Asuhan Keperawatan Pada Ny.E dengan Masalah Defisit Perawatan Diri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan,
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Halhal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan
(Wartonah, 2009)
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada
seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melewati/melakukan
aktivitas perawatan diri secara mandiri (Potter & Perry, 2006).
Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan
menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan prilaku yang aneh
dan terganggu. Skizofrenia ditunjukkan dengan gejala klien suka berbicara
sendiri, mata melihat kekanan dan kekiri, jalan mondar mandir, sering tersenyum
sendiri, sering mendengar suara-suara dan sering mengabaikan hygiene atau
perawatan dirinya (defisit perawatan diri). Defisit perawatan diri merupakan suatu
kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam
melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
(hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalani praktek di ruangan
Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan, terdapat 24
klien yang dirawat inap dan sekitar 20 klien (83,3%) diantaranya malas untuk
melakukan perawatan diri. Keterbatasan perawatan diri biasanya diakibatkan
karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa
mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat
dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun BAB
1
Universitas Sumatera Utara
dan BAK. Bila tidak dilakuan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien
bisa mengalami masalah risiko tinggi isolasi sosial (Fitria, 2010).
Pada individu yang mengalami gangguan jiwa cenderung memiliki
masalah-masalah
dalam
pemenuhan
kebutuhan
diri,
diantaranya
yaitu
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan merawat diri atau yang biasa disebut
dengan defisit perawatan diri.
Gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat adalah prilaku menarik diri,
individu akan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap sosial
secara langsung (isolasi sosial) (Depkes,2000). Perilaku menarik diri bisa
mengakibatkan gangguan dalam bidang interpersonal. Terabaikannya masalah
perawatan diri karena kurangnya minat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan akan
timbul ketergantungan terhadap orang lain.
Manusia
mempunyai
kebutuhan
dasar
(kebutuhan
pokok)
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Berdasarkan kebutuhan maslow
kebutuhan merawat diri termasuk kedalam
kebutuhan fisiologis. Kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar diantara kebutuhan dasar
yang lainnya seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan mencintai
dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Asmadi, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran
nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Masalah Kebutuhan
Dasar Defisit Perawatan Diri
2. Tujuan Khusus
a.
Perawat mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Masalah
Defisit Perawatan Diri
b.
Perawat mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien
dengan Masalah Defisit Perawatan Diri
c.
Perawat mampu membuat intervensi keperawatan pada klien dengan
Masalah Defisit Perawatan Diri
2
Universitas Sumatera Utara
d.
Perawat mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien
dengan Masalah Defisit Perawatan Diri
e.
Perawat mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien dengan
Masalah Defisit Perawatan Diri
C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat :
1.
Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan khususnya
pada pasien defisit perawatan diri.
2.
Bagi Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Jiwa
Masukan bagi perawat khususnya di rumah sakit jiwa untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama
Defisit Perawatan Diri.
3.
Bagi Praktek Keperawatan
Menjadi bahan bagi perawat untuk pemenuhan kebutuhan terhadap klien
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama Defisit
Perawatan Diri.
4.
Bagi pendidikan keperawatan
Membekali mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan keperawatan
khususnya pada pasien dengan masalah utama Defisit Perawatan Diri.
3
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan,
karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Halhal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga,
pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan
(Wartonah, 2009)
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan
kondisi kesehatannya. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada
seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melewati/melakukan
aktivitas perawatan diri secara mandiri (Potter & Perry, 2006).
Skizofrenia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan
menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan prilaku yang aneh
dan terganggu. Skizofrenia ditunjukkan dengan gejala klien suka berbicara
sendiri, mata melihat kekanan dan kekiri, jalan mondar mandir, sering tersenyum
sendiri, sering mendengar suara-suara dan sering mengabaikan hygiene atau
perawatan dirinya (defisit perawatan diri). Defisit perawatan diri merupakan suatu
kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam
melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
(hygiene), berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting) (Fitria, 2009).
Berdasarkan hasil pengamatan selama menjalani praktek di ruangan
Cempaka Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan, terdapat 24
klien yang dirawat inap dan sekitar 20 klien (83,3%) diantaranya malas untuk
melakukan perawatan diri. Keterbatasan perawatan diri biasanya diakibatkan
karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien (klien bisa
mengalami harga diri rendah) sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat
dirinya sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun BAB
1
Universitas Sumatera Utara
dan BAK. Bila tidak dilakuan intervensi oleh perawat, maka kemungkinan klien
bisa mengalami masalah risiko tinggi isolasi sosial (Fitria, 2010).
Pada individu yang mengalami gangguan jiwa cenderung memiliki
masalah-masalah
dalam
pemenuhan
kebutuhan
diri,
diantaranya
yaitu
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan merawat diri atau yang biasa disebut
dengan defisit perawatan diri.
Gangguan jiwa yang ditemukan di masyarakat adalah prilaku menarik diri,
individu akan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap sosial
secara langsung (isolasi sosial) (Depkes,2000). Perilaku menarik diri bisa
mengakibatkan gangguan dalam bidang interpersonal. Terabaikannya masalah
perawatan diri karena kurangnya minat memenuhi kebutuhan diri sendiri dan akan
timbul ketergantungan terhadap orang lain.
Manusia
mempunyai
kebutuhan
dasar
(kebutuhan
pokok)
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Berdasarkan kebutuhan maslow
kebutuhan merawat diri termasuk kedalam
kebutuhan fisiologis. Kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar diantara kebutuhan dasar
yang lainnya seperti kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan mencintai
dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri (Asmadi, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan gambaran
nyata tentang asuhan keperawatan pada klien dengan Masalah Kebutuhan
Dasar Defisit Perawatan Diri
2. Tujuan Khusus
a.
Perawat mampu melakukan pengkajian pada klien dengan Masalah
Defisit Perawatan Diri
b.
Perawat mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien
dengan Masalah Defisit Perawatan Diri
c.
Perawat mampu membuat intervensi keperawatan pada klien dengan
Masalah Defisit Perawatan Diri
2
Universitas Sumatera Utara
d.
Perawat mampu melakukan implementasi keperawatan pada klien
dengan Masalah Defisit Perawatan Diri
e.
Perawat mampu membuat evaluasi keperawatan pada klien dengan
Masalah Defisit Perawatan Diri
C. Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
manfaat :
1.
Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan asuhan keperawatan khususnya
pada pasien defisit perawatan diri.
2.
Bagi Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Jiwa
Masukan bagi perawat khususnya di rumah sakit jiwa untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama
Defisit Perawatan Diri.
3.
Bagi Praktek Keperawatan
Menjadi bahan bagi perawat untuk pemenuhan kebutuhan terhadap klien
tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama Defisit
Perawatan Diri.
4.
Bagi pendidikan keperawatan
Membekali mahasiswa untuk dapat melakukan asuhan keperawatan
khususnya pada pasien dengan masalah utama Defisit Perawatan Diri.
3
Universitas Sumatera Utara