Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik tahun 2012

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Demam dengue/DF dan Demam berdarah Dengue/DBD ( dengue haemorrhagic

fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan
plasma

yang

ditandai

oleh

hemokonsentrasi


(peningkatan

hematokrit)

atau

penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue ( dengue shock
syndrome ) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan (syok)
(Suhendro et al., 2009).
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam genus Flavivirus , keluarga Flaviviridae. Terdapat 4 serotipe virus
yang berbeda namun berhubungan dekat yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4 (Suhendro
et al., 2009). Jika salah satu serotipe virus tersebut menginfeksi dan kemudian sembuh
dari virus tersebut, akan menghasilkan kekebalan tubuh bagi penderita terhadap
serotipe tersebut, tapi cross-reactive immunity terhadap serotipe lain setelah
penyembuhan hanya bersifat sementara(WHO, 2012). Keempat serotipe ditemukan di
Indonesia dengan DEN 3 merupakan serotipe yang terbanyak (Suhendro et al., 2009),
oleh sebab itu Indonesia harus memberikan perhatian lebih terhadap penyakit ini.
Sejak tahun 2000, wabah dengue semakin bertambah setiap tahun di area yang
sudah terjangkit dengue. Bangladesh, India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Sri Lanka,

Thailand dan Timor-Leste dilaporkan sebagai negara yang memliki kasus dengue
terbanyak. Tahun 2005, Global Outbreak Alert and Response Network (GOARN), salah
satu organisasi WHO, merespon terhadap kasus dengue di Timor Leste dengan case
fatality rate yang tinggi yaitu sebersar 3,55% (WHO, 2009).
Demam berdarah dengue menduduki peringkat kedua dalam 10 besar penyakit
rawat inap di rumah sakit tahun 2010 di Indonesia dengan jumlah penderita 59.115
orang (Kemkes RI, 2011).
Sumatera Utara merupakan daerah endemis DBD , tahun 2010 kasus DBD di
Sumut mencapai 8.889 penderita dengan korban meninggal sebanyak 87 jiwa (Dinkes

Universitas Sumatera Utara

Provinsi SUMUT, 2012). Tahun 2011 provinsi Sumatera Utara menempati peringkat
nomor 3 di Indonesia untuk kasus DBD dengan jumlah kasus sebesar 2.066 dan Incidence
Rate (IR) yaitu persentase jumlah penderita baru dalam suatu populasi pada periode
waktu tertentu terhadap jumlah individu yang beresiko untuk mendapat penyakit
tersebut dalam periode waktu tertentu 15,88% (Kemkes RI, 2011). Tahun 2011
Kecamatan Helvetia Medan merupakan daerah yang tertinggi kasus DBD di kota Medan
(Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2012).
Dengan demikian kasus demam berdarah dengue perlu mendapat perhatian.

Atas latar belakang diatas dan pengalaman peneliti yang juga pernah didiagnosis
menderita demam berdarah dengue sewaktu masih bersekolah di bangku SMA, peneliti
tertarik untuk membuat penelitian tentang karakteristik penderita demam berdarah
dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012.

1.2.

Rumusan Masalah
Uraian ringkas dalam latar belakang di atas memberikan dasar bagi peneliti

untuk merumuskan pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimanakah karakteristik
penderita demam berdarah dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP
HAM tahun 2012.

1.3.

Tujuan Penelitian

1.


Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik

penderita demam berdarah dengue yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP
HAM tahun 2012.
2.

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan keluhan
2. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan jumlah
trombosit pada saat masuk

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan jumlah

trombosit terendah
4. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan persentase
hematokrit pada saat masuk
5. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 berdasarkan persentase
hematokrit tertinggi
6. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 menurut derajat penyakit.
7. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita DBD yang dirawat inap di
bagian

penyakit

dalam

RSUP

HAM


tahun

2012

berdasarkan

sosiodemografi yaitu umur, jenis kelamin, suku, pendidikan dan pekerjaan.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi klinisi diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
klinisi mengenai karakteristik penderita DBD yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012
2. Bagi peneliti untuk lebih menambah wawasan tentang karakteristik
penderita DBD yang dirawat inap di bagian penyakit dalam RSUP HAM
tahun 2012
3. Bagi pihak rumah sakit diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi

informasi tentang karakteristik penderita DBD yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam RSUP HAM tahun 2012 sebagai penerapan langsung teori
pembuatan karya tulis ilmiah
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan
penelitian ini dan bahan referensi bagi Fakultas Kedokteran Sumatera
Utara

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara