Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang dibarengi dengan perubahan pola pikir konsumen yang
dinamis mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Hal ini dibuktikan dengan
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam usaha pemenuhan keinginan yang kemudian
menjadi kebutuhan bagi konsumen. Hal ini tentu saja mendorong perusahaan untuk mampu
bergerak dengan cepat, cermat, tanggap dan sigap dalam mengamati setiap kebutuhan dan
perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis dan kemudian mampu menawarkan dan
memberikan barang maupun jasa yang tentunya berkualitas tinggi dengan mutu yang lebih baik
dan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan kualitas produk yang akan
ditawarkan harus lebih baik dari pesaing . Oleh karena itu produsen harus memahami perilaku
konsumen terhadap pembelian produk yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam membuat
keputusan, sehingga produk yang dibuat memiliki daya tarik bagi para konsumen.
Perilaku konsumen yang dilakukan oleh seorang konsumen biasanya dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor
atau
tindakan yang dilakukan individu, kelompok, atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barangbarang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. James F.Engel et al. ( 1968 : 8 )
berpendapat bahwa : perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakantindakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2
Menurut Mulyadi Nitisusastro (2012:64-85) ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu
aktivitas konsumen (internal) yang terdiri dari faktor pribadi yang meliputi keadaan ekonomi
(economic situation), pola/gaya hidup (lifestyle), karaktertistik (personality and self concept),
umur dan tahapan dalam siklus kehidupan (age and life cycle stage), pekerjaan (occupation).
Sedangkan faktor psikologis meliputi motivasi (motivation), persepsi (perseption), pembelajaran
(learning), pemikiran deskriptif ( beliefs and attitude) dan faktor yang berasal dari lingkungan
sekitar seorang konsumen (eksternal) terdiri dari faktor kebudayaan meliputi budaya, sub
budaya, kelas sosial. Sedangkan faktor sosial meliputi kelompok (group), keluarga (family).
Saat ini perkembangan fashion Handmade Bangkok yang terjadi di indonesia dapat terlihat
jelas dengan ditandai oleh banyaknya mode fashion yang beraneka ragam yang membanjiri pasar
baik lokal maupun internasional. Perkembangan
trend fashion handmade bangkok
telah
menjadi trending topik di kalangan masyarakat modern. Hampir seluruh elemen masyarakat kini
telah mengenal trend fashion ini khususnya di kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari ramainya
penjualan dan permintaan barang-barang handmade bangkok khususnya penjualan pakaian di
Petisah Medan.
Produk fashion handmade bangkok ini disukai karena memiliki tampilan yang menarik
dengan corak dan motif yang unik menjadikan mode fashion ini banyak diminati oleh kalangan
muda, dewasa hingga orang tua pun menyukai mode fashion ini. Dengan demikian hal ini
merupakan sebuah bukti bahwa bisnis fashion pakaian handmade bangkok yang berkembang
cukup baik dan mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari masyarakat khususnya di kota
Medan. Sebagai buktinya kini telah berkembang beberapa toko/ butik yang menyediakan
berbagai macam
produk fashion handmade bangkok
seperti yang ditawarkan oleh Isaura
Fashion.
Universitas Sumatera Utara
3
Di medan ada beberapa toko/ butik yang menawarkan produk berbagai fashion pakaian
handmade bangkok, misalnya saja fashion produk yang banyak ditawarkan oleh M.M Boutique,
dimana usaha ini sudah ada sejak 2010 dan usaha ini mendapatkan respon yang sangat baik .
Dan usaha ini juga berada pada wilayah yang sangat strategis sehingga para konsumen tidak
susah untuk mencari toko tersebut karna berada di pinggir pasar . MM Boutique menawarkan
produk fashion yang beraneka ragam dan memiliki khas dan karakteristik tersendiri yang sudah
tentu melekat di benak para konsumennya. Hal ini tentu saja menciptakan sebuah persaingan
yang ketat, aktif dan kompetitif. Persaingan inilah yang menjadikan setiap toko/ butik ini untuk
lebih berjuang keras semaksimal mungkin untuk dapat dengan cepat menarik konsumennya dan
merebut pangsa pasar masyarakat di kota Medan untuk beralih dan menggunakan produk yang
mereka tawarkan. Menurut Kotler ( 1996:317 ) Makin mirip strategi suatu perusahaan dengan
strategi perusahaan lainnya, makin mungkin persaingan diantara mereka.
Di tengah maraknya produk fashion handmade bangkok di negeri ini khususnya di kota
Medan, maka dari itu setiap produsen diperlukan memiliki strategi pemasaran yang kuat. Hal ini
tentu saja menuntut para pelaku bisnis untuk lebih bijak dalam membeli dan memilih pakaian
yang lebih bagus lain daripada yang lain dan berkesan etnik mengikuti selera konsumen. Agar
produk yang ditawarkan dapat menarik perhatian konsumen, memenuhi selera konsumen dan
tentunya meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku bisnis.
Kini fashion baju handmade bangkok muncul sebagai produk yang sangat banyak diminati
oleh para kaum wanita dimana pakaian handmade bangkok ini memiliki kesan atau ciri khas
sendirinya. Hal ini dapat dilihat dari permintaan konsumen dan rata-rata produk yang dijual
khususnya Pasar petisah Medan, rata-rata menjual fashion handmade bangkok (sering disebut
dengan baju bangkok).
Universitas Sumatera Utara
4
Isaura Fashion yang sudah hadir di kota Medan merupakan salah satu dari sekian banyak to
pakaian yang ada di kota Medan. Isaura Fashion ini menyediakan pakaian berupa: sarung tenun,
blouse tenun, rok, kemeja dan blouse etnik dan sebagainya. Isaura fashion ini sudah ada
semenjak tahun 2010, usaha ini awalnya di buka hanya untuk mengisi waktu luang saja , tetapi
usaha ini ternyata sangat diminati dan mendapatkan sambutan hangat dari para konsumen.
Usaha ini dilakukan dengan menawarkan produk yang berkualitas yang tentunya mengikuti
selera dan keinginan konsumen khususnya bagi orang dewasa atau kaum ibu-ibu. Melihat hal ini
peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang
cukup ramai dan omset penjualan yang relatif baik tingkat penjualannya. Meski dengan harga
yang ditawarkan cukup fantastis akan tetapi antusias masyarakat yang datang ke toko ini tetap
saja ramai bahkan kini memiliki banyak pelanggan dan menjadi Grosir bagi para penjual yang
ada di luar kota Medan.
Berikut ini
ditampilkan penjualan fashion handmade bangkok
yang jumlahnya terus
menerus mengalami peningkatan yang cukup baik meski tidak stabil jumlah peningkatan
pembelian pada Isaura Fashion terhitung dari awal oktober 2014 hingga desember 2014 yang
jika dilihat dari angka penjualan produk ini relatif baik yakni :
Tabel 1.1
Volume penjualan
Bulan
Penjualan
Oktober
250 pcs
November
300 pcs
Desember
350 pcs
Total
900 pcs
Sumber: Toko Isaura Fashion (Desember 2014)
Universitas Sumatera Utara
5
Dari pemaparan latar belakang diatas peneliti dapat tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui berbagai alasan yang ditujukan oleh masyarakat dalam
aktivitasnya dalam melakukan keputusan pembelian terhadap produk Fashion handmade
bangkok di Isaura Fashion Pasar Petisah Medan. Pengambilan keputusan Pembelian
sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan, maka dari itu peneliti ingin mengkajinya
dengan judul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Toko
Isaura Fashion )”
1.2 Batasan Masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan pra penelitian yang telah dilakukan di
Isaura Fashion Medan, adapun faktor internal yang dominan mempengaruhi keputusan
pembelian di Isaura Fashion Medan adalah pribadi dan psikologis, sementara itu faktor
eksternal yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen adalah kebudayaan dan
social. Oleh karena itu peneliti membatasi variable bebas ( independen ) dalam penelitian ini
adalah Kebudayaan, social, pribadi, psikologis. Sementara ituyang menjadi variable terikat
(dependen ) adalah keputusan pembelian. Objek dari peneliti ini adalah pelanggan dari
Isaura Fashion Medan
Universitas Sumatera Utara
6
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan maka yang menjadi perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian produk Fashion Handmade Bangkok di toko
Isaura Fashion?
2. Variabel mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam
pembelian produk Fashion Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan
psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pakaian Handmade
bangkok di toko Isaura Fashion?
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi pedagang hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan
bagi pihak pedagang untuk mengetahui faktor dominan yang menjadi pertimbangan
konsumen untuk membeli pakaian yang ditawarkan sehingga pihak pedagang akan dapat
senantiasa menyusun strategi dalam melayani konsumen.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian
Kualitatif, juga dapat memperluas ilmu untuk mengembangkan strategi bisnis yang baik
secara teoritis maupun praktisi ilmu administrasi bisnis sesuai dengan disiplin ilmu yang
telah peneliti tekuni.
3. Bagi pihak lain, sebagai acuan atau bahan dasar bagi peneliti yang akan mengadakan
penelitian dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang dibarengi dengan perubahan pola pikir konsumen yang
dinamis mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Hal ini dibuktikan dengan
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam usaha pemenuhan keinginan yang kemudian
menjadi kebutuhan bagi konsumen. Hal ini tentu saja mendorong perusahaan untuk mampu
bergerak dengan cepat, cermat, tanggap dan sigap dalam mengamati setiap kebutuhan dan
perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis dan kemudian mampu menawarkan dan
memberikan barang maupun jasa yang tentunya berkualitas tinggi dengan mutu yang lebih baik
dan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan kualitas produk yang akan
ditawarkan harus lebih baik dari pesaing . Oleh karena itu produsen harus memahami perilaku
konsumen terhadap pembelian produk yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam membuat
keputusan, sehingga produk yang dibuat memiliki daya tarik bagi para konsumen.
Perilaku konsumen yang dilakukan oleh seorang konsumen biasanya dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor
atau
tindakan yang dilakukan individu, kelompok, atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barangbarang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. James F.Engel et al. ( 1968 : 8 )
berpendapat bahwa : perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa
ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakantindakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2
Menurut Mulyadi Nitisusastro (2012:64-85) ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu
aktivitas konsumen (internal) yang terdiri dari faktor pribadi yang meliputi keadaan ekonomi
(economic situation), pola/gaya hidup (lifestyle), karaktertistik (personality and self concept),
umur dan tahapan dalam siklus kehidupan (age and life cycle stage), pekerjaan (occupation).
Sedangkan faktor psikologis meliputi motivasi (motivation), persepsi (perseption), pembelajaran
(learning), pemikiran deskriptif ( beliefs and attitude) dan faktor yang berasal dari lingkungan
sekitar seorang konsumen (eksternal) terdiri dari faktor kebudayaan meliputi budaya, sub
budaya, kelas sosial. Sedangkan faktor sosial meliputi kelompok (group), keluarga (family).
Saat ini perkembangan fashion Handmade Bangkok yang terjadi di indonesia dapat terlihat
jelas dengan ditandai oleh banyaknya mode fashion yang beraneka ragam yang membanjiri pasar
baik lokal maupun internasional. Perkembangan
trend fashion handmade bangkok
telah
menjadi trending topik di kalangan masyarakat modern. Hampir seluruh elemen masyarakat kini
telah mengenal trend fashion ini khususnya di kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari ramainya
penjualan dan permintaan barang-barang handmade bangkok khususnya penjualan pakaian di
Petisah Medan.
Produk fashion handmade bangkok ini disukai karena memiliki tampilan yang menarik
dengan corak dan motif yang unik menjadikan mode fashion ini banyak diminati oleh kalangan
muda, dewasa hingga orang tua pun menyukai mode fashion ini. Dengan demikian hal ini
merupakan sebuah bukti bahwa bisnis fashion pakaian handmade bangkok yang berkembang
cukup baik dan mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari masyarakat khususnya di kota
Medan. Sebagai buktinya kini telah berkembang beberapa toko/ butik yang menyediakan
berbagai macam
produk fashion handmade bangkok
seperti yang ditawarkan oleh Isaura
Fashion.
Universitas Sumatera Utara
3
Di medan ada beberapa toko/ butik yang menawarkan produk berbagai fashion pakaian
handmade bangkok, misalnya saja fashion produk yang banyak ditawarkan oleh M.M Boutique,
dimana usaha ini sudah ada sejak 2010 dan usaha ini mendapatkan respon yang sangat baik .
Dan usaha ini juga berada pada wilayah yang sangat strategis sehingga para konsumen tidak
susah untuk mencari toko tersebut karna berada di pinggir pasar . MM Boutique menawarkan
produk fashion yang beraneka ragam dan memiliki khas dan karakteristik tersendiri yang sudah
tentu melekat di benak para konsumennya. Hal ini tentu saja menciptakan sebuah persaingan
yang ketat, aktif dan kompetitif. Persaingan inilah yang menjadikan setiap toko/ butik ini untuk
lebih berjuang keras semaksimal mungkin untuk dapat dengan cepat menarik konsumennya dan
merebut pangsa pasar masyarakat di kota Medan untuk beralih dan menggunakan produk yang
mereka tawarkan. Menurut Kotler ( 1996:317 ) Makin mirip strategi suatu perusahaan dengan
strategi perusahaan lainnya, makin mungkin persaingan diantara mereka.
Di tengah maraknya produk fashion handmade bangkok di negeri ini khususnya di kota
Medan, maka dari itu setiap produsen diperlukan memiliki strategi pemasaran yang kuat. Hal ini
tentu saja menuntut para pelaku bisnis untuk lebih bijak dalam membeli dan memilih pakaian
yang lebih bagus lain daripada yang lain dan berkesan etnik mengikuti selera konsumen. Agar
produk yang ditawarkan dapat menarik perhatian konsumen, memenuhi selera konsumen dan
tentunya meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku bisnis.
Kini fashion baju handmade bangkok muncul sebagai produk yang sangat banyak diminati
oleh para kaum wanita dimana pakaian handmade bangkok ini memiliki kesan atau ciri khas
sendirinya. Hal ini dapat dilihat dari permintaan konsumen dan rata-rata produk yang dijual
khususnya Pasar petisah Medan, rata-rata menjual fashion handmade bangkok (sering disebut
dengan baju bangkok).
Universitas Sumatera Utara
4
Isaura Fashion yang sudah hadir di kota Medan merupakan salah satu dari sekian banyak to
pakaian yang ada di kota Medan. Isaura Fashion ini menyediakan pakaian berupa: sarung tenun,
blouse tenun, rok, kemeja dan blouse etnik dan sebagainya. Isaura fashion ini sudah ada
semenjak tahun 2010, usaha ini awalnya di buka hanya untuk mengisi waktu luang saja , tetapi
usaha ini ternyata sangat diminati dan mendapatkan sambutan hangat dari para konsumen.
Usaha ini dilakukan dengan menawarkan produk yang berkualitas yang tentunya mengikuti
selera dan keinginan konsumen khususnya bagi orang dewasa atau kaum ibu-ibu. Melihat hal ini
peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang
cukup ramai dan omset penjualan yang relatif baik tingkat penjualannya. Meski dengan harga
yang ditawarkan cukup fantastis akan tetapi antusias masyarakat yang datang ke toko ini tetap
saja ramai bahkan kini memiliki banyak pelanggan dan menjadi Grosir bagi para penjual yang
ada di luar kota Medan.
Berikut ini
ditampilkan penjualan fashion handmade bangkok
yang jumlahnya terus
menerus mengalami peningkatan yang cukup baik meski tidak stabil jumlah peningkatan
pembelian pada Isaura Fashion terhitung dari awal oktober 2014 hingga desember 2014 yang
jika dilihat dari angka penjualan produk ini relatif baik yakni :
Tabel 1.1
Volume penjualan
Bulan
Penjualan
Oktober
250 pcs
November
300 pcs
Desember
350 pcs
Total
900 pcs
Sumber: Toko Isaura Fashion (Desember 2014)
Universitas Sumatera Utara
5
Dari pemaparan latar belakang diatas peneliti dapat tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui berbagai alasan yang ditujukan oleh masyarakat dalam
aktivitasnya dalam melakukan keputusan pembelian terhadap produk Fashion handmade
bangkok di Isaura Fashion Pasar Petisah Medan. Pengambilan keputusan Pembelian
sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan, maka dari itu peneliti ingin mengkajinya
dengan judul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Toko
Isaura Fashion )”
1.2 Batasan Masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan pra penelitian yang telah dilakukan di
Isaura Fashion Medan, adapun faktor internal yang dominan mempengaruhi keputusan
pembelian di Isaura Fashion Medan adalah pribadi dan psikologis, sementara itu faktor
eksternal yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen adalah kebudayaan dan
social. Oleh karena itu peneliti membatasi variable bebas ( independen ) dalam penelitian ini
adalah Kebudayaan, social, pribadi, psikologis. Sementara ituyang menjadi variable terikat
(dependen ) adalah keputusan pembelian. Objek dari peneliti ini adalah pelanggan dari
Isaura Fashion Medan
Universitas Sumatera Utara
6
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan maka yang menjadi perumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian produk Fashion Handmade Bangkok di toko
Isaura Fashion?
2. Variabel mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam
pembelian produk Fashion Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan
psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pakaian Handmade
bangkok di toko Isaura Fashion?
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi pedagang hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan
bagi pihak pedagang untuk mengetahui faktor dominan yang menjadi pertimbangan
konsumen untuk membeli pakaian yang ditawarkan sehingga pihak pedagang akan dapat
senantiasa menyusun strategi dalam melayani konsumen.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian
Kualitatif, juga dapat memperluas ilmu untuk mengembangkan strategi bisnis yang baik
secara teoritis maupun praktisi ilmu administrasi bisnis sesuai dengan disiplin ilmu yang
telah peneliti tekuni.
3. Bagi pihak lain, sebagai acuan atau bahan dasar bagi peneliti yang akan mengadakan
penelitian dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara