
penerapan sistem sortasi berbasis komputer?
1.2.2 Bagaimana kelayakan penerapan sistem sortasi berbasis komputasi pada
produksi ikan sarden?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui tingkat produktifitas produksi ikan sarden dengan
penerapan sistem sortasi berbasis komputer
1.3.2 Untuk mengetahui kelayakan penerapan sistem sortasi berbasis
komputasi pada produksi ikan sarden
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Sebagai bahan bagi penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk menyelesaikan pendidikan di jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana

4

1.4.2 Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian
yang berhubungan dengan alat sortasi ikan sarden.

1.4.3 Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan, seperti
nelayan juga wirausaha yang berkaitan dengan sarden dan sortasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SARDEN
2.1.1 Pengertian Ikan
Sejak beberapa abad yang lalu, manusia telah memanfaatkan ikan
sebagai salah satu bahan pangan yang banyak mengandung protein 18 – 30
%.Protein ikan sangat dibutuhkan karena mengandung asam amino
essensial, nilai biologisnya tinggi (90%), lebih murah dibandingkan
dengan sumber protein yang lain. Selain kandungan protein,ikan juga
mengandung lemak yang bersifat tak jenuh,vitamin,mineral, dan jaringan
pengikatnya sedikit sehingga mudah dicerna.Hal paling penting adalah
harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lain. Ikan
juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,pakan ternak dan
lainnya.(Rabiatul, 2008)
2.1.2 Komposisi Kimia Ikan
Kandungan kimia, ukuran dan nilai gizi ikan tergantung pada jenis,
umur, kelamin, tingkat kematangan, dan kondisi tempat hidupnya. Agar
dapat memanfaatkan ikan dengan baik, perlu diketahui karakteristik yang
dimiliki, misalnya struktur tubuh ikan, perbandingan ukuran tubuh dan
berat, sifat fisik dan kimia, protein, lemak, vitamin, dan senyawa lain yang
dikandungnya. Hasil-hasil perikanan merupakan sumber daya alam yang
sangat besar manfaatnya untuk menbantu pertumbuhan dan pemeliharaan
tubuh , memperkuat daya tahan tubuh serta juga memperlancar proses
fisiologi dalam tubuh.(Rabiatul, 2008)
2.1.3 Syarat Mutu Ikan Sarden
Tabel 1 Syarat Mutu Ikan Kaleng Sarden Berdasarkan SNI
No

1.

Uraian

Satuan

Syarat mutu
Dalam kondisi
normal
(sebelum dan
sesudah
dieram) tidak
bocor, tidak

Keadaan kaleng

5

6

2.

Kehampaan

3.

Keadaan isi

4.
5.
6.
7.
8.

Media
4.1 Jenis
4.2 Kepekatan
Ph
Ruang kosong ( Head
Space), % v/v
Bobot tuntas, % b/b

mm Hg

Brix

Saus tomat
Min 11
4,6 – 6
Maks . 10
Min. 70
Sesuai dengan SNI
01 – 0222 –
1987

Zat warna makanan
tambahan

Cemaran logam
9.1 Cu
9.2 Pb
9.
9.3 Hg
9.4 Zn
9.5 Sn
Cemaran As
10.
Sumber : SNI 01 – 3548 – 1994

kembung,
tidak berkarat,
permukaan
dalam tidak
bernoda,
lipatan kaleng
baik..
Min 50
Sesuai dengan SNI
01 – 2345 –
1991 *)

mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg

Maks. 20,0
Maks. 2,0
Maks. 0,5
Maks. 100,0
Maks. 250,0
Maks. 1,0

2.2 Sortasi
2.2.1. Pengertian Sortasi
Sortasi merupakan kegiatan pemisahan suatu bahan ke dalam
kategori berdasarkan sebuah fisik yang dapat di ukur property atau proses
pengklasifikasian bahan berdasarkan sifat fisiknya. Sortasi diperlukan
apabila hasil panen akan dijual. Sortasi dilakukan berdasarkan keseragaman
ukuran, kematangan buah, kesehatan, bentuk, dan kerusakan (Prihmantoro
dan Indriani, 1999).

7

Tujuan sortasi ialah memisahkan ikan/hasil perikanan menurut
jenis, ukuran dan tingkat kesegarannya. Berdasarkan jenisnya ikan terbagi
menjadi dua kelompok yaitu ikan pelagis dan ikan demersal. Ikan pelagis
merupakan ikan yang hidup di permukaan air sedangkan ikan demersal
ialah ikan yang hidup di dasar perairan. Berdasarkan ukuran terdiri atas
ikan kecil, sedang dan besar. Berdasarkan tingkat kesegaran terbagi
menjadi ikan segar dan ikan yang telah terkontaminasi mikroba (
Masyamsir, 2001).
Sortasi di bagi atas
1.

Sortasi warna
Ikan sarden mengalami proses pemisahan menurut warnanya.
Pemisahan warna dilakukan berdasarkan warna bahan baku dan
diklasifikasikan sesuai dengan standart tertentu.

2.

Sortasi ukuran
Sortasi ukuran adalah suatu cara penyortiran udang berdasarkan
ukuran ikan sarden, dikelompokkan sesuai dengan jumlah tertentu
untuk setiap pound. Pada tahapan ini ikan sarden selalu dipertahankan
pada kondisi dingin dengan cara memberi es curai pada udang yang
sedang disortir.

3.

Sortasi final
Sortasi final dilakukan untuk mengoreksi hasil sortasi yang belum
seragam, baik mengenai mutu, ukuran, maupun warna. Sortasi ini
diperlukan ketelitian dan keterampilan yang lebih tinggi dan cermat
jika dibandingkan dengan sortasi sebelumnya.untuk pengecekan
ukuran dilakukan per 1 pound dengan timbangan. Bila jumlah ikan
sudah sesuai dengan jumlah standar pada daftar maka proses
penanganan dapat dilanjutkan.
Berdasarkan tingkat kesegarannya, ikan dapat dibedakan menjadi

ikan segar dan yang telah busuk. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada
table di bawah ini.
Tabel 2. Ciri-ciri ikan segar dan ikan busuk
Bagian Tubuh Ikan

Ikan Segar

Ikan Busuk

8

Kulit

Berwarna terang

Berwarna suram,

dan jernih,

pucat,

masih kuat

banyak

membungku

lendir.

s tubuh,

Terlihat

tidak mudah

mengendur

sobek di

dan mudah

bagian

sobek.

perut.
Sisik

Berkilap,

Kurang berkilap

menempel

dan mudah

kuat pada

terlepas dari

tubuh dan

tubuh.

sulit dilepas.
Sirip

Elastis, bila ditarik
akan

Kaku, bila ditarik
akan koyak

kembali ke
tempat
semula
Mata

Terang, jernih,
menonjol

Suram, tenggelam,
berkerut

dan
cembung
Insang

Merah sampai
merah tua ,

Coklat suram atau
abu-abu

terang
Daging

Melekat kuat pada

Lunak, Mudah

tulang,

lepas dari

warna putih

tulang Bila

cemerlang.

ditekan ada

Bila ditekan

bekas

dengan jari

lekukan

9

tidak ada
bekas
lekukan
Bila ditaruh dalam air

Tenggelam

Mengapung

(Masyamsir,2001).

2.2.2. Manfaat Sortasi
1. Untuk memperoleh simplisia yang dikehendaki, baik kemurnian
maupun kebersihannya (Widyastuti, 1997).
2. Memilih dan memisahkan simplisia yang baik dan tidak cacat.
3. Memisahkan bahan yang masih baik dengan bahan yang rusak
akibatkesalahan panen atau serangan patogen, serta kotoran berupa
bahan asingyang mencemari tanaman obat (Santoso, 2009).

2.3 KOPUTERISASI
2.3.1. Definisi Komputer
Menurut buku Compute Annual (Robert H. Blissmer) : Komputer
adalah sebagai suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut:
1. Menerima input
2. Memproses input tersebut sesuai dengan programnya
3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan.
4. Menyediakan output dalam bentuk informasi
Menurut buku Computer Today (Donlad H. Sanders) : Komputer
adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat
serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah
pengawasan suatu langkah-langkah, instruksi-instruksi program yang
tersimpan di memori (stored program).
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan secara
umum bahwa komputer merupakan suatu peralatan elektronik yang dapat
menerima input, mengolah input dengan menggunakan suatu program

10

yang tersimpan di memori komputer, memberikan output yang berupa
informasi dan dapat menyimpan program serta hasil pengolahan dalam
suatu media penyimpanan.

2.3.2. Sejarah Komputer
Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh
manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik
untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data
supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat dan akurat, komputer yang kita
temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan
manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik.
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam
setiap aspek kehidupan dan pekerjaan, komputer yang ada sekarang
memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik
biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kasir supermarket yang
dapat membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani
jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang
menghubungkan berbagai tempat di dunia.

2.3.3. Otomasi
Otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi
dan perlengkapan sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika
yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil
keputusan. Ide dasar otomasi ini yaitu penggunaan elektrik atau mekanik
untuk menjalankan mesin atau alat tertentu disertai otak yang
mengendalikan mesin atau alat tersebut sehingga produktifitas meningkat
dan biaya produksi menurun.
Otomasi memiliki tujuan memberikan kemudahan, meningkatkan
efektifitas kerja sistem dan meningkatkan jaminan keselamatan kepada
para operator. Sistem yang dirancang untuk melakukan empat fungsi
pengendalian

yaitu

mengatur,

membandingkan,

menghitung

dan

mengkoreksi. Perbedaan yang ada yaitu pada pengoperasian sistem,

11

dimana sistem pengendalian otomatis tidak lagi dikerjakan oleh operator,
tetapi sepenuhnya dikerjakan oleh sebuah kontrol (Martinus, 2012).

2.4

Produktifitas
Produktvitas merupakan rasio antara hasil kegiatan (output) dengan
segala pengorbanan (input) dalam menghasilkan sesuatu (Nasution, 2004).
Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007), input terdiri dari manajemen,
tenaga kerja, biaya produksi, peralatan dan waktu. Output meliputi
produksi, produk, penjualan, pendapatan, pangsa pasar dan kerusakan
produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas adalah jika
hari ini karyawan lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik
daripada sekarang.
Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara
hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya (ILO, 1979).
Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan produktivitas
sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu
dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi
dalam

memproduksi

barang-barang

atau

jasa-jasa:

“Produktivitas

mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber
dalam memproduksi barang-barang.”
Produktivitas juga diartikan sebagai :
a) Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
b) Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang
dinyatakan dalam satu- satuan (unit) umum.
Dalam berbagai referensi terdapat banyak sekali pengertian
mengenai produktivitas, yang dapat kita kelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a) Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah
ratio dari pada apa yang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan
peralatan produksi yang dipergunakan (input).

12

b) Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari
pada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.
c) Produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga
faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan
dan teknologi serta riset; manajemen; dan tenaga kerja.

2.5

Hipotesis
2.5.1. Dengan penerapan sistem sortasi berbasis komputer menyebabkan
produktifitas ikan sarden meningkat.
2.5.2. Sistem komputer berbasis komputer sangat layak untuk di terapkan
dan di kembangkan.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan Dan Alat
3.1.1.

Bahan
Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah ikan lemuru yang di
ambil dari nelayan Muncar - Banyuwangi, selain itu peneliti juga
menggunakan jenis ikan yang lain dengan pertimbangan harga yang lebih
murah dan bentuk ikan yang tidak jauh beda di banding dengan ikan
sarden.

3.1.2.

Alat
Alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah mesin sortasi berbasis
komputer sistem koveyor, sistem sortasi berbasis komputer sistem berat,
sistem sortasi berbasis komputer sistem saringan dan alat hitung.

3.2 Tempat Dan Waktu
Penelitian ini di laksanakan di Cv . Pasific Harvest di Kecamatan Muncar –
Banyuwangi, Jawa Timur.

3.3 Rancangan Percobaan
Metode yang di lakukan peneiti adalah metode diskriptif yaitu
menjelaskan serta menguraikan secara sistematis mengenai variabel yang di
teliti melalui proses analisis yang di lakukan dengan cara mengumpulkan
data-data untuk kemudian di analisa sehingga memberikan gambaran yang
cukup jelas mengenai obyek yang di teliti.
Dalam

mengukur

produktivitas

peneliti

menggunakan

model

pengukuran mundel. Secara garis besar semua model tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengukuran produktivitas total dan
pengukuran produktivitas parsial.
Marvin E. Mundel (1976) mengemukakan dua bentuk pengukuran
indeks produktivitas, yaitu:
IP = AOMP/ RIMP X 100
AOMB / RIBP

&

13

IP = AOMP / AOBP X 100
RIMP / RIBP

14

Dimana:
IP

= indeks produktivitas

AOMP

= output agregat untuk periode yang diukur

AOBP

= output agregat untuk periode dasar

RIMP

= input-input untuk periode yang diukur

RIBP

= input-input untuk periode dasar (sumanth, 1984, P 110).

Dari dua bentuk indeks produktivitas yang dikemukakan oleh marvin
E. Mundel tampak bahwa pada dasarnya kedua bentuk pengukuran itu adalah
serupa, dimana kita dapat menggunakan salah satu formula dalam penerapan
pengukuran produktivitas pada tingkat perusahaan. Formula (1) pada
dasarnya merupakan rasio antara indeks performansi untuk periode dasar,
sedangkan formula (2) pada dasarnya merupakan rasio antara indeks output
dan indeks input. Dengan demikian dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
IP = AOMP/ RIMP X100 = Indeks Performansi Periode Pengukuran
Indeks Performansi Periode Dasar
AOMB / RIBP
IP =

AOMP / AOBP
X 100 = Indeks Output
RIMP / RIBP
Indeks Input

X 100

X 100

3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan mengumpukan data yang di butuhkan
sebanyak mungkin dan sedetil mungkin mengenai penerapan sistem sortasi
berbasis komputer terhadap produktifitas produksi ikan sarden di Cv . Pasific
Harvest Muncar – Banyuwangi, kemudian melakukan pengolahan data yang
di dapat dengan model Mundel untuk mendapatkan index produktifitas dan
uji validitas, setelah itu barulah kita melakukan analisis produktifitas dengan
anaisis perbandingan model mundel dan analisis diskriptif setelah itu di
dapatkan kesimpulan dan kelayakan dari penelitian barulah kita bisa
merekomendasikan, untuk lebih jelasnya dapat di lihat diagram alir di bawah
ini,

15

Diagram Alir 1. Prosedur penelitin
MULAI
Observasi Lapangan
Identifikasi Masalah
Study Pustaka
Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data

Index Produktifitas

Uji Validitas

Analisis Produktifitas
Analisis perbandingan
Model Mudel

Analisis Diskriptif

Kesimpulan / Kelayakan
Rekomendasi

3.5 Variabel yang Diamati
3.5.1

Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini adalah sistem
sortasi berbasis komputer.

3.5.2

Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat atau Dependen dalam penelitian ini adalah tingkat
produktifitas produksi Ikan Sarden.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E, Liviawaty, E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kasinisius
Yogyakarta
Badan Standarisasi Nasional. 1994.SNI.01 – 3548 – 1994: Sardin media saus
tomat dalam kaleng
ILO .1979. Occupational Safety And Health . Building Work. Switzerland.
Martinus. 2012. Buku Ajar Mekatronika. Teknik Mesin Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Masyamsir, 2001. Sortasi. Grading dan Membersihkan Hasil Perikanan, (Modul
Program Keahlian Budidaya Ikan Kode Modul Smkp2s01-02bik).
Miror Unpad. Bandung
Nasution, S .2005 . Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito . Bandung
Prihmantoro, H., dan Y.H. Indriani., 1999. Hidroponik Sayuran Semusim untuk
Bisnis dan Hobi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rabiatul Adwyah. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
Robert H. Blissmer 1985-1986 . Computer Annual, An Introduction to
Information Systems (2nd Edition) . John Wiley & Sons
Sanders, Donald. H. 1985. Computer Today. Second Edition. Mc. Grow-hill. New
York.
Sjafri Mangkuprawira & Aida Vitayala Hubeis. (2007). Manajemen Mutu Sumber
Daya Manusia, Ghalia Indonesia. Bogor.
Supriadi, Linda Dwiyani,Hendri. ___ . Manfaat Makan Ikan Sarden bagi
Kesehatan

http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-makan-ikan-

sarden-bagi-kesehatan-1178. di akses pada : 4 April 2015
Suwetja, I. Ketut. 2011. Biokimia Hasil Perikanan. Media Prima Aksara .Jakarta.

16

Utami. 2012. Laporan Fieldtrip pengetahuan bahan baku industri hasil perairan di
Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian. Bogor
Widyastuti, Yuli. 1997. Penanganan Hasil Panen Tanman Obat Komersial. Trubus
Agriwidya. Semarang.
Sumanth, David J., 1984, Productivity Engineering And Management, McGrawHill Book Company, NewYork.

17