Aplikasi SIG dengan ARC VIEW 3.3 UNTUK MENSIMULASI PERANCANGAN PIPA PADA DI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG SUB ZONA BUKIT SARI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) TA Handi Sutrisno
APLIKASI SIG DENGAN ARCVIEW 3.3 UNTUK SIMULASI PERANCANGAN PIPA DI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA
SEMARANG SUB ZONA BUKIT SARI
SKRIPSI
Disusun Oleh : HANDI SUTRISNO
J2A 605 054
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
(2)
APLIKASI SIG DENGAN ARCVIEW 3.3 UNTUK SIMULASI PERANCANGAN PIPA DI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG
SUB ZONA BUKIT SARI
Disusun Oleh : HANDI SUTRISNO
J2A 605 054
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2010
(3)
Judul : APLIKASI SIG DENGAN ARCVIEW 3.3 UNTUK SIMULASI PERANCANGAN PIPA DI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG SUB ZONA BUKIT SARI
Nama : Handi Sutrisno Nim : J2A 605 054
Telah diujikan pada sidang Tugas Akhir tanggal 30 Agustus 2010 dan Dinyatakan lulus pada tanggal 31 Agustus 2010.
Semarang, 30 Agustus 2010 Panitia Penguji Tugas Akhir
Ketua,
Priyo Sidik Sasongko, S.Si, M.Kom NIP. 197007051997021001
Ketua Jurusan Matematika
Fakultas MIPA Universitas Diponegoro
Dr. Widowati, S.Si M.Si NIP. 196902141994032002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Matematika Jurusan Matematika FMIPA UNDIP
Bambang Irawanto, S.Si M.Si NIP. 196707291994031001
(4)
Judul : APLIKASI SIG DENGAN ARCVIEW 3.3 UNTUK SIMULASI PERANCANGAN PIPA DI PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG SUB ZONA BUKIT SARI
Nama : Handi Sutrisno NIM : J2A 605 054
Telah diujikan pada Sidang Tugas Akhir tanggal 30 Agustus 2010
Semarang, 30 Agustus 2010 Pembimbing Utama
Beta Noranita, S.Si, M.Kom NIP. 197308291998022001
Pembimbing Anggota
Helmie Arif Wibawa, S.Si, M.Cs NIP. 197805162003121001
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tetap istiqomah dalam mengikuti sunnahnya.
Tugas akhir ini berjudul “Aplikasi SIG dengan Arcview 3.3 Untuk Simulasi Perancangan Pipa di PDAM Tirta Moedal kota Semarang Sub Zona Bukit Sari ” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro Semarang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Widowati, S.Si, M.Si. selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro.
2. Aris Sugiharto, M.Komp selaku dosen wali yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama penulis menjadi mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro . 3. Ibu Beta Noranita, S.Si, M.Komp selaku pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini.
4. Bapak Helmie Arif Wibawa, S.Si, M.Cs selaku pembimbing II yang juga telah membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya tugas akhir ini.
(6)
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro, dimana penulis mendapatkan ilmu pengetahuan.
6. Pimpinan PDAM Tirta Moedal kota Semarang yang telah memberikan izin penulis dalam melakukan penelitian mengenai pipa di perumahan Bukit Sari. 7. Bapak M. Firdaus, S.T selaku Staff GIS PDAM Tirta Moedal kota Semarang
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu hingga selesainya tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah Anda berikan kepada penulis. Amin.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Semarang, 30 Agustus 2010
Penulis
(7)
ABSTRAK
Perumahan Bukit Sari merupakan daerah distribusi air pelanggan PDAM yang terletak di daerah Gombel dengan tingkat penduduk yang padat. Analisis epanet dan pembuatan aplikasi SIG simulasi pipa PDAM dengan arcview 3.3, dapat membantu PDAM Tirta Moedal kota Semarang dalam melakukan perencanaan pemasangan pipa distribusi air minum serta memberikan informasi mengenai kondisi wilayah di perumahan Bukit Sari. Aplikasi SIG simulasi pipa PDAM memberikan informasi mengenai panjang dan diameter pipa, reservoir, pompa, elevasi tanah, jalan, dan pelanggan, yang mana informasi tersebut sangat diperlukan terutama dalam analisis keruangan untuk mendukung pengambilan keputusan.
Kata kunci : Pipa, Pompa, Node, Reservoir, Elevasi Tanah
(8)
ABSTRACT
Bukit Sari residence is water distribution area of PDAM’s custumer which is located on Gombel with dense population levels. Epanet analysis and simulation production of pipe taps with ArcView GIS 3.3, can help PDAM Tirta Moedal of Semarang which in planning the installation of drinking water distribution pipes and to provide information of the conditions in the residential area of Bukit Sari. GIS application on water pipe provide information about the length and diameter of pipes, reservoirs, pumps, ground elevation, roads, and the customer, which such information is needed, especially in spatial analysis to support decision- making.
Keywords : Pipe, Pump, Reservoir, Elevation Ground, Node
(9)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Pembatasan Masalah ... 2
1.4. Tujuan Penulisan ... 2
1.5. Sistematika Penulisan ... 3
BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Informasi Geografis... 5
2.2. Komponen – Komponen SIG... 6
2.3. Waterfall Model ... 7
2.3.1.Analisis ... 8
2.3.2. Design ... 9
(10)
2.3.3. Implementasi ... 9
2.3.4. Pengujian Sistem ... 9
2.4. Pemodelan Sistem ... 10
2.5. Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem ... 10
2.5.1. Entity Relationship Diagram ( ERD ) ... 10
2.5.2. Context Diagram ( CD )... 14
2.5.3. Data Flow Diagram ( DFD) ... 15
2.5.4. Kamus Data ... 16
2.6. Kartografi ... 17
2.7. Program Epanet 2.09 ... 18
2.8. Ruang Kerja Epanet 2.09 ... 19
2.8.1.Menubar ... 19
2.8.2. Toolbar ... 19
2.8.3. Satus Bar ... 20
2.8.4. Data Browser... 20
2.8.5.Map Browser ... 21
2.9. Pemrograman Arcview 3.3 ... 22
2.9.1.Komponen Arcview 3.3 ... 22
2.9.2. Graphical User Interface (GUI) Arcview 3.3... 27
2.10. Tinjauan Umum PDAM Tirta Moedal kota Semarang ... 28
2.11. Cara Pengairan ... 30
2.12. Tinjauan Umum Perumahan Bukit Sari ... 31
(11)
3.3.1. Wilayah Peta ... 34
3.3.2. Data Isian Reservoir ... 34
3.3.3. Data Isian Elevasi Tanah... 34
3.3.4. Data Isian Pattern ... 37
3.3.5. Data Isian Panjang Pipa dan Diameter Pipa... 38
3.3.6. Data Isian Kebutuhan Pelanggan ... 42
Penyusunan SIG Simulasi Pipa PDAM ... 44
3.4.1. Data Spasial ... 44
3.4.2. Data Aspsial ... 45
3.4.3. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 45
3.4.4. Kebutuhan Data ... 46
3.4.4.1. ERD Simulasi Pipa PDAM ... 46
3.4.4.2. Kamus Data... 48
3.4.5. Kebutuhan Fungsi ... 49
3.4.5.1. Context Diagram ( CD ) ... 49
3.4.5.2. Data Flow Diagram ( DFD ) ... 50
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Metode Pengumpulan Data ... 32
3.2. Format Rancang Hitung Epanet 2.09 ... 33
3.2.1. Hydraulics ... 33
3.2.2. Periode / Time ... 33
3.3. Analisa Simulasi Pipa PDAM dengan Epanet 2.09 ... 33
3.4.
(12)
3.4.6. Design Interface ... 52
3.4.6.1. Design Interface Menu Utama ... 52
3.4.6.2. Design Interface Design Interface Help ... 53
3.4.6.3. Design Interface Login Admin ... 54
3.4.6.4. Design Interface Design Design Interface Selamat Datang ... 54
3.4.6.5. Design Interface Menu Pilihan Informasi ... 55
3.4.6.6. Design Interface Sub Menu Informasi Bukit Sari ... 55
3.4.6.7. Design Interface Sub Menu Informasi Simulasi Pipa PDAM ... 56
3.4.6.8. Design Interface Sub Layout Peta ... 57
3.4.6.9. Design Interface menu foto objek penting ... 58
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Lingkungan Implementasi ... 59
4.2. Implementasi Interface... 60
4.2.1. Interface Menu Utama ... 62
4.2.2. Interface Selamat Datang ... 63
4.2.3. Interface Menu Pilihan Informasi SIG... 64
4.2.4. Interface Sub Menu Informasi Peta Bukit Sari ... 64
4.2.5. Interface Sub Menu Informasi Simulasi Pipa PDAM ... 68
4.2.6. Interface Sub Menu Layout Peta... 73
(13)
4.2.7. Interface Sub Menu Foto Objek... 75
4.2.8. Interface menu help ... 77
4.2.9. Interface Login Admin ... 78
4.3. Pengujian Pengujian Sistem SIG ... 79
4.3.1. Material Pengujian ... 79
4.3.2. Sumber daya manusia ... 79
4.3.3. Prosedur Pengujian ... 80
4.3.4. Pengujian dan Analisa Hasil Uji ... 80
4.3.4.1. Pelaksanaan Pengujian ... 81
BAB V PENUTUP 4.3.4.2. Analisa Hasil Uji... 81
5.1. Kesimpulan ... 84
5.2. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
LAMPIRAN ... 87
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen- komponen SIG ... 6
Gambar 2.2 Model sekuensial linier / Waterfall ... 8
Gambar 2.3 Icon Standar Toolbar ... 19
Gambar 2.4 Map Toolbar ... 20
Gambar 2.5 Status Bar ... 20
Gambar 2.6 Data Browser... 21
Gambar 2.7 Map Browser ... 21
Gambar 2.8 Project Arcview... 23
Gambar 2.9 View Arcview ... 23
Gambar 2.10 Table Arcview ... 24
Gambar 2.11 Chart Arcview... 25
Gambar 2.12 ��� � � Arcview ... 25
Gambar 2.13 ����� � Arcview ... 26
Gambar 2.14 Dialog Desainer ... 27
Gambar 3.1 Grafik Pola Pemakaian Air Epanet 2.09 ... 38
Gambar 3.2 ERD Data Isian Simulasi Pipa PDAM ... 47
Gambar 3.3 Context Diagram SIG Simulasi Pipa PDAM ... 49
Gambar 3.4 DFD Level 1 SIG Simulasi Pipa PDAM... 50
Gambar 3.5 Desain Interface Menu Utama... 53
Gambar 3.6 Desain Interface Help ... 53
Gambar 3.7 Desain Interface Login Admin... 54
Gambar 3.8 Desain Interface Selamat Datang ... 54
Gambar 3.9 Desain Interface Menu Pilihan Informasi ... 55
Gambar 3.10 Desain Interface sub Menu Informasi perumahan Bukit Sari ... 56
Gambar 3.11 Desain Interface Sub Menu Informasi Simulasi Pipa ... 56
Gambar 3.12 Desain Interface sub Tampilan Dalam Layout Peta... 57
Gambar 3.13 Desain Interface sub Foto Objek di Perumahan Bukit Sari ... 58
(15)
Gambar 4.1 Interface Menu Utama ... 63
Gambar 4.2 Interface Selamat Datang ... 63
Gambar 4.3 Interface Menu Pilihan Informasi SIG ... 64
Gambar 4.4 Interface Sub Menu Informasi Peta Bukit Sari ... 65
Gambar 4.5 Tampilan View Peta Bukit Sari ... 65
Gambar 4.6 Identitas Informasi Pelanggan ... 66
Gambar 4.7 Desain interface Grafik Kebutuhan Pelanggan ... 67
Gambar 4.8 Interface Sub Menu Informasi Simulasi Pipa PDAM... 68
Gambar 4.9 Tampilan View Simulasi Pipa PDAM ... 69
Gambar 4.10 Identitas Informasi Pipa ... 69
Gambar 4.11 Interface Pemilihan Warna Elevasi ... 70
Gambar 4.12 Interface Sub tampilan layout peta... 73
Gambar 4.13 Layout Peta Bukit Sari... 74
Gambar 4.14 Layout Peta Simulasi Pipa PDAM ... 74
Gambar 4.15 Interface Sub Menu Foto Objek di perumahan Bukit Sari ... 75
Gambar 4.16 Foto Pompa Air ... 76
Gambar 4.17 Foto Pencatat Pola Air ... 76
Gambar 4.18 Foto Sumber Air Moedal... 77
Gambar 4.19 Interface menu help... 77
Gambar 4.20 Interface Login Admin... 78
Gambar 4.21 Interface Kesalahan Password ... 78
Gambar 4.22 Interface P assword Benar ... 78
(16)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol – Simbol ERD ... 14
Tabel 2.2 Simbol – Simbol DFD ... 16
Tabel 2.3 Simbol-simbol dalam Kamus Data ... 17
Tabel 3.1 Elevasi Perumahan Bukit Sari ... 35
Tabel 3.2 Data Isian Pola Pemakaian Air ... 37
Tabel 3.3 Data Panjang Pipa dan Diameter Pipa ... 39
Tabel 3.4 Data Isian Kebutuhan Pelanggan ... 43
Tabel 3.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 45
Tabel 4.1 Tabel Informasi Pelanggan PDAM ... 66
Tabel 4.2 Tabel Informasi Pelanggan Aktif ... 67
Tabel 4.3 Tabel Informasi Pelanggan Pasif ... 67
Tabel 4.4 Tabel Informasi Pipa PDAM ... 70
Tabel 4.5 Tabel Informasi Node... 71
Tabel 4.6 Informasi Elevasi Tanah ... 72
Tabel 4.7 Tabel Informasi Pompa ... 72
Tabel 4.8 Tabel Informasi Reservoir ... 72
Tabel 4.9 Identifikasi dan Rencana Pengujian ... 81
(17)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Analisa Hasil Uji ... 87 Lampiran 2 Analisa Hasil Software Epanet 2.09 ... 91 Lampiran 3 Script Arcview 3.3 ... 92
(18)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan komplek, disatu sisi kebutuhan air bersih terus meningkat sejalan dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk, sedangkan disisi lain perencanaan yang dilakukan belum optimal. Sebagai salah satu perusahan daerah, yang merupakan penyumbang dana APBN bagi pemerintah kota Semarang, PDAM Tirta Moedal kota Semarang setiap hari mengolah dan mendistribusikan air untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di kota Semarang dan sekitarnya. Dalam proses pendistribusian air kepada pelanggan, PDAM Tirta Moedal kota Semarang hanya dapat mendistribusikan air 50 % dari penduduk kota Semarang. hal ini di karenakan wilayah semarang terdiri atas daerah pantai, dataran rendah dan perbukitan.
Perumahan Bukit Sari yang terletak di wilayah Gombel merupakan daerah distribusi air yang potensial bagi PDAM Tirta Moedal. Karena di daerah tersebut padat penduduk dan banyak bangunan gedung – gedung pertelevisian dan radio. Dari kondisi wilayahnya perumahan Bukit Sari memiliki tanah yang tidak rata dan bergelombang sehingga proses pendistribusian air tidak 24 jam dan pemasangan pipa sedikit terganggu. Oleh Karena itu perlu adanya simulasi perancangan pipa PDAM di perumahan Bukit Sari serta pembuatan aplikasi SIG berbasis peta untuk
(19)
informasi simulasi pipa di perumahan Bukit Sari. Pembuatan aplikasi ini bertujuan memudahkan pengguna terutama staf IT dan karyawan PDAM dalam mengakses informasi yang ada pada aplikasi tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana membuat aplikasi SIG simulasi pipa PDAM Tirta Moedal kota Semarang dengan analisa software Epanet 2.09 yang berbasis peta untuk melihat informasi mengenai perumahan Bukit Sari dan bagaimana simulasi pipa PDAM yang terpasang di daerah tersebut.
1.3 Pembatasan Masalah
Aplikasi SIG untuk simulasi pipa PDAM ini dibatasi hanya sampai pada informasi mengenai perumahan Bukit Sari terkait dengan elevasi tanah, informasi pipa, node (titik pemasangan pipa), jalan di Bukit Sari, jumlah pelanggan PDAM, pompa, dan reservoir serta informasi jaringan pipa PDAM di perumahan Bukit Sari.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah membuat aplikasi SIG simulasi pipa PDAM Tirta Moedal Kota Semarang yang terletak di perumahan Bukit Sari yang digambarkan dalam bentuk peta. Di mana aplikasi tersebut dilengkapi dengan informasi pendukung berupa elevasi tanah, pipa, node
(20)
(titik pemasangan pipa), jalan di Bukit Sari, jumlah pelanggan PDAM, pompa, dan reservoir.
1.5 Sistematika Penulisan Bab I
Berisi tentang Pendahuluan yang mencangkup latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II
Berisi tentang Dasar Teori SIG berisi mengenai definisi SIG, komponen - komponen SIG, waterfall model, alat bantu perancangan sistem, kartografi, aplikasi epanet 2.09, pemrograman arcview 3.3 dan tinjauan umum mengenai perumahan bukit sari dan PDAM Tirta Moedal kota Semarang.
Bab III
Berisi tentang Analisis dan Perancangan berisi mengenai mtode pengumpulan data, format rancang hitung epanet 2.09, analisis simulasi pipa PDAM dengan epanet 2.09, penyusunan SIG simulasi pipa PDAM .
Bab IV
Berisi tentang Implementasi dan Pengujian mengenai lingkungan implementasi, implementasi design interface dan rencana pengujian sistem SIG.
(21)
Bab V
Berisi tentang kesimpulan pembuatan SIG dan saran bagi pengembangan SIG untuk simulasi pipa PDAM Tirta Moedal kota Semarang di perumahan Bukit Sari.
(22)
BAB II DASAR
TEORI
2.1 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis ( SIG ) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. Definisi SIG selalu berubah karena SIG merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif masih baru. Beberapa definisi dari SIG adalah :
Kang-Tsung Chang (2002), mendefinisikan SIG sebagai : is an a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.
Arronoff (1989), mendefinisikan SIG sebagai suatu sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung
pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi- deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
(23)
Burrough (1986) mendefinisikan SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu data input, data output, data management, data manipulasi dan analisis ( Prahasta, Eddy. 2003 ).
2.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Untuk mengoperasikan SIG membutuhkan komponen – komponen SIG berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, aplikasi dan manusia (brainware). Komponen - komponen SIG dapat ditunjukkan pada gambar 2.1.
(24)
Keterangan : 1. Orang
Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem.
2. Aplikasi
Aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.
3. Data
Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data spasial yang merupakan representasi fenomena permukaan bumi yang berupa peta, foto udara dan citra satelit.
4. Software
Perangkat lunak SIG adalah program komputer yang dibuat khusus dan memiliki kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial.
5. Hardware
Perangkat keras ini berupa seperangkat komputer yang dapat mendukung pengoperasian perangkat lunak yang dipergunakan.
2.3 Model Sekuensial Linier
Model sekuensial linier yang sering disebut juga dengan waterfall models
merupakan paradigma rekayasa perangkat lunak yang mengusulkan pada pendekatan proses yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, design, kode, pengujian, dan
(25)
pemeliharaan ( Roger S Pressman,1997 ). Metode waterfall merupakan metode paling populer pada saat sistem informasi berkembang. Sekarang ini perangkat lunak yang tidak terlalu komplek kebanyakan menggunakan metode ini karena pada waterfall model proses terbagi menjadi tahapan-tahapan yang mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara topdown, seperti layaknya air terjun. Model sekuensial linier dapat diilustrasikan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Model sekuensial linier
2.3.1 Analisis
Pada tahap ini merupakan analisis kebutuhan perangkat lunak, Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada
software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analisis harus
memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface
yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software
didokumentasikan dan di review dengan pelanggan ( Pressman, Roger S.1997 ).
(26)
2.3.2 Design
Design perangkat lunak sebenarnya merupakan proses multi langkah
yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda, yaitu struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses design menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan,
design didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat
lunak ( Pressman, Roger S.1997 ).
2.3.3 Implementasi / Code
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program ( Sommerville, Ian, 2000 ).
2.3.4 Pengujian ( Test )
Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah sesuai dengan designnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan. Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, design dan pengkodean (Pressman, Roger S.1997). Terdapat 2 metode dalam pengujian perangkat lunak, yaitu pengujian white box dan pengujian black box. Pengujian white box adalah metode design test case yang menggunakan struktur kontrol design prosedural untuk memperoleh test case. Sedangkan pengujian black
(27)
box adalah pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Tahap pengujian pada tugas akhir ini menggunakan metode black box yaitu hanya difokuskan pada fungsionalitas perangkat lunak tanpa mengetahui struktur internal program.
2.4 Pemodelan Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat lunak, yang nantinya akan dijadikan sebagai Software Requirements
Spesification (SRS). Pada akhir proyek setiap kebutuhan fungsional akan
diujikan apakah sesuai yang diinginkan ( Pressman, Roger S.1997 ).
2.5 Alat Bantu dalam Perancangan Sistem
Alat bantu dalam perancangan sistem merupakan pemodelan data, mendeskripsikan data yang terlibat dalam perangkat lunak. Adapun alat bantu dalam perancangan sistem berupa ERD, CD, DFD, dan kamus data.
2.5.1 Entity Relationship Diagram ( ERD )
Entity Relationship Diagram ( ERD ) terdiri dari sekumpulan obyek- obyek yang disebut dengan entitas dan hubungan yang terjadi diantara obyek-obyek tersebut. Model data ERD terbagi menjadi tiga konsep dasar yaitu : hinpunan entitas, himpunan relationship, dan atribut.
1. Entitas (entity) data dan himpunan Entitas (Entitas set)
Suatu entitas merupakan suatu obyek dasar atau individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari
(28)
obyek-obyek yang lain. Suatu entitas mempunyai sekumpulan sifat dan nilai dari beberapa sifat tersebut adalah unik yang dapat mengidentifikasi entitas tersebut sedangkan himpunan entitas merupakan sekumpulan entitas yang mempunyai tipe yang sama (sejenis) dan berada dalam lingkup yang sama.
2. Atribut
Atribut merupakan sifat-sifat atau properti yang dimiliki oleh entitas dan merupakan pembeda antara entitas yang satu dengan entitas yang lainnya.
Suatu atribut yang digunakan dalam ER dapat dikarakteristikkan ke dalam tipe-tipe atribut sebagai berikut :
Atribut komposit, yaitu atribut yang dapat diuraikan menjadi beberapa sub atribut
Atribut sederhana, yaitu atribut yang tidak diuraikan menjadi sub atribut
Atribut bernilai tunggal, yaitu atribut yang mempunyai paling banyak satu nilai untuk setiap basis data
Atribut bernilai banyak, yaitu atribut yang dapat berisi lebih dari satu nilai tetapi mempunyai jenis sama
Atribut null, di gunakan ketika suatu entitas tdk mempunyai suatu nilai untuk suatu atribut.
Atribut turunan, yaitu atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan atribut atau tabel lain yang berhubungan.
(29)
3. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relationship Set)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari sejumlah himpunan entitas yang berbeda sedangkan himpunan relasi yaitu kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas.
4. Kardinalitas Relasi
Kardinalitas merupakan jumlah maksimum entitas dimana entitas tersebut dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada empat macam kardinalitas relasi yang terjadi antara himpunan entitas A dan himpunan entitas B yaitu :
Satu ke satu (one to one)
Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
Satu ke banyak (one to many)
Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan lebih dari satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B hanya dapat dihubungkan dengan paling banyak satu entitas dalam himpunan entitas A.
Banyak ke satu (many to one)
Satu entitas di dalam himpunan entitas A dihubungkan dengan paling banyak satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas
(30)
di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
Banyak ke banyak (many to many)
Satu entitas di dalam himpunan entitas A dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas didalam himpunan entitas B, dan entitas di dalam himpunan entitas B dapat dihubungkan dengan lebih dari satu entitas dalam himpunan entitas A.
5. Kunci ( Key )
Kunci merupakan suatu grup dari satu atau lebih atribut yang memberikan identifikasi unik pada suatu record atau baris dalam relasi. Setiap relasi mempunyai paling sedikit satu kunci dan seringkali kunci terdiri atas satu atribut. Ada empat macam kunci yaitu :
Kunci kandidat (Candidate key) yaitu atribut yang yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan record.
Kunci utama (Primary key) yaitu bagian dari Candidate key atau suatu Field unik yang mengidentifikasi suatu record sehingga dapat dihubungkan dengan tabel lain yang berkaitan
Kunci Alternatif (Alternate key) yaitu bagian dari candidate key yang tidak dipakai sebagai primary key.
Kunci tamu (Foreign Key) yaitu suatu atribut pada suatu relasi yang menjadi Primary key pada relasi lain atau dapat dikatakan field yang berisi nilai identifikasi dengan record yang berkaitan dengan tabel lainnya. Simbol – simbol dalam ERD dapat dilihat pada tabel 2.1.
(31)
Tabel 2.1. Simbol – Simbol ERD
SIMBOL KETERANGAN
HIMPUNAN ENTITAS
Digunakan untuk menggambarkan obyek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai
ATRIBUT
Menggambarkan elemen-elemen dari suatu entity yang
menggambarkan entity. RELASI
Entity dapat berhubungan satu
sama lain. Hubungan ini disebut
Relationship
GARIS
Digunakan untuk menghubungkan
entity dengan relasi dan entity
dengan atribut.
2.5.2 Context Diagram ( CD )
Context diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary ( dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks (Bin Ladjamudin, Al Bahra, 2006).
(32)
2.5.3 Data Flow Diagram ( DFD )
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut ( Kristianto, Andri. 2004 ).
DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menujukkan hubungan antara data pada system dan proses pada system. Demarco ( 1987) dan Gane & Sarson (1979) mengenalkan DFD melaui bukunya yaitu metodologi struktur analisis dan design.
Untuk menggambarkan DFD digunakan simbol – simbol , yaitu : 1. Terminator
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
2. Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses / kegiatan apa yang sedang / akan dilaksanakan. 3. Arus Data
Arus data digambarkan dengan tanda panah yang mengalir di antara proses. Tempat penyimpanan data dan proses.
(33)
4. Tempat Penyimpanan Data
Tempat penyimpanan data untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses.
Adapun simbol – simbol notasi Yourdan / Demarco dapat ditunjukkan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Simbol – Simbol DFD
SIMBOL KETERANGAN
Terminator
Digunakan untuk menggambarkan lingkungan luar sistem
Aliran Data
Menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya.
Tempat Penyimpanan
Tempat penyimpanan berfungsi untuk menyimpan data atau file
Proses
Proses atau fungsi yang
mentransformasikan data secara umum
2.5.4 Kamus Data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem (Kristianto, Andri. 2004).
Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran,
(34)
penyimpanan, dan proses. Simbol – simbol dalam kamus data dapat ditunjukkan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol-simbol dalam Kamus Data
Simbol Uraian
= Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya
+ dan
( ) opsional
{} Iterasi ( Perulangan )
[ ] Memilih salah satu alternatif
** komentar
@ Identifikasi atribut kunci
2.6 . Kartografi
Kartografi adalah seni dan ilmu dalam membuat peta. Peta merupakan suatu gambaran muka bumi yang diperkecil menurut aturan tertentu.gambaran tersebut dapat berupa alamiah, kultural maupun keduanya. Gambaran yang bersifat alamiah misalnya adanya bukit, gunung, sungai dan danau. Sedangkan gambaran secara kultural misalkan hasil budaya manusia misalkan adanya kota, sawah, bangunan rumah, dan jalan. Aturan tertentu yang dimaksud adalah gambaran bumi yang dilukiskan pada bidang hotizontal tersebut mempunyai skala tertentu. Skala ini digunakan untuk menunjukan tingkat kedetailan informasi yang mencangkup pada peta.
Dalam SIG peta digunakan sebagai informasi vital untuk mempresentasikan geografis dan menerjemahkan secara visual mengenai
(35)
data pendukungnya. Peta dilengkapi dengan sistem koordinat untuk menentukan lokasi yang ada pada peta. Peta dengan permukaan 2 dimensi mempunyai sistem koordinat suatu lokasi yang di wakili oleh nilai x dan y.
2.7 . Program Epanet 2.09
EPANET 2.09 dikembangkan oleh Water Supply and Water Resources
Division USEPA’s National Risk Management Research Laboratory.
EPANET2.0 merupakan sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan informasi kepada pengguna mengenai simulasi hidrolika dan perilaku kualitas air didalam sistem jaringan perpipaan bertekanan dalam rentang waktu tertentu. Yang dimaksud dengan sistem jaringan perpipaan itu sendiri merupakan sebuah sistem yang terdiri dari kombinasi antara pipa, node, pompa, valve dan tanki atau reservoir, yang saling terhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
EPANET 2.09, yang dijalan dibawah operation system Windows ini, menyediakan suatu lingkungan yang terintegrasi untuk melakukan pengeditan terhadap input data, running hydraulic dan simulasi kualitas air serta kemudian menampilkannya dalam berbagai format seperti jaringan perpipaan dan node dengan kode warna, tabel, grafik terhadap waktu dan plot kontur sesuai dengan kebutuhan analisis pengguna. Hasil analisis tersebut sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan, baik ditingkat manajemen maupun dilingkup tim perencana, sebagai input dalam pengelolaan sistem distribusi air maupun sebagai input data dalam perencanaan design sistem distribusi air.
(36)
2.8 Ruang Kerja Epanet 2.09 2.8.1 Menubar
Menubar merupakan perintah-perintah yang digunakan untuk mengkontrol
program Epanet, yang terletak melintang pada bagian atas ruang kerja.Kelompok perintah-perintah yang ada dalam Menubar adalah:
File : Menu File ini yang utama adalah untuk membuka, menutup, dan cetak hasil perhitungan. .
Edit : Merupakan kelompok perintah untuk Edit (perbaikan),
View : Merupakan kontrol perintah-perintah tampilan.
Project : Kelompok menu Project merupakan kelompok perintah untuk memberikan hasil analisa sistem jaringan.
Report : Menu perintah yang digunakan untuk memberikan suatu laporan analisis sesuai dengan format pembedaannya.
Window : Merupakan aplikasi perintah menu windows.
Help : Menu Help digumakan untuk memberikan panduan dalam penggunaan Epanet ( Moeji, 2003 ).
2.8.2 Toolbar
Standard Toolbar
Kelompok icon standard toolbar dan fungsinya ditunjukkan pada gambar 2.3.
(37)
Map Toolbar
Kelompok icon map toolbar dan fungsinya ditunjukkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Map Toolbar
2.8.3 Status Bar
Tampilan status bar terletak pada bagian bawah ruang kerja Epanet, yang terdapat 4 bagian, ditunjukkan pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Status Bar
2.8.4 Data Browser
Kotak dialok data ( data browser ) ditampilkan pada kotak dialok
windows, didalam data browser terdapat tabel isian variasi objek seperti
node, pipa, pompa, reservoir, tank dan lain-lainnya. Sedangkan pada bagian bawah Data Borwser digunakan untuk menambah, menghapus dan mengedit objek ( Moeji, 2003 ). Data browser dapat ditunjukkan oleh gambar 2.6.
(38)
Objek
Objek
Gambar 2.6. Data Browser
2.8.5 Map Browser
Kotak dialok peta ( map browser ) ditampilkan dalam kotak dialok
windows, yang digunakan untuk memilih parameter tampilan dalam peta
dan periode waktu tampilan, pembedaan nilai paramer dan objek ditampilkan dengan kode perbedaan warna. Dan juga dapat digunakan untuk kontrol hasil running pada periode waktu hitung ( Moeji,2003 ).
Map browser dapat ditunjukkan pada gambar 2.7.
(39)
2.9 Pemrograman Arcview 3.3.
Arcview 3.3 merupakan salah satu perangkat lunak desktop sistem informasi geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan arcview 3.3 pengguna memiliki kemampuan – kemampuan untuk melakukan visualisasi menjawab query ( baik basis data Spasial maupun Aspasial ), menganalisa data secara geografis dan membuat peta tematik ( Prahasta, Eddy. 2003 ).
2.9.1 Komponen Arcview 3.3.
Pembuatan Proyek Arcview 3.3 adalah kumpulan asosiasi beberapa window yang dikenal dengan istilah documents, yang bekerja pada lingkup ArcView. Sebuah project ArcView dapat berisi dokumen-dokumen
(documents) seperti: view, tables (tabel), charts (grafik), layout, dan script.
Dokumen - dokumen ini tersimpan dalam sebuah file (*.apr). Apabila Dialog
designer pada file extension diaktifkan maka komponen proyek ditambah
dengan dialog designer. Seluruh isi poyek saling berkaitan, tetapi masing – masing memiliki fungsi, peran serta tampilan yang berbeda – beda.
1. Project
Merupakan kumpulan dari dokumen yang berfungsi untuk menyimpan, mengelompokan, dan mengorganisasi semua komponen – komponen program. Setiap project memiliki lima komponen pokok yaitu views,
tables, charts, layouts dan scripts. Adapun tampilan project dapat
(40)
Gambar 2.8 Project Arcview 2. View
Dokumen view menampilkan peta yang berisi beberapa layer informasi
spatial seperti, jalan raya, batas administrasi, kota dan letak sekolah.
Disamping itu view juga merupakan kumpulan informasi geografis yang disebut theme (tema). Theme adalah kumpulan yang logis dari detail geografis dengan karakteristik yang sama. Adapun tampilan view dapat ditunjukkan pada gambar 2.9.
(41)
3. Table
Table merupakan data artibut dari data spasial. Data atribut ini berguna
sebagai informasi pendukung data spasial. Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya. Adapun tampilan
table dapat ditunjukkan pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Table Arcview
4. Chart
Chart merupakan alat penyaji data yang efektif. Data atribut bertipe
numerik yang di peroleh dari table, dapat diolah menjadi chart sehingga memudahkan pengguna untuk membaca data. Adapun tampilan chart
(42)
Gambar 2.11 Chart Arcview
5. Layout
Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen ( view, table, chart ) dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak. Adapun tampilan layout dapat ditunjukkan pada gambar 2.12.
(43)
6. Script
Script adalah komponen Arcview 3.3 project yang berisikan code-code
pemrograman yang disebut avenue. Avenue sendiri merupakan bahasa pemrograman pada arcview 3.3 yang berbasiskan object oriented
programming. Kemampuan arcview 3.3 dapat diperluas dengan membuat
program aplikasi sebagai pendukung peta yang telah dibuat. Adapun tampilan script dapat ditunjukkan pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Script Arcview
7. Dialog Designer
Dialog designer merupakan salah satu extentions arcview 3.3 yang
memberikan fasilitas untuk mengembangkan user interface dan kotak dialog yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dialog designer
dilengkapi dengan contr ol seperti button, radio button, list box, slide bar,
icon dan masih banyak lagi yang bias diletakkan diatas kotak dialog
(44)
Gambar 2.14 Dialog Designer
2.9.2 Graphical User Interface ( GUI ) ArcView 3.3
GUI merupakan sistem informasi yang tampilannya berbasis pada sistem grafis. Pemakai bisa beinteraksi dan menjalankan program dengan mudah karena pemakai tinggal menggunakan mouse untuk mengklik dan menunjuk objek pada tampilan. Pemakai juga merasa nyamandalam menikmati tampilan program karena dalam system GUI dilengkapi dengan gambar, warna dan objek grafis lainnya.
Objek yang dipakai untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program Arcview 3.3 adalah menu, button, dan tool. Objek ini terdapat pada tiap – tiap komponen program Arcview 3.3. Dalam membuat suatu project
baru, setiap program Arcview 3.3 sudah dilengkapi dengan pengadaan dan penamaan menu, button dan tool standar dari ESRI. Namun bagi pembuat
(45)
dengan kebutuhan dan penamaan yang lebih user friendly, maka menu,
button, dan tool ini dapat dimodifikasi sendiri dengan keinginan pembuat
project tersebut.
2.10 Tinjauan Umum PDAM Tirta Moedal Kota Semarang
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang berdiri sejak tanggal 12 Oktober 1911. Secara kronologi SIG, perkembangan perusahaan daerah air minum kota Semarang sampai sekarang telah mengalami 3 (tiga) jaman, yaitu:
1. Jaman Hindia Belanda.
Tahun 1911 s / d 1923 : Untuk mencukupi kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Semarang, pihak Belanda membangun empat sumber alam yaitu: Mudal Besar dan Mudal Kecil, Lawang dan Ancar.
Tahun 1923 s / d 1932 dibangun lagi dua sumber alam yaitu : Kalidoh Besar dan Kalidoh Kecil.Selanjutnya pada tahun 1979 Kalidoh Kecil diserahkan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Ungaran. 2. Jaman Penjajahan Jepang.
Delapan Desember 1942 s / d 14 Agustus 1945 : GEMEENTE WATER LEIDING SEMARANG diubah dalam bahasa Jepang menjadi SEMARANG SIYA KUSYO yang artinya PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SEMARANG.
3. Jaman Pemerintahan Republik Indonesia.
Tahun 1952 : Untuk menambah kapasitas dibangun dua sumur artetis di jalan Purwogondo dan jalan Arjuno.
(46)
Tahun 1959 - 1965 : Status berubah dari bagian Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Semarang menjadi Dinas Penghasilan Daerah Kotapraja Semarang. Dimulai pembangunan Instalasi Penjernihan Kaligarang bahan baku diambil dari air sungai Kaligarang dengan debit 500 ldt. Berdasarkan SK DPRD nomor ; 48 / KEP / DPRD / 64 tanggal 22 Desember 1964 statusnya berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotapraja Semarang.
Tahun 1967 - 1984 : Pembangunan Sumur artetis dan Kantor Pusat PDAM antara lain : Sumur artetis di Ronggowarsito, Kinibalu, Brumbungan, Manyaran, Mijen, Rejosari, Seleses, Abimanyu, Senjoyo, Jangli, Raden Patah, Gondoriyo, Erowati, Citandui, Blimbing, Bugangan, dan Kencono wungu.
Tahun 1994 : Dibangun Instalasi Pengolah Air Minum yang menggunakan bahan baku air sungai Kaligarang. Dan terletak di jalan Kelud Raya sebesar 250 ldt, dan sebesar 150 ldt, IPA Pucang Gading sebesar 50 ldt, serta mengoptimalkan IPA Miniplant Kaligarang dari 40 ldt menjadi 80 ldt.
Pada tanggal 12 Oktober 2002 PDAM membangun Instalasi Pengolahan Air Kudu dengan kapasitas 1250 ldt, untuk memperbaiki aliran di sebagian wilayah Tengah dan perluasan wilayah Timur, wilayah industri dan pelabuhan. Pada saat ini perkembangan debit / kapasitas terpasang dari 230 ldt menjadi 2650 ldt. Namun kebutuhan saat ini 3500 ldt, dengan itu PDAM masih penuh tantangan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih.
Tujuan didirikan perusahaan ini sebagai lembaga milik daerah yang mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Semarang dan merupakan salah satu penyumbang pada
(47)
sumber pendapatan asli daerah. Sejak berpisah dari Perdakosem pada tahun 1975 berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Tingkat II Semarang dan langsung bertanggung jawab pada walikota.
2.11 Cara Pengaliran 1. Gravitasi
PDAM Kota Semarang menggunakan cara pengaliran salah satunya yaitu dengan gravitasi. Air mengalir dari tempat yang mempunyai countour ( ketinggian permukaan tanah ) lebih tinggi ke tempat yang mempunyai countour yang lebih rendah. PDAM Kota Semarang menggunakan hukum tersebut dengan tujuan air yang didistribusikan ke pelanggan sesuai dengan keinginan para pelanggan, disamping distribusi air dengan cara pemompaan. Cara pengaliran dengan gravitasi membutuhkan biaya yang relativ lebih terjangkau karena PDAM Kota Semarang hanya mengikuti arah countour saja, dengan kata lain tidak menggunakan media pemompaan. PDAM Tirta Moedal Kota Semarang menggunakan cara pengaliran tersebut sebanyak kurang lebih 4,66 % dari jumlah pelanggan. 2. Pemompaan
Selain cara pengaliran dengan gravitasi, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang juga menggunakan pompa untuk pendistribusian air minum. Hal ini dikarenakan countour daerah Semarng yang tidak memungkinkan untuk melakukan pengaliran air dengan cara gravitasi. Untuk itu PDAM Kota Semarang menggunakan pompa untuk pendistribusian air minum ke
(48)
pelanggan. Sebanyak kurang lebih 95,43 % dari jumlah pelanggan, pendistribusian air dilakukan dengan cara pemompaan.
2.12 Tinjauan Umum Perumahan Bukit Sari
Perumahan Bukit Sari termasuk daerah distribusi air minum PDAM Tirta Moedal kota Semarang. Dari struktur tanahnya yang tidak rata perumahan bukit sari pernah menggunakan cara gravitasi untuk menyalurkan air ke pelanggan, namun kemudian dibongkar karena dirasa tidak efektif. Kemudian PDAM Tirta Moedal kota Semarang menggunakan cara pengaliran menggunakan pompa, meski biaya untuk pengadaan pompa tersebut sangat mahal tapi hal ini perlu dilakukan karena masyarakat di perumahan Bukit Sari sangat potensial untuk pendapatan PDAM Tirta Moedal kota Semarang. Menurut data desember 2009 pelanggan di perumahan Bukit Sari berjumlah sekitar 734 kepala keluarga, data tersebut untuk pelanggan yang aktif maupun yang tidak aktif. Kondisi bangunan di perumahan Bukit Sari terdiri dari bangunan rumah – rumah pelanggan, kantor pertelevisian, kantor Telkom, kantor radio, bangunan Kodam TNI serta bangunan antena TV dan radio.
(49)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Metode Pengumpulan Data a) Survei
Penulis melakukan survei di PDAM Tirta Moedal kota Semarang dan perumahan Bukit Sari terkait dengan objek simulasi pipa yang akan di buat. Survei dilakukan untuk mengetahui letak dari pompa, sumber air dan pipa yang terpasang.
b) Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan staf IT dalam bidang SIG dalam simulasi pipanya, bagian hubungan pelanggan untuk mengetahui data pelanggan serta bagian peralatan untuk mengetahui informasi debit (Q) dan tekanan (H) dalam pompa di PDAM Tirta Moedal kota Semarang yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang dibahas untuk memperoleh gambaran dan penjelasan secara mendasar mengenai perumahan bukit sari.
c) Studi Literatur
Studi literatur yang penulis lakukan bersumber dari PDAM Tirta Moedal Kota Semarang, melalui perpustakaan dengan jalan mengambil data dari teks book, buku-buku dan browsing lewat internet atau dengan kata lain pengumpulan data dengan objek penelitian.
(50)
3.2. Format Rancang Hitung Epanet 2.09 3.2.1. Hydraulics
Pada program epanet 2.09 menggunakan formula Hazem - William. Karena formula Hazem –William paling popular dan banyak di gunakan dalam perhitungan kehilangan tekanan pipa. PDAM Tirta Moedal kota semarang menggunakan formula Hazem –William dalam program epanet 2.09, untuk mencari kehilangan tekanan dalam jaringan pipa transmisi pelanggan di perumahan Bukit Sari. Hal ini bertujuan agar PDAM Tirta Moedal kota Semarang dapat memantau pendistribusian air ke pelanggan agar tidak terjadi kekurangan air. Satuan yang digunakan untuk debit aliran air adalah LPS ( Liter Per
Second ) dan kehilangan tekanan pipa adalah ( m/km ).
3.2.2. Periode / Time
Pada proses simulasi pipa dengan program epanet 2.09 di perumahan Bukit Sari di masukan juga periode / time untuk menjalankan simulasi dalam kurung waktu 24 jam agar dalam pendistribusian air dalam pipa dapat diketahui dan dipantau penggunaannya. Penggunaan waktu juga berfungsi untuk mengetahui apakah dalam waktu tertentu dalam jaringan pipa mengalami kehilangan tekanan apa tidak.
3.3. Analisa Simulasi Pipa PDAM Dengan Epanet 2.09
Penyusunan simulasi pipa untuk perumahan bukit sari dengan program Epanet 2.09 di mulai dengan pengumpulan data meliputi :
(51)
3.3.1. Wilayah Peta
Wilayah peta yang digunakan adalah peta perumahan Bukit Sari yang diperoleh dari PDAM Tirta Moedal Kota Semarang yang dilengkapi dengan elevasi tanah, rumah pelanggan dan diameter pipa. Di mana peta tersebut adalah peta daerah distribusi air minum untuk wilayah Bukit Sari. Pada pembuatan jaringan pipa PDAM, pertama analisis berdasarkan elevasi tanahnya dengan memberikan node ( titik pemasangan pipa ) untuk mempermudah perancangan simulasi pipa.
3.3.2. Data Isian Reservoir
Untuk data isian reservoir pada program epanet 2.09 diambil dari ketinggian tanahnya. Hal ini dimaksudkan agar pengambilan air dapat ditentukan apakah dengan pompa atau gravitasi. Karena reservoir dari perumahan bukit sari di ambil dari mata air sungai modal besar dengan elevasi 337 m. Walaupun elevasi tanahnya tinggi tetapi tidak bisa dengan menggunakan gravitasi sebab kondisi elevasi tanah di perumahan bukit tidak rata. Oleh karena itu, untuk mempermudah penyaluran air ke bak tampungan air ke pelanggan dengan menggunakan pompa. Untuk data isian jumlah air yang akan disalurkan ke perumahan bukit sari berkisar 185 liter per hari dengan jumlah pelanggan 734 KK.
3.3.3. Data Isian Elevasi Tanah
Untuk data isian elevasi tanah pada epanet 2.09 meliputi analisis peta Bukit Sari yang di dalamnya terdapat keterangan elevasi tanah . Kemudian dimasukan ke dalam program epanet 2.09 dengan memberikan
(52)
node satu per satu sesuai yang dibuat di dalam peta Bukit Sari tersebut.
Node adalah penghubung jaringan pipa transmisi yang digambarkan
berupa titik. Adapun data isian elevasi tanah di perumahan Bukit Sari dapat di tunjukan pada tabel 3.1.
(53)
Lanjutan Tabel 3.1. Elevasi Tanah Perumahan Bukit Sari
3.3.4. Data isian Pattern
Data isian pattern merupakan penyunting pola pemakaian air dari suatu node pada periode waktu tertentu (data masukan simulasi pola max. 55 jam), bentuk pemasukan data pattern untuk wilayah Bukit Sari meliputi pemakaian dalam kurun waktu 24 jam. Adapun data isian
(54)
Tabel 3.2. Data Isian pattern
Hasil data isian pattern untuk pemasukan pola pemakaian air di perumahan Bukit Sari dalam progam epanet 2.09 dapat ditunjukkan dengan grafik seperti pada gambar 3.1.
(55)
Gambar 3.1. Grafik Pola Pemakaian Air Epanet 2.09
3.3.5. Data Isian Panjang Pipa dan Diameter Pipa
Data isian panjang pipa dilakukan langsung di dalam program epanet 2.09. Untuk peta wilayah cabang selatan khususnya Bukit Sari diambil dimensi x-coordinate 1550 meter dan nilai y-coordinate = zoom 0.6 *x-coordinate. Kemudian dengan mengaktifkan auto length, secara otomatis panjang pipa dapat sesuai dengan kondisi di perumahan Bukit Sari. Sedangkan untuk data isian diameter pipa dilakukan sesuai dengan data peta yang didapat, peta tersebut berisi informasi diameter pipa dengan nilai koefesien kekasaran pipa adalah 100, artinya pipa yang terpasang di perumahan Bukit Sari dengan menggunakan formula Hazen – William merupakan jenis pipa besi tua.
Adapun data isian panjang pipa dan diameter pipa ditunjukkan pada tabel 3.3.
(56)
(57)
(58)
(59)
Lanjutan Tabel 3.3. Data Panjang Pipa dan Diameter Pipa
3.3.6. Data Isian Kebutuhan Pelanggan
Untuk data isi kebutuhan pelanggan meliputi tiap node yang di asumsikan berdasarkan kebutuhan seluruh pelanggan di perumahan Bukit Sari yaitu 185 lt/hari. Misalkan tiap node dalam 1 KK pelanggan terdapat 5 orang dan jumlah KK pelanggan di perumahan Bukit Sari adalah 734 KK sehingga untuk mencari kebutuhan tiap- tiap node
menggunakan rumus :
Kebutuhan pelanggan
=
��� ��� � �� � � � �� ���� � ��� � � � � ∗185(60)
Keterangan:
Banyaknya KK pelanggan = banyaknya jumlah pelanggan yang terhubung node yang pertama ke node
kedua.
1 hari = 24*60*60 = 86400 s
Berdasarkan rumus kebutuhan pengggan di atas, didapatkan data isian kebutuhan KK pelanggan dalam tiap – tiap node seperti pada tabel 3.4.
(61)
Lanjutan Tabel 3.4. Data Isian Kebutuhan Pelanggan
Dengan rata rata kebutuhan di perumahan Bukit Sari yaitu 0.0025 LPS x 86400 = 216 liter per hari dari jumlah 734 KK pelanggan adalah cukup.
3.4. Penyusunan SIG Simulasi Pipa PDAM
Penyusunan SIG untuk Simulasi pipa PDAM Tirta Moedal Kota Semarang ini dimulai dengan pengumpulan data.
3.4.1. Data Spasial
Data spasial adalah data yang berhubungan dengan kondisi geografi di perumahan Bukit Sari misalnya jalan, gedung, jalan raya, rumah dan sebagainya. Pengambilan data spasial berupa peta yang didapatkan dari PDAM Tirta Moedal Kota Semarang.
(62)
3.4.2. Data Aspasial
Data aspasial adalah data yang berupa text atau angka. Biasanya disebut dengan atribut dari data spasial. Data aspasial ini akan menerangkan data spasial atau sebagai dasar untuk menggambarkan data spasial. Dari data aspasial ini nantinya dapat dibentuk data spasial. Untuk data aspasial untuk simulasi pipa PDAM Tirta Moedal Kota Semarang misalkan diameter pipa, panjang pipa, jumlah pelanggan, titik pemasangan pipa, dan elevasi tanah.
3.4.3. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun dapat ditunjukkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
No SRS ID Deskripsi
1 SRS – SIG - F01 Tampil dan ubah theme dalam view peta Bukit Sari 2 SRS – SIG - F02 Menampilkan informasi kebutuhan pelanggan dalam
bentuk grafik
3 SRS – SIG - F03 Tampil dan ubah tabel informasi pelanggan aktif dan pasif
4 SRS – SIG - F04 Tampil dan ubah tabel informasi pelanggan PDAM 5 SRS – SIG - F05 Tampil dan ubah theme dalam view peta Simulasi
Pipa PDAM
6 SRS – SIG - F06 Tampil dan ubah tabel informasi node 7 SRS – SIG - F07 Tampil dan ubah tabel informasi reservoir 8 SRS – SIG - F08 Tampil dan ubah tabel informasi pompa 9 SRS – SIG - F09 Tampil dan ubah tabel informasi elevasi tanah 10 SRS – SIG – F10 Tampil dan ubah tabel informasi pipa PDAM 11 SRS – SIG – F11 Tampil dan ubah layout peta Bukit Sari
12 SRS – SIG – F12 Tampil dan ubah layout peta Simulasi pipa PDAM 13 SRS – SIG – F13 Menampilkan foto pompa
14 SRS – SIG – F14 Menampilkan foto pencatat pola air 15 SRS – SIG – F15 Menampilkan foto sumber air moedal
(63)
3.4.4. Kebutuhan data
Dalam pengembangan suatu aplikasi salah satu bagian yang paling penting dan mendasar adalah kebutuhan data, karena dengan medefinisikan data dengan baik maka proses pengembangan akan lebih efisien. Kebutuhan data SIG simulasi perancangan pipa PDAM yang akan dikembangkan meliputi ERD, dan Kamus Data.
3.4.4.1. ERD Simulasi Pipa PDAM
ERD data isian simulasi pipa PDAM menggambarkan aliran data berupa data pipa, node, jalan, pelanggan dan elevasi. Adapun ERD simulasi pipa PDAM dapat ditunjukan pada gambar 3.2.
(64)
47
(65)
3.4.4.2. Kamus Data
Kamus data dalam sistem informasi geografis simulasi perancangan pipa PDAM adalah
a) Data Elevasi_Tanah
Elevasi_Tanah = ID_Elevasi+ Elevasi ID_elevasi = {numeric} 3
b)
Elevasi Data_Node
= {numeric} 5
Node = ID_Node+Jumlah_Pelanggan
+Kebutuhan_Pelanggan ID_Node
Jumlah_Pelanggan
= {numeric} 3 = {numeric} 3
c)
Kebutuhan_Pelanggan Data_Pelanggan
= {numeric} 5
= ID_Pelanggan+Nama+Alamat+ Jenis ID_Pelanggan
Nama
= {numeric} 8 = 1 {character} 30 Alamat
Jenis
= 1 {character} 50 = 1{character} 5 d) Data_Jalan
ID_jalan
= ID_Jalan+Nama_Jalan = {numeric} 3
e)
Nama_Jalan Data_Pipa_PDAM
= 1 {character} 30
= ID_Pipa+Panjang_Pipa+Diameter +Kekasaran_pipa +Jenis_Pipa
ID_pipa = {numeric} 3
Panjang_pipa = {numeric} 5
Diameter = {numeric} 3
Kekasaran_Pipa = {numeric} 3 Jenis_pipa = 1 {character} 20
(66)
3.4.5. Kebutuhan Fungsi
3.4.5.1. Context Diagram ( CD )
SIG dengan context dia gram ( DFD Level 0 ), menggambarkan seluruh masukan dan keluaran dari sistem. Di mana dalam context
diagram ini hanya terdapat satu proses saja yang kemudian akan
didekomposisikan secara rinci menjadi beberapa proses yang disebut DFD level 1.
Gambar 3.3 Context Diagram SIG Simulasi Pipa PDAM Keterangan gambar 3.3 :
Pada context diagram gambar 3.3 untuk user menggambarkan masukan berupa login user terhadap SIG. Untuk sistem ke user menggambarkan keluaran berupa informasi data jalan Bukit Sari, informasi data pelanggan, informasi data pipa dan node, informasi elevasi, informasi reservoir dan pompa. Sedangkan untuk admin
menggambarkan masukan berupa login admin ke SIG dan keluaran berupa konfirm login SIG ke admin. Untuk data yang dimasukan ke SIG oleh Admin berupa gambaran data spasial dan aspasial seperti
(67)
data pipa dan node, data reservoir dan pompa, data elevasi, data pelanggan dan data jalan.
3.4.5.2. Data Flow Diagram ( DFD Level 1)
Berdasarkan context diagram kemudian didekomposisikan secara terperinci pada DFD level 1 yang diperlihatkan pada gambar 3.4.
Admi n
D ata Admi n
D ata Admi n
U SER
Logi n U ser
1
Otenti kasi Log i n
Logi n Admi n
Konfi r m Log in AD M IN
Pel ang g an PD AM Jalan Bukit Sar i
D ata Pel ang g an PD AM D ata Jalan Bukit Sar i
D ata Jalan Bukit Sar i
D ata Pel ang g an PD AM
Infor mas i Jalan Bukit Sar i Infor mas i Pel ang g an PD AM
2
M enampil kan Per umahan Buki t Sar i
D ata Jalan Bukit Sar i D ata Pel ang g an PD AM Infor mas i Jalan Bukit Sar i Infor mas i Pel ang g an PD AM
Infor mas i Pipa PD AM
Pipa PD AM
D ata Pipa PD AM
D ata Pompa D ata Pipa PD AM
3
Pompa
D ata Pompa
D ata Pipa PD AM D ata Elevasi Tanah D ata R es er voi r D ata N ode Infor mas i Elevasi Tanah
Infor mas i R es er voi r Infor mas i N ode
M ensi mul as ikan Pi pa
PD AM Infor mas i Pipa PD AM Infor mas i Elevasi Tanah Infor mas i R es er voi r
Infor mas i N ode
D ata N ode
N ode
D ata N ode D ata Elevasi Tanah
D ata Elevasi Tanah
Elevasi Tanah
(68)
Keterangan gambar 3.7 :
Pada DFD level 1 untuk SIG diatas otentifikasi login merupakan kewenangan penggunaan oleh user atau admin, dimana penggunaan user hanya login saja. Sedangkan admin memiliki data
admin yang kemudian disimpan berupa admin. Untuk masukan
user ke sistem berupa login user saja sedangkan untuk proses
keluaran dari sistem kepada user merupakan proses pemilihan menu informasi peta Bukit Sari dan simulasi pipa PDAM oleh user
yang kemudian dipeoleh hasil berupa tampilan elevasi tanah, jalan, pompa, pipa, resovoir, node dan data pelanggan.
Menampilkan peta Bukit Sari oleh admin merupakan proses pemasukan data. Aliran data yang masuk yaitu data jalan dan data pelanggan PDAM. Proses ini menghasilkan simpanan data berupa data jalan dan pelanggan. Keluaran berupa informasi jalan Bukit Sari dan pelanggan yang telah diubah atau dihapus oleh admin.
Sedangkan menampilkan simulasi pipa PDAM oleh admin
merupakan proses pemasukan data. Aliran data yang masuk yaitu data simulasi pipa dan node, data elevasi, data reservoir serta pompa. Proses ini menghasilkan simpanan data berupa data pipa dan node, data reservoir dan pompa, serta data elevasi. Keluaran berupa informasi pipa dan node, informasi reservoir dan pompa serta informasi elevasi yang telah diubah atau dihapus oleh admin.
(69)
3.4.6. Desain Interface
Dalam pembuatan sebuah sistem aplikasi hal yang perlu di perhatikan adalah desain interface program. Desain Interface adalah media perantara antara sistem dengan manusia. Dengan desain interface
dapat memberikan kemudahan bagi menusia untuk memberikan perintah kepada sistem. Demikian pula sebaliknya, sistem dapat menujukkan hasil kerjanya kepada manusia melalui desain interfacenya. Oleh sebab itu dalam membangun aplikasi SIG diperlukan rancangan interface yang efektif dan efisien sehingga memudahkan pengguna dalam mengoperasikan sistem. Berikut ini rancangan aplikasi SIG untuk simulasi pipa PDAM yang dihasilkan.
3.4.6.1. Desain Interface Menu Utama
Desain Interface menu utama terdiri atas label – label tombol pilihan yaitu : tombol help, tombol user, tombol admin dan tombol
exit. Selain itu komponen yang lain tedapat pada desain interface
menu utama yaitu : gambar logo undip, judul program, nama pembuat dan nim pembuat . Desain interface menu utama SIG dapat dilihat pada gambar 3.5.
(70)
Gambar 3.5. Desain Interface Menu Utama
3.4.6.2. Desain Interface Help
Desain interface help adalah langkah - langkah penggunaan aplikasi SIG simulasi pipa PDAM di Bukit Sari sebelum pengguna melakukan pengoperasian. Desain interface help terdiri dari label petunjuk, layar berisi bacaan dan satu tombol close. Desain interface
help dapat dilihat pada gambar 3.6.
(71)
3.4.6.3. Desain Interface Login Admin
Desain interface login admin adalah proses masuk ke dalam aplikasi yang terdapat pada tombol admin yang memiliki password
untuk masuk program. Adapun desain Interface login admin berupa
password terdiri dari tombol ok, tombol cancel, dan isian password.
Desain Interface login admin dapat dilihat pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Desain Interface Login Admin
3.4.6.4. Desain Interface Selamat Datang
Desain interface selamat datang adalah proses masuk ke program oleh user dan admin. Desain interface selamat datang terdiri dari layer nama ucapan selamat datang, icon, dan tombol ok. Adapun Desain interface selamat datang dapat dilihat pada gambar 3.8.
(72)
3.4.6.5. Desain Interface Menu Pilihan Informasi
Desain Interface menu pilihan informasi terdiri dari beberapa komponen yaitu : tombol informasi perumahan Bukit Sari, tombol informasi simulasi pipa PDAM, tombil tampilan layout peta Bukit Sari dan simulasi pipa PDAM, tombol foto objek, dan tombol close.
Adapun desain menu interface menu pilihan informasi dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Desain Interface Menu Pilihan Informasi
3.4.6.6. Desain Interface Sub Menu Informasi Perumahan Bukit Sari Desain Interface sub menu informasi perumahan Bukit Sari terdiri dari tombol tampilan view peta Bukit Sari, tombol tabel informasi pelanggan, tombol grafik kebutuhan pelanggan, tombol tabel informasi pelanggan aktif, tombol pelanggan pasif dan tombol close. Adapun desain interface sub menu informasi perumahan Bukit Sari dapat dilihat pada gambar 3.10.
(73)
Gambar 3.10. Desain Interface sub Menu Informasi perumahan Bukit Sari
3.4.6.7. Desain Interface Sub Menu Informasi Simulasi Pipa PDAM
Desain Interface sub menu informasi simulasi pipa PDAM terdiri dari tombol tampilan view simulasi peta Bukit Sari, tombol tabel informasi pipa, tombol tabel informasi node, tombol tabel informasi elevasi tanah, tombol tabel informasi pompa, tombol tabel informasi
reservoir dan tombol close. Desain Interface sub menu informasi pipa
PDAM dapat dilihat pada gambar 3.11
(74)
3.4.6.8. Desain Interface Sub Tampilan Dalam Layout Peta
Desain interface sub tampilan dalam layout peta terdiri tombol layout peta Bukit Sari, tombol layout peta simulasi pipa PDAM dan tombol close. Desain interface sub tampilan dalam layout peta dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Desain Interface sub Tampilan Dalam Layout Peta
3.4.6.9. Desain Interface Menu Sub Foto Objek di Perumahan Bukit Sari Desain Interface sub menu foto objek di perumahan Bukit Sari berisi menampilkan citra digital ke dalam objek view Bukit Sari dan Simulasi pipa PDAM, bertujuan untuk memperjelas informasi yang ada pada objek yang ada baik di Bukit Sari maupun pada simulasi pipa PDAM. Adapun desain interface foto objek di perumahan Bukit Sari terdiri dari tombol foto pompa air, tombol foto alat pencatat pola air, tombol foto sumber air moedal dan tombol close. Desain interface
sub foto objek di perumahan Bukit Sari dapat dilihat pada gambar 3.13.
(75)
(76)
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Lingkungan Implementasi
Lingkungan implementasi meliputi lingkungan perangkat keras
(hardware) dan lingkungan perangkat lunak (software).
1. Lingkungan perangkat keras (hardware)
Perangkat keras yang digunakan harus dapat mendukung perangkat lunak untuk membangun sistem. Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Processor : AMD Athlon X2 7750 2,7 GHZ b. Monitor : Monitor LCD Samsung 17’’ c. Hard Disk : WDC 320 GB
d. RAM : 2 GB DDR II
e. VGA : GForce 8600 256 MB 128 Bit f. Mouse :PS2
g. Keyboard :104 Key
h. Printer : HP F2276 ( Print, Scan dan Copy ) 2. Lingkungan perangkat lunak (software).
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah
a. Sistem operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate b. Software aplikasi : Arcview 3.3 dan Epanet 2.09
(77)
c. Software lain : Corel Draw X4, Adobe Photoshop CS3 : Microsoft Office Word 2007
Penggunaan Microsoft Windows 7 Ultimate sebagai lingkungan sistem operasi yang digunakan karena lingkungan ini menyediakan fasilitas yang lebih user friendly. Adapun pemilihan Arcview 3.3 sebagai pengolah aplikasi SIG dengan menggunakan bahasa avenue, bahasa
script ini merupakan sarana atau tool yang efektif dan efisien yang
dapat digunakan untuk meng-customize serta dapat membuat desain
interface. Sedangkan Corel Draw X4 dan Adobe Photoshop CS3
digunakan dalam mengolah gambar-gambar seperti tabel, DFD dan lain-lain. Dalam penulisan laporannya menggunakan Microsoft Office Word 2007.
4.2. Implementasi Interface
Implementasi merupakan proses pengubahan sistem yang telah dirancang kemudian diterapkan dalam program. Pada tahap ini digunakan dengan menuliskan script dan pembuatan interface. Di dalam sistem yang dibuat dapat langsung dijalankan pada file projec.apr yang kemudian akan tampil interface menu utama berisi empat tombol menu yaitu tombol help,
User, Admin dan Exit. Pada tombol menu help berisi petunjuk penggunaan
program SIG. Sedangkan pada tombol menu user program bisa langsung digunakan. Kemudian akan tampil interface selamat datang dan masuk ke dalam interface menu pilihan informasi berisi empat tombol menu pilihan yaitu tombol sub menu informasi mengenai perumahan Bukit Sari, sub menu informasi mengenai simulasi pipa PDAM, sub menu informasi
(78)
layout peta, dan sub menu informasi foto objek di perumahan Bukit Sari. Pilihan interface sub menu informasi Bukit Sari berisi semua informasi mengenai perumahan bukit sari yang terdiri lima tombol sub menu dan tombol close untuk kembali ke desain interface menu pilihan informasi. Tombol interface view Bukit Sari menampilkan informasi perumahan bukit sari berisi theme jalan, pelanggan, dan batas wilayah. Interface view
Bukit Sari mengandung informasi jika mengklik dengan kursor objek
theme. Sedangkan tombol tabel informasi pelanggan menampilkan seluruh
pelanggan yang ada di perumahan Bukit Sari, tombol chart informasi kebutuhan pelanggan menampilkan informasi mengenai kebutuhan air oleh pelanggan PDAM dalam bentuk chart, tombol informasi pelanggan aktif menampilkan jumlah pelanggan terkait dengan keaktifan dan tombol informasi pelanggan pasif menampilkan jumlah pelanggan yang pasif.
Interface sub menu tombol informasi simulasi pipa PDAM berisi
enam tombol dan tombol close untuk kembali ke interface menu pilihan informasi. Pada tombol interface view simulasi pipa PDAM menampilkan informasi dalam bentuk theme yang berisi theme elevasi, theme pipa,
theme node, theme reservoir dan theme pompa. Pada saat mengklik
interface sub menu informasi simulasi pipa PDAM akan muncul interface
pilihan warna untuk elevasi. Tombol tabel informasi pipa menampilkan tabel pipa PDAM berisi panjang pipa, diameter, kekerasan pipa dan jenis pipa. Tombol tabel informasi node menampilkan tabel informasi node berisi kebutuhan pelanggan, jumlah pelanggan dan elevasi. Tombol tabel informasi elevasi tanah menampilkan tabel informasi berisi elevasi tanah
(79)
di Bukit Sari. Tombol informasi mengenai pompa menampilkan informasi berisi debit air, daya pompa, tekanan, ukuran pompa dan jenis pompa. Tombol informasi reservoir menampilkan informasi berisi elevasi tanah dan sumber pengambilan air.
Pada interface menu pilihan informasi SIG, interface layout peta berisi dua tombol sub menu pilihan layout peta Bukit Sari dan peta simulasi pipa PDAM. Tombol layout peta Bukit Sari dan simulasi pipa PDAM menampilkan semua informasi perumahan Bukit Sari dan informasi simulasi pipa PDAM dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan skala, legenda dan arah mata angin. Interface foto objek yang ada di perumahan Bukit Sari menampilkan tiga foto yaitu foto pengambilan sumber air, foto pompa dan foto pencatat pola air pelanggan. Tombol
Admin pada interface menu utama akan menampilkan interface login
kewenangan dalam perubahan dan penambahan data dan memiliki
password untuk dapat masuk ke dalam program. Dalam pengoperasiannya
Admin hampir sama dengan user, hanya saja jika menggunakan tombol
user dapat langsung login tidak dapat perlu mengetikkan password.
4.2.1. Interface Menu Utama
Interface menu utama merupakan tampilan awal pada saat program
pertama kali dibuka. Dalam interface menu utama berisi menu-menu diantaranya adalah menu Help, user, admin dan exit. Untuk menu help
berisi petunjuk penggunaan aplikasi SIG, menu user merupakan login
langsung penggunaan program, menu admin merupakan menu masuk program yang memiliki password, dan menu exit merupakan menu
(1)
„
Script Pemanggilan Theme Simulasi Pipa PDAM
objNamaAplikasi="SIG Simulasi Pipa PDAM Kota Semarang" Av.SetName(objNamaAplikasi)Av.MoveTo(0,0)
Av.Maximize System.Beep
objNamaView="PetaSimulasiPipaPDAM" objView=Av.GetProject.FindDoc(objNamaView) if(objView<>nil)then
Av.GetProject.RemoveDoc(objView) end objView=View.Make
objView.SetName(objNamaView)
objView.SetUnits(#UNITS_LINEAR_METERS)
'* MENAMPILKAN PETA SIMULASI PIPA PDAM DAN LEGENDANYA * objNamaFileDataElevasi="C:\SIG_Handy\Data\Elevasi.shp" objDataEle=SrcName.Make(objNamaFileDataElevasi) objThemeEle=Theme.Make(objDataEle)
objNamaThemeElevasi="Elevasi"
objThemeEle.SetName(objNamaThemeElevasi) objThemeEle.SetVisible(true)
objView.AddTheme(objThemeEle) objThemeEle.SetActive(true)
objThemeEle=objView.GetActiveThemes.Get(0) objLeEle=objThemeEle.GetLegend
objFTabEle=objThemeEle.GetFTab
objTipeShape=objFTabEle.GetShapeClass.GetClassName objNamaFieldTematik="Elevation"
objFieldTematik=objFTabEle.FindField(objNamaFieldTematik) if(objFTabEle.IsFieldIndexed(objFieldTematik)=false)then objFTabEle.CreateIndex(objFieldTematik)
end objJumlahKelas=5
objLeEle.SetLegendType(#LEGEND_TYPE_COLOR)
objLeEle.Natural(objThemeEle,objFieldTematik.AsString,objJumlahKelas) objColorRamp=ODB.Open("$AVHOME/etc/gc_ramps.odb".AsFileName) objListColorRamp={}
for each idxWarna in 0..(objColorRamp.Count-1)
objListColorRamp.Add(objColorRamp.Get(idxWarna).GetName) end
objWarnaTerpilih=Msgbox.ChoiceAsString(objListColorRamp,"","Memilih Warna") if(objWarnaTerpilih=Nil) then
exit else
idxColorRamp=objListColorRamp.Find(objWarnaTerpilih) objColorRampTerpilih=objColorRamp.Get(idxColorRamp) end
objWarna=objLeEle.GetSymbols
objWarna.RampSavedColors(objColorRampTerpilih) objKotak=objView.GetDisplay.ReturnVisExtent objLabel=Labeler.Make(objKotak)
objLabel.SetFeatureWeight(#LABEL_WEIGHT_NO) objLabel.SetLabelWeight(#LABEL_WEIGHT_HIGH) objLabel.RemoveDuplicates(True)
objTeksLabel=TextSymbol.Make
objTeksLabel.SetFont(Font.Make("Times New Roman","Bold")) objTeksLabel.SetSize(8)
objThemeEle.SetLabelTextSym(objTeksLabel) objLabel.Load(objThemeEle)
objView.GetAutoLabels(objLabel,False) objThemeEle.UpdateLegend
(2)
'* MENAMPILKAN THEME TITIK - TITIK PEMASANGAN PIPA * objNamaFileDataNode="C:\SIG_Handy\Data\Node.shp" objDataNd=SrcName.Make(objNamaFileDataNode) objThemeNd=Theme.Make(objDataNd)
objNamaThemeNode="Node"
objThemeNd.SetName(objNamaThemeNode) objThemeNd.SetVisible(true)
objThemeNd.GetLegend
objLeNd=objThemeNd.GetLegend objSymNd=objLeNd.GetSymbols.Get(0) objSymNd.SetColor(Color.GetBlack) objSymNd.SetSize(10)
objThemeNd.UpdateLegend objView.AddTheme(objThemeNd)
'* MENAMPILKAN THEME JARINGAN PIPA PDAM KOTA SEMARANG * objNamaFileDataPipa="C:\SIG_Handy\Data\Pipa.shp"
objDataPp=SrcName.Make(objNamaFileDataPipa) objThemePp=Theme.Make(objDataPp)
objNamaThemePipa="Pipa"
objThemePp.SetName(objNamaThemePipa) objThemePp.SetVisible(true)
objThemePp.GetLegend
objLePp=objThemePp.GetLegend objSymPp=objLePp.GetSymbols.Get(0) objSymPp.SetColor(Color.GetBlue) objSymPp.SetSize(2)
objThemePp.UpdateLegend objView.AddTheme(objThemePp)
'* MENAMPILKAN THEME TITIK PEMASANGAN POMPA * objNamaFileDataPompa="C:\SIG_Handy\Data\Pompa.shp" objDataPom=SrcName.Make(objNamaFileDataPompa) objThemePom=Theme.Make(objDataPom)
objNamaThemePompa="Pompa"
objThemePom.SetName(objNamaThemePompa) objThemePom.SetVisible(true)
objThemePom.GetLegend
objLePom=objThemePom.GetLegend objSymPom=objLePom.GetSymbols.Get(0) objSymPom.SetColor(Color.GetGreen) objSymPom.SetSize(15)
objThemePom.UpdateLegend objView.AddTheme(objThemePom)
'* MENAMPILKAN THEME TITIK PEMASANGAN RESERVOIR * objNamaFileDataReservoir="C:\SIG_Handy\Data\Reservoir.shp" objDataRes=SrcName.Make(objNamaFileDataReservoir) objThemeRes=Theme.Make(objDataRes)
objNamaThemeReservoir="Reservoir"
objThemeRes.SetName(objNamaThemeReservoir) objThemeRes.SetVisible(true)
objThemeRes.GetLegend objLeRes=objThemeRes.GetLegend objSymRes=objLeRes.GetSymbols.Get(0) objSymRes.SetColor(Color.GetBlue) objSymRes.SetSize(38)
objThemeRes.UpdateLegend objView.AddTheme(objThemeRes) objView.GetWin.Open
(3)
„
Script Start Up Aplikasi
objNamaAplikasi="SIG Simulasi Pipa PDAM Kota Semarang" Av.SetName(objNamaAplikasi)
Av.MoveTo(0,0) Av.Maximize System.Beep
objNamaDialog="DesainMenu" _objProject=Av.GetProject
_objDialog=_objProject.FindDialog(objNamaDialog) _objDialog.Open
„
Script Pemanggilan Tabel
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\Elevasi.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objFieldEle=objVTab.FindField("Count") objFieldEle.SetVisible(false)
objEkspresi="([Elevasi])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\Node.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Id])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\pipa.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Diameter] = ""100"") and ([Diameter] = ""50"")" objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\Pompa.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Id])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open
(4)
objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\Reservoir.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Id])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\pelanggan.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objFieldJns=objVTab.FindField("Jenis") objFieldJns.SetVisible(false)
objEkspresi="([Id])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\pelanggan.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Jenis] = ""Aktif"")"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\pelanggan.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objEkspresi="([Jenis] = ""pasif"")"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
„
Script Pemanggilan Chart Kebutuhan
objNamaFile ="C:\SIG_Handy\Data\Node.Dbf".AsFileName forWrite = true
skipFirst = false
objVTab=VTab.Make(objNamaFile,forWrite,skipFirst) objBitmap = objVTab.GetSelection
objFieldPlg=objVTab.FindField("Pelanggan") objFieldPlg.SetVisible(false)
objFieldEle=objVTab.FindField("Elevation") objFieldEle.SetVisible(false)
(5)
objEkspresi="([Kebutuhan])"
objVTab.Query(objEkspresi,objBitmap,#VTAB_SELTYPE_NEW) objVTab.UpdateSelection
objTabel= Table.Make(objVTab) objTabel.GetWin.Open objTabel.PromoteSelection
objCharts=av.GetProject.FindDoc("Chart Kebutuhan Pelanggan PDAM") objCharts.GetWin.Open
„
Script Pemanggilan Dialog
objDialog=av.GetProject.FindDialog("Dialog Layout") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("Help") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogInformasiPetaBukitSari") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogInformasiSimulasiPipa") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFoto") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoPompa") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoPencatatPolaAir") objDialog.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoSumberAir") objDialog.Open
objLayout=av.GetProject.FindDoc("Layout Peta Bukit Sari") objLayout.GetWin.Open
objLayout=av.GetProject.FindDoc("Layout Peta Simulasi Pipa") objLayout.GetWin.Open
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogPilihan") objDialog.Open
„
Script Close Dialog
objDialog=av.GetProject.FindDialog("Help") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("Dialog Layout") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogInformasiPetaBukitSari") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogPilihan") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogInformasiSimulasiPipa") objDialog.Close
(6)
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFoto") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoPencatatPolaAir") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoPompa") objDialog.Close
objDialog=av.GetProject.FindDialog("DialogFotoSumberAir") objDialog.Close
„
Script Menutup Program Arcview
theProject = av.GetProject if (nil <> theProject) then
if (theProject.IsModified) then
if (av.Run("Project.CheckForEdits",nil).Not) then return nil
end
res = MsgBox.SaveChanges("Apakan Anda ingin menyimpan sebelum Anda keluar dari program ini??" + theProject.GetName + "?", "ArcView", true)
if (nil = res) then return nil end if (res) then
av.Run("Project.Save", nil)
if (theProject.IsModified) then return nil end end end
theProject.Close end