AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK OPENCOURSEWARE UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Slide AKT 301 ASP 5

GOOD
GOVERNANCE

Governance
Pelaksanaan otoritas politik, ekonomi dan administrasi untuk mengelola sumber daya
nasional.
United National Development Program (UNDP,1997) mendefinisikan governance sebagai
“penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan
negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan
lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan
kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, mematuhi kewajiban dan menjembatani
perbedaan-perbedaan diantara mereka”.
Selanjutnya berdasarkan pemahaman kita atas pengertian  governance tadi maka
penambahan kata sifat good dalam governance bisa diartikan sebagai tata pemerintahan
yang baik atau positif. Letak sifat baik atau positif itu adalah manakala ada pengerahan
sumber daya secara maksimal dari potensi yang dimiliki dari masing-masing aktor tersebut
atas dasar kesadaran dan kesepakatan bersama terhadap visi yang ingin dicapai. 
Governance dikatakan memiliki sifat-sifat yang good, apabila memiliki ciri-ciri atau indikator
tertentu

Good governance memiliki delapan

karakteristik utama yaitu :
1. Konsensus
2. Partipasi
3. Sesuai aturan hukum
4. Efektif dan efisien
5. Ekuitas dan inklusifitas
6. Responsif
7. Transparan
8. Akuntable

1. Konsensus
Mediasi dari kepentingan yang berbeda dalam
masyarakat untuk mencapai konsensus yang luas
dalam masyarakat atas apa yang ada demi
kepentingan terbaik dari seluruh masyarakat dan
bagaimana hal ini dapat dicapai.
Perumusan kebijakan melalui demokrasi
Hal ini dapat berhasil dengan pemahaman
tentang : konteks sejarah, sosial dan budaya dari
suatu masyarakat itu sendiri.


2. Partisipasi
Partisipasi laki-laki dan perempuan merupakan
landasan utama dari good governance.
Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa
partisipasi dalam demokrasi tidak selalu
berarti bahwa semua kekhawatiran yang
paling rentan dalam masyarakat akan
dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.

3. Sesuai Aturan Hukum
Good governance memerlukan kerangka hukum
yang adil yang dilaksanakan secara adil pula.
Hal ini memerlukan perlindungan penuh hak
asasi manusia, khususnya bagi yang minoritas.
Penegakan hukum membutuhkan peradilan yang
independen, berimbang dan tidak korupsi.
Penuntasan KKN, pelanggaran HAM, peningkatan
kesadaran hukum


4. Efektivitas dan efisiensi
Efektivitas berarti untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dilakukan dengan pemanfaatan dan penggunaan terbaik dari
sumber daya yang mereka miliki.
Efisiensi mencakup penggunaan sumber daya alam dan
perlindungan lingkungan.
Tata pemerintahan yang menggunakan struktur & sumber daya secara efisien &
efektif, Pemerintah baik pusat maupun daerah dari waktu ke waktu harus selalu
menilai dukungan struktur yang ada, melakukan perbaikan struktural sesuai
dengan tuntutan perubahan seperti menyusun kembali struktur kelembagaan
secara keseluruhan, menyusun jabatan dan fungsi  yang lebih tepat, serta selalu
berupaya mencapai hasil yang optimal dengan memanfaatkan dana dan sumber
daya lainnya yang tersedia secara efisien dan efektif.

5. Ekuitas dan inklusif
Sebuah masyarakat yang sejahtera dapat dipastikan
semua anggotanya merasa bahwa mereka memiliki
kepentingan di dalamnya dan tidak merasa
dikecualikan. Ini mengharuskan semua kelompok,

tetapi terutama yang paling rentan, memiliki
kesempatan untuk meningkatkan atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.

6. Responsif
berusaha melayani seluruh masyarakat dengan tanggap dan dalam jangka waktu
yang wajar, mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat.
Tata pemerintahan yang cepat tanggap (responsif), Aparat pemerintahan harus cepat
tanggap terhadap perubahan situasi/kondisi mengakomodasi aspirasi masyarakat, serta
mengambil prakarsa untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

7.Transparan
 Transparan

berarti keputusan yang diambil serta
penegakannya dilakukan sesuai peraturan.

 Informasi

yang ada dapat diakses langsung bagi mereka

yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut.

 Informasi

cukup tersedia dan diberikan dalam bentuk yang
mudah dimengerti dan dipahami.

 Tata

pemerintahan yang bersifat terbuka (transparan), 
Wujud nyata prinsip tersebut antara lain dapat dilihat
apabila masyarakat mempunyai kemudahan untuk
mengetahui serta memperoleh data dan informasi tentang
kebijakan, program, dan kegiatan aparatur pemerintah,
baik yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun daerah.

8. Akuntable
Siapa yang bertanggung jawab kepada siapa bervariasi tergantung pada apakah
keputusan atau tindakan yang diambil bersifat internal atau eksternal kepada
organisasi atau lembaga.

Secara umum suatu organisasi atau lembaga yang bertanggung jawab kepada
orang-orang yang akan dipengaruhi oleh keputusan atau tindakan.
Akuntabilitas tidak dapat ditegakkan tanpa transparansi dan supremasi hukum.
Akuntabilitas sangat penting untuk membuat pejabat publik bertanggung jawab
atas perilaku pemerintah dan responsif terhadap entitas dari mana mereka
memperoleh otoritas mereka.
Akuntabilitas juga berarti menetapkan kriteria untuk mengukur kinerja pejabat
publik serta mekanisme pengawasan untuk memastikan bahwa standar
terpenuhi. Akuntabilitas lembaga sektor publik yang difasilitasi oleh evaluasi
kinerja ekonomi dan keuangan mereka.
Akuntabilitas ekonomi berkaitan dengan efektivitas perumusan kebijakan dan
pelaksanaan serta efisiensi dalam penggunaan sumber daya.



Akuntabilitas merupakan kewajiban dari individuindividu penguasa yang dipercaya mengelola sumber
daya publik untuk mempertanggungjawabkan
berbagai hal menyangkut fiskal, manajerial dan
program.




Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan.