LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (3). docx

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Disusun Oleh :
Ahmad Rayhan A
Fariyatul Aeni
Faisal Arif M
Retno Nurkhalipah
Indah Frida M
MuhammadTegar S

MAN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
Jl. Merdeka Desa Babakan kec. Ciwaringin Kab. Cirebon
Telp/Fax. (0231)342187

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i


KATA PENGANTAR

ii

PEMBAHASAN
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah..............................................................................................................................................3
2.2 Golongan darah.............................................................................................................................4
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum diselenggarakan.........................................................................8
3.2 Alat dan Bahan..............................................................................................................................8

3.3 Prosedur kerja................................................................................................................................8

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil.............................................................................................................................................10
4.2 Pembahasan.................................................................................................................................10

BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Praktikum Biologi”.

Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran biologi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Cirebon,05 Desember 2015

3

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan oksigen sebagai sumber bahan bakar
penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah
manusia disebut sistem kardiovaskuler ( Yunani, Kardia = jantung; vasculum = pembuluh).
Sistem kardiovaskuler berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen

keseluruh bagian tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekskresi, dan
mengedarkan hormon serta kelenjar endokrin ke bagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah
mengalir melalui saluran (pembuluh), maka sistem peredaran darah manusia bersifat tertutup.
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung
adalah organ yang berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdapat
pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut perikardium. Sedangkan pembuluh darah
adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung.
Dan darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh.
Didalam darah terdapat sistem penggolongan darah. Pada saat ini menjadi hal yang wajib
mengetahui golongan darah, karena akan mempermudah jika seseorang terjangkit penyakit.
Oleh karena itu, diadakan pratikum tentang golongan darah, supaya siswa dapat mengetahui
golongan darah dan dapat membaca sampel penggolongan darah.

1.2 Rumusan masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut: Bagaimana cara untuk
mengetahui golongan darah seseorang?

4

1.3 Tujuan

Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui golongan darah pada seseorang.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari laporan ini adalah :
Memberikan informasi pada masyarakat tentang bagaimana cara mengetahui golongan darah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Darah
Darah terdiri dari atas sel-sel darah ( sel darah putih dan sel darah merah), trombosit
(keping darah), dan plasma darah. Lebih kurang 55% dari seluruh volume darah terdiri atas
plasma darah. Sisanya, yaitu 45% terdiri atas sel-sel dan keping darah.
Struktur dan komposisi darah
1. Plasma Darah

5

Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan. Lebih kurang dari 92% dari
plasma adalah air, sehingga sisanya berupa garam dan molekul organik. Bahan terlarut yang
ada dalam plasma darah adalah protein plasma, garam-garam dalam SO-24, gas-gas, bahan

makanan, garam mineral, produk limbah, bahan pengatur. Bagian plasma darah yang
berperan dalam pertahanan tubuh adalah serum. Serum mengandung beragam antibodi untuk
melawan antigen. Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen presipitin yang dapat
mengendapkan antigen.
2. Sel-sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel darah. Ciri-ciri dari sel darah
merah, anatar lain bentuknya melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf; sel yang telah matang
tidak mempunyai nukleus; berdiameter ku]rang dari 0,01 mm; dan elastis.hemoglobin adalah
suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat
terhadap oksigen dan karbon dioksida dan berwarna merah. Sel-sel darah merah berasal dari
sel darah induk dan diproduksi didalam sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang
akan kehilangan nukleus dan memperoleh molekul Hb. Umur sel darah merah lebih kurang
120 hari. Setelah sel-sel tersebut usang atau mati, kemudian dihancurkan didalam organ
hati/limpa dan ditelan oleh makrofag.
3. Sel-sel Darah Putih
Sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nukleus, kehilangan Hb, bentuknya
tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat merubah bentuk.perbandingan jumlah sel darah
putih dengan sel darah merah adalah 1:700. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman
penyakit atau benda asing lain yang masuk kedalam tubuh. Selain itu juga sebagai
pengangkut zat lemak. Sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit

yang mempunyai nukleus yang banyak dan bersifat fagosit. Dan agranulosit yang hanya
mempunyai satu nukleus dan tidak seluruhnya bersifat fagosit.

6

4. Keping Darah
Keping darah (trombosit) berbentuk tidak beraturan, berukuran kecil, tidak berwarna dan
tidak berinti. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah. Keping darah berasal dari hasil
fragmentasi sel megakariosit di sumsum tulang merah.

Setiap hari tubuh manusia

memproduksi rata-rata 200 miliar keping darah. Dalam darah terkandung 150-300 ribu per
mm kubik.
Fungsi Darah
1.
2.
3.
4.
5.


Pengangkut substansi yang diperlukan ke bagian-bagian tubuh
Membunuh partikel asing secara fagositosis
Memproduksi antibodi
Menjaga tekanan osmotik
Mengangkut sisa metabolisme ke organ-organ pengeluaran.
2.2 Golongan darah
Dr. Karl Landsteiner pada tahun 1900, memperkenalkan 4 macam golongan darah
yaitu A, B, AB, dan O. Pembagian tersebut berdasarkan ada tidaknya aglutinogen (antigen)
zat yang digumpalkan dan aglutinin (antibodi) zat yang menggumpalkan. Berikut ini adalah
tabel antigen dan antibodi yang terkandung pada tiap golongan darah.

Tabel 1.1 golongan darah sistem ABO
Golongan Darah
A
B
AB
O
a.


Antigen
A
B
A dan B
Tidak ada

Antibodi
Anti-B
Anti-A
Tidak ada
Anti-A dan Anti-B

Pembagiangolongandarahmenurut antigen yang dimiliki :
IndividudengangolongandarahAmemilikiseldarahmerahdengan
permukaanmembranselnyadanmenghasilkanantiboditerhadap
darahnya.

7

antigen


antigen
B

dalam

A

di
serum

b.

Individudengangolongandarah

B

memiliki

antigen


B

padapermukaanseldarahmerahnyadanmenghasilkanantiboditerhadap antigen Adalam serum
darahnya.
c.
Individudengangolongandarah AB memilikiseldarahmerahdengan antigen A dan B
sertatidakmenghasilkanantiboditerhadap

antigen

A

maupun

B.

Sehingga,

orang

dengangolongandarah AB-positifdapatmenerimadarahdari orang dengangolongandarah ABO
apapundandisebutresipien

universal.

Namun,

orang

dengangolongandarah

positiftidakdapatmendonorkandarahkecualipadasesama AB-positif.
d.
Individudengangolongandarah
O
memilikiseldarahtanpa

AB-

antigen,

tapimemproduksiantiboditerhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengangolongandarah
O-negatifdapatmendonorkandarahnyakepada
apapundandisebut

donor

universal.

orang

Namun,

dengangolongandarah
orang

dengangolongandarah

ABO
O-

negatifhanyadapatmenerimadarahdarisesama O-negatif

Gambar 1.1 sampel darah.
Pada tahun 1940, Dr. Karl menemukan penggolongan darah yang memanfaatkan
faktor rhesus atau Rh. Nama ini diambil dari sampel monyet jenis Rhesus. Berdasarkan ada
tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Rhpositif (Rh+) berarti darahnya memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif
atau terjadi p;enggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan anti-Rh ( antibodi-Rh),

8

sedangkan Rh-negatif (Rh-) berati darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan
dengan reaksi negatif atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti-Rh.
RhesusRh+ bersifat dominan, oleh karena itu Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya
k tipe Rh- karena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang bergolongan darah Rh- boleh
menyumbangkan darah ke orang bergolongan darah Rh+.
Saat akan menikah sebaiknya kita perlu melakukan pemeriksaan antigen Rhesus dan
memastikan Andadan pasangan memiliki antigen Rhesus yang sejenis. Hal ini penting
diperhatikan karena jika tidak, maka kemungkinan keselamatan bayi Anda yang ke-dua akan
terancam eritroblastolis fetalis (kematian janin di dalam kandungan ibunya).
Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa pada
janin atau bayi baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan
bayi memiliki jenis darah yang berbeda (ibu rhesus positif, janin rhesus negatif). Sang ibu
akan memproduksi zat antibodi yang akan menyerang sel darah merah bayi. Pada kehamilan
pertama antibodi yang dibuat oleh ibu belum begitu banyak, sehingga anak pertama akan
selamat. Akan tetapi jika dalam kurang dari satu tahun ibu hamil anak yang kedua maka di
dalam darah ibu masih cukup terdapat antibodi yang dihasilkan ketika mengandung anak
yang pertama. Akibatnya janin kedua, sel darahnya akan segera diserang oleh antibodi
tersebut dan mengakibatkan kematian janin.
Olehkarena itu jika terpaksanya menikah dengan pasangan yang berbeda rhesus
sebaiknya diberikan jarak kehamilan pertama dan kedua sedikitnya 5 tahun agar darah ibu
bersih dari antibodi yang dihasilkannya sendiri, sehingga janin akan selamat hingga
dilahirkan.

9

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum diselenggarakan pada :
Hari/tanggal

: Rabu, 02 Desember 2015

Pukul

: 11.30 WIB

Tempat: Kelas XI.IPA.2 MAN Model Babakan Ciwaringin Cirebon
3.2 Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jarum suntik
Tusuk gigi
Kaca objek
Alkohol/Revanol
Kapas
1 set serum antigen
Darah
3.3 Prosedur kerja

1. Menyuntikkan jarum suntik pada salah satu jari, kemudian ketika darah keluar biarkan
2.
3.
4.
5.

menetes pada kaca objek.
Ketika sudah menetes taruh darah menjadi 4 bagian kedalam 2 kaca objek.
Masing-masing darah diberi serum antigen yang berbeda-beda.
Campur/aduk darah dengan serum antigen tersebut menggunakan tusuk gigi.
Setelah itu akan diketahui hasilnya, setelah praktikum selesai bersihkan alat praktik dengan
alkohol atau air bersih.

BAB IV
10

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dari praktikum yang dilakukan di kelas XI.IPA.2 MAN Model Babakan Ciwaringin Cirebon
didapat hasil sampel penggolongan darah sebagai berikut.

11

4.2 PEMBAHASAN
Membran sel darah merah manusia mengandung zat antigen A, atau antigen B atau keduanya
atau tidak dua-duanya. Bila direksikan dengan anti bodi hemoglobin yang sesuai, akan
mengaglutinasikan SDM tersebut. Reaksi ini dinamai reaksi aglutinasi langsung karena
antigen yang diikat oleh antibody merupakan bagian integral dari SDM. System
penggolongan ABO merupakan unsur penting dalam transfusi darah. Hal ini karena membran

12

sel darah merah sebagian besar individu mengandung satu substansi golongan darah tipe A,
B, AB dan O.
Hasil dari sampel diatas pada gambar 1.2 menyatakan bahwa golongan darah dari sampel
tersebut adalah B. Ini dapat terlihat pada anti B dan anti AB terjadi penggumpalan. Reaksi
aglutinasi terjadi apabila terdapat gumpalan pada darah yang ditetesi serum antibodi anti A
dan anti B serum. Apabila darah yang ditetesi serum antibodi anti A menggumpal maka
golongan darahnya A, bila darah ditetesi antibodi anti A dan antibodi anti B, keduanya
menggumpal maka golongan darahnya AB.
Terjadi Aglutinasi karena Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan
anti bodi yang terkandung darah tersebut yaitu :
a. Golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan membran
selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.
b. Golongan darah B memiliki B pada permukaan pada sel arah merahnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
c. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
d. Golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap
antigen A dan B.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat diisimpulkan bahwa:
1. Dinyatakan memiliki golongan darah A bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi
serum antibodi anti A.
2. Dinyatakan memiliki golongan darah B bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi
serum antibodi anti B.
3. Dinyatakan memiliki golongan darah AB bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi
serum antibodi anti A dan B.
4. Dinyatakan memiliki golongan darah O bila terjadi gumpalan pada darah yang ditetesi
serum antibodi anti A ataupun

13

5.2 SARAN
Adapun saran ditujukan untuk:
1. Siswa, agar dapat berhati-hati pada saat melakukan percobaan.

14