T PAI 1202628 Appendix3
DATA HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA BAGIAN PENGASUHAN
SANTRI DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG
(WBPS1)
NAMA
: SUHENDAR
JABATAN
: KEPALA BAGIAN PENGASUHAN SANTRI
HARI/TGL.
: RABU/04-08-2014
WAKTU
: JAM 09.00 WIB
TEMPAT
: DEPAN MASJID
KODE
MAM
MAM
MMPA
MAM
BARIS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
HASIL WAWANCARA
Menurut saya dengan diasramakan mereka itu bisa terhindar dari
lingkungan yang tidak baik
Pembentukan lingkungan yang baik dan mendukung kepada
pembentukan akhlak mulia. Ya lingkungan pergaulannya. Banyak
memberikan materi agama dalam pendidikannya.
Sekarang harus dengan kelunakan. Jadi kalau ada masalah dengan dengan
anak tersebut kita panggil saja orang tuanya dan membuat kesepakatan
dengan mereka dengan membuat kesepakatan di atas matrai. Jika anak
dengan kenakalan yang lebih maka kita akan kembalikan kepada orang
tua. Kita tidak memperlakukan anak dengan kejam seperti dulu. Tapi kita
bekerjasama dengan orang tuanya. Kalau dulu ditangani langsung supaya
tidak menular, tapi sekarang dengan dipanggil orang tuanya supaya tidak
melanggar.
Ya itu untuk selalu memberikan peringatan kepada santri secara kontinyu
agar timbul kesadaran bagi santri. Untuk petugas yang memberikan itu
dan juga untuk khutbah dan lain-lainnya ditentukan orangnya tapi di
antara para ustadz di sini. Masalah bahannya juga disesuaikan dengan
musim ketika itu, umpamanya puasa ya masalah puasa, ada juga masalah
kurban, zakat, shalat, dan lainnya.
Tujuannya agar setiap kegiatan yang berhubungan dengan peribadatan
tetap terpantau dengan baik. Kemudian kegiatan yang berhubungan
dengan islam dan hari-hari besar islam, biasanya kegiatan yang lain
seperti 17 agustus diperingati sedangkan untuk hari besar islam
terlupakan. Ini awal terpikirnya diadakan bagian ini. Sedangkan tugastugasnya yaitu untuk menertibkan kegiatan peribadatan itu. Seperti
mengatur jadwal khutbah, imam, kegiatan anak-anak.
Ya seperti akhlak rasulullah. Intinya ya dapat menjadi anak yang shaleh
dan shalehah, begitu. Di antaranya seperti penghormatan kepada guru,
orang tua, orang yang lebih tua.
Ya seperti shalat tepat waktu, ya sesuai dengan sistem pembinaan yang
1
Ahmad Sahmir, 2015
METOD E PEMBINAAN AKHLAK MULIA D I PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG IND RAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
MAM
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
diterapkan di sini.
Ya kita di sini dengan sistem paksaan dulu kepada anak. Anak memang
merasa terpaksa pada awalnya sehingga kelihatan mereka agak malas
tetapi lama-kelamaan sudah terbiasa dengan disiplin yang kita terapkan
dan akhirnya mereka mudah melakukannya serta terbiasa. Nah, kadangkadang sebulan sekali juga kita putarkan kaset pideo dan mereka sambil
refresing nonton bersama-sama tentang cara pelaksanaan ibadah yang
benar. Jadi, kita tidak hanya dengan ceramah saja. Selain itu, di kelas
juga sudah ada mata pelajaran fiqih yang membahas tentang kegiatan
ibadah itu, maka ini hanya untuk memperkaya saja sifatnya dan supaya
anak lebih mantap dalam melakukan kegiatan ibadah.
Kadang anak dengan latar belakang yang berbeda. Mereka selalu
membawa pengaruh sesuai dengan latar belakang lingkungan kehidupan
mereka. Latar belakang yang keras tentu masih terbawa sampai ke
pesantren tapi ya masih bisa ditangani di pesantren ini karena tidak
banyak juga yang seperti itu
2
Ahmad Sahmir, 2015
METOD E PEMBINAAN AKHLAK MULIA D I PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG IND RAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
SANTRI DI PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG
(WBPS1)
NAMA
: SUHENDAR
JABATAN
: KEPALA BAGIAN PENGASUHAN SANTRI
HARI/TGL.
: RABU/04-08-2014
WAKTU
: JAM 09.00 WIB
TEMPAT
: DEPAN MASJID
KODE
MAM
MAM
MMPA
MAM
BARIS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
HASIL WAWANCARA
Menurut saya dengan diasramakan mereka itu bisa terhindar dari
lingkungan yang tidak baik
Pembentukan lingkungan yang baik dan mendukung kepada
pembentukan akhlak mulia. Ya lingkungan pergaulannya. Banyak
memberikan materi agama dalam pendidikannya.
Sekarang harus dengan kelunakan. Jadi kalau ada masalah dengan dengan
anak tersebut kita panggil saja orang tuanya dan membuat kesepakatan
dengan mereka dengan membuat kesepakatan di atas matrai. Jika anak
dengan kenakalan yang lebih maka kita akan kembalikan kepada orang
tua. Kita tidak memperlakukan anak dengan kejam seperti dulu. Tapi kita
bekerjasama dengan orang tuanya. Kalau dulu ditangani langsung supaya
tidak menular, tapi sekarang dengan dipanggil orang tuanya supaya tidak
melanggar.
Ya itu untuk selalu memberikan peringatan kepada santri secara kontinyu
agar timbul kesadaran bagi santri. Untuk petugas yang memberikan itu
dan juga untuk khutbah dan lain-lainnya ditentukan orangnya tapi di
antara para ustadz di sini. Masalah bahannya juga disesuaikan dengan
musim ketika itu, umpamanya puasa ya masalah puasa, ada juga masalah
kurban, zakat, shalat, dan lainnya.
Tujuannya agar setiap kegiatan yang berhubungan dengan peribadatan
tetap terpantau dengan baik. Kemudian kegiatan yang berhubungan
dengan islam dan hari-hari besar islam, biasanya kegiatan yang lain
seperti 17 agustus diperingati sedangkan untuk hari besar islam
terlupakan. Ini awal terpikirnya diadakan bagian ini. Sedangkan tugastugasnya yaitu untuk menertibkan kegiatan peribadatan itu. Seperti
mengatur jadwal khutbah, imam, kegiatan anak-anak.
Ya seperti akhlak rasulullah. Intinya ya dapat menjadi anak yang shaleh
dan shalehah, begitu. Di antaranya seperti penghormatan kepada guru,
orang tua, orang yang lebih tua.
Ya seperti shalat tepat waktu, ya sesuai dengan sistem pembinaan yang
1
Ahmad Sahmir, 2015
METOD E PEMBINAAN AKHLAK MULIA D I PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG IND RAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
MAM
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
diterapkan di sini.
Ya kita di sini dengan sistem paksaan dulu kepada anak. Anak memang
merasa terpaksa pada awalnya sehingga kelihatan mereka agak malas
tetapi lama-kelamaan sudah terbiasa dengan disiplin yang kita terapkan
dan akhirnya mereka mudah melakukannya serta terbiasa. Nah, kadangkadang sebulan sekali juga kita putarkan kaset pideo dan mereka sambil
refresing nonton bersama-sama tentang cara pelaksanaan ibadah yang
benar. Jadi, kita tidak hanya dengan ceramah saja. Selain itu, di kelas
juga sudah ada mata pelajaran fiqih yang membahas tentang kegiatan
ibadah itu, maka ini hanya untuk memperkaya saja sifatnya dan supaya
anak lebih mantap dalam melakukan kegiatan ibadah.
Kadang anak dengan latar belakang yang berbeda. Mereka selalu
membawa pengaruh sesuai dengan latar belakang lingkungan kehidupan
mereka. Latar belakang yang keras tentu masih terbawa sampai ke
pesantren tapi ya masih bisa ditangani di pesantren ini karena tidak
banyak juga yang seperti itu
2
Ahmad Sahmir, 2015
METOD E PEMBINAAN AKHLAK MULIA D I PESANTREN “AL-ISHLAH” TAJUG IND RAMAYU JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu