M.11 Sejarah Hukum Laut

Hukum
Internasional
Kelautan

• Hukum laut mulai dikenal
semenjak laut dimanfaatkan
untuk kepentingan pelayaran,
perdagangan, dan sebagai
sumber kehidupan seperti
penangkapan ikan

Sejarah Perkembangan
Hukum Laut Sampai Abad
• Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad
ke-20
ke-7)

• Koleksi hukum maritim yang dinamakan
Consolato del Mare (konsulat dari
lautan), thn 1494
• Himpunan Rolles d’ oleron  aturan

pokok lautan untuk daerah Atlantik
• Sea Code of Wisby  himpunan hukum
laut penting di Eropa Utara
• Hukum laut “Amanna Gappa” 
himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal
dari Bugis, Sulawesi Selatan

• Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di
Eropa merebutkan untuk menguasai lautan.
• Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan
berdasarkan perjanjian Tordesillas thn 1494,
ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di
bawah Elizabeth 1) dan Belanda.
• Konferensi Internasional utama yang
membahas masalah laut teritorial ialah
“codification conference” (13 Maret – 12 April
1930) di Den Haag, di bawah naungan Liga
Bangsa Bangsa, dan dihadiri delegasi dari 47
negara.

• Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat
tentang batas luar dari laut teritorial dan hak
menangkap ikan dari negara-negara pantai
pada zona tambahan. Ada yang menginginkan
lebar laut teritorial 3 mil (20 negara), 6 mil (12
negara), dan 4 mil.

Konferensi Hukum Laut
PBB I (1958) dan PBB II
• Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb
(1960)

1957 menyetujui untuk mengadakan
konferensi Internasional tentang hukum
laut pada bulan Maret 1958.
• Konferensi ini akhirnya diadakan pada
tgl 24 Feb – 27 April 1958 yang dihadiri
oleh 700 delegasi dari 86 negara, yang
dikenal dengan UNCLOS I (United
Nations Convention on The Law of The

Sea) atau konvensi Perserikatan BangsaBangsa tentang hukum laut.

4 buah konvensi dari
UNCLOS I
1.

Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan
(convention on the territorial sea and contiguous
zone)  belum ada kesepakatan dan diusulkan
dilanjutkan di UNCLOS II
2. Konvensi tentang laut lepas (convention on the high
seas)
a. Kebebasan pelayaran
b. Kebebasan menangkap ikan
c.
Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipapipa
d. Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui.
3. Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumbersumber hayati di laut lepas (convention on fishing and
conservation of the living resources of the high seas)

4. Konvensi tentang landas kontinen (convention on
continental shelf)

• Pada 17 Maret – 26 April 1960
 UNCLOS II, membicarakan
tentang lebar laut teritorial dan
zona tambahan perikanan,
namun masih mengalami
kegagalan untuk mencapai
kesepakatan, sehingga perlu
diadakan konferensi lagi.

Konferensi Hukum Laut
PBB III

• Konvensi hukum laut 1982 merupakan
puncak karya dari PBB tentang hukum
laut, yang disetujui di Montego Bay,
Jamaica (10 Des 1982), ditandatangani
oleh 119 negara.

• Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar:
Amerika Serikat, Australia, Indonesia, New
Zealand, Kanada, Uni Soviet, Jepang,
Brazil, Mexico, Chili, Norwegia, India,
Filipina, Portugal, dan Republik Malagasi.

Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali
diadakan usaha untuk memperoleh
suatu himpunan tentang hukum laut,
diantaranya
adalah:
1. Konferensi
kodifikasi Den Haag

(1930), di bawah naungan Liga
Bangsa-Bangsa
2. Konferensi PBB tentang hukum
laut I (1958)  UNCLOS I
3. Konferensi PBB tentang hukum
laut II (1960)  UNCLOS II

4. Konferensi PBB tentang hukum
laut III (1982)  UNCLOS III

Kepentingan dunia atas hukum laut telah
mencapai puncaknya pada abad ke-20. Faktorfaktor yang mempengaruhi negara-negara di
dunia membutuhkan pengaturan tatanan
• Modernisasi
segala bidang
hukum
laut yangdalam
lebih sempurna
adalah:

kehidupan
• Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
• Bertambah pesatnya perdagangan dunia
• Bertambah canggihnya komunikasi
internasional
• Pertambahan penduduk dunia yang
membawa konsekuensi bertambahnya

perhatian pada usaha penangkapan ikan

Definisi Penting
• Laut teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil
laut yang diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia
• Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia
beserta perairan kepulauan dan perairan pedalamannya.
• Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) adalah jalur di
luar dan berbatasan dengan laut teritorial Indonesia
sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang
yang berlaku tentang perairan Indonesia yang meliputi
dasar laut, tanah dibawahnya, dan air di atasnya dengan
batas terluar 200 mil laut yang diukur dari garis pangkal
laut teritorial Indonesia.
• Laut lepas adalah bagian dari laut yang tidak termasuk
dalam ZEEI, laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan
Indonesia, dan perairan pedalaman Indonesia.
• Landas kontinen Indonesia adalah dasar laut dan tanah di
bawahnya, di luar perairan wilayah Republik Indonesia
sampai kedalaman 200 meter atau lebih, dimana masih

mungkin diselenggarakan eksploitasi kekayaan alam.