BAB I Pendahuluan SBB 2015

Standar Biaya Belanja
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015

BAB I
PENDAHULUAN

Pendahuluan 2015

1- 1

Standar Biaya Belanja
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR

: 910/Kep.1269-Org/2014

TANGGAL

: 9 September 2014


TENTANG

: STANDAR BIAYA BELANJA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyelenggaraan Tata Pemerintahan dewasa ini berdasarkan prinsipprinsip Good Governance, sebagai salah satu implementasinya adalah
paradigma anggaran berbasis kinerja. Untuk itu Keuangan Daerah harus
dikelola secara tertib, taat pada perundang-undangan (Rule of Law), efektif,
efesien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan
azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
Dalam pengelolaan Keuangan Daerah diawali dengan perencanaan,
dilanjutkan dengan pelaksanaan, pengendalian dan pegawasan. Dalam
perencanaan dilaksanakan penyusunan rencana kerja anggaran organisasi
perangkat daerah, berdasarkan prestasi kerja dengan mengacu pada indikator

kinerja, capaian atau target kinerja, Standar Satuan Harga (SSH) dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
Berdasarkan

Permendagri

13

Tahun

2006

tentang

Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 93 ayat (5) dinyatakan bahwa “Standar
Satuan Harga merupakan harga satuan setiap barang/jasa yang berlaku
disuatu daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah“.


B. Kedudukan
Penyusunan Standar Biaya Belanja (SBB) Daerah Pemerintah Provinsi
Jawa Barat merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri

Pendahuluan 2015

1- 2

Standar Biaya Belanja
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 sebagai ketentuan lebih lanjut dari
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005. Standar Biaya Belanja Daerah
Pemerintah

Provinsi

Jawa


Barat

berfungsi

sebagai

pedoman

dalam

penyusunan anggaran OPD/SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, agar dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.

C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan SBB Daerah Pemerintah Provinsi Jawa
Barat adalah:
a. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas belanja program atau
kegiatan dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan daerah

berdasarkan prestasi kerja.
b. Sebagai alat ukur belanja program atau kegiatan OPD/SKPD dan
penyeragaman besaran satuan sejenis yang digunakan oleh OPD/SKPD di
lingkungan Pemerintah Daerah.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi yang dibahas dalam Standar Biaya Belanja
Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 meliputi
Standar Biaya Umum, Standar Harga Satuan dan Standar Biaya Kegiatan
yang secara umum merupakan harga tertinggi atau rentang harga yang
diperkenankan dalam rangka penyusunan anggaran, untuk dipedomani dalam
penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015.
Standar Biaya Umum adalah besaran harga maksimal yang merupakan
biaya pendukung biaya kegiatan, yang meliputi honorarium bulanan, harian
dan kegiatan, bantuan biaya pendidikan dan pelatihan, perjalanan dinas, biaya
akomodasi dan konsumsi, biaya eksploitasi BBM, pelumasan dan perawatan
kendaraan dinas.
Standar Harga Satuan adalah besaran harga maksimal komponen
pendukung pekerjaan yang meliputi upah tenaga ahli/tenaga kerja, harga
bahan /material dan harga peralatan/barang.


Pendahuluan 2015

1- 3

Standar Biaya Belanja
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015

Standar Biaya kegiatan adalah besaran biaya kegiatan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan di Bidang Kebinamargaan, Bidang PSDA,
Bidang Keciptakaryaan, Bidang Perhubungan, Bidang Lingkungan Hidup,
Bidang Energi Sumber Daya Mineral, Bidang Perikanan, Bidang Perkebunan,
Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Bidang Industri, Perdagangan dan
Kemetrologian, Bidang Promosi dan Penanaman Modal, Bidang Kesehatan,
Bidang Informatika, Bidang Pertanian dan Bidang Kehutanan.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :


I.

BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini memuat uraian tentang Latar Belakang,
Kedudukan, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup dan
Sistematika Penulisan

II.

BAB II

: BELANJA TIDAK LANGSUNG
Bab ini memuat uraian
Penghasilan

(TP)

yang


standar
terdiri

dari

Tambahan
tambahan

penghasilan pegawai berdasarkan beban kerja yaitu
untuk pejabat struktural, pejabat fungsional tertentu,
pejabat fungsional umum, pejabat fungsional umum
yang

melaksanakan

tugas

tertentu;


tambahan

penghasilan berdasarkan kondisi kerja yaitu pelaksana
fungsi tertentu pada balai layanan pengadaan secara
elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Barat dan petugas
layanan perijinan terpadu ; tambahan penghasilan
berdasarkan kelangkaan profesi yaitu dokter yang
melaksanakan pelayanan di rumah sakit daerah
Provinsi Jawa Barat ; serta kompensasi uang makan
untuk PNS Provinsi Jawa Barat .

Pendahuluan 2015

1- 4

Standar Biaya Belanja
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015

III.


BAB III

: BELANJA LANGSUNG
Bab ini memuat uraian tentang belanja langsung yaitu
meliputi honorarium pegawai serta belanja barang dan
jasa.

IV.

BAB IV

: STANDAR HARGA SATUAN
Bab ini memuat uraian mengenai standar harga
satuan

diuraikan

berdasarkan

besaran


maksimal komponen pendukung pekerjaan
meliputi

upah

tenaga

ahli/tenaga

kerja,

harga
yang
harga

bahan/material dan harga peralatan/barang
V.

BAB V

: STANDAR

BIAYA

KEGIATAN

DAN

STANDAR

ANALISIS KEGIATAN
Bab ini memuat uraian mengenai

Standar Biaya

kegiatan yang didasarkan atas besaran biaya kegiatan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dan
standar analisis kegiatan

yang didasarkan

atas

persentase dari bobot kegiatan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan

kegiatan

,pada

bidang-bidang

kebinamargaan, PSDA, keciptakaryaan, perhubungan,
lingkungan hidup, energi dan sumber daya mineral,
perikanan, perkebunan, kebudayaan dan pariwisata,
industri, perdagangan dan kemetrologian, promosi dan
penanaman

modal,

Perkebunan,

informatika,

pertanian, dan kehutanan.

Pendahuluan 2015

1- 5