Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2014

tp

ht

o.

.g

ps

.b

ab

gk

an

er

ng


ta

://

COVER
id

tp

ht

o.

.g

ps

.b


ab

gk

an

er

ng

ta

://

id

o.

id
ht


tp

://

ta

ng

er

an

gk

ab

.b

ps


.g

STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG 2014

id

STATISTIK DAERAH
KABUPATEN TANGERANG
2014

o.

Katalog BPS : 1101002.3603

ab

.b


Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Stask

ps

.g

Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 17 Halaman + V

an

gk

Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Stask

ta

ng


er

Diterbitkan oleh :
BPS Kabupaten Tangerang

tp

://

”Boleh dikup dengan menyebut sumbernya”

ht

Keterangan Kulit :
1. Universitas Pelita Harapan ( Salah satu Universitas di Karawaci, Kelapa Dua )
2. Rumah Kayu Goen ( Salah satu tempat wisata di Panongan )
3. Gerbang Citra Raya ( Gerbang menuju kawasan perumahan Citra Raya )
4. Pantai Tanjung Pasir ( Salah satu wisata pantai di Teluknaga )
5. World of Wonders ( Wisata keajaiban dunia di kawasan Citra Raya )

6. Gerbang Tol Cikupa
7. Gerbang Kabupaten Tangerang

Kata Sambutan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik
Daerah yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
provinsi dan kabupaten/kota. Penyusunan publikasi Statistik
Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan
perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah
satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data
statistik terpercaya untuk semua “.

ps

.g

o.

id


Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi
statistik yang telah tersedia di daerah seperti Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah
terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikatorindikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan
uraian deskriptif sederhana.

gk

ab

.b

Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara
cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.

Jakarta, September 2014
Kepala Badan Pusat Statistik,

ht


tp

://

ta

ng

er

an

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

DR. Suryamin, M.Sc.


iii

Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2014 diterbitkan
oleh BPS Kabupaten Tangerang berisi berbagai data dan informasi
terpilih seputar Kabupaten Tangerang yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data dalam memahami
perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten
Tangerang.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2014 diterbitkan
untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun.
Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

ps

.g

o.

id


Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Tangerang 2014 memuat
berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor
di wilayah Kabupaten Tangerang dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian,
perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.

BPS Kabupaten Tangerang
Kepala,

Ir. Budi Supriyanto

ht

tp

://

ta

ng

er

an

gk

ab

.b

Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi
ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di
masa mendatang.

iv

Statistik Daerah Kab.Tangerang 2014

DAFTAR ISI

1

8. Pembangunan Manusia

10

2. Pemerintahan

2

9. Pertanian

11

3. Penduduk

4

10. Industri Pengolahan

13

4. Ketenagakerjaan

6

11. Pariwisata

5. Pendidikan

7

12. Pengeluaran Penduduk

6. Kesehatan

8

13. Pendapatan Regional

16

7. Perumahan

9

14. Perbandingan Regional

17

14

15

Lampiran Tabel

ht

tp

://

ta

ng

er

an

gk

ab

.b

ps

.g

o.

id

1. Geografi dan Iklim

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

v

tp

ht

o.

.g

ps

.b

ab

gk

an

er

ng

ta

://

id

GEOGRAFI DAN IKLIM

1

Kabupaten dengan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah
Luas wilayah Tangerang sebesar 959,6 km 2 atau 9,93 persen dari total luas wilayah Banten, dengan temperatur maksimum tertinggi pada Bulan Oktober sebesar
33,80 C dan hari hujan tertinggi pada Bulan Januari sebanyak 27 hari

Laut Jawa

an

er

ng

ht

tp

://

ta

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di
BMKG, Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, yaitu
berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban
udara dan intensitas matahari , curah hujan dan rata
-rata kecepatan angin. Temperatur udara rata-rata
berkisar antara 24,4 0C - 32,3 0C dengan temperatur
maksimum tertinggi pada Bulan Oktober 33,8 0C
dan temperatur minimum terendah pada bulan Juli
yaitu 23,5 0C. Rata-rata kelembaban udara dan intensitas matahari sekitar 76,7% dan 55,4%.
Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Januari yaitu 555 mm, sedangkan rata-rata curah
hujan dalam setahun adalah 192,5 mm. Hari hujan
tertinggi pada bulan Januari dengan hari hujan
sebanyak 27 hari dan terendah pada Bulan Agustus
sebanyak 2 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam
setahun adalah 4,1 knot dengan kecepatan maksimum 5,9 knot.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

J
a
k
a
r
t
a

Kota
Tangerang

.g

o.

id

Kabupaten
Serang

Kota
Tangerang
Selatan

.b

ps

Kabupaten
Lebak

Data Geografis dan Iklim Tangerang, 2013

gk

Kondisi topografi sebagian besar wilayah
Kabupaten Tangerang merupakan dataran rendah
dengan ketinggian 0 - 25 meter diatas permukaan
laut yang meliputi Kecamatan Teluknaga, Mauk,
Kemiri, Sukadiri, Kresek, Kronjo, Pakuhaji, dan
Sepatan. Sedangkan dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 25 meter diatas permukaan laut terletak di bagian tengah ke arah selatan. Kemiringan
tanah rata-rata 0-3% menurun ke utara sedangkan
daerah pesisir pantainya sepanjang kurang lebih 50
km.

Peta Kabupaten Tangerang

ab

Kabupaten Tangerang adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian Timur Propinsi Banten
dengan ibukotanya adalah Tigaraksa dengan letak
astronomis antara 6°00'- 6°20' Lintang Selatan dan
106°20'-106°43' Bujur Timur . Luas wilayah Kabupaten Tangerang 959,6 km2 atau 9,93 % dari seluruh luas wilayah Propinsi Banten dengan batas
wilayah sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota
Depok, sedangkan sebelah barat berbatasan
dengan Kabupaten Serang dan Lebak.

Uraian

Satuan

Nilai

DATA GEOGRAFIS
a. Luas wilayah
b. Ketinggian

km2

959.6

m dpl

85

c. Sungai terpanjang (S. Cisadane)

Ha

414.3

d. Wilayah Terluas (Rajeg)

Ha

53.7

e. Wilayah Terkecil (Sepatan)

Ha

17.32

IKLIM
a. Rata-rata temperature udara

o

C

24.4 - 32.3

b. Rata-rata kelembaban udara

%

76.7

c. Rata-rata intensitas matahari

%

55.4

d. Rata-rata curah hujan

mm

192.5

e. Rata-rata kecepatan angin

knot

4.1

Sumber :: Tangerang
Tangerang Dalam
Dalam Angka
Angka 2014
2014
Sumber

1

2

PEMERINTAHAN
Dalam tiga tahun terakhir, proporsi pegawai perempuan terus meningkat.
Kabupaten Tangerang terdiri dari 29 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28
kelurahan. Meski PNS laki-laki lebih mendominasi, proporsi PNS perempuan
dalam kurun tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

Statistik Pemerintahan di Tangerang
2011- 2013

246

246

246

28

28

28

2011

2012

2013

Laki-laki

6 593
(53.53%)

6 523
(52.82%)

6 222
(51.94%)

Perempuan

5 724
(46.47%)

5 827
(47.18%)

5 756
(48.05%)

Jumlah Total

12 317
(100%)

12 350
(100%)

11 978
(100%)

2. Desa
3. Kelurahan
Jumlah PNS

id

29

o.

29

.g

29

Suwa ndhi
-Muhl i,
20.34

ng
ta

ht

tp

://

AdenSurya na,
13.71

er

an

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon
Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tangerang
Periode Tahun 2013 - 2018

gk

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Suba diAufa r,
10.49

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tangerang selama periode tahun 20112013 cukup berfluktuasi. Meningkat sedikit di tahun
2012 dan menurun cukup signifikant di tahun 2013.
Bila diperhatikan komposisi pegawai menurut jenis
kelamin, dalam tiga tahun terakhir, meski pegawai
laki-laki tetap mendominasi, persentase jumlah
pegawai perempuan terus mengalami peningkatan.
Terakhir di tahun 2013 proporsi pegawai laki-laki
mencapai 51,94 persen sedangkan perempuan
mencapai 48,05 persen.

ps

2013

ab

2012

1. Kecamatan

2011

.b

Wilayah
Administrasi

Kabupaten Tangerang dalam kurun waktu
lima tahun terakhir, terhitung sejak Kota Tangerang
Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang, jumlah kecamatan, kelurahan maupun desa
masih tetap sama yaitu 29 kecamatan yang sebagian besar merupakan kecamatan yang dimekarkan
dari kecamatan induk. Dari 29 kecamatan tersebut,
terbagi lagi menjadi 246 desa dan 28 kelurahan.
Sebelumnya pada tahun 2008, tujuh kecamatan
dipisahkan dari Kabupaten Tangerang membentuk
sebuah kota otonom yaitu Kota Tangerang Selatan.

Za ki Herma n
s ya h,
55.46

Sumber : KPU Kabupaten Tangerang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
Tangerang, akhirnya menetapkan pasangan nomor
urut 2, Ahmed Zaki Iskandar—Hermansyah sebagai
pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih 20132018 dengan perolehan suara sebanyak 599.478
atau 55,46 persen, diikuti oleh pasangan nomor
urut 4, Ahmad Suwandhi-Muhli dengan perolehan
suara 219.846 atau 20,34 persen lalu pasangan
nomor urut 3, Aden Abdul Khalik-Suryana sebanyak
148.178 atau 13,71 persen dan yang terakhir adalah pasangan nomor urut 1, Ahmad Subadi-Aufar
Hutapea sebanyak 113.379 atau 10,49 persen.

*** TAHUKAH ANDA
Pemerintah Kabupaten Tangerang tahun 2013
didukung oleh 11.978 PNS dengan mayoritas
pegawainya memiliki tingkat pendidikan SLTA
sebesar 48,5 persen, disusul S1 sebesar 28,5
persen dan hampir 99 persen beragama islam.

2

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PEMERINTAHAN

2

Target belanja melebihi target pendapatan
Belanja daerah Kabupaten Tangerang tahun 2014 direncanakan mencapai 3,53 triliun
rupiah. Sedangkan pendapatan daerahnya hanya ditargetkan sebesar 3,22 triliun rupiah

Jumlah anggaran yang dibelanjakan oleh
Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya pada tahun 2013 mencapai
3,28 triliun rupiah, terdiri dari belanja pegawai 1,14 triliun
rupiah, belanja barang dan jasa 820 miliar rupiah,
belanja modal 1,13 triliun rupiah dan sisanya 183 miliar
rupiah digunakan untuk belanja lain-lain.

Perkembangan Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Tangerang (miliar rupiah)

4000
Pendapatan

3500

Belanja

3000

o.

2000

.g

1500

500

.b

0

ps

1000

er

ht

tp

://

ta

ng

Sementara itu, belanja daerah dalam Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Tangerang tahun 2014, direncanakan mencapai 3,53
triliun rupiah atau lebih besar dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013. Sedangkan pendapatan daerah
tahun 2014 oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang
ditargetkan hanya sebesar 3,23 triliun rupiah.
*** TAHUKAH ANDA

Pemerintah Kabupaten Tangerang optimis bisa mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 5
triliun di tahun 2016. Sinergi dan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun terus ditingkatkan guna mempercepat capaian target tersebut.

2011

2012

2013

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Realisasi APBD Tangerang (miliar rupiah)

an

gk

ab

Total realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Tangerang pada tahun 2013 mencapai 3,47 triliun
rupiah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menyumbang
35,15 persen atau tepatnya 1,22 triliun rupiah.
Sedangkan, dana perimbangan mencapai 1,5 triliun
rupiah atau sekitar 43,23 persen yang terdiri dari Dana
Alokasi Umum (DAU) sebesar 1,12 triliun rupiah, Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebesar 90,03 miliar rupiah, dana
bagi hasil pajak/bukan pajak yang mencapai 294 miliar
rupiah. Dan yang ketiga adalah lain-lain pendapatan
daerah yang sah yang menyumbang sebesar 748 miliar
rupiah atau sekitar 21,59 persen terhadap pendapatan
daerah wilayah ini.

id

2500

Realisasi

2012

2013

Belanja Daerah

2 709

3 278

1 022

1 143

Belanja Barang dan Jasa

520

820

Belanja Modal

930

1 132

Belanja Pegawai

Belanja Lain-lain
Pendapatan Daerah
PAD
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan
Daerah yg sah
Rencana

237

183

2 655

3 465

840

1 218

1 542

1 498

273

748

2013

2014

Belanja Daerah

3 491

3 532

Pendapatan Daerah

3 007

3 225

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

3

3

PENDUDUK
Kabupaten dengan populasi tertinggi se - Banten
Penduduk Tangerang menurut Hasil Proyeksi Penduduk 2013 berjumlah lebih dari
3,15 juta orang. Dibandingkan kabupaten lainnya, Tangerang merupakan kabupaten
dengan tingkat populasi tertinggi se-Banten.

Komposisi Penduduk Banten, 2013

Kota
Serang,
5.40

Kota
Tangsel,
12.60

Hasil Proyeksi Penduduk 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Tangerang mencapai lebih dari 3,15 juta orang, terdiri
dari 1,61 juta laki-laki dan 1,54 juta perempuan.
Persentase penduduk Tangerang pada tahun
2012 mencapai 27,57 persen dari total penduduk
Banten yang berjumlah lebih dari 11,45 juta
orang. Bila dibandingkan dengan kabupaten
lainnya, Tangerang adalah kabupaten dengan
populasi tertinggi pertama di Banten, diikuti Kota
Tangerang (17,05 persen), Kabupaten Serang
(12,67 persen), Kota Tangsel (12,60 persen), Kabupaten Lebak (10,90 persen), Kabupaten
Pandeglang (10,33 persen), Kota Serang (5,40
persen) dan terendah Kota Cilegon (3,48 persen).

Pandeglang
, 10.33
Lebak,
10.90

.g

o.

id

Kota
Cilegon,
3.48

ps

Kota
Tangerang,
17.05

.b

Tangerang,
27.57

ab

Serang,
12.67

Satuan

2013

Penduduk

orang

3 050 681

3 157 780

- Laki-laki

ht

tp

://

TANGERANG

2012

ta

Uraian

ng

er

Indikator Penting
Hasil Proyeksi Penduduk 2013

orang

1 564 979

1 617 090

orang

1 490 702

1 540 690

3 179

3 291

- Perempuan

Kepadatan Pend. orang/km2
BANTEN

Penduduk

orang

11 198 596

11 452 491

- Laki-laki

orang

5 716 156

5 844 195

- Perempuan

orang

5 482 440

5 608 296

1 159

1 185

Kepadatan Pend. orang/km2

gk

an

Sumber : BPS Kab. Tangerang (Proyeksi Penduduk 2013)

Bila dilihat dari kepadatan penduduk Kabupaten Tangerang, untuk tahun 2013 tingkat
kepadatannya mencapai 3.291 orang per kilo meter persegi, lebih tinggi bila dibandingkan tahun
sebelumnya. Berbeda dengan Propinsi Banten
dengan luas wilayah sekitar 9.662,92 kilo meter
persegi yang didiami oleh 11.452 491 orang sehingga rata-rata tingkat kepadatan penduduknya
masih berada jauh di bawah Kabupaten Tangerang yaitu sebesar 1.185 orang per kilometer
persegi.

*** TAHUKAH ANDA
Kabupaten Tangerang sejak ratusan tahun lalu
sudah menjadi daerah perlintasan perniagaan,
perhubungan sosial dan interaksi antar daerah
lain. Hal ini disebabkan letak daerah ini yang berada di dua poros pusat perniagaan JakartaBanten. Menurut catatan sejarah, daerah ini sarat
dengan konflik kepentingan perniagaan dan
kekuasaan wilayah antara Kesultanan Banten
dengan Penjajah Belanda.

Sumber : BPS Kab. Tangerang (Proyeksi Penduduk 2013)

4

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PENDUDUK
Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang adalah sebesar 104
Kecamatan Pasarkemis adalah kecamatan dengan penduduk terbanyak yang
mencapai 8,95 % dari penduduk Tangerang sedangkan kecamatan dengan
sex ratio terbesar adalah Kecamatan Kemiri yang mencapai 108,73.

Hasil proyeksi penduduk 2013 di Kabupaten
Tangerang memperlihatkan bahwa Kecamatan
Pasarkemis mempunyai jumlah penduduk
terbanyak, yaitu mencapai 282.591 jiwa (8,95%),
diikuti Cikupa sebesar 252.318 jiwa (7,99%), Kelapa
Dua sebesar 203.619 jiwa (6,44%), dan Curug
sebesar 186.889 jiwa (5,92%). Sedangkan kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan
Mekar Baru dengan jumlah penduduk hanya sekitar
36 ribu jiwa.

Indikator Kependudukan Kecamatan Hasil
Proyeksi Penduduk 2013
Kecamatan
Cisoka
Solear

86 754

107.37

82 566

104.29

137 259
42 868

104.69
105.60

o.

252 318

106. 96

116 084

103.82

186 889

106.62

Kelapa Dua

203 619

98.81

.b

ht

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten
Tangerang di atas rata-rata LPP Propinsi Banten
dan LPP Nasional. Dalam kurun waktu 5 tahun
mendatang, Pemda Kabupaten Tangerang akan
terus berupaya mengendalikan LPP seperti tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Tangerang Tahun 20132018, yakni program Total Fertile Rate (TFR) 2,1,
yaitu dalam satu keluarga cukup mempunyai 2
anak.

Sex Ratio

Legok

110 005

107.77

ab

an

er

ng

ta

tp

://

*** TAHUKAH ANDA

ps

Curug

.g

Cikupa
Panongan

Jumlah Pendd

id

Tigaraksa
Jambe

Pagedangan

106 411

104.88

Cisauk
Pasarkemis
Sindang Jaya

73 458
282 591
85 686

104.08
103.66
104.29

Balaraja

121 900

106.60

Jayanti

68 447

103.52

Sukamulya

62 643

103.86

Kresek

63 415

103.21

Gunung Kaler

50 255

101.50

Kronjo

56 913

104.77

Mekar Baru

36 529

105.75

Mauk

80 679

103.86

Kemiri

41 964

108.73

gk

Sex Ratio penduduk Kabupaten Tangerang
104,96 yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat
104 laki-laki. Sex Ratio terbesar terdapat di
Kecamatan Kemiri yakni sebesar 108,73 dan yang
terkecil terdapat di Kecamatan Kelapa Dua yakni
sebesar 98,81 dan merupakan satu - satunya kecamatan yang mempunyai angka sex ratio dibawah
100, yang artinya setiap 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-laki / jumlah penduduk perempuan
lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk laki-laki.

3

Sukadiri

55 039

107.55

Rajeg

152 262

104.51

Sepatan

105 373

107.27

Sepatan Timur
Pakuhaji

88 655
109 236

105.61
105.46

Teluknaga

151 199

105.13

Kosambi

146 763

107.63

3 157 780

104.96

Kab. Tangerang

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

5

KETENAGAKERJAAN

4

TPAK Kabupaten Tangerang mencapai 64,88 %
Jumlah angkatan kerja di Tangerang pada tahun 2013 meningkat hingga level 1,46
juta orang. Hal ini sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, pada
tahun 2013 berjumlah 1,28 juta jiwa.

Statistik Ketenagakerjaan Tangerang
2011

2012

2013

Penduduk 15 th
keatas (juta orang)

2.19

2.04

2.09

2.24

Angkatan Kerja (juta
orang)

1.44

1.42

1.33

1.46

TPAK (%)

65.90

69.46

63.59

64.88

Tingkat Pengangguran (%)

14.01

14.42

11.46

11.94

Bekerja (juta orang)

1.24

1.21

1.18

1.28

Mencari Pekerjaan
(orang)

201 976

204 358

152 235

173 798

Pertanian
dan
Perikanan,
7.49

://

ta

Lainnya,
13.29

ht

tp

Jasa
K emasy,
Sosial dan
Perora
n gan, 1.06

ng

er

Perdaga
ngan, RM
dan Js
Akomodasi
, 20.97

In dustri,
47.61

Sumber : Data Sakernas Agustus 2013, diolah

6

o.

.g

ps

Jumlah penduduk yang terserap dalam
dunia tenaga kerja sejak tahun 2010 terus
menurun, namun pada tahun 2013 kembali
meningkat mencapai 1,28 juta orang. Hal ini
sejalan dengan jumlah angkatan kerja dan tingkat
pengangguran yang pada tahun 2013 mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 1,46 juta
jiwa dan 11,94 persen.

ab

.b

an

Sumber : Data Sakernas Agustus 2013, diolah

Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Lapangan Pekerjaan, 2013

id

2010

gk

Uraian

Pada tahun 2013, dari jumlah penduduk
Kabupaten Tangerang sebanyak 3.157.780 orang
terdapat 2.244.021 orang atau 71,06 persen
merupakan Penduduk Usia Kerja (PUK 15 th
keatas). Dari jumlah tersebut, hampir 64,9
persennya merupakan angkatan kerja dan
sisanya adalah penduduk bukan angkatan kerja.
Selama tiga tahun jumlah angkatan kerja di
Tangerang terus menurun, namun pada tahun
2013 kembali meningkat. Berbeda dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang terus
berfluktuasi, terakhir pada tahun 2013 mencapai
pada level 64,88 persen.

Berdasarkan lapangan pekerjaan, sektor
industri pengolahan tetap menduduki peringkat
pertama penyerapan tenaga kerja di Tangerang
dengan persentase mencapai 47,61 persen.
Sektor industri merupakan sektor ekonomi utama
untuk menunjang perekonomian Kabupaten
Tangerang. Disusul kemudian oleh sektor
perdagangan, RM ,dan Jasa Akomodasi
menduduki peringkat kedua dengan persentase
20,97 persen, disusul sektor lainnya sebesar
13,29 persen, sektor pertanian sebesar 7,49 persen dan terakhir sektor jasa sebesar 1,06 persen.
Sedangkan menurut status pekerjaan, sebagian
besar penduduk Tangerang atau sekitar 67,83
persennya
berstatuskan
buruh/karyawan.
Selanjutnya peringkat kedua adalah status
berusaha sendiri sekitar 16,28 persen dan yang
terendah adalah status berusaha dibantu pekerja
tetap hanya sebesar 2,21 persen.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PENDIDIKAN

5

Penduduk rata-rata memutuskan berhenti saat kelas 3 SLTP
Rata-rata lama sekolah di Tangerang dalam dua tahun terakhir tidak menunjukkan
peningkatan, tetap pada level 8,96 tahun. Secara rata rata penduduk Tangerang
hanya menyelesaikan pendidikan berhenti saat kelas 3 SLTP.

Indikator Pendidikan Tangerang

Kualitas sumber daya manusia sangatlah
bergantung dari pembangunan di bidang pendidikan. Indikator atau ukuran yang bisa digunakan
untuk melihat tingkat kemajuan pendidikan disuatu daerah antara lain adalah dengan melihat persentase melek huruf, rata-rata lama sekolah dan
pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Tercatat
tahun 2013 sekitar 96,37 persen dari total
penduduk berusia lima belas tahun ke atas
memiliki kemampuan membaca dan menulis serta
rata-rata bersekolah selama 8,96 tahun atau
kebanyakan memutuskan berhenti saat
menduduki kelas 3 SLTP, masih tidak banyak
berbeda dengan keadaan tahun sebelumnya.

2010

2011

2012

2013

95.86

95.89

96.37

8.95

8.96

8.96

ps

.g

- Usia SD ( 7 - 12 ) th

o.

id

Angka Melek Huruf
95.78
(persen)
Rata-rata Lama Sekolah
8.94
(tahun)
Angka Partisipasi Sekolah
(%)

.b

- Usia SLTP (13 - 15) th

gk

ab

- Usia SLTA (16 - 18) th

98.1

98.66

98.62

98.75

85.4

88.41

91.53

91,27

49.7

48.88

58.26

62.31

Sumber : Data Susenas 2013, diolah

Persentase Penduduk Menurut Ijazah
Tertinggi Yang Dimiliki, 2013

://

ta

ng

er

an

Angka partisipasi sekolah penduduk
Tangerang untuk berbagai kelompok usia tercatat
untuk tahun 2013, angka partisipasi sekolah untuk
kelompok usia SD, usia SLTP, dan usia SLTA
masing-masing sebesar 98,75 persen, 91,27
persen dan 62,31 persen. Disini terjadi peningkatan yang cukup signifikant untuk anak usia
SLTA dimana tahun sebelumnya hanya mencapai
58,26 persen. Angka 62,31 menunjukkan terdapat
sekitar 62 anak yang sedang bersekolah dari 100
anak usia 16-18 tahun. Hal ini menandakan
kesadaran masyarakat semakin tinggi akan pen
tingnya pendidikan, dan sebisa mungkin agar bisa
menyekolahkan anaknya sampai ke tingkat SLTA.

Uraian

ht

tp

Bila melihat grafik persentase kelulusan,
tingkat tamat SMA atau sederajat tetap
menduduki peringkat tertinggi yakni mencapai
29,15 persen, hal ini sejalan dengan angka persentase APS usia SLTA yang meningkat signifikant, diikuti peringkat kedua adalah lulusan
Sekolah Dasar atau sederajat sebesar 24,45
persen diikuti persentase untuk yang tamat SMP
atau sederajat sebesar 22,66 persen. Hal ini
menunjukkan angka putus sekolah di tingkat jenjang pendidikan ini masih cukup besar.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

3.21

S1/DIV+

1.27

Akademi/Diploma III

0.51

Diploma I/II

8.01

SMK

21.14

SMU/MA

22.66

SMP/MTs

24.45

SD/MI/

18.75

Tidak Mempunyai Ijazah

0

5

10

15

20

25

Sumber : Data Susenas 2013 diolah

7

KESEHATAN

6

Tercatat lebih dari 16 persen penolong kelahiran dilakukan dukun bersalin
Masih sekitar 16,24 persen penolong kelahiran di wilayah Kabupaten Tangerang
dilakukan oleh dukun bersalin, dan lebih dari 60 persen oleh bidan.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
selama ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional, karena
kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Fasilitas kesehatan selain dibutuhkan dalam jumlah yang memadai juga harus representatif dan menjangkau seluruh daerah atau kecamatan secara merata, sehingga dapat diakses dan
dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat
hingga ke daerah pedesaan yang umumnya kurang
mempunyai kemampuan secara ekonomi.

Statistik Kesehatan Tangerang, 2013
Sarana Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Swasta

19

Rumah Sakit Pemerintah

2

48

Puskesmas Keliling

60

Puskesmas ISO

9

Puskesmas Pelayanan Prima

0
10

Praktek Dokter Spesialis

639

Praktek Bidan Swasta

835

an

279

ab

1 622

Praktek Dokter Gigi

gk

Praktek Dokter Umum

Potensi sumber daya kesehatan Kabupaten
Tangerang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Fasilitas dan tenaga kesehatan telah tersebar di seluruh kecamatan demikian pula Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKMB). Unit pelayanan
kesehatan terdiri dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Umum, dan unit pelayanan
teknis kesehatan lainnya. Setiap pembangunan unitunit pelayanan yang ada, harus dapat memenuhi
kriteria antara lain memiliki akses keterjangkauan
oleh masyarakat.

.b

Puskesmas Poned

o.

Puskesmas Pembantu

.g

36

id

7

Puskesmas Non DTP

ps

Puskesmas DTP

er

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kab. Tangerang 2013

ta

ng

Persentase Penolong Kelahiran Pertama
Kabupaten Tangerang Tahun 2013

tp

://

Tenaga Medis

ht

Dokter
Bidan

Tenaga paramedis lain

20.69 persen
61.62 persen
0.63 persen

Tenaga Non Medis
Dukun bersalin
Lainnya.

16.24 persen
0.82 persen

Penanganan proses kelahiran sampai
dengan pasca kelahiran yang berkualitas dan tepat
waktu diharapkan akan mengurangi resiko kematian
bayi dan ibu. Pada tahun 2013 penolong kelahiran
pertama di Kabupaten Tangerang lebih didominasi
oleh tenaga medis dibandingkan tenaga non medis,
yaitu 82,94 persen berbanding 17,06 persen. Sebagian besar penolong kelahiran pertama oleh tenaga
medis dilakukan oleh bidan dibandingkan dokter, dimana persentasenya hampir dua pertiganya. Kurang
tersedianya dokter hingga pelosok wilayah dan biaya
yang relatif lebih mahal jika dibandingkan
menggunakan jasa bidan menjadi penyebab rendahnya penolong kelahiran pertama oleh dokter.

Sumber : Data Susenas 2013, diolah

8

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PERUMAHAN
Lebih dari 7 % rumahtangga di Tangerang masih berlantaikan tanah
Meskipun kondisi tempat tinggal cenderung membaik, pada tahun 2013 sekitar 92,88
persen rumahtangga yang menempati rumah berlantai bukan tanah,
dan sisanya masih berlantaikan tanah.

Statistik Perumahan Tangerang, 2013
Uraian (%)
Rumahtangga dengan rumah milik sendiri

71.28

Bahan bakar utama memasak gas/elpiji

85.17

.b

ps

Tempat pembuangan akhir tangki/SPAL

99.78

Penggunaan fasilitas air minum sendiri

66.69

ab

Sumber penerangan listrik PLN

gk

an

er

ng
ta

88.76

Sumber : Data Susenas 2013, diolah

Persentase Rumahtangga Menurut Tempat
Pembuangan Akhir Tinja, 2013
Lubang
Pantai/
Tanah, 3.75 Kebun, 2.83
Sungai/
Lainnya,
Danau/Laut
1.78
, 4.03

://

*** TAHUKAH ANDA

87.98

.g

Dinding tembok

92.88

id

Lantai bukan tanah
Atap genteng/beton

Hampir 93 persen dari total rumahtangga
di Kabupaten Tangerang sudah memiliki rumah
dengan lantai bukan tanah dan hampir 90 persen
beratap genteng/beton dan berdinding tembok.
Bahan bakar utama untuk memasak memakai
gas/elpiji mencapai lebih dari 85 persen dan
sumber penerangan dari listrik PLN sebesar 99,78
persen dan Non PLN sebesar 0,22 persen. Sedangkan penggunaan fasilitas air minum sendiri
mencapai 66,69 persen, fasilitas bersama sebesar 26,10 persen, fasilitas umum sebesar 6,06
persen dan sisanya tidak ada fasilitas sebesar
1,15 persen.

78.16

Rumahtangga menurut kualitas perumahan

o.

Perumahan merupakan kebutuhan primer
yang merupakan prioritas utama bagi sebuah
keluarga. Rumah yang sehat merupakan salah
satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi
kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan
guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.

7

ht

tp

Pada tahun 2013 di Kabupaten Tangerang sekitar
0,44 persen rumahtangga masih beratapkan ijuk/
rumbia, dan 7,95 persen rumahtangga masih
berdindingkan bambu.
Bila dilihat dari Tempat Pembuangan
Akhir, lebih dari 70 persen rumahtangga di
Tangerang sudah menggunakan Tangki/SPAL,
lebih dari 16 persennya di kolam/sawah, hampir 4
persennya di lubang tanah, berikutnya adalah
pantai/kebun sebesar hampir 3 persen dan sisanya 1 persen lebih berada di lainnya.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

Kolam/
Sawah,
16.32

Tangki/
SPAL, 71.28

Sumber : Data Susenas 2013, diolah

9

PEMBANGUNAN MANUSIA

8

IPM Kabupaten Tangerang terus meningkat
Meski peningkatan kurang signifikant, IPM Kabupaten Tangerang dalam tiga tahun
terakhir terus meningkat. Untuk tahun 2013 IPM Tangerang mencapai 72,82.

Indeks Pembangunan Manusia - Tangerang

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
merupakan indikator strategis yang banyak
digunakan untuk melihat upaya dan kinerja program pembangunan secara menyeluruh di suatu
wilayah. Dalam hal ini IPM dianggap sebagai
gambaran dari hasil program pembangunan yang
telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. IPM
merupakan ukuran untuk melihat dampak kinerja
pembangunan wilayah yang mempunyai dimensi
yang sangat luas, karena memperlihatkan kualitas
penduduk suatu wilayah dalam hal harapan hidup,
intelelektualitas dan standar hidup layak.

72.36
73
72.82
72.82

72.8

72.4

o.

id

72.6

.g

72.36

ps

72.2
72.05

Dengan melihat perkembangan angka
IPM beberapa tahun terakhir, capaian kemajuan
pembangunan manusia di Tangerang sepertinya
tidak terlalu signifikan. Angka IPM Tangerang dari
tahun 2011 sebesar 72,05 sedikit demi sedikit
mengalami peningkatan berturut-turut sebesar
72,36 pada tahun 2012, dan terakhir tahun 2013
sebesar 72,82. Melihat kenaikannya masih cukup
rendah sehingga masih diperlukan kebijakan dan
program yang dapat segera meningkatkan indeks
IPM tersebut.

ab

.b

72

gk

71.8

2011

2012

2013

er

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013

an

71.6

ta

ng

Indikator Gabungan IPM Tangerang

2011

2012

2013

65.90

66.01

66.33

Angka Melek Huruf
(AMH) / persen

95.86

95.89

96.37

Rata-rata Lama Sekolah
(RLS) / tahun

8.95

8.96

8.96

Pengeluaran Perkapita /
ribu rupiah

637.80

640.80

643.04

ht

Angka Harapan Hidup
(AHH) / tahun

tp

://

Uraian

IPM merupakan indikator gabungan dari
beberapa indikator yaitu indikator kesehatan, indikator pendidikan, dan indikator ekonomi. Ketiga
indikator dasar tersebut dianggap dapat me
ngukur tingkat kesejahteraan dan keberhasilan
pembangunan manusia di suatu wilayah. Tercatat
untuk tahun 2013 terjadi peningkatan indikator
IPM dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 66,33
tahun untuk AHH, 96,37 persen untuk AMH, 8,96
tahun untuk rata-rata lama sekolah, dan 643,04
ribu rupiah untuk pengeluaran perkapitanya.

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang 2013

10

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PERTANIAN
Padi sawah masih menjadi produksi terbesar di Tangerang
Produksi padi sawah di Tangerang pada tahun 2013 mencapai lebih dari 428 ribu
ton, hal ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yang mencapai hampir 400 ribu ton.

Jenis Tanaman

an

er

2013

- Luas Panen (hektar)

65 884

71 515

- Produksi ( ton)

390 378

428 157

- Luas Panen (hektar)
- Produksi ( ton)

.g

o.

JAGUNG
- Luas Panen (hektar)

id

PADI GOGO

ps

- Produksi ( ton)

.b

UBI KAYU
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)
UBI JALAR
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)

KACANG TANAH
- Luas Panen (hektar)
- Produksi (ton)

664

910

3 140

4 371

114

200

340

605

409

379

5 247

4 888

110

110

1 056

1 062

182
322

164
295

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Produktivitas Padi Palawija Tangerang, 2013
(kw/ha)

ht

tp

://

ta

ng

Jika dilihat dari sisi produktivitasnya, komoditas ubi kayu menunjukkan produktivitas tertinggi dibanding komoditas lainnya dimana pada tahun
2013 mencapai 128,93 kuintal/ha. Disusul produktivitas ubi jalar dan padi sawah yang masing-masing
sebesar 96,50 kuintal/ha dan 59,87 kuintal/ha.
Produktivitas terkecil terdapat pada komoditas kacang tanah yang hanya sebesar 17,95 kuintal/ha.

2012

PADI SAWAH

gk

Pada tahun 2013 menurut Dinas Pertanian
dan Peternakan Kabupaten Tangerang, komoditas
padi dan palawija dengan luas panen terbesar tetap
pada komoditas padi sawah yaitu sebesar 71.515
Ha dengan produksi 428.157 Ton. Angka ini
meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 390.378 Ton. Sedangkan
komoditas dengan luas panen terkecil adalah ubi
jalar yaitu 110 Ha dengan produksi 1.062 Ton, sedikit meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan produksi sebesar 1.056 Ton.

Statistik Tanaman Pangan Tangerang

ab

Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui
Dinas Pertanian dan Peternakan terus berkomitmen
menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu potensi wilayah yang terus dikembangkan. Diharapkan
sektor pertanian di Kabupaten Tangerang dapat terus berkembang dalam rangka turut mensukseskan
program pemerintah dalam mempertahankan
swasembada beras berkelanjutan.

9

*** TAHUKAH ANDA
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar
menghimbau agar di Kabupaten Tangerang memiliki
lahan pertanian abadi yang tidak akan beralih
fungsinya, dan akan mempertahankan 35 % wilayah
Kabupaten Tangerang untuk lahan pertanian.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014
Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

11

PERTANIAN

9

Produksi terbesar perikanan adalah penangkapan ikan di laut
Pada tahun 2013 produksi terbesar dalam sektor perikanan di Tangerang adalah penangkapan di laut yang mencapai 20.780,5 ton dengan nilai 402.580 juta rupiah.

Pada tahun 2013, tercatat populasi ternak
sapi mendominasi populasi ternak besar dengan
jumlah populasi sebanyak 39.631 ekor. Hal ini
dimungkinkan karena sapi lebih banyak diambil
produksi dagingnya untuk dikonsumsi. Sedangkan
populasi kerbau menduduki peringkat kedua
sebanyak 11.349 ekor. Sementara itu, untuk kelompok ternak kecil sepeti kambing, domba dan
babi, jumlah populasinya pada tahun 2013 mencapai masing-masing 104.431 ekor, 96.293 ekor
dan 4.785 ekor. Sedangkan pada kelompok
unggas, ayam ras pedaging mendominasi populasi tertinggi dengan jumlah 20.656.720 ekor.

Populasi Ternak
Kabupaten Tangerang , 2013

104.431

39.631

96.293

Kerbau

Kambing

Domba

.b

Sapi

ps

.g

o.

id

11.349

an

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (Hasil Proyeksi)

gk

ab

Kegiatan sektor perikanan di Kabupaten
Tangerang meliputi kegiatan perikanan laut, perikanan perairan umum (rawa, situ, bekas galian
pasir, sungai), tambak, kolam, japung dan budidaya laut. Penangkapan ikan di laut tetap
menghasilkan produksi terbesar dalam sektor
perikanan yang mencapai 20.780,5 ton dengan
nilai 402.580 juta rupiah. Produksi kedua terbesar
dihasilkan dari budidaya tambak (air payau) yang
mencapai 12.215,6 ton dengan nilai 177.915,8
juta rupiah dengan jenis ikan terbanyak berupa
ikan bandeng dengan produksi 6.234,9 ton
dengan total nilai 93.523,5 juta rupiah. Sedangkan
produksi terendah terdapat pada penangkapan
ikan di perairan umum dengan jumlah produksi
sebesar 73,35 ton dan total nilai sebesar 911,62
juta rupiah.

ta

25,000.0

ng

er

Produksi Ikan Menurut Jenis Usaha Perikanan
(ton), 2013

20,780.5

tp

://

20,000.0
15,000.0

ht

10,000.0

12,215.6

4,812.6

3,358.0

5,000.0
73.4

520.0

0.0

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

12

*** TAHUKAH ANDA
Hasil ST2013 menunjukkan bahwa terdapat
sebanyak 3.340 rumah tangga pertanian Subsektor Kehutanan. Dari sejumlah rumah tangga
usaha Subsektor Kehutanan, sebanyak 3.275
rumah tangga mengusahakan kegiatan Budidaya
Tanaman Kehutanan

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

INDUSTRI PENGOLAHAN
Tangerang sebagai daerah sentra industri
Dari sejumlah perusahaan industri besar sedang yang ada di Tangerang,
sekitar 41 persen lebih berada di Kecamatan Cikupa dengan
jumlah tenaga kerja sebesar 64.154 pekerja.

Penduduk 15 Tahun Keatas Yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2013

%

Pertanian, Perkebunan & Kehutanan dan Perikanan

96 028

7.49

610 374

47.61

268 821

20.97

136 520

1.06

170 394

13.29

o.

Industri

ps

.g

Perdangan, RM, Jasa Akomodasi

ab

.b

Jasa Kemasyarakatan, Sosial
& Perorangan

gk

an

er

ng

ta

Jumlah

Lainnya

Sumber : Data Sakernas 2013, diolah

Persentase Perusahaan Menurut Status
Perusahaan di Tangerang, 2012

Non
Fasilitas,
44.03

PMDN,
36.12

ht

tp

://

Bila dilihat dari jumlah tenaga kerja, terdapat 174.531 tenaga kerja yang tersebar di 695
perusahaan/industri besar sedang yang terdapat
di wilayah Kabupaten Tangerang. Dari sejumlah
tenaga kerja tersebut lebih dari 36 persennya
(64.154 pekerja) berada di Kecamatan Cikupa
yang tersebar di 286 perusahaan. Di peringkat
kedua terdapat Kecamatan Curug yang
berbatasan dengan wilayah Cikupa dengan 124
perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak
30.322 pekerja. Peringkat ketiga adalah Kecamatan Balaraja dengan jumlah 34 perusahaan
dengan jumlah tenaga kerja sebesar 26.278
pekerja, disusul Kecamatan Pasarkemis dengan
19.020 pekerja yang tersebar di 66 perusahaan.

Sektor

id

Kabupaten Tangerang telah lama
menyandang predikat sebagai daerah sentra industri. Sebagai daerah sentra industri, keterlibatan penduduk dalam sektor ekonomi di Kabupaten Tangerang sebagian besar bekerja pada
sektor industri. Dalam kenyataannya sektor industri lebih banyak menyerap lapangan pekerjaan
dibanding sektor-sektor lainnya. Berdasarkan Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
2013, tercatat banyaknya penduduk yang bekerja
di sektor industri sejumlah 610.374 jiwa atau hampir 50 persen dari penduduk 15 tahun ke atas
yang bekerja.
Menurut direktori perusahaan industri besar sedang yang tercatat di BPS Kabupaten
Tangerang, tercatat pada tahun 2012 (Olahan
data industri tahun 2012) dari 695 perusahaan
industri, 251 perusahaan (36,12%) diantaranya
merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), 138 perusahaan (19,86%)
adalah perusahaan Penanaman Modal Asing
(PMA), dan sisanya 306 perusahaan (44,03%)
merupakan perusahaan non fasilitas.

10

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PMA,
19.86

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka 2014
(Olahan data 2012)

13

11

PARIWISATA
Tangerang terkenal dengan wisata pantainya
Pengembangan sejumlah kawasan wisata potensial di sepanjang pantai utara akan terus
dilakukan seperti wisata Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap dan Pulau Cangkir.

Jumlah Fasilitas Olahraga dan Obyek Wisata
Tangerang, 2012

17
12

11

7

4

ps

Sanggar Tari

.g

o.

1

ng

.b

gk

er

Jumlah Tempat Rekreasi/Obyek Wisata
Komersial di Tangerang 2012

an

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2013

Jumlah

ta

Obyek Wisata
Pantai

://

Situ

tp

Makam

Gedung Bioskop

ht

Belanja

7
11
45
7
2

Gelanggang Renang

17

Arena Bola Sodok

12

Diskotik

11

Hotel

6

Travel/Biro Perjalanan

23

Restoran/Rumah Makan

203

Jasa Impresariat

Tempat hiburan/ rekreasi komersial juga
makin banyak merambah di kecamatan-kecamatan
di Kabupaten Tangerang. Tempat hiburan/ rekreasi
yang ada seperti pantai, situ, makam, dan tempat
perbelanjaan, bioskop, gelanggang renang, arena
bola sodok juga diskotik, karaoke dll. Jumlah wisata
kuliner seperti rumah makan/restaurant meski
jumlahnya sudah cukup banyak namun belum menyebar di semua kecamatan. Menurut data tahun
2012, dari 203 rumah makan/restaurant yang tersebar di 12 kecamatan, hampir 90 persennya berada
di Kecamatan Kelapa Dua.

ab

Salon

Diskotik

Karaoke

2

Time Zone

Arena Bermain Anak

Bilyar

Lapangan Golf

2
Gelangang Renang

id

7
5

4

Bioskop

4

Panti Pijat Tradisional

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

Pembangunan pada sektor pariwisata diarahkan pada pengembangan obyek wisata bahari,
wisata pantai, wisata hutan, wisata air dan wisata
budaya. Khusus untuk wisata bahari dan pantai,
Tangerang akan mengembangkan sejumlah kawasan potensial di sepanjang pantai utara seperti Pantai Tanjung Pasir, Tanjung Kait, Dadap dan Pulau
Cangkir. Rencananya akan dilakukan megaproyek
reklamasi pulau baru di pesisir pantai wilayah utara
Kabupaten Tangerang menjadi kawasan kota baru
seperti Singapura. Reklamasi ini rencananya membutuhkan waktu hingga 30 tahun ke depan.

1

Sebagai salah satu daerah yang potensial
menjadi daerah tujuan wisata, khususnya wisata
bahari, Tangerang sangat kondusif menjadi daerah
pengembangan investasi di bidang pelayanan jasa
hotel dan restoran, terutama di kawasan Pantai
Tanjung Pasir dan Pantai Tanjung Kait. Namun
jumlah hotel dan restoran di Kabupaten Tangerang
masih sangat terbatas, misalnya Hotel Tanjung Kait
di Kecamatan Mauk dan Imperial Century Hotel Et
Resort di Lippo Karawaci. Masih minimnya jumlah
fasilitas hotel dan restoran menunjukkan investasi di
bidang perhotelan mempunyai prospek cukup tinggi
untuk dikembangkan di wilayah ini.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2013

14

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PENGELUARAN PENDUDUK
Pengeluaran konsumsi non makanan lebih mendominasi
Pada tahun 2013, pengeluaran non makanan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran
makanan yaitu mencapai 50,68 persen atau sekitar Rp.447.668,-

Pengeluaran rumahtangga dibedakan
menjadi dua yaitu pengeluaran untuk makanan
dan bukan makanan (Non Makanan). Biasanya
pengeluaran makanan dapat mencapai titik
jenuh, sementara pengeluaran untuk non
makanan hampir tidak terbatas. Tarik-menarik
antara dua pengeluaran tersebut, dapat
m enc erm ink an
tingk at
k es ej ahteraan
masyarakat. Semakin besar pengeluaran untuk
non makanan, berarti tingkat kesejahteraan
semakin baik.

Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Per bulan
Penduduk Tangerang 2013

er

ht

tp

://

ta

ng

Bila dilihat komposisi jenis pengeluaran
makanan maka pengeluaran terbesar ada di
pengeluaran kelompok makanan dan minuman
jadi yakni sebesar 18,17 persen, disusul kelompok tembakau dan sirih sebesar 7,12 persen, padi-padian sebesar 5,5 persen, sayursayuran sebesar 3,36 persen dan pengeluaran
terkecil ada pada kelompok umbi-umbian sebesar 0,19 persen. Sedangkan bila dilihat dari
komposisi pengeluaran bukan makanan maka
pengeluaran terbesar ada pada pengeluaran
aneka barang dan jasa sebesar 22,01 persen,
disusul pengeluaran perumahan dan fasilitas
rumahtangga sebesar 20,57 persen, pakaian,
alas kaki & tutup kepala sebesar 3,18 persen,
barang tahan lama sebesar 2,21 persen, pajak,
pungutan & asuransi sebesar 1,72 persen dan
yang terkecil adalah keperluan pesta & upacara
sebesar 0,99 persen.

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

Jenis Pengeluaran

Pengeluaran
(Rp)

(%)

(1)

(2)

(3)

435 617

49.32

48 610

5.50

1 652

0.19

25 091

2.84

15 157

1.72

e. Telur & Susu

26 635

3.02

f. Sayur-Sayuran

29 711

3.36

id

Pengeluaran makanan

o.

a. Padi-padian

.g

b. Umbi-Umbian

ab

.b

d. Daging

ps

c. Ikan

9 285

1.05

h. Buah-Buahan

16 031

1.81

i. Minyak & Lemak

10 370

1.17

j. Bahan Minuman

13 913

1.58

k. Bumbu-Bumbuan

7 432

0.84

l. Konsumsi Lainnya

8 306

0.94

160 532

18.17

62 893

7.12

Pengeluaran non makanan

447 668

50.68

a. Perum & Fasilitas rt

181 712

20.57

b. Aneka Barang & Jasa

gk

g. Kacang-Kacangan

an

Mengamati data hasil Susenas 2013 di
Kabupaten
Tangerang
terlihat
proporsi
pengeluaran perkapita untuk konsumsi bukan
makanan lebih tinggi dibandingkan konsumsi
makanannya yaitu sekitar 50,68 persen berbanding 49,32 persen atau dalam bentuk
besaran rupiah rata-rata pengeluaran untuk
konsumsi non makanan sebesar Rp. 447.668,dan untuk konsumsi makanan sebesar Rp.
435.617,- dengan total pengeluaran perkapita
sebulan sebesar Rp 883.285,-

12

m. Mak & Min Jadi
n. Tembakau & Sirih

194 415

22.01

c. Pakaian,Alas Kaki, Ttp kpl

28 060

3.18

d. Barang Tahan Lama

19 538

2.21

e. Pajak,Pungutan,& Asrn

15 218

1.72

8 724

0.99

883 285

100

f. Keperluan Pesta & Upcra
Total Pengeluaran

Sumber : Data Susenas 2013, diolah

15

13

PENDAPATAN REGIONAL
LPE Tangerang ada di urutan ketiga se-Propinsi Banten
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tangerang pada tahun 2013 tumbuh 6,11 persen,
sedikit meningkat dibandingkan tahun 2012 dan berada di urutan
ketiga se-Propinsi Banten.

PDRB ADHB
dan Pertumbuhan Ekonomi Tangerang

2011

2012

2013

PDRB ADHB
(triliun rupiah)

39.36

44.15

50.94

PDRB ADHK
(triliun rupiah)

19.66

20.80

22.07

Pertumbuhan Ekonomi

6.39

5.80

6.11

ps

.g

o.

id

Uraian

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
adalah nilai bersih barang dan jasa-jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi di suatu
daerah dalam suatu periode. PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu daerah mengelola
sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena
itu besaran PDRB yang dihasilkan oleh masingmasing daerah sangat bergantung kepada potensi
sumber daya alam dan faktor produksi daerah tersebut. Adanya keterbatasan dalam penyediaan
faktor-faktor tersebut menyebabkan besaran PDRB
bervariasi antar daerah.

ab

an

er

ng

ta

Industri
Pengolahan,
53.68

://

LGA, 8.63

Pertanian, Pertamba
ngan dan
11.17
Penggalian,
0.09

ht

tp

Bangunan,
1.03

gk

Distribusi Persentase PDRB ADHB
Menurut Lapangan Usaha 2013
Pengangku
Keua
tan dan
ngan,
Komunikasi, Persewa
11.08
an dan Js Jasa-jasa,
Perdagangan,
Perush, 0.34 3.91
Hotel dan
Restoran,
10.08

Total nilai tambah yang tercipta dari
produksi barang dan jasa yang dilakukan para
pelaku ekonomi di Kabupaten Tangerang di
cerminkan oleh besaran angka PDRB-nya. Pada
tahun 2013, nilai PDRB Tangerang mencapai sekitar 50.939,87 milyar rupiah. Nilai tersebut mengalami peningkatan sebesar 15,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan harga konstan 2000, nilai PDRB Tangerang mencapai
22.074,24 milyar rupiah atau meningkat 6,11 persen dari tahun sebelumnya.

.b

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Sedangkan menurut distribusinya, struktur
ekonomi Tangerang didominasi oleh sektor industri
pengolahan yang mencapai 53,68 persen, lebih
dari setengah nilai PDRB Kabupaten Tangerang.
Peringkat kedua berada pada sektor pertanian
yang mencapai 11,17 persen diikuti sektor
pengangkutan dan komunikasi yang menduduki
peringkat ketiga sebesar 11,08 persen. Sedangkan
yang mempunyai peranan terkecil berada di sektor
pertambangan dan penggalian yang hanya menyumbang sebesar 0,09 persen.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

16

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

PERBANDINGAN REGIONAL
PDRB perkapita Tangerang berada di peringkat ketiga se-Banten
PDRB perkapita Tangerang masih tertinggal jauh di bawah
Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

Perbandingan PDRB Perkapita se-Banten 2013
PDRB adhb
(Milyar rp)

PDRB
Perkapita

1. Pandeglang

11 893,99

10.05

2. Lebak

11 509,42

9.22

id

Uraian

50 939,88

o.

3. Tangerang

.g

4. Serang

ps

5. Kota Tangerang

.b

6. Kota Cilegon
7. Kota Serang

ab

Perbandingan antar kabupaten/kota di
Banten untuk beberapa indikator terpilih di tahun
2013 memperlihatkan adanya ketimpangan akibat
variasi nilai yang cukup besar. PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku per kapita tertinggi di Kota Cilegon
(110,88 juta rupiah) dengan yang terendah di Kabupaten Lebak (9,22 juta rupiah), mencapai lebih
dari dua belas kali lipatnya. Sedangkan PDRB per
kapita Kabupaten Tangerang jika dibandingkan
dengan daerah lain di Provinsi Banten tetap
menempati posisi ketiga setelah Kota Cilegon dan
Kota Tangerang. Dan bila dibandingkan dengan
Propinsi Banten, PDRB perkapita Kabupaten Tangerang dalam beberapa tahun terakhir ini masih di
bawah PDRB perkapita penduduk Propinsi Banten yang pada tahun 2013 mencapai lebih dari 21
juta rupiah setahunnya.

8. Kota Tangsel

gk

Propinsi Banten

tp

://

ta

ng

er

an

Sementara itu, perbandingan beberapa
indikator terpilih lain seperti laju pertumbuhan
ekonomi, angka harapan hidup dan indeks pembangunan manusia, memperlihatkan untuk tahun
2013 Kota Tangerang Selatan masih menduduki
peringkat pertama untuk semua indikator dari
indikator angka harapan hidup yaitu sebesar
69,17 indikator IPM sebesar 77,13 dan indikator
laju pertumbuhan ekonomi sebesar 8,48 persen.

ht

Kabupaten Tangerang menduduki peringkat kelima untuk indikator Angka Harapan Hidup
(AHH) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yaitu masih dibawah Kota Tangerang Selatan,
Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Serang
yakni sebesar 66,33 untuk AHH dan 72,82 untuk
IPM. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang menduduki peringkat ketiga
yaitu sebesar 6,11 persen, meningkat dibanding
tahun sebelumnya yang hanya mencapai peringkat kelima se-Banten.

14
16.13

18 111,26

12.48

80 115,99

41.03

44 164,66

110.88

8 058,14

13.02

17 136,97

11.87

244 548,14

21.35

Sumber : PDRB Sektoral Kab. Tangerang, 2013

Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih, 2013

80.00
70.00
60.00
50.00

40.00

AHH

30.00

IPM

20.00

LPE

10.00
0.00

Sumber : IPM Kabupaten Tangerang, 2013

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

17

tp

ht

o.

.g

ps

.b

ab

gk

an

er

ng

ta

://

id

tp

ht

o.

.g

ps

.b

ab

gk

an

er

ng

ta

://

LAMPIRAN TABEL
id

tp

ht

o.

.g

ps

.b

ab

gk

an

er

ng

ta

://

id

Kondisi Iklim di BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang

Curah Hujan

Hari Hujan

Kelembaban
Humidity

Kecepatan
Angin

(Rata-rata)

(mm)

(hari)

(%)

(knot)

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

Januari

26,6

555

27

87

3,0

Pebruari

27,5

230,8

18

84

2,5

Maret

28,4

190,3

16

77

April

28,2

45,5

20

Mei

28,1

203,5

13

Juni

28,1

108

Juli

26,9

311,3

Agustus

27,8

22

September

28,1

Oktober

28,6

November

28,2

Desember

76

3,9

10

75

4,8

17

79

3,4

2

71

5,8

90

8

74

5,9

63,7

8

69

3,7

156

11

69

4,0

334,1

26

82

3,9

333,7

2310

176

920

48,6

27,8

192,5

15,0

76,7

4,10

tp

.b

ab
gk

an

er
ng

ps

.g

Rata-rata

5,3

27,2

ht

JUMLAH

2,4

77

ta

[1]

o.

Bulan

id

Temperatur

://

Tabel 1.

Sumber : Tangerang Dalam Angka 2014

Statistik Daerah Kab. Tangerang 2014

21

Tabel 2.

Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Menurut Fraksi
dan Jenis Kelamin Tahun 2