Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
STATISTIK DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN
2014
go
s.
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 23 Halaman + iv
.id
ISSN : 2089 - 4600
Katalog BPS : 1101002.3674
a.
bp
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
lk
ot
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ng
se
Diterbitkan oleh :
BPS Kota Tangerang Selatan
ta
Dicetak oleh :
”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”
Keterangan Gambar Kulit :
1. Wallpaper Abstract Colors Aurora Reloaded Candy (Edited)
2. Gambar insert :
- Kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013)
Kata Pengantar
lk
ot
a.
bp
s.
go
.id
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas terbitnya publikasi “Statistik Daerah Kota Tangerang
Selatan 2014”. Publikasi ini diterbitkan secara rutin tiap
tahunnya oleh BPS Kota Tangerang Selatan. Publikasi Statistik
Daerah Kota Tangerang Selatan 2014 diterbitkan untuk
melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit
secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi sejenis
yang sudah ada, data yang ditampilkan pada publikasi ini
sebagian besar merupakan data primer yang dihasilkan BPS
Kota Tangerang Selatan.
ta
ng
se
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai
sektor di wilayah Kota Tangerang Selatan dan diharapkan dapat digunakan untuk
bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah
dijalankan.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan
publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan
publikasi dimasa mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Tangerang Selatan
Darusman, S.Si, MM
NIP. 19720727 199412 1 001
iii
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
go
.id
DAFTAR ISI
1
8. Pembangunan Manusia
2. Pemerintahan
2
9. Pertanian
11
3. Penduduk
4
4. Ketenagakerjaan
6
bp
11. Transportasi dan Komunikasi
14
7
12. Pendapatan Regional
15
8
13. Perbandingan Regional
16
9
Lampiran Tabel
17
ot
a.
10. Industri Pengolahan
se
ng
ta
7. Perumahan
10
13
lk
5. Pendidikan
6. Kesehatan
s.
1. Geografi dan Iklim
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
iV
GEOGRAFI DAN IKLIM
1
Bulan Januari dan Desember, Tangerang Selatan hampir setiap hari di guyur
hujan
Jumlah hari hujan tertinggi terjadi di bulan Januari 2013 dan Desember 2013
dengan jumlah masing-masing hari hujan sebesar 25 hari.
Curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Januari yaitu mencapai 526.8 mm
Peta Kota Tangerang Selatan
go
s.
bp
a.
Data Geografis dan Iklim Tangerang Selatan, 2013
Uraian
ng
se
lk
ot
Luas wilayah kelurahan/desa dengan
wilayah di atas 400 hektar terletak di
Kecamatan Pamulang. Sedangkan kelurahan
atau desa dengan luas wilayah di bawah 150
hektar terletak di Kecamatan Serpong yaitu,
Kelurahan Cilenggang dan Serpong serta di
Kecamatan Serpong Utara yaitu Kelurahan
Jelupang.
.id
Kota Tangerang Selatan sebagai kota
termuda yang terletak di bagian timur Provinsi
Banten, sebelah utara berbatasan langsung
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang,
sebelah
timur
berbatasan
langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan
Kota Depok, sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok,
dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Tangerang. Luas wilayah Kota
Tangerang Selatan sebesar 147,19 km2
dengan wilayah terluas adalah Kecamatan
Pondok Aren dengan luas 2.988 ha atau
20,30 persen dari luas keseluruhan Kota
Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan
dengan luas paling kecil adalah Setu dengan
luas 1.480 ha atau 10,06 persen.
ta
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian
di Stasiun BMKG Wilayah II Ciputat , yaitu
berupa data temperatur (suhu) udara,
kelembaban udara dan intensitas matahari,
curah hujan dan rata-rata kecepatan angin.
Temperatur udara rata-rata berkisar antara
24,7 - 32,6 0C, temperatur maksimum
tertinggi pada bulan Oktober dan Nopember
yaitu 33,9 0C dan temperatur minimum
terendah pada bulan Juli 23,7 0C. Rata-rata
kelembaban udara dan intensitas matahari
sekitar 51 % - 98 %. Keadaan curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu
526,8 mm, sedangkan rata-rata curah hujan
dalam setahun adalah 225,87 mm. Hari hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari dan
Desember dengan jumlah hari hujan masingmasing sebanyak 25 hari. Rata-rata
kecepatan angin dalam setahun adalah 4,0
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
Satuan
Nilai
DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian
km2
147,19
m dpl
25
c. Wilayah terluas (Pondok Aren)
Ha
2 988
d. Wilayah terkecil (Setu)
Ha
1 480
e. Luas desa terbesar (P.C.Udik)
Ha
483
f. Luas desa terkecil (Jelupang)
Ha
126
IKLIM
a. Rata-rata temperature udara
o
C
24,3 - 32,6
b. Rata-rata intensitas matahari
%
81
c. Rata-rata curah hujan
mm
225.87
d. Rata-rata kecepatan angin
knot
4,0
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
1
2
PEMERINTAHAN
PNS Di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 TURUN
Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun
2013 mengalami penurunan sebanyak 9 PNS (0,17%)
Statistik Pemerintahan
Tangerang Selatan Tahun 2013
2. Desa
5
-
3. Kelurahan
49
54
4. Rukun Warga ( RW )
686
686
5. Rukun Tetangga ( RT )
3 535
3 535
Jumlah PNS di Pemerintah
Kota Tangerang Selatan
2012
2013
Laki-laki
3 177
2 300
Perempuan
2 009
2 877
Jumlah Total
5 186
5 177
.id
7
BELUM TAHU DIGANTI APA
//*** TAHUKAH ANDA
SK KELURAHAN//
go
7
s.
1. Kecamatan
lk
se
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Pendidikan yang
Ditamatkan
ta
ng
Anggota DPRD Kota Tangerang
Selatan Menurut Pendidikan
Jumlah
Anggota DPRD
1. SMU
3
2. DI - DIII
2
3. S1
21
4. S2/S3
18
Jumlah
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan mengalami penurunan sebesar 1,17
persen dibanding tahun sebelumnya atau dari
5.186 orang PNS pada tahun 2012 menjadi
5.177 orang PNS pada tahun 2013.
bp
2013
ot
2012
a.
Wilayah
Administrasi
Kota Tangerang Selatan mempunyai
pemerintahan yang sama dengan kabupaten/
kota lainnya. Unit pemerintahan di bawah
kabupaten adalah kecamatan, masing-masing
kecamatan terdiri atas beberapa kelurahan/
desa. Jumlah kecamatan di Kota Tangerang
Selatan ada 7 kecamatan yang terbagi lagi
menjadi 54 kelurahan. Dari jumlah kelurahan
yang ada, dibagi lagi menjadi 686 rukun warga
(RW) dan 3.535 rukun tetangga (RT).
Jumlah anggota fraksi
di DPRD Kota
Tangerang Selatan yang berpendidikan lulusan
SMU atau sederajat masih terdapat di Fraksi
Golkar sebanyak 1 orang dan PDI-P sebanyak
2 orang.
44
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
2
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PEMERINTAHAN
2
Pendapatan Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2013 mengalami
PENINGKATAN dibandingkan tahun sebelumnya.
bp
s.
go
.id
Perkembangan Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Tangerang Selatan 2012 - 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
lk
ot
a.
Pendapatan daerah Kota Tangerang
Selatan
mengalami peningkatan sebesar
13,66 persen dibanding tahun sebelumnya
yaitu 1.702 milyar rupiah tahun 2012 menjadi
1.921 milyar rupiah pada tahun 2013.
Pendapatan daerah 1.921 milyar rupiah
(sekitar Rp. 1,9 triliyun) dihasilkan dari
pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 728
milyar rupiah (33,98 %), Dana perimbangan
sebesar 764 milyar rupiah (38,78 %), dan dari
lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar
477 milyar rupiah (24,24 %). Sumbangan
terbesar terhadap pendapatan daerah Kota
Tangerang Selatan dihasilkan dari pendapatan
hasil pajak daerah yaitu sebesar 607 milyar
rupiah (30,81%), disusul oleh pendapatan dari
Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu sebesar 536
milyar rupiah (27,20 %).
ta
ng
se
*** TAHUKAH ANDA
37,02 persen dari Belanja Daerah Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013
digunakan untuk belanja pegawai.
Realisasi APBD Tangerang Selatan
(milyar rupiah)
Dari pendapatan daerah yang ada,
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengeluarkan anggaran untuk belanja modal sebesar 561 milyar rupiah (31,36 % dari total
pengeluaran belanja daerah), sedangkan hanya sekitar 25 milyar rupiah yang digunakan
untuk belanja hibah sebesar 19 milyar rupiah,
belanja bantuan sosial sebesar 5 milyar rupiah, belanja bantuan keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa sebesar 278 juta rupiah, dan belanja tidak
terduga sebesar 187 juta rupiah.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
Realisasi
2012
2013
1 743
1 789
Belanja Pegawai
590
662
Belanja Barang dan Jasa
435
540
Belanja Modal
692
561
Belanja Lain-lain
27
25
1 702
1 971
PAD
576
728
Dana Perimbangan
710
764
Lain-lain Pendapatan Daerah
yg sah
416
477
Belanja Daerah
Pendapatan Daerah
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
3
3
PENDUDUK
LPP Kota Tangerang Selatan terbesar di Provinsi Banten
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan 2,72 persen.
Luas wilayah Kota Tangerang
Selatan
2
147,19 Km memiliki jumlah penduduk sebesar
1.443.403 jiwa pada tahun 2013 dengan
kepadatan penduduk sebesar 9.806 jiwa per
Km2, artinya bahwa di Kota Tangerang Selatan
setiap 1 Km2 rata-rata dihuni oleh 9.806 orang
penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di
Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar 12.539
orang per Km2. Ini akan mengakibatkan
semakin
padatnya
penduduk
di
Kota
Tangerang Selatan jika tidak dapat menekan
laju pertumbuhan penduduknya.
Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
s.
go
.id
75 +
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-1
ot
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ng
2013
ta
TANGERANG SELATAN
Satuan
se
lk
Penduduk Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
Uraian
Penduduk
orang
1 443 403
- Laki-laki
orang
727 802
- Perempuan
orang
715 601
Pertumbuhan Penduduk
persen
2,72
orang/km2
9 806
Kepadatan Penduduk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
4
a.
bp
*** TAHUKAH ANDA
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang
Selatan merupakan yang tertinggi di Provinsi
Banten dibandingkan kabupaten/ kota yang ada.
Laju
pertumbuhan
penduduk
Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013 sebesar
2,72 persen dibanding tahun sebelumnya atau
bertambah sebesar 38.233 jiwa dalam satu
tahun. Pertumbuhan penduduk yang paling
besar ada di Kecamatan Serpong Utara
sebesar 4,33 persen selanjutnya diikuti oleh
Kecamatan Serpong sebesar 3,52 persen.
Pertumbuhan
penduduk
yang
terus
meningkat mengakibatkan kebutuhan ruang
semakin tidak terbatas. Aktivitas masyarakat
baik dari segi ekonomi, sosial, maupun yang
lainnya dari waktu ke waktu berdampak pada
meningkatnya kebutuhan penggunaan lahan.
.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PENDUDUK
3
Penduduk Serpong dan Serpong Utara lebih banyak perempuan
Sex ratio penduduk di Kecamatan Serpong dan Serpong Utara sebesar
98,44 dan 99,24 .
Setu;
75002
Serpong;
157252
go
.id
Serpong
Utara;
Pondok 148494
Aren;
341416
Ciputat
Timur;
193484
Ciputat;
212824
Pamulang;
314931
bp
Kecamatan Pondok Aren merupakan kecamatan yang terbanyak penduduknya yaitu sebesar
341.416 jiwa selanjutnya diikuti oleh Kecamatan
Pamulang yaitu sebesar 314.931 jiwa, sedangkan
di Kecamatan Setu jumlah penduduknya hanya
sebesar 75.002 jiwa, dan sisanya menyebar di empat kecamatan lainnya.
Komposisi Penduduk
Tangerang Selatan, 2013
s.
Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan tahun 2013 sebesar 1.443.403 jiwa dengan perincian
jumlah penduduk laki-laki sebesar 727.802 jiwa
dan perempuan sebesar 715.601 jiwa dengan sex
ratio sebesar 101,71 artinya bahwa dari 100
perempuan yang ada terdapat 101 laki-laki.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ot
a.
Sex Ratio terbesar terdapat di Kecamatan Setu
yakni sebesar 104,64. Hal ini menggambarkan
bahwa di Kecamatan Setu lebih banyak penduduk
laki-laki dibanding penduduk perempuan dengan
kata lain dari 100 penduduk perempuan yang ada,
terdapat 104 laki-laki
ng
se
lk
Penduduk Menurut Kecamatan
Tahun 2013
ta
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang
Selatan dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena Tangerang
Selatan merupakan suatu kota yang letak wilayah
nya sangat strategis dibanding kabupaten/kota lain
di Banten. Laju pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Serpong Utara merupakan yang
tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota
Tangerang selalatan yakni sebesar 4,33 persen,
sedangkan yang terendah di Kecamatan Ciputat
Timur yakni sebesar 1,61 persen.
Sex Ratio
LPP
(%)
75 002
104,64
3,12
Serpong
157 252
98,44
3,52
Pamulang
314 931
101,99
2,16
Ciputat
212 824
103,47
2,37
Ciputat Timur
193 484
101,48
1,61
Pondok Aren
341 416
102,47
2,94
Serpong Utara
148 494
99,24
4,33
1 443 403
101,71
2,72
Kecamatan
Setu
Tangerang Selatan
Jumlah
Penduduk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
5
KETENAGAKERJAAN
4
Tingkat Pengangguran Terbuka di Tangerang Selatan TURUN
Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat menurunkan tingkat pengangguran
terbuka dari 8,07 persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen pada tahun 2013.
Indikator Ketenagakerjaan Tangerang
Selatan, 2013
Pada tahun 2013, dari jumlah penduduk
Kota Tangerang Selatan sebesar 1.443.403
orang terdapat 1.070.776 orang atau 74,18
persen merupakan Penduduk Usia Kerja
(PUK). Dari jumlah tersebut 650.259 orang
diantaranya atau hampir 60,72 persen
merupakan angkatan kerja dan sisanya
adalah penduduk bukan angkatan kerja.
Proporsi pekerja terhadap Angkatan Kerja
pada tahun 2013 sebesar 95,44 persen,
angka ini menunjukkan besarnya kesempatan
seseorang untuk memperoleh pekerjaan atau
yang dikenal dengan istilah ”Tingkat
Kesempatan Kerja” (TKK). Dengan begitu,
maka tingkat pengangguran di Tangerang
Selatan pada tahun 2013 sebesar 4,56
persen.
Uraia
Pe duduk usia kerja ora g
A gkata Kerja ora g
- Bekerja
- Pe ga ggura
.id
Buka A gkata Kerja ora g
- Sekolah da Me gurus Ru ah
go
Ta gga
TPAK %
s.
- Lai ya
Ti gkat Parisipasi A gkata Kerja
,
se
lk
Sumber : Sakernas 2013, diolah
SII;
72
SI;
42%
ta
ng
Pencari Kerja Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan, 2013
SD;
6
SLTA
sederajat
;
19%
SLTP
sederajat
1%
SMK;
24%
DI, II, III;
13%
Sumber : Sakernas 2013, diolah
6
Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka di
Kota
Tangerang
Selatan
mengalami
penurunan yang signifikan yaitu dari 8,07
persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen
pada tahun 2013.
a.
Ti gkat Kese pata Kerja %
ot
,
bp
,
Ti gkat Pe ga ggura Terbuka %
Penduduk usia kerja yang mencari
pekerjaan pada tahun 2013 menurut data dari
Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan
berjumlah 4.839 orang, dimana Kecamatan
Pamulang paling banyak jumlah pencari
kerjanya yaitu sebesar 1.237 orang. Jika
dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki oleh
para pencari sangat bervariasi mulai dari
ijazah SD sampai yang memiliki ijazah S2.
Dilihat dari data yang ada, jumlah pencari
kerja yang dominan adalah pencari kerja yang
memiliki ijazah tertinggi strata I yaitu sebesar
2.093 orang, disusul oleh pencari kerja yang
berijazah SMK yaitu sebesar 1.219 orang,
sedangkan pencari kerja yang memiliki ijazah
D I - D II /Bachelor Degree dan Ijazah SD
sangat sedikit jumlahnya yaitu masing-masing
sebesar 52 orang dan 6 orang saja.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PENDIDIKAN
5
APS Kota Tangerang Selatan untuk kelompok usia 7 -12 tahun TURUN signifikan
Angka partisipasi sekolah (APS) untuk kelompok usia 7-12 tahun turun sebesar
0,45 persen
Penduduk Kota Tangerang Selatan secara
kuantitas memiliki kemampuan membaca dan
menulis yang relatif cukup bagus dan
bersekolah relatif lebih lama.
Uraian
P
L+P
- Usia 7 - 12 tahun
99,80
98,52
99,16
- Usia 13 - 15 tahun
93,79
95,91
94,79
- Usia 16 - 18 tahun
74,76
64,14
69,18
107,85
107,83
107,84
85,39
86,01
85,68
67,69
64,75
66,15
- SD ( Usia 7 - 12 tahun )
98,16
97,44
97,80
- SMP ( Usia 13 - 15 tahun )
69,30
79,16
73,96
- SMA ( Usia 16 - 18 tahun )
52,01
51,74
51,87
.id
Angka Partisipasi Kasar (APK)
go
- Tingkat SD
s.
- Tingkat SMP
bp
- Tingkat SMA
Angka Patisipasi Murni (APM)
Sumber : Susenas 2013, diolah
Persentase Penduduk 10 tahun ke atas
Menurut pendidikan yang ditamatkan, 2013
ta
ng
se
lk
ot
Angka partisipasi kasar (APK) di Kota
Tangerang Selatan untuk tingkat SD lebih
besar dibandingkan dengan APK tingkat SMP
atau SMA, dimana APK tingkat SD sebesar
107,84 persen sedangkan APK tingkat SMP
dan SMA masing-masing sebesar 85,68 persen dan 66,15 persen. Jika dilihat dari angka
partisipasi murni (APM) Kota Tangerang
Selatan, penduduk usia 7 - 12 tahun yang
bersekolah ditingkat SD sebesar 97,80 persen,
sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA
masing-masing sebesar 73,96 persen dan
51,87 persen. Dilihat dari jenis kelamin untuk
tingkat SD dan tingkat SMA di Kota Tangerang
Selatan, APK dan APM penduduk laki-laki
lebih besar dibandingkan penduduk perempuan, sedangkan tingkat SMP di Kota Tangerang
Selatan, APK penduduk perempuan lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki dan APM
penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan
penduduk perempuan.
L
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a.
Dari hasil Susenas 2013, angka partisipasi
sekolah (APS) Kota Tangerang Selatan
mengalami penurunan untuk kelompok usia 712 tahun dibanding tahun 2012, tercatat APS
usia 7 - 12 tahun 2012 sebesar 99,61 persen
menjadi 99,16 persen. Sedangkan untuk kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun
mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2012, dengan rincian sebagai berikut: APS
usia 13-15 tahun sebesar 93,58 persen menjadi 94,79 persen dan APS usia 16-18 tahun
sebesar 68,85 persen menjadi 69,18 persen.
Indikator Pendidikan Kota Tangerang
Selatan, 2013
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
SMP/
sederajat;
17,92
SD/
sederajat;
15,81
Other;
54,7
SMA/
sederajat;
35,64
Universita
s/PT;
19,06
Tidak/
Belum
Tamat SD/
sederajat;
11,57
Sumber: Susenas 2013, diolah
7
KESEHATAN
6
Keadaan BALITA Gizi Kurang/Buruk Meningkat di Kota Tangerang Selatan
0,24 persen Balita dengan status gizi buruk dan 4,21 persen status balita gizi
kurang di wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Pembangunan
di
bidang
kesehatan
mencakup peningkatan penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar terus ditingkatkan.
Tujuan penyediaan fasilitas kesehatan adalah
tersedianya fasilitas kesehatan yang mudah
dan murah bagi semua lapisan masyarakat.
Keadaan Gizi Balita di Tangerang Selatan
Tahun 2013
Keadaan Gizi Balita (%)
92,70
0,20
4,60
Serpong
13.222
97,20
0,10
1,00
Pamulang
23.166
94,50
0,20
2,10
Ciputat
13.981
95,50
0,20
2,00
Ciputat Timur
11.786
93,20
0,40
4,70
Pondok Aren
22.279
90,20
0,20
4,40
Serpong Utara
10.902
96,50
0,10
2,50
Tangerang Sel
100.960
93,99
0,21
2,92
lk
ot
Sumber
Angka 2013
Tahun
2012 : Kota Tangerang
104.645 Selatan
95,55Dalam 0,24
4,21
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
ng
se
Kunjungan Pasien Rawat Jalan/Poliklinik menurut
Jenis Pelayanan di RSUD Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
8
Sangat disayangkan, semakin meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang
Selatan tidak didukung dengan sosialisasi atau
kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Hal
ini dapat dilihat semakin meningkatnya Balita
yang memiliki gizi kurang/buruk pada tahun
2012. Tercatat dari 104.645 balita yang ditimbang, ternyata 4.655 balita (4,45 %) yang
memiliki gizi kurang/buruk, atau meningkat
sebesar 1,13 persen jika dibanding tahun
sebelumnya.
.id
5.624
Setu
Kurang
go
Buruk
s.
Baik/
lebih
bp
Balita
Ditimbang
a.
Kecamatan
Untuk gambaran kondisi kesehatan balita
dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan tahun 2012, tercatat
99.990 balita dengan status gizi baik/lebih
(95,55 %) dan 4.403 balita dengan status gizi
kurang (4,21 %), sedangkan sisanya 252 balita
dengan status gizi buruk (0,24 %). Dari kondisi
balita dengan status gizi buruk ternyata banyak
ditemukan di Kecamatan Ciputat Timur dan
Kecamatan Pondok Aren masing-masing berjumlah 59 dan 50 balita. Sedangkan Balita
dengan status gizi kurang banyak ditemukan di
Kecamatan Pamulang yaitu sebesar 1.928
balita, disusul Kecamatan Pondok Aren sebesar 885 balita. .
Dari 35.404 kunjungan pasien rawat jalan/
poliklinik ke RSUD Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2012, yang paling banyak dikunjungi oleh pasien rawat jalan adalah UGD yaitu
sebanyak 13.537 pasien (38,24 %), selanjutanya poli interna yaitu mencapai 6.648 pasien
(18,78 %).
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
7
PERUMAHAN
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar NAIK
0,25 persen rumahtangga di Kota Tangerang Selatan yang tidak menggunakan
fasilitas untuk buang air besar (BAB)
Tingkat kesehatan dan kenyamanan rumah
dapat dilihat dari fasilitas perumahan yang
memadai, seperti luas lantai, jenis lantai, jenis
dinding, jenis atap, sirkulasi udara, memiliki
fasilitas buang air besar, dll.
ot
*** TAHUKAH ANDA
ng
se
lk
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan
fasilitas buang air besar meningkat dar 0,03
persen menjadi 0,25 persen
ta
Jika dilihat dari persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumahtangga di Kota
Tangerang Selatan, terjadi pergeseran dari
sumber air minumnya ledeng, pompa, sumur,
lainnya menjadi sumber air minum utamanya air
kemasan.
%
Uraia
Ru ah
ilik se diri
,
,
La tai terluas buka ta ah
Luas la tai ru ah perkapita <
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
.id
Atap ru ah dari beto da
ge te g
go
Di di g ru ah berupa te bok
Me gko su si air i u keasa da air lede g
s.
Baha bakar
e asak:
,
bp
- Gas
- Mi yak ta ah
,
,
,
- Kayu bakar
,
,
- Lai ya
Me ggu aka fasilitas bua g
air besar
Pe ggu a Listrik PLN da No
PLN
,
,
a.
Dari data hasil Susenas 2012, jumlah rumahtangga dengan status penguasaan tempat
tinggal milik sendiri sebesar 75,31 persen sedangkan 24,69 persen sisanya rumahtangga
dengan status penguasaan tempat tinggal kontrak/sewa/lainnya. Bangunan tempat tinggal
berpenghuni di Kota Tangerang Selatan
dengan
atap
beton/genteng
mengalami
penurunan dari 85,48 persen tahun 2011 menjadi 82,17 persen tahun 2012, dan untuk lantai
terluas bukan tanah juga mengalami penurunan
dari 99,59 persen menjadi 99,25 persen.
Statistik Perumahan Tangerang Selatan
Tahun 2013
,
,
,
,
Sumber : Data Susenas 2013, diolah
Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera Tahap I Tahun 2011-2012
12000
10000
8000
Dari data Badan KB dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Tangerang Selatan, keluarga
dengan tingkat kesejahteraan Tahap II yang
paling dominan yaitu sebesar 35,70 persen.
Keluarga dengan kategori keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera tahap I mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu masing-masing turun sebesar 36,27 persen dan
9,54 persen jika dibanding tahun sebelumnya
6000
4000
2000
0
Pra Sejahtera 2012
Pra Sejahtera 2013
KS I 2012
KS I 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
8
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kota Tangerang Selatan masih tertinggi di Banten
IPM Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sebesar 76,61 masih di atas
Kota Cilegon dan Kota Tangerang
IPM atau sering disebut juga Indikator
Pembangunan Manusia merupakan indikator
komposit tunggal yang digunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian pembangunan di
suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur
semua dimensi dari pembangunan manusia,
namun mampu mengukur dimensi pokok
pembangunan
manusia
yang
dinilai
mencerminkan kemampuan dasar penduduk.
Penghitungan angka IPM dapat dilihat dari tiga
komponen yaitu angka harapan hidup (AHH),
angka melek huruf (AMH), dan pengeluaran
perkapita yang disesuaikan.
Indeks Pembangunan Manusia - Banten
2012-2013
76,05 76,31
72,82
73,12
70,25
69,64
68,82
s.
go
.id
IPM
71,90
77,13
se
Sumber : Susenas 2013 diolah
ot
2013
lk
2012
a.
bp
Dengan melihat indikator-indikator pembentuk IPM dari hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2012, angka harapan hidup di Kota Tangerang Selatan tahun
2012 mencapai 68,77 tahun, ini berarti bahwa
kemampuan
untuk
bertahan
hidup
masyarakatnya bisa mencapai pada usia 68
tahun, hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat
kesadaran untuk sehat dari masyarakat Kota
Tangerang Selatan cukup tinggi, selain itu juga
sarana dan prasarana kesehatan yang ada
semakin memadai.
Uraian
ta
ng
IPM Kota Tangerang Selatan , 2012
Angka Harapan Hidup
2011
68,77
2012
69,17
Angka Melek Huruf
98,51
98,62
Rata-rata Lama Sekolah
10,98
NA
Pengeluaran per Kapita
disesuaikan (ribuan Rp)
645,12
NA
76,61
77,13
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
Sumber : Susenas 2013 diolah
Dari indikator pendidikan, rata-rata lama
sekolah penduduk Kota Tangerang Selatan
selama
10,98
tahun
atau
pendidikan
masyarakatnya setara SMA kelas satu. dapat
dilihat bahwa angka melek huruf (AMH) di Kota
Tangerang Selatan sebesar 98,51 persen, ini
berarti bahwa masih tercatat 1,49 persen
penduduk di Kota Tangerang Selatan yang
masih buta huruf (tidak bisa baca tulis huruf
latin maupun huruf lainnya). Pemerintah Kota
Tangerang Selatan harus terus melakukan
kebijakan dalam rangka pengentasan buta
huruf.
9
PERTANIAN
Luas panen padi sawah NAIK tetapi produksinya TURUN
Luas panen padi sawah turun dari 286 Ha tahun 2011 menjadi 305 Ha tahun
2012, tetapi produksi padi turun 7,52 persen
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton GKP)
190
6 157
-
-
111
5 320
121
16 692
UBI JALAR
44
13 060
KACANG TANAH
144
1 752
Jenis Tanaman
PADI SAWAH
PADI GOGO
ot
*** TAHUKAH ANDA
ta
ng
se
lk
Produktifitas Gabah Kering Panen (GKP)
mengalami penurunan dari 60,42 Kw/Ha pada
tahun 2011 menjadi hanya 52,39 Kw/Ha tahun
2012 (Turun 13,28 %).
Luas panen padi sawah bertambah dari 286
Ha pada tahun 2011 menjadi 305 Ha pada tahun
2012 atau naik 6,64 persen, tetapi produktifitas
gabah kering panen mengalami
penurunan
sebesar 13,28 persen, sehingga menyebabkan
produksi gabah kering panen pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 13,28 persen
atau dengan kata lain bahwa dari 1.728 ton
gabah kering panen yang dihasilkan pada tahun
2011 turun menjadi 1.598 ton di tahun 2012.
.id
JAGUNG
s.
go
UBI KAYU
a.
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Tangerang Selatan, luas panen
padi mengalami peningkatan, sedangkan
palawija mengalami penurunan dibanding tahun
2011. Walaupun luas panen padi mengalami
kenaikan namun produktifitasnya mengalami
penurunan, sehingga pada tahun 2012 produksi
gabah kering panen mengalami penurunan.
Statistik Padi Palawija Tangerang Selatan,
2013
bp
Penggunaan lahan untuk sektor pertanian di
Kota Tangerang Selatan semakin menurun, hal
ini disebabkan karena semakin bertambahnya
bangunan/gedung baik untuk tempat tinggal
maupun bukan tempat tinggal. Hal ini berbanding
lurus dengan laju pertumbuhan penduduk yang
terjadi di Kota Tangerang Selatan.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Produksi Padi Palawija 2012 dan 2013
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Padi Jagung Ubi
Sawah
Kayu
2012
Ubi Kacang
Jalar Tanah
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
9
PERTANIAN
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau turun drastis
Jumlah ternak sapi potong tahun 2012 turun sebesar 79,29 persen, sedangkan
ternak kerbau turun 91,67 persen
Sapi adalah hewan ternak terpenting
sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja
dan kebutuhan lainnya. Selain sapi, ada juga
jenis hewan ternak lainnya seperti kerbau,
kuda, kambing, babi, dll. Hewan sapi, kerbau,
dan kuda digolongkan ke dalam hewan ternak
besar.
Di Kota Tangerang Selatan, kebutuhan
akan daging sapi dan kerbau sangat besar hal
ini dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi
rumahtangga untuk daging.
Jumlah Ternak Yang Dipelihara
Menurut Kecamatan
79
5
Serpong
0
17
58
0
Pamulang
0
50
38
0
Ciputat
0
0
11
0
Ciputat Timur
0
0
1
0
Pondok Aren
17
6
129
0
Serpong Utara
5
0
12
0
Jumlah
31
73
328
5
se
lk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka
2014
*** TAHUKAH ANDA
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau
mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu
masing-masing turun sebesar 79,29 persen
dan 91,67 persen.
go
0
s.
9
bp
Setu
a.
Kuda
.id
Sapi
Sapi
Potong Perah
Kerbau
ot
Ternak
ta
ng
Jumlah Ternak Besar Tahun 2012-2013
di Kota Tangerang Selatan
328 328
350
300
250
200
159
150
73
100
50
22 31
5 5
0
Kerbau
Kuda
2012
Sapi
Sapi
Potong Perah
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka
2014
Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Tangerang Selatan, pada akhir tahun 2012
jumlah ternak sapi potong dan kerbau
mengalami penurunan yang sangat signifikan,
dimana pada tahun 2011 jumlah hewan ternak
sapi potong di Tangerang Selatan mencapai
1.584 ekor sedangkan tahun 2012 turun
menjadi 328 ekor (turun 79,29 %). Sementara
itu jumlah ternak kerbau juga mengalami
penurunan yang drastis, dari 264 ekor pada
tahun 2011 menjadi 22 ekor tahun 2012 (turun
91,67 %).
Selain sapi potong dan kerbau, hewan
ternak besar lainnya yang ada di Kota
Tangerang Selatan adalah hewan sapi perah
dan kuda. Berbeda dengan sapi potong dan
kerbau, untuk hewan ternak kuda mengalami
peningkatan sebesar 31,40 persen dimana
pada tahun 2011 jumlahnya 121 ekor
meningkat menjadi 159 ekor kuda pada tahun
2012. Untuk hewan sapi perah jumlahnya tidak
mengalami perubahan dari tahun 2011 ke
2012.
10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Pekerja perumpuan mendominasi di sektor industri pengolahan
67,94 persen pekerja di sektor industri pengolahan di Kota Tangerang
Selatan berjenis kelamin perepuan .
Jumlah Perusahaan Berdasarkan Sektor
Usaha di Tangerang Selatan, 2013
se
lk
ot
*** TAHUKAH ANDA
Pekerja perempuan di sektor industri pengolahan
sebanyak 18.231 orang (67,94 %), sedangkan
laki-laki hanya sebanyak 8.601 orang (33,06 %).
Perta ia Peter aka , Kehuta a da Perika a
Perta ba ga da Pe ggalia
I dustri Pe golaha
Listrik. Gas da Air Bersih
Ba gu a /Ko struksi
Perdaga ga . Hotel da
Restora
Pe ga gkuta , perguda ga ,
da Ko u ikasi
.
.id
.
go
.
bp
s.
.
Keua ga . Persewaa da Jasa
Perusahaa
.
Jasa ke asyarakata , sosial, &
perora ga
.
Kegiata yg belu
jelas batas ya
Ju lah
. 9
.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Jumlah Perusahaan Menurut Kecamatan
Tahun 2013
ta
ng
Kalau dilihat dari status perusahaan dan
penyerapan tenaga
kerjanya,
ternyata
perusahaan dengan status swasta nasional yang
paling banyak jumlahnya yaitu sebesar 1.136
perusahaan dan dapat menyerap tenaga kerja
paling besar yaitu sebesar 61.261 pekerja.
Untuk perusahaan PMA dan PMDN jumlahnya
berimbang tetapi penyerapan tenaga kerjanya
sangat jauh berbeda dimana untuk perusahaan
PMA jumlah tenaga kerjanya sebanyak 25.122
pekerja sedangkan di perusahaan PMDN hanya
sebanyak 8.679 pekerja saja.
Ju lah Ju lah
Perush Te aga
Sektor
a.
Kota Tangerang Selatan yang masih berusia
5 tahunan merupakan salah satu kota penyangga
ibukota metropolitan Jakarta. Sektor ekonomi
utama yang menunjang perekonomian Kota
Tangerang Selatan adalah sektor perdagangan
dan jasa, sedangkan sektor industri pengolahan
di wilayah ini tidak terlalu mendominasi. Menurut
data Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang
Selatan, sekitar 6,74 persen (108 perusahaan)
dari seluruh perusahaan yang ada di Tangerang
Selatan adalah perusahaan industri pengolahan
baik industri mikro kecil, menengah, maupun
industri besar. dengan penyerapan tenaga kerja
sebesar 26.832 pekerja (27,20 %). Sedangkan
30.000
lebih
pekerja
berada
disektor
perdagangan, hotel, dan restoran (32,31 %).
Dari data yang tersedia, perusahaan yang
berada di wilayah Kota Tangerang Selatan
menyebar di seluruh kecamatan yang ada. 33,11
persen perusahaan berada di wilayah Kecamatan Serpong, sedangkan 4,06 persen perusahaan berada di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur, dan sisanya menyebar di 5 kecamatan
lainnya.
Pondok
Aren;
239
Serpong
Utara;
265
Setu;
226
Serpong;
563
Ciputat
Timur;
74
Pamulang;
169
Ciputat;
190
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
11
TRANSPORTASI
Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Serpong semakin berkurang
Jumlah penumpang kereta api yang tercatat di Stasiun Serpong sebanyak
2.316.350 penumpang pada tahun 2011
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api
di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
166 462
40 563
Februari
203 732
153 206
47 816
Maret
241 500
179 676
45 091
April
221 625
155 664
45 847
Mei
174 549
176 406
73 237
Juni
174 707
202 371
74 568
Juli
193 110
197 808
41 618
Agustus
177 714
178 730
42 573
September
189 417
165 158
41 211
Oktober
166 725
174 146
56 118
Nopember
162 128
163 182
44 593
Desember
182 270
168 673
45 900
2 316 350
2 081 482
595 135
Total
se
lk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
ng
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api
di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
300.000
250.000
Data yang bersumber dari Stasiun KA
Serpong menunjukan jumlah penumpang
kereta api di Stasiun Serpong setiap bulannya
mengalami fluktuasi dan selama 3 tahun
terkahir ini mengalami penurunan yang cukup
signifikan, dimana pada tahun 2010 jumlah
penumpang kereta api mencapai 3.514.693
penumpang sedangkan pada tahun 2011
jumlah penumpang turun menjadi 2.316.350
penumpang (turun 33,91 %). Pada tahun 2012
jumlah penumpang kereta api di stasiun
Serpong
hanya
berjumlah
2.081.482
penumpang saja atau turun 10,14 persen dari
tahun 2011.
.id
228 846
go
Januari
s.
2013
bp
2012
a.
2011
ot
Bulan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan
darat yang penting untuk memperlancar
kegiatan perekonomian. Selain angkutan jalan
raya, kereta api memegang peranan penting
dalam sistem transportasi di Kota Tangerang
Selatan. Untuk mendukung pengoperasian
angkutan kereta api, di wilayah Kota
Tangerang Selatan dilengkapi dengan 5
stasiun dengan kondisi yang belum memadai
dari segi kapasitas maupun tingkat pelayanan.
*** TAHUKAH ANDA
Pendapatan dari penumpang kereta api di Stasiun Serpong semakin menurun dari tahun
2010 sampai 2012
200.000
150.000
100.000
50.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2011
2012
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Semakin menurunnya jumlah penumpang
kerata api yang ada mengakibatkan berkurangnya pendapatan di Stasiun Serpong, hal
ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 pendapatan dari angkutan kereta api di Stasiun
Serpong mencapai 9,89 milyar rupiah, sedangkan tahun 2011 turun menjadi 8,60 milyar
rupiah (turun 13,11 %). Dan pada tahun 2012
pendapatan di Stasiun Serpong kembali turun
sebesar 9,84 persen atau hanya sebesar 7,75
milyar rupiah.
12
PENDAPATAN REGIONAL
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan 2012 melambat
Tahun 2012 PDRB ADHB Kota Tangerang Selatan mencapai 14,97 triliun rupiah
dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8,24 persen
PDRB
sebagai
ukuran
produktivitas
mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu
tahun. PDRB merupakan besaran nilai tambah
bruto yang dihasilkan dalam memproduksi
barang dan jasa oleh sektor produktif dalam
perekonomian suatu daerah/region, tanpa
melihat pelaku ekonominya.
ot
lk
se
2012
*)
2013
**)
1. PDRB ADHB
(Triliun Rp)
13,22
14,97
17,14
2. PDRB ADHK
(Triliun Rp)
5,82
6,30
6,84
3. PDRB per kapita
ADHB (Juta Rp)
9,97
10,88
11,87
4. PDRB per kapita
ADHK (Juta Rp)
4,39
4,58
4,74
s.
8,52
8,24
8,48
.id
go
bp
5. Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE %)
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Persentase Distribusi PDRB terhadap
Pertanian,
Peternakan
Kehutanan
dan
Perikanan;
0,78
ta
ng
2011
*)
Uraian
a.
Total nilai tambah yang tercipta dari produksi
barang dan jasa yang dilakukan para pelaku
ekonomi di Kota Tangerang Selatan dicerminkan
oleh besaran angka PDRB-nya. Pada tahun
2012, nilai PDRB Tangerang Selatan mencapai
sekitar 14,97 triliun rupiah. Nilai tersebut
mengalami peningkatan sebesar 13,21 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan
harga konstan 2000, nilai PDRB Tangerang
Selatan mencapai 6,30 triliun rupiah atau
meningkat 8,24 persen dari tahun sebelumnya.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Tangerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah atau
meningkat 9,13 persen dibanding tahun
sebelumnya. Nilai PDRB per kapita atas dasar
harga
berlaku
cenderung
menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun karena adanya
pengaruh kenaikan harga.
PDRB Kota Tangerang Selatan 2010-2012
*** TAHUKAH ANDA
LPE Kota Tangerang Selatan melambat
dibanding tahun sebelumnya, dimana LPE tahun
2011 sebesar 8,52 persen sedangkan LPE tahun
2012 8,24 persen.
Sumbangan tertinggi terhadap PDRB masih
di sektor perdagangan, hotel dan restoran
sebesar 30,85 persen, diikuti oleh sektor
jasa-jasa yaitu sebesar 15,34 persen. Untuk
sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
industri pengolahan, dan sektor keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan terhadap
pembentukan PDRB andilnya juga cukup besar
antara 12-15 persen.
Pertamban
gan dan
Penggalian
; 0,02
Industri
Pengolaha
n; 13,20
Jasa-jasa;
15,76
Listrik, Gas
dan Air
Bersih;
3,61
Keuangan,
Persewaan
dan Jasa;
11,87
Perdagang
an,
Hotel dan
Restoran;
31,21
Bangunan;
8,68
Pengangku
tan dan
Komunikas
i; 14,87
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
13
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangsel berada di peringkat kelima se-Banten
PDRB perkapita Kota Tangerang Selatan masih tertinggal jauh di bawah Kota
Cilegon dan Kota Tangerang.
Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten
( Rupiah)
PDRB ADHB Milyar PDRB per Kapita
RP
Juta Rp
.
,
,
Kab. Lebak
.
,
,
Kab. Ta gera g
.
,
,
Kab. Sera g
.
,
,
.
,
,
.
,
,
.
,
,
Kota Ta gera g Selata
.
,
,
go
Kota Ta gera g
.id
Kab. Pa degla g
s.
Kota/ Kabupate
Kota Cilego
bp
Kota Sera g
Provi si Ba te
.9
ot
a.
Perbandingan antar kabupaten/kota di
Banten untuk beberapa indikator terpilih di
tahun
2012
memperlihatkan
adanya
ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup
besar. Kalau dilihat PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) Kota Tangerang menempati
urutan pertama dibanding kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Banten yaitu sebesar
70,201 triliun rupiah, disusul Kabupaten
Tangerang dan Kota Cilegon yaitu masingmasing memiliki PDRB ADHB nya sebesar
44,119 triliun rupiah dan 38,219 triliun rupiah.
Jika dilihat dari PDRB adhb per kapita
tertinggi di Kota Cilegon yaitu sebesar 97,15
juta rupiah, hal ini disebabkan karena jumlah
penduduk di Kota Cilegon pertengahan tahun
2012 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang
yaitu hanya 393.392 jiwa. PDRB per kapita
yang paling rendah terdapat di Kabupaten
Lebak yaitu sebesar 8,18 juta rupiah per
kapita per tahun.
,
lk
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
PDRB ADHB, ADHK 2013
(Miliyar Rp)
se
ng
ta
Sedangkan PDRB adhb per kapita Kota
Tangerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah
per kapita per tahun. Jika dibandingkan
dengan daerah lain di Provinsi Banten, Kota
Tangerang Selatan menempati posisi kelima
setelah Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang. Dan bila
dibandingkan dengan Provinsi Banten, PDRB
adhb perkapita Kota Tangerang Selatan masih
jauh di bawah PDRB adhb perkapita Provinsi
Banten dimana pada tahun 2012 PDRB adhb
Provinsi Banten sebesar 18,86 juta rupiah
setahunnya atau 173,45 persen dari PDRB
adhb per kapita Kota Tangerang Selatan.
,
90.000,00
80.000,00
70.000,00
60.000,00
50.000,00
40.000,00
30.000,00
20.000,00
10.000,00
0,00
PDRB ADHB (Milyar RP)
PDRB ADHK (Milyar RP)
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
LAMPIRAN
Tabel 1.
Kondisi Iklim di BMKG Wilayah II Ciputat, Tangsel Tahun 2014
Temperatur
(Rata-rata)
Curah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
(hari)
Kelembaban
Nisbi
(%)
[2]
[3]
[4]
Januari
26,4
526,8
Pebruari
27,2
Maret
Max
[5]
[6]
[7]
25
89
5
15
224,8
19
85
4
13
28,1
105,6
16
82
5
15
April
27,9
336,9
19
84
4
17
Mei
27,9
227,2
16
84
11
Juni
28,0
82,7
14
.id
4
79
9
Juli
26,5
348,8
22
go
4
84
4
10
Agustus
27,7
81,6
73
5
11
September
28,2
34,8
6
74
4
10
Oktober
28,2
133,5
15
74
4
14
November
27,7
261,6
14
78
4
17
Desember
27,1
346,2
25
78
5
13
Rata-rata
225,87
16,33
82
4
17
27,6
bp
lk
ot
a.
5
se
ng
[1]
s.
Min
ta
Bulan
Rata-rata Kecepatan
Angin (Km/jam)
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 2.
Jumlah Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Fraksi
No
Fraksi
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Demokrat
10
2
12
2
Keadilan Sejahtera
3
3
6
3
Golongan Karya
6
0
6
4
PDI - P
4
2
6
5
PAN
2
1
3
6
Gerindra
2
0
2
7
PPP
2
8
PKB
1
9
HANURA
1
10
PBB
0
11
PPDI
12
PKPI
.id
1
2
1
2
1
2
1
1
1
0
1
1
0
1
33
11
44
ot
a.
bp
s.
go
0
se
lk
Jumlah
ta
ng
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 3.
Jumlah Fraksi di DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Pendidikan
No
Fraksi
[1]
[2]
Pendidikan
SMU
DI-DIII
S1
S2/S3
[3]
[4]
[5]
[6]
Jumlah
Total
[7]
Demokrat
0
0
6
6
12
2
PKS
0
1
2
3
6
3
Golongan Karya
1
0
2
3
6
4
PDIP
2
1
2
1
6
5
PAN
0
0
3
0
3
6
Gerindra
0
0
1
1
2
7
PPP
0
0
1
1
2
8
PKB
0
0
1
1
2
9
HANURA
0
0
1
1
2
10
PBB
0
0
1
0
1
11
PPDI
0
0
0
1
1
12
PKPI
0
0
1
0
1
33
2
21
18
Jumlah
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
1
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
44
Tabel . 4
No
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
Kota Tangerang Selatan Menurut Kecamatan
2013
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Luas wilayah
(KM )
Kepadatan
Penduduk
[2]
[3]
[4]
[5]
[1]
1
Setu
2
14,80
5 068
Serpong
157 252
24,04
6 541
3
Pamulang
314 931
26,82
4
Ciputat
212 824
5
Ciputat Timur
193 484
6
Pondok Aren
341 416
7
Serpong Utara
ta
go
11 579
bp
s.
18,38
11 742
12 539
29,88
11 426
148 494
17,84
8 324
1 443 403
147,19
9 806
ot
a.
15,43
lk
se
ng
Kota Tangerang Selatan
.id
75 002
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 5.
Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan
Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
No
Kecamatan
Laki -laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Setu
38 352
36 650
75 002
2
Serpong
78 007
79 245
157 252
3
Pamulang
159 014
155 917
314 931
4
Ciputat
108 225
104 599
5
Ciputat Timur
97 453
6
Pondok Aren
172 787
7
Serpong Utara
73 964
ng
se
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
go
s.
96 031
bp
a.
ot
727 802
lk
Kota Tangerang Selatan
.id
1
212 824
193 484
168 629
341 416
74 530
148 494
715 601
1 443 403
Tabel . 6
Indikator Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
No
Uraia
Laki-laki
Pere pua
Ju lah
Pe duduk usia kerja ora g
A gkata Kerja ora g
go
.id
- Bekerja
s.
- Pe ga ggura
bp
Buka A gkata Kerja ora g
lk
ya
se
- Lai
ot
Ta gga
a.
- Sekolah da Me gurus Ru ah
ng
Ti gkat Parisipasi A gkata Kerja
,
,
,
Ti gkat Pe ga ggura Terbuka %
,
,
,
Ti gkat Kese pata Kerja %
,
,
,
ta
TPAK %
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan (Data Sakernas diolah Tahun 2013)
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
STATISTIK DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN
2014
go
s.
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 23 Halaman + iv
.id
ISSN : 2089 - 4600
Katalog BPS : 1101002.3674
a.
bp
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
lk
ot
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ng
se
Diterbitkan oleh :
BPS Kota Tangerang Selatan
ta
Dicetak oleh :
”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”
Keterangan Gambar Kulit :
1. Wallpaper Abstract Colors Aurora Reloaded Candy (Edited)
2. Gambar insert :
- Kegiatan Sensus Pertanian 2013 (ST2013)
Kata Pengantar
lk
ot
a.
bp
s.
go
.id
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas terbitnya publikasi “Statistik Daerah Kota Tangerang
Selatan 2014”. Publikasi ini diterbitkan secara rutin tiap
tahunnya oleh BPS Kota Tangerang Selatan. Publikasi Statistik
Daerah Kota Tangerang Selatan 2014 diterbitkan untuk
melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit
secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi sejenis
yang sudah ada, data yang ditampilkan pada publikasi ini
sebagian besar merupakan data primer yang dihasilkan BPS
Kota Tangerang Selatan.
ta
ng
se
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai
sektor di wilayah Kota Tangerang Selatan dan diharapkan dapat digunakan untuk
bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah
dijalankan.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan
publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan
publikasi dimasa mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Tangerang Selatan
Darusman, S.Si, MM
NIP. 19720727 199412 1 001
iii
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
go
.id
DAFTAR ISI
1
8. Pembangunan Manusia
2. Pemerintahan
2
9. Pertanian
11
3. Penduduk
4
4. Ketenagakerjaan
6
bp
11. Transportasi dan Komunikasi
14
7
12. Pendapatan Regional
15
8
13. Perbandingan Regional
16
9
Lampiran Tabel
17
ot
a.
10. Industri Pengolahan
se
ng
ta
7. Perumahan
10
13
lk
5. Pendidikan
6. Kesehatan
s.
1. Geografi dan Iklim
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
iV
GEOGRAFI DAN IKLIM
1
Bulan Januari dan Desember, Tangerang Selatan hampir setiap hari di guyur
hujan
Jumlah hari hujan tertinggi terjadi di bulan Januari 2013 dan Desember 2013
dengan jumlah masing-masing hari hujan sebesar 25 hari.
Curah hujan tertinggi terjadi di Bulan Januari yaitu mencapai 526.8 mm
Peta Kota Tangerang Selatan
go
s.
bp
a.
Data Geografis dan Iklim Tangerang Selatan, 2013
Uraian
ng
se
lk
ot
Luas wilayah kelurahan/desa dengan
wilayah di atas 400 hektar terletak di
Kecamatan Pamulang. Sedangkan kelurahan
atau desa dengan luas wilayah di bawah 150
hektar terletak di Kecamatan Serpong yaitu,
Kelurahan Cilenggang dan Serpong serta di
Kecamatan Serpong Utara yaitu Kelurahan
Jelupang.
.id
Kota Tangerang Selatan sebagai kota
termuda yang terletak di bagian timur Provinsi
Banten, sebelah utara berbatasan langsung
dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota
Tangerang,
sebelah
timur
berbatasan
langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan
Kota Depok, sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok,
dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Tangerang. Luas wilayah Kota
Tangerang Selatan sebesar 147,19 km2
dengan wilayah terluas adalah Kecamatan
Pondok Aren dengan luas 2.988 ha atau
20,30 persen dari luas keseluruhan Kota
Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan
dengan luas paling kecil adalah Setu dengan
luas 1.480 ha atau 10,06 persen.
ta
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian
di Stasiun BMKG Wilayah II Ciputat , yaitu
berupa data temperatur (suhu) udara,
kelembaban udara dan intensitas matahari,
curah hujan dan rata-rata kecepatan angin.
Temperatur udara rata-rata berkisar antara
24,7 - 32,6 0C, temperatur maksimum
tertinggi pada bulan Oktober dan Nopember
yaitu 33,9 0C dan temperatur minimum
terendah pada bulan Juli 23,7 0C. Rata-rata
kelembaban udara dan intensitas matahari
sekitar 51 % - 98 %. Keadaan curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu
526,8 mm, sedangkan rata-rata curah hujan
dalam setahun adalah 225,87 mm. Hari hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari dan
Desember dengan jumlah hari hujan masingmasing sebanyak 25 hari. Rata-rata
kecepatan angin dalam setahun adalah 4,0
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
Satuan
Nilai
DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian
km2
147,19
m dpl
25
c. Wilayah terluas (Pondok Aren)
Ha
2 988
d. Wilayah terkecil (Setu)
Ha
1 480
e. Luas desa terbesar (P.C.Udik)
Ha
483
f. Luas desa terkecil (Jelupang)
Ha
126
IKLIM
a. Rata-rata temperature udara
o
C
24,3 - 32,6
b. Rata-rata intensitas matahari
%
81
c. Rata-rata curah hujan
mm
225.87
d. Rata-rata kecepatan angin
knot
4,0
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
1
2
PEMERINTAHAN
PNS Di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 TURUN
Jumlah PNS di Lingkungan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan tahun
2013 mengalami penurunan sebanyak 9 PNS (0,17%)
Statistik Pemerintahan
Tangerang Selatan Tahun 2013
2. Desa
5
-
3. Kelurahan
49
54
4. Rukun Warga ( RW )
686
686
5. Rukun Tetangga ( RT )
3 535
3 535
Jumlah PNS di Pemerintah
Kota Tangerang Selatan
2012
2013
Laki-laki
3 177
2 300
Perempuan
2 009
2 877
Jumlah Total
5 186
5 177
.id
7
BELUM TAHU DIGANTI APA
//*** TAHUKAH ANDA
SK KELURAHAN//
go
7
s.
1. Kecamatan
lk
se
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Pendidikan yang
Ditamatkan
ta
ng
Anggota DPRD Kota Tangerang
Selatan Menurut Pendidikan
Jumlah
Anggota DPRD
1. SMU
3
2. DI - DIII
2
3. S1
21
4. S2/S3
18
Jumlah
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan mengalami penurunan sebesar 1,17
persen dibanding tahun sebelumnya atau dari
5.186 orang PNS pada tahun 2012 menjadi
5.177 orang PNS pada tahun 2013.
bp
2013
ot
2012
a.
Wilayah
Administrasi
Kota Tangerang Selatan mempunyai
pemerintahan yang sama dengan kabupaten/
kota lainnya. Unit pemerintahan di bawah
kabupaten adalah kecamatan, masing-masing
kecamatan terdiri atas beberapa kelurahan/
desa. Jumlah kecamatan di Kota Tangerang
Selatan ada 7 kecamatan yang terbagi lagi
menjadi 54 kelurahan. Dari jumlah kelurahan
yang ada, dibagi lagi menjadi 686 rukun warga
(RW) dan 3.535 rukun tetangga (RT).
Jumlah anggota fraksi
di DPRD Kota
Tangerang Selatan yang berpendidikan lulusan
SMU atau sederajat masih terdapat di Fraksi
Golkar sebanyak 1 orang dan PDI-P sebanyak
2 orang.
44
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
2
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PEMERINTAHAN
2
Pendapatan Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2013 mengalami
PENINGKATAN dibandingkan tahun sebelumnya.
bp
s.
go
.id
Perkembangan Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Tangerang Selatan 2012 - 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
lk
ot
a.
Pendapatan daerah Kota Tangerang
Selatan
mengalami peningkatan sebesar
13,66 persen dibanding tahun sebelumnya
yaitu 1.702 milyar rupiah tahun 2012 menjadi
1.921 milyar rupiah pada tahun 2013.
Pendapatan daerah 1.921 milyar rupiah
(sekitar Rp. 1,9 triliyun) dihasilkan dari
pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 728
milyar rupiah (33,98 %), Dana perimbangan
sebesar 764 milyar rupiah (38,78 %), dan dari
lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar
477 milyar rupiah (24,24 %). Sumbangan
terbesar terhadap pendapatan daerah Kota
Tangerang Selatan dihasilkan dari pendapatan
hasil pajak daerah yaitu sebesar 607 milyar
rupiah (30,81%), disusul oleh pendapatan dari
Dana Alokasi Umum (DAU) yaitu sebesar 536
milyar rupiah (27,20 %).
ta
ng
se
*** TAHUKAH ANDA
37,02 persen dari Belanja Daerah Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013
digunakan untuk belanja pegawai.
Realisasi APBD Tangerang Selatan
(milyar rupiah)
Dari pendapatan daerah yang ada,
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengeluarkan anggaran untuk belanja modal sebesar 561 milyar rupiah (31,36 % dari total
pengeluaran belanja daerah), sedangkan hanya sekitar 25 milyar rupiah yang digunakan
untuk belanja hibah sebesar 19 milyar rupiah,
belanja bantuan sosial sebesar 5 milyar rupiah, belanja bantuan keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa sebesar 278 juta rupiah, dan belanja tidak
terduga sebesar 187 juta rupiah.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
Realisasi
2012
2013
1 743
1 789
Belanja Pegawai
590
662
Belanja Barang dan Jasa
435
540
Belanja Modal
692
561
Belanja Lain-lain
27
25
1 702
1 971
PAD
576
728
Dana Perimbangan
710
764
Lain-lain Pendapatan Daerah
yg sah
416
477
Belanja Daerah
Pendapatan Daerah
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
3
3
PENDUDUK
LPP Kota Tangerang Selatan terbesar di Provinsi Banten
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang Selatan 2,72 persen.
Luas wilayah Kota Tangerang
Selatan
2
147,19 Km memiliki jumlah penduduk sebesar
1.443.403 jiwa pada tahun 2013 dengan
kepadatan penduduk sebesar 9.806 jiwa per
Km2, artinya bahwa di Kota Tangerang Selatan
setiap 1 Km2 rata-rata dihuni oleh 9.806 orang
penduduk. Kepadatan penduduk tertinggi di
Kecamatan Ciputat Timur yaitu sebesar 12.539
orang per Km2. Ini akan mengakibatkan
semakin
padatnya
penduduk
di
Kota
Tangerang Selatan jika tidak dapat menekan
laju pertumbuhan penduduknya.
Piramida Penduduk Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
s.
go
.id
75 +
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-1
ot
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ng
2013
ta
TANGERANG SELATAN
Satuan
se
lk
Penduduk Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
Uraian
Penduduk
orang
1 443 403
- Laki-laki
orang
727 802
- Perempuan
orang
715 601
Pertumbuhan Penduduk
persen
2,72
orang/km2
9 806
Kepadatan Penduduk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
4
a.
bp
*** TAHUKAH ANDA
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang
Selatan merupakan yang tertinggi di Provinsi
Banten dibandingkan kabupaten/ kota yang ada.
Laju
pertumbuhan
penduduk
Kota
Tangerang Selatan pada tahun 2013 sebesar
2,72 persen dibanding tahun sebelumnya atau
bertambah sebesar 38.233 jiwa dalam satu
tahun. Pertumbuhan penduduk yang paling
besar ada di Kecamatan Serpong Utara
sebesar 4,33 persen selanjutnya diikuti oleh
Kecamatan Serpong sebesar 3,52 persen.
Pertumbuhan
penduduk
yang
terus
meningkat mengakibatkan kebutuhan ruang
semakin tidak terbatas. Aktivitas masyarakat
baik dari segi ekonomi, sosial, maupun yang
lainnya dari waktu ke waktu berdampak pada
meningkatnya kebutuhan penggunaan lahan.
.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PENDUDUK
3
Penduduk Serpong dan Serpong Utara lebih banyak perempuan
Sex ratio penduduk di Kecamatan Serpong dan Serpong Utara sebesar
98,44 dan 99,24 .
Setu;
75002
Serpong;
157252
go
.id
Serpong
Utara;
Pondok 148494
Aren;
341416
Ciputat
Timur;
193484
Ciputat;
212824
Pamulang;
314931
bp
Kecamatan Pondok Aren merupakan kecamatan yang terbanyak penduduknya yaitu sebesar
341.416 jiwa selanjutnya diikuti oleh Kecamatan
Pamulang yaitu sebesar 314.931 jiwa, sedangkan
di Kecamatan Setu jumlah penduduknya hanya
sebesar 75.002 jiwa, dan sisanya menyebar di empat kecamatan lainnya.
Komposisi Penduduk
Tangerang Selatan, 2013
s.
Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan tahun 2013 sebesar 1.443.403 jiwa dengan perincian
jumlah penduduk laki-laki sebesar 727.802 jiwa
dan perempuan sebesar 715.601 jiwa dengan sex
ratio sebesar 101,71 artinya bahwa dari 100
perempuan yang ada terdapat 101 laki-laki.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ot
a.
Sex Ratio terbesar terdapat di Kecamatan Setu
yakni sebesar 104,64. Hal ini menggambarkan
bahwa di Kecamatan Setu lebih banyak penduduk
laki-laki dibanding penduduk perempuan dengan
kata lain dari 100 penduduk perempuan yang ada,
terdapat 104 laki-laki
ng
se
lk
Penduduk Menurut Kecamatan
Tahun 2013
ta
Laju pertumbuhan penduduk Kota Tangerang
Selatan dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena Tangerang
Selatan merupakan suatu kota yang letak wilayah
nya sangat strategis dibanding kabupaten/kota lain
di Banten. Laju pertumbuhan penduduk di
Kecamatan Serpong Utara merupakan yang
tertinggi dibandingkan kecamatan lain di Kota
Tangerang selalatan yakni sebesar 4,33 persen,
sedangkan yang terendah di Kecamatan Ciputat
Timur yakni sebesar 1,61 persen.
Sex Ratio
LPP
(%)
75 002
104,64
3,12
Serpong
157 252
98,44
3,52
Pamulang
314 931
101,99
2,16
Ciputat
212 824
103,47
2,37
Ciputat Timur
193 484
101,48
1,61
Pondok Aren
341 416
102,47
2,94
Serpong Utara
148 494
99,24
4,33
1 443 403
101,71
2,72
Kecamatan
Setu
Tangerang Selatan
Jumlah
Penduduk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
5
KETENAGAKERJAAN
4
Tingkat Pengangguran Terbuka di Tangerang Selatan TURUN
Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat menurunkan tingkat pengangguran
terbuka dari 8,07 persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen pada tahun 2013.
Indikator Ketenagakerjaan Tangerang
Selatan, 2013
Pada tahun 2013, dari jumlah penduduk
Kota Tangerang Selatan sebesar 1.443.403
orang terdapat 1.070.776 orang atau 74,18
persen merupakan Penduduk Usia Kerja
(PUK). Dari jumlah tersebut 650.259 orang
diantaranya atau hampir 60,72 persen
merupakan angkatan kerja dan sisanya
adalah penduduk bukan angkatan kerja.
Proporsi pekerja terhadap Angkatan Kerja
pada tahun 2013 sebesar 95,44 persen,
angka ini menunjukkan besarnya kesempatan
seseorang untuk memperoleh pekerjaan atau
yang dikenal dengan istilah ”Tingkat
Kesempatan Kerja” (TKK). Dengan begitu,
maka tingkat pengangguran di Tangerang
Selatan pada tahun 2013 sebesar 4,56
persen.
Uraia
Pe duduk usia kerja ora g
A gkata Kerja ora g
- Bekerja
- Pe ga ggura
.id
Buka A gkata Kerja ora g
- Sekolah da Me gurus Ru ah
go
Ta gga
TPAK %
s.
- Lai ya
Ti gkat Parisipasi A gkata Kerja
,
se
lk
Sumber : Sakernas 2013, diolah
SII;
72
SI;
42%
ta
ng
Pencari Kerja Menurut Pendidikan yang
Ditamatkan, 2013
SD;
6
SLTA
sederajat
;
19%
SLTP
sederajat
1%
SMK;
24%
DI, II, III;
13%
Sumber : Sakernas 2013, diolah
6
Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka di
Kota
Tangerang
Selatan
mengalami
penurunan yang signifikan yaitu dari 8,07
persen pada tahun 2012 menjadi 4,56 persen
pada tahun 2013.
a.
Ti gkat Kese pata Kerja %
ot
,
bp
,
Ti gkat Pe ga ggura Terbuka %
Penduduk usia kerja yang mencari
pekerjaan pada tahun 2013 menurut data dari
Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Selatan
berjumlah 4.839 orang, dimana Kecamatan
Pamulang paling banyak jumlah pencari
kerjanya yaitu sebesar 1.237 orang. Jika
dilihat dari ijazah tertinggi yang dimiliki oleh
para pencari sangat bervariasi mulai dari
ijazah SD sampai yang memiliki ijazah S2.
Dilihat dari data yang ada, jumlah pencari
kerja yang dominan adalah pencari kerja yang
memiliki ijazah tertinggi strata I yaitu sebesar
2.093 orang, disusul oleh pencari kerja yang
berijazah SMK yaitu sebesar 1.219 orang,
sedangkan pencari kerja yang memiliki ijazah
D I - D II /Bachelor Degree dan Ijazah SD
sangat sedikit jumlahnya yaitu masing-masing
sebesar 52 orang dan 6 orang saja.
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
PENDIDIKAN
5
APS Kota Tangerang Selatan untuk kelompok usia 7 -12 tahun TURUN signifikan
Angka partisipasi sekolah (APS) untuk kelompok usia 7-12 tahun turun sebesar
0,45 persen
Penduduk Kota Tangerang Selatan secara
kuantitas memiliki kemampuan membaca dan
menulis yang relatif cukup bagus dan
bersekolah relatif lebih lama.
Uraian
P
L+P
- Usia 7 - 12 tahun
99,80
98,52
99,16
- Usia 13 - 15 tahun
93,79
95,91
94,79
- Usia 16 - 18 tahun
74,76
64,14
69,18
107,85
107,83
107,84
85,39
86,01
85,68
67,69
64,75
66,15
- SD ( Usia 7 - 12 tahun )
98,16
97,44
97,80
- SMP ( Usia 13 - 15 tahun )
69,30
79,16
73,96
- SMA ( Usia 16 - 18 tahun )
52,01
51,74
51,87
.id
Angka Partisipasi Kasar (APK)
go
- Tingkat SD
s.
- Tingkat SMP
bp
- Tingkat SMA
Angka Patisipasi Murni (APM)
Sumber : Susenas 2013, diolah
Persentase Penduduk 10 tahun ke atas
Menurut pendidikan yang ditamatkan, 2013
ta
ng
se
lk
ot
Angka partisipasi kasar (APK) di Kota
Tangerang Selatan untuk tingkat SD lebih
besar dibandingkan dengan APK tingkat SMP
atau SMA, dimana APK tingkat SD sebesar
107,84 persen sedangkan APK tingkat SMP
dan SMA masing-masing sebesar 85,68 persen dan 66,15 persen. Jika dilihat dari angka
partisipasi murni (APM) Kota Tangerang
Selatan, penduduk usia 7 - 12 tahun yang
bersekolah ditingkat SD sebesar 97,80 persen,
sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA
masing-masing sebesar 73,96 persen dan
51,87 persen. Dilihat dari jenis kelamin untuk
tingkat SD dan tingkat SMA di Kota Tangerang
Selatan, APK dan APM penduduk laki-laki
lebih besar dibandingkan penduduk perempuan, sedangkan tingkat SMP di Kota Tangerang
Selatan, APK penduduk perempuan lebih besar dibandingkan penduduk laki-laki dan APM
penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan
penduduk perempuan.
L
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
a.
Dari hasil Susenas 2013, angka partisipasi
sekolah (APS) Kota Tangerang Selatan
mengalami penurunan untuk kelompok usia 712 tahun dibanding tahun 2012, tercatat APS
usia 7 - 12 tahun 2012 sebesar 99,61 persen
menjadi 99,16 persen. Sedangkan untuk kelompok usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun
mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2012, dengan rincian sebagai berikut: APS
usia 13-15 tahun sebesar 93,58 persen menjadi 94,79 persen dan APS usia 16-18 tahun
sebesar 68,85 persen menjadi 69,18 persen.
Indikator Pendidikan Kota Tangerang
Selatan, 2013
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
SMP/
sederajat;
17,92
SD/
sederajat;
15,81
Other;
54,7
SMA/
sederajat;
35,64
Universita
s/PT;
19,06
Tidak/
Belum
Tamat SD/
sederajat;
11,57
Sumber: Susenas 2013, diolah
7
KESEHATAN
6
Keadaan BALITA Gizi Kurang/Buruk Meningkat di Kota Tangerang Selatan
0,24 persen Balita dengan status gizi buruk dan 4,21 persen status balita gizi
kurang di wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Pembangunan
di
bidang
kesehatan
mencakup peningkatan penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar terus ditingkatkan.
Tujuan penyediaan fasilitas kesehatan adalah
tersedianya fasilitas kesehatan yang mudah
dan murah bagi semua lapisan masyarakat.
Keadaan Gizi Balita di Tangerang Selatan
Tahun 2013
Keadaan Gizi Balita (%)
92,70
0,20
4,60
Serpong
13.222
97,20
0,10
1,00
Pamulang
23.166
94,50
0,20
2,10
Ciputat
13.981
95,50
0,20
2,00
Ciputat Timur
11.786
93,20
0,40
4,70
Pondok Aren
22.279
90,20
0,20
4,40
Serpong Utara
10.902
96,50
0,10
2,50
Tangerang Sel
100.960
93,99
0,21
2,92
lk
ot
Sumber
Angka 2013
Tahun
2012 : Kota Tangerang
104.645 Selatan
95,55Dalam 0,24
4,21
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
ng
se
Kunjungan Pasien Rawat Jalan/Poliklinik menurut
Jenis Pelayanan di RSUD Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
8
Sangat disayangkan, semakin meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang
Selatan tidak didukung dengan sosialisasi atau
kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Hal
ini dapat dilihat semakin meningkatnya Balita
yang memiliki gizi kurang/buruk pada tahun
2012. Tercatat dari 104.645 balita yang ditimbang, ternyata 4.655 balita (4,45 %) yang
memiliki gizi kurang/buruk, atau meningkat
sebesar 1,13 persen jika dibanding tahun
sebelumnya.
.id
5.624
Setu
Kurang
go
Buruk
s.
Baik/
lebih
bp
Balita
Ditimbang
a.
Kecamatan
Untuk gambaran kondisi kesehatan balita
dari data yang ada di Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan tahun 2012, tercatat
99.990 balita dengan status gizi baik/lebih
(95,55 %) dan 4.403 balita dengan status gizi
kurang (4,21 %), sedangkan sisanya 252 balita
dengan status gizi buruk (0,24 %). Dari kondisi
balita dengan status gizi buruk ternyata banyak
ditemukan di Kecamatan Ciputat Timur dan
Kecamatan Pondok Aren masing-masing berjumlah 59 dan 50 balita. Sedangkan Balita
dengan status gizi kurang banyak ditemukan di
Kecamatan Pamulang yaitu sebesar 1.928
balita, disusul Kecamatan Pondok Aren sebesar 885 balita. .
Dari 35.404 kunjungan pasien rawat jalan/
poliklinik ke RSUD Kota Tangerang Selatan
pada tahun 2012, yang paling banyak dikunjungi oleh pasien rawat jalan adalah UGD yaitu
sebanyak 13.537 pasien (38,24 %), selanjutanya poli interna yaitu mencapai 6.648 pasien
(18,78 %).
Statistik Daerah Kota Tangerang Selatan 2014
7
PERUMAHAN
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan fasilitas buang air besar NAIK
0,25 persen rumahtangga di Kota Tangerang Selatan yang tidak menggunakan
fasilitas untuk buang air besar (BAB)
Tingkat kesehatan dan kenyamanan rumah
dapat dilihat dari fasilitas perumahan yang
memadai, seperti luas lantai, jenis lantai, jenis
dinding, jenis atap, sirkulasi udara, memiliki
fasilitas buang air besar, dll.
ot
*** TAHUKAH ANDA
ng
se
lk
Jumlah rumahtangga yang tidak menggunakan
fasilitas buang air besar meningkat dar 0,03
persen menjadi 0,25 persen
ta
Jika dilihat dari persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumahtangga di Kota
Tangerang Selatan, terjadi pergeseran dari
sumber air minumnya ledeng, pompa, sumur,
lainnya menjadi sumber air minum utamanya air
kemasan.
%
Uraia
Ru ah
ilik se diri
,
,
La tai terluas buka ta ah
Luas la tai ru ah perkapita <
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
.id
Atap ru ah dari beto da
ge te g
go
Di di g ru ah berupa te bok
Me gko su si air i u keasa da air lede g
s.
Baha bakar
e asak:
,
bp
- Gas
- Mi yak ta ah
,
,
,
- Kayu bakar
,
,
- Lai ya
Me ggu aka fasilitas bua g
air besar
Pe ggu a Listrik PLN da No
PLN
,
,
a.
Dari data hasil Susenas 2012, jumlah rumahtangga dengan status penguasaan tempat
tinggal milik sendiri sebesar 75,31 persen sedangkan 24,69 persen sisanya rumahtangga
dengan status penguasaan tempat tinggal kontrak/sewa/lainnya. Bangunan tempat tinggal
berpenghuni di Kota Tangerang Selatan
dengan
atap
beton/genteng
mengalami
penurunan dari 85,48 persen tahun 2011 menjadi 82,17 persen tahun 2012, dan untuk lantai
terluas bukan tanah juga mengalami penurunan
dari 99,59 persen menjadi 99,25 persen.
Statistik Perumahan Tangerang Selatan
Tahun 2013
,
,
,
,
Sumber : Data Susenas 2013, diolah
Jumlah keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga
Sejahtera Tahap I Tahun 2011-2012
12000
10000
8000
Dari data Badan KB dan Pemberdayaan
Perempuan Kota Tangerang Selatan, keluarga
dengan tingkat kesejahteraan Tahap II yang
paling dominan yaitu sebesar 35,70 persen.
Keluarga dengan kategori keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera tahap I mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu masing-masing turun sebesar 36,27 persen dan
9,54 persen jika dibanding tahun sebelumnya
6000
4000
2000
0
Pra Sejahtera 2012
Pra Sejahtera 2013
KS I 2012
KS I 2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
8
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Kota Tangerang Selatan masih tertinggi di Banten
IPM Kota Tangerang Selatan tahun 2012 sebesar 76,61 masih di atas
Kota Cilegon dan Kota Tangerang
IPM atau sering disebut juga Indikator
Pembangunan Manusia merupakan indikator
komposit tunggal yang digunakan untuk
mengukur tingkat pencapaian pembangunan di
suatu wilayah. Walaupun tidak dapat mengukur
semua dimensi dari pembangunan manusia,
namun mampu mengukur dimensi pokok
pembangunan
manusia
yang
dinilai
mencerminkan kemampuan dasar penduduk.
Penghitungan angka IPM dapat dilihat dari tiga
komponen yaitu angka harapan hidup (AHH),
angka melek huruf (AMH), dan pengeluaran
perkapita yang disesuaikan.
Indeks Pembangunan Manusia - Banten
2012-2013
76,05 76,31
72,82
73,12
70,25
69,64
68,82
s.
go
.id
IPM
71,90
77,13
se
Sumber : Susenas 2013 diolah
ot
2013
lk
2012
a.
bp
Dengan melihat indikator-indikator pembentuk IPM dari hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2012, angka harapan hidup di Kota Tangerang Selatan tahun
2012 mencapai 68,77 tahun, ini berarti bahwa
kemampuan
untuk
bertahan
hidup
masyarakatnya bisa mencapai pada usia 68
tahun, hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat
kesadaran untuk sehat dari masyarakat Kota
Tangerang Selatan cukup tinggi, selain itu juga
sarana dan prasarana kesehatan yang ada
semakin memadai.
Uraian
ta
ng
IPM Kota Tangerang Selatan , 2012
Angka Harapan Hidup
2011
68,77
2012
69,17
Angka Melek Huruf
98,51
98,62
Rata-rata Lama Sekolah
10,98
NA
Pengeluaran per Kapita
disesuaikan (ribuan Rp)
645,12
NA
76,61
77,13
Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
Sumber : Susenas 2013 diolah
Dari indikator pendidikan, rata-rata lama
sekolah penduduk Kota Tangerang Selatan
selama
10,98
tahun
atau
pendidikan
masyarakatnya setara SMA kelas satu. dapat
dilihat bahwa angka melek huruf (AMH) di Kota
Tangerang Selatan sebesar 98,51 persen, ini
berarti bahwa masih tercatat 1,49 persen
penduduk di Kota Tangerang Selatan yang
masih buta huruf (tidak bisa baca tulis huruf
latin maupun huruf lainnya). Pemerintah Kota
Tangerang Selatan harus terus melakukan
kebijakan dalam rangka pengentasan buta
huruf.
9
PERTANIAN
Luas panen padi sawah NAIK tetapi produksinya TURUN
Luas panen padi sawah turun dari 286 Ha tahun 2011 menjadi 305 Ha tahun
2012, tetapi produksi padi turun 7,52 persen
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton GKP)
190
6 157
-
-
111
5 320
121
16 692
UBI JALAR
44
13 060
KACANG TANAH
144
1 752
Jenis Tanaman
PADI SAWAH
PADI GOGO
ot
*** TAHUKAH ANDA
ta
ng
se
lk
Produktifitas Gabah Kering Panen (GKP)
mengalami penurunan dari 60,42 Kw/Ha pada
tahun 2011 menjadi hanya 52,39 Kw/Ha tahun
2012 (Turun 13,28 %).
Luas panen padi sawah bertambah dari 286
Ha pada tahun 2011 menjadi 305 Ha pada tahun
2012 atau naik 6,64 persen, tetapi produktifitas
gabah kering panen mengalami
penurunan
sebesar 13,28 persen, sehingga menyebabkan
produksi gabah kering panen pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 13,28 persen
atau dengan kata lain bahwa dari 1.728 ton
gabah kering panen yang dihasilkan pada tahun
2011 turun menjadi 1.598 ton di tahun 2012.
.id
JAGUNG
s.
go
UBI KAYU
a.
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kota Tangerang Selatan, luas panen
padi mengalami peningkatan, sedangkan
palawija mengalami penurunan dibanding tahun
2011. Walaupun luas panen padi mengalami
kenaikan namun produktifitasnya mengalami
penurunan, sehingga pada tahun 2012 produksi
gabah kering panen mengalami penurunan.
Statistik Padi Palawija Tangerang Selatan,
2013
bp
Penggunaan lahan untuk sektor pertanian di
Kota Tangerang Selatan semakin menurun, hal
ini disebabkan karena semakin bertambahnya
bangunan/gedung baik untuk tempat tinggal
maupun bukan tempat tinggal. Hal ini berbanding
lurus dengan laju pertumbuhan penduduk yang
terjadi di Kota Tangerang Selatan.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Produksi Padi Palawija 2012 dan 2013
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Padi Jagung Ubi
Sawah
Kayu
2012
Ubi Kacang
Jalar Tanah
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
9
PERTANIAN
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau turun drastis
Jumlah ternak sapi potong tahun 2012 turun sebesar 79,29 persen, sedangkan
ternak kerbau turun 91,67 persen
Sapi adalah hewan ternak terpenting
sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja
dan kebutuhan lainnya. Selain sapi, ada juga
jenis hewan ternak lainnya seperti kerbau,
kuda, kambing, babi, dll. Hewan sapi, kerbau,
dan kuda digolongkan ke dalam hewan ternak
besar.
Di Kota Tangerang Selatan, kebutuhan
akan daging sapi dan kerbau sangat besar hal
ini dapat dilihat dari pengeluaran konsumsi
rumahtangga untuk daging.
Jumlah Ternak Yang Dipelihara
Menurut Kecamatan
79
5
Serpong
0
17
58
0
Pamulang
0
50
38
0
Ciputat
0
0
11
0
Ciputat Timur
0
0
1
0
Pondok Aren
17
6
129
0
Serpong Utara
5
0
12
0
Jumlah
31
73
328
5
se
lk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka
2014
*** TAHUKAH ANDA
Jumlah ternak sapi potong dan kerbau
mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu
masing-masing turun sebesar 79,29 persen
dan 91,67 persen.
go
0
s.
9
bp
Setu
a.
Kuda
.id
Sapi
Sapi
Potong Perah
Kerbau
ot
Ternak
ta
ng
Jumlah Ternak Besar Tahun 2012-2013
di Kota Tangerang Selatan
328 328
350
300
250
200
159
150
73
100
50
22 31
5 5
0
Kerbau
Kuda
2012
Sapi
Sapi
Potong Perah
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka
2014
Dari data yang tercatat di Dinas Pertanian
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota
Tangerang Selatan, pada akhir tahun 2012
jumlah ternak sapi potong dan kerbau
mengalami penurunan yang sangat signifikan,
dimana pada tahun 2011 jumlah hewan ternak
sapi potong di Tangerang Selatan mencapai
1.584 ekor sedangkan tahun 2012 turun
menjadi 328 ekor (turun 79,29 %). Sementara
itu jumlah ternak kerbau juga mengalami
penurunan yang drastis, dari 264 ekor pada
tahun 2011 menjadi 22 ekor tahun 2012 (turun
91,67 %).
Selain sapi potong dan kerbau, hewan
ternak besar lainnya yang ada di Kota
Tangerang Selatan adalah hewan sapi perah
dan kuda. Berbeda dengan sapi potong dan
kerbau, untuk hewan ternak kuda mengalami
peningkatan sebesar 31,40 persen dimana
pada tahun 2011 jumlahnya 121 ekor
meningkat menjadi 159 ekor kuda pada tahun
2012. Untuk hewan sapi perah jumlahnya tidak
mengalami perubahan dari tahun 2011 ke
2012.
10
INDUSTRI PENGOLAHAN
Pekerja perumpuan mendominasi di sektor industri pengolahan
67,94 persen pekerja di sektor industri pengolahan di Kota Tangerang
Selatan berjenis kelamin perepuan .
Jumlah Perusahaan Berdasarkan Sektor
Usaha di Tangerang Selatan, 2013
se
lk
ot
*** TAHUKAH ANDA
Pekerja perempuan di sektor industri pengolahan
sebanyak 18.231 orang (67,94 %), sedangkan
laki-laki hanya sebanyak 8.601 orang (33,06 %).
Perta ia Peter aka , Kehuta a da Perika a
Perta ba ga da Pe ggalia
I dustri Pe golaha
Listrik. Gas da Air Bersih
Ba gu a /Ko struksi
Perdaga ga . Hotel da
Restora
Pe ga gkuta , perguda ga ,
da Ko u ikasi
.
.id
.
go
.
bp
s.
.
Keua ga . Persewaa da Jasa
Perusahaa
.
Jasa ke asyarakata , sosial, &
perora ga
.
Kegiata yg belu
jelas batas ya
Ju lah
. 9
.
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Jumlah Perusahaan Menurut Kecamatan
Tahun 2013
ta
ng
Kalau dilihat dari status perusahaan dan
penyerapan tenaga
kerjanya,
ternyata
perusahaan dengan status swasta nasional yang
paling banyak jumlahnya yaitu sebesar 1.136
perusahaan dan dapat menyerap tenaga kerja
paling besar yaitu sebesar 61.261 pekerja.
Untuk perusahaan PMA dan PMDN jumlahnya
berimbang tetapi penyerapan tenaga kerjanya
sangat jauh berbeda dimana untuk perusahaan
PMA jumlah tenaga kerjanya sebanyak 25.122
pekerja sedangkan di perusahaan PMDN hanya
sebanyak 8.679 pekerja saja.
Ju lah Ju lah
Perush Te aga
Sektor
a.
Kota Tangerang Selatan yang masih berusia
5 tahunan merupakan salah satu kota penyangga
ibukota metropolitan Jakarta. Sektor ekonomi
utama yang menunjang perekonomian Kota
Tangerang Selatan adalah sektor perdagangan
dan jasa, sedangkan sektor industri pengolahan
di wilayah ini tidak terlalu mendominasi. Menurut
data Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang
Selatan, sekitar 6,74 persen (108 perusahaan)
dari seluruh perusahaan yang ada di Tangerang
Selatan adalah perusahaan industri pengolahan
baik industri mikro kecil, menengah, maupun
industri besar. dengan penyerapan tenaga kerja
sebesar 26.832 pekerja (27,20 %). Sedangkan
30.000
lebih
pekerja
berada
disektor
perdagangan, hotel, dan restoran (32,31 %).
Dari data yang tersedia, perusahaan yang
berada di wilayah Kota Tangerang Selatan
menyebar di seluruh kecamatan yang ada. 33,11
persen perusahaan berada di wilayah Kecamatan Serpong, sedangkan 4,06 persen perusahaan berada di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur, dan sisanya menyebar di 5 kecamatan
lainnya.
Pondok
Aren;
239
Serpong
Utara;
265
Setu;
226
Serpong;
563
Ciputat
Timur;
74
Pamulang;
169
Ciputat;
190
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
11
TRANSPORTASI
Jumlah penumpang kereta api di Stasiun Serpong semakin berkurang
Jumlah penumpang kereta api yang tercatat di Stasiun Serpong sebanyak
2.316.350 penumpang pada tahun 2011
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api
di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
166 462
40 563
Februari
203 732
153 206
47 816
Maret
241 500
179 676
45 091
April
221 625
155 664
45 847
Mei
174 549
176 406
73 237
Juni
174 707
202 371
74 568
Juli
193 110
197 808
41 618
Agustus
177 714
178 730
42 573
September
189 417
165 158
41 211
Oktober
166 725
174 146
56 118
Nopember
162 128
163 182
44 593
Desember
182 270
168 673
45 900
2 316 350
2 081 482
595 135
Total
se
lk
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
ng
Jumlah Penumpang Angkutan Kereta Api
di Stasiun Serpong Tahun 2011-2013
300.000
250.000
Data yang bersumber dari Stasiun KA
Serpong menunjukan jumlah penumpang
kereta api di Stasiun Serpong setiap bulannya
mengalami fluktuasi dan selama 3 tahun
terkahir ini mengalami penurunan yang cukup
signifikan, dimana pada tahun 2010 jumlah
penumpang kereta api mencapai 3.514.693
penumpang sedangkan pada tahun 2011
jumlah penumpang turun menjadi 2.316.350
penumpang (turun 33,91 %). Pada tahun 2012
jumlah penumpang kereta api di stasiun
Serpong
hanya
berjumlah
2.081.482
penumpang saja atau turun 10,14 persen dari
tahun 2011.
.id
228 846
go
Januari
s.
2013
bp
2012
a.
2011
ot
Bulan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan
darat yang penting untuk memperlancar
kegiatan perekonomian. Selain angkutan jalan
raya, kereta api memegang peranan penting
dalam sistem transportasi di Kota Tangerang
Selatan. Untuk mendukung pengoperasian
angkutan kereta api, di wilayah Kota
Tangerang Selatan dilengkapi dengan 5
stasiun dengan kondisi yang belum memadai
dari segi kapasitas maupun tingkat pelayanan.
*** TAHUKAH ANDA
Pendapatan dari penumpang kereta api di Stasiun Serpong semakin menurun dari tahun
2010 sampai 2012
200.000
150.000
100.000
50.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
2011
2012
2013
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Semakin menurunnya jumlah penumpang
kerata api yang ada mengakibatkan berkurangnya pendapatan di Stasiun Serpong, hal
ini dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 pendapatan dari angkutan kereta api di Stasiun
Serpong mencapai 9,89 milyar rupiah, sedangkan tahun 2011 turun menjadi 8,60 milyar
rupiah (turun 13,11 %). Dan pada tahun 2012
pendapatan di Stasiun Serpong kembali turun
sebesar 9,84 persen atau hanya sebesar 7,75
milyar rupiah.
12
PENDAPATAN REGIONAL
Laju Pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan 2012 melambat
Tahun 2012 PDRB ADHB Kota Tangerang Selatan mencapai 14,97 triliun rupiah
dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar 8,24 persen
PDRB
sebagai
ukuran
produktivitas
mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu
tahun. PDRB merupakan besaran nilai tambah
bruto yang dihasilkan dalam memproduksi
barang dan jasa oleh sektor produktif dalam
perekonomian suatu daerah/region, tanpa
melihat pelaku ekonominya.
ot
lk
se
2012
*)
2013
**)
1. PDRB ADHB
(Triliun Rp)
13,22
14,97
17,14
2. PDRB ADHK
(Triliun Rp)
5,82
6,30
6,84
3. PDRB per kapita
ADHB (Juta Rp)
9,97
10,88
11,87
4. PDRB per kapita
ADHK (Juta Rp)
4,39
4,58
4,74
s.
8,52
8,24
8,48
.id
go
bp
5. Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE %)
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Persentase Distribusi PDRB terhadap
Pertanian,
Peternakan
Kehutanan
dan
Perikanan;
0,78
ta
ng
2011
*)
Uraian
a.
Total nilai tambah yang tercipta dari produksi
barang dan jasa yang dilakukan para pelaku
ekonomi di Kota Tangerang Selatan dicerminkan
oleh besaran angka PDRB-nya. Pada tahun
2012, nilai PDRB Tangerang Selatan mencapai
sekitar 14,97 triliun rupiah. Nilai tersebut
mengalami peningkatan sebesar 13,21 persen
dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan
harga konstan 2000, nilai PDRB Tangerang
Selatan mencapai 6,30 triliun rupiah atau
meningkat 8,24 persen dari tahun sebelumnya.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku Tangerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah atau
meningkat 9,13 persen dibanding tahun
sebelumnya. Nilai PDRB per kapita atas dasar
harga
berlaku
cenderung
menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun karena adanya
pengaruh kenaikan harga.
PDRB Kota Tangerang Selatan 2010-2012
*** TAHUKAH ANDA
LPE Kota Tangerang Selatan melambat
dibanding tahun sebelumnya, dimana LPE tahun
2011 sebesar 8,52 persen sedangkan LPE tahun
2012 8,24 persen.
Sumbangan tertinggi terhadap PDRB masih
di sektor perdagangan, hotel dan restoran
sebesar 30,85 persen, diikuti oleh sektor
jasa-jasa yaitu sebesar 15,34 persen. Untuk
sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor
industri pengolahan, dan sektor keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan terhadap
pembentukan PDRB andilnya juga cukup besar
antara 12-15 persen.
Pertamban
gan dan
Penggalian
; 0,02
Industri
Pengolaha
n; 13,20
Jasa-jasa;
15,76
Listrik, Gas
dan Air
Bersih;
3,61
Keuangan,
Persewaan
dan Jasa;
11,87
Perdagang
an,
Hotel dan
Restoran;
31,21
Bangunan;
8,68
Pengangku
tan dan
Komunikas
i; 14,87
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
13
PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangsel berada di peringkat kelima se-Banten
PDRB perkapita Kota Tangerang Selatan masih tertinggal jauh di bawah Kota
Cilegon dan Kota Tangerang.
Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten
( Rupiah)
PDRB ADHB Milyar PDRB per Kapita
RP
Juta Rp
.
,
,
Kab. Lebak
.
,
,
Kab. Ta gera g
.
,
,
Kab. Sera g
.
,
,
.
,
,
.
,
,
.
,
,
Kota Ta gera g Selata
.
,
,
go
Kota Ta gera g
.id
Kab. Pa degla g
s.
Kota/ Kabupate
Kota Cilego
bp
Kota Sera g
Provi si Ba te
.9
ot
a.
Perbandingan antar kabupaten/kota di
Banten untuk beberapa indikator terpilih di
tahun
2012
memperlihatkan
adanya
ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup
besar. Kalau dilihat PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) Kota Tangerang menempati
urutan pertama dibanding kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Banten yaitu sebesar
70,201 triliun rupiah, disusul Kabupaten
Tangerang dan Kota Cilegon yaitu masingmasing memiliki PDRB ADHB nya sebesar
44,119 triliun rupiah dan 38,219 triliun rupiah.
Jika dilihat dari PDRB adhb per kapita
tertinggi di Kota Cilegon yaitu sebesar 97,15
juta rupiah, hal ini disebabkan karena jumlah
penduduk di Kota Cilegon pertengahan tahun
2012 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang
yaitu hanya 393.392 jiwa. PDRB per kapita
yang paling rendah terdapat di Kabupaten
Lebak yaitu sebesar 8,18 juta rupiah per
kapita per tahun.
,
lk
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
PDRB ADHB, ADHK 2013
(Miliyar Rp)
se
ng
ta
Sedangkan PDRB adhb per kapita Kota
Tangerang Selatan sebesar 10,88 juta rupiah
per kapita per tahun. Jika dibandingkan
dengan daerah lain di Provinsi Banten, Kota
Tangerang Selatan menempati posisi kelima
setelah Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang. Dan bila
dibandingkan dengan Provinsi Banten, PDRB
adhb perkapita Kota Tangerang Selatan masih
jauh di bawah PDRB adhb perkapita Provinsi
Banten dimana pada tahun 2012 PDRB adhb
Provinsi Banten sebesar 18,86 juta rupiah
setahunnya atau 173,45 persen dari PDRB
adhb per kapita Kota Tangerang Selatan.
,
90.000,00
80.000,00
70.000,00
60.000,00
50.000,00
40.000,00
30.000,00
20.000,00
10.000,00
0,00
PDRB ADHB (Milyar RP)
PDRB ADHK (Milyar RP)
Sumber : Banten Dalam Angka 2014
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.
LAMPIRAN
Tabel 1.
Kondisi Iklim di BMKG Wilayah II Ciputat, Tangsel Tahun 2014
Temperatur
(Rata-rata)
Curah
Hujan
(mm)
Hari
Hujan
(hari)
Kelembaban
Nisbi
(%)
[2]
[3]
[4]
Januari
26,4
526,8
Pebruari
27,2
Maret
Max
[5]
[6]
[7]
25
89
5
15
224,8
19
85
4
13
28,1
105,6
16
82
5
15
April
27,9
336,9
19
84
4
17
Mei
27,9
227,2
16
84
11
Juni
28,0
82,7
14
.id
4
79
9
Juli
26,5
348,8
22
go
4
84
4
10
Agustus
27,7
81,6
73
5
11
September
28,2
34,8
6
74
4
10
Oktober
28,2
133,5
15
74
4
14
November
27,7
261,6
14
78
4
17
Desember
27,1
346,2
25
78
5
13
Rata-rata
225,87
16,33
82
4
17
27,6
bp
lk
ot
a.
5
se
ng
[1]
s.
Min
ta
Bulan
Rata-rata Kecepatan
Angin (Km/jam)
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 2.
Jumlah Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Fraksi
No
Fraksi
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Demokrat
10
2
12
2
Keadilan Sejahtera
3
3
6
3
Golongan Karya
6
0
6
4
PDI - P
4
2
6
5
PAN
2
1
3
6
Gerindra
2
0
2
7
PPP
2
8
PKB
1
9
HANURA
1
10
PBB
0
11
PPDI
12
PKPI
.id
1
2
1
2
1
2
1
1
1
0
1
1
0
1
33
11
44
ot
a.
bp
s.
go
0
se
lk
Jumlah
ta
ng
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 3.
Jumlah Fraksi di DPRD Kota Tangerang Selatan Menurut Pendidikan
No
Fraksi
[1]
[2]
Pendidikan
SMU
DI-DIII
S1
S2/S3
[3]
[4]
[5]
[6]
Jumlah
Total
[7]
Demokrat
0
0
6
6
12
2
PKS
0
1
2
3
6
3
Golongan Karya
1
0
2
3
6
4
PDIP
2
1
2
1
6
5
PAN
0
0
3
0
3
6
Gerindra
0
0
1
1
2
7
PPP
0
0
1
1
2
8
PKB
0
0
1
1
2
9
HANURA
0
0
1
1
2
10
PBB
0
0
1
0
1
11
PPDI
0
0
0
1
1
12
PKPI
0
0
1
0
1
33
2
21
18
Jumlah
go
s.
bp
a.
ot
lk
se
ng
ta
.id
1
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
44
Tabel . 4
No
Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk
Kota Tangerang Selatan Menurut Kecamatan
2013
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Luas wilayah
(KM )
Kepadatan
Penduduk
[2]
[3]
[4]
[5]
[1]
1
Setu
2
14,80
5 068
Serpong
157 252
24,04
6 541
3
Pamulang
314 931
26,82
4
Ciputat
212 824
5
Ciputat Timur
193 484
6
Pondok Aren
341 416
7
Serpong Utara
ta
go
11 579
bp
s.
18,38
11 742
12 539
29,88
11 426
148 494
17,84
8 324
1 443 403
147,19
9 806
ot
a.
15,43
lk
se
ng
Kota Tangerang Selatan
.id
75 002
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 5.
Jumlah Penduduk Kota Tangerang Selatan
Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
No
Kecamatan
Laki -laki
Perempuan
Jumlah
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
Setu
38 352
36 650
75 002
2
Serpong
78 007
79 245
157 252
3
Pamulang
159 014
155 917
314 931
4
Ciputat
108 225
104 599
5
Ciputat Timur
97 453
6
Pondok Aren
172 787
7
Serpong Utara
73 964
ng
se
Sumber : Tangerang Selatan Dalam Angka 2014
ta
go
s.
96 031
bp
a.
ot
727 802
lk
Kota Tangerang Selatan
.id
1
212 824
193 484
168 629
341 416
74 530
148 494
715 601
1 443 403
Tabel . 6
Indikator Ketenagakerjaan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2013
No
Uraia
Laki-laki
Pere pua
Ju lah
Pe duduk usia kerja ora g
A gkata Kerja ora g
go
.id
- Bekerja
s.
- Pe ga ggura
bp
Buka A gkata Kerja ora g
lk
ya
se
- Lai
ot
Ta gga
a.
- Sekolah da Me gurus Ru ah
ng
Ti gkat Parisipasi A gkata Kerja
,
,
,
Ti gkat Pe ga ggura Terbuka %
,
,
,
Ti gkat Kese pata Kerja %
,
,
,
ta
TPAK %
Sumber : BPS Kota Tangerang Selatan (Data Sakernas diolah Tahun 2013)
ot
lk
se
ng
ta
.id
go
s.
bp
a.