Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Lampiran 1

168

Lampiran 2

169

Lampiran 3

170

Lampiran 4

171

Lampiran 5
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI RISET PARTISIPAN
PENELITIAN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara/i Calon Riset Partisipan Penelitian

Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Rosalina T. Engkang
NIM
: 462008024
Selaku mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga akan melaksanakan penelitian dengan judul “Perilaku
Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI di Desa Polobogo,
Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang”.
Semua informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan
akan terjamin kerahasiaannya. Bila Bapak/Ibu/Saudara/i
menyetujui dan bersedia untuk menjadi riset partisipan Maka
saya mohon Bapak/Ibu/Saudara/i menanda tangani lembar
persetujuan menjadi riset partisipan yang telah disediakan.
Demikian atas bantuan dan kerjasamanya saya sampaikan
terima kasih.

Polobogo,

Juli 2012
Hormat saya,

(Rosalina T. Engkang)
NIM : 462008024

172

PERSETUJUAN MENJADI RISET PARTISIPAN

Setelah mendengar penjelasan mengenai penelitian
“Perilaku Ibu Menyusui dalam Pemberian ASI di Desa
Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang”. Saya
yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia
menjadi riset partisipan.
Untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut, tidak
karena terpaksa atau pengaruh dari pihak lain.


Polobogo,

Juli 2012

Riset Partisipan

(Nama Lengkap)

173

Lampiran 6
TRANSKRIP VERBATIM RISET PARTISIPAN I
Nama Ibu
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Nama Suami
Tempat Tanggal Lahir

Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Anak
Nama Anak Pertama
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Nama Anak Kedua
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Alamat Rumah

: PH
: Polobogo, 15 April 1986
: 26 Tahun

: Islam
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
: WR
: Polobogo, 1 Mei 1981
: 31 Tahun
: Islam
: SMP
: Swasta
:2
: DL
: Polobogo, 3 Mei 2005
: 7 Tahun
: Islam
: SD
: DD
: Polobogo, 9 November 2011
: 8 Bulan
: Islam
: Tidak Sekolah

: Dusun Polobogo

Keterangan :
P
: Peneliti
PH
: Riset partisipan
Subjek
Isi Pembicaraan
Kode
P
“Selamat sore Ibu. Maaf mengganggu. Perkenalkan A1
nama saya Rosalina, saya mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan, Program studi Keperawatan dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Adapun
maksud kedatangan saya kemari adalah untuk
belajar perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI
di desa Polobogo berkaitan dengan tugas akhir
saya. Saya mendapatkan info dari ibu Kepala Dusun
Polobogo sini bahwa ibu adalah salah satu dari ibuibu yang sedang menyusui didaerah sini” (sambil

bersalaman dengan riset partisipan dan menjelaskan
maksud tujuan dari penelitian)
PH
“Selamat Sore mba” (mempersilahkan peneliti A1
174

P
PH

P
PH
P
PH
P
PH

P
PH

P

PH

P

PH

P

masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan di
ruang tamu lalu ibu PH mempersiapkan the dan kue
ringan untuk P)
“Mohon maaf mengganggu ya bu”
“Tidak apa-apa mbak, kebetulan saya sedang tidak
ada kerjaan dan suami saya juga sedang bekerja”
(sambil mempersilahkan P untuk minum dan makan
makanan ringan yang sudah disediakan).
“Ibu mempunyai berapa anak bu?”
“Dua mba”
“Usia berapa bu anak pertama dan kedua?” (Ibu PH
mulai terlihat serius)

“Anak pertama usianya 9 tahun, anak kedua usianya
8 bulan mba”
“Apakah kedua anak ibu semuanya menyusui bu?”
“Iya mba semua menyusui, Dedek (anak kedua)
sampai sekarang masih menyusui. Target saya
sampai usia 2 tahun”
“Kenapa sampai usia 2 tahun bu?”
“Aku sudah komitmen pas mengandung anak
pertama untuk menyusui. Karena kata orangtuaku
dan masyarakat di sini menyusui itu sudah menjadi
kebiasaan di desa, bidan juga mengatakan bahwa
ASI bermanfaat untuk kesehatan bayi.
“Oh ya bu, ngomong-ngomong boleh saya lihat KMS
adeknya bu?”
“Boleh, sebentar yah mbak tak ambilke dulu dikamar
(Ibu PH berlalu kekamar dan bebarapa menit
kemudian kembali keruang tamu dan memberikan
KMS kepada peneliti). Ini mbak KMSnya ini sengaja
tak taruh diatas lemari biar ndak di sowek-sowek
(dirobek) sama adeknya”

“Oh ia ibu, terima kasih. Berat lahir adeknya 3,3 kg
yah bu. Bagaimana dengan berat badan adeknya
saat ini bu?”
“Iya ini lahirnya besar, makanya berat badannya 3,3
kg. Kemarin terakhir aku nimbang itu berat
badannya 8,8 kg. Setelah melahirkan, sekitar 30
menit bidannya kasih dedek ke aku untuk menyusui
dedek. Sampai sekarang usia 7 bulan, Dedek masih
menyusui, makanya berat badannya juga setiap
ditimbang ikut posyandu itu ndak pernah turun
sekarang aja udah bisa jalan tapi satu dua langkah
jatuh kayak gitu”
“Usaha yang ibu lakukan untuk kesehatan anak ibu

A2
A2

A3
A3
A4

A4
A5
A5

A6
A6

A7
A7

A8

A8

A9
175

PH

P

PH

P
PH

P

apa aja bu?“
“Ini cuman ASI aja og mbak, ndak mau mimi susu
formula sama sun itu. Kan kalo dari buku KMS yang
saya baca itu ASInya sampai enam bulan terus usia
7 bulan itu sudah sama makanan kaya sun sama
susu formula tapi anaknya ndak mau maunya netek
aja”
“Owh gitu bu (Peneliti sambil mengangguk-angguk).
Bisakah ibu menceritakan kepada saya mengenai
pengalaman pertama dan kedua selama menyusui?
dan menurut ibu apakah manfaat memberikan ASI
kepada anak?
“Aku sudah komitmen pas mengandung anak
pertama untuk menyusui. Karena kata orangtuaku
dan masyarakat di sini menyusui itu sudah menjadi
kebiasaan di desa, bidan juga mengatakan bahwa
ASI bermanfaat untuk kesehatan bayi. Makanya dek
Dila (menyebutkan nama anak pertama subjek) juga
menyusui tetapi diselingi dengan susu formula dan
sun karena air tetek (red:ASI) saya baru keluar hari
keempat setelah lahirke Dila. Setelah ASI keluar,
dek Dila malah ndak terlalu suka dan selalu ditolak
dengan di muntahin gitu mbak, tapi tetap aku kasih
dikit-dikit ASInya. Karena dek Dila nda suka ASI, jadi
tak kasih susu formula dan sun. Kalo susu formula
dan sun cepat di minum sama dia mbak. Sedangkan
Dedek (menyebutkan anak kedua subjek) dari lahir
sampai sekarang umur 8 bulan masih ASI. Ga mau
diberi susu formula sama nestle. Kalo diberi
langsung dimuntahin sama Dedek. Manfaatnya
Dedek jarang sakit mba karena air tetek kan bagus
untuk bayi dan juga merupakan makanan utama
untuk anak mba jadi harus diberikan. Waktu hamil
dan setelah melahirkan badan saya gemuk kan mba
sampe 60 kg tapi setelah saya menyusui saya kurus
lagi sekarang udah 50 kg sewaktu nyusui Dila juga
seperti itu dan menyusui Dedek ini juga sama”
“Kenapa bisa tidak sakit bu?”
“Ya kalo ga disusui itu mba tetek saya bengkak
karena penuh dengan air tetek jadi harus dikasih ke
anak biar ga sakit mba harus digilir gitu mba, kalo
yang kiri penuh yah tetekin ke anak yang kiri terus
yang kanan lagi gitu seterusnya. Lagian anak aku ini
kalo nda disusui dia itu cerewet dan nangis mbak.
“Oh begitu bu, oh ia bu, selain jarang sakit, apalagi
bu manfaat dari memberikan ASI pada anak ibu?”

A9

A10

A10

A10.1
A10.1

A10.2
176

PH

P
PH
P
PH

P
PH

P

PH

P
PH

P

“Ya selain jarang sakit, dek Dila dan Dedek juga
tidak rewel, cepat berjalan, duduk dan lincah
anaknya mba sama cepat bicara. Kaya dedek Kalo
manggil-manggil saya biasanya “Ibu” (sambil
menirukan gaya anaknya), kalo panggil bapak
“Bapak” atau kalo mbahnya (neneknya) “mbah” atau
kalo mau netek biasanya “mam” gitu mba (sambil
tertawa terkekeh)
“Selain cepat bicara apakah ada manfaat lain
menurut ibu?”
“lebih pintar anaknya mba yah seperti cepat
berjalan, duduk dan bicara itu mba”
“Menurut Ibu manfaat menyusui bagi ibu itu apa bu?”
“Manfaatnya bagi saya itu lebih hemat dan lebih irit
mba jadi ga perlu keluar keluar duit lagi untuk beli
susu formula”
“Dari manakah ibu mengetahui manfaat memberikan
ASI?
“Saya taunya dari buku KMS, dari bidan desa yang
beri penyuluhan waktu posyandu dan pengalaman
memberi ASI dari anak pertama dan kedua ini”
“Menurut ibu apa berbedaan anak pertama ibu yang
diberi ASI tapi diselingi dengan susu formula dengan
anak kedua ibu yang diberi ASI terus bu?”
“Anak pertama saya bisa berjalannya lama, kalo
anak kedua umur 7 bulan aja sudah bisa berjalan
sedikit-sedikit, anaknya lincah, kalo lagi mau ngolek
bumbu (menghaluskan bumbu) didapur dan Dedek
ada pasti dilempar sama dia mba”
“Selain itu apakah ada lagi bu?”
“Mudah sakit mba, kaya dek Dila kan lebih banyak
minum susu formula jadi kalo di kampung lagi
musim demam atau flu dek Dila pasti sakit juga. Kalo
dedek ini ga mudah sakit mba, tahan gitu tubuhnya
itu mba dan juga saya sama anak kedua tambah
sayang bukan berarti ga sayang sama anak pertama
hanya saja karena menyusui ke sayanya lebih lama
jadi hubungan saya ke anak kedua lebih erat mba,
kalo anak kedua kan dia dari umur 4 hari sudah susu
formula sama nasi yang dibuat bubur dan dila umur
1 tahun 5 bulan saya sering tinggalin sama ibu saya
karena saya bekerja jadi karyawan pabrik rokok di
ambarawa mbak ”
“Kenapa bisa seperti itu bu, maksudnya kenapa bisa
lebih sayang ke anak kedua dan contoh lebih

A10.2

A10.3
A10.3
A10.4
A10.4

A10.5
A10.5

A11

A11

A11.1
A11.1

A11.2

177

PH

P
PH
P
PH

P

PH
P
PH

P
PH

P
PH
P

PH
P

dekatnya itu seperti apa bu?”
“ASI kan makanan utama kan mba yang udah ada
ditiap perempuan, kayak aku merasakan kalo dia
sakit gitu aku pasti tau kalo dia sakit. Sakitnya itu
biasanya demam 1-2 hari sudah sembuh. Biasanya
aku bawa ke bidan Isna di Banyubiru biar dikasih
obat. Selain itu kayak ada kontak batin antara aku
dan anak kedua.
“Selain itu apakah ada lagi bu?”
“jalannya sama bicaranya termasuk lambat mba ga
lincah kaya adeknya ini”
“Apa yang ibu rasakan pada saat menyusui bu?”
“Bagaimana ya mba menggambarkan perasaan ini,
pokoknya tambah sayang mba, walaupun pernah
digigit putting saya dan sampe sakit tetap saya
susui”
“Selama ini apakah ibu mengalami kendala selama
memberikan ASI bu? Bagaimana cara ibu
mengatasinya?”
“Ada mba, ASI saya keluarnya 4 hari setelah
melahirkan jadi saya ga bisa kasih ASI hari pertama
“Mengapa hal tersebut terjadi bu?”
“Mungkin karena baru pertama kali menyusui. ibu
saya juga mengatakan hal demikian bahwa
perempuan yang baru pertama kali menyusui pasti
sulit untuk mengeluarkan ASI dalam beberapa hari”
“Lalu selama 4 hari ibu memberi apa bu untuk dek
Dila minum?”
“Saya kasih susu formula aja, tapi setelah 4 hari
baru ASI saya keluar dan tak susuin ke anak tapi
susu formula juga iya diberikan karena anaknya
sudah itu terbiasa sama susu formula. Oh ia mbak
Sama kalo nete dilanya cuma netek di tetek saya
yang sebelah kiri ga mau yang sebelah kanan, jadi
dulu saya pernah dioperasi”
“Di operasi apa bu? kenapa sampai bisa dioperasi
bu?”
“Kata dokternya itu ada tumor, karena ga disusui ke
Dila jadinya dioperasi tapi sekarang sudah sembuh”
“Oh ia bu kenapa dek Dila tidak mau menyusui
disebelah kanan bu, dan kenapa hanya sebelah kiri
saja?
“Aku juga ga tau mbak, mungkin pait kali mbak,
karena ada tumor”
“Lalu apakah itu masih bisa menyusui saat itu bu

A11.2

A11.3
A11.3
A11.4
A11.4

A12

A12
A12.1
A12.1

A12.2
A12.2

A12.3
A12.3
A12.4

A12.4
A12.5
178

PH
P
PH
P

PH

P
PH

P

PH

P
PH
P

PH

dan bagaimana sekarang?”
“Bisa semua mbak, kan cuma diangkat dagingnya
aja”
“Oh begitu jadi sementara ibu masih netekin, ibu
operasi ya bu ?”
“Ga mba, setelah Dila umur 3 tahun baru dioperasi”
“Oh ya bu, bagaimana perasaan ketika ibu hendak
memberi ASI akan tetapi karena ASI tidak keluar jadi
ibu memutuskan memberi susu formula ibu?”
“Sedih sih mbak, kan kalo ASI pertama kali keluar itu
kan katanya bagus untuk kekebalan tubuh anak.
Nah itu aku nda kasih, aku kasihnya susu formula.,
tapi setelah ASIku keluar yang hari keempat itu aku
kasih susuku yang warnanya agak kekuningan itu
loh mbak keanak biar anaknya sehat”
“Selain itu ada lagi tidak bu kendala yang ibu alami
selama memberikan ASI?”
“Ada mba puting saya pernah lecet digigit dedek
waktu menyusui karena gregetan giginya yang baru
mau tumbuh jadinya putting saya keiikut digigit gigit
gitu sampe lecet jadi kalo menyusui sakit rasanya”
“Kalo lecet gitu bu bagaimana cara ibu
mengatasinya biar cepat sembuh lecetnya bu? Dan
apakah ibu masih tetap menyusui? ”
“Waktu itu saya kasih minyak goreng mba lalu saya
oleskan di putting tetek saya dan cepat sembuh
terus lecet lagi saya tetap menyusui mba sambil
menahan sakit waktu menyusuinya, ya mau
bagaimana lagi kalo ga disusui kasian anaknya saya
ga tega karena ASI kan makanan utama mereka
mba dan kalo dikasih tetek saya jadi bengkak karena
penuh kalo gitu jadinya sakit mba jadi harus dikasih
mba”
“Selain lecet apakah masih ada bu?”
“Ini kerjaan didapur jadi terhambat. Karena harus
susuin adeknya dulu. Jadi ditinggal dulu kerjaannya.
“Menurut sepengetahuan ibu, posisi menyusui yang
seperti apakah yang membuat ibu dan anak merasa
nyaman saat proses menyusui?”
“Menurut pengalaman saya menyusui anak pertama
yah mba, adeknya ini merasa nyaman menyusui
dengan posisi berbaring baik di pangkuan saya
sampai tertidur pulas, setelah itu baru saya pindahin
ke kasur”

A12.5
A12.6
A12.6
A12.7

A12.7

A12.8
A12.8

A12.9

A12.9

A12.1
0
A12.1
0
A13

A13

179

P
PH

P
PH
P
PH
P
PH

P
PH

P
PH

P
PH

P
PH
P
PH

“Setiap nenen posisinya berbaring ya bu?”
“Ho’oh senangnya baring mbak biar langsung tidur,
tapi yah kadang ndak langsung tidur juga biasa
habis nenen itu langsung maen sama mbaknya”
“Bagaimana dengan posisi ibu sendiri bu saat
menyusui?”
“Saya menyusuinya duduk seperti ini aja, kalo capek
yah kadang berbaring mbak”
“Bagaimana perasaan ibu menyusui dengan posisi
berbaring bu?”
“Saya sudah terbiasa dengan posisi berbaring mba
jadi ga capek harus gendong gitu mba”
“Bagaimana bu posisi Dedek sendiri bu saat
menyusui?”
“Kalo Dedek itu mba kadang-kadang ga suka
digendong maunya berbaring sama duduk aja, jadi
kalo digendong dia nolak puting susu yang masuk
kedalam mulutnya mba kalo dibawa duduk baru
anteng anaknya mba (tidak rewel)”
“Apakah ibu merasa nyaman menyusui dengan
berbaring gitu bu?”
“Iya mba, kalo tiduran kan bisa langsung tidur dia
mba, jadi ga capek. Tapi juga bisa sambil duduk
(Sambil memperaga pada anaknya yang baru
bangun tidur yaitu dengan meletakkan anak
dipangkuannya lalu menyusui ke anaknya sebelah
kiri sambil menepuk nepuk bagian bawah belakang
anaknya)”
“Kenapa sambil ditepuk tepuk gitu bu?”
“Sudah kebiasaan mba, spontan aja kalo udah
menyusui gini pasti tanpa dipikirkan tangan langsung
nepuk-nepuk gitu mba, ya adenya ngerasa nyaman
waktu menyusui dan biasa langsung tidur”
“Untuk apa bu di tepuk-tepuk?”
“Itu kan adenya ditaruh di pundak lalu di tepuk tepuk
(sambil mempraktikan) itu supaya adeknya merasa
nyaman mbak”
“Menurut sepengetahuan ibu dalam sehari berapa
kali ibu harusnya menyusui bu?”
“Sering mba, bisa lebih dari 10 kali”
“Oh ya bu hari ini sudah menyusui sudah berapa kali
bu seingat ibu?”
“iya mba tadi pagi saya menyusui, bangun tidur,
habis mandi sama tadi pas mau pergi ke rumah
mbahnya waktu mau jemput Dila itu”

A13.1
A13.1

A13.2
A13.2
A13.3
A13.3
C10
C10

C10.1
C10.1

C10.2
C10.2

C10.3
C10.3

A14
A14
C11
C11

180

P
PH
P

PH

P
PH

P
PH
P
PH

P

PH

P
PH

P

“Menurut sepengetahuan ibu berapa lama
seharusnya ibu memberikan ASI?”
“Yang saya tau itu mba 5-10 menit mba ya biasanya
dedek menyusui segitu mba”
“Kalo misalnya ibu lagi sakit tapi adenya pengen
menyusui itu gimana bu, apakah ibu tetap akan
menyusui bu?
“Tetap menyusui mba sambil berbaring, kasian mba
kalo ga di kasih dan kadang-kadang adenya ga mau
mungkin karena ASInya pait kali mba”
“Kok bisa pait bu?”
“Iya kalo lagi sakit atau masuk angin ASInya pait
makanya dedek ga mau menyusui kalopun
menyusui ga banyak-banyak mba”
“Terakhir tamu datang kerumah ibu kapan bu?”
“Hari ini mba, kan mbanya yang datang dan maen
kesini hehe (sambil tertawa)”
“Oh iya bu (sambil tersenyum), selain saya bu, ada
ga bu?”
“Ada mba (sambil mengingat-ingat) kemarin itu ada
kaka sama ibu dari suami saya yang maen kesini
sama bapak dusun Clowok itu maen kesini ngurusin
lampu kan kami baru pake ”
“Ooohh bagaimana bu perasaan ibu kalo ada kakak
dan ibu dari suami datang dan dedek mau menyusui
bu?”
“Istilahnya menyusui itu mba ga tau malu jadi tetap
aja saya menyusui mba kan keluarga sendiri sama
dengan kalo ibu-ibu datang kaya tetangga gitu mba
saya biasa aja tetap aja menyusui. Kaya lagi ada
mbanya gini saya juga tetap menyusui mba.
Pokoknya sudah ga tau malu deh mba hehehe (ucap
ibunya sambil menyusui Dedek pada saat
wawancara berlangsung) karena kasian kalo ga
diberi”
“Oh iya bu pas bapak dusun Clowok itu bagaimana
bu apakah ibu tetap menyusui? ”
“Wah kalo yang waktu itu saya menyusuinya di
dalam kamar mba. Soalnya Dedek udah nangis
minta di susui. Kan laki-laki mba, malu kalo
menyusui depan laki-laki kalo sesama perempuan
saya gapapa mba tetap aja saya menyusui kan
sama aja, sama-sama punya payudara (sambil
tersenyum).
“Ibu terakhir keluar rumah kapan bu? Dan dengan

A15
A15
B10

B10

B10.1
B10.1

B11
B11
B11.1
B11.1

B11.2

B11.2

B11.3
B11.3

B11.4
181

PH

P
PH

P

PH

P
PH

P
PH

P
PH

P

siapa ibu bepergian?
“Kemarin pagi mba jam 10 an saya pergi ke pasar
bawah dekat muncul untuk beli sayur. Kemarin saya
sama dedek aja mba naik motor karena suami kan
kalo dari jam 10 sampai 4 sore gitu mba masih kerja”
“Apakah Dedek minta untuk disusui bu? Bagaimana
perasaan ibu?”
“Iya mbak dedek itu dimanapun tetap minta disusui
mungkin karena lapar kan dedek cuma minum ASI
aja mbak. Wah malu mbak, kan kalo udah
melahirkan tetenya tambah besar, jadi saya kalo
netein cari tempat yang sepi baru saya tetein gitu,
jadi belanjanya jadi lama karena sudah ada anak
kecil atau kalo nda aku ke rumah teman dulu untuk
netein Dedek”
“Dari keluarga ibu sendiri seperti orangtua dan
suami apakah mendukung ibu untuk memberikan
ASI bu?”
“Iya mbak mereka sangat mendukung dan
menyarankan untuk memberikan ASI. Dari zaman
dulu kan orang desa itu taunya cuman ASI aja”
“Bentuk dukungan dari keluarga ibu selama ibu
menyusui seperti apa bu?”
“Ibu saya sama mertua memang sangat
menyarankan ASI, lagian Dedek ga mau susu
formula. Kalo dikasih ga diminum dibuang-buang
aja, ga ditelan gitu mba, disembur mungkin karena
ga enak jadinya dia ga suka mbak. Sukanya cuma
air susu aja mba (sambil tersenyum). Kan saya kerja
mbak. Jadinya ya kerjanya keluar dulu demi anak
mbak, kasian kalo ditinggal soalnya ga mau susu
formula ga ada yang jagain dedek”
“Apa yang keluarga ibu sarankan bu?”
“Kalo saya mau ke pasar gitu mba beli sayur mereka
selalu mengingatkan jangan lupa kalo kepasar beli
jamu atau daun papaya supaya ASInya lancar gitu
mba”
“Daun papaya itu diapakan bu dan manfaatnya buat
apa bu?”
“Daun papaya itu dibersihkan lalu direbus gitu aja
mba terus airnya diminum daunnya bisa buat lalapan
terus dimakan. Manfaatnya itu ASI jadi lancar mba
soalnya kalo saya ga makan sayur air tete saya ga
ada mba jadi harus makan sayur”
“Kalo suami bu bentuk dukungannya seperti apa

B11.4

B11.5
B11.5

B12

B12

B12.1
B12.1

B12.2
B12.2

B12.3
B12.3

B12.4
182

PH

P
PH
P
PH
P
PH
P
PH
P

PH

P
PH

bu?”
“Kalo suami sebelum berangkat kerja, saya dikasih
duit RP 25.000. kata suami duit 25.000 itu buat beli
sayur 20.000 dan 5000nya buat beli jamu gitu mba
supaya saya sehat dan anak-anak juga sehat”
“Kalo dikeluarga ibu sendiri ada pantangan gitu ga
bu untuk menyusui?”
“Ada mba, kata orangtua tidak boleh menyusui
ditengah pintu rumah”
“Itu kenapa bu?”
“Ga tau mba, tapi ya saya udah nuruti aja mba”
“Kalo makanan gitu bu, ada pantangannya ga bu di
keluarga ibu?”
“Ada mba, misalnya ga boleh makan yang pedas
pedas nanti takut adenya diare”
“Adeknya pernah diare bu?
“Ga pernah kena diare mba karena saya ga pernah
makan yang pedas gitu mba”
“Bisa ibu ceritakan kepada saya bu mengenai
kegiatan ibu hari ini yang berkaitan dengan
menyusui bu?”
“Saya tadi pagi jemput dek dila dulu dirumah
mbahnya ini jam 12-an baru balik dan ga ada
kerjaan. Makanya senang pas mbak datang jadi ada
temannya. Soalnya kalo siang begini suami lagi
kerja, pulangnya sore. Kerjanyakan tukang kayu.
Kalo pagi itu yah seperti biasa masak dulu, baru pas
dedek bangun yah susuin dedek, mandiin dedek,
terus pergi kerumah mbahnya dedek ini untuk
jemput dedek. Kalo duduk saya bekerja dipabrik, tapi
pas Dila umur 1 tahun 5 bulan aku baru keluar dari
kerjaan soalnya kasian sama anak”
“Bagaimana dek Dila bu selama ibu bekerja?”
“Kepikiran terus mba sama anak, khan waktu
menyusui dila saya bekerja jadi yang jaga ibu saya,
kasian juga sama ibu yang jagain terus kan ibu juga
ada pekerjaannya, tapi ya mau bagaimana lagi saya
juga harus bantu suami, tapi waktu melahirkan
Dedek dan menyusui Dedek saya berhenti bekerja
karena Dedek ga mau susu formula maunya ASI aja
jadi kasian kalo ditinggal dan ga ada yang jaga mba
kalo Dila khan ga mau ASI maunya susu formula aja
jadi harus cari duit untuk beli susu itu mba soalnya
kalo di kasih ASI dia ga mau malah dimuntahin gitu
mba katanya “pait..pait” (sambil menirukan anaknya

B12.4

B12.5
B12.5
B12.6
B12.6
B12.7
B12.7
B12.8
B12.8
B13

B13

B13.1
B13.1

183

P
PH

P
PH

P
PH

P
PH

P
PH

P
PH

P

mengatakan pait pait)”
“Oh ya bu, bagaimana sikap ibu ketika adek minta
nenen pada saat ibu sedang bekerja di dapur bu?”
“Pekerjaan saya jadi terhambat mba kata orang itu
pekerjaan sehari jadi seminggu gitu mba, yah seperti
kalo saya mau masak dan Dedek mau netek ya
terpaksa saya matiin dulu kompornya baru saya
lanjut masak mba”
“Dek dedek kan mengatakan pahit bila minum susu
formula bagaimana dengan ASI bu?”
“Wah kalo mimi ASI dia senang banget mbak, dia
tau kalo kita pengen kasih dia mimi. Misalnya
mulutnya itu langsung dibuka dan langsung mimi
ASI aja sampe kenyang”
“Bagaimana perasaan ibu kalau Dedek menolak
disusui dengan posisi seperti itu bu?”
“Ya saya mah ngikutin aja mba jadi kata orang itu
pekerjaan yang seharusnya jadi sehari malah
jadinya seminggu kalo sudah ada anak gitu mba,
biasanya dia paling suka berbaring kalo digendong
gitu adeknya nda mau biasa sampe teteknya dilepas
ato pernah sampe digigit sama dia”
“Sekitar jam berapaan bu tadi pagi ibu menyusui?”
“Jam 6 an mba, Dedek mah cepat bangunnya, jadi
saya harus cepat bangun dan masak supaya selese
masak langsung netekin anak. Kalo udah bangun itu
susah kerja. Kerjaan sehari jadi seminggu mbak
ibaratnya itu”
“Pas setelah mandi itu berapa lama ya bu
menyusuinya?”
“Sekitar 8 menit aja mba tergantung keadaan dedek
kalo dia merasa masih kenyang neteknya bentar tok,
tapi kalo lapar itu biasa lama bisa sampai 15
menitan, terus dia langsung maen dilantai lari sana
lari sini dibongkarin semua yang sudah rapi kaya
taplak meja ini mba ditarik tarik sama dia mba, aduh
repot mba tapi yah di nikmati aja”
“Posisi menyusuinya gimana bu?”
“Tadi dudukkan aja mba, kan udah bersih. kalo pagi
itu dedek setelah dia mandi langsung di susui biar
ga rewel mba setelah itu saya baru sarapan terus
siap-siap kerumah mbahnya, dan itu harus menyusui
lagi mba”
“Pas mau pergi kerumah mbahnya bu itu berapa
lama bu menyusuinya?”

B13.2
B13.2

B13.3
B13.3

B13.4
B13.4

C12
C12

C12.1
C12.1

C10.3
C10.3

C12.2

184

PH

P
PH

P
PH

P
PH

P

PH

“Sekitar 8 menit juga mba setelah saya sarapan
terus langsung kerumah mbahnya jemput dila, kalo
sabtu kan mba Dila nginap dirumah mbahnya.
Soalnya mbahnya ga ada temannya disana, Cuma
sendiri aja dirumah, pas hari minggunya baru
dijemput gitu setiap minggunya mba”
“Siang ini sudah berapa kali bu menyusui? dan
berapa lama?”
“Baru sekali mba tadi pas balik dari rumah mbahnya
kan siang jam 12an terus langsung tidur aja dia mba
tadi menyusuinya hanya 10 menit aja langsung
kelelep (tidur) mungkin karena kecapean dijalan kan
dia saya gendong didepan diikat gitu karena naik
motor.
“Semalam bu apakah ibu juga menyusui bu?”
“Wah iya mba setelah mandi sore sama pas mau
tidur itu menyusui juga kalo pas malam saya
menyusuinya sambil berbaring dan adeknya
langsung tertidur gitu mba”
“Ga tersendak ya bu adeknya kalo menyusui sampai
adeknya tertidur?”
“Selama ini ga mba, soalnya kalo ga gitu adeknya
rewel mba jadi sampe kelepas sendiri karena
ketiduran”
“Wah terima kasih banyak ya bu buat hari ini dan
dilain hari jika masih ada beberapa hal yang masih
kurang saya akan kembali lagi ketempat ibu ya bu”?
“Wah malah senang mba, sering-sering aja main
kesini mba, gapapa, nanti saya sms kalau sudah
musim buah sekarang lagi belum musim buah mba”

C12.2

C11.1
C11.1

C11.2
C11.2

C11.3
C11.3

185

TRANSKRIP VERBATIM RISET PARTISIPAN II
Nama
Tempat Tanggal lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Nama Suami
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Anak
Nama Anak Pertama
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Nama Anak Kedua
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Alamat Rumah

: KH
: 28 Desember 1980
: 32 Tahun
: Islam
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: ES
: Polobogo, 7 Desember 1979
: 33 Tahun
: Islam
: SMP
: Swasta
:2
: ML
: Polobogo, 5 Januari 2003
: 9 Tahun
: Islam
: SD
: RY
: Polobogo, 4 Agustus 2012
: 5 Bulan
: Islam
: Tidak Sekolah
: Dusun Polobogo

186

Keterangan :
P
: Peneliti
KH
: Riset partisipan
Subjek
P

KH

P

KH

P

KH

Isi Pembicaraan
“Selamat siang Ibu. Maaf mengganggu. Perkenalkan
nama saya Rosalina, saya mahasiswa Fakultas Ilmu
Kesehatan, Program studi Keperawatan dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Adapun
maksud kedatangan saya kemari adalah untuk
belajar perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI
di desa Polobogo berkaitan dengan tugas akhir
saya. Saya mendapatkan info dari ibu Kepala Dusun
Polobogo sini bahwa ibu adalah salah satu dari ibuibu yang sedang menyusui didaerah sini” (sambil
bersalaman dengan riset partisipan, dan mertua dari
riset partisipan dan menjelaskan maksud tujuan dari
penelitian)
“Iya mbak, silahkan duduk mbak, maaf lagi
berantakan ini mbak (ucap riset partisipan sambil
membereskan gelas yang masih tergeletak di atas
meja dan membawanya kedapur lalu kembali lagi
kedepan)”
“Tidak apa-apa ibu, terima kasih ibu (sambil duduk di
kursi yang telah tersedia di ruang tamu rumah riset
partisipan)”
“Ini tentang ibu yang menyusui ya mbak. Susahsusah ga mbak pertanyaannya? (Ucap riset
partisipan sambil tersenyum kepada peneliti)”
“Iya ibu. Saya mau belajar banyak dari ibu tentang
sikap dan tindakan ibu selama menyusui. Tidak ibu,
mudah saja hanya berkaitan dengan pengalaman
ibu saja”
“Iya mbak, saya bisa. Sebentar ya mbak (Riset
partisipan pun pergi kebelakang dan beberapa menit
kemudian sudah kedepan sambil membawa air
minum dan makanan ringan dalam nampan untuk
disuguhi kepeneliti). Mari mbak sambil dimakan
kuenya dan diminum tehnya. Ini hanya seadanya
saja”

Kode
A1

A1

A2

A2

A3

A3

187

P
KH
P
KH
P
KH

P
KH
P
KH

P
KH
P

KH

“Ini sudah banyak bu, terima kasih ibu. Maaf
mengganggu ya bu?”
“(Riset partisipan tersenyum). Tidak apa-apa mbak,
mari sambil diminum. Ini mbaknya asli mana?”
“Saya aslinya Kalimantan bu”
“Jauh men ik sekolah disini. Tapi gapapa ya mbak,
cari pengalaman”
“Iya ibu, ibu dirumah ini tinggal sama siapa bu?”
“Ini bukan rumah saya mbak, disini saya ikut suami.
Saya aslinya dari Batu Malang, Jawa Timur. Disini
ada Bapak ibunya suami saya. Tapi yang Bapak
mertua ini bukan Bapak aslinya suami saya. Ini
bapak tirinya. Bapak aslinya itu kabur waktu suami
saya masih kecil gitu katane ibu mertua mbak”
“Orang Tua suami kalo boleh tau bu pendidikannya
apa bu?”
“SD semua kayake mbak”
“Kalo ibu sendiri bu ada berapa bersaudara bu?”
“Saya ada 3 bersaudara. Kami semua SMP. Dan ga
lanjut sekolah lagi. Jadi langsung kerja aja. Senange
kerja mbak. Mereka semua tinggal di malang”
“Anak ibu ada berapa?”
“Dua mbak” (sambil menyusui anaknya yang baru
saja bangun dari tidur siangnya)
“Oh, begitu ya bu. Bagaimana pengalaman ibu
selama menyusui di mulai dari anak yang pertama
hingga anak yang kedua?”
“Ceritanya panjang mbak, piye yah ceritanya (ucap
ibunya sambil tersenyum malu). Walaupun aku jauh
dari suami, aku tetap mengutamakan menyusui
anakku mba. oleh karena itu dua-duanya anakku
setelah melahirkan langsung menyusui, tapi
dibersihin dulu badannya di ukur tinggi badannya
anak dan saya juga dibersihin setelah itu baru
disusuin ya kira-kira 30 menitan mbak setelah
melahirkan, soalnya bidannya kerjanya cepat,
mungkin karena udah terbiasa ya mbak. Mila (Riset
partisipan menyebutkan nama anak pertamanya)
dari pertama lahir itu langsung disuruh bidane untuk

A4
A4
A5
A5
A6
A6

A7
A7
A8
A8

A9
A9
A10

A10

188

P

KH

P
KH

P
KH

menyusui mbak, terus yang anak kedua ini juga
sama masih menyusui. Sekarang ini adeknya lagi
sakit ini mbak kena flu, panas badannya juga naik
terus, ini tenangnya waktu tidur aja, kalo sudah
bangun bawaannya cerewet. Bawaanya mau
digendong terus, kalo duduk kaya gini nangis terus.
Maaf ya mbak aku sambil berdiri diami adeknya.
(sambil riset partisipan memanggil anak pertamanya
untuk mengambilkan seledang karena riset
partisipan ingin mengendong anak keduanya untuk
menenangkannya dari tangisnya dan sambil
meminta maaf kepada peneliti)
“Oh, begitu ya bu. Iya ibu tidak apa-apa (Peneliti
mempersilahkan
riset
partisipan
untuk
menggendong anaknya)”
“Ayo mbak sambil diminum dulu tehnya (Ucap riset
partisipan sambil menepuk-nepuk pantat anaknya
yang ada digendongannya). Usia 2 bulan itu dah tak
kasih sun milna sama susu promina. Kata bidane
kan usia 6 tahun baru dikasih. Tapi yaitu aku ga
mau. Anaknya nangis terus kok jadi tak kasih sun
sama susu promina aja mbak”
“Mungkin adeknya mau tidur siang bu”
“Sudah tidur siang mbak adeknya, kan ini baru
bangun dari tidur. Karena lagi sakit makanya
bawaannya cerewet, idungnya juga lagi mapet,
sama batuknya nda sembuh-sembuh sudah tak
bawa ke bidan desa sini terus dikasih obat tapi
belum sembuh-sembuh juga (Sambil menatap dan
mengelus wajah anaknya yang diam digendongan
riset partisipan).”
“Adeknya sakit sejak kapan bu?”
“Sudah 3 hari ini mbak adeknya sakit kaya gini
makanya tadi aku baru pulang dari balai pengobatan
untuk rontgen soale aku takut kenapa-kenapa. Nah
itu sudah dikasih obat sama bu bidan tapi nda
sembuh juga. Aku kuatir kenapa-kenapa jadi tadi
pagi tak bawa lagi ke balai pengobatan untuk
rontgen. Tapi untunge kata dokter ga ada flek di
paru-parunya mbak. Aku takut banget dia kenapa-

A10.1

A10.1

A10.2
A10.2

A10.3
A10.3

189

P

KH

P
KH

P

kenapa makanya dirontgen. Oh ia mbak tadi pas
disana perut adeke ditepuk-tepuk gitu. Aku sempat
bingung gitu dalam hati aku bilang (apa nda kasian
nie orang, anak kecil kok ditepuk-tepuk gitu
perutnya?) mana sambil nangis mbak adeknya itu.
Terus tak tanyae ”dok, kenapa ditepuk-tepuk gitu
dok” terus doktere jawab ”biar cepat sembuh bu, ini
kan adeknya flu sama batuk jadi timbul dahak di
tenggorokannya. Ini dahaknya harus dikeluari
dengan cara ditepuk-tepuk gitu bu biar adeknya
muntah, kalo udah muntah itu mengurangi
dahaknya”. Aku langsung tenang, terus tak liat
selesai muntah itu wajah adeknya mulai segar lagi”
“berkaitan dengan berat badan adeknya bu, boleh
saya pinjam KMS (Kartu Menuju Sehat) milik
adeknya bu?
“oh ia mbak, sebentar aku tak ambilke dulu dikamar
(Riset partisipan lalu pergi kekamar mengambil KMS
dan kembali lagi keruang tamu menemui peneliti dan
memberikan KMS kepada peneliti). Ini mbak
KMSnya berat lahirnya itu 2,8 kilogram. Terus ini
setiap bulanne ini naik terus ga pernah turun berat
badanne mbak. Kecuali yang pas sakit sekarang ini
aja turun satu ons berat badannya. Karena nda
selera maem sama menyusui juga nda terlalu mau”
“Bagaimana bisa berat adeknya naik setiap bulan
bu?”
“Yah itu mbak ta kasih ASI, sun nestle gitu aja mbak,
dari pas lahir itu udah tak kasih. Anaknya nda
cerewetan kalo maem. Kan ada anak disini yang nda
mau menyusui, maemnya dikit itu anaknya kurus.
Berat badanne juga nda naik-naik. Kalo ini berat
badanne tiap bulan naik terus kaya ini kan bulan
april itu 3,7 kg terus bulan mei itu 4,6 kg, bulan juni
itu 5,2, bulan july itu 5,5 kg, terus agustus maren ki
naik jadi 5,9 kg. nah maren bulan September itu 6,4
kg. Kecuali sakit ini mbak, jadi berat badanne turun
satu ons pas ditimbang”
“Selain usaha diberi makanan selain ASI apa lagi
yang ibu lakukan untuk anak ibu bu?”

A10.4

A10.4

A10.5
A10.5

A10.6

190

KH

P
KH

P
KH

P

KH

P
KH

“Sebagai orang tua kan mbak itu kan mbak punya
tanggung jawab jaga anak, misale makanannya
dijaga, ASI itu harus dikasih, sama makanan
tambakhan lainnya kaya sun Milna gitu. Kalo nda
dilatih itu kan kasian anaknya ntar mudah sakit”
“Memang adenya dikasih makanan selain ASI itu bu
pas usia berapa bu?”
“Usia 2 bulan itu dah tak kasih sun milna sama susu
promina. Kata bidane kan usia 6 tahun baru dikasih.
Tapi yaitu aku ga mau. Anaknya nangis terus kok
jadi tak kasih sun sama susu promina aja mbak”
“Mengapa demikian ibu?”
“Iya toe mbak, kalo anak cuma ASI aja makanannya
kan itu kasian anake kelaperan, jadi biar kenyang
dan nda sakit itu tambakh makanan lain. Kaya kita
orang tua ini kan mbak pasti lapar kalo nda
ditambakh makanan lain. Kalo Cuma minum susu
toe itu kan nda kenyang. Soale ”
“Oh begitu ya bu. kasian juga ya adeknya bu. Lalu
bagaimana bu proses menyusuinya jika adeknya
seperti saat ini?”
“Menyusuinya berkurang mbak. Biasa sehari
delapan kali sekarang cuma bisa empat kali sehari.
Ya cuma dikit-dikit aja minumnya mbak. Lagi pula
selera menyusuinya itu berkurang. Setiap diberi ASI
itu dikeluarkan sama adeknya ini, kalo pun nda
dikeluarin itu cuma diisap sedikit aja terus nangis
lagi (Ucap riset partisipan dengan wajah sedih
sambil menatap wajah anaknya). Nafsu makannya
juga berkurang. Tak kasih sun nestle itu dikeluarin
terus. Biar nda lapar aku juga sambil beri minum air
putih juga mbak biar nda lapar adeknya soalnya
menyusuinya berkurang (Riset partisipan lalu duduk
kembali di samping peneliti tapi tetap menyusui
anaknya dan sambil bercerita dengan peneliti)”.
“Bagaimana bisa adeknya minum ASI cuma 4 kali
dan cuma dikit-dikit minum ASInya bu?”
“Kata orang-orang mbak air susu ne nda enak di
mulut adeknya kalo lagi sakit. Makanya adeknya ini

A10.6

A10.7
A10.7

A10.8
A10.8

C11

C11

C11.1
C11.1

191

P
KH
P
KH

P
KH

P
KH

nda mau menyusui kalo lagi sakit. Kayak dulu mbak
waktu adeknya umur 1 bulan adeknya ini mau
sempat tak tinggal karena aku harus rawat inap di
rumah sakit. Jadi ASI ne tak peras ngono. Tapi
untungnya ga jadi rawat inap. Waktu itu katane
keluarga suamiku aku kena usus buntu, nah terus
aku rontgen di rumah sakit. Katane dokter itu pas
diliat hasil rontgen ga ada sakit apa-apa jadine batal
rawat inap. Ga tau juga mbak katane sakit didalam
tapi pas rontgen itu ga ada apa-apa didalam. Yaitu
aku ga jadi rawat inap. Padahal aku ngerasa sakit
mbak, tapi pas diperiksa sama di rontgen itu aku ga
kenapa-kenapa. Nah adeknya selama itu ga doyan
menyusui yang waktu aku sakit itu. Kata keluarga itu
ASInya ndak kalo lagi sakit. Makanya adeknya nda
doyan menyusui. Sama kaya sekarang ini adeknya
juga sakit, jadi nda doyan dia menyusui. waktunya
itu ga sesering kalo lagi nda sakit”
“Lalu usaha apa yang ibu lakukan waktu itu bu?”
“Yow, aku istirahat dirumah aja, sambil minum obat
yang dikasih dokternya mbak”
“Oh begitu bu, lalu bagaimana proses menyusui
selama ibu sakit bu?”
“Ya aku tetap menyusui mbak. Sambil makan sayursayur. Soale kalo kita makan sayur yang banyak itu
ASI makin banyak. Kalo nda makan sayur itu air ASI
pasti ga ada mbak. Saya dulu pernah jarang makan
sayur trus dikit sekali air ASI yang keluar nah pas
banyak makan sayur baru air ASInya banyak yang
keluar”
“Bagaimana dengan posisi ibu memberikan ASInya
bu?”
“Posisinya yah gini ini mbak (riset partisipan sambil
menyusui anaknya yang ada dipangkuannya) sambil
duduk tapi ya kadang anaknya minta sambil
digendong. Paling sering itu digendong mbak”
“Bagaimana perasaan ibu menyusui dengan posisi
digendong seperti ini bu?”
“Nyaman aja mbak udah biasa kaya gini kan udah

C11.2
C11.2
B10
B10

C10
C10

C10.1
C10.1

192

P
KH

P
KH

P
KH

P
KH
P
KH

P
KH
P
KH

pengalaman sama mbaknya ini jadi pas punya anak
kedua ga repot-repot amat”
“Sudah berapa kali bu hari ini adeknya menyusui?”
“Berapa kali yah mbak (sambil mengeryitkan
dahinya berusaha mengingat berapa kali dia sudah
menyusui). hari ini baru 4 kali kayake mba, ini yang
keempat kalinya mba adeknya menyusui (Ucap
ibunya sambil tetap menyusui anaknya)”
“Berapa lama biasanya bu?”
“Wah ga terhitung lamanya mbak, mungkin ya
sampe 9 menitan, ya kaya seperti ini lama
menyusuinya, ini mau tidur lagi, matanya pejam tapi
mulutnya masih bergerak nyedot susunya, kalo
malam itu ya sampe tidur”
“Maksudnya bagaimana bu, kok bisa sampai tidur
menyusuinya malam kemaren?”
“Iya mbak, saya menyusuinya sampe ketiduran,
sampai-sampai nda ingat kalo lagi menyusui. Tahutahu sudah pagi saja.”
“Sebelum menyusui, bagaimana tindakan ibu?”
“Pas mau tidur ya ga ada mbak, kalo mau minta ASI
kan rewel itu langsung ta kasih aja”
“lalu bagaimana dengan pelekatan mulut adeknya
bu tiap kali menyusui ?”
“Kalo diberi itu mbak langsung diisap ASInya, dia tau
kalo ibunya mau beri dia ASI jadinya mulutnya
langsung dibuka. Nah kaya gini mbak diberi
langsung diisap aja kan mbak, padahal matanya
pejam tapi ini terasa kalo airnya diisap terus sama
dia (ucap ibunya sambil memperlihatkan anaknya
yang sedang menyusui)”
“Posisinya menyusui bagaimana bu malam tadi pas
ibu menyusui?”
“Sukanya itu tiduran biar ga capek menyusuinya”
“Kalo adenya sendiri posisi menyusuinya bagaimana
bu?”
“Adeknya ikut berbaring juga mbak. Tapi sambil
maen-maen gitu sampe capek dan puas menyusui
baru tidur nyenyak enak”

C11.3
C11.3

C12
C12

C12.1
C12.1

C12.2
C12.2
C12,3
C12.3

C10.2
C10.2
C10.3
C10.3

193

P
KH
P
KH
P
KH

P
KH
P
KH

P
KH

“Maen-maen yang seperti apa bu?”
“Ini teteknya ini dimasukin kemulut tapi nda diisap
hanya diemut aja gini mbak”
“Bagaimana dengan bentuk dukungan dari keluarga
selama ibu menyusui bu?”
“Yo kalo keluarga dukung-dukung aja mbak. Selama
sehat dan baik-baik aja itu dukung terus mbak”
“Menurut ibu bentuk dukungannya seperti apa bu?”
“Yah sama aja mbak, dukung juga. Sering ditanyain
“kabar adeknya gimana, Sehat-sehat aja kan” gitu
kalo ditelpon. Ini kemarin pas lebaran kan mau
pulang Kalimantan mbak. Tapi sama suami dilarang.
Katane suami nanti aja pas desember sewaktu dia
balik dari Kalimantan baru kami ke malang. Sudah
kangen juga sama keluarga disana. Suami saya di
kalimantan timur mbak jadi karyawan kebun sawit
disana, jadi pas melahirkan dia ga ada disini, dan
sampe sekarang belum liat anaknya yang kecil ini,
katanya rencana desember pulang tapi belum tau
jadi apa ga, kumpulin uang dulu. kalo untuk
dukungan ga ada yang penting anaknya sehat.
Bapaknya cuma bisa dengar suaranya saja ga
pernah ketemu langsung”
“Oooh gitu bu, udah berapa lama bu bapak di
Kalimantan Timur?”
“Ya sudah 2 tahun ini ga pulang”
“Selain dari keluarga dari siapa ibu mengetahui
pentingnya memberi ASI bu?
“Dari bidannya langsung mbak, pas setelah
melahirkan itu dikasih tahu untuk menyusui adeknya
biar sehat gitu anaknya karena susu itu asli dan
alami gitu mbak”
“Kalo ibu sendiri apakah ibu bekerja bu?”
“Iya mbak kerja. Saya itu dulu waktu masih hamil
adeknya ini jualan nasi kuning, buah durian itu
didepan rumah. Pas lahirke adeknya ini, udah nda
jualan lagi fokus urus anak dulu oleh mertua gitu
mbak dan juga saya ga kuat. Repot kalo ada anak
mbak”

C10.4
C10.4
B12
B12
B12.1
B12.1

B12.2
B12.2
B12.3
B12.3

B13
B13

194

P
KH

P
KH

P

KH
P

KH

P
KH
P
KH

P
KH
P
KH

“Gimana perasaan ibu setelah ibu berhenti bekerja
dan memilih lebih fokus mengurus anak bu?”
“Ya tidak apa-apa mbak kan lebih enak juga bisa
mengurus anak soalnya kalo ga disusui itu anaknya
nangis, rewel gitu mbak kasian kalo ditinggal-tinggal”
“Bagaimana proses menyusui jika ibu sedang
bekerja di rumah bu?”
“Ya saya menyusui hingga adeke kenyang. Jika
masih rewel ya saya tetap memberikan ASI. Soale
saya dibantu ibu mertua dan mbak Mila dalam
memasak. Itu mbak Mila udah bisa masak nasi”
“Bagaimana perasaan ibu bila adenya menyusui
lama jika saat ibu sedang ingin bekerja seperti
menyapu?”
“Pekerjaan ditinggal dulu, soale kasian sama adeke
kalo nda diberikan ASI”
“Bisa ibu ceritakan pengalaman ibu menyelesaikan
pekerjaan sehari-hari hari ini bu di rumah sambil
menyusui adeknya?”
“Tadi pagi itu saya tetap masak nyayur gitu mbak.
Bangun pagi-pagi sewaktu adeknya belum bangun
terus buru-buru mandi setelah itu sarapan. Adenya
bangun baru nyusui dia, terus mandiin. Soale kan
mau ke Balai Pengobatan itu untuk rontgen adenya”
“Oh gitu bu, berapa lama bu tadi adenya menyusui
bu?”
“Yah itu nda terlalu lama, cuman 5 menitan aja
mbak”
“Kenapa hanya 5 menit saja bu?”
“Soale kan mbak masih sakit, jadi selera
menyusuinya itu berkurang dan juga buru-buru mau
ke Balai pengobatan itu”
“Ibu saya mau tanya, kapan terakhir tamu datang
disini dan adenya lagi menyusui?”
“Terakhir mbaknya ini hahaha (ucap riset partisipan
sambil tertawa)”
“Bagaimana tindakan ibu dalam hal menyusui?”
“Dilihat-lihat dulu kalo tamunya perempuan ya tetap
menyusui tapi kalo laki-laki ya tunggu sampe pulang

B13.1
B13.1

B13.2
B13.2

B13.3

B13.3
B13.4

B13.4

C12.4
C12.4
C12.5
C12.5

B11
B11
B11.1
B11.1

195

P
KH

P
KH

P
KH

P
KH

P
KH

P

dulu baru menyusui kalo ga yah bawa ke kamar dulu
atau kedapur terus baru kasih mimi disana kalo udah
baru kedepan lagi, jadi minta tolong bapak dan ibu
mertua dulu yang nemenin sementara saya masih
mimiin adeknya”
“Alasan ibu untuk memberikan ASI apa ya bu?”
“ASI kan lebih bagus dari pada susu formula jadi
diberi ASI selain itu irit biar ga keluar duit beli ASI
soalnya suami saya di Kalimantan itu ga nentu
kiriman duitnya jadi saya juga bantu sambil kerja
karena lagi menyusui ini makanya berenti kerja
mbak ”
“Terus posisi menyusuinya bagaimana bu?”
“Tiduran bisa, duduk bisa, digendong sambil ajak
jalan juga suka tergantung suasananya aja mbak
misalnya kalo adeknya nangis, cerewet gitu ya ta
ajak duduk atau ga ajak jalan-jalan sambil
digendong gitu”
“Oooo jadi itu adeknya sendiri yang minta ya bu?”
“Iya, kalo dipaksa untuk netek sambil tiduran ga mau
juga jadi mau ga mau diajak jalan-jalan atau duduk
supaya mau menyusui. Namanya anak kecil kan
mbak banyak maunya dan harus dituruti”
“Bagaimana dengan waktu menyusui adeknya bu ?”
“Kalo menyusui adeknya ini sewaktu nangis ya
dikasih. Nda ada jadwal khusus, soalnya kalo anak
kecil kan mbak, mudah laper. Badannya aja kecil
tapi makannya itu walaupun sedikit-sedikit tapi
banyak.”
“Bisa ibu jelaskan bu manfaat menyusui bagi anak
bu?”
“ASI kan lebih bagus mbak dari pada susu formula,
terus lebih irit nda harus beli. Lebih enak mbak dari
pada susu formula, selain itu jarang sakit lebih kuat
dari pada anak lain yang ga diberi ASI mbak, terus
ga pernah diare juga karena saya ga pernah makan
yang pedas”
“ASI kenapa lebih bagus daripada susu formula bu?”

B10.1
B10.1

C10.5
C10.5

A13
A13

A15
A15

A10.9
A10.9

A10.1
0
196

KH

P
KH

P
KH
P
KH

P
KH

P
KH
P
KH

P
KH

“ASI itu kan cepat mbak, instan, jadi kalo malam hari
adeknya bangun minta mimi susu aku nda harus
repot kedapur ambil air hangat atau air dingin dan
taruh dibotol. Tapi kalo menyusuikan langsung aja
anaknya netek”
“Maaf bu, kenapa adeknya bisa diare kalo ibu makan
pedas?”
“Iya mbak kalo makan pedas nanti anaknya bisa
diare kan sayur yang dimakan ikut dimakan anaknya
juga tapi lewat air susu kita”
“Lalu menurut ibu, 4. Berapa kali dalam sehari ibu
memberikan ASI?”
“Berapa kali yah mbak, aku ndak tau. Tunggu
anaknya minta baru dikasih gitu aja”
“Bagaimana posisi menyusui setelah melahirkan
saat itu bu?”
“Posisi menyusuinya waktu itu aku berbaring aja
mbak kan ga kuat untuk duduk tapi anaknya kuat
menyusui. Bu bidannya taruh disamping saya terus
ta kasih ASI terus anaknya menyusui”
“Menurut ibu posisi yang nyaman untuk menyusui
anak itu bagaimana sih bu?”
“Menurut pengalaman aku yah mba, duduk aja biasa
menyusui, kalo adeknya ngerasa nda nyaman yah
aku ajak jalan-jalan”
“Ndak nyamannya itu seperti apa bu?”
“gelisah gitu kalo disusui”
“Menurut ibu dampak anak tidak diberi ASI itu apa
ya bu?”
“Berat badannya itu mbak menurun, terus kaya
kurang gizi gitu mbak. Aku melihat anak tetangga itu
kurus karena ga menyusui mungkin karena
orangtuanya sibuk bekerja”
“Apakah anak ibu sendiri pernah mengalami hal
seperti itu bu?”
“Oh nda, ndak pernah. Kalo sakit itu palingan karena
lagi musim sakit aja, inikan lagi musim pilek nah
kena pilek juga. Kalo yang kurus itu aku lihat anak
tetangga aja kan ibunya sibuk kerja jadi anak dikasih

A10.1
0

A10.1
1
A10.1
1
A14
A14
A13.1
A13.1

A13.2
A13.2

A13.3
A13.3
A11
A11

A11.1
A11.1

197

P
KH

P
KH

P
KH

P

KH

susu formula aja atau apa aku juga ndak tahu mbak”
“Selama ini kendala apa saja yang ibu alami selama
menyusui bu?”
“Apa yo mbak. Ini putting yang sering sakit karena
kasar waktu neteknya (sambil meringgis menahan
sakit). Apalagi sekarang giginya udah tumbuh dua
karena gregetan jadine di gigit gigit puttingnya
sampe pernah mau putus rasanya putting aku waktu
itu mbak, mulut anak kecil itukan kasar kalo netek
seenakke dewe (seenaknya sendiri)”
“Terus bagaimana cara ibu mengatasinya bu?”
“Ya tetap tak susui mbak, ntar sembuh sendiri
putingnya yang sakit. Sambil menahan sakit yo aku
tetap menyusui, ini semua demi anak”
“Selain itu kendala apa saja yang ibu alami bu?”
“Lebih ke pekerjaan aja sih mbak, soalnya kan saya
kerja bantu suami, tapi yah karena dimarahin sama
mertua untuk kerja jadinya gini urus anak aja. Sama
kalo saya makan pedes gitu anaknya bisa kena
diare atau juga mudah kena flu padahalkan saya
kasih ASI sama makanan tambakhan lainnya kaya
nasi sama air putih”
“Iya ibu, ibu terima kasih buat hari ini, saya pamit
pulang dulu, lain waktu jika ada kesempatan kita
bisa cerita cerita lagi ya bu? (peneliti sambil
bersalaman dengan riset partisipan, ibu riset
partisipan dan anak-anak riset partisipan)”
“Iya mbak, hati-hati dijalan, kapan-kapan mampir lagi
ya mbak”

A12
A12

A12.1
A12.1

A12.2
A12.2

198

TRANSKRIP VERBATIM RISET PARTISIPAN III
Nama Ibu
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan

: CH
: Salatiga, 30 Juni 1979
: 33 Tahun
: Islam
: SMA
: Ibu Rumah Tangga

Nama Suami
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Pekerjaan

: NI
: Polobogo, 8 Juli 1975
: 37 Tahun
: Islam
: SMA
: Tani

Jumlah Anak
Nama Anak Pertama
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan

:2
: YD
: Polobogo, 12 Desember 2000
: 12 Tahun
: Islam
: SD

Nama Anak Kedua
Tempat Tanggal Lahir
Umur
Agama
Pendidikan
Alamat Rumah

: BE
: Polobogo, 12 Desember 2011
: 1 Tahun
: Islam
: Tidak Sekolah
: Dusun Polobogo

Keterangan :
P
: Peneliti
CH
: Riset partisipan
Subjek
Isi Pembicaraan
Kode
P
“Selamat siang ibu perkenalkan nama saya A1
Rosalina, saya mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Kesehatan, Program studi Ilmu Keperawatan dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Adapun
maksud dan tujuan kedatangan saya kemari adalah
untuk belajar dan juga menyelesaikan tugas akhir
saya tentang perilaku ibu menyusui dalam
pemberian ASI di desa Polobogo ini ibu. Saya di
beritahu istri kepala dusun mengenai warga yang
saat ini sedang menyusui dan salah satunya ibu”
(sambil bersalaman dan menjelaskan maksud dan
tujuan dari penelitian)
199

CH

P
CH

P
RCH

P

CH

P
CH

P
CH

P
CH

“Selamat siang mba, saya ibu C, wah ayo silahkan
masuk dan silahkan duduk dulu (ucap riset
partisipan sambil mempersilahkan peneliti masuk
kedalam rumah dan mempersilahkan peneliti untuk
duduk) Ini mbanya yang waktu itu bantu-bantu di
posyandu khan kalo nda salah?”
“Iya ibu saya yang waktu di posyandu waktu itu
bersama bu bidan Isna”
“Wah iya makanya aku rada-rada ingat sama
mbanya, ayo duduk dulu mba, sebentar yah saya
kebelakang sebentar (Riset partisipan sambil
berusaha mengingat bahwa dia pernah bertemu
dengan peneliti di posyandu) ”
“Iya ibu silahkan (Ucap Peneliti sambil tersenyum
kepada riset partisipan)”
“Ayo mba ini diminum teh sama dimakan yah kuekuenya (Mempersilahkan P untuk makan kue-kue
ringan dan minum yang telah disediakan oleh riset
partisipan)”
“Iya ibu, wah makasih ibu, maaf merepotkan. Ibu
mohon maaf mengganggu waktu istirahat siangnya
ya bu”
“Wah gapapa mba, aku juga nda ada kerjaan.
Kerjaannya dirumah aja. Aku juga dengan senang
hati bisa membantu mbanya untuk mengetahui ibu
yang sedang menyusui, berbagi pengalaman itukan
baik”
“Apakah ibu dan bapak asli dusun Polobogo bu?
“Aku ini aslinya dari Salatiga juga mbak, bapak dan
ibuku sekarang ada disalatiga. Kami punya rumah
disana didepan happy puppy. Jadi aku sering pulang
pergi kerumah orang tua disalatiga kalo di disini lagi
ga ada kerjaan. Disini aku ikut suami karena
suamiku asli dusun Polobogo sini dan bapak juga
bekerja di pabrik rokok mbak, pulangnya sore jam 4
an gitu. Tapi kalau lembur biasa pulang malam”
“Ibu mempunyai berapa anak bu?”
“Aku sudah punya anak 2 mba, anak pertamaku itu
namanya Yunda (menyebutkan nama anak pertama
riset partisipan), dan anak keduaku namanya Berlin
(menyebutkan nama anak kedua riset partisipan)”
“Usianya mas Yunda dan dek berlin sekarang
berapa bu?”
“Kalo Yunda itu usianya 12 tahun, si Berlin ini
usianya 1 tahun”

A1

A2
A2

A3
A3

A4

A4

A5
A5

A6
A6

A7
A7

200

P
CH

P

CH

P

CH

“Ibu boleh saya pinjam buku KMS (Kartu Menuju
Sehat) adeknya bu?”
“Oh ia boleh mba, sebentar yah mba, saya ambilkan
dulu (Riset partisipan beranjak berdiri lalu kekamar
untuk mengambil KMS)” “Ini mba (Riset partisipan
menyerahkan KMS kepada peneliti sambil
menjelaskan mengenai berat badan anaknya) Berlin
ini n

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kecemasan Ibu dalam Melakukan Toilet Training pada Anak Pertamanya di Dusun Ngelo Desa Getasan Kabupaten Semarang

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng T1 462012087 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB IV

0 0 139

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462008024 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian Asi di Dusun Polobogo dan Sodong, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Pertapaan Bunda Pemersatu Gedono Dusun Weru Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

0 0 16