Batulohe desa beradat sebentang jaring kepercayaan di desa karet

  Seri Laporan KKN Angk. Ke-54 UINAM 2017

BATULOHE DESA BERADAT

  “ Sebentang jaring Kepercayaan di Desa Karet”

  Editor Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M. Si. Kontributor:

  Ein Bimo Prihantoro Khaeril Hamid

  Rudi Hartono Abdul Rahman

  Nur Halizah Sari Rahman Nur Fadhilah

  Afrida Am. Amin Fitriah Rahmadana

  Kamrida Nur Intan

  Rosmawati

PUSAKA ALMAIDA 2017

  

BATULOHE DESA BERADAT (Sebentang Jaring Kepercayaan

di Desa Karet)/

  Kamaluddin Tajibu. Makassar: Pusaka Almaida, 2017 xii + 113 hlm : 16 X 23 cm

  ISBN: 978-602-6253-73-6 Cetakan Pertama : 2017 Desain Sampul : Arga Penerbit : Pusaka Almaida Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1982

  Tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7Tahun 1987.

  1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000.,- (seratus juta rupiah)

  2. Barang siapa yang dengan sengajamenyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau baranghasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta rupiah)

  Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip atas memperbanyak Sebagian atau seluruh isi buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizin dari Penulis

SAMBUTAN REKTOR

  Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner

  approach,

  sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D. terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si.

  NIP. 19560717 198603 1 003

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

  Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.

  Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN

  Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  NIP. 19681110 1993031 006

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

  

(PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan- kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.

  Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.

  Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, berkat ketekunan dan kerjasamanya sehingga program publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI.

  NIP. 19560603 198703 1 003

  

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum wr. Wb.

  Segala puji dan rasa syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt., yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul “BATULOHE DESA BERADAT “ Sebentang jaring Kepercayaan di Desa Karet ” ”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada sang jurnalis sejati, Rasulullah Muhammad saw., yang tak pernah surut dalam membela kebenaran.

  Buku ini merupakan kumpulan hasil laporan dari mahasiswa KKN Angk. Ke-54 UIN Alauddin Makassar Desa Batulohe, periode 2017 yang ditugaskan di kawasan Kecamatan Bulukumpa, yang terbagi atas 17 desa/kelurahan yaitu : Desa Ballasaraja, Desa Tanete, Desa Batulohe, Desa Balangpesoang, Desa Jojjolo, Desa Tibona, Desa Kambuno, Desa Barugae, Desa Bulo-Bulo, Desa Bonto Bulaeng, Desa Bontominasa, Desa Jawi-Jawi, Balang Taroang, Desa Bonto Mangring, Desa Baruga Riattang, Desa Sapobonto, dan Desa Salassae. Buku ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban mahasiswa KKN atas program kerja yan telah dilakukan selama ber-KKN. Dalam proses penyusunan buku ini, penulis sadar mendapat banyak partisipasi, kontribusi, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada : 1.

  Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, serta Prof. Dr. Mardan selaku Wakil Rektor 1, Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A selaku Wakil Rektor II dan Prof. Siti Aisyah, M.A.,Ph.D selaku Wakil Rektor III.

  2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag, selaku Ketua Lembaga penelitian dna pengabdian kepada masyarakat (LP2M) yang telah amanah untuk melaksanakan KKN di Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar.

  3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM), yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan mengenai pelaksanaan KKN. Terimakasih pula atas kesediaannya untuk memantau proses pelaksanaan KKN dari awal hingga KKN berakhir.

  4. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang telah bersedia untuk membantu mulai dari awal pendaftaran hingga pelaporan akhir KKN.

  5. Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dan tetap sabar meski kadang direpotkan dengan berbagai masalah yang dihadapi di lokasi KKN.

  6. Ibnu Hajar, selaku Kepala Desa Batulohe dan Ibu Desa yang banyak diganggu aktifitasnya untuk kelancaran program kerja KKN di Desa Batulohe.

  7. Kepada bapak/ibu posko yang telah menerima dan memperlakukan mahasiswa KKN sebagaimana anak kandung sendiri. Terimakasih atas curahan kasih sayang kepada mahasiswa KKN.

  8. Kepada Puang Alo, Puang Amu, Kak Syamsir beserta keluarga, Kak Aril, Kak Kisti dan segenap masyarakat Desa Batulohe yang tidak bisa kami sebut satu persatu, terimakasih atas sambutan dan dukungannya kepada mahasiswa KKN.

  9. Kawan-kawan seperjuangan selama ber-KKN di Desa Batulohe, yang telah memberikan arti sebuah persahabatan. Terimakasih atas suka dan duka yang telah dibagi bersama. Semoga dengan berakhirnya KKN Angk. Ke-54 ini, hubungan persahabatan akan tetap ada. Semoga arahan, motivasi, dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal ibadah bagi keluarga, bapak/ibu, dan rekan-rekan yang tidak sempat tercantum namanya, sehingga memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah swt. Penulis berharap semoga buku ini bermanfaat bagi penulis sendiri serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk perkembangan pendidikan.

  Wassalamualaikum wr. Wb.

  Samata Gowa, 30 Mei 2017 Tim Penulis

  

DAFTAR ISI

  SAMBUTAN REKTOR ………………………………….. iii SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN ALAUDDIN …………………………………… v KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN MAKASSAR……………………………………………… vii

  KATA PENGANTAR …………………………………… ix DAFTAR ISI …………………………………………… … xii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran................................................................1 B. Gambaran Umum Desa Batulohe ................................5 C. Permasalahan.................................................................... 5 D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angk. Ke-54 ............6 E. Fokus atau Prioritas Program...........................................7 F. Sasaran dan Target........................................................... 8 G. Jadwal Pelaksanaan Program ... .....................................8 H. Pendanaan dan Sumbangan......................................... 9 BAB II. METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial........................................................11 B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat.............11 BAB III. KONDISI DESA BATULOHE A. Sejarah Singkat Desa Batulohe..........................................13 B. Letak Geografis....................................................................13 C. Struktur Penduduk .............................................................13 D. Sarana dan Prasarana .............................................. ..........16 BAB IV. DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA BATULOHE A. Kerangka Pemecahan Masalah...........................................16 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan & Pengabdian Masyarakat.............................................................................16 C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil........................................18 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................20 B. Rekomendasi .......................................................................20 TESTIMONI A. Testimoni masyarakat Desa Batulohe ..............................22 B. Testimoni mahasiswa KKN Angkatan ke-54 ................26 LAMPIRAN..........................................................................................76

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran

  mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu belajarnya menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah diperolehnya secara langsung dalam membantu memecahkan dan melaksanakan pembangunan di dalam kehidupan masyarakat.

  Dari berbagai pengalaman menunjukkan bahwa peranan mahasiswa dalam berbagai kegiatan telah memberikan bukti-bukti serta memperkaya akan arti dan peran mahasiswa sebagai tenaga kerja terdidik dalam berbagai aspek kegiatan pembangunan. Tiga Perguruan Tinggi pada tahun 1971, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas Andalas (Unand), pada awalnya melaksanakan kegiatan yang merupakan proyek perintis yang dikenal dengan "Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat". Makna dan arti penting yang terkandung dan kegiatan tersebut semakin dipertegas setelah Presiden RI pada acara Dies Natalis UGM bulan Februari 1971

  "…agar setiap mahasiswa belajar di Desa dalam menyatakan antara lain: jangka waktu tertentu. tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan. memecahkan persoalan pembangunan sebagai bahan dari kurikulumnya".

  Dirjen Pendidikan Tmggi akhimya berkesimpulan untuk mengembangkan suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa di perguruan tinggi secara nasional, dengan melaksanakan Seminar Nasional di Yogyakarta pada tanggal 17-18 Nopember 1972 yang membahas Proyek Perintis "Pengabdian Kepada Masyarakat" diikuti oleh 13 Perguruan Tinggi dari 3 Universitas Perintis ditambah dengan 10 perguruan tinggi diikutkan pada tahun akademik 1973/1974, dan disepakati kegiatan tersebut diberi nama Kuliah Kerja Nyata. Dengan demikian pertama kalinya program KKN dilaksanakan pada tahun akademik 1973/1974 oleh 13 Perguruan Tinggi, kemudian tahun 1974/1975 diperluas menjadi 15 perguruan tinggi.tahun 1975/1976 menjadi 29 perguruan tinggi. Sejak tahun 1976/1977 semua Perguruan Tinggi Negeri dan sebagian besar perguruan tinggi swasta telah menyelenggarakan KKN.

  Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada, maupun berbagai hasil evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara ilmiah mengungkapkan bahwa KKN rnemberikan manfaat dalam proses belajar baik bagi mahasiswa maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan kemasyarakatan. Karena itu KKN sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler bagi mahasiswa program S1 dilaksanakan dalam bentuk pengintegrasian antara kegiatan-kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian.serta Pengabdian kepada Masyarakat secara interdisipliner.

  Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perguruan tinggi di Indonesia yang telah menjadikan mata kuliah KKN sebagai mata kuliah wajib, karena kegiatan KKN dirasakan sangat memberikan manfaat kepada mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah. Hal ini juga di dorong oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pendidikan Tinggi yang menfasilitasi adanya pelatihan-pelatihan tentang KKN dan Hibah kompetisi untuk kegiatan- kegiatan KKN. Pengelola KKN di berbagai perguruan tinggi juga aktif dalam mengembangkan berbagai bentuk KKN-PPM dan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti dengan berbagai kementerian, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, dan juga lembaga-lembaga internasional.

  Pelaksanaan KKN sudah menjadi kegiatan nasional, dimana beberapa perguruan tinggi tidak hanya melaksanakan KKN di wilayah lokasi perguruan tingginya, tetapi juga ke berbagai daerah, provinsi dan kabupaten di Indonesia, termasuk ke wilayah-wilayah daerah tertinggal, terpencil dan wilayah perbatasan negara Indonesia. Antar perguruan tinggi juga sudah terjalin kerjasama untuk melaksanakan KKN Bersama, pertukaran mahasiswa KKN, dll.

  Kegiatan nasional ini akan dilaksanakan setiap tahun, dan diharapkan dapat dijadikan salah satu model pembelajaran pendidikan karakter bagi para mahasiswa.

  Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sehubungan pelaksa naan “ Tridharma Perguruan Tinggi “. KKN memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat. KKN dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendididikan tinggi. Oleh karena itu sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan idiil ini secara filosofis akan memberikan petunjuk serta mengendalikan pola fikir dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakan dari bentuk-bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.

  KKN sekurang-kurangnya mengandung lima aspek bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yaitu meliputi : 1. Keterpaduan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

  2. Pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral.

  3. Komprehensif dan berdimensi yang luas.

  4. Realistis dan pragmatis.

  5. Sasaran masyarakat dan masyarakat terlibat secara aktif. KKN dilaksanakan oleh mahasiswa di dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum yang mereka pelajari di kampus dengan realita pembangunan ditengah masyarakat. Dengan demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan intrakurikuler bagi mahasiswa program sarjana (S1) yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Jadi KKN merupakan keterpaduan antara kegiatan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam bentuk pengamalan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) untuk pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

  Dalam pelaksanaannya, setiap daerah yang di jadikan tempat untuk mahasiswa melakukan KKN terdiri dari utusan masing-masing fakultas sebanyak satu orang. Setiap Mahasiswa dari masing-masing fakultas diwajibkan untuk menyusun suatu program yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang didalaminya selama kuliah untuk dipraktekkan di lapangan. Salah satu fakultas tersebut adalah Fakultas Hukum. Dalam mengaplikasikan ilmu sains yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan tentunya banyak hal yang bisa dilakukan di daerah lokasi KKN.Karena pada dasarnya segala sesuatu yang ada di ala mini bisa dimanfaatkan bagi kehidupan kita.

  Tujuan utama dari Program KKN adalah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam keikutsertaannya dalam proses pembangunan. Kegiatan ini diharapkan akan membuka wawasan mahasiswa serta dapat dijadikan sebagai wahana dalam proses pematangan berfikir, bertindak dan mengambil keputusan terhadap sesuatu yang akan atau telah direncanakan. Dengan demikian KKN disamping akan memberikan manfaat terhadap masyarakat, namun juga memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa itu sendiri. Secara eksplisit, tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya program KKN adalah sebagai berikut :

  1. Agar Universitas menghasilkan sarjana yang lebih memahami dan menghayati permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa diharapkan dapat belajar dan menanggulangi setiap permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.

  2. Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat nagari dan pengalaman dalam kerja nyata pembangunan.

3. Meningkatkan wawasan dan proses pendewasaan kepribadiaan mahasiswa.

  4. Memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

  5. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa sehingga akan lebih mendekatkan Universitas pada masyarakat. Disini KKN juga bermanfaat dan dapat : Diperolehnya bantuan pemikiran dan tenaga serta IPTEKS dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

  Diperolehnya cara-cara baru yang dibutuhkan untuk memecahkan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan. Didapatkannya pengalaman dalam mengolah serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

  Terbentuknya kader-kader penerus di dalam masyarakat, sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan. Diperolehnya manfaat dari bantuan tenaga, fikiran dan gagasan mahasiswa dalam melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

  Dalam melaksanakan program KKN, mahasiswa Uni diberikan kebebasan untuk menyusun berbagai program yang berorientasi pada masyarakat. Program-program ini disusun berdasarkan atas pengamatan yang kami lakukan di lapangan. Selain itu juga dikombinasikan dengan program yang digali dari pertemuan dengan Bapak Kepala Desa, Ketua Dusun beserta pemuda-pemudi di Desa. Berbagai program kegiatan tersebut dicanangkan dan sekaligus telah dilaksanakan selama lebih kurang 60 hari di lokasi KKN oleh kelompok mahasiswa KKN Kuliah Kerja Nyata atau yang disingkat (KKN) merupakan salah satu Tri Dharma perguruan Tinggi yakni pengabdian pada masyarakat. Pengabdian merupakan suatu wujud penerapan dan integralisasi dari ilmu ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan yang mana ilmu ilmu inilah yang nantinya akan diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari hari di masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh ini nantinya dapat di manfaatkan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat luas.

  Desa Batulohe, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu desa yang sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar atau UIN Alauddin Makassar dan merupakan salah satu desa yang masih sangat kental adat dan tradisinya tapi tidak lupa dengan nilai-nilai keagamaan . Mahasiswa KKN di Kecamatan Bulukumpa ini selalu saja menjadi dambaan bagi masyarakat. “Kapan KKN datang lagi ? Kami sangat merindukannya”. Itulah beberapa pertanyaan dari berbagai masyarakat yang ada di Kecaatan Bulukumpa. Meskipun hampir tiap tahun Kecamatan Bulukumpa menerima mahasiswa KKN, tapi itu tidak mengurangi antusias dan partisipasi dari masyarakatnya. Oleh karena itu, KKN Reguler Angkatan 54 ini berjumlah 183 Mahasiswa dari berbagai fakultas dan berbagai asal daerah bertujuan membangun masyarakat Bulukumpa dengan mengintegrasikan keilmuannya dalam menyiarkan dakwah serta membuat kegiatan yang dapat mengumpulkan serta mengikat tali persaudaraan yang kuat di masyarakat Bulukumpa.

  B. Gambaran Umum Desa Batulohe

  Desa Batulohe merupakan salah satu desa yang masih cukup asing di kecamatan bulukumpa karena desa ini bisa dikatakan sebagai desa baru yang merupakan desa pemekaran dari desa yang ada disebelahnya yakni desa Bontominasa. Desa Batulohe terdiri dari 5 dusun yaitu Dusun Bontorannu, Dusun Batu Karambu, Dusun Batu Nilamung, Dusun Bonto Mihu, dan Dusun Bontoa. Desa Batulohe merupakan desa perbatasan yakni penghubung antara Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Kajang. Tidak mengherankan jika masyarakat di desa ini masih menganut adat kajang yang cukup kental dibanding adat dari bulukumpa itu sendiri. Desa Batulohe juga dikenal sebagai ujung karet atau ‘cappa getta’ dalam bahasa setempat karena merupakan ujung dari lahan perusahaan karet PT Lonsum yang cukup luas di Kecamatan Bulukumpa . Adapun Batas wilayah Desa Batulohe yaitu:

   Sebelah utara, berbatasan dengan Desa Sapanang Kecamatan Kajang  Sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Jojjolo

   Sebelah barat, berbatasan dengan desa Bontominasa  Sebelah timur, berbatasan dengan Desa Bonto Baji Kecamatan Kajang

C. Permasalahan

  Dari data yang diperoleh dari hasil observasi Mahasiswa KKN selama 3-4 hari di Desa Batulohe , Kecamatan Bulukumpa ini, maka dapat diangkat permasalahan sebagai berikut:

  1. Pendidikan Dengan melihat keadaan masyarakat di Desa Batulohe, bisa dikatakan desa ini merupakan salah satu desa yang telah cukup mengalami perkembangan dibidang pendidikan. Rata rata masyarakatnya di usia produktif di desa ini merupakan orang yang berpendidikan dan terpelajar. Serta ank anak di desa inipun hampir semuanya bersekolah. Hanya ada bebrapa masalah yang ada di desa ini yaitu kurangnya TKA/TPA, sehingga banyak anak-anak dari desa ini qur’an. Dan juga masalah yang yang belum mahir dalam membaca Al- cukup serius adalah kurangnya tenaga pendidik di sekolah sehingga beberapa guru mesti merangkap bidang ilmu untuk dapat memenuhi pelajaran siswa, walaupun masih ada mata pelajaran yang bahkan tidak di ajarkan karena kurangnya tenaga pendidik yang ahli di pelajaran tersebut.

  2. Kurangnya Kesadaran Masyarakat dan Pemerintah akan kebersihan lingkungan Kesadaran pemerintah maupun masyarakat untuk mengalokasikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk menjaga kebersihan pun tidak diberi wadah atau sarana dan prasarana yang baik. Masih banyak ditemukan masyarakat yang hanya memanfaatkan lahan sekitar untuk lokasi pembuangan sampah. Hal tersebut dianggap dapat menimbulkan penyakit. Salah satu hal yang cukup mencolok di daerah ini adalah ada beberapa warga masyarakat yang menjadikan lingkungan rumah huniannya sebagai gudang atau tempat penyimpanan karet mentah yang sebenarnya cukup mencemari lingkungan sekitarnya dikarenakan bau karet mentah yang tak sedap jika dihirup

  3. Masuknya obat-obat terlarang

  Seperti yang kita ketahui bahwa NARKOBA merupakan hal yang sudah tidak asing lagi untuk kita dengar karena pengaruh dari barang tersebut sudah sangat besar di kalangan masyarakat terutama anak muda atau remaja. Tanpa terkecuali di Desa Batulohe ini yang mungkin sudah sangat besar pengaruhnya.

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan ke 54 Desa Batulohe

  Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan suatu studi lapangan yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa, dengan cara berbaur secara langsung dengan kehidupan masyarakat di pedesaan. Maka dari itu diperlukan berbagai macam keterampilan dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki keterampilan, seperti mengaji, berdakwah (Ceramah/Khutbah Jumat), mengajar, dan memasak. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki keterampilan di beberapa bidang, yaitu: Bidang Sosial, Bidang Pertukangan, Bidang Pertanian, dsb.

  Dari ketentuan keterampilan tersebut maka, diperlukan kerjasama antar mahasiswa yang memiliki keterampilan dan konsentrasi jurusan yang berbeda-beda, untuk melahirkan sebuah kolaborasi yang sempurna dalam pelaksanaan KKN tersebut. Kompetensi yang dimiliki tiap mahasiswa, pastilah berbeda-beda. Maka pembagian lokasi KKN ditentukan berdasarkan kompetensi yang mencakup keterampilan dan konsentrasi jurusan yang digeluti.

  Ada 5 (Lima) fakultas yang terlibat dalam pelaksanaan KKN di Desa Batulohe ini, antara lain :

  1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

  2. Fakutas Adab dan Humaniora

  3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

  4. Fakultas Sains dan Teknologi 5. Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

  Perpaduan ke-5 fakultas inilah yang menjadikan suatu kerjasama yang mampu menghadirkan kemampuan mahasiswa dari tiap-tiap jurusan, untuk membentuk suatu program kerja selama ber-KKN yang dianggap mampu memberikan bantuan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia dipedesaan.

E. Fokus Atau Prioritas Kerja Desa Batulohe

  Berdasarkan hasil rumusan di Seminar Desa adapun program kerja di rancang bersama yaitu :

LAPORAN HASIL SEMINAR PROGRAM KERJA

  

MAHASISWA KKN UIN ALAUDDIN MAKASSAR

ANGKATAN KE-54 PERIODE 2017

DESA BATULOHE KECAMATAN BULUKUMPA KABUPATEN BULUKUMBA A.

  1. Mengajar TPA Anak-Anak TPA

  Masyarakat Setiap Malam Jum’at

  No Nama Kegiatan Sasaran Target

  3. Kerja bakti dalam lingkup Desa Batulohe awal bulan April minggu pertama.

  2. Mengajar di SDN 210 Bontominasa dan MIS PAEKA bulan April minggu pertama.

  1. Mengajar TPA akhir bulan Maret

   Jadwal Pelaksanaan Program

  1 Kali Selama KKN B.

  Anak TPA

  7. Festival Anak Shaleh

  6. Dzikir Setiap Malam Jum’at

  Setiap Hari Ba’da Maghrib

   Sasaran dan Target

  5. Bimbingan Belajar Siswa-siswi

  Desa Batulohe 1 Kali Selama KKN

  4. Cat Papan Jalan, Batas Desa dan Kantor Desa

  Desa Batulohe Setiap Hari Jum’at

  3. Kerja Bakti Setiap Hari Jum’at

  4 Kali Seminggu

  2. Mengajar SD/MIS Anak SD/MIS

  3 Kali Seminggu

  4. Pengecetan papan jalan dan pengadaan tempat sampah dalam lingkup desa Batulohe bulan April minggu ke empat.

  5. Mengecet Kantor Desa, awal bulan Mei minggu pertama.

  6. Meangadak an dzikir setiap malam jum’at, bulan April minggu ke dua.

  7. Mengadakan festival anak shaleh, bulan Mei minggu ke dua 8. Bimbingan belajar, Minggu ke-3 bulan April.

H. Pendanaan dan Sumber Dana

  Adapun pendanaan dan sumbangan dari setiap program kerja yang dilaksanakan, yaitu:

a. Pendanaan No. Uraian Asal Dana Jumlah

  1 Kontribusi Mahasiswa Rp.200.000/ 11 orang Rp. 2.200.000

  2 Dana Penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh P2M berupa Piala Lomba Festival Anak Shaleh

  2 Set Piala b.

   Sumbangan No. Uraian Asal Dana Jumlah

  1 Toko Buku Andalusia 15 buah Iqro’

LAPORAN KEUANGAN MAHASISWA KKN UIN ALAUDDIN MAKASSAR ANGKATAN KE-54 PERIODE 2017 DESA BATULOHE

  Khusus kegiatan di Desa Batulohe, Kabupaten Bulukumba: No Nama Kegiatan Alat dan Bahan Harga

  1. Seminar Desa Kue Teh Kotak Aqua Botol Aqua Gelas 2 Dos

  Rp. 200.000 Rp 11.000 Rp 18.000 Rp. 30.000

  2. Pengecetan Papan jalan Cat Pilox Amplas Kuas Dampul Cet

  Rp. 110.000 Rp. 100.000 Rp. 14.000 Rp. 32.000 Rp. 30.000

  3. Festival Anak Shaleh Desain Spanduk Piala 2 Set Iqro’ 30 buah Buku Pembungkus Hadiah Snack Peniti Air Gelas

  Rp. 34.000 Rp. 150.000 Rp. 150.000 Rp. 61.000 Rp. 5.400 Rp. 328.000 Rp. 10.000 Rp. 45.000

  4. Ramah Tamah Snack Rp. 658.000

  Total Rp. 1.985.400

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi

  memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya. Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilannya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini individu, keluarga, dan kelompok. Keberhasilan sosial menunjuk pada kondisi di mana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

  Penggunaan metode yang diterapkan adalah metode kerja sama, gotong royong dan membangun relasi jaringan kepada warga masyarakat desa yang berada di desa Batulohe yang di susun dan direncanakan oleh mahasiswa melalui program-program yang telah direncanakan. Adapun posisi mahasiswa adalah sebagai motor penggerak yang berada di tengah-tengah masyarakat yang berfungsi sebagai akademisi dan masyarakat bertindak sebagai praktisi dari program kegiatan mahasiswa KKN dalam menjawab tantangan problematika kehidupan masyarakat Desa Batulohe di Kecamatan Bulukumpa.

  Proses pelaksanaan intervensi sosial tidak sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat desa, melainkan membutuhkan sumbangsih pemikiran mahasiswa untuk menjawab tantangan permasalahan yang ada. Mahasiswa dalam hal ini tak hanya memberi kebebasan semata kepada masyarakat desa, melainkan tetap mengontrol segala kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat demi tercapainya tujuan program-program yang telah dicanangkan oleh mahasiswa KKN sejak awal.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

  Adapun pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Batulohe Kecamatan Bulukumpa oleh mahasiswa KKN adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan pemecahan masalah (the problem- solving approach). Pendekatan komunitas dalam pemecahan masalah menekankan pada tiga elemen penting yakni kolektifitas masyarakat, lokasi geografis dan pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas.

  Asumsi-asumsi dalam pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan komunitas, meliputi (1) pendekatan pemecahan masalah sebagai makhluk rasional, (2) manusia dan komunitasnya mampu menggabungkan masalah dan solusinya untuk kepentingan warga komunitas, (3) keberhasilan pendekatan ini bergantung kepada ketersediaan dan kemampuan pelaku di lapangan, penyebaran informasi, keahlian, dan kemampaun organisasi.

  Bila melihat kondisi masyarakat desa yang berada di Batulohe timbul beberapa permasalahan yang cukup rumit dan membutuhkan sumbangsih pemikiran dalam pemecahan masalah tersebut. Metode pendekatan pemecahan masalah dipilih karena ada keinginan untuk merangkul semua golongan elemen masyarakat desa Batulohe untuk bersama-sama menemukan solusinya. Permasalah yang paling mendasar di desa Batulohe ini adalah permasalahan TPA, rata-rata anak-anak tidak

  Qur’an. Hal ini disebabkan kurangnya fasih dalam membaca Al- kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

  Kedatangan mahasiswa KKN di Kecamatan Bulukumpa desa Batulohe menawarkan bantuan jasa untuk membantu mengajar anak- anak yang ada di sana. Bukan hanya sekedar mengajar tapi juga menawarkan solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang ditemukan bukan hanya dari sektor pendidikan keagamaan saja, melainkan juga berbagai fenomena perilaku menyimpang baik dari agama, maupun sosial kemasyarakatan.

  Dan adapun juga papan batas jalan dan batas desa yang mulai tidak teratur serta sulit mengenali rumah warga, maka mahasiswa menyampaikan niat baik kepada aparat desa dan warga untuk melakukan pengecetan, pemasangan batas dusun serta pemasangan nama pejabat desa. Hal positif ini disambut baik oleh warga dan mahasisawa KKN segera mengalokasikan dana dan waktu untuk pengerjaannya.

  Sikap warga Desa Batulohe sudah sesuai dengan variabel- variabel pendekatan pemecahan masalah untuk pengembangan masyarakat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah (1) keberhasilan dan kegagalan program pengembangan masyarakat dipengaruhi kepekaan dan kepentingan warga komunitas terhadap ruang lingkup, serta ketersediaan sumber daya alam yang memungkinkan situasi kerja, (2) peran serta warga komunitas adalah faktor penting dalam keberhasilan pemecahan masalah dalam bentuk, jumlah dan jangka waktu aktifitas yang dilakukan, (3) ketersediaan sumber daya alam (Internal/Eksternal) merupakan variabel penting dalam pemecahan masalah, (4) ketepatan waktu, pendugaan waktu yang buruk dapat menunda pengetahuan, menciptakan ketimpangan, dan mempengaruhi keberhasilan pemecahan masalah, (5) sifat dan ruang lingkup masalah menentukan kesejahteraan dan sebagai kebutuhan melakukan tindakan ketimbang penerapan solusinya.

BAB III KONDISI DESA BATULOHE A. Sejarah Singkat Desa Batulohe Desa Batulohe terbentuk sekitar tahun 1992 dari pemekaran Desa Bontominasa. Yang mana dalam pemekararan desa ini dirintis oleh Camat Bulukumpa yang saat itu menjabat Andi Arman S.E. Pada saat itu Desa Batulohe hanya terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Batukarambu, Dusun Bontorannu, dan Dusun Bonto Mihu. Barulah pada saat berjalan

  1 tahun penambahan satu dusun dimana di bagian selatan Desa Bontominasa yaitu di daerah Bontoa resmi menjadi bagian dari desa Batulohe.

  Pada saat itu hanya ada pejabat sementara , pada tahun 1994 barulah diadakan pemilihan kepala desa yang saat itu dimenangkan oleh Dra. Marliah Lahae. Selama menjabat sebagai kepala desa selama 2 tahun, dilakukan penambahan 1 dusun lagi dimana sebelah barat Desa Jojjolo dan sebagian wilayah Desa Bontominasa menyerahkan sebagian wilayahnya ke Desa Batulohe dan dinamakan Desa Batukarambu. Penamaan Desa Batulohe tidak lepas dari kondisi daerah banyaknya batu-batu besar di daerah tersebut sehingga dinamakan Desa Batulohe, yang jika diartikan kedalam bahasa indonesia yaitu batu yang banyak. Saat ini Desa Batulohe termasuk desa yang tingkat pembangunannya begitu pesat dan saat ini di pimpin oleh Ibnu Hajar.

  B. Letak Geografis Desa Batulohe

  Desa Batulohe adalah desa yang terletak di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumpa. Jarak dari desa ke kecamatan adalah 12 km dan dari Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan adalah 170 km.

  Sebelah timur berbatasan dengan Desa Bonto Baji, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jojjolo, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bontominasa, dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Sapanang.

  C. Struktur Organisai

  KEPALA DESA

  IBNU HAJAR SEKRETARIS KAUR DESA KEUANGAN

ADWAN ANDI NURUL

KURNIAWAN. S.E KISTI. S.Pd.

  KAUR KAUR PEMERINTAHA UMUM N KAUR KESOS ARIL ERNAWATI DARMAWAT NUGRAHA.

  I S.SOS.

  Berikut diatas merupakan struktur organisasi pemerintah Desa Batulohe, yang dimana Desa Batu di pimpin oleh Ibnu Hajar selaku kepala desa di Batulohe yang berada di bawah naungan BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

D. Sarana Dan Prasarana

  Desa Batulohe adalah desa yang termasuk kategori desa yang berkembang. Desa Batulohe mulai menggunakan dan memanfaatkan potensi fisik dan nonfisik yang dimilikinya. Tetapi masyarakat atau warga desa memiliki banyak kreativitas yang dimana, memiliki sekelompok organisasi yang dinamakan GPB (Gerakan Pemuda Batulohe) . GPB tersebut merupakan komunitas pemuda Desa Batulohe. Organisasi yang belum lama terbentuk ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga Desa Batulohe. GPB ini pernah ikut dalam Kick Off Nasional Gala Desa. Masyarakat Batulohe juga merupakan salah satu desa yang masyarakatnya memiliki kreativitas yang tinggi. Hampir setiap rumah warga terdapat barang hasil kerajinan tangan yang terbuat dari barang bekas. Saat ini Desa Batulohe mulai berkembang pesat. Ini terbukti dari beberapa pembangunan diantaranya memiliki mesjid sebanyak 4 mesjid, SDN dan MIS masing-masing 1, 2 Sekolah TK, 1 poskesdes, dan beberapa unit posyandu. Desa Batulohe memiliki jumlah warga sebanyak 1.800 jiwa dengan mata pencaharian 80% petani, 10% PNS, dan 10% pengusaha.

BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA BATULOHE A. Kerangka Pemecahan Masalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan berlandaskan

  kepada Tri Darma Perguruan Tinggi yang terkhusus pada darma ke-3 yaitu “Pengabdian Pada Masyarakat”.

  Serta memenuhi salah satu Fungsi Mahasiswa yaitu “Social of Control” yaitu Sebagai Pengontrol Sosial yang mungkin akan sering di hadapi oleh masysrakat dan juga Mahasiswa Tujuan dilaksanakannya KKN yaitu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama mengenyam bangku perkuliahan dan masyarakat dan lingkungannya menjadi rujukan pengaplikasian ilmu pengetahuan tersebut.

  Dalam proses pelaksanaan KKN mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisa masalah, serta berpartisipasi dan memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di suatu desa/kecamatan atau lokasi KKN. Ada beberapa cara atau metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dialami masyarakat desa/kecamatan, baik dari segi sosial, keagamaan, serta pendidikan. Salah satu metode yang seringkali digunakan yaitu kerja sama dan gotong royong yang terorganisir dan sistematis yang di bangun dalam balutan program kerja yang direncanakan. Selain itu, tahap-tahap analisis yang dibangun berdasarkan pokok permasalahannya adalah diawali dengan membuat suatu rancangan yang berisi empat pilar yang menetukan kelayakan suatu program kerja, antara lain: (1) kekuatan (2) kelemahan (3) peluang dan (4) ancaman. Keempat pilar tersebut dirangkum dalam satu konsep program kerja, dimana konsep tersebut akan dibahas bersama narasumber yang dianggap berkompeten, pada kegiatan seminar program kerja mahasiswa KKN bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda serta segenap masyrakat desa/kecamatan.

  Tahapan analisis diatas, dinamakan Analisis SWOT (strengths, weaknesss, opportunities, threats). Berikut gambaran analisis SWOT yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Ang. 54 UINAM di Desa Batulohe Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba :

  Matriks SWOT Desa Batulohe : Analisis Bidang Pendidikan Strengths & Opportunities Weaknesss

  Threats Strategi

  Strengths :

  (1) Keinginan pihak sekolah untuk memperkenalkan hal baru kepada siswa. (2) Jumlah mahasiswa KKN perposko sebanyak 11 orang, jumlah yang cukup banyak sehingga program kerja bisa terlaksana dengan maksimal.

  Opportunities :

  (1) Ketidak tahuan akan lingkungan yang baru membuat mahasiswa KKN harus berhati-hati dalam bertindak. (2) Membangkitkan semangat dan percaya diri mahasiswa KKN, serta partisipasi masyarakat cukup membantu.

Dokumen yang terkait

Proporsi Trichomonas vaginalis pada wanita resiko tinggi di desa Tiga binanga, desa Kuta bangun dan desa Sempa jaya Kabupaten Karo

1 57 53

Analisis dampak kebijakan pemerintah terhadap daya saing komoditi padi pada berbagai sistem irigasi di kabupaten Jember (studi kasus di desa Tisnogambar, desa Langkap kecamatan Bangsalsari, dan desa Pringgowirawan kecamatan Sumberbaru kabupaten Jember)

0 24 144

KAJIAN TEKNIS DAN FINANSIAL PADA AGROINDUSTRI TAHU DAN TEMPE (Studi kasus di desa Gambiran Kecamatan Gambiran dan desa Genteng Wetan Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi)

1 6 131

Strategi pengelolaan tanah di desa babakan Ciseeng Bogor

0 10 111

menuju desa yang lebih baik

2 11 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Proporsi Trichomonas vaginalis pada wanita resiko tinggi di desa Tiga binanga, desa Kuta bangun dan desa Sempa jaya Kabupaten Karo

0 1 8

Proporsi Trichomonas vaginalis pada wanita resiko tinggi di desa Tiga binanga, desa Kuta bangun dan desa Sempa jaya Kabupaten Karo

0 0 13

Inventarisasi ektoparasit pada ikan lele dumbo (clarias gariepinus) yang dibudidayakan di keramba jaring apung kolong boma desa Terak Kabupaten Bangka Tengah - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 31

Sinergisitas dan peran lembaga desa pada desa mandiri (studi komparatif desa Sinar Sari Kecamatan Kelapa dan Desa Tanjung Niur Kecamatan Tempilang) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 18

Pergeseran nilai-nilai sakralitas pada perayaan maras taun di desa Limbongan dan desa Jangkar Asam Kecamatan Gantung Belitung Timur - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 13