Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) T1 682008001 BAB II

(1)

5

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang pembuatan sistem informasi pencatatan dan perawatan gardu distribusi masih jarang ditemukan. Adapun Skripsi

yang telah dipublikasikan berjudul “Aplikasi Sistem Informasi

Pengelolaan Gardu Distribusi Di PT. PLN (Persero) APJ Semarang” (Widodo, 2011). Isi dalam skripsi tersebut menjelaskan bahwa penerapan sistem informasi ini akan sangat membantu mempercepat penyajian Informasi-informasi dengan batasan aplikasi yang diperlukan seperti penambahan data gardu baru, penghapusan data gardu akibat dibongkar, pencarian dan perbaikan data, serta pemeliharaan data kepada konsumen. Sehingga yang tadinya untuk menyajikan data yang diperlukan perlu waktu 1 hari, setelah dibuat aplikasi ini cukup dengan waktu 1 jam.

Kesamaan dari penelitian di atas dengan penelitian ini adalah sama-sama merupakan sistem yang memberikan informasi mengenai gardu sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah sasarannya, jika pada penelitian sebelumnya kepada konsumen, penelitian ini sasarannya adalah pegawai di APP Salatiga dalam usahanya mecegah terjadinya kerusakan pada gardu distribusi dan sistem ini juga akan memberikan pesan waktu perawatan serta lokasi dari masing-masing gardu yang dipetakan.


(2)

2.2

Sistem

2.2.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (FitzGaerald, 1981). Sedangkan, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1989).

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Dsfinisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian (Jogiyanto, 1989).

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu (Jogiyanto, 1989) :


(3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dari sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membetuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat


(4)

beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai sistem bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklafikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 1989) :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.


(5)

Sistem informasi merupakam contoh man-machine system, karena menyangkut penggunan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem tertentu dan tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tek tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mmepunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.3

Informasi

2.3.1 Definisi Informasi

Pengertian informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1989).


(6)

Jadi, dapat diartikan “Informasi adalah hasil pengolahan data mentah berupa kumpulan fakta-fakta yang disusun sedemikian rupa, sehingga memiliki nilai yang bermanfaat untuk disampaikan kepada orang yang memerlukan dalam pengambilan keputusan”.

2.3.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat memiliki nilai yang berharga, untuk perlu dilakukan pengolahan yang lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan satu informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain, yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membetuk suatu siklus informasi atau yang disebut juga dengan siklus pengolahan data (Burch, 1986).

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergatung dari tiga hal yaitu (Jogiyanto, 1989) :

1. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


(7)

2. Tepat pada Waktunya

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi adalah landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi daitentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektiv dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Jogiyanto, 1989).

2.4

Sistem Informasi (SI)

Sistem informasi yang didefinisikan menurut Husein dan Wibowo (2000) adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dalam hal ini bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.


(8)

2.5

Gardu Distribusi

2.5.1

Definisi Gardu Distribusi

Gardu Distribusi adalah suatu tempat atau bangunan instalasi listrik yang didalamnya terdapat alat-alat : Pemutus, penghubung, pengaman dan trafo distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen. Peralatan-peralatan ini adalah untuk menunjang mencapai pendistribusian Tenaga Listrik secara baik yang mencakup kontinuitas pelayanan yang terjamin, mutu yang tinggi dan menjamin keselamatan bagi manusia (Kirman, 2010).

2.5.2 Fungsi Gardu Distribusi

Fungsi Gardu Distribusi Adalah Sebagai Berikut (Kirman, 2010) :

1. Menyalurkan atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke konsumen tegangan rendah.

2. Menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya disalurkan ke konsumen tegangan rendah.

3. Menyalurkan atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke gardu distribusi.

2.6

SI Pencatatan dan Perawatan Gardu Distribusi

Pencatatan adalah suatu proses, cara, pembuatan dalam mencatat. Pemeliharaan adalah suatu proses, cara, perbuatan memelihara, penjagaan dan perawatan (Kamus Besar)


(9)

Dari definisi yang ada dapat diartikan sistem informasi pencatatan dan pemeliharaan gardu distribusi adalah suatu bentuk sistem informasi yang bertujuan untuk memantau informasi mengenai pemeliharaan gardu distribusi dengan memanfaatkan jaringan internet.

2.7 Google Maps

Definisi Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu daerah, Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser (Rachman, 2012). Google Maps dapat ditemukan di http://maps.google.com sehingga Google Maps termasuk salah satu peta online, meskipun banyak situs-situs peta online namun Google Maps memiliki keunggulan yaitu gratis dan lebih spesifik dibandingkan dengan peta online gratis lainnya selain Wikimapia, meskipun Wikimapia sedikit lebih spesifik dibandingkan Google Maps tetapi peta yang terdapat dalam Wikimapia terlalu banyak mengalami perubahan karena setiap user dari Wikimapia diberi kebebasan untuk membuat peta sehingga terkadang terjadi tumpang tindih lokasi, nama serta tampilan peta yang kacau.

Hampir setiap peta online menyediakan link dari suatu lokasi atau titik, link atau hyperlink adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain berfungsi agar user dapat dengan mudah mengakses kembali lokasi atau titik tersebut. Penggunaan Link tidak terbatas melalui Browser saja tetapi juga dapat diembed kedalam aplikasi berbasis web maupun disimpan kedalam basis data. Link terdiri dari frame, nama domain dan koordinat pada peta, Frame digunakan untuk membangun web page yang


(10)

memungkinkan penampilan beberapa web page dalam satu window browser, sehingga dengan frame tersebut dimungkinkan menampilkan peta dari peta online tanpa harus melalui situs dari peta online tersebut tetapi juga dapat diintegasikan ke aplikasi berbasis web.


(1)

Sistem informasi merupakam contoh man-machine system, karena menyangkut penggunan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem tertentu dan tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tek tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mmepunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.3

Informasi

2.3.1 Definisi Informasi

Pengertian informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1989).


(2)

Jadi, dapat diartikan “Informasi adalah hasil pengolahan data mentah berupa kumpulan fakta-fakta yang disusun sedemikian rupa, sehingga memiliki nilai yang bermanfaat untuk disampaikan kepada orang yang memerlukan dalam pengambilan keputusan”.

2.3.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat memiliki nilai yang berharga, untuk perlu dilakukan pengolahan yang lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan satu informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain, yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membetuk suatu siklus informasi atau yang disebut juga dengan siklus pengolahan data (Burch, 1986).

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergatung dari tiga hal yaitu (Jogiyanto, 1989) :

1. Akurat

Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


(3)

2. Tepat pada Waktunya

Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi adalah landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi daitentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektiv dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya (Jogiyanto, 1989).

2.4

Sistem Informasi (SI)

Sistem informasi yang didefinisikan menurut Husein dan Wibowo (2000) adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dalam hal ini bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.


(4)

2.5

Gardu Distribusi

2.5.1

Definisi Gardu Distribusi

Gardu Distribusi adalah suatu tempat atau bangunan instalasi listrik yang didalamnya terdapat alat-alat : Pemutus, penghubung, pengaman dan trafo distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik sesuai dengan kebutuhan tegangan konsumen. Peralatan-peralatan ini adalah untuk menunjang mencapai pendistribusian Tenaga Listrik secara baik yang mencakup kontinuitas pelayanan yang terjamin, mutu yang tinggi dan menjamin keselamatan bagi manusia (Kirman, 2010).

2.5.2 Fungsi Gardu Distribusi

Fungsi Gardu Distribusi Adalah Sebagai Berikut (Kirman, 2010) :

1. Menyalurkan atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke konsumen tegangan rendah.

2. Menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya disalurkan ke konsumen tegangan rendah.

3. Menyalurkan atau meneruskan tenaga listrik tegangan menengah ke gardu distribusi.

2.6

SI Pencatatan dan Perawatan Gardu Distribusi

Pencatatan adalah suatu proses, cara, pembuatan dalam mencatat. Pemeliharaan adalah suatu proses, cara, perbuatan memelihara, penjagaan dan perawatan (Kamus Besar)


(5)

Dari definisi yang ada dapat diartikan sistem informasi pencatatan dan pemeliharaan gardu distribusi adalah suatu bentuk sistem informasi yang bertujuan untuk memantau informasi mengenai pemeliharaan gardu distribusi dengan memanfaatkan jaringan internet.

2.7 Google Maps

Definisi Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu daerah, Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser (Rachman, 2012). Google Maps dapat ditemukan di

http://maps.google.com sehingga Google Maps termasuk salah satu peta online, meskipun banyak situs-situs peta online namun Google Maps memiliki keunggulan yaitu gratis dan lebih spesifik dibandingkan dengan peta online gratis lainnya selain Wikimapia, meskipun Wikimapia sedikit lebih spesifik dibandingkan Google Maps tetapi peta yang terdapat dalam Wikimapia terlalu banyak mengalami perubahan karena setiap user dari Wikimapia diberi kebebasan untuk membuat peta sehingga terkadang terjadi tumpang tindih lokasi, nama serta tampilan peta yang kacau.

Hampir setiap peta online menyediakan link dari suatu lokasi atau titik, link atau hyperlink adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks ke dokumen yang lain atau sumber lain berfungsi agar user dapat dengan mudah mengakses kembali lokasi atau titik tersebut. Penggunaan Link tidak terbatas melalui Browser saja tetapi juga dapat diembed kedalam aplikasi berbasis web maupun disimpan kedalam basis data. Link terdiri dari frame, nama domain dan koordinat pada peta, Frame digunakan untuk membangun web page yang


(6)

memungkinkan penampilan beberapa web page dalam satu window browser, sehingga dengan frame tersebut dimungkinkan menampilkan peta dari peta online tanpa harus melalui situs dari peta online tersebut tetapi juga dapat diintegasikan ke aplikasi berbasis web.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi SDM Berbasis Web di PLN (Persero) APP Salatiga Transmisi Jawa Bagian Tengah

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Corporate Identity Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga T1 692008033 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga)

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) T1 682008001 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) T1 682008001 BAB IV

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga) T1 682008001 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Pemeliharaan Gardu Distribusi (Studi Kasus:PT PLN (PERSERO) APP Salatiga)

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Majalah Salatiga Hati Beriman Sebagai Sumber Informasi Masyarakat Salatiga T1 362004018 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga) T2 912011019 BAB II

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB II

0 0 12