Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion)

(1)

KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK FASHION HANDMADE

BANGKOK

( Studi Penelitian Pada Isaura Fashion)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis ( S.ab ) dalam Program Studi S1 Bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

Nama : Henni Damanik

Nim : 110907025

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(2)

ABSTRAK

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion) Nama : Henni Damanik

Nim : 110907025

Jurusan : Ilmu Administrasi Niaga Bisnis Dosen Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangat diperlukan apalagi pada saat ini, dimana perkembangan dari dunia fashion yang begitu pesat dan cepat membuat intensitas persaingan yang semakin tinggi, dan hal ini menjadi sangat penting bagi para pelaku usaha apabila ingin tetap diterima oleh konsumennya.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif . Sampel yang dijadikan objek penelitian sebanyak 100 responden pembeli pakaian fashion handmade Bangkok dan pengambilan data berupa observasi dan kuesioner. Sedangkan untuk pengolahan data dianalisis untuk uji validitas dan reabilitas memakai rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 18,0 for windows

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/ bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok dan variabel sosial mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk pakaian fashion handmade Bangkok.

Kata Kunci: Faktor Kebudayaan, Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Faktor Psikologis, dan Keputusan Pembelian


(3)

ABSTRACT

Analysis of Factors Influencing Buying Decisions Consumer Products Fashion Handmade in Bangkok (Study Research On Isaura Fashion)

Name : Henni Damanik Nim : 110907025

Subject : Science Business Administration Business Adviser Lecture : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

An understanding of consumer behavior is very necessary especially at this time, where the development of the fashion world so rapidly and quickly create higher competition intensity, and it is becoming very important for businesses if it wants to be accepted by consumers.

This study aims to: 1) To determine and analyze the influence of cultural, social, personal, and the psychology of the consumer decision to purchase clothes products in stores Isaura bangkok Handmade Fashion. 2) To know and analyze the variables which are the dominant influence on purchasing decisions bangkok Handmade clothes products in stores Isaura Fashion.

The study design used is descriptive quantitative research. Samples were subjected to experiments as many as 100 respondents Bangkok handmade fashion clothes users and retrieval of data in the form of observation and questionnaires. As for the processing of the data were analyzed to test the validity and reliability using Alpha Cronbach formula with the help of a computer program SPSS 18.0 for windows.

The analysis technique used is multiple linear regression analysis. From the analysis it was found that the variable factor of cultural, social, personal and psychological simultaneously / together have a significant influence (significant) towards the decision of purchase fashion clothes handmade Bangkok and social variables has dominant influence to decisions of purchase Bangkok handmade fashion clothes products.

Keywords: Cultural Factors, Social Factors, Personal Factors, Psychological Factors, and Purchasing Decision


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok ( Studi Penelitian Pada Isaura Fashion )”. Guna mememuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Secara khusus rasa hormat dan terima kasih yang dalam, penulis haturkan kepada Ibunda Tioina br Situmeang, dan Mbak saya Yanti Mama Sari Damanik dan Adik saya Samuel Damanik yang selalu memberikan dukungan moral dan material dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Badaruddin,Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA, selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan. 3. Bapak Muhammad Arifin Nasution,S.Sos,MSP, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu


(5)

Utara Medan yang juga selalu memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa bagi penulis selama menjalani perkuliahan sampai sekarang.

4. Kak Siswati Saragi,Sos,MSP, selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat -menyurat, serta memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani perkuliahan dan yang telah membimbing kami selama magang sampai selesai seminar magang.

5. Bapak Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, kritik serta saran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Faizal Eriza,S.Sos,MSP yang banyak memberikan sumbangan pemikiran baik untuk mahasiswa maupun Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

7. Bang Farid, selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dalam hal KRS, KHS dan keperluan administrasi lainnya.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan tanpa terkecuali yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk kehidupan yang lebih baik.


(6)

9. Bang Yosua Hendriko Maringan Haposan Saragih, selaku teman dekat yang selalu memotivasi dan menemaniku dalam proses pengerjaan skripsi.

10.Sahabat penulis tercinta dan tersayang Sally Sisva, Rini Ernita, Indah Fahrunisa, Alfis Vikram, Reza Pahlevi, Dwi Yuda Syahputra, Derick Azwindy, sM.Ghofar, M.Ghofur, Indra Yuda Kudadiri, Jamaludin Akbari Terima kasih telah menjadi teman disaat susah dan senang yang saling mendukung dalam menjalani studi selama ini. 11.Sahabat ku tercinta, tersayang, Lili Anawari Barus, Cheichilia Sibarani, Vera Purnama Sari Sembiring, Yohanna Mustika, Larissa, Rahmi. yang sudah begitu banyak mendukung penulis dari dulu hingga saat ini.

12.Buat seluruh Anak Marakas 45 yang mendukung dalam penulis sampa saat ini.

13.Semua pihak, rekan, sahabat, yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu,terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran, penulis harapkan dengan penuh rasa terima kasih. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya, khususnya untuk Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Niaga / Bisnis.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Batasan Masalah ... 5

1.3. Rumusan Masalah ... 6

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Pemasaran ... 8

2.1.1. Manajemen Pemasaran ... 9

2.1.2. Pengertian Produk ... 9

2.2. Perilaku Konsumen ... 10

2.2.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 10

2.3. Proses Keputusan Membeli ... 18

2.3.1 Peranan Membeli ... 18

2.3.2 Tipe-tipe Perilaku Membeli ... 19

2.3.3 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian ... 22

2.4. Kerangka Pikiran... 24

2.5. Hipotesis ... 24

2.6. Penelitian Terdahulu ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Bentuk Penelitian ... 27

3.2. Lokasi Penelitian ... 27

3.3. Populasi dan Sampel ... 27

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Skor ... 32

3.6. Teknik Pengumpulan Skor ... 32


(8)

3.8.1. Teknik Analisis Deskriptif ... 33

3.8.2. Teknik Analisis Regresi Berganda ... 34

3.8.3 Uji Asumsi Klasik. ... 34

3.8.4. Penguian Hipotesis ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 38

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 38

4.1.2. Visi dan Misi... 39

4.1.3. Struktur Organisasi ... 39

4.1.4. Job Description ... 40

4.2. Penyajian Data ... 41

4.2.1. Metode Uji Instrumen ... 41

4.2.1.1. Uji Validitas ... 42

4.2.1.2. Uji Reabilitas ... 43

4.2.2. Metose Analisa Data ... 45

4.2.2.1. Metode Analisa Deskriptif ... 45

4.3. Analisa Data ... 56

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 56

4.3.1.1. Uji Normalitas ... 56

4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas... 58

4.3.1.3. Uji Multikolinearitas ... 60

4.3.2. Analisis Regresi Linear Berganda ... 61

4.3.3. Pengujian Hipotesis ... 62

4.3.3.1. Uji Signifikasi simultan (Uji-F) ... 62

4.3.3.2. Uji Signifikasi Parsial (Uji-T) ... 63

4.3.4. Koefisien Determinasi (R2) ... 65

4.3.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V PENUTUP ... 69

5.1. Kesimpulan... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... x LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Volume Penjualan ... 4

Tabel 2.1 Empat Tipe Perilaku Pembeli ... 19

Tabel 3.1 Jumlah Pelanggan Isaura Fashion ... 28

Tabel 3.2 Penjabaran Operasional Variabel ... 30

Tabel 4.1 Uji Validitas... 42

Tabel 4.2 Uji Reliability Kuesioner Kebudayaan ... 43

Tabel 4.3 Uji Reliability Kuesioner Sosial... 43

Tabel 4.4 Uji Reliability Kuesioner Pribadi ... 44

Tabel 4.5 Uji Reliability Kuesioner Psikologi ... 44

Tabel 4.6 Uji Reliability Kuesioner Keputusan Pembelian ... 45

Tabel 4.7 Jenis kelamin Responden... 46

Tabel 4.8 Usia Responden ... 47

Tabel 4.9 Pekerjaan responden ... 47

Tabel 4.10 Pendapatan Responden ... 48

Tabel 4.11 Sistem Pembayaran Responden ... 49

Tabel 4.12 Kebudayaan ... 50

Tabel 4.13 Sosial ... 51

Table 4.14 Pribadi ... 52

Tabel 4.15 Psikologis... 53

Table 4.16 Keputusan Konsumen ... 55

Table 4.17 Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.18 Analisis Regresi Linear... 61

Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikasi Simultan (Uji-F) ... 62

Tabel 4.20 Hasil Uji Signifikasi Parsial ... 63


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ... 11

Gambar 2.2 Model lima Tahap Proses Membeli ... 23

Gambar 2.3 Kerangka Konsep ... 24

Gambar 4.1 Struktur Perusahaan ... 40

Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 57

Gambar 4.3 Grafik Normal Plot Uju-t ... 58


(11)

ABSTRAK

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Isaura Fashion) Nama : Henni Damanik

Nim : 110907025

Jurusan : Ilmu Administrasi Niaga Bisnis Dosen Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangat diperlukan apalagi pada saat ini, dimana perkembangan dari dunia fashion yang begitu pesat dan cepat membuat intensitas persaingan yang semakin tinggi, dan hal ini menjadi sangat penting bagi para pelaku usaha apabila ingin tetap diterima oleh konsumennya.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif . Sampel yang dijadikan objek penelitian sebanyak 100 responden pembeli pakaian fashion handmade Bangkok dan pengambilan data berupa observasi dan kuesioner. Sedangkan untuk pengolahan data dianalisis untuk uji validitas dan reabilitas memakai rumus Alpha Cronbach dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 18,0 for windows

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/ bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok dan variabel sosial mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk pakaian fashion handmade Bangkok.

Kata Kunci: Faktor Kebudayaan, Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Faktor Psikologis, dan Keputusan Pembelian


(12)

ABSTRACT

Analysis of Factors Influencing Buying Decisions Consumer Products Fashion Handmade in Bangkok (Study Research On Isaura Fashion)

Name : Henni Damanik Nim : 110907025

Subject : Science Business Administration Business Adviser Lecture : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

An understanding of consumer behavior is very necessary especially at this time, where the development of the fashion world so rapidly and quickly create higher competition intensity, and it is becoming very important for businesses if it wants to be accepted by consumers.

This study aims to: 1) To determine and analyze the influence of cultural, social, personal, and the psychology of the consumer decision to purchase clothes products in stores Isaura bangkok Handmade Fashion. 2) To know and analyze the variables which are the dominant influence on purchasing decisions bangkok Handmade clothes products in stores Isaura Fashion.

The study design used is descriptive quantitative research. Samples were subjected to experiments as many as 100 respondents Bangkok handmade fashion clothes users and retrieval of data in the form of observation and questionnaires. As for the processing of the data were analyzed to test the validity and reliability using Alpha Cronbach formula with the help of a computer program SPSS 18.0 for windows.

The analysis technique used is multiple linear regression analysis. From the analysis it was found that the variable factor of cultural, social, personal and psychological simultaneously / together have a significant influence (significant) towards the decision of purchase fashion clothes handmade Bangkok and social variables has dominant influence to decisions of purchase Bangkok handmade fashion clothes products.

Keywords: Cultural Factors, Social Factors, Personal Factors, Psychological Factors, and Purchasing Decision


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis yang dibarengi dengan perubahan pola pikir konsumen yang dinamis mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam usaha pemenuhan keinginan yang kemudian menjadi kebutuhan bagi konsumen. Hal ini tentu saja mendorong perusahaan untuk mampu bergerak dengan cepat, cermat, tanggap dan sigap dalam mengamati setiap kebutuhan dan perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis dan kemudian mampu menawarkan dan memberikan barang maupun jasa yang tentunya berkualitas tinggi dengan mutu yang lebih baik dan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan kualitas produk yang akan ditawarkan harus lebih baik dari pesaing . Oleh karena itu produsen harus memahami perilaku konsumen terhadap pembelian produk yang selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam membuat keputusan, sehingga produk yang dibuat memiliki daya tarik bagi para konsumen.

Perilaku konsumen yang dilakukan oleh seorang konsumen biasanya dilatarbelakangi oleh faktor-faktor atau tindakan yang dilakukan individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. James F.Engel et al. ( 1968 : 8 ) berpendapat bahwa : perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.


(14)

Menurut Mulyadi Nitisusastro (2012:64-85) ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu aktivitas konsumen (internal) yang terdiri dari faktor pribadi yang meliputi keadaan ekonomi (economic situation), pola/gaya hidup (lifestyle), karaktertistik (personality and self concept), umur dan tahapan dalam siklus kehidupan (age and life cycle stage), pekerjaan (occupation). Sedangkan faktor psikologis meliputi motivasi (motivation), persepsi (perseption), pembelajaran (learning), pemikiran deskriptif ( beliefs and attitude) dan faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen (eksternal) terdiri dari faktor kebudayaan meliputi budaya, sub budaya, kelas sosial. Sedangkan faktor sosial meliputi kelompok (group), keluarga (family).

Saat ini perkembangan fashion Handmade Bangkok yang terjadi di indonesia dapat terlihat jelas dengan ditandai oleh banyaknya mode fashion yang beraneka ragam yang membanjiri pasar baik lokal maupun internasional. Perkembangan trend fashion handmade bangkok telah menjadi trending topik di kalangan masyarakat modern. Hampir seluruh elemen masyarakat kini telah mengenal trend fashion ini khususnya di kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari ramainya penjualan dan permintaan barang-barang handmade bangkok khususnya penjualan pakaian di Petisah Medan.

Produk fashion handmade bangkok ini disukai karena memiliki tampilan yang menarik dengan corak dan motif yang unik menjadikan mode fashion ini banyak diminati oleh kalangan muda, dewasa hingga orang tua pun menyukai mode fashion ini. Dengan demikian hal ini merupakan sebuah bukti bahwa bisnis fashion pakaian handmade bangkok yang berkembang cukup baik dan mendapatkan apresiasi yang cukup baik dari masyarakat khususnya di kota Medan. Sebagai buktinya kini telah berkembang beberapa toko/ butik yang menyediakan berbagai macam produk fashion handmade bangkok seperti yang ditawarkan oleh Isaura Fashion.


(15)

Di medan ada beberapa toko/ butik yang menawarkan produk berbagai fashion pakaian handmade bangkok, misalnya saja fashion produk yang banyak ditawarkan oleh M.M Boutique, dimana usaha ini sudah ada sejak 2010 dan usaha ini mendapatkan respon yang sangat baik . Dan usaha ini juga berada pada wilayah yang sangat strategis sehingga para konsumen tidak susah untuk mencari toko tersebut karna berada di pinggir pasar . MM Boutique menawarkan produk fashion yang beraneka ragam dan memiliki khas dan karakteristik tersendiri yang sudah tentu melekat di benak para konsumennya. Hal ini tentu saja menciptakan sebuah persaingan yang ketat, aktif dan kompetitif. Persaingan inilah yang menjadikan setiap toko/ butik ini untuk lebih berjuang keras semaksimal mungkin untuk dapat dengan cepat menarik konsumennya dan merebut pangsa pasar masyarakat di kota Medan untuk beralih dan menggunakan produk yang mereka tawarkan. Menurut Kotler ( 1996:317 ) Makin mirip strategi suatu perusahaan dengan strategi perusahaan lainnya, makin mungkin persaingan diantara mereka.

Di tengah maraknya produk fashion handmade bangkok di negeri ini khususnya di kota Medan, maka dari itu setiap produsen diperlukan memiliki strategi pemasaran yang kuat. Hal ini tentu saja menuntut para pelaku bisnis untuk lebih bijak dalam membeli dan memilih pakaian yang lebih bagus lain daripada yang lain dan berkesan etnik mengikuti selera konsumen. Agar produk yang ditawarkan dapat menarik perhatian konsumen, memenuhi selera konsumen dan tentunya meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku bisnis.

Kini fashion baju handmade bangkok muncul sebagai produk yang sangat banyak diminati oleh para kaum wanita dimana pakaian handmade bangkok ini memiliki kesan atau ciri khas sendirinya. Hal ini dapat dilihat dari permintaan konsumen dan rata-rata produk yang dijual khususnya Pasar petisah Medan, rata-rata menjual fashion handmade bangkok (sering disebut dengan baju bangkok).


(16)

Isaura Fashion yang sudah hadir di kota Medan merupakan salah satu dari sekian banyak to pakaian yang ada di kota Medan. Isaura Fashion ini menyediakan pakaian berupa: sarung tenun, blouse tenun, rok, kemeja dan blouse etnik dan sebagainya. Isaura fashion ini sudah ada semenjak tahun 2010, usaha ini awalnya di buka hanya untuk mengisi waktu luang saja , tetapi usaha ini ternyata sangat diminati dan mendapatkan sambutan hangat dari para konsumen. Usaha ini dilakukan dengan menawarkan produk yang berkualitas yang tentunya mengikuti selera dan keinginan konsumen khususnya bagi orang dewasa atau kaum ibu-ibu. Melihat hal ini peneliti merasa sangat tertarik untuk meneliti usaha ini karena selain pengunjung yang datang cukup ramai dan omset penjualan yang relatif baik tingkat penjualannya. Meski dengan harga yang ditawarkan cukup fantastis akan tetapi antusias masyarakat yang datang ke toko ini tetap saja ramai bahkan kini memiliki banyak pelanggan dan menjadi Grosir bagi para penjual yang ada di luar kota Medan.

Berikut ini ditampilkan penjualan fashion handmade bangkok yang jumlahnya terus menerus mengalami peningkatan yang cukup baik meski tidak stabil jumlah peningkatan pembelian pada Isaura Fashion terhitung dari awal oktober 2014 hingga desember 2014 yang jika dilihat dari angka penjualan produk ini relatif baik yakni :

Tabel 1.1 Volume penjualan

Bulan Penjualan

Oktober 250 pcs

November 300 pcs

Desember 350 pcs

Total 900 pcs


(17)

Dari pemaparan latar belakang diatas peneliti dapat tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui berbagai alasan yang ditujukan oleh masyarakat dalam aktivitasnya dalam melakukan keputusan pembelian terhadap produk Fashion handmade bangkok di Isaura Fashion Pasar Petisah Medan. Pengambilan keputusan Pembelian sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan, maka dari itu peneliti ingin mengkajinya dengan judul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade Bangkok (Studi Penelitian Pada Toko

Isaura Fashion )”

1.2 Batasan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Sesuai dengan pra penelitian yang telah dilakukan di Isaura Fashion Medan, adapun faktor internal yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian di Isaura Fashion Medan adalah pribadi dan psikologis, sementara itu faktor eksternal yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen adalah kebudayaan dan social. Oleh karena itu peneliti membatasi variable bebas ( independen ) dalam penelitian ini adalah Kebudayaan, social, pribadi, psikologis. Sementara ituyang menjadi variable terikat (dependen ) adalah keputusan pembelian. Objek dari peneliti ini adalah pelanggan dari Isaura Fashion Medan


(18)

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang disampaikan maka yang menjadi perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Fashion Handmade Bangkok di toko Isaura Fashion?

2. Variabel mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk Fashion Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pakaian Handmade bangkok di toko Isaura Fashion?

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi pedagang hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pihak pedagang untuk mengetahui faktor dominan yang menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli pakaian yang ditawarkan sehingga pihak pedagang akan dapat senantiasa menyusun strategi dalam melayani konsumen.


(19)

2. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian Kualitatif, juga dapat memperluas ilmu untuk mengembangkan strategi bisnis yang baik secara teoritis maupun praktisi ilmu administrasi bisnis sesuai dengan disiplin ilmu yang telah peneliti tekuni.

3. Bagi pihak lain, sebagai acuan atau bahan dasar bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian dimasa yang akan datang.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan.

Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan.

Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.


(21)

2.1.1 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Menurut Tjiptono (2002:16) adalah: Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

2.1.2 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan ,dimiliki, digunakan ,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Produk adalah alat pemasaran yang paling mendasar menurut Kotler dan Amstrong (2001:11) menyatakan bahwa :”Produk adalah segala seuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan ,dimiliki, digunakan ,atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, jasa,orang, tempat, organisasi dan gagasan.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai untuk dipasarkan untuk dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.


(22)

2.2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Menurut James F. Engel et al. (1968:8) mendefenisikan : ” perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.”

2.2.1Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda. Menurut Kotler (2001:144): Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis.

Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku konsumen tersebut mempengaruhi pembelian konsumen.


(23)

Gambar 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

Sumber : Kotler& Amstrong 2001 :196

Adapun penjelasannya sebagai berikut: A. Faktor kebudayaan

Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting lainnya. Faktor kebudayaan memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1. Sub budaya

Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

BUDAYA Sub Kebudayaan

Kelas Sosial

KELOMPOK SOSIAL Kelompok Acuan

Keluarga

Peran dan Status

PRIBADI Umur dan Tahap

Siklus Hidup Pekerjaan Situasi Ekonomi

Gaya Hidup Kepribadian dan

Konsep Diri

PSIKOLOGIS Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan

Sikap


(24)

2. Kelas sosial

Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.

B. Faktor sosial

Kelas sosial merupakan Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka. Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:

1. Kelompok Acuan

Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal-seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler. Ini mencakup organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi profesional dan serikat pekerjaan.

2. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.


(25)

3. Peran dan status

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat.

C. Faktor pribadi

Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu; 1. Umur dan tahap siklus hidup

Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

2. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.


(26)

3. Situasi ekonomi

Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

4. Gaya hidup

Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. 5. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

D. Faktor psikologis

Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang


(27)

akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor psikologi yang penting:

1. Motivasi

Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk memuaskan kebutuhan yang paling penting. Kalau sudah terpuaskan, kebutuhan itu tidak lagi menjadi motivator dan kemudian orang tersebut akan mencoba memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya. Menurut Engel (2000:285): “Kebutuhan yang diaktifkan akhirnya menjadi diekspresikan dalam perilaku dan pembelian dan konsumsi dalam bentuk dua jenis manfaat yaitu :

 Manfaat utilitarian dan

 Manfaat hedonik/pengalaman”.

Dalam motif pembelian produk menurut Engel (2000:285) adalah dengan mempertimbangkan dua manfaat yaitu: “Manfaat utilitarian merupakan atribut produk fungsional yang obyektif. Manfaat hedonik, sebaliknya mencakup respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan estetis”.

2. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia..Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Orang dapat membentuk


(28)

persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses penerimaan indera, yaitu:

a) Perhatian selektif

Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian konsumen.

b) Distorsi selektif

Menguraikan kecenderungan orang untuk meng-intepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini.

c) Ingatan selektif

Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan selektif.

3. Pengetahuan

Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif. Menurut Kotler (2000:157) menyatakan: Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari. Pembelajaran berlangsung melalui saling pengaruh dorongan, rangsangan, petunjuk respon dan pembenaran.


(29)

4. Keyakinan dan sikap

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak. Menurut Kotler (2000:157) : Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin tidak.

Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.

Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.


(30)

2.3 Proses Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan dalam pembelian merupakan sebuah proses, yang mempersatukan memori, pemikiran, pemrosesan informasi dan penilaian-penilaian secara evaluative. situasi ini dimana keputusan diambil, menderteminasikan sifat dari proses yang bersangkutan. Misalnya, pembelian sebuah tempat tinggal baru oleh seseorang konsumen biasanya memerlukan waktu berbulan-bualan lamanya, dengan suatu keputusan yang dapat diindentifikasikan pada berbagai tahapan proses pengambilan keputusan yang berlangsung.

Para pemasar telah jauh mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan mereka pada waktu membeli sesuatu. para pemasar harus mengenal siapakah yang membuat keputusan itu, bagaimana tipe keputusan membeli yang tercakup di dalamnya bagaimana langkah-langkah dalam proses membeli itu.

2.3.1 Peranan Membeli

1) Pengambilan inisiatif ( inisiator ) pengambilan inisiatif adalah orang yang pertama-tama menyarankan atau memikirkan membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2) Orang yang mempengaruhi ( influences ) seseorang yang memberikan suatu pengaruh adalah orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam keputusan akhir. 3) Pembuat keputusan ( decides ) pembuat keputusan adalah seseorang yang pada akhirnya

menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli, apakah jadi membeli, bagaimana membeli, dimana membeli.

4) Pembeli ( buyer ) pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya. 5) Pemakai ( user ) pemakai adalah seseorang yang beberapa orang menikmati atau


(31)

Dengan begitu perusahaan mengidentifikasi siapa yang memegang peran-peran ini karena hal ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam merancang produk dan menentukan pesan iklan dan mengalokasikan biaya anggaran promosi.

2.3.2 Tipe-tipe Perilaku Membeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan berbeda-beda sesuai dengan tipe kepuasan membeli. terdapat banyak perbedaan antara membeli produk yang harganya mahal dengan produk yang harganya mahal dengan produk yang berharga murah. semakin kompleks dan mahal keputusan membeli sesuatu, kemungkinan lebih banyak melibatkan pertimbangan pembeli dan lebih banyak peserta membeli.

Tabel 2.1

Empat Tipe Perilaku Membeli

Keterlibatan Tinggi Keterlibatan Rendah Perbedaan nyata antara

merek-merek keragaman

Sedikit perbedaan antara merek – merek ketidakcocokan

Perilaku membeli yang kompleks

Perilaku membeli yang mengurangi kebiasaan

Perilaku membeli yang mencari

Perilaku membeli yang berdasarkan

Sumber : Dikembangkan berdasarkan Henry Assael (1981 :80)

Empat perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dalam membeli dan derajat perbedaan diantara beberapa merek yaitu :


(32)

a) Perilaku Pembelian Kompleks

Para konsumen menjalani atau menempuh suatu perilaku membeli yang kompleks bila mereka terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang ada. para konsumen makin terlibat dalam kegiatan membeli bila produk yang akan dibeli itu mahal , jarang dibeli, beresiko dan amat berkesan. Biasanya konsumen tidak banyak belajar tentang produk.

b) Perilaku Pembelian Yang Mengurangi Ketidaksesuaian

Kadang-kadang sangat terlibat dalam kegiatan membeli sesuatu, tetapi dia hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh kenyataan bahwa barang yang dibeli itu mahal harganya, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus ini, pembeli akan memilih-milih sambil mempelajari apa yang tersedia, tetapi dia akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak ditekankan. Pembeli mungkin menjawab terutama terhadap harga yang pantas atau kemudahan pembelian ditinjau dari waktu ke waktu atau tempat.

c) Perilaku Pembelian Menurut Kebiasaan

Banyak produk yang dibeli dalam keadaan konsumen kurang terlibat dan tidak terdapat perbedaan nyata antara merek. Bila mereka mengambil merek yang sama, hal ini karena kebiasaan, bukan karena loyalitas merek dari fashion handmade bangkok seperti: merek pink boutique,merek rani, merek madam rose,dll

d) Perilaku Pembelian Secara Variasi

Dalam beberapa situasi, membeli keterlibatan konsumen rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. konsumen memiliki beberapa kepercayaan, memilih suatu merek tanpa melakukan penilaian. namun dalam waktu berikutnya, konsumen


(33)

mungkin membeli merek lain karena bosan dengan merek yang biasanya dibelinya atau sekedar ada keinginan untuk mencoba-coba.

e) Meneliti Proses Keputusan pembelian

Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada konsep pemasaran, akan selalu berusaha untuk meneliti proses keputusan membeli untuk produk/merek produk tersebut. Pemasar perlu menanyakan kepada konsumen, kapan pertama kali mengenal jenis produk dan merek produk tersebut, apa dasar kepercayaan terhadap produk, bagaimana keterlibatan konsumen terhadap produk, bagaimana konsumen membuat pilihan dan seberapa besar kepuasan yang dirasakannya setelah melakukan pembelian.

Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang khas dalam proses membeli produk, maka pemasar perlu melakukan instropeksi terhadap kemungkinan perilaku mereka sendiri, meskipun pemanfaatannya terbatas ( metode instrospektif ). Pemasar dapat mewawancarai sejumlah kecil pembeli yang ada sekarang, meminta pembeli untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang menyebabkan mereka membeli suatu produk ( metode restrospektif ).

Pemasar juga dapat menjumpai beberapa konsumen yang sedang

mempertimbangkan untuk membeli sesuatu dan meminta mereka untuk mengungkapkan secara teliti bagaimana mereka melewati proses pembelian ( metode prospektif ). Atau pemasar dapat menanyakan kepada satu kelompok konsumen untuk menggambarkan cara yang ideal untuk membeli suatu produk. ( metode prespektif ). Setiap metode menghasilkan suatu kesimpulan tentang bagaimana pembeli menempuh langkah-langkah dalam proses pembelian, sehingga perusahaan dapat mengetahui cara yang tepat untuk mendekati konsumen dari produk yang ditawarkan.


(34)

2.3.3 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian

Berdasarkan pengkajian terhadap laporan banyak konsumen tentang proses membeli,

“ model tahap-tahap “ dari proses membeli telah dikonseptualisasi oleh para peneliti perilaku konsumen. Ada 5 tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian yakni:

1) Pengenalan masalah. Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.

2) Pencarian informasi. Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan. c. Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.

d. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk. 3) Evaluasi alternatif. Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut

yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif.

4) Keputusan pembelian. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk


(35)

faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.

5) Perilaku pasca pembelian. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.

Untuk lebih jelasnya, proses pengambilan keputusan konsumen model lima tahap tersebut disajikan dalam gambar di bawah ini :

Gambar : 2.2

Model lima Tahap Proses Membeli

Mengenali

Kebutuhan

Pencarian

Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusa n

Membeli

Perilaku Pasca Pembelian


(36)

2.4 Kerangka Konsep

Adapun Yang menjadi kerangka penelitian yang ingin dikembangkan oleh peneliti ini terkait dengan keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh variabel bebas dan variabel terikat, Berdasarkan landasan teori, adapun kerangka pikir yang dapat disajikan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Keragka Konsep

2.5 Hipotesis

Hipotesis lebih merupakan pernyataan dari hubungan yang diajukan dari pertanyaan yang harus dijawab, dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan dalam kerangka pikir maka hipotesis pada penelitian ini dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Isaura Fashion

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi keputusan

Konsumen

Kebudayaan (X1)

Sosial (X2)

Pribadi (X3)

Psikologis (X4)

Keputusan Pembelian Produk Fashion Handmade Bangkok


(37)

1. Diduga bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama -sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion handmade bangkok pada Isaura Fashion Medan

2. Diduga bahwa faktor pribadi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk fashion handmade Bangkok pada Isaura Fashion

2.6 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu merupakan bahan perbandingan yang digunakan sebagai refrensi pada penelitian ini. Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Yakut Dekrita Sari pada Tahun 2012 dari fakultas ekonomi universitas udayana (UNUD) Bali yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk industri garment menunjukkan bahwa terdapat faktor produk, harga, saluran distribusi, promosi, budaya, social, psikologi, pribadi secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli produk industri garment.

Kemudian penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurul Fauzy Siregar, dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara, yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk dian pelangi batik Medan, menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal diantaranya adalah gaya hidup, kelas social dan brand image.

Berikutnya adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mochamad Ridzky Arwiedya dari fakultas ekonomi Universitas Diponegoro, mengenai “ analisis pengaruh harga, jenis media promosi, resiko kinerja, dan keragaman produk terhadap keputusan pembelian via internet pada toko online (Studi Kasus Pada Konsumen Toko Fashion Online yang bertindak


(38)

sebagai Reseller yang ada di Indonesia). menunjukkan bahwa di dalam menguji variabel pengaruh harga, jenis media promosi, resiko kinerja, dan keragaman produk terhadap keputusan pembelian via internet pada toko online.

Dan yang terakhir penelitian yang dilakukan oleh Fahma Ilmaya pada tahun 2011 dari fakultas ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul “ analisis pengaruh interaksi harga dan desain produk terhadap keputusan pembelian batik di eka batik Semarang” menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari variabel harga, desain produk, interaksi harga dan desain produk dalam membuat keputusan pembelian batik die ka batik Semarang.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk penelitian

Pada penelitian ini bentuk yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif kuantitatif merupakan suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasi, dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai masalah yang akan diteliti

dalam perhitungan statistik. Analisis regresi berganda terdiri dari 4 variabel independen ( X1,X2,X3,X4) dan satu variable dependen ( Y ) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variable bebas (independen) terhadap variable terikat ( dependen).

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Isaura Fashion yang Bertepat di Petisah Lama Blok A No.92 Medan. Sementara itu waktu penelitian akan dilakukan selama periode bulan Maret hingga bulan April 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap.


(40)

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang datang berkunjung ke Isaura Fashion di Medan dari periode bulan Oktober 2014 sampai bulan Desember 2014. Berikut ini menunjukkan jumlah pelanggan yang melakukan keputusan pembelian pada Isaura Fashion di Medan selama bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan desember 2014.

Tabel 3.1

Jumlah Pelanggan Isaura Fashion

Bulan Jumlah Pelanggan

Oktober 80

November 95

Desember 150

Total 325

Sumber : Isaura Fashion Medan (Desember 2014) Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi tersebut (Sugiono 2012:116). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik penarikan sampel secara kebetulan yaitu siapa saja yang kebetulan ditemui peneliti di lokasi penelitian yaitu Pelanggan yang datang ke Toko Isaura Fashion dimana kuesioner dibagikan kepada seseorang yang kebetulan pernah membeli produk Pakaian Handmade Bangkok.

Dalam menetapkan besarnya sampel (sampel size) dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam Husein Umar (2003 : 146) sebagai berikut :

n =


(41)

Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Batas Kesalahan Sebesar 10%

Berdasarkan Rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :

n =

+ � .

n = 99.693 dibulatkan menjadi 100 pelanggan

Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling, Sudradjat (2002:12) yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipilih menjadi anggota sampel bila dipandang cocok dan memenuhi kriteria sebagai sumber data.

3.4 Defenisi Operasional variabel

Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian yang menjelaskan dari suatu variabel-variabel yang akan diteliti dan mencakup indikator-indikator yang ada pada masing-masing variabel. Dengan adanya uraian tersebut maka penulis akan lebih mudah mengukur variabel yang ada.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan independen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Penjabaran operasional variabel dalam penelitian ini secara singkat sebagai berikut:


(42)

Tabel 3.2

Penjabaran Operasional Variabel

Variabel Defenisi Indikator Skala

Kebuda- yaan (X1)

Merupakan suatu ciri khas dari sekumpulan orang yang diterapkan secara turun-temurun dari kehidupan mereka sehari-hari. a.Pergeseran/perke mbangan budaya b. Subkultur sebagai masyarakat modern

c. Kelas sosial

Skala Likert

Sosial (X2) Merupakan tingkat

status sosial masyarakat atau keadaan ekonomi seseorang yang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan milik kebanyakan, pekerjaan serta variabel-variabel yang lainnya.

a. Pengaruh dan kelompok. b.Mengikuti kelompok acuan primer (keluarga). c. Menunjukkan peran dan status.

Skala likert

Pribadi (X3) Merupakan suatu

keadaan dimana seseorang mempunyai sifat untuk bisa menentukan keputusannya sesuai dengan keinginanya tanpa ada paksaan dari pihak lain.

a. Usia dan tahap siklus hidup. b. Pekerjaan. c. Situasi ekonomi. d. Gaya hidup. e. Kepribadian dan konsep diri


(43)

Variabel Defenisi Indikator Skala Psikologis (X4) Merupakan suatu

keadaan dimana seseorang mempunyai keinginan-keinginan yang berasal dari diri pribadinya untuk menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya. a. Motivasi. b. Persepsi terhadap iklan. c. Pengetahuan. d. Keyakinan dan sikap. Skala Likert Keputu-san (Y) Suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. a. Kebutuhan konsumen akan pakaian b. Konsumen mencari informasi mengenai produk pakaian Handmade Bangkok c. Evaluasi alternative terhadap produk sebelum membeli. d. Konsumen memutuskan membeli produk baju Handmade Bangkok e. Konsumen merasa puas dengan produk pakaian Handmade Bangkok Interval


(44)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang lengkap untuk menunjang penulisan ini, maka diadakan pengumpulan data melalui Penelitian lapangan (field research), penelitian dengan mengadakan peninjauan langsung pada lokasi perusahaan dengan maksud memperoleh data primer dan informasi penting melalui observasi dan kuesioner.

1) Observasi, teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau secara langsung ke perusahaan yang diteliti.

2) Kuesioner, teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden atau konsumen.

3.6 Teknik Pengumpulan Skor

Menurut Kinnear (1998) dalam Husein Umar (2003 : 137), skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap/persepsi seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik.

Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori :

a. Sangat setuju dengan bobot 5 b. Setuju dengan bobot 4

c. Ragu-ragu dengan bobot 3 d. Tidak setuju dengan bobot 2 e. Sangat tidak setuju dengan bobot 1


(45)

3.7 Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid

2. Uji Realibilitas

Uji Realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005 : 41-42).

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Teknik Analisis Deskriptif

Teknik analisa deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambara yang jelas mengenai permasalahan. teknik analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini.


(46)

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS 18,00. Analisis regresi berganda untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). dalam penelitian ini, analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian. adapun model persamaan formulasi regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e

Dimana : Y = Keputusan Pembelian b0 = Konstanta X1 = Kebudayaan b1,b2,b3 = Koefisien Regresi X2 = Sosial e = Standar error

X3 = Pribadi X4 = Psikologis

Teknik analisis yang digunakan sesuai model di atas adalah regresi berganda dimana nilai dari variabel dependen (keputusan pembelian) dapat diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya akan menggunakan skala Likert.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah dilakukan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen yang terdiri dari (X1, X2, X3, X4) dan variabel independen yang terdiri dari (Y) memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi


(47)

normalitas sehingga data dalam model regresi penelitian ini merupakan data normal atau mendekati normal

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah asumsi residual dari model regresi yang memiliki varian tidak konstan. Pada pemeriksaan ini, diharapkan asumsi Heteroskedatisitas tidak terpenuhi karena model regresi linier berganda memiliki asumsi varian residual yang konstan (Homoskedatisitas).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi yaitu nilai Tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 5.

Proses pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan langkah kerja yang sama dengan uji regresi.

3.8.4 Pengujian Hipotesis 1. Uji F

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai berikut (Rangkuty, 1997 : 27) :

Uji F = � /�

−� / �−�−

Dimana : F = Diperoleh dari tabel distribusi k = jumlah variabel independen R2 = Koefisien determinasi ganda


(48)

n = jumlah sampel

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis alternative (H1) diterima dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

b. Jika Fhitung < Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis alternative (H1) ditolak dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

2. Uji t

Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial (individual) atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi dari Rangkuty (1997:33) sebagai berikut :

t = √ �−

−�

Dimana : t = observasi

n = banyaknya observasi r = koefisien korelasi

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika thitung > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian


(49)

b. Jika thitung < ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara parsial tidak mempengaruhi keputusan pembelian

3. Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu ditentukan berapa koefisien korelasinya (r). Rumus koefisien korelasi dan koefisien determinasi menurut Ridwan (1997 : 26) yaitu :

r = �. ∑ − ∑ .∑

√{�.∑ − ∑ }.{�.∑ − ∑ }

� = � %

Dimana : r = Koefisien korelasi variable bebas dan variable terikat n = Banyaknya sampel

X = Skor tiap item Y = Skor total variabel


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Isaura Fashion Medan merupakan suatu tempat usaha pakaian yang menjual produk handmade bangkok yang berdiri sejak 15 Desember 2010 yang berlokasi di Pasar Petisah Lama Blok A no. 92 Medan. Toko Isaura Fashion ini masih berdiri satu Toko, usaha ini awalnya didirikan oleh sepasang suami-istri yang bernama Bapak Saur Saragih dan Ibu Kartini br Hutasoit, dan sekarang diteruskan oleh anaknya yang bernama Yosua Saragih. Dahulu mereka tinggal di kota Sidikalang dan mempunyi usaha Kopi.

Pada dasarnya mereka mendirikan usaha ini karena mereka diberikan ide dan masukan dari salah satu keluarganya yang sudah lebih awal berjualan pakaian Fashion Handmade Bangkok di Jakarta. Pemilihan lokasi yang strategis dekat dengan daerah parkiran mobil dan motor di jalan Rotan membuat tempat usaha yang cukup mudah dijangkau oleh masyarakat kota Medan.

Usaha ini dijalankan dengan Motivasi dari keluarga dan keberanian dari ibu Kartini dan ternyata usaha ini disambut hangat oleh para konsumen dan bisa berdiri sampai saat ini, bahkan sekarang anak dari ibu Kartini ini sudah membuka satu kios lagi didaerah petisah yang memiliki nama yang sama hanya beda lokasi saja.

Isaura Fashion Medan menyediakan berbagai pakaian fashion handmade Bangkok seperti : Sarung Tenun, Baju Motif Batik, Baju Etnik, Baju Tenunan, Baju Bahan Renda ( seperti : Pink Boutique,Ranee Fashion,dll), Baju Bahan Hoki ( seperti : Janet), dll yang memiliki desain sedemikian rupa untuk menarik dan memuaskan konsumennya.


(51)

Dalam meningkatkan penjualan di Isaura fashion ini selalu menjaga keharmonisan hubungan yang telah dibangun oleh pengelola kepada karyawannya dan khususnya pelanggan, sehingga menjadikan tempat usaha ini telah mendapat apresiasi yang cukup baik dibenak para pelanggannya. untuk itu pengelola menyadari sepenuhnya hal-hal yang menjadi kebutuhan dan keinginan para pelanggannya dalam hal kenyamanan pelanggan dalam aktivitasnya berbelanja. Isaura fashion memiliki fasilitas lampu penerangan yang baik , kipas angin 2, dan kaca. serta didampingi oleh karyawan yang ramah dan sopan dalam melayani para pelanggan.

4.1.2 Visi dan Misi 1. Visi

Visi dari usaha ini adalah menjadikan mitra dan solusi bagi masyarakat dengan memberikan pelayanan atas kebutuhan dalam hal fashion yang up to date khususnya pakaian fashion handmade Bangkok untuk memberikan warna dan gaya dalam kehidupan.

2. Misi

a. Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasaan pelanggan.

b. Membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan pengelola

c. Menciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis dengan para karyawan dan pelanggan

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas dan wewenang masing-masing entitas untuk bersama-sama mencapai tujuan organaisasi. Pada


(52)

dasarnya bertujuan untuk mengkoordinir suatu kelompok yang terdiri dari berbagai karyawan serta mendayagunakan kemampuan yang ada secara keseluruhan untuk diarahkan kepada tujuan tertentu. Adapun pentingnya pembagian tugas dalam suatu organisasi, yakni :

1. Memperjelas antara tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab.

2. Spesialisasi penempatan tenaga kerja menurut keahlian yang dimiliki tenaga kerja.

3. Menjaga keharmonisan, memperlancar komunikasi dan koordinasi antara unit dan perusahaan.

Struktur perusahaan ini adalah struktur organisasi baris yakni sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Perusahaan

Sumber : Isaura Fashion Medan dalam penelitian (Maret 2015) 4.1.4 Job Description

Adapun yang menjadi job description tugas maupun wewenang masing-masing bagian didalam struktur organisasi fungsional dari Isaura Fashion Medan adalah sebagai berikut: 1. Pemilik & Kasir

Berperan mengelola seluruh sumber daya yang ada di toko secara efektif dan efesien untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Sumber daya yang harus dikelola yaitu

Karyawan I Karyawan II


(53)

sumber daya manusia, asset, operasional, finance, dan relationship yang terdapat dilingkungan toko. Pemilik juga bertugas sebagai kasir adapun yang harus dikerjakan sebagai kasir yaitu :

a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran b. Melakukan pencatatan atas semua transaksi c. Melakukan pembukuan dengan baik dan benar 2. Karyawan

Berikut ini beberapa tugas yang harus dijalankan oleh Karyawan :

a. Karyawan berperan dalam menawarkan produk yang ada di toko terutama produk yang terbaru.

b. Membantu pelanggan dalam mencari dan mengepas barang c. Melayani pembeli pada saat melakukan pembayaran

d. Mengawasi dan menjaga produk agar tidak hilang dan rusak

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Metode Uji Instrumen

Metode Uji instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrument dikatakan valid apabila instrumen tersebut telah melalui uji reliabilita sampel.


(54)

4.2.1.1Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur data yang didapat setelah penelitian merupakan data valid dengan alat ukur yang digunakan ( kuesioner). Adapun hasil uji validitas dengan menggunkan bantuan aplikasi program SPSS dapat disajikan dalam table berikut ini:

a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,300

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang ditetapkan sebesar 0,300

Tabel 4.1 Uji Validitas

Pernyataan Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

X1.1 0,590 0,590 > 0,300 Valid

X1.2 0,678 0,678 > 0,300 Valid

X1.3 0,625 0,625 > 0,300 Valid

X2.1 0,499 0,499 > 0,300 Valid

X2.2 0,435 0,435 > 0,300 Valid

X2.3 0,608 0,608 > 0,300 Valid

X3.1 0,342 0,342 > 0,300 Valid

X3.2 0,316 0,316 > 0,300 Valid

X3.3 0,547 0,547 > 0,300 Valid

X3.4 0,356 0,356 > 0,300 Valid

X3.5 0,475 0,475 > 0,300 Valid

X4.1 0,549 0,549 > 0,300 Valid

X4.2 0,494 0,494 > 0,300 Valid

X4.3 0,667 0,667 > 0,300 Valid

X4.4 0,322 0,322 > 0,300 Valid

Y1 0,312 0,312 > 0,300 Valid

Y2 0,615 0,615 > 0,300 Valid

Y3 0,602 0,602 > 0,300 Valid

Y4 0,507 0,507 > 0,300 Valid


(55)

4.2.1.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas digunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,600 atau lebih.

Tabel 4.2

Uji Reliability Kuesioner Kebudayaan

Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)

Berdasarkan table di atas 3 butir pertanyaan untuk indicator kebudayaan dinyatakan reliable karena nilai dari Alpha Cronbach lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,600 (0,776 > 0,600), dengan demikian kuesioner tersebut telah reliable sehingga dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.3

Uji Reliability Kuesioner Sosial

Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel diatas 3 butir pertanyaan untuk indikator sosial dinyatakan reliable karena nilai dari Alpha Cronbach lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,600 (0,686 >

Reliabi lity Statisti cs

.776 3

Cronbach's

Alpha N of Items

Reliabi lity Statisti cs

.686 3

Cronbach's


(56)

0,600), dengan demikian kuesioner tersebut telah reliable sehingga dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.4

Uji Reliability Kuesioner Pribadi

Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel diatas 5 butir pertanyaan untuk indicator pribadi dinyatakan reliable karena nilai dari Alpha Cronbach lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,600 (0,615 > 0,600), dengan demikian kuesioner tersebut telah reliable sehingga dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.5

Uji Reliability Kuesioner Psikologi

Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel diatas 4 butir pertanyaan untuk indikator psikologi dinyatakan reliable karena nilai dari Alpha Cronbach lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,600 (0,637 > 0,600), dengan demikian kuesioner tersebut telah reliable sehingga dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

Tabel 4.6

Reliabi lity Statisti cs

.615 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Reliabi lity Statisti cs

.637 4

Cronbach's


(57)

Sumber : Data Primer yang Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel diatas 5 butir pertanyaan untuk indikator keputusan pembelian dinyatakan reliable karena nilai dari Alpha Cronbach lebih besar dari nilai yang ditetapkan yaitu 0,600 (0,680 > 0,600), dengan demikian kuesioner tersebut telah reliable sehingga dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument penelitian.

4.2.2 Metode Analisa Data 4.2.2.1Metode Analisa Deskriptif

Metode analisa deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan. analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk table yang kemudian diterangkan dalam suatu penjabaran sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil penelitian tersebut.

instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan ( kuesioner). penelitian terhadap kuesioner yang terdiri atas variable bebas (X) yaitu Kebudayaan (X1) sebanyak 3 butir pernyataan, Sosial (X2) sebanyak 3 butir pernyataan, Pribadi (X3) sebanyak 3 butir pernyataan, Psikologis (X4) sebanyak 3 butir pernyataan, sedangkan variable terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian sebanyak 3 butir pernyataan, sehingga keseluruhan pernyataan adalah 15 butir ( item ).

Penulis menyebar kuesioner sebanyak 100, dimana responden merupakan pelanggan yang telah melakukan keputusan pembelian.

Reliabi lity Statisti cs

.680 5

Cronbach's


(58)

1. Analisa Deskriptif Responden Penelitian

Profil responden yang ditanyakan pada kuesioner adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan rata-rata tiap bulan, dan pembayaran yang dilakukan. Berikut ini adalah data yang penulis peroleh mengenai profil responden, yaitu :

A. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.7

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 11 11 %

Wanita 89 89 %

Total 100 Responden 100 %

Sumber : Data kuisioner yang telah diolah ( April 2015 )

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui dari 100 responden terlihat bahwa 11 responden berjenis kelamin pria (11%), sedangkan 89 responden berjenis kelamin wanita (89%). Dari data tersebut terlihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita lebih mendominasi melakukan keputusan pembelian pada Isaura Fashion, hal ini dikarenakan tingkat peminat terhadap produk fashion handmade Bangkok didominasi oleh mayoritas wanita jika dibandingkan dengan responden berjenis kelamin pria.


(59)

B. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.8 Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

<20 Tahun 13 13 %

21-30 Tahun 34 34 %

>31 tahun 53 53 %

Total 100 responden 100 %

Sumber : Data kuisioner yang telah diolah ( April 2015 )

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui dari 100 responden terlihat bahwa 13 responden berusia kurang dari 20 tahun ( 13%), 34 responden berusia antara 21-30 tahun (34%), dan 53 responden berusia lebih dari 31 tahun (53%). Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa responden di dominasi oleh usia lebih dari 31 tahun yang tentunya dari segi mmateri lebih mapan mengingat produk yang ditawarkan Isaura Fashion merupakan produk yang agak mahal.

C. . Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.9 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Mahasiswa/Pelajar 15 15 %

Pegawai Negeri 15 15 %

Pegawai Swasta 33 33 %

Wiraswasta 37 37 %

Total 100 responden 100 %


(1)

HASIL REGRESI DATA PENELITIAN

Regression

[DataSet1] F:\BIMBINGAN FISIP 2015\HD\data-1.sav

Descriptive Statistics

20,9400 2,74071 100 12,8000 1,75234 100 12,4000 2,12251 100 21,3900 2,25135 100 16,9900 1,94102 100 y x1 x2 x3 x4 Mean St d.

Dev iation N

Correlati ons

1,000 ,637 ,794 ,492 ,513

,637 1,000 ,481 ,581 ,504

,794 ,481 1,000 ,447 ,457

,492 ,581 ,447 1,000 ,632

,513 ,504 ,457 ,632 1,000

. ,000 ,000 ,000 ,000

,000 . ,000 ,000 ,000

,000 ,000 . ,000 ,000

,000 ,000 ,000 . ,000

,000 ,000 ,000 ,000 .

100 100 100 100 100

100 100 100 100 100

100 100 100 100 100

100 100 100 100 100

100 100 100 100 100

y x1 x2 x3 x4 y x1 x2 x3 x4 y x1 x2 x3 x4 Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N

y x1 x2 x3 x4

Variabl es Entered/ Removedb

x4, x2, x1,

x3a . Enter

Model 1

Variables Entered

Variables


(2)

Model Summaryb

,849a ,720 ,708 1,48050 1,643

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin-Wat son

Predictors: (Const ant ), x4, x2, x1, x3 a.

Dependent Variable: y b.

ANOVAb

535,410 4 133,853 61,067 ,000a

208,230 95 2,192

743,640 99 Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), x4, x2, x1, x3 a.

Dependent Variable: y b.

Coefficientsa

3,288 1,534 2,144 ,035

,480 ,111 ,307 4,336 ,000 ,588 1,702 ,793 ,084 ,614 9,444 ,000 ,697 1,434 ,197 ,093 -,016 2,116 ,001 ,502 1,994 ,234 ,103 ,087 2,259 ,000 ,549 1,820 (Constant) x1 x2 x3 x4 Model 1

B Std. Error Unstandardized

Coeff icients

Beta Standardized Coeff icients

t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: y a.

Collinearity Diagnosticsa

4,964 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

,016 17,391 ,08 ,00 ,92 ,02 ,02

,009 23,305 ,21 ,85 ,06 ,00 ,03

,006 28,190 ,63 ,06 ,02 ,04 ,55

,004 35,049 ,08 ,08 ,00 ,94 ,41

Dimension 1 2 3 4 5 Model 1 Eigenvalue Condition

Index (Constant) x1 x2 x3 x4

Variance Proportions

Dependent Variable: y a.


(3)

Residual s Stati sticsa

14,6570 24,4171 20,9400 2,32555 100

-2,702 1,495 ,000 1,000 100

,160 ,631 ,314 ,105 100

14,7435 24,4631 20,9437 2,30703 100 -5,54695 5,73422 ,00000 1,45029 100

-3,747 3,873 ,000 ,980 100

-3,810 3,966 -,001 1,004 100

-5,73755 6,03166 -,00372 1,52358 100

-4,118 4,318 ,004 1,054 100

,165 16,991 3,960 3,511 100

,000 ,174 ,010 ,026 100

,002 ,172 ,040 ,035 100

Predicted Value St d. Predicted Value St andard Error of Predicted Value

Adjusted Predict ed Value Residual

St d. Residual St ud. Residual Delet ed Residual St ud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance

Centered Lev erage Value

Minimum Maximum Mean

St d.

Dev iation N

Dependent Variable: y a.


(4)

Charts

Regression Standardized Residual

4 2

0 -2

-4

Frequency

40

30

20

10

0

Histogram

Dependent Variable: y

Mean =-1.23E-15 Std. Dev. =0.98


(5)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

Expect

ed Cum

Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(6)

Regression Standardized Predicted Value

2 1

0 -1

-2 -3

Regre

ssion St

udentiz

ed Re

sidual

4

2

0

-2

-4

Scatterplot