TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD BAB I PENDAHULUAN ETD UGM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini, internet menjadi salah satu bagian dari kehidupan kita. Bagi sebagian orang internet merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditinggalkan. Mereka rela meluangkan banyak waktu berlama-lama memanfaatkan internet untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Bahkan biaya yang mereka keluarkan untuk menggunakan internet juga tidak sedikit.

)nternet masuk ke )ndonesia pada awal tahun an. Penggunanya bertambah dari tahun ke tahun. (asil survei dari MarkPlus )nsight memberikan gambaran, bahwa jumlah pengguna internet pada tahun

mencapai juta, selanjutnya menjadi juta

, , juta , serta , juta pada akhir tahun

, juta

hingga juta orang, dimana % sudah terpenetrasi koneksi internet yang kebanyakan berpusat di kota-kota besar, hanya , % yang berada di area lainnya . Pengguna internet tertinggi adalah di Jakarta, kemudian diikuti oleh kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

. Di tahun

Penggunaan internet sangat bervariasi di seluruh )ndonesia, yaitu mencerminkan perbedaan jangkauan, ukuran pasar dan kondisi infrastruktur . Kebutuhan penggunaan internet di kota besar sangat berbeda dengan kebutuhan di desa. Keterjangkauan ponsel, disebabkan oleh turunnya biaya telepon dan paket layanan, telah mempercepat pertumbuhan pengguna internet

Amir Karimuddin. . Survei MarkPlus Insight: Pengguna Internet di Indonesia 55 Juta. Terarsip

di: http://dailysocial.net/ / / /survei-markplus-insight-pengguna- internet-di-indonesia- -juta/ Tanggal akses Juni

Deloitte Access Economic. . The Connected Archipelago: The Role of The Internet in Indonesia’s Economic Development. hal. . Terarsip di:

http://www.deloitte.com/assets/Dcom.Australia/Local% Assets/Documents/Services/Co rporate% Finance/Access% Economics/Deloitte_The_Connected_Archiplelago_Eng_Dec_

.pdf Tanggal akses Juni .pdf Tanggal akses Juni

Tidak dipungkiri bisnis Warnet ikut memberi andil pertumbuhan pengguna internet di )ndonesia. Tahun

total jumlah Warnet di )ndonesia diperkirakan mencapai

ribu, belum pertambahan hingga tahun . Warnet yang semula banyak tumbuh di daerah perkotaan, perlahan tapi pasti mulai merambah ke daerah pedesaan. Pertumbuhan jumlah Warnet di kota besar saat ini berbeda dengan dulu. Sekarang banyaknya layanan akses internet murah untuk rumah, serta harga komputer yang semakin terjangkau, membuat peminat Warnet di kota besar berkurang. Justru pertumbuhan pengguna internet Warnet semakin pesat terlihat di kota-kota kecil bahkan di pedesaan.

Kehadiran Warnet di pedesaan merupakan praktik bermedia baru bagi masyarakat desa. Pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat desa yang biasa menggunakan media televisi, radio, koran, perlahan menggunakan internet. Praktik bermedia baru tersebut bukan berarti tanpa membawa konsekuensi. Setidaknya membawa konsekuensi sosio-kultural bagi kehidupan di masyarakat . Salah satunya perubahan moral dan nilai dalam diri mereka. Masyarakat desa terkenal dengan menjunjung nilai moral yang dianut. Banyaknya informasi dari luar yang didapat melalui internet, dengan mudah mereka mengadopsi nilai-nilai yang kurang sesuai dengan nilai kelokalan. Mereka kurang peduli dengan kehidupan sekitarnya dan memilih nyaman dengan kehidupan maya. Makin lama mereka menggunakan internet, semakin kurang mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial. Konsekuensi lain yang ditimbulkan adalah pengguna Warnet yang umumnya remaja, orang dewasa mulai memengaruhi anak-anak. Perlahan tapi pasti mulai dari anak TK hingga SD mulai mengenal Warnet dan internet.

Penyebaran bisnis Warnet dari kota ke desa, juga terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Klaten. Klaten merupakan kota kecil yang diapit kota besar yaitu Solo dan Yogyakarta, di mana kedua kota itu mengalami perkembangan informasi dan teknologi secara pesat. Perkembangan ini

Ana Nadhya Abrar. . Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Lesfi. hal. .

berdampak ke sejumlah daerah Klaten, khususnya di desa-desa, salah satunya di Desa Ceper. Desa Ceper bertempat di Kecamatan Ceper terletak km dari utara Kota Klaten. Ceper merupakan desa dengan luas wilayah

ha dan jumlah penduduk

jiwa. Terdiri dari enam dukuh, yaitu Ceper, Karangmojo, Pason, Bakalan, Krenekan dan Jeblogan. Sampai saat ini di desa tersebut terdapat sekitar Warnet dan game center.

Sebagian besar pelanggan Warnet di Desa Ceper adalah anak-anak dan remaja yang masih sekolah. Sayangnya banyak Warnet tidak memberlakukan batasan jam bagi pelajar sekolah. Pemilik Warnet dengan sengaja membuka Warnet miliknya selama jam. Biasanya anak-anak sepulang sekolah langsung ke Warnet dan malam harinya masih ke sana lagi. Bahkan pada malam Minggu mereka mengakses internet di Warnet sampai pagi. Selama weekend akhir Minggu , pengguna internet Warnet akan naik daripada hari biasanya. Di hari libur anak-anak lebih banyak meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan internetnya dan biasa mengakses internet selama berjam-jam.

Biaya yang terjangkau, mengakibatkan anak-anak dengan mudah menggunakan fasilitas internet di Warnet. Besarnya biaya mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Kebanyakan Warnet mematok harga Rp

agar bisa menggunakan internet selama satu jam. Persaingan pemilik Warnet dalam mencari pelanggan bermacam-macam, ada yang memangkas biaya menjadi Rp

/jam dengan tambahan bonus satu teh botol. Lewat pukul sepuluh malam pemilik Warnet bahkan memberikan potongan harga hingga Rp

/jam atau tetapi Rp

/jam happy hour . Anak-anak semakin dimanjakan dengan adanya tarif paket yang ditawarkan sejumlah Warnet dan Game Center, misal Rp .

untuk lima jam. Kemudahan dalam bentuk biaya akses seperti ini membuat anak senang untuk lebih lama menggunakan internet Warnet. Anak-anak tidak segan datang ke Warnet berjam-jam berseluncur di dunia maya.

Selama anak-anak di Warnet tidak ada orang dewasa atau orang tua ikut mendampingi maupun mengontrol. Pemilik Warnet maupun orang dewasa yang berada di tempat tersebut, seakan tidak peduli dan tidak mau mengawasi apa yang sedang diakses anak. Ada beberapa Warnet yang mau peduli dengan

pelanggan anak-anak. (anya sedikit orang tua menemani serta ikut mendampingi anak ketika menggunakan internet di Warnet. Kontrol orang tua hanya sebatas anak pergi dengan teman sebayanya ke Warnet. Orang tua tidak menyadari bahwa anak mereka bisa saja sedang berinteraksi dengan orang yang tidak ia kenal. Orang tua juga kurang peduli konten atau situs internet yang dijelajah anak serta meremehkan jumlah waktu anak saat online mengakses internet. Kurangnya pengawasan dan kontrol membuat anak leluasa dalam menggunakan internet di Warnet. Jika kita lihat, konten internet masih banyak yang kurang sesuai dengan anak-anak, seperti kekerasan, jejaring sosial untuk orang dewasa, hingga pornografi. Tanpa pengawasan, anak-anak dengan mudah mengakses situs-situs yang sebenarnya bukan untuk mereka. Ketidakpedulian orang tua maupun orang dewasa di sekitarnya akhirnya menimbulkan keresahan di Desa Ceper. Tentang kejadian anak SMP hamil di luar nikah. Saat dikonfirmasi anak itu mengaku bahwa biasa mengakses situs porno dan melakukan tindak asusila di Warnet. Di beberapa Warnet bahkan menjadi tempat favorit anak-anak dan remaja untuk berbuat asusila. Mungkin tidak banyak orang tua yang mengetahui apa saja yang dilakukan anak mereka ketika menggunakan fasilitas internet di Warnet.

Saat pra-observasi di lapangan mendapatkan gambaran bahwa usia anak-anak pengguna internet di beberapa Warnet di Ceper adalah usia anak sekolah yaitu, sekitar - tahun. Biasanya mereka datang berkelompok, kemudian memilih bilik sendiri atau berbagi bilik dengan temannya. Masing- masing anak memiliki ketertarikan yang berbeda dalam memilih situs yang akan mereka kunjungi. Situs yang sering mereka kunjungi adalah Facebook. Anak-anak memanfaatkan Facebook untuk chatting, saling mengomentari status teman, melihat profil teman, ada juga beberapa anak sudah mulai mencari pasangan lewat Facebook, dan selebihnya Facebook dimanfaatkan untuk bermain game. Selain Facebook, situs atau konten yang sering dikunjungi anak-anak adalah Google dan Youtube. Mereka biasa menggunakannya untuk mencari sesuatu yang mereka sukai seperti lagu, video maupun gambar. Anak- anak bebas mencari apa yang mereka inginkan lewat internet. Dengan keberadaan internet pula anak-anak semakin berkembang dan mempunyai rasa keingintahuan yang besar terhadap dunia luar.

Melihat pemaparan di atas kita tahu bahwa ada sisi positif dan sisi negatif ketika anak-anak menggunakan internet. Namun tidak semua orang tua menyadari dua sisi tersebut. Anak-anak pada umur - tahun, merupakan masa emas perkembangan. Ketika anak-anak dalam masa perkembangan, orang tua perlu mendampingi serta mengontrol mereka. Anak memerlukan pengarahan dan pengawasan dari orang tua untuk memunculkan kebiasaan baik . Setiap orang tua perlu mempunyai sikap untuk mengawasi anak ketika bermain internet di Warnet sehingga memunculkan kebiasaan baik bagi anak. Mengingat bahwa psikologis anak dalam masa perkembangan tergolong masih labil dan belum rasional. Apa yang didapatkannya dari internet bisa diterima begitu saja. Anak-anak tergolong mudah mengadopsi nilai-nilai yang mereka dapatkan lewat internet dan dibawa dalam kesehariannya.

Dengan berdasar pemaparan dan pertimbangan di atas, maka penelitian ini dilakukan pada anak-anak yang ada di Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Lokasi dipilih karena banyaknya permasalahan yang ditimbulkan serta banyaknya jumlah Warnet dalam satu desa, yang menyebabkan anak-anak leluasa menggunakan internet. Warnet menjadi tempat untuk pengadopsian nilai bagi anak-anak. Kehadiran Warnet dan internet dalam kehidupan kita membawa praktik bermedia baru. Pengguna yang umumnya orang dewasa kini mulai memengaruhi anak-anak. Anak-anak dengan bebas menggunakan internet tanpa ada pendampingan maupun kontrol dari orang tua. Sebenarnya bagaimana Warnet hadir dalam kehidupan anak- anak desa? Apa saja konten internet yang diakses anak-anak ketika di Warnet? Berapa lama penggunaan internet di Warnet oleh anak-anak? Apa motif anak- anak menggunakan internet? Bagaimana praktik pengadopsian nilai dari internet dalam keseharian anak-anak? Apa konsekuensi internet bagi anak?

Berawal dari berbagai pertanyaan ini, peneliti tertarik untuk mengetahui praktik penggunaan internet di Warnet yang dilakukan anak-anak. Serta untuk mengetahui pemanfaatan internet bagi anak-anak. Dengan adanya

Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D. Gunarsa. . Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. hal. .

penelitian ini diharapkan memperoleh deskripsi tentang penggunaan internet oleh anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana praktik penggunaan internet yang dilakukan anak-anak di Desa Ceper?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan: . untuk mendeskripsikan pengalaman anak-anak dalam praktik penggunaan

internet di Warnet. . untuk mendeskripsikan praktik pengadopsian nilai dari internet dalam keseharian anak-anak. . untuk memetakan dampak dan manfaat penggunaan internet oleh anak- anak.

D. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini: . Memperkaya kajian ilmu komunikasi seputar praktik internet yang dilakukan anak-anak. . Memberikan gambaran kepada khalayak luas, khususnya orang tua terkait dengan praktik dan kegiatan anak-anak menggunakan internet di Warnet.

E. Kerangka Pemikiran

1. Perkembangan Media Komunikasi

a. Media Lama

Peristiwa komunikasi manusia yang berjarak dari ruang dan waktu, jauh lebih tua daripada bentuk-bentuk media massa yang kini digunakan. Proses ini penting bagi penyelenggaraan masyarakat terdahulu yang berlangsung pada Peristiwa komunikasi manusia yang berjarak dari ruang dan waktu, jauh lebih tua daripada bentuk-bentuk media massa yang kini digunakan. Proses ini penting bagi penyelenggaraan masyarakat terdahulu yang berlangsung pada

Komunikasi massa sangat dekat dengan media lama, mulai dari buku, surat kabar, film, dan radio. Media massa pun telah masuk ke dalam kehidupan modern. Melalui media massa kita dapat mengetahui berbagai hal tentang dunia luar. Dengan adanya media massa orang dengan mudah untuk mengekspresikan ide-ide mereka ke khalayak luas sehingga demokrasi modern terwujud dengan baik. Media massa dapat menjadi penghibur yang baik karena bisa mendapatkan bagitu banyak audiens. Fenomena seperti ini kita lihat pada audiens radio dan televisi.

Sejarah media modern dimulai dengan media cetak, merupakan semacam revolusi, tetapi awalnya sebagai alat teknis untuk mereproduksi serangkaian teks yang sama kemudian disalin dengan tangan manual atau mesin. Teknologi cetak muncul akibat temuan dari Gutenberg . Gutenberg menciptakan mesin cetak yang semula tulisan ditulis dengan tangan kemudian bisa disebarluaskan. Media cetak yang menggunakan warisan Gutenberg adalah buku, majalah, dan koran.

Buku mengubah sejarah manusia dengan mempercepat pertukaran ide dan informasi antar manusia. Buku sebagai wahana utama untuk mengajarkan nilai-nilai sosial kepada generasi baru dan sarana utama bagi generasi baru untuk memahami pelajaran dari generasi lama. Buku sebagai media massa merupakan komoditas yang tumbuh stabil, baik volume maupun jumlah konten.

Surat kabar sebagai media massa, awal ditandai dengan kemunculannya berkala dengan basis komersil dan karakternya terbuka. Orientasi surat kabar terletak pada pembaca individu atau kelompok, realitas, teknologi dan cara penyebarannya yang berkala dan sering. Surat kabar biasa berbentuk koran dan majalah dengan kala terbit tertentu.

5 Denis McQuail. . Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba (umanika. hal. ,

Selain media cetak, yang termasuk media lama adalah film. Film sebagai media massa diartikan bahwa film mampu menjangkau populasi dalam jumlah besar dan cepat. Film merupakan bagian dari respon penemuan waktu luang, waktu libur untuk menghabiskan waktu. Film adalah bagian kehidupan sehari- hari kita dalam banyak hal. Film memilik kekuatan spesial dalam membentuk nilai-nilai kultural .

Radio dan televisi termasuk juga ke dalam media massa. Ciri radio dan televisi adalah pola distribusi yang terpusat dengan pasokan datang dari pusat kota tanpa adanya arus timbal balik. Radio lebih mudah dan fleksibel bagi khalayak daripada televisi. Tidak ada batasan tempat di mana radio dapat diperdengarkan atau batasan batasan waktu karena mendengarkan dapat digabung dengan aktivitas lainnya. Audiens memiliki kemungkinan untuk berinteraksi melalui telepon dan dapat mengakomodasi beragam genre. Televisi sebagai media yang paling besar dalam jangkauan dan waktu yang dihabiskan .

b. Media Baru

Perkembangan teknologi mendorong berkembangnya media, hingga melahirkan media baru. )stilah media baru telah digunakan sejak tahun

- an dan mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Lievrouw dan Livingstone dalam McQuail mendefinisikan media baru dengan cara yang berbeda, yaitu menghubungkan antara teknologi informasi dan komunikasi dengan konteks sosial yang menyatukan tiga elemen,

aktifitas, praktik, dan penggunaan, dan

alat dan artefak teknologi,

tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk di sekeliling alat dan praktik tersebut . Sejauh ini ciri utama dari media baru yang paling utama adalah kesalingterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima pesan, interaktivitasnya, kegunaannya beragam sebagai karakter terbuka dan sifatnya ada di mana-mana.

Ibid., hal. . Ibid., hal. - . Ibid., hal. .

Rasmussen berpendapat bahwa media baru memiliki efek yang berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan masyarakat modern. Kontribusi pokoknya adalah untuk menjembatani antara ruang publik dan privat antara kehidupan nyata dan dunia sistem atau organisasi . Media baru memberikan keragaman penggunaan dan partisipasi yang besar. Media baru membantu merekatkan kembali individu akibat dari efek modernisasi, serta memberikan pengaruh terhadap perubahan sosial karena lebih terlibat, fleksibel, dan kaya informasi.

Teknologi telah melahirkan apa yang disebut sebagai media baru, yang sebenarnya merujuk kepada sebuah perubahan dalam proses produksi media, distribusi dan penggunaan. Ada beberapa kata kunci untuk memahami media baru, seperti digitality, interactivity, dan dispersal 10 . Dalam konsep digitality semua proses media diubah dalam bentuk digital. Konsep interactivity merujuk di mana teks dalam media baru mampu memberikan kesempatan kepada users untuk komunikasi dua arah. Sementara konsep dispersal, adanya desentralisasi pada media baru terletak pada proses produksi dan distribusi pesan dan mengandalkan keaktifan individu.

(adirnya media baru menyebabkan perbedaan karakter dalam proses komunikasi. Rogers memaparkan setidaknya ada tiga perbedaan, yakni :

. Interactivity, yang mengandung dua pengertian, pertama adanya teknologi yang mampu memberi respon terhadap penggunanya interaktivitas antara mesin dan manusia , kedua interaktivitas antara pengguna dengan pengguna lainnya. )ndividu dituntut aktif, tidak hanya sekedar pasif dan reaktif.

. De-massified, di mana kontrol terhadap sistem komunikasi terletak pada pengguna bukan pada produser media tersebut. Pesan yang ingin disampaikan dapat dipertukarkan dengan beberapa individu. Misal setiap individu yang menggunakan media baru seolah-olah berkomunikasi tatap muka seperti komunikasi interpersonal.

Ibid., hal. . )do Prijana (adi.

. Penelitian Khalayak dalam Perspektif Reception Analysis. dalam Jurnal )lmiah Scriptura.Vol. . No. . hal. . Terarsip di: http://puslit.petra.ac.id/journals/pdf.php?Published)D=)KO

. Tanggal akses Juli . Everett M. Rogers.

. Communication Technology, The Media baru In Society. London: The Free Press. hal. .

. Asynchronous, media mampu untuk menerima maupun mengirim pesan kapanpun untuk siapapun. Kendali waktu berada di tangan pengguna, termasuk juga pertukaran pesan di mana dimungkinkan adanya jeda waktu antara pengiriman dan penerimaan pesan. (al ini menyebabkan media menjadi media yang lebih fleksibel dalam dimensi waktu.

Selain ketiga karakteristik media baru yang dipaparkan Rogers Van Dijk menambahkan karakteristik lain yaitu integrasi dan digital code. (al terpenting dalam media baru adalah adanya integrasi antara telekomunikasi, data komunikasi dan media massa, atau sering disebut proses konvergensi media. Di mana jaringan data baik umum atau privat dalam data komunikasi, telekomunikasi, maupun media massa bersama-sama mencipatakan multifungsional yaitu jaringan dengan kecepatan tinggi

electronic superhighway . Sedangkan digital code, segala bentuk komunikasi dan informasi diubah dan ditransmisikan ke dalam bentuk yang sering disebut byte.

2. Internet

a. Pengertian Internet

Era komunikasi yang sedang kita alami sekarang ini adalah era komunikasi interaktif. Era yang dimulai dengan ditemukannya komputer yang bisa membantu manusia melakukan komunikasi perorangan dari jarak jauh dalam waktu yang sangat pendek. Orang menjadi sangat mudah untuk berkomunikasi. Weiner mengatakan sesungguhnya media interaktif adalah media yang dipakai untuk saling tukar informasi, baik untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis, yang menggunakan komputer, terminal video text, telepon, atau layar televisi . Ciri utamanya adalah memberi peluang untuk saling tukar informasi. )nternet termasuk ke dalam media interaktif, bukan sebagai media massa.

)nternet dikembangkan pada tahun dengan nama ARPAnet Advanted Research Projects Agency Network . Pada saat itu, empat institusi

dihubungkan dalam satu jaringan yang dinamakan ARPAnet. Pada tahun

Jan Van Dijk. . The Network Society: Social Aspects of New Media. Sage: London. hal - . Abrar. Op., Cit. hal. .

pengurusan internet dipindahkan kepada US Defense Communication Agency. Tujuan awal dibentuknya internet ini adalah untuk membentuk suatu jaringan komputer yang tersebar sehingga apabila terjadi peperangan, informasi tidak akan hilang karena informasi tersebut disimpan secara tersebar tidak hanya pada satu titik .

)nternet adalah singkatan dari interconnected network. )nternet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan- jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet. Beberapa bentuk jaringan berbeda saling bertukar informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut protokol TCP/)P . Media penghubung internet berupa kabel, satelit maupun frekuensi radio. Menurut Ellsworth, )nternet sendiri sebenarnya adalah sekumpulan jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia melalui saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya . Ketika individu mengakses internet, maka ia sesungguhnya mengakses sebuah jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia sehingga individu tersebut bisa memperoleh banyak informasi dalam waktu singkat. Livingstone menambahkan bahwa internet adalah kombinasi antara interaktivitas dengan ciri inovatif bagi komunikasi massa, jenis konten tidak terbatas, jangkauan khalayak, sifat global dari komunikasi . Sebagai sebuah jaringan komputer, internet dapat dikatakan sebagai jalur transportasi informasi yang berbentuk file atau data pada komputer lain. Dengan demikian, informasi dapat ditemukan melalui internet. )nformasi sendiri berada pada komputer-komputer yang terhubung ke internet dan komputer sebagai penyimpan informasi, bukan internet.

Dengan adanya internet, semua komputer di seluruh dunia yang terhubung dalam suatu jaringan dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. )nternet menghubungkan jaringan dari jaringan-jaringan komputer

Lia Kuswayanto, dkk. . Mahir Berkomputer. Jakarta: Grafindo Media Pratama. hal. . Arief Ramadhan.

. Internet dan Aplikasinya. Jakarta: Gramedia. hal. . Ibid., . McQuail. Op., Cit. hal.

yang ada di dunia. Namun, jaringan yang terbentuk bukanlah bersifat terpusat sehingga apabila satu komputer atas satu jaringan terputus, tidak akan mengganggu koneksi komputer atau jaringan yang lainnya.

Fungsi dari internet mampu membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan efisien. Segala informasi bisa dengan mudah didapat melalui internet. Dengan adanya internet, perbedaan jarak tidak lagi menjadi hambatan melakukan komunikasi. Semua orang dapat saling terhubung saling berkomunikasi dan bertukar informasi secara bebas dengan semua pengguna internet di dunia.

b. Internet Sebagai Media Baru

)nternet sebagai jejaring komputer global menciptakan dunia maya, di mana lautan data, informasi, maupun pengetahuan diolah, diproses, disimpan, ditransmisikan, dan serentak dihadirkan kembali. )nternet berbeda dengan media konvensional sebelumnya, karena ia dapat merengkuh dan menggabungkan citra, gambar gerak, teks, dan audio-visual secara sempurna dan nyata. )nternet membedakan diri dari jenis media sebelumnya yang searah dengan apa yang disebut interaktivitas. )nteraktivitas merupakan keunikan dalam medium internet terutama dalam hal isinya, seperti adanya mekanisme timbal balik melalui e‐mail (electronic mail), obrolan online atau wawancara langsung. )nformasinya mudah ditelusur, dapat diperbarui setiap saat, dan dapat dihubungkan ke situs lain . Nilai lainnya adalah adanya sifat globalitas, konektivitas komunikasi personal, ekonomis dan politik, serta hilangnya kontrol jurnalistik atas pasar informasi.

Sebuah media konvensional yang berkembang ke arah media baru, pada akhirnya melahirkan konvergensi. Sebuah penyatuan antara media konvensional, telekomunikasi dan teknologi informasi yang memudahkan akses informasi. Konvergensi media juga telah mengubah komunikasi dari yang sifatnya terbatas menjadi global. Tidak dibatasi wilayah, negara, bahkan bangsa sehingga, globalisasi akibat internet ini memberikan kemampuan komunikasi secara instan. Konsekuensi yang lebih besar adalah konvergensi dalam berbagai

Folkertz dalam (adi. Op., Cit. hal. .

media dalam kaitannya dengan pengaturan, distribusi, penerimaan, dan regulasi mereka .

Esensi internet sebagai media baru memberikan kemudahan bagi kita untuk melakukan lebih dari sekedar menerima informasi. Kita dapat menanggapi pesan yang kita terima, memilih gambar mana yang akan kita terima, atau bahkan mengirim pesan sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kita juga bisa memanfaatkan media sebagai alat pertemuan kota elektronik, yang memungkinkan para anggotanya untuk berbicara satu sama lain dari lokasi yang berbeda.

Yang paling signifikan, internet menyediakan link komputer yang memungkinkan e‐mail, percakapan audio dengan gambar video, penerbitan dan penyiaran berbasis internet, belanja dan perdagangan saham online, dan adanya akses jam untuk mengakses berita dan informasi pemerintah. Dalam semua contoh tadi, perbedaan antara pengirim dan penerima menjadi kabur, karena semua orang yang memiliki akses ke teknologi bisa lebih dari pengguna pasif.

3. Relasi Anak Dengan Media dan Internet

Relasi anak dan media terkait dengan penggunaan media oleh anak- anak. Anak-anak yang lahir setelah tahun

an adalah anak-anak yang tumbuh bersama komputer dan perkembangan teknologi lainnya. Anak-anak seakan tidak ada batasan ruang dan waktu dengan berbagai teknologi terutama media yang bisa saja memengaruhi perkembangan anak. Anak-anak memahami perubahan-perubahan media ketika mereka juga tengah tumbuh. Media juga tumbuh mengalami proses konvergensi terus-menerus.

Menempatkan anak-anak sebagai kategori konseptual yang berbeda belum lama. Sebagaimana dinyatakan Dennis dan Pease dalam bukunya

Children and the Media :

McQuail. Op., Cit. hal.

Budi )rawanto. . Media dan Anak: Sekadar Mengelola Kecemasan. Terarsip di: http://budiirawanto.multiply.com/journal/item/ /media/-dan-anak-sekadar-mengelola- kecemasan. Tanggal akses Juni

While children are mentioned in the Bible and in the writings of Plato, the idea that they ought to be protected catered to and nurtured is a fairly recent notion in public discourse. That they are a constituency of the media in all of its functions—news and information, opinion, entertainment and marketing—is it self rather revolutionary.

Masyarakat modern melihat anak-anak sebagai kelompok yang pasif. Namun sesungguhnya anak-anak sekarang sebagai users yang aktif. Anak-anak aktif menggunakan media sebagai proses sosialisasinya. Dihadapkan dengan teknologi yang modern, seperti internet dan televisi seakan tidak ada penghalang terhadap anak untuk menggunakannya. Anak-anak sebagai pengguna media memanfaatkan berbagai media yang ada. Seperti ketika anak- anak menggunakan radio lebih menyukai program yang bukan program anak- anak . Lebih tertarik mendengarkan program remaja maupun dewasa, misal musik, olah raga, hingga drama romantis. Untuk anak-anak kalangan menengah ke atas yang memiliki fasilitas televisi kabel mempunyai kebebasan memilih jaringan manapun. Mereka menonton program acara televisi bisa kapan saja dengan berbagai pilihan.

Sebagian kalangan mencemaskan anak-anak dewasa sebelum waktunya karena media. Sedikit banyak terpengaruh muatan media yang kurang memperhatikan tingkat kematangan anak-anak. Program acara televisi yang ditujukan ke anak namun dengan format seperti orang dewasa. Misalnya, program kompetisi bakat di televisi bahkan sinetron dan FTV anak semi remaja. Bahkan banyak acara orang dewasa ikut dinikmati anak-anak, seperti acara musik televisi. Anak-anak lebih sering mendengarkan lagu orang dewasa dibanding lagu anak, mereka cukup hafal lirik lagu orang dewasa.

Saat ini hampir sebagian besar anak menghabiskan waktunya untuk menonton televisi. Seperti yang ditemukan pada penelitian sebelumnya, mengenai anak menonton televisi . Menonton televisi menjadi ritual yang

(aejung Paik. . The History of Children’s Use of Electronic Media dalam Handbook of Children and The Media, Dorothy G. Singer dan Jerome L. Singer Ed . Amerika: Sage. hal. .

Diambil dari Skripsi Dewi R. Nuraini. . Menonton Televisi di Pesantren: Studi Etnografi Praktik Menonton Televisi Santri Permpuan di Pondok Pesantren Baiqunniyah

Bantul, Yogyakarta. Yogyakarta: UGM. hal. .

dilakukan anak-anak untuk memperoleh kesenangan. Meskipun setiap anak- anak mempunyai tingkat kepuasan dan kesenangan yang berbeda terhadap televisi. Kesenangan adalah sebuah makna yang dihasilkan audiens untuk beragam alasan yang muncul dari terpenuhinya berbagai kebutuhan tertentu. Kesenangan yang diperoleh audiens diperoleh dari anak-anak berkaitan dengan ekspresi dari hubungan antara televisi dan audiens.

(asil dari penelitian tersebut sebagian besar program yang ditonton informan adalah film kartun karena informan masih anak-anak. )nforman rata- rata menonton televisi mulai pukul . . Pilihan program yang ditonton dapat dibedakan menjadi tiga jenis genre , yaitu genre anak-anak: animation series/ puppet film kartun , genre hiburan: musik live/ musik, genre film: drama, horor, cerita fantasi. Program yang banyak ditonton adalah program dengan genre anak-anak yaitu animation series atau film kartun.

Selain televisi, internet dan game tidak terlepas dari kehidupan anak. Berkembangnya teknologi, terutama gadget memudahkan mereka untuk mengakses apapun. )nternet mempunyai daya tarik tersendiri di mana internet tidak hanya sebagai media yang interaktif namun juga mampu memenuhi keinginan anak-anak, seperti game online, semua hal yang mereka sukai dan sebagainya. )nternet tidak hanya menyebabkan anak-anak sibuk dan nyaman dengan dengan game online, tetapi internet bisa menjadi ancaman yang lebih. Anak sering dijadikan objek eksploitasi seksual. Mudah menemukan konten hiburan, pornografi hingga kekerasan di internet.

)nternet sendiri muncul di pertengahan -an sebagai medium baru yang kuat. )nternet memiliki pengertian jaringan kabel dan telepon, satelit, yang menghubungkan ke komputer . Dimana awalnya diciptakan untuk jaringan Departemen Pertahanan Amerika dan dikembangkan hingga seperti sekarang. Sejak tahun

pengguna internet naik

internet tumbuh dengan cepat. Mulai

% tiap tahunnya. Menurut Dizard kenaikan jumlah pengguna dikarenakan kehadiran WWW World Wide Web beserta konten yang ada

John Vivian. . Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. hal: .

didalamnya . Pengguna internet adalah dari kalangan anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Anak-anak dan remaja biasa memanfaatkan internet untuk menemukan berbagai informasi, misalnya informasi tentang kesehatan, pendidikan, berita, sosial media seperti mengirim e‐mail, hingga memanfaatkan chat room. Sedangkan para orang dewasa menggunakan internet untuk keperluan bisnis dan pekerjaan, mencari berbagai informasi, sosial media, hingga mencari konten porno dan seks. Ketika orang dewasa menggunakan chat room digunakan untuk mendiskusikan tentang hubungan personal

relationship dan gaya hidup mereka. Penggunaan sosial media ditujukan untuk mendapatkan berbagai informasi tentang hobi maupun pekerjaan.

Terlebih lagi, sosial media dimanfaatkan untuk bertemu dengan orang maupun teman dari sisi lain dengan motivasi lebih dari non-sosial .

Penggunaan internet tidak terbatas untuk mencari informasi umum yang mereka inginkan. Users dari kalangan anak-anak menggunakannya untuk mendengarkan musik, bermain games, mengunduh software, mencari bahan untuk tugas sekolah, ada juga yang memanfaatkan untuk melihat konten porno . Tidak mudah memonitori anak-anak ketika menggunakan internet. )nformasi yang didapat dari internet tidak terbatas dan tidak terkontrol. Awalnya fungsi dari internet yaitu menjadi alat antisosial maupun prososial. Lawrence dan Giles mengungkapkan bahwa hanya % konten internet berisi pendidikan dan , % berisi pornografi. Masih banyak halaman web yang berisi konten pornografi yang tentunya tidak sesuai untuk konsumsi anak-anak .

Penyedia konten web, menyediakan berbagai pengalaman baru bagi penggunanya. Saat itu juga anak berkomunikasi langsung dengan berbagai macam konten provider, karakter favorit, serta mendapatkan berbagai pesan dari web . Kebanyakan dari orang tua anak tidak mengontrol bentuk atau interaksi yang ada di internet bahkan mereka membiarkan anak sendirian

Paik. Op., Cit. hal. . Ibid., hal. . Ibid., hal. . Ibid., hal. . Marie L. Mares dan Emory (. Woodard.

. Prosocial Effects on Children Social Interactions dalam Handbook of Children and The Media, Dorothy G. Singer dan Jerome L.

Singer Ed . Amerika: Sage. hal.

ketika manfaatkan sosial media maupun chat room. Bahaya yang mengintai anak-anak saat menggunakan internet adalah ketika mereka bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya. Merekapun dengan mudah diajak maupun mengajak orang dewasa untuk bertemu bertatap muka kopi darat . Permasalahan seperti ini sudah tidak asing lagi di kehidupan sekitar kita. Berbeda dengan media lainnya, internet memberikan akses untuk anak-anak dalam mengakses konten pornografi. Dengan mudah anak-anak menemukan konten seks dan pornografi. Konten pornografi secara tidak langsung mengeksploitasi anak. Misal dengan live video di chat room, mengirim informasi lewat e‐mail berupa gambar maupun video, lebih parah lagi adalah phone sex 29 .

F. Kerangka Konsep

1. Anak Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks yang

terjadi di setia tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih jauh, anak juga memiliki pengalaman yang terbatas, yang memengaruhi pemahaman dan persepsi mereka mengenai dunia. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi - tahun usia bermain/oddler - , tahun , prasekolah , - , usia sekolah - tahun , hingga remaja

- tahun . Rentang ini berada

antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda.

Perkembangan tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan. Perkembangan berhubungan dengan keseluruhan kepribadian individu, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Perkembangan dari setiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-sama, bisa saja mendahului atau mengikuti aspek lainnya tergantung dari faktor lingkungan tumbuh anak. Aspek perkembangan terdiri dari aspek fisik, intelektual, sosial, bahasa, emosi, moral dan keagamaan .

Aspek pertama yaitu perkembangan fisik. Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan–perubahan pada tubuh, otak, kapasitas

Ibid., hal. . Nana Syaodih Sukmadinata.

. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm.

sensorik dan keterampilan motorik . Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perkembangan intelektual. Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme. Salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah

personal fable yaitu berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpa

menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Aspek kognitif atau intelektual perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana, kemudian berkembang ke arah pemahaman dan memecahkan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada masa mulai masuk sekolah dasar - tahun . Berkembang konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas usia - tahun .

Aspek berikutnya perkembangan sosial dimana ketrampilan sosial cukup kompleks, dan anak perlu waktu untuk memahaminya. Anak perlu belajar tentang bagaimana merasakannya, bagaimana mendengar, berbagi, bekerjasama, mengambil atau memberi, dan mengatasi konflik. Kemudian aspek emosi yang mana perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah, serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Perkembangan aspek afektif atau perasaan emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal usia

- tahun dan remaja tengah usia - tahun . Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi dengan rasa bingung menghadapi perubahan- perubahan yang terjadi pada dirinya.

31 D. E. Papalia, S. W. Olds, &, R. D. Feldman. . Human Development th ed. . Boston: McGraw-(ill. Terarsip di: http://file.upi.edu/Direktori/F)P/JUR._PEND._LUAR_SEKOLA(/ -KOKO_DARKUSNO_A/ASPEK-ASPEK_PERKEMBANGAN.pdf Tanggal akses Juni

Selanjutnya adalah aspek perkembangan moral dan keagamaan yang berkembang sejak kecil. Peranan lingkungan terutama keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiri inipun, pada mulanya dilakukan karena ada kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontrol dari dalam dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena kemantapan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan suatu imbalan atau pujian.

Anak merupakan subjek dalam penelitian. Karena penelitian ini membahas menganai penggunaan media khususnya oleh anak, maka kategori anak dikhususkan bagi anak usia sekolah - tahun dan usia anak pra remaja

- tahun . Pemilihan anak di usia ini berdasarkan dari aspek intelektual yang sudah memiliki kemampuan untuk mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana, kemudian berkembang ke arah pemahaman dan memecahkan masalah yang lebih rumit. Erikson berpendapat bahwa anak usia ini mencari peluang untuk menguasai dan menunjukkan keterampilan baru, untuk membuat keputusan independen dan mengontrol perilaku mereka sendiri serta membentuk hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya dan orang dewasa di luar keluarga . Anak-anak belajar tentang dunia di luar diri keluarga terhadap harapan orang lain membandingkan kinerja mereka dengan rekan-rekan mereka, dan mengembangkan cara-cara adat menanggapi tantangan dengan kesempatan belajar. Pemilihan subjek anak dalam usia ini juga menjadi unik. Keunikan ini karena anak-anak pada rentang usia tersebut mempunyai karakter psikologis yang spesifik dalam bermedia dan berhubungan langsung membentuk perkembangan anak. Anak usia ini dikategorikan dalam usia anak-anak sekolah dasar yang sudah sudah beranjak ke lingkungan yang lebih luas dari keluarga dan mengenal media . Karena pada

32 Jacquelynne S. Eccles. 1999. The Develompment of Children Ages 6 to 14. Terarsip di: https://www.princeton.edu/futureofchildren/publications/docs/09_02_02.pdf Tanggal akses 27

Juni 2014

33 John W Santrock.

. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga. hal.

masa ini anak-anak memiliki kemampuan dasar seperti membaca, menulis, berhitung dan mengeksplor dunia yang lebih luas beserta kultur di dalamnya. Selain alasan teoritis, di pra-observasi ditemukan data bahwa pengguna internet Warnet adalah anak-anak usia pelajar. Berdasarkan pertimbangan yang ada informan dalam penelitian ini adalah anak-anak usia sekolah antara -

tahun. Peneliti akan menggali secara mendalam mengenai informan sebagai pengguna internet di Warnet, dengan berbagai pertanyaan seperti sejak kapan mereka mulai mengenal internet terutama internet di Warnet, kapan saja mereka menyempatkan ke Warnet, dan apa saja yang sering mereka lakukan di Warnet. Dengan demikian, peneliti dapat memperoleh pemahaman dan pemaknaan lebih spesifik mengenai penggunaan internet oleh anak. Faktor lain yang menjadi pertimbangan peneliti adalah seperti latar belakang sosial, serta mempertimbangkan praktik bermedia yang dilakukan informan. Peneliti mencoba mengamati penggunaan berbagai media, seperti media massa dalam kehidupan sehari-hari informan. Konsumsi media yang beragam untuk melihat perubahan penggunaan media dari media lama ke media baru.

2. Penggunaan Internet

)nternet merupakan salah satu sumber informasi yang memungkinkan pengguna memperoleh informasi dalam waktu singkat dari berbagai penyedia web . )nternet diakui sebagai alat yang berguna bagi kegiatan ilmiah yang produktif. (al ini menunjukan bahwa internet memudahkan dalam pertukaran dan memperoleh informasi. Sebagai teknologi hadirnya internet membawa dampak. Pertama, pengaruh yang kuat dari munculnya komunikasi melalui internet adalah hilangnya diferensiasi sosial. (ubungan sosial semakin ditentukan oleh kebebasan dan kepercayaan, bukan pengekangan dan ketundukan kepada kekuasaan. Kedua, adanya arus lalu lintas informasi melalui informasi superhighway, sehingga setiap orang bisa akses informasi mengenai apa saja .

Abrar., Op., Cit. hal. .

Ada beberapa indikator yang akan digunakan untuk mengetahui dalam penggunaan internet oleh anak-anak. Penentuan indikator ini merujuk berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengguaan internet oleh anak. Seperti penelitian mengenai penggunaan internet di kalangan anak-anak umur - tahun di )nggris, mendapati banyak temuan, antara lain a. seberapa banyak anak-anak yang menggunakan teknologi layar sentuh, b. yang dilakukan anak ketika menggunakan internet, seperti kegiatan dunia virtual dan jaringan sosial di bawah umur, c. keuntungan anak ketika online, seperti untuk kepentingan pendidikan, literasi digital, kemampuan sosial digital, dan interaksi sosial dan bermain, d. kemungkinan resiko anak, melihat dari jaringan sosial yang mereka kunjungi, dunia virtual anak, berbagi situs video, serta teknologi dan aplikasi handphone, e. keluarga dalam menyikapi yang anak lakukan . Penelitian lainnya adalah penelitan penggunaan jejaring sosial untuk anak umur - tahun di )nggris. Data yang ditemukan yaitu, a. menggunakan situs jejaring sosial, b. pengalaman online, c. pengalaman online antara laki-laki dan perempuan .

Dari hasil temuan penelitian sebagian ada yang sama, ada pula yang berbeda, namun saling melengkapi. Untuk mengarahkan penelitian dan memberikan batasan dalam penggunaan internet, maka mengambil dari beberapa temuan penelitian sebelumnya tentunya yang sesuai dengan rumusan dan tujuan dalam penelitian ini. Pembatasan penggunaan internet antara lain, a. anak ketika online, b. konsekuensi positif dan negatif internet bagi anak, c. kemampuan sosial digital, interaksi sosial, dan bermain, d. pemanfaatan fasilitas internet, e. intensitas akses, f. sikap keluarga terhadap anak. Penjelasan adalah sebagai berikut:

a. Anak ketika online Anak ketika online bisa dilihat dari dunia virtual dan jejaring sosial. Anak-anak semakin berkembang dalam penggunaan media internet.

(olloway,D., Green, L. and Livingstone, S. . Zero to eight. Young children and their internet use. LSE, London: EU Kids Online. Terarsip di:

http://eprints.lse.ac.uk/ / /Zero_to_eight.pdf Tanggal akses Juni . Claire Lilley and Ruth Ball.

. Younger Children and Social Networking Sites: a Blind Spot. Terarsip di: http://www.nspcc.org.uk/)nform/resourcesforprofessionals/onlinesafety/

- -social-networking-report_wdf .pdf Tanggal akses Juni .

Kegiatannya mereka memperluas untuk mencari informasi, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan bersosialisasi. )nternet membentuk dunia maya bagi anak di mana anak-anak berinteraksi satu sama lain melalui avatar . Penelitian mengenai situs jejaring sosial di bawah umur bisa menimbulkan masalah yang sebenarnya jejaring sosial tersebut untuk remaja atau orang dewasa, seperti Facebook . Usia minimum untuk keanggotaan Facebook adalah tahun. Padahal banyak anak di bawah umur memiliki Facebook. (al ini sebagai teguran untuk menyelidiki kemampuan anak bernegosiasi dengan situs yang aman dan menguntungkan, serta menunjukkan nilai dalam mengeksplorasi sikap orangtua terhadap hal ini.

b. Konsekuensi positif dan negatif internet bagi anak Banyak pengalaman anak-anak senang bermain game, menonton video dan bersosialisasi secara online. Keterlibatan mereka dengan internet membantu untuk mengembangkan munculnya kemahiran digital. (al ini juga dapat mendukung prestasi akademik masa depan, pertemuan dan interaksi sosial . )nternet memberikan peluang baru untuk belajar, berpartisipasi, berkreativitas dan berkomunikasi dengan orang lain. Penggunaan internet oleh anak-anak di bawah usia sembilan tahun, menunjukkan bahwa banyak orang tua mendukung anak-anak mereka menguasai internet dengan menyediakan kesempatan untuk mengeksplorasi dan bermain online. Bahkan situs jejaring sosial yang ditujukan remaja dan dewasa dapat dikunjungi oleh anak-anak di bawah usia minimum.

Ada sedikit penelitian yang menguraikan pengalaman anak-anak ketika mengunjungi situs jejaring sosial. Penelitian di Jerman menunjukkan bahwa % dari anak-anak di bawah tahun yang memiliki akun di sebuah situs jejaring sosial yang mendapat dukungan dalam penggunaan akun mereka:

% dari ayah,

% dari ibu,

% dari teman dan % dari

Broadbent, (., Fell, L., Green, P., & Gardner, W. . Have Your Say: Listening to Young People About Their Online Rights and Responsibilities. Plymouth: Childnet )nternational and

UK Safer )nternet Centre. Terarsip di http://www.saferinternet.org.uk/research. Tanggal akses Juni

. Johnson, G. M.

. Young Children’s Internet Use at Home and School: Patterns and Profiles. hal. . Terarsip di: http://eprints.lse.ac.uk/

/ /Zero_to_eight.pdf Tanggal akses Juni

saudara . Pengguna Facebook di bawah umur menjadi kekhawatiran bagi orang tua, namun sebaliknya justru sebagian orang tua mendukung anak- anak mereka. Anak-anak usia ini dalam perkembangannya harus siap atau memiliki keterampilan penting yang dibutuhkan untuk menjaga mereka aman ketika mereka bermain dan berinteraksi dalam dunia maya. Menonton video adalah resiko kedua, dimana salah satu kegiatan awal yang dilakukan anak-anak, seperti menonton Youtube. Kemudahan grafis memungkinkan anak-anak mengaktifkan video dan playlist lainnya yang mereka sukai, meskipun harus ada tanggung jawab dari orang dewasa. Namun kemudahan ini menjadi kekhawatiran bila anak mengakses tanpa kepedulian dari orang dewasa . Resiko yang ketiga dalah pengguna teknologi gadget. Anak-anak merupakan kelompok pengguna teknologi telepon yang bisa mengakses internet melalui berbagi perangkat . Teknologi gadget meningkatkan akses dan penikmat internet untuk semua anak. Privasi dan keamanan anak-anak menggunakan ini dapat dikompromikan. Pengaturan keamanan menjadi rumit sehingga sering terjadi perbedaan ketika orang tua dan anak dalam menggunakan operasi serupa. Banyak anak menggunakan aplikasi tertentu tanpa ada orang tua maupun orang dewasa lainnya perlu tahu, seperti rincian identitas anak, nomor telepon, atau jejaring sosial dan internet.