S IND 1005743 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini, dipaparkan metode penelitian yang menjadi landasan
penelitian ini. Metode penelitian tersebut meliputi (1) metode dan desain
penelitian, (2) sumber dan korpus penelitian, (3) definisi operasional, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, dan (6) teknik pengolahan
data. Semua metode penelitian tersebut dibahas secara berurutan sebagai berikut.

A. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang
sifatnya fungsional. Artinya, tuturan bahasa yang dianalisis tidak dipandang
sebagai sebuah tuturan bahasa yang “hampa”. Akan tetapi, dipandang sebagai
sebuah cerminan dari manusia sebagai penghasil tuturan bahasa tersebut. Oleh
karena itu, setiap tuturan bahasa yang muncul akan dikaitan dengan atribut sosialbudaya penghasil tuturan tersebut.
Sesudah itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dasar
pemilihan metode ini adalah maksud penelitian ini yang tidak hanya
mendeskripsikan, tetapi juga melakukan interpretasi mengapa data tersebut bisa
seperti itu. Oleh karena itu, metode kualitatiflah yang bisa menjawabnya. Seperti
yang disampaikan Raco (2010: 1-2) berikut,
tujuan penggunaan metode penelitian kualitataif adalah mencari pengertian

yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita,
masalah, gejala serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti
menelusurinya secara mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan
di permukaan saja.
Dari pemaparan tersebut, tampak jelas bahwa metode penelitian kualitatif
yang paling sesuai untuk penelitian ini.
Terakhir, penelitian ini menggunakan pemaparan yang deskriptif. Artinya,
bentuk-bentuk tuturan mengeluh nantinya tidak akan dikelompokkan pada yang
benar atau salah. Semua tuturan diperlakukan sama sebagai sebuah ekspresi
25
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

manusia yang merasa tidak puas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Sudaryanto (1986: 62) yang menyebut bahwa perian yang deskriptif itu tidak
mempertimbangkan benar salahnya penggunaan bahasa oleh penutur-penuturnya.


B. Sumber dan Korpus Penelitian
Sumber penelitian ini adalah jejaring sosial kaskus. Jejaring sosial kaskus
dapat diakses di kaskus.co.id. Kaskus sendiri adalah laman jejaring sosial yang
terkemuka di Indonesia. Laman ini awalnya hanya tempat diskusi dan berbagai
saja, sampai akhirnya memuat banyak informasi dan menjadi ruang diskusi. Salah
satu fitur yang terdapat di kaskus adalah surat pembaca.
Surat-surat pembaca di kaskus tersebutlah yang menjadi korpus penelitian.
Surat-surat pembaca yang diambil sebagai korpus sebanyak dua belas surat. Dua
belas surat tersebut adalah surat yang ditampil pada laman pertama forum surat
pembaca kaskus pada tanggal 29 September 2013. Surat pembaca sendiri kerap
memuat tindak tutur lain selain tindak tutur mengeluh seperti saran dan pujian.
Dalam penelitian ini, tindak tutur mengeluh menjadi fokus penelitian.

C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, digunakan beberapa istilah yang akan sering
digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah tersebut akan didefinisikan terlebih
dahulu sebagai berikut.
1) Tindak tutur mengeluh adalah tindak tutur mengeluh dalam bentuk tulisan
yang dihasilkan oleh kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada
tanggal 29 September 2013.

2) Surat pembaca di kaskus.co.id adalah surat pembaca yang dihasilkan para
pengguna situs jejaring sosial di Indonesia yang beralamat di kaskus.co.id.
3) Mitra tutur adalah produk, lembaga, atau perusahaan yang mendapatkan
keluhan dari kontributor surat pembaca di kaskus yang muncul pada tanggal
29 September 2013.
4) Pembaca adalah orang yang membaca surat pembaca di kaskus yang muncul
pada tanggal 29 September 2013.
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

5) Sekeun adalah bagian-bagian dalam surat pembaca yang didapat setelah
dilakukan analisis genre berdasarkan teori genre Swales.
6) Ciri linguistik tindak tutur mengeluh adalah ciri linguistik tindak tutur
mengeluh berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell
7) Strategi tindak tutur mengeluh adalah strategi tindak tutur mengeluh yang
diuraikan oleh Trosborg.
8) Grafis adalah strategi penekanan atau penonjolan suatu hal lewat berbagai

teknik penulisan dan pemunculan berbagai elemen di luar bahasa seperti
gambar dan grafik. Analisis Grafis dilakukan berdasarkan pemaparan van Dijk

D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menyimpan laman-laman surat pembaca yang daring ke bentuk luring. Artinya,
peneliti mengakses laman kaskus dan memilih rubrik surat pembaca, selanjutnya
laman surat pembaca tersebut disimpan dalam bentuk laman luring. Pada
akhirnya, laman-laman yang tersimpan tersebut menjadi korpus penelitian.
Selanjutnya, laman-laman yang luring tersebut dibuka kembali, lalu
dipindahkan ke tabel isian surat yang berformat microsoft word dengan teknik
pasang-tempel. Setelah itu, tabel isian surat tersebut diberi nomor urut surat untuk
mempermudah penganalisisan nantinya. Surat-surat yang sudah berada pada tabel
isian surat inilah yang nantinya dianalisis.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah kartu data yang berupa tabel isian
surat pembaca. Tabel isian surat pembaca ini utamanya berguna ketika
menganalisis langkah dan tahap pada analisis sekuen, ciri linguistik tindak tutur
mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan strategi grafis. Di bawah ini

disajikan bentuk tabel isian surat pembaca.

Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

1) kartu data analisis sekuen
Tahap

Langkah

Isi Surat

2) kartu data ciri linguistik tuturan mengeluh
Ciri linguistik

Isi Surat


3) kartu data analisis strategi tuturan mengeluh
Kategori

Strategi

Isi Surat

Pengisian kolom isi surat dilakukan dengan teknik “tempel-pasang” dari
laman surat pembaca kaskus yang sudah luring. Hal itu dilakukan agar keaslian
dan keapaadaan data dapat terjaga. Selanjutnya, isi surat dianalisis berdasarkan
judul kolom yang berada di sebelah kiri kolom isi surat.

F. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan ketika mendeskripsikan berbagai
fenomena tindak tutur mengeluh dari mulai pola urutan sekuen, ciri tindak tutur
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


29

mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, strategi grafis, dan faktor-faktor yang
memengaruhi tindak tutur mengeluh. Sementara itu, teknik kuantitatif digunakan
untuk membuat persentase kedominanan dalam pola urutan sekuen, ciri linguistik
tindak tutur mengeluh, strategi tindak tutur mengeluh, dan teknis grafis. Di bawah
ini, dipaparkan urutan teknik pengolahan data secara lengkap.
1) Data yang sudah ada di tabel isian surat pembaca dianalisis dari sudut
genrenya. Analisis genre ini yang digunakan adalah analisis sekuen dari
Swales. Sekuen dianalisis dengan melihat tahap dan langkah dari setiap surat
pembaca. Tahap dan langkah tersebut ditandai di tabel isi surat. Tahap dan
langkah tersebut dapat diketahui dari analisis maksud retoris, ciri linguistik,
dan kata kunci.
2) Selanjutnya,

data

hasil

analisis


sekuen

tersebut

dijumlahkan

dan

dipersentasekan tahap atau langkah mana yang paling dominan dan tidak
dominan.
3) Setelah itu, data dianalisis berdasarkan ciri linguistik tindak tutur mengeluh
berdasarkan pemaparan Gerot dan Wignell.
4) Dari data analisis ciri linguistik tindak tutur mengeluh tersebut, data analisis
ciri linguistik dijumlahkan dan dipersentasekan ciri linguistik mana yang
paling dominan dan tidak dominan.
5) Kemudian, data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh. Strategi
tindak tutur yang digunakan sebagai pijakan adalah strategi yang diungkap
oleh Trosborg. Penganalisisian strategi ini lebih spesifik berdasarkan pada
strategi yang digunakan, bukan pada kategori. Parameter analisis strataegi ini

dilakukan dengan mengidentifikasikan setiap tuturan berdasarkan tingkat
keterancamannya terhadap mitra tutur. Hal-hal tersebut dapat diamati dari
keimplisitan maksud penutur dalam mengeluh.
6) Setelah semua data dianalisis dengan strategi tindak tutur mengeluh, hasil
analisis tersebut dijumlahkan dan dipersentasekan strategi mana yang paling
dominan dan tidak dominan.
7) Terakhir, data dianalisis dari faktor yang memengaruhi realisasi tindak tutur
mengeluh. Analisis ini dilakukan berdasarkan pemikiran linguistik fungsional.
Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Oleh karena itu, analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan konteks
tuturan dan hal-hal di luar bahasa lain yang mengiringi tuturan.

Muhamad Pantoni, 2014
Tindak Tutur Mengeluh dalam Surat Pembeca di Kaskus.co.id
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu