Statistik Daerah Kota Tangerang 2015

(1)

ST ATISTI K DAER AH

K OT A T ANG ER ANG

2 015

Katalog BPS : 1101002.3671

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang

http://tangerangkota.bps.go.id


(2)

(3)

STATISTIK DAERAH

KOTA TANGERANG

2015

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA TANGERANG

http://tangerangkota.bps.go.id


(4)

STATISTIK DAERAH

KOTA TANGERANG

2015

ISBN

: 978-602-70957-8-6

Katalog BPS :

1101002.3671

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : 27 Halaman + iv

Naskah :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit :

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh :

BPS Kota Tangerang

”Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya”


(5)

Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang 2015 yang diterbitkan oleh BPS Kota Tangerang berisi tentang ana-lisis deskriptif berbagai data dan informasi terpilih tentang Kota Tangerang. Analisis bertujuan untuk membantu pengguna data dalam memahami penyajian data perkembangan pembangunan dan potensi yang ada di Kota Tangerang.

Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang 2015 diterbit-kan dalam rangka melengkapi beberapa publikasi statis-tik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun.

Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kota Tangerang 2015 memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di wilayah Kota Tangerang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan publikasi di masa mendatang.

BPS Kota Tangerang Kepala,

Ir. Budi Supriyanto, MAP NIP. 19660303 199203 1 003

Kata Pengantar


(6)

1. Geografi dan Iklim … 1 2. Pemerintahan … 2 3. Penduduk … 4 4. Ketenagakerjaan … 6 5. Pendidikan … 7 6. Kesehatan … 9 7. Perumahan … 11

8. Pembangunan Manusia ... 12 9. Pertanian ... 13

10. Industri Pengolahan ... 14

11. Hotel dan Pariwisata ... 15

12. Transportasi dan Komunikasi ... 16 13. Perbankan dan Investasi ... 18 14. Harga-harga ... 19

15. Pengeluaran Penduduk ... 20 16. Perdagangan ... 22

17. Pendapatan Regional ... 23 18. Perbandingan Regional ... 24 Lampiran Tabel

DAFTAR ISI


(7)

(8)

GEOGRAFI DAN IKLIM

Rata-rata curah hujan tertinggi selama lima tahun terakhir

Bulan Januari-Februari 2015 adalah puncak curah hujan di Kota Tangerang

1

Kota Tangerang secara astronomis terletak pada posisi 106o36’ - 106o42’ Bujur Timur (BT) dan 6o6’ - 6o13’ Lintang Selatan (LS). Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang di sebelah barat dan utara, Kota Tangerang Selatan di sebelah selatan, dan dengan Provinsi DKI Jakarta di sebelah timur. Luas wilayah Kota Tangerang hanya sebesar 164,55 km2 dengan 19,69 km2diantaranya merupakan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dengan luas wilayah yang hanya sekitar 1,59 persen dari luas Provinsi Banten, Kota Tangerang merupakan wilayah terkecil kedua setelah Kota Tangerang Selatan.

Topografi Kota Tangerang secara umum berupa dataran rendah dengan ketinggian anta-ra 10-18 mdpl. Kota Tangeanta-rang memiliki 3 dae-rah aliran sungai, 54 saluran pembuang, 16 saluran irigrasi, dan 6 situ/danau.

Iklim di Kota Tangerang sebagaimana wila-yah Indonesia pada umumnya, dipengaruhi oleh iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut. Selama tiga tahun (2012-2014), suhu rata-rata Kota Tangerang adalah 27,8oC. Sedangkan kelembaban udara tahun 2014 mencapai 79,1 persen, dengan tingkat kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Febru-ari sebesar 86 persen.

Selama lima tahun terakhir, rata-rata curah hujan tahun 2014 adalah yang paling tinggi di Kota Tangerang, yaitu sekitar 205,9 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari (682,4 mm) dengan jumlah hari hujan terbanyak (28 hari). Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September 2015, yang hanya men-capai 21,9 mm dengan jumlah hari hujan ada-lah 3 hari.

Peta Kota Tangerang

Data Geografis dan Iklim Kota Tangerang, 2014

Uraian Satuan Nilai

DATA GEOGRAFIS

a. Luas wilayah km2 164,55

b. Ketinggian m dpl 10 - 18 c. Daerah Aliran Sungai buah 3 d. Luas Situ/Rawa ha 152,01

I K L I M

a. Rata-rata Suhu oC 27,8 b. Rata-rata Kelembaban % 79,1 c. Rata-rata Hari hujan per Bulan hari 14 d. Rata-rata Curah hujan per Bulan mm 205,9

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015 *** TAHUKAH ANDA

Rata-rata curah hujan tahun ini adalah yang tertinggi selama tiga tahun terakhir


(9)

PEMERINTAHAN

Jumlah Aparat Pemerintah turun sebanyak 1,90 persen

Jumlah PNS perempuan meningkat pada tahun ini

Wilayah Kota Tangerang terbagi menjadi 13

kecamatan, yaitu Kecamatan Ciledug,

Larangan, Karang tengah, Cipondoh, Pinang, Tangerang, Karawaci, Cibodas, Jatiuwung, Periuk, Neglasari, Batuceper, dan Benda.

Banyaknya wilayah kelurahan di Kota Tan-gerang ada 104, yang terbagi menjadi ling-kungan yang lebih kecil lagi yaitu Satuan Ling-kungan Setempat (SLS). Banyaknya SLS pada tahun ini adalah 985 Rukun Warga (RW) dan 4.930 Rukun Tetangga (RT).

Banyaknya PNS yang bekerja di Dinas/ Instansi dan Kecamatan di Kota Tangerang selama tiga tahun terakhir jumlahnya fluktuatif. Jumlah PNS tahun 2014 adalah 9.424 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2013. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, persen-tase jumlah PNS perempuan (56,23 persen) sedikit meningkat terhadap PNS laki-laki (43,77 persen).

Kualitas PNS berdasarkan tingkat pendidi-kan di Kota Tangerang tahun 2014 tidak ban-yak perubahan dengan tahun lalu. Pada tahun 2014, PNS yang berpendidikan SMA ke bawah mencapai 20 persen. Sedangkan berpendidikan Diploma 26 persen dan Sarjana mencapai 54 persen. Dengan banyaknya PNS yang berpen-didikan SMA ke atas diharapkan kualitas pela-yanannya terhadap masyarakat semakin baik.

*** TAHUKAH ANDA

Penambahan jumlah RT selama dua tahun berturut-turut adalah 81 RT (2013) dan 29 RT (2014), sedangkan penambahan jumlah RW adalah 11 RW (2013) dan 4 RW (2014).

2

Wilayah

Administrasi 2012 2013 2014

1. Kecamatan 13 13 13

2. Kelurahan 104 104 104

3. RW 970 981 985

4. RT 4.820 4.901 4.930

Jumlah PNS 2012 2013 2014

Laki-laki 4.183

(43,68%)

4.213 (43,85%)

4.125 (43,77%)

Perempuan 5.393

(56,32%)

5.394 (56,15%)

5.299 (56,23%)

Jumlah Total 9.576

(100,00%)

9.607 (100,00%)

9.424 (100,00%)

Statistik Pemerintahan Kota Tangerang 2012-2014

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Tingkat Pendidikan PNS Kota Tangerang 2015 (Persen)

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

SD

2% SMP

1% SMA 17% Diploma

26% Sarjana

54%


(10)

PEMERINTAHAN

Partai PDI-P mendominasi jumlah anggota DPRD

Partai PDI-P merupakan pemenang dalam Pemilu Legislatif tahun 2014

Komposisi anggota DPRD Kota Tangerang periode 2014-2019 masih berjumlah 50 orang, terdiri dari 40 laki-laki dan 10 perempuan. Partai yang mendominasi adalah Partai PDI Perjuangan dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang atau sekitar seperlima dari total anggota DPRD Kota Tangerang. Sedangkan 40 legislator lainnya merupakan perwakilan dari PKB, Hanura Nasdem, PAN, PPP, Gerindra, PKS, Golkar, dan Demokrat. Selama dua tahun, terjadi penurunan jumlah anggota DPRD yang berpendidikan sarjana dari 42 orang (tahun 2013) menjadi 38 orang (tahun 2014).

*** TAHUKAH ANDA

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tange-rang tahun 2014 mencapai 1.259 miliar rupiah atau meningkat 54 persen dari tahun 2013.

Pendapatan daerah merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan atau belanja daerah. Pada tahun 2014 real-isasi pendapatan daerah Kota Tangerang mencapai 3.016 miliar rupiah. Besarnya bel-anja daerah tahun 2014 adalah 2.657 miliar rupiah. Terjadi surplus (defisit) anggaran sebesar 359 miliar rupiah. Besarnya belanja daerah tahun ini turun sekitar 3,94 persen dari tahun 2013.

Komponen belanja daerah terdiri dari anja pegawai sebesar 1.175 miliar rupiah, bel-anja barang dan jasa sebesar 1.013 miliar ru-piah, belanja modal sebesar 448 miliar ruru-piah, dan belanja lainnya sebesar 21 miliar rupiah. Komponen belanja daerah yang meningkat cukup besar adalah belanja barang dan jasa yaitu sebesar 30,04%.

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Realisasi APBD Kota Tangerang (miliar rupiah)

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

2

Uraian 2013

A. Belanja Daerah 2.766

1. Belanja Langsung 1.845

- Belanja Pegawai 274 - Belanja Barang dan

Jasa 779

-Belanja Modal 792

2. Belanja Tidak Langsung 922

- Belanja Pegawai 850

- Belanja Lainnya 72

B. Pendapatan Daerah 2.554

2014 2.657 1.691 230 1.013 448 966 945 21 3.016

Anggota DPRD Kota Tangerang Periode 2014—2019 5 6 4 10 6 5 4 5 5

0 5 10 15

Demokrat Golkar PK S PDI-P Gerindra PPP PAN Hanura Nasdem PKB

http://tangerangkota.bps.go.id


(11)

Pada tahun 2014, penduduk Kota Tangerang tercatat sebanyak 1.999.894 orang terdiri dari 1.021.298 (51,07%) laki-laki dan 978.596 (48,93%) perempuan. Rasio jenis kelamin sebesar 104,36 yang berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Jumlah rumah tangga tahun ini mencapai 528.494, dengan rata-rata Anggota Rumah Tangga (ART) sebanyak 3,78 jiwa/ruta, artinya dalam satu rumah tangga terdiri dari 3-4 orang anggotanya.

Seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk, tingkat kepadatan penduduk juga semakin meningkat. Dengan luas wilayah

sebesar 164,55 km2 dan jumlah penduduk

sebanyak 1.9999.894 orang, Kota Tangerang memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 12.154 jiwa/km2, sehingga menjadi kabupaten/ kota terpadat di Provinsi Banten. Sedangkan untuk tingkat kecamatan di Kota Tangerang, terjadi pergeseran posisi kecamatan dengan

kepadatan tertinggi pada tahun 2014.

Kecamatan Ciledug mempunyai kepadatan tertinggi, yaitu 19.757 jiwa/km2, menggeser posisi Kecamatan Larangan.

Laju pertumbuhan penduduk Kota

Tangerang tahun 2014 adalah 3,09 persen. Jumlah penduduk terbanyak ada di Kecamatan

Cipondoh (262.350 jiwa), diikuti oleh

Kecamatan Pinang (185.785 jiwa), dan

Kecamatan Larangan (184.977 jiwa)

Sedangkan jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan Benda (93.368 jiwa).

*** TAHUKAH ANDA

Kepadatan penduduk Kota Tangerang sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kepadatan penduduk Provinsi Banten yang mencapai 1.211 jiwa/km2..

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

3

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Uraian Satuan 2014

Penduduk orang 1.999.894 - Laki-laki orang 1.021.298 - Perempuan orang 978.596 Sex Rasio (L/P) persen 104,36 Jumlah Rumah Tangga ruta 528.494 Rata-rata ART jiwa/ruta 3,78

LPP persen 3,09

Dependency Ratio persen 38,54 Kepadatan Penduduk Jiwa/km2 12.154

PENDUDUK

Kota Tangerang merupakan yang terpadat di Provinsi Banten

Penduduk Kota Tangerang pada tahun 2014 sebanyak 1.999.894 orang dengan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada perempuan

Indikator Kependudukan Kota Tangerang 2014

Kepadatan Penduduk Kota Tangerang 2014

0 4.000 8.000 12.000 16.000 20.000

19.757 19.678

12.568 14.648

8.605 10.693

13.198

8.426 15.642

14.728

8.431 6.961

15.772


(12)

Komposisi penduduk berdasarkan ke-lompok umur dapat digambarkan oleh piramida penduduk. Seperti tahun-tahun sebelumnya, piramida penduduk Kota Tangerang masih menunjukan bahwa penduduk Kota Tangerang banyak yang berusia muda. Hal ini terlihat dari bentuk piramida yang lebar di bagian tengah kemudian menyempit ke atas. Kelompok umur yang paling besar jumlahnya ada pada lompok umur 25-29 tahun, kemudian pada ke-lompok umur 30-34 tahun. Selain itu bentuk piramida menyempit di kelompok umur 10-14 tahun, hal ini bisa menggambarkan keberhasi-lan program Keluarga Berencana sekitar sepuluh tahunan yang lalu. Sedangkan ke-lompok umur yang penduduknya paling sedikit adalah kelompok umur 65-69 tahun.

Tingkat ketergantungan atau Dependency Ratio menggambarkan beban tanggungan ke-lompok usia produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Dependency Ratio Kota Tange-rang pada tahun 2014 tercatat sebesar 38,54 persen, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung beban sekitar 38 orang usia tidak produktif. Tingkat Dependency Ratio pada penduduk perempuan terlihat lebih tinggi pada penduduk laki-laki.

Selain berpenduduk paling banyak, Keca-matan Cipondoh mempunyai tingkat Dependen-cy Ratio paling tinggi di Kota Tangerang, yaitu mencapai 43,45 persen, hal ini menandakan dalam setiap 100 orang usia produktif me-nanggung beban sekitar 43 orang usia tidak produktif. Sedangkan tingkat Dependncy Ratio

terendah adalah Kecamatan Jatiuwung

(33,36%).

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Penduduk Usia Produktif dan Tidak Produktif Kota Tangerang

Tahun 2014

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

3

Piramida Penduduk Kota Tangerang 2014

PENDUDUK

Penduduk usia 25-29 tahun masih mendominasi

Kecamatan Cipondoh memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan ting-kat Dependency Ratio tertinggi

150.000 100.000 50.000 0 50.000 1 00.000 150.000 0 - 4

5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70+

Perempuan Laki-laki

Usia Laki-laki Perempuan Jumlah 0-14 260.937 250.198 511.135

15-64 739.215 704.329 1.443.544

65+ 21.146 24.069 45.215

Dependency

Ratio 38,16 38,94 38,54

2013 38,42 39,17 38,79


(13)

4

Banyaknya penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) terus meningkat selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 1,49 juta orang dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 1 juta orang.

Seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk di Kota Tangerang, jumlah

penduduk usia kerja juga semakin

meningkat. Dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah penduduk usia kerja mengalami tahun 2014 meningkat sebesar 8,76 persen, sedangkan angkatan kerjanya meningkat 8,70 persen.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK)

selama periode 2012-2014 cenderung

fluktuatif. Pada tahun 2012, TPAK Kota Tangerang sebesar 66,74 persen, kemudian naik menjadi 68,02 persen pada tahun 2013 dan turun lagi menjadi 67,00 persen di tahun 2014.

Peningkatan penduduk usia kerja

terkadang tidak dibareng dengan

peningkatan kesempatan kerja, sehingga masih terdapat pengangguran. Pada tahun 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 7,81 persen, sedikit menurun dari TPT tahun 2013 yang mencapai 8,62 persen. Sebagai kota industri dan jasa, lapangan usaha yang merupakan pekerjaan utama penduduk yang bekerja di Kota Tangerang tahun 2014 masih didominasi oleh sektor industri pengolahan (34%). Sedangkan lapangan usaha perdagangan (26%), jasa-jasa (20%), pertanian dan sektor lainnya mencapai 20%.

Berdasarkan status pekerjaan utama, 75,57 % pekerja berstatus sebagai buruh/ karyawan, dan 12,43% berstatus berusaha sendiri.

Statistik Ketenagakerjaan Kota Tangerang

Uraian 2012 2013 2014

Angkatan Kerja (juta orang) 0,92 0,98 1,00

TPAK (persen) 66,74 68,02 67,00

TPT (persen) 8,31 8,62 7,81

TKK (persen) 91,69 91,38 92,19

Usia Kerja (juta orang) 1,37 1,45 1,49

Komposisi Tenaga Kerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Kota Tangerang, 2014

Sumber : SAKERNAS 2014 Sumber : BPS Kota Tangerang

KETENAGAKERJAAN

Tingkat Pengangguran Tebuka (TPT) Kota Tangerang menurun

pada tahun 2014

Semakin terbukanya Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) yang mengakibat-kan Tingkat Pengangguran Tebuka (TPT) menurun

*** TAHUKAH ANDA

Pada tahun 2014 dari sejumlah pencari kerja yang ada, 97 persennya merupakan lulusan SMA/sederajat.

Pertani an 1% Industri

34%

Perdaga ngan

26% Jasa-jasa

20%

Lainnya 19%


(14)

Indikator kesuksesan dalam pendidikan antara lain ditunjukkan oleh beberapa indikator seperti Angka Melek Huruf (AMH), rata-rata lama sekolah dan angka partisipasi sekolah. Pada tahun 2014 besarnya AMH atau kemampuan baca tulisnya untuk penduduk berusia sepuluh tahun atau lebih di Kota Tangerang adalah 98,48 persen, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 98,48 persen. AMH Kota Tangerang lebih tinggi dibandingkan dengan AMH Provinsi Banten yang persentasenya sebesar 98,41 persen, tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan Kota Tangerang Selatan (99,73 persen).

Sama seperti tahun sebelumnya, rata-rata lama sekolah penduduk Kota Tangerang tahun 2014 mencapai 10,20 tahun atau setara dengan kelas 1 SMA. Hal ini menunjukkan program pemerintah wajib belajar 9 tahun sudah cukup berhasil. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Banten yang hanya sebesar 8,19 atau setara dengan kelas 2 SMP. Meskipun demikian, keberhasilan ini harus lebih ditingkatkan lagi sehingga rata-rata lama sekolah penduduk Kota Tangerang tidak hanya berhenti di kelas 1 SMA saja.

Indikator lain yang menunjukkan

keberhasilan pendidikan adalah Angka

Partisipasi Sekolah. APS menunjukkan besaran

penduduk usia sekolah yang sedang

bersekolah. APS merupakan ukuran daya serap, pemerataan, dan akses terhadap pendidikan, khususnya penduduk usia sekolah. APS tertinggi terjadi pada kelompok usia muda (7-12 tahun) dan cenderung menurun pada kelompok usia yang lebih tua (16-18 tahun).

Indikator Pendidikan Kota Tangerang

5

Perbandingan Angka Melek Huruf Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan,

2013-2014

Sumber : BPS Kota Tangerang Sumber : Data Hasil Olah Susenas 2013

PENDIDIKAN

Rata-rata Lama Sekolah hingga SMA kelas satu

Pencapaian indikator Angka Melek Huruf Kota Tangerang masih dibawah Kota Tangerang Selatan

Uraian 2012 2013 2014

Angka Melek Huruf

Penduduk >10 tahun (persen) 98,43 98,48 98,73 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,76 9,82 10,20 Angka Partisipasi Sekolah (persen)

- Usia 7-12 Tahun 99,05 99,57 99,60

- Usia 13-15 Tahun 93,33 98,24 98,21

- Usia 16-18 Tahun 68,00 74,95 70,17

95 96 97 98 99 100

Kota Tangerang Provinsi Banten Kota Tangse l Kota Cilegon

98,48 96,87

98,62 98,87

98,73 98,41

99 ,73 98,16

2014 2013


(15)

5

Pada tahun 2014, angka partisipasi sekolah penduduk usia 7-12 tahun tercatat sebesar 99,60 persen, sedangkan penduduk usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun tercatat masing-masing sebesar 98,21 persen dan 70,17 persen. Angka partisipasi sekolah pada tahun 2014 mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2013 pada kelompok usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun. Sedangkan pada kelompok usia 16-18 tahun angka partisipasi sekolah meningkat. Terlihat bahwa partisipasi masyarakat untuk ke pendidikan tingkat atas meningkat.

Dilihat dari sisi gender, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah penduduk laki-laki di usia 16-18 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan di kelompok usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun, APS perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan APS laki-laki. Pada tahun 2014, APS laki-laki pada kelompok usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun masing-masing sebesar 99,57 persen, 98,24 persen, dan 74,95 persen. Sedangkan untuk perempuan tercatat masing-masing sebesar 99,63 persen, 99,18 persen, dan 65,14 persen.

Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan ketersediaan fasilitasnya, dimana salah satu indikatornya adalah rasio murid-guru, yaitu rasio yang menggambarkan beban seorang guru dalam mengajar sekelompok murid. Di Kota Tangerang, rasio murid-guru untuk tingkat SMA dan SMK sebesar 12,63 dan 12,65. Sedangkan untuk tingkat SD dan SMP masing-masing sebesar 21,30 dan 17,15. Rasio Murid-Guru untuk semua jenjang pendidikan pada tahun ini menurun dibandingkan tahun 2013.

Angka Partisipasi Sekolah menurut Jenis Kelamin Kota Tangerang

2014 (persen)

Rasio Murid-Guru Kota Tangerang 2012-2014

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015 Sumber : Data Hasil Olah Susenas 2014

PENDIDIKAN

Tingkat Partisipasi Perempuan lebih tinggi di Pendidikan Dasar

Semakin tinggi tingkat partisipasi kaum perempuan untuk menempuh pendidikan, terutama pada kelompok usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun

Kelompok Usia Laki-laki Perempuan

- Usia 7-12 Tahun 99,57 99,63

- Usia 13-15 Tahun 98,24 99,18

- Usia 16-18 Tahun 74,95 65,14

L+P

99,60 98,21 70,17

*** TAHUKAH ANDA

Semakin tinggi tingkat pendidikan, Rasio Murid -Guru menjadi semakin rendah. Hal ini menun-jukkan semakin tinggi tingkat pendidikan jumlah muridnya semakin menurun.

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

SD SMP SMA SMK

19,92 17,59 9,98 11,06 22,00 21,00 16,00 13,00 21,3 0 17,15 12,63 12,65

2012 2013 2014


(16)

6

Jumlah fasilitas kesehatan di Kota

Tangerang pada tahun 2014 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013, yaitu terdapat 29 rumah sakit, 71 puskesmas, dan 1.070 posyandu yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Dari 29 rumah sakit yang ada, 2 rumah sakt dikelola oleh pemerintah dan 27 lainnya dikelola oleh pihak swasta. Sedangkan dari 71 puskesmas yang ada, terdiri dari 30 puskesmas tanpa rawat inap, 6 puskesmas pembantu dan 32 puskesmas keliling.

Salah satu program yang ada di

Pemerintah Kota Tangerang dalam rangka program pembangunan dan pengentasan kemiskinan adalah melakukan pentahapan keluarga sejahtera. Keluarga Sejahtera adalah untuk mengembangkan keluarga agar timbul rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang lebih baik

Terjadi penurunan jumlah keluarga pada tahapan keluarga Pra Sejahtera, yang semula 25.657 keluarga pada tahun 2012, menjadi 16.241 pada tahun 2014. Pada keluarga sejahtera tahap I, juga terjadi penurunan jumlah keluarga selama tiga tahun terakhir.

Sedangkan pada tahun 2014, terjadi

peningkatan jumlah keluarga pada kategori keluarga Sejahtera Tahap III.

Pada tahun 2014, jumlah bayi lahir mati meningkat dari 127 bayi pada tahun 2013 menjadi 218 bayi di tahun 2014. Kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) tahun ini menurun dari tahun sebelumnya, sedangkan bayi bergizi buruk tahun ini meningkat, semula 156 bayi menjadi 158 bayi bergizi buruk.

Statistik Kesehatan Kota Tangerang

Jumlah Bayi Lahir Mati, Bayi Berat Lahir Rendah, dan Gizi Buruk Tahun 2012-2014

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2014 Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2014

Uraian 2012 2013 2014

Fasilitas Kesehatan

Rumah Sakit 27 28 29

Puskesmas 64 68 71

Posyandu 1.045 1.061 1.070

Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera

Pra Sejahtera 25.657 22.305 16.241

Sejahtera Tahap I 58.401 49.487 42.136

Sejahtera Tahap II 116.680 130.597 139.610

31 127 218 143 156 158 647 444 351 0 100 200 300 400 500 600 700 0 50 100 150 200 250

2012 2013 2014

Lahir Mati Gizi Buruk BBLR

KESEHATAN

Kasus Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) menurun

Meskipun fasilitas kesehatan bertambah, namun kejadian bayi lahir mati dan gizi buruk meningkat


(17)

Pada tahun 2014 lebih dari separuh atau sekitar 53,2 persen rumah tangga di Kota Tangerang sudah menempati bangunan tempat

tinggal milik sendiri. Sedangkan yang

menempati rumah sewa tercatat sebanyak 34,7 persen. Selebihnya (11,78 persen) menempati bangunan tempat tinggal dengan status kontrak, bebas sewa, rumah dinas, dan lainnya. Persentase rumah tangga yang menempati bangunan rumah milik sendiri cenderung meningkat walaupun tidak terlalu signifikan.

Dilihat dari jenis atap terluas, persentase rumah tangga yang menggunakan genteng tercatat sebanyak 58,3 persen dan yang menggunakan asbes sebanyak 36,2 persen.

Selain dari sisi kualitas bangunan, fasilitas perumahan seperti akses terhadap sumber air bersih, penerangan, dan fasilitas tempat buang air besar juga menentukan kualitas perumahan. Pada tahun 2014, sebagian besar rumah tangga di Kota Tangerang menggunakan air kemasan bermerk dan air isi ulang sebagai sumber utama air minum dengan persentase mencapai 73,9 persen. Sedangkan yang

menggunakan sumur bor/pompa tercatat

sebesar 20,4 persen, sisanya 5,7 persen menggunakan ledeng meteran/eceran dan sumber-sumber lainnya.

Akses rumah tangga terhadap fasilitas

tempat buang air besar di satu sisi

menunjukkan perkembangan yang positif

ditandai dengan meningkatnya rumah tangga yang memiliki tempat buang air besar sendiri, tetapi di sisi lain persentase rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas tempat buang air besar juga meningkat.

Statistik Perumahan Kota Tangerang (persen)

7

Sumber : Hasil Olah Susenas 2013 Sumber : Hasil Olah Susenas 2013

PERUMAHAN

Sebagian besar rumah tangga di Kota Tangerang menggunakan air kemasan bermerk dan air isi ulang sebagai sumber air minum.

Persentase Rumahtangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar

Kota Tangerang, 2014

Uraian 2012 2013 2014

Status Penguasaan Rumah

Milik Sendiri 59,9 58,2 53,5

Sewa 28,9 30,4 34,7

Lainnya 11,2 11,4 11,78

Jenis Atap Terluas

Genteng 67,0 59,2 58,3

Asbes 26,9 36,0 36,2

Lainnya 6,1 4,8 5,53

Sumber Air Minum

Air Kemasan/ Isi Ulang 59,2 68,0 73,9 Ledeng Meteran/ Eceran 10,3 8,6 3,45 Sumur Bor/ Pompa 28,1 23,0 20,38

Lainnya 2,4 0,4 2,25

84,15

13,74

1,69 0,42 86,11

11,88

1,61 0,39 0

20 40 60 80 100

Sendiri Bersama Umum Tidak Ada

2013 2014


(18)

KETENAGAKERJAAN

Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja

rendah.

8

Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dengan melihat perkembangan angka IPM tiap tahun, angka IPM Kota Tangerang hanya mengalami sedikit peningkatan dari 74,57 pada tahun 2012 menjadi 75,04 pada tahun 2013, dan sedikit meningkat pada tahun 2014 menjadi

75,87. Lambatnya kenaikan IPM dapat

dipahami, mengingat dampak dari investasi di bidang kesehatan dan pendidikan khususnya terhadap indikator penyusun IPM terlihat secara nyata dalam jangka panjang.

Berdasarkan unsur pembentuk Indikator Pembangunan Manusia, Angka Harapan Hidup penduduk Kota Tangerang tahun 2014 sebesar 71,09 tahun. Artinya rata-rata masa hidup penduduk di Kota Tangerang adalah 71 tahun. Sedangkan besarnya pengeluaran per kapita penduduk Kota Tangerang adalah 545,68 ribu rupiah. Nilai ini lebih rendah dari tahun 2013 yang mencapai 652,08 ribu rupiah.

Dalam tiga tahun belakangan ini jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang semakin menurun. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2012 mencapai 107 ribu orang, dan mengalami penurunan pada tahun 2013, lalu menurun lagi pada tahun 2014 menjadi 98.763 orang.

Sedangkan secara persentase jumlah

penduduk miskin selama tiga tahun terakhir juga semakin menurun.

Indeks Pembangunan Manusia Kota Tangerang

Sumber : BPS Kota Tangerang

PEMBANGUNAN MANUSIA

Selama 5 tahun terakhir, IPM Kota Tangerang meningkat

Pada tahun 2014, IPM Kota Tangerang sebesar 75,87 lebih tinggi dibanding dengan Provinsi Banten yang hanya sebesar 69,89

*** TAHUKAH ANDA

IPM Kota Tangerang merupakan yang tertinggi kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang Selatan.

73,69

74,15

74,57

75,04 75,87

72,4 72,8 73,2 73,6 74 74,4 74,8 75,2 75,6 76 76,4

2010 2011 2012 2013 2014

Indikator Kemiskinan Kota Tangerang

Uraian 2012 2013 2014

Jumlah Penduduk Miskin ( orang) 107.000 103.071 98.763

Persentase Penduduk Miskin (%) 5,55 5,26 4,91

Angka Harapan Hidup (tahun) 68,44 68,56 71,09

Pengeluaran per Kapita (ribu/tahun) 648,93 652,08 545,68

Indeks Pembangunan Manusia 74,57 75,04 75,87

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015


(19)

9

Sebagai kota yang berkonsentrasi pada sektor industri, Kota Tangerang memiliki luas lahan pertanian yang relatif kecil dan terus mengalami penyusutan setiap tahunnya.

Pada tahun 2014, luas panen padi hanya sebesar 1.124 ha. Nilai ini sedikit meningkat dibanding tahun 2013, yang hanya mencapai 969 ha. Produksi padi pada tahun ini juga meningkat dari 5.701,6 ton menjadi 6.461,5 ton pada tahun ini. Untuk jenis tanaman pangan lainnya, hanya ubi kayu dan ubi jalar yang memiliki luas panen, masing-masing sebesar 2 ha dan 4 ha. Namun dengan produktifitas yang rendah, hasil panen kedua tanaman tersebut tidak terlihat jelas nilainya.

Tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan memiliki produksi yang lebih

tinggi dibandingkan tanaman pangan.

Beberapa jenis sayuran yang berproduksi di Kota Tangerang antara lain tanaman sayuran semusim seperti bayam, kangkung, dan petsai. Sedangkan untuk buah-buahan adalah papaya, pisang, jambu air, jambu biji dan manga. Terdapat juga produksi tanaman hias di Kota Tangerang, seperti tanaman soka, palem, dan adenium.

Secara umum produksi daging pada selama tiga tahun terakhir cukup fluktuatif. P4 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2012. Jumlah produksi daging yang meningkat pada tahun 2013 adalah daging babi, dari 24,4 ton tahun 2012 menjadi 1.116 ton di tahun 2013. Sedangkan produksi daging yang semula meningkat drastis di tahun lalu, tahun ini mengalami penurunan yaitu produksi daging sapi dan ayam ras pedaging.

Statistik Tanaman Pangan Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2014 Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2014

PERTANIAN

Produksi tanaman padi mulai meningkat pada tahun 2014

Produksidaging sapi dan ayam pedaging menurun sedangkan produksi daging babi meningkat

Perkembangan Produksi Daging Kota Tangerang, 2011-2013 (dalam ton)

Jenis Tanaman 2012 2013 2014 PADI

- Luas Panen (hektar) 1.302 969 1.124

- Produksi ( ton) 7.613,60 5.701,60 6.461,5 JAGUNG

- Luas Panen (hektar) 0 0 0

UBI KAYU

- Luas Panen (hektar) 2 0 2

- Produksi ( ton) 18 0 0

- Produksi (ton) 0 0 0

UBI JALAR

- Luas Panen (hektar) 3 0 4

- Produksi (ton) 20 0 0

5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

Daging Sapi Daging Kambing

Daging Babi Daging Ayam Buras

Daging Ayam Pedaging

2012 2013 2014

http://tangerangkota.bps.go.id


(20)

Jumlah angkatan kerja cukup banyak, tapi kesempatan kerja

rendah.

10

Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang dominan terhadap perekonomian di Kota Tangerang. Peranan sektor ini mencapai 34,37 persen. Namun banyaknya perusahaan IBS pada tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. Pada tahun 2014, jumlah IBS tercatat sebanyak 559 perusahaan yang terdiri dari 275 perusahan industri besar dan 284 perusahaan industri sedang. Kategori industri pengolahan yang paling jumlahnya adalah Industri Karet, Barang

Dari Karet dan Plastik sebanyak 84

perusahaan.

Seiring menurunnya jumlah perusahaan IBS, penyerapan tenaga kerja juga menurun. Semula terserap 180.509 pada tahun 2013, turun menjadi 167.017 pada tahun 2014. Industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah industri pakaian jadi dan industri kuit, barang dari kulit dan alas kaki.

Berdasarkan lokasi persebaran perusahaan, jumlah perusahaan industri besar sedang terbanyak berada di Kecamatan Jatiuwung

(36,31 persen), kemudian diikuti oleh

kecamatan Periuk (15,56 persen), kecamatan Karawaci (9,66 persen), kecamatan Cibodas (8,94 persen), kecamatan Batuceper (7,51 persen), kecamatan Neglasari (8,23 persen), kecamatan Cipondoh (4,47 persen), kecamatan Benda (3,04 persen), kecamatan Tangerang (2,68 persen), kecamatan Pinang (1,60 persen), kecamatan Karang Tengah (1,61 persen), kecamatan Larangan (0,89 persen) dan kecamatan Ciledug (0,18 persen).

Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Tangerang

Persentase Perusahaan menurut Kecamatan di

Kota Tangerang, 2014

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2014

INDUSTRI PENGOLAHAN

Jumlah Industri Besar Sedang menurun pada tahun ini

Sebanyak 203 perusahaan IBS terdapat di Kecamatan Jatiuwung

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2014

Uraian 2012 2013 2014

Perusahaan Total 563 563 559

Industri Besar 275 277 275

Industri Sedang 288 286 284

Tenaga Kerja 177.702 180.509 167.017

Ciledug 0,18%

Larangan 0,89% Karang

Tengah 0,89%

Cipondoh 4,47% Pinang

1,61%

Tangerang 2,68%

Karawaci 9,66%

Jatiuwung 36,31% Cibodas

8,94% Periuk 15,56% Neglasari

8,23%

Batuceper 7,51%

Benda 3,04%


(21)

11

Pada tahun 2014, di Kota Tangerang terdapat 38 hotel terdiri dari 17 hotel berbintang dan 21 hotel non bintang. Jumlah hotel berbintang bertambah 8 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan untuk hotel non bintang turun menjadi 21 hotel. Jumlah kamar yang tersedia dari seluruh unit akomodasi tersebut sebanyak 2.993 kamar meningkat 8,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 1.847 kamar. Seiring dengan adanya penambahan unit akomodasi untuk hotel bintang, jumlah kamar

yang tersedia oleh hotel bintang juga

mengalami peningkatan dari 1.022 kamar pada tahun 2013 menjadi 2.284 kamar pada tahun 2014. Sedangkan pada hotel non bintang, terjadi penurunan jumlah kamar, dari 825 kamar menjadi 709 kamar.

Terjadi juga penurunan jumlah tamu menginap di hotel pada tahun 2014. Besarnya penurunan sebanyak 8,78 persen. Semula 423.135 tamu menginap turun menjadi 386.004 tamu pada tahun 2014.

Kota Tangerang memiliki beberapa objek wisata, terutama wisata budaya berupa bangunan bersejarah yang berjumlah 13 unit. Bangunan bersejarah ini sebagian besar berada di Kecamatan Tangerang. Untuk mendukung perkembangan wisata diperlukan

ketersediaan sarana dan fasilitas yang

memberikan kenyamanan kepada wisatawan. Pada tahun 2014, tercatat sebanyak 92 usaha perjalanan wisata, 414 restoran, 7 Bar/Pub/ Karaoke, 4 Bioskop, dan 15 pusat perbelanjaan di Kota Tangerang.

Statistik Hotel Kota Tangerang

Statistik Pariwisata Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

HOTEL DAN PARIWISATA

Jumlah hotel berbintang dan non bintang meningkat

Tamu yang menginap berjumlah 386.004 orang, menurun 8,76 per-sen dibandingkan dengan tahun 2013

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

Uraian 2012 2013 2014

Akomodasi (unit)

Hotel Berbintang 8 9 17

Hotel Non Bintang 22 22 21

Total 30 31 38

Jumlah Kamar (unit)

Hotel Berbintang 920 1.022 2.284

Hotel Non Bintang 761 825 709

Total 1.681 1.847 2.993

Jumlah Tamu (orang)

Asing 71.151 63.419 41.453

Domestik 282.716 359.716 344.551 Total 353.867 423.135 386.004

Uraian 2014

Objek Wisata (unit)

Wisata Tirta 9

Wisata Alam 0

Bangunan Bersejarah 13

Makam Sejarah 3

Unit Usaha Pendukung Pariwisata

Usaha Perjalanan Wisata 92

Restoran/ Rumah Makan 414

Bar/Pub/Karaoke 7

Pusat Perbelanjaan 15

Spa/ Salon Kecantikan 105

Rumah Bilyar 28

Museum 1

Wisata Lainnya 13

Bioskop 4


(22)

12

Salah satu penunjang perekonomian di Kota Tangerang adalah sektor Transportasi dan Pergudangan. Namun pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah penerbangan baik domestik dan internasional. Banyaknya penerbangan domestik adalah 299 ribu penerbangan, atau

turun 3,86 persen, dan penerbangan

internasional adalah 70 ribu penerbangan, atau turun 12,50 persen.

Pada tahun 2014, jumlah penerbangan yang datang maupun berangkat dari bandara ini mencapai 367 ribu pesawat, terdiri dari penerbangan domestik 299 ribu pesawat dan penerbangan internasional 70 ribu pesawat. Sedangkan banyaknya penumpang yang naik maupun turun mencapai 54 juta orang, terdiri dari penumpang domestik dan internasional masing-masing sebesar 42 juta orang dan 12 juta orang. Banyaknya barang yang diangkut mencapai 614 ribu ton yang terdiri dari 311 ribu ton untuk penerbangan domestik dan 303 ribu ton untuk tujuan internasional.

*** TAHUKAH ANDA

Pada tahun 2014, jumlah pos domestik yang datang maupun berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta tercatat sebesar 1.525 ton sedangkan pos internasional tercatat sebesar 2.078 ton.

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Jumlah penerbangan menurun pada tahun 2014

Penerbangan domestik menurun 3,86 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sedangkan penerbangan internasional menurun 12,50 persen

Perkembangan Jumlah Penerbangan Di Bandara Soekarno Hatta Kota Tangerang (ribu pesawat)

Statistik Transportasi Udara Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

301 311

299

73 80 70

0 50 100 150 200 250 300 350

2012 2013 2014

domestik internasional

Uraian 2012 2013 2014

Jumlah Penerbangan (ribu pesawat)

- Domestik 301 311 299

- Internasional 73 80 70

Jumlah Penumpang (juta orang)

- Domestik 42 44 42

- Internasional 11 12 12

- Domestik 323 320 311

- Internasional 312 338 303

Jumlah Kargo (ribu ton)


(23)

12

Selain angkutan udara, angkutan darat merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam menunjang kelancaran

transportasi di Kota Tangerang. Angkutan kereta api dan jalan tol yang menghubungkan Kota Tangerang dengan beberapa daerah di

Ibukota sangat mendukung kelancaran

mobilitas para pekerja ulang alik yang memang sebagian besar bertempat tinggal di kota-kota penyangga Ibukota termasuk Kota Tangerang. Pada tahun 2014 pengguna kereta api meningkat 55,97 persen dibandingkan tahun 2013.

Di kota Tangerang pada tahun 2014 terdapat jalan sepanjang 1.446.226 km yang terdiri dari 16.176 km jalan negara, 27.410 km jalan provinsi dan 1.402.640 km jalan kota. Begitupun dengan jumlah kendaraan bermotor berbagai jenis yang mengalami peningkatan sangat pesat. Pada tahun 2014, untuk kendaraan , jeep, mini bis, dan truck meningkat masing-masing sebesar 5,25 persen, 9,55 persen dan 12,97 persen. Sedangkan sepeda motor berkurang 4,07 persen hingga menjadi 481.966 unit.

Sepanjang tahun 2013-1, rumah tangga

pengguna telepon genggam semakin

meningkat. Dari 96,02 persen menjadi 96,92 persen di tahun 2013. Sebaliknya persentase rumah tangga yang memiliki telepon rumah

semakin berkurang. Pada tahun 2012

persentasenya sebesar 12,32 persen,

kemudian menurun menjadi 10,16 persen di tahun 2013.

*** TAHUKAH ANDA

Di Kota Tangerang terdapat 9 surat kabar lokal, 5 stasiun radio lokal, dan 3 stasiun tv lokal.

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api sebanyak 55,97 persen

Statistik Transportasi Darat Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Uraian 2013 2014

Panjang Jalan (km)

- Jalan Negara 16.176 16.176

- Jalan Provinsi 27.410 27.410

- Jalan Kota 1.402.640 1.402.640

Jumlah Kendaraan (unit)

- Sedan dan Sejenisnya 13.188 14.533

- Jeep dan sejenisnya 5.789 6.876

- Mini Bis dan sejenisnya 62.024 73.613

- Mikro Bis dan sejenisnya 1.109 1.226

- Bis dan sejenisnya 412 417

- Pick up dan sejenisnya 10.917 12.772

- Truck dan sejenisnya 12.110 13.785

- Sepeda Motor 481.966 525.420

Angkutan Kereta Api

- Penumpang (orang) 2.869.256 4.475.265

0 20 40 60 80 100

Telepon Kabel HP

2012 2013

Persentase Rumah Tangga Pengguna Telepon Kabel dan HP

Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

http://tangerangkota.bps.go.id


(24)

Jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh perbankan di Kota Tangerang sampai dengan akhir tahun 2014 mencapai 49,004 triliun rupiah yang terdiri dari tiga jenis simpanan, yaitu giro, simpanan berjangka, dan tabungan. Nilai masing-masing jenis simpanan yaitu 11,92 triliun rupiah, 14,83 triliun rupiah, dan 22,05 triliun rupiah.

Total pinjaman yang disalurkan oleh perbankan di Kota Tangerang sampai akhir tahun 2013 mencapai 36,88 triliun rupiah atau meningkat 7,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dilihat menurut jenis penggunaannya, nilai pinjaman untuk konsumsi menempati porsi yang paling banyak yaitu sebesar 56 persen atau 17,69 triliun rupiah,

sedangkan pinjaman untuk investasi

merupakan yang paling kecil yaitu sebesar 12 persen atau 3,76 triliun rupiah. Sama dengan tahun sebelumnya dimana pinjaman untuk konsumsi mengambil porsi yang paling besar hingga mencapai 61 persen di tahun 2012.

Nilai investasi penanaman modal asing (PMA) tahun 2014 mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2013, realisasi nilai PMA di Kota Tangerang tercatat sebesar 74,45 miliar US$ dengan jumlah proyek sebanyak 14 proyek. Sedangkan pada tahun 2012 terdapat 5 proyek dengan nilai 8,04 miliar US$. Tahun 2013 di Kota Tangerang terdapat investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebanyak 7 proyek dengan nilai sebesar 154,69 trilyun rupiah.

Jumlah koperasi di Kota Tangerang pada tahun 2014 sebanyak 1.049 unit, dengan jumlah anggota sebanyak 169.280 orang.

13

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2014 Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2014

PERBANKAN DAN INVESTASI

Kredit untuk konsumsi sedikit menurun

Total kredit yang disalurkan perbankan ke Kota Tangerang sampai akhir tahun 2014 mencapai 442,56 triliun rupiah, 32% untuk

pinjaman modal, 12% untuk investasi dan 56% untuk konsumsi.

Komposisi Pinjaman Bank Umum menurut Penggunaan di Kota Tangerang

(triliun rupiah)

Uraian Jumlah Proyek Nilai Investasi

PMA (miliar US$) 2 8,62

PMDN (triliun rupiah) 7 154,69

Realisasi Nilai Investasi Kota Tangerang 2013

*** TAHUKAH ANDA

Pada tahun 2013, sektor Jasa-jasa dunia usaha mengambil porsi hampir 14 persen dari total pinjaman yang disalurkan oleh kalangan perbankan di Kota Tangerang. Jumlah ini naik lebih dari 14,55 persen bila dibandingkan tahun 2012.

3 2 %

1 3 % 5 5 %

2 0 1 4

32% 12% 56 %

2013

M odal Kerja Inves tasi Konsumsi


(25)

Di Kota Tangerang, angka inflasi bulanan pada tahun 2014 terlihat sangat berfluktuasi. Inflasi tertinggi sebesar 3,32 persen terjadi pada bulan Juli, sedangkan deflasi terjadi pada

bulan Maret sebesar –0,12 persen. Bila

diperhatikan, laju inflasi pada triwulan pertama 2014 cenderung turun, kemudian naik pada bulan April yang kemudian lajunya naik lagi sampai dengan inflasi tertinggi pada bulan Juli. Kemudian turun di titik terendah pada bulan September.

Pada tahun 2014 terjadi kenaikan inflasi dari 10,02 di tahun 2013 menjadi 10,03 di tahun 2014. Namun pada semester I - 2015 tingkat stabilisasi harga semakin menaik yang ditandai dengan naiknya laju inflasi pada semester I -2015 yaitu mencapai 8,85 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 47,70 persen.

Bila dilihat menurut penyebabnya,

menurunnya stabilisasi tingkat harga di Kota Tangerang pada periode 2014 - Juni 2015 disebabkan oleh kelompok Makanan Jadi dan

Perumahan. Hal ini ditunjukkan oleh

meningkatnya laju inflasi kelompok

pengeluaran tersebut pada Juni 2015 (y on y)

dibandingkan dengan tahun 2014. Pada Juni 2014, laju inflasi kelompok Makanan Jadi sebesar 4,42 persen, dan Perumahan sebesar 3,68 persen.

Laju Inflasi Bulanan Kota Tangerang 2014

14

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

HARGA-HARGA

Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juli 2014

Puncak inflasi di tahun 2014 terjadi pada bulan Juli seiring momen awal tahun ajaran baru dan masuknya bulan suci Ramadhan

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

Laju Inflasi Tahunan Kota Tangerang (persen)

Tahun Laju Inflasi

2013 10,02

2014 10,03

Juni 2015 (y on y) 8,85

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Tangerang (persen)

1,22 0,86 -0,18 0,3 0 ,09 0,25 3, 32 0,89 0,5 2 1,23 1,32 2,39 -0,5 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

3,16 0,74 1,28 0,43 0,14 0,09 7,12 1,19 4,42 3,68 1,31

1,82 2,1 1,62

0 2 4 6 8 2014 Juni 2015

http://tangerangkota.bps.go.id


(26)

Pada tahun 2014, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk Kota Tangerang mencapai 1.163.719 rupiah, meningkat 26,62 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 853.155 rupiah. Bila dibandingkan dengan laju inflasi yang hanya 10,02 persen, maka pengeluaran per kapita penduduk Kota Tangerang pada tahun 2013 ini mengalami peningkatan rata-rata sebesar0,15 persen.

Bila dilihat berdasarkan golongan

pengeluaran per kapita, persentase penduduk dengan pengeluaran per kapita diatas 999.999 rupiah merupakan yang terbanyak dengan persentase mencapai 40,32 persen. Penduduk dengan pengeluaran per kapita antara 300.000 - 499.999 ke atas mengalami penurunan dari 30,35 persen menjadi 13,20 persen di tahun 2013.

Selain besaran tingkat pendapatan, tingkat kesejahteraan penduduk juga dapat dilihat dari

pola pengeluarannya. Semakin tinggi

pendapatan seseorang, selain berdampak pada besarnya tingkat pengeluaran juga berdampak pada terjadinya pergeseran pola pengeluaran

konsumsi makanan kepada pengeluaran

konsumsi bukan makanan. Selama periode

tahun 2011-2013 pengeluaran konsumsi

makanan cenderung terus menurun yang berakibat pada meningkatnya pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan. Tetapi tahun 2012, pengeluaran konsumsi makanan dan bukan makanan hampir berimbang.

Pada tahun 2013, tercatat pengeluaran konsumsi makanan mengambil porsi sebesar 43,43 persen. Sedangkan pengeluaran untuk konsumsi bukan makanan mencapai 56,57 persen.

Persentase Penduduk Kota Tangerang menurut Golongan Pengeluaran per Kapita

15

Sumber : BPS Kota Tangerang Sumber : BPS Kota Tangerang

PENGELUARAN PENDUDUK

Di Kota Tangerang persentase penduduk dengan

penge-luaran per kapita diatas 999.999 adalah yang terbanyak yaitu

mencapai 51,33 persen

Distribusi Pengeluaran per Kapita Sebulan menurut Kelompok Barang

Kota Tangerang

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

2011 2012 2013

46,22 50,6 43,43

53,78 49,4 56,57

Makanan Non Makanan

Gol. Pengeluaran 2013 <300.000 9,41

300.000 - 499.999 13,20

500.000 - 749.999 20,27

750.000 - 999.999 16,80

>999.999 40,32

2014 0,38

12,35

19,45

16,50

51,33


(27)

16

PERDAGANGAN

Di Kota Tangerang terdapat 30 pasar dan 2.485 kios/toko

Pasar tradisional paling banyak berada di Kecamatan Cipondoh, se-dangkan Kecamatan Tangerang memiliki pertokoan paling banyak

Jumlah Pasar, Toko/Kios, LOS dan Lapak per Kecamatan di Kota Tangerang, 2014

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2014

Banyaknya sarana perekonomian seperti bangunan pasar, toko/kios, LOS dan lapak perdagangan menunjukkan besarnya transaksi ekonomi berupa jual beli berbagai macam barang kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2013 terdapat 30 pasar yang menyebar di sebelas kecamatan. Ada 8 pasar yang dikelola pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini PD Pasar, dan 22 pasar dikelola oleh pihak swasta. Sedangkan untuk jumlah toko/kios paling banyak ada di Kecamatan Tangerang, yaitu sebanyak 470 toko/kios, kemudian ada 325 toko/kios di Kecamatan Cibodas dan 136 toko/ kios di Kecamatan Karawaci.

Selama tahun 2013, Badan Pelayanan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPPMPT) Kota Tangerang menerbitkan Tanda Dagang Perusahaan (TDP) sebanyak 3.107 TDP, yang terdiri dari 1.457 PT, 798 CV, 25 Koperasi, dan 827 PO. Banyaknya TDP yang dikeluarkan tahun ini meningkat 17 persen dari tahun 2012.

Sedangkan SIUP yang diterbitkan sebanyak 2.650 terdiri dari perusahaan kecil sebanyak 1.857, perusahaan menengah 718, dan perusahaan besar sebanyak 76.

*** TAHUKAH ANDA

Pada tahun 2014, di Kota Tangerang terdapat 10.079 unit Usaha Kecil Menengah (UKM). Jumlah UKM paling banyak terdapat di Kecamatan Cibodas yaitu 3.839 unit usaha atau mencapai 38,09 persen.

Banyaknya Penerbitan TDP Kota Tangerang 2012—2014

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2014 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

PT CV Koperasi PO

880 759 152 853 1457 798 25 827 1.7 61 879 23 686

2012 2013 2014

Kecamatan Toko/

Kios LOS Lapak

1. Ciledug 0 35 173

2. Larangan 0 0 0

3. Karang Tengah 0 0 0

4. Cipondoh 80 90 155

5. Pinang 0 0 0

6. Tangerang 1756 234 577

7. Karawaci 341 201 350

8. Jatiuwung 0 0 0

9. Cibodas 248 102 0

10. Periuk 60 45 99

11. Batuceper 0 0 0

12. Neglasari 0 0 0

13. B e n d a 0 0 0

Jumlah 2485 707 1354

Pasar 4 1 -5 1 4 3 2 2 4 3 -1 30

http://tangerangkota.bps.go.id


(28)

PDRB merupakan nilai tambah bruto dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dari berbagai aktivitas ekonomi di suatu wilayah.

Nilai PDRB Kota Tangerang pada tahun 2014 baik yang dihitung atas dasar harga berlaku maupun harga konstan tahun 2010, terlihat mengalami kenaikan dibanding dengan

tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan ini

mencerminkan adanya peningkatan produksi barang dan jasa yang dihasilkan serta kenaikan harga produksinya di Kota Tangerang. Pada tahun 2014 laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 17,70 persen.

Secara riil, pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada tahun 2014 adalah 6,17 persen. Nilai ini sedikit melambat dibandingkan dibandingkan tahun 2012 dan 2013 yang tumbuh 7,07 persen dan 6,73 persen.

Kinerja perekonomian Kota Tangerang

sebagian besar ditunjang oleh sektor industri

pengolahan yang tersebar di seluruh

kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Pada

tahun 2014, kontribusi sektor industri

pengolahan terhadap pembentukan PDRB Kota Tangerang mencapai 34,37 persen. Disusul sektor Transportasi dan Pergudangan 25,68 persen.

*** TAHUKAH ANDA

Kota Tangerang memberikan kontribusi sebesar 25,47 persen dalam pembentukan PDRB Provinsi Banten tahun 2014.

17

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015 Distribusi Persentase PDRB ADHB

Menurut Lapangan Usaha Kota Tangerang, 2014 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi

Kota Tangerang

Sumber : Kota Tangerang dalam Angka 2015

*** TAHUKAH ANDA

Perekonomian Kota Tangerang didominasi oleh lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 34,37 persen.

PENDAPATAN REGIONAL

Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 6,17 persen

Ekonomi Kota Tangerang pada tahun 2014 tumbuh 6,17 persen, melambat dibandingkan tahun 2012 dan 2013 yang tumbuh 7,07 persen dan 6,73 persen.

Uraian 2012 2013 2014

PDRB ADHB (miliar Rp) 83.648,13 94.241,19 110.922,63 PDRB ADHK (miliar Rp) 76.945,93 82.125,48 87.188,94 PDRB /Kapita ADHB

(juta Rp) 43,92 48,27 55,46

Pertumbuhan Ekonomi

(persen) 7,07 6,73 6,17

Industri 34%

Transp& Perguda ngan

26% PBE

11% Lainnya

29%


(29)

Untuk melihat kondisi perekonomian Kabupaten/Kota lain di Provinsi Banten, tabel disamping menunjukkan adanya ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup besar pada PDRB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku). Pada tahun 2014 PDRB ADHB tertinggi oleh Kota Tangerang sebesar 110,92 triliun rupiah. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Tangerang (93,31 triliun rupiah) dan Kota Cilegon (70,45 triliun rupiah). Nilai PDRB terendah dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang (18,46 triliun rupiah).

Tingkat kemakmuran penduduk dapat dilihat dari nilai PDRB per Kapita. Kota Cilegon memiliki PDRB per kapita tertinggi di Banten, yaitu mencapai 173,81 juta rupiah. Sedangkan Kota Tangerang hanya mencapai 55,46 juta rupiah. Kabupaten Lebak memiliki PDRB pe kapita terendah yaitu 14,98 juta rupiah.

Selain indikator ekonomi, ada beberapa indikator terpilih yang dapat dibandingkan seperti Angka Harapan Hidup (AHH), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), memperlihatkan Kota Tangerang Selatan merupakan daerah tingkat II yang memiliki capaian tertinggi di antara kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Sedangkan Kabupaten Lebak mencatat

capaian paling rendah untuk indikator angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia, sementara LPE paling rendah dicapai oleh Kabupaten Pandeglang.

*** TAHUKAH ANDA

Pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada tahun 2014 mencapai 6,17 persen, masih dibawah capaian Kota Tangerang Selatan, dan Kota Cilegon.

18

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015 Perbandingan PDRB Kabupaten/Kota

Provinsi Banten

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih Provinsi Banten, 2014

1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 56,00 61,00 66,00 71,00 76,00 81,00

AHH IPM LPE

Uraian 2011 2012 2013 PDRB ADHB (triliun rupiah)

Kab. Pandeglang 15,12 16,46 18,46 Kab. Lebak 15,13 16,74 18,87 Kab. Tangerang 72,30 81,68 93,31 Kab. Serang 42,04 46,16 52,26 Kota Tangerang 83,65 94,24 110,92 Kota Cilegon 55,41 61,97 70,45 Kota Serang 15,51 17,52 20,02 Kota Tangerang Selatan 39,07 44,61 51,23 PDRB per Kapita (juta rupiah)

Kab. Pandeglang 12,89 13,91 15,53 Kab. Lebak 12,24 13,41 14,98 Kab. Tangerang 23,66 25,87 28,58 Kab. Serang 29,24 31,81 35,72 Kota Tangerang 43,92 48,27 55,46 Kota Cilegon 141,65 155,57 173,81 Kota Serang 25,58 28,31 31,72 Kota Tangerang Selatan 28,02 30,91 34,31

PERBANDINGAN REGIONAL

PDRB per kapita Kota Tangerang kedua tertinggi di Banten.

PDRB per kapita paling tinggi dicapai oleh Kota Cilegon, sedangkan paling rendah dicapai oleh Kabupaten Lebak

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015


(30)

LAMPIRAN

TABEL


(31)

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total

1. Ciledug 88.532 84.733 173.265

2. Larangan 94.087 90.890 184.977

3. Karang Tengah 66.472 65.119 131.591

4. Cipondoh 132.887 129.463 262.350

5. Pinang 94.446 91.339 185.785

6. Tangerang 86.879 81.965 168.844

7. Karawaci 89.331 88.576 177.907

8. Jatiuwung 64.242 57.178 121.420

9. Cibodas 75.574 74.746 150.320

10. Periuk 71.917 68.586 140.503

11. Batuceper 50.399 47.235 97.634

12. Neglasari 58.107 53.823 111.930

13. B e n d a 48.425 44.943 93.368

Tabel 8.1. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Menurut Kecamatan, 2014


(32)

Tabel 8.2. Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten, 2014

Kabupaten/Kota Indeks

Kesehatan

Indeks Penge-tahuan

Indeks Penge-luaran

IPM Peringkat

Pandeglang

66,02

58,67

61,71

62,06

7

Lebak

70,58

52,47

63,23

61,64

8

Tangerang

75,35

59,69

74,84

69,57

5

Serang

66,29

56,61

69,79

63,97

6

Kota Tangerang

78,60

69,72

79,69

75,87

2

Kota Cilegon

70,54

68,51

75,85

71,57

3

Kota Serang

72,66

62,88

75,94

70,26

4

Kota Tangerang

Se-latan

80,17

76,26

81,20

79,17

1

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015


(33)

(34)

D A T A

BPS KOTA TANGERANG

Jl. M. Noer Radji No.28, Tangerang, 15114 Telepon (021) 55792858, Faks. (021) 55792858 E-mail: bps3671@mailhost.bps.go.id

Website: http/www.tangerangkota.bps.go.id

MENCERDASKAN BANGSA


(1)

Untuk melihat kondisi perekonomian Kabupaten/Kota lain di Provinsi Banten, tabel disamping menunjukkan adanya ketimpangan akibat variasi nilai yang cukup besar pada PDRB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku). Pada tahun 2014 PDRB ADHB tertinggi oleh Kota Tangerang sebesar 110,92 triliun rupiah. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Tangerang (93,31 triliun rupiah) dan Kota Cilegon (70,45 triliun rupiah). Nilai PDRB terendah dimiliki oleh Kabupaten Pandeglang (18,46 triliun rupiah).

Tingkat kemakmuran penduduk dapat dilihat dari nilai PDRB per Kapita. Kota Cilegon memiliki PDRB per kapita tertinggi di Banten, yaitu mencapai 173,81 juta rupiah. Sedangkan Kota Tangerang hanya mencapai 55,46 juta rupiah. Kabupaten Lebak memiliki PDRB pe kapita terendah yaitu 14,98 juta rupiah.

Selain indikator ekonomi, ada beberapa indikator terpilih yang dapat dibandingkan seperti Angka Harapan Hidup (AHH), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), memperlihatkan Kota Tangerang Selatan merupakan daerah tingkat II yang memiliki capaian tertinggi di antara kabupaten/kota di Provinsi Banten. Sedangkan Kabupaten Lebak mencatat capaian paling rendah untuk indikator angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia, sementara LPE paling rendah dicapai oleh Kabupaten Pandeglang.

*** TAHUKAH ANDA

Pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada tahun 2014 mencapai 6,17 persen, masih dibawah capaian Kota Tangerang Selatan, dan Kota Cilegon.

18

Statistik Daerah Kota Tangerang 2015

24

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Perbandingan PDRB Kabupaten/Kota Provinsi Banten

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih Provinsi Banten, 2014

1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 56,00 61,00 66,00 71,00 76,00 81,00

AHH IPM LPE

Uraian 2011 2012 2013

PDRB ADHB (triliun rupiah)

Kab. Pandeglang 15,12 16,46 18,46

Kab. Lebak 15,13 16,74 18,87

Kab. Tangerang 72,30 81,68 93,31

Kab. Serang 42,04 46,16 52,26

Kota Tangerang 83,65 94,24 110,92 Kota Cilegon 55,41 61,97 70,45

Kota Serang 15,51 17,52 20,02

Kota Tangerang Selatan 39,07 44,61 51,23

PDRB per Kapita (juta rupiah)

Kab. Pandeglang 12,89 13,91 15,53

Kab. Lebak 12,24 13,41 14,98

Kab. Tangerang 23,66 25,87 28,58

Kab. Serang 29,24 31,81 35,72

Kota Tangerang 43,92 48,27 55,46 Kota Cilegon 141,65 155,57 173,81

Kota Serang 25,58 28,31 31,72

Kota Tangerang Selatan 28,02 30,91 34,31

PERBANDINGAN REGIONAL

PDRB per kapita Kota Tangerang kedua tertinggi di Banten.

PDRB per kapita paling tinggi dicapai oleh Kota Cilegon, sedangkan paling rendah dicapai oleh Kabupaten Lebak

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015


(2)

LAMPIRAN

TABEL


(3)

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015

Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total

1. Ciledug 88.532 84.733 173.265

2. Larangan 94.087 90.890 184.977

3. Karang Tengah 66.472 65.119 131.591

4. Cipondoh 132.887 129.463 262.350

5. Pinang 94.446 91.339 185.785

6. Tangerang 86.879 81.965 168.844

7. Karawaci 89.331 88.576 177.907

8. Jatiuwung 64.242 57.178 121.420

9. Cibodas 75.574 74.746 150.320

10. Periuk 71.917 68.586 140.503

11. Batuceper 50.399 47.235 97.634

12. Neglasari 58.107 53.823 111.930

13. B e n d a 48.425 44.943 93.368

Tabel 8.1. Jumlah Penduduk Kota Tangerang Menurut Kecamatan, 2014

Statistik Daerah Kota Tangerang 2015

26


(4)

Statistik Daerah Kota Tangerang 2015 27

Tabel 8.2. Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten, 2014

Kabupaten/Kota Indeks Kesehatan

Indeks Penge-tahuan

Indeks Penge-luaran

IPM Peringkat

Pandeglang

66,02

58,67

61,71

62,06

7

Lebak

70,58

52,47

63,23

61,64

8

Tangerang

75,35

59,69

74,84

69,57

5

Serang

66,29

56,61

69,79

63,97

6

Kota Tangerang

78,60

69,72

79,69

75,87

2

Kota Cilegon

70,54

68,51

75,85

71,57

3

Kota Serang

72,66

62,88

75,94

70,26

4

Kota Tangerang

Se-latan

80,17

76,26

81,20

79,17

1

Sumber : Kota Tangerang Dalam Angka 2015


(5)

(6)

D A T A

BPS KOTA TANGERANG

Jl. M. Noer Radji No.28, Tangerang, 15114 Telepon (021) 55792858, Faks. (021) 55792858 E-mail: bps3671@mailhost.bps.go.id

Website: http/www.tangerangkota.bps.go.id

MENCERDASKAN BANGSA