Kewenangan dan Kelembagaan (3)
PASAL 33 UUD 1945
BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI
OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN
UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN
RAKYAT.
(PASAL 18 AYAT (1) UUPLH)
Diatur pada pasal 8-13 UUPLH
Konsekwensi wewenangnya menimbulkan
kewajiban bagi pemerintah
Memperhatikan nilai agama, adat istiadat,
dan nilai-nilai yang hidup di tengah
masyarakat
Prinsip keterpaduan mutlak diwujudkan
dalam kebijaksanaan nasional dari berbagai
aspek
Menteri
PPLH,
Menteri KLH,
Menteri LH
BAPEDAL
(Keppres
No.23/1990)
Dilebur kedalam
Kantor
Kementerian LH
Berdasarkan Keppres No. 2 dan 4
Tahun 2004
Kewenangan Pengelolaan LH di
Daerah
Pasal
63 UU No. 32 Tahun 2009 --penerapan asas sentralisasi, desentralisasi
dan dekonsentrasi
Pasal 13 ayat (1) huruf j dan Pasal 14 ayat
(1) huruf J UU No. 32 Tahun 2004, urusan
lingkungan hidup merupakan urusan yang
wajib dilaksanakan oleh Daerah --penerapan asas Desentralisasi
Kelembagaan Pengelolaan LH di
Daerah
Pengelolaan LH di Daerah pada dasarnya menjadi tanggung
jawab KDH
Pelaksananya dilaksanakan instansi Badan atau Dinas, bahkan
ada yang berbentuk Kantor Contoh BAPEDALDA Propinsi
Sumbar, Bapedalda Kota Padang, Bapedalda Kab.
Dharmasraya, Kantor LH Kota Padang Panjang
Di beberapa daerah lain ditemui kelembagaan LH
digabungkan dengan urusan sektoral, misal Dinas LH dan
Pertambangan di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pasaman
Bahkan ada di daerah lain pengelolaan LH berada dalam
struktur Sekretariat Daerah, misal pada Pemkot Bukittinggi,
Kab. 50 Kota, Tanah Datar, Payakumbuh, Kab. Kerinci Jambi
Standar Pelayanan Minimal urusan LH
di Daerah
Pelayanan perlindungan sumber air
Pelayanan pencegahan pencemaran air
Pelayanan pemulihan pencemaran air pada sumber
air
Pelayanan pencegahan pencemaran udara
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan
dampak lingkungan akibat sampah
Pelayanan tindak lanjut laporan masyarakat akibat
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan
BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI
OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN
UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN
RAKYAT.
(PASAL 18 AYAT (1) UUPLH)
Diatur pada pasal 8-13 UUPLH
Konsekwensi wewenangnya menimbulkan
kewajiban bagi pemerintah
Memperhatikan nilai agama, adat istiadat,
dan nilai-nilai yang hidup di tengah
masyarakat
Prinsip keterpaduan mutlak diwujudkan
dalam kebijaksanaan nasional dari berbagai
aspek
Menteri
PPLH,
Menteri KLH,
Menteri LH
BAPEDAL
(Keppres
No.23/1990)
Dilebur kedalam
Kantor
Kementerian LH
Berdasarkan Keppres No. 2 dan 4
Tahun 2004
Kewenangan Pengelolaan LH di
Daerah
Pasal
63 UU No. 32 Tahun 2009 --penerapan asas sentralisasi, desentralisasi
dan dekonsentrasi
Pasal 13 ayat (1) huruf j dan Pasal 14 ayat
(1) huruf J UU No. 32 Tahun 2004, urusan
lingkungan hidup merupakan urusan yang
wajib dilaksanakan oleh Daerah --penerapan asas Desentralisasi
Kelembagaan Pengelolaan LH di
Daerah
Pengelolaan LH di Daerah pada dasarnya menjadi tanggung
jawab KDH
Pelaksananya dilaksanakan instansi Badan atau Dinas, bahkan
ada yang berbentuk Kantor Contoh BAPEDALDA Propinsi
Sumbar, Bapedalda Kota Padang, Bapedalda Kab.
Dharmasraya, Kantor LH Kota Padang Panjang
Di beberapa daerah lain ditemui kelembagaan LH
digabungkan dengan urusan sektoral, misal Dinas LH dan
Pertambangan di Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pasaman
Bahkan ada di daerah lain pengelolaan LH berada dalam
struktur Sekretariat Daerah, misal pada Pemkot Bukittinggi,
Kab. 50 Kota, Tanah Datar, Payakumbuh, Kab. Kerinci Jambi
Standar Pelayanan Minimal urusan LH
di Daerah
Pelayanan perlindungan sumber air
Pelayanan pencegahan pencemaran air
Pelayanan pemulihan pencemaran air pada sumber
air
Pelayanan pencegahan pencemaran udara
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan
dampak lingkungan akibat sampah
Pelayanan tindak lanjut laporan masyarakat akibat
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan