Slide AKT 301 ASP 11

REGULASI DAN STANDAR DI
SEKTOR PUBLIK

2010

1

KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR
DI SEKTOR PUBLIK

INFORMASI

MEWUJUDKAN
TRANSPARANSI

AKUNTABILITAS PUBLIK

2010

2


STANDAR
INTERNASIONAL
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK

TERDAPAT PERBEDAAN STANDAR
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DI
BERBAGAI NEGARA

INTERNASIONAL FEDERATION
OF ACCOUNTANS (IFAC)

INTERNATIONAL PUBLIC SECTOR
ACCOUNTING STANDARS (IPSAS)

UNTUK MENINGKATKAN
KOMPARABILITAS LAP.KEU
2010

3


STANDAR INTERNASIONAL
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

2010

4

U.S STANDART SETTER

2010

5

U.S STANDART SETTER (2)

2010

6


BADAN YANG TERKAIT DENGAN
AKUNTAN SEKTOR PUBLIK DI
INDONESIA


Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN)



Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (KASP)
yang berada dibawah naungan IAI

2010

7

SISTEM AKUNTANSI
SINGLE ENTRY



2010

Sistem akuntansi yang telah berjalan selama ini,
pembukuan hanya dilakukan secara single entry,
dan diselenggarakan oleh instansi-instansi secara
terpisah.

8

KELEMAHAN SISTEM SINGLE
ENTRY


Proses penyusunan lambat, disusun dari sub
sistem yang terpisah-pisah dan tidak terpadu.



Memakai sistem single entry accounting yang

tidak lagi memadai menampung
kompleksitas transaksi-transaksi keuangan
pemerintah.



Sulit dilakukan reformasi antar subsistem



Tidak mendasrkan pada Akuntansi Keuangan
Pemerintah



Tidak dapat menghasilkan neraca Pemerintah

2010

9


BASIS AKUNTANSI


Sesuai amanat UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
dan
UU
No
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan
Negara,
pemerintah
diwajibkan
menerapkan basis akuntansi akrual secara penuh atas
pengakuan dan pengukuran pendapatan dari belanja
negara paling lambar tahun anggaran 2008. Sedangkan

basis akuntansi yang sekarang ini diterapkan oleh
pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan
pemerintah
sesuai
dengan
Kerangka
Konseptual
Akuntansi Pemerintahan dalam Standar AKuntansi
Pemerintahan adalah dual basis, yang dimaksud dual
basis adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan
dalam
Laporan
Realisasi
Anggaran
menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan
aktiva,
kewajiban,
dan
ekuitas

dalam
Neraca
menggunakan basis akrual

2010

10

BASIS AKUNTANSI (2)


2010

Penggunaan dual basis tersebut di dasarkan pada
kenyataan bahwa pemerintahan diwajibkan
membuat neraca yang hanya dapat dibuat
dengan akuntansi berbasis akrual, sedangkan di
sisi lain juga wajib membuat laporan realisasi
anggaran atau yang dulu di kenal dengan nama
Perhitungan Anggaran Negara (PAN) yang dibuat

dengan akuntansi berbasis kas.

11

PRODUK DAN USAHA YANG
DILAKSANAKAN
BAKUN

Sejak tahun 1982 telah berupaya
membuat
Sistem
Akuntansi
Pemerintah Pusat (SAPP)

SAPP yang dibuat oleh BAKUN
terdiri dari dua sistem utama yang
terpadu, yaitu :






2010

Sistem AKuntansi Pusat (SAP) yang
diselenggarakan oleh BAKUN
Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang
diselenggarakan
oleh
Departemen/
Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Single entry → double entry → Triple
entry
Bisa membuat neraca

12

PRODUK DAN USAHA YANG
DILAKSANAKAN (2)



KASP telah menyusun standar akuntansi untuk
sektor publik/emerintah yaitu Standar Akuntans
Pemerintahan (SAP) PP No, 24 Tahun 2005



Untuk organisasi sektor publik lainnya IAI telah
mengeluarkan PSAK 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nir Laba

2010

13

STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA (SPKN)
BPK telah mengembankan standar
penting yang akan menjadi
panduan dalam prose audit di
Indonesia
 SPKN menjadi acuan bagi auditor
pemerintah dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pemeriksa
(peraturan BPK No. 1 Tahun 2007)
 SPKN hanya mengatur hal-hal yang
tidak terdapat dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPSP)


2010

14

SPKN MEMBAGI AUDIT MENJADI
TIGA JENIS


Pemeriksanaan keuangan



Pemeriksanaan kinerja



Pemeriksaan dengan tujuan tertentu

2010

15

REGULASI PERUNDANGAN
SEKTOR PUBLIK

2010

16

PERKEMBANGAN UU SETELAH
OTONOMI DAERAH

2010

17

LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK

2010

18

UU No 17 Tahun 2004
Pasal 30/31
Presiden/Gubernur/Bupati/W
alikota menyampaikan
rancangan
undang-undang tentang
pertanggungjwaban
pelaksanaan APBN/APBD
kepada DPR/DPRD
berupa laporan keuangan
2010

19

UU No 17 Tahun 2004
Pasal 32
Bentuk dan isi laporan
pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBN/APBD
sebagaimana dimaksud
disusun dan disajikan
sesuai dengan standar
akuntansi pemerintahan
2010

20

UU No 1 Tahun 2005 Pasal
51
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku

Bendahara Umum Daerah menyelenggarakan
akuntansi atas transaki keuangan aset, utang,
dan ekuitas dana, termasuk transaksi pembiayan
dan perhitungannya.
Kepala satua kerja perangkat daerah selaku
Pengguna Anggaran menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi aset, utang, dan ekuitas
dana, termasuk transaksi pendaptan dan
belanja, yang berada dalam tanggung jawabnya.
Akuntansi sebagaimana dimaksud digunakan
untuk menyususn laporan keuangan Pemerintah
Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan
2010

21

UU No 1 Tahun 2005 Pasal
55




2010

Ayat (1) Kepala Satuan Pengelola Keuangan
Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah menyusun laporan keuangan
pemerintanh daerah untuk disampaikan
kepada guberrnur/bupati/walikota dalam
rangka memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD
Ayat (2) Kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaiakan laporan keuangan yang
meliputi laporan realisasi anggaran,
neraca, dan catatan atas laporan keuangan
22

UU No 15 Penjelasan Pasal 16 Ayat
(1)


2010

Opini merupakan pernyataan profesional
pemeriksa mengenai kewajaran informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan yang didasarkan pada kriteris (i)
kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan, (ii) kecukupan pengungkapan
(adequate disclosure), (iii) kepatuahan terhadap
peraturan perundang-undangan, dan (iv)
efektivitas sistem pengendalian intern.

23

UU No 31 Tahun 2005 Pasal
184


Kepala daerah menyampaiakan rancangan
Perda tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Badan Pemeriksan Keuangan paling lambat 6
(enam) bulan setelah tahun anggaran beakhir.



Laporan keuangan sebagaimana dimasud
sekurag-kurangnya meliputi laporan realisasi
APBD, neraca, laporan arus kas, dan catatn
atas laporan keuangan, yang dilampiri dengan
laporan keuangan badan usaha milik negara.



Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

2010

24

Peraturan Mentri Dalam Negeri No 13
Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah


2010

Pasal 265 ayat (2) :
Laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disusun
dan disajikan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang
mengatur tentang standar
akuntansi pemerintahan

25

KEDUDUKAN SAP


Pelaksanaan UU No 17 Tahun 2003 dan UU No. 32
Tahun 2004



Dibutuhkan dalan rangka penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
berupa laporan keuangan



Setiap entitas pelaporan pemerintah pusat dan
pemerintah daerha wajib menerapkan SAP

2010

26