130622 MQFM 2010 01 Editorial 12 Januari 2010

Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi Selasa, 12 januari 2009
Penjara Berbintang Lima
Untuk ukuran sebuah ruang tahanan/ penjara bagi artalyta suryani sangat
mewah/ apalagi dibandingkan dengan ruang tahanan yang lain// Di ruang
tahanan seluas 3,5 kali 6 meter yang terletak di Blok Anggrek nomor 19/
tepat di ujung kanan Rumah tahanan Pondok Bambu Jakarta Timur inilah/
terpidana korupsi atas penyuapan terhadap Ketua Tim Jaksa Penyelidik Kasus
BLBI Urip Tri Gunawan/ menghabiskan masa vonis penjaranya 5 tahun//
Banyak barang-barang yang tidak semestinya berada di ruang penjara/ justru
ditemukan di kamar tahanan Artalyta// Selain luas dan ditempati seorang diri/
kamar tahanan artalyta juga dilengkapi dengan beragam fasilitas mewah
seperti televisi flat 21 inci/ pendingin ruangan portabel/ dan spring bed
double// Tak hanya itu/ alat kebugaran / meja rias dan kamar mandi wah/
juga melengkapi isi ruang tahanan artalyta//
Temuan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum dalam inspeksi
mendadaknya ini/ mengejutkan semua pihak// Masyarakat Indonesia/ jelas
sangat terluka/ mendapati tersangka koruptor dan penilep uang negara senilai
6 triliun ini/ menikmati masa tahanannya/dalam kemewahan penjara ala hotel
bintang lima// Ah.. / kalau penjaranya semewah ini.../ narapidana mana yang
akan jera?//

Sahabat MQ/ praktek jual beli kamar dan fasilitas mewah di penjara/
sebenarnya bukanlah hal yang baru di Lembaga pemsyarakatan// Anggota
komisi III DPR Ri -Desmond J Mahesa mengatakan/ bisnis kamar/
perlindungan dan narkoba/ faktanya memang selama ini mewarnai kehidupan
dunia Lembaga Pemasyarakatan kita// Sudah menjadi rahasia umum/ bila
praktek-praktek kotor tersebut/ selama ini terjadi di hampir seluruh rumah
tahanan di negara kita//
Ironisnya adalah/ praktik kotor yang sudah lama berlangsung ini/ diakui para
pejabatnya/ baru sekarang diketahui// Padahal/ mustahil/ jika para pejabat ini
tidak mengetahuinya// Mantan Narapidana yang pernah 14 tahun berada di
Lembaga Pemasyarakatan Cipinang mengatakan/ Kepala rumah tahanan
hingga Dirjen Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM/ sebetulnya
sudah mengetahui/ adanya fasilitas mewah yang diberikan ke beberapa
narapidana// Namun mereka mengaku tidak dapat berbuat banyak/, karena
perlakuan khusus tersebut/ merupakan titipan dari pihak-pihak yang punya
pengaruh//
Sahabat MQ/ Penjara/ kerap kali digambarkan sebagai tempat yang seram/
kotor/ dan minim fasilitas// saking seramnya/ penjara menjadi tempat yang
paling enggan untuk dikunjungi/ apalagi tinggal di dalamnya// Penjara/ adalah
rumah yang harus dihindari!!// Namun/ kesan ini luruh/ saat menyaksikan


beberapa kamar dengan fasilitas wah/ yang ditempati para penjahat kelas
kakap negeri ini//
Temuan satgas pemberantasan mafia hukum ini/ menjadi jalan pembuka/
untuk mengurai masalah demi masalah yang ada di rumah tahanan kita//
Diantaranya adalah masalah daya tampung lapas/ fasilitas yang tidak
memadai bahkan tidak manusiawi/ hingga pengawasan lemah dan petugas
yang mudah dibeli// Tanpa adanya pembenahan besar-besaran/ maka fungsi
penjara sebagai simbol tegaknya hukum/ sebagai orang menerima hukuman/
dan bukan tempat orang melecehkan dan menginjak-injak hukum/// Walloohu
a'lam bishshowwaabb/// Tisha Aulia