RESPON BEBERAPA VARIETAS DAN DOSIS PUPUK KCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

  

RESPON BEBERAPA VARIETAS DAN DOSIS PUPUK KCl

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

  SKRIPSI OLEH

ADE SUWARNA PUTRA

  

07C10407005

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

  

RESPON BEBERAPA VARIETAS DAN DOSIS PUPUK KCl

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

  SKRIPSI OLEH

ADE SUWARNA PUTRA

  

07C10407005

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

  

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

  

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

  LEMBARAN PENGESAHAN Judul : Respon Beberapa Varietas dan Dosis Pupuk KCl

  Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

  Nama Mahasiswa : Ade Suwarna Putra N I M : 07C10407005 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui : Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota, Muhammad Jalil, S.P, M.P Irvan Subandar, S.P, M.P NIDN. 0115068302 NIDN. 0129067903

  Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi, Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Jasmi, S.P, M.Sc NIDN. 0128048202 NIDN. 0127088002 Tanggal Lulus : 28 Januari 2014

  Ya Allah….. Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagiankecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu: “sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

  (Al-Kahfi : 109) Alhamdulillah….. Hari ini telah Engkau penuhi harapanku Harapan untuk membahagiakan orang-orang tercinta Walau hari depan masih sebuah tanda tanya Ayahanda.......

  Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkan dan harapkan. Ayah….hari ini ku buktikan segala usahamu, terima kasih ayah Do’aku selalu mengiringi langkahmu.......

  Ibunda....... Lelahmu menanti keberhasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasih sayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup dengan penuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang menghalangi....... Ibunda….tiada lagi yang tersisa dariku selain terus berdo’a dan berusaha untuk selalu bisa membahagiakanmu.......

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia Ayahanda Razali Ibunda tercinta Rosmaniar Juga orang-orang yang kusayangi Abangku Riza Mubaraq, adikku David dan Fajri (Terimakasih atas canda tawa dan do’a kalian s’lama ini, semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).

  Terima Kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Wira, SP. Soni, SP. Fajar, SP. Eka, SP. Erwin CM. Khairilfuddin. Fuadi, Icut, Mutti, Imus, Ibrahim, serta Teman- teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, Thank’s for Attention. Special Thank's For :

  Kekasihku Tercinta Adinda Yuli Sri Diana, S.Sos terimakasih karena telah menjagaku dalam iringan do’amu, Somoga kasih sayang dan keikhlasanmu

  yang tiada berujung masanya sehingga senantiasa memberiku semangat

untuk lebih maju kedepan dan menyongsong hari depan yang cerah........

  Ya Allah........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu......Amin.....!!!

  Ade Suwarna Putra, SP

  RINGKASAN ADE SUWARNA PUTRA ”Respon Beberapa Varietas dan Dosis Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)” dibawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan Irvan Subandar sebagai pembimbing anggota.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

  Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat mulai dari Tanggal 15 Januari sampai dengan 16 April 2013.

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih kacang tanah, kapur dolomit, pupuk Urea, SP36 dan pupuk KCl. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang, garu, tugal, meteran, timbangan analitik, papan nama, tali ajir dan alat-alat tulis.

  Rancangan percobaaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor varietas dan dosis pupuk KCl, faktor varietas terdiri dari lima taraf yaitu : Bison, Domba, Gajah, Jerapah dan NagaUmbang sedangkan

  • 1 -1)

  faktor dosis pupuk KCl terdiri dari tiga taraf yaitu :(87 kg ha ), (112 kg ha dan

  • 1 (137 kg ha ).

  Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentase ginofor gagal, persentase polong berisi, persentase polong hampa, berat polong kering per rumpun, bobot100 biji kering, berat polong per plot netto dan produksi per hektar.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST, jumlah cabang umur 15, 30, dan 45 HST, persentase ginofor gagal dan bobot 100 biji kering serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15dan 45 HST, persentase polong berisi, persentase polong hampa, berat polong kering per rumpun, berat polong kering per plot netto dan produksi per hektar. Produksi kacang tanah terbaik dijumpai pada varietas Naga Umbang.

  Dosis pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang umur 15, 30 dan 45 HST, persentse ginofor gagal, persentase polong berisi, persentase polong hampa, berat polong kering per rumpun, bobot 100 biji kering, berat polong kering per plot netto dan produksi per hektar. Dosis

  • 1

  pupuk KCl terbaik bagi tanaman kacang tanah dijumpai pada dosis KCl 87 kg ha Terdapat interaksi yang tidak nyata antara varietas dan dosis pupuk KCl terhadap semua peubah yang diamati.

  UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadiran Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Respon Beberapa

  Varietas dan Dosis Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)” Salawat beriring salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kealam yang berilmu pengetahuan.

  Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

  1. Muhammad Jalil, SP, MP. Selaku pembimbing utama dan Irvan Subandar, SP, MP. Selaku pembimbing anggota yang telah memberikan masukan dan bimbingan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  2. Jasmi, SP, M. Sc. Selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  3. Diswandi Nurba S.TP, M. Si. Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  4. Ayahanda dan Ibunda, serta saudara-saudara saya atas doa, kasih sayang, pengorbanan dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga selesai. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap Amal dan bantuan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

  Meulaboh, Januari 2014 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

  3.2. Bahan dan Alat Penelitian ............................................................. 10

  5.1. Kesimpulan .................................................................................. 37

  V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 37

  4.3. Interaksi ....................................................................................... 36

  4.2. Pengaruh Dosis KCl ...................................................................... 28

  4.1. Pengaruh Varietas ......................................................................... 17

  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 17

  3.5. Pengamatan .................................................................................. 14

  3.4. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 13

  3.3. Rancangan Percobaan .................................................................. 11

  3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 10

  RINGKASAN ............................................................................................. iii UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

  8 III. BAHAN DAN METODE ................................................................... 10

  8 2.4. Pupuk KCl ...................................................................................

  7 2.3.Varietas ..........................................................................................

  4 2.2.Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah ........................................

  4 2.1.Botani Tanaman Kacang Tanah ......................................................

  3 II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

  3 1.3. Hipotesis ......................................................................................

  1 1.2. Tujuan Penelitian .........................................................................

  1 1.1. Latar Belakang ..............................................................................

  DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x I. PENDAHULUAN ..............................................................................

  5.2. Saran ............................................................................................ 37 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 38 LAMPIRAN ............................................................................................... 40 RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Varietas dan Dosis Pupuk KCl ...... 12

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanahpada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST .................................................................................. 17

  3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST........................................................... 19

  4. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ................................................................................................... 21

  5. Rata-rata Persentase Polong Berisi dan Polong Hampa Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ........................................................................... 22

  6. Rata-rata Berat Polong Kering Per Rumpun Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas .................................................................................... 24

  7. Rata-rata Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas . 25

  8. Rata-rata Berat Polong KeringPer Plot Netto Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas .................................................................................... 26

  9. Rata-rata Produksi Per Hektar Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ..... 27

  10. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl Umur 15, 30 dan 45 HST ........................................................................ 28

  11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KClUmur 15, 30 dan 45 HST .................................................................. 29

  12. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl ........................................................................................................ 30

  13. Rata-rata Persentase Polong Berisi dan Hampa Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl ............................................................................... 31

  14. Rata-rata Berat Polong Kering Per Rumpun Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl ................................................................................ 32

  15. Rata-rata Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl ......................................................................................................... 33

  Nomor Teks Halaman

  16. Rata-rata Berat Polong Kering Per Plot Netto Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl ............................................................................... 34

  17. Rata-rata Produksi Per Hektar Kacang Tanah Pada Berbagai Dosis KCl . 35

  DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman

  1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas umur15, 30 dan

  45 HST ................................................................................................... 18

  2. Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Varietas umur 15, 30 dan 45 HST .................................................................................. 20

  3. Persentase Ginofor Gagal Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas............ 21

  4. Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ................. 25

  DAFTAR LAMPIRAN Nomor Teks Halaman

  7. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 15 HST (cm) .................................................................. 43

  14. Analisis Ragam Persentase Ginofor Gagal Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ................................................................................... 46

  13. Rata-rata Persentase Ginofor Gagal Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (%) ........................................................................................... 46

  12. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagi VarietasUmur 45 HST .......................................................................... 45

  11. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 45 HST (cm) .................................................................. 45

  10. Analisis Ragam Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagi Varietas Umur 30 HST ........................................................................... 44

  9. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 30 HST (cm) .................................................................. 44

  8. Analisis Ragam Jumlah Cabang TanamanKacang Tanah Pada Berbagi Varietas Umur 15 HST ........................................................................... 43

  6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 45 HST ........................................................................................ 42

  1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur

  45 HST (cm) .......................................................................................... 42

  5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur

  4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 30 HST ........................................................................................ 41

  30 HST (cm) .......................................................................................... 41

  3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur

  2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 15 HST ....................................................................................... 40

  15 HST (cm) .......................................................................................... 40

  15. Rata-rata Persentase Polong berisi Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (%) .......................................................................................... 47

  Nomor Teks Halaman

  16. Analisis Ragam Persentase Polong Berisi Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas.................................................................................................. 47

  17. Rata-rata Persentase Polong Hampa Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas(%) ........................................................................................... 48

  18. Analisis Ragam Persentase Polong Hampa Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ................................................................................... 48

  19. Rata-rata Berat Polong Kering Per Rumpun Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (g) ............................................................................. 49

  20. Analisis Ragam Berat Polong KeringPer Rumpun Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas ................................................................................... 49

  21. Rata-rata Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (g) .......................................................................................................... 50

  22. Analisis Ragam Bobot 100 Biji Kering Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas.................................................................................................. 50

  23. Rata-rata Berat Polong Kering Per Plot Netto Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (kg) ..................................................................... ........ 51

  24. Analisis Ragam Berat Polong Kering Per Plot Netto Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas .......................................................................... 51

  25. Rata-rata Produksi Per Hektar Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas (ton) ....................................................................................................... 52

  26. Analisis Ragam Produksi Per Hektar Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas.................................................................................................. 52

  27. Deskripsi Varietas

  28. Foto-foto Kegiatan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

  Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari Brasilia. Penanaman kacang tanah pertama kali dilakukan oleh orang Indian. Setelah ditemukan di Benua Amerika tanaman ini ditanam oleh pendatang dari Eropa. Daerah pusat penyebarannya mulai terkonsentrasi di India, Cina, Nigeria, Amerika Serikat dan Gambia, kemudian meluas ke berbagai negara di dunia (Rukmana, 1995).

  Di Indonesia kacang tanah mulai ditanam pada awal abat ke-17. Masuknya kacang tanah ke wilayah Nusantara dibawa oleh pedagang Cina dan Portugis, pada mulanya produksi kacang tanah terpusat di Pulau Jawa. Selanjutnya menyebar ke berbagai Daerah (Provinsi), terutama Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan (Rukmana, 1995).

  Kacang tanah merupakan tanaman legum terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan dan makanan yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak, protein, karbohidrat dan vitamin (Suprapto, 1999).

  Produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun 2005 sebesar 836. 295 ton

  • 1

  dengan produktivitas 1,8 - 2,0 ton ha , produksi kacang tanah terus menurun dari tahun ketahun. Untuk peningkatan produksi kacang tanah dapat dilakukan dengan penggunaan varietas-varietas unggul (Purwono dan Purnamawati, 2007).

  Penggunaan varietas unggul sangat berperan dalam peningkatan produktivitas tanaman karena varietas unggul merupakan salah satu paket teknologi budidaya yang secara nyata dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani (Purwono dan Purnamawati, 2007).

  Varietas unggul kacang tanah memiliki sifat keunggulan tertentu dibandingkan dengan varietas lokal diantaranya daya hasil lebih tinggi, murni, memiliki ukuran, warna dan bentuk yang seragam, serta memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit tertentu (Purwono dan Purnamawati, 2007).

  Selain penggunaan varietas unggul usaha lain untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah juga dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk anorganik yaitu pupuk KCl. KCl diserap tanaman dalam

  • bentuk K berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral, membantu mempertahankan kadar air dalam tanaman, meskipun ia tidak (seperti magnesium) memasuki susunan molekulnya (Soegiman, 1982).

  KCl adalah unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman setelah nitrogen dan phosfor, fungsi KCl sangat penting dalam proses fisiologi tanaman, berperan sebagai katalosator aktivitas enzim esensial dalam reaksi-reaksi metabolisme dan enzim yang terlibat dalam sitesis pati dan protein, berperan mengatur tekanan turgor sel dalam proses membuka dan menutup stomata (Lakitan, 1993).

  Dengan demikian keberadaan KCl pada tanaman berkaitan pula dengan ketersediaan air tanaman, yang berakibat pada tekanan turgor sel dan proses membuka stomata, serta kandungan air pada tanah yang berhubungan pula dengan kelembaban tanah.

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui varietas dan dosis pupuk KCl yang tepat agar diperoleh petumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah yang optimal.

1.2. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas dan dosis pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

  1. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

  2. Dosis pupuk KCl berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

  3. Terdapat interaksi antara varietas dan dosis KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

  II. TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Botani Tanaman Kacang Tanah

  1. Sistematika Kacang tanah termasuk dalam famili leguminoceae yang sistematikanya sebagai berikut (Suprapto, 1991) :

  Division : Spermathophyta Sub-division : Angiospermae Class : Dicotyledonae Ordo : Polypetales Family : Leguminoceae Genus : Arachis Species : hypogaea L.

  2. Morfologi

  a. Akar (Radix) Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar tunggang (radix primaria). Dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar menyebar kesemua arah sedalam lebih dari 30 cm dari permukaan tanah. Akar berfungsi sebagai organ penyerap unsur hara dan air untuk pertumbuhan tanaman, namun fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah bereaksi jelek, kadar airnya kurang, kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (pH) tanah tinggi.

  Khusus pada varietas-varietas kacang tanah tipe menjalar pada masing-masing cabang yang buku-bukunya menyentuh tanah, akan tumbuh akar liar (adventious root) dengan demikian daerah penyerapan zat hara akan luas lagi karena itu dengan sistem perakaran kacang tanah bisa bertahan hidup pada kondisi tanah yang kurus (AAK, 1989).

  b. Batang (Caulis) Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku dengan tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Pada mulanya batang tumbuh tunggal, namun lambat laun cabang banyak seolah-olah merunpun. Panjang batang berkisar antara 30 cm – 40 cm lebih tergantung pada jenis atau varietas kacang tanah dan kesuburan tanah. Buku-buku (ruas-ruas) batang yang terletak di dalam tanah merupakan tempat melekat akar, bunga dan buah. Ruas-ruas batang yang berada di atas permukaan tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun (Rukmana, 2000).

  c. Daun (Folium) Tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk dan berpasangan bersirip genap. Setiap tangkai terdiri dari empat helai anak daun. Daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, setelah tua menjadi hijau tua. Daun-daun tua akan menguning dan berguguran mulai dari bawah keatas bersamaan dengan stadium polong tua. Helaian daun bersifat nitritopic, yakni mampu menyerap cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permukaan daunnya memiliki bulu yang berfungsi sebagai penahan atau penyimpanan debu (Rukmana, 2000).

  d. Bunga (Flos) Bunga kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning, dan bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Setiap bunga mempunyai tangkai panjang yang berwarna putih akan tetapi tangkai yang berwarna putih itu bukan tangkai bunga yang sebenarnya, melainkan tabung kelopak. Bagian mahkota bunganya berwarna kuning dari semua bunga yang tumbuh, hanya 70%

  • – 75% yang membentuk bakal polong (Ginofora). Bunga mekar selama sekitar 24 jam kemudian layu dan gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah bentuk menjadi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah, memanjang, dan masuk kedalam tanah sedalam lebih kurang 30 cm (Rukmana, 2000).

  e. Buah (Fructus) Buah kacang tanah terbentuk polong dan dibentuk ditanah didalam tanah.

  Polong kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklat-coklatan. Tiap polong berisi satu sampai tiga biji atau lebih. Ukuran polong bervariasi, tergantung jenis atau varietasnya dan tingkat kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya mencapai panjang 6 cm dengan diameter 1,5 cm (Rukmana, 2000).

  f. Biji (Semen) Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit biji tipis berwarna putih, merah atau ungu. Perbedaan-perbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya. Misalnya: warna biji kacang tanah dari varietas gajah, banteng dan macan adalah merah kesumba atau agak putih, sedangkan biji kacang tanah dari varietas kidang berwarna merah tua. Pada umumnya biji kacang tanah kurang mangandung unsur-unsur vitamin, namun mengandung sekitar 27% protein dan 45% lemak.

  Ukuran biji kacang tanah bervariasi, mulai dari kecil sampai besar. Biji kecil beratnya antara 250 g – 400 g per 1000 butir, sedangkan biji besar lebih kurang 500 g per 1000 butir (Rukmana, 2000).

  2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah

  a. Iklim Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu tinggi

  (panas) antara 28°C - 32°C. Pada suhu tanah kurang dari 18°C kecepatan berkecambah akan lambat. Suhu tanah yang maksimum untuk tanaman kacang tanah adalah 30°C - 34°C. Suhu udara sangat berpengaruh pada proses pembungaan (Adisarwanto, 2000).

  Curah hujan yang cocok untuk kacang tanah yaitu 800 – 1.300 mm per tahun. Keragaman dalam jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh atau dapat menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan pencapaian hasil kacang tanah. Curah hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik. Curah hujan yang banyak pada awal tumbuh akan menekan pertumbuhan dan dapat menurunkan hasil. Demikian pula curah hujan agak banyak pada periode pemasakan polong maka polong akan pecah dan biji akan berkecambah karena penundaan saat panen. Oleh karena itu, kelembaban tanah yang cukup pada periode awal tumbuh, saat berbunga, serta saat pembentukan dan pengisian polong sangat penting untuk memperoleh hasil polong yang tinggi (Adisarwanto, 2000).

  b. Tanah Tanaman kacang tanah lebih menghendaki jenis tanah lempung berpasir, liat berpasir atau lempung liat berpasir. Persyaratan sifat fisik dan kimia tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah dipengruhi oleh keasaman tanah (pH), kandungan bahan organik, struktur tanah dan kandungan kacang tanah. Kacang tanah dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dengan syarat tanah dapat menyerap air dengan baik dan dapat pula mengalirkan kembali dengan lancar (Anonymous, 1989).

  2.3. Varietas Secara botani varietas adalah suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri yang berbeda. Sedangkan secara agronomi varietas atau disebut juga kultivar adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri khas tersebut jika direproduksi baik secara seksual maupun secara aseksual. Varietas unggul merupakan faktor utama yang menentukan tingginya produksi yang diperoleh bila persyaratan lain dipenuhi. Varietas unggul dapat diperoleh melalui pemuliaan tanaman. Suatu vaietas unggul tidak selamanya akan menunjukkan keunggulannya, tetapi semakin lama produksi akan semakin menurun tergantung pada komposisi genetiknya (Mangoendidjojo, 2003).

  Perbedaan susunan genetik merupakan faktor penyebab keragaman tanaman. Program genetik yang akan diekspresikan pada suatu fase pertumbuhan yang berbeda dapat diekspresikan pada suatu sifat tanaman yang mencakup berbagai bentuk dan fungsi tanaman yang menghasilkan keanekaragaman pertumbuhan tanaman. Keanekaragaman penampilan tanaman akibat susunan, selalu dan mungkin terjadi sekalipun tanaman yang digunakan berasal dari jenis yang sama (Sitompul dan Guritno, 1995).

  2.4. Pupuk KCl Pupuk KCl adalah unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman berperan sebagai pengatur tekanan turgor sel dalam proses membuka dan menutupnya stomata. Pupuk KCl berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk N, membantu mempertahankan kadar air dalam tanaman, membantu pembentukan protein dan karbohidrat serta meningkatkan mutu buah dan biji atau hasil tanaman, meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan, memperkuat batang tanaman, serta meningkatkan pembentukan hijau daun dan karbohidrat pada buah ( Anonymous ,2003).

  Kekurangan KCl dapat menyebabkan tanaman kerdil, lemah, ujung daun menguning dan kering, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan KCl dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar magnesium daun dapat menurun. Status K dalam tanah : <0,40> 0,80 m (tinggi), status K dalam daun <0,80> 1,00% (tinggi). KCl bersifat mobil, seringkali diserap tanaman dalam jumlah berlebihan tetapi P tidak merusak, antagonis terhadap N, Mg dan Ca.

  Senyawanya sangat mudah larut dalam air, mudah difiksasi mineral liat illit, kehilangan dari tanah berkisar 37% - 40% ( Anonymous ,2003).

III. BAHAN DAN METODE

  3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

  Universitas Teuku Umar Meulaboh, mulai dari tanggal 15 Januari sampai dengan 16 April 2013.

  3.2. Bahan dan Alat

  1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  a. Benih Benih yang digunakan adalah benih unggul hasil penanaman uji adaptasi kacang tanah pada lahan gambut musim tanam I (2012). Benih yang digunakan adalah Bison, Domba, Gajah, Jerapah, dan Naga Umbang.

  b. Kapur Dolomit Kapur dolomit yang digunakan sebanyak 180 kg dengan kadar MgO 19 %, dan CaO 30 %.

  c. Pupuk Dasar Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk Urea dan SP-36 masing-masing disediakan sebanyak (6,75 kg) dan (10,08 kg), sedangkan pupuk KCl adalah pupuk yang diteliti disediakan sebanyak (10,08 kg).

  2. Alat Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, parang, garu, meteran, timbangan analitik, papan nama, tali ajir, dan alat-alat tulis.

3.3. Rancangan Percobaan

  Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan, faktor yang diteliti adalah faktor varietas (V) dan dosis pupuk KCl (K).

  Faktor varietas (V) yang terdiri atas 5 taraf yaitu :

  1 V : Bison

  2 V : Domba

  3 V : Gajah

  4 V : Jerapah

  5 V : Naga Umbang

  Faktor dosis pupuk KCl (K) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :

  • 1 -1

  1 K : 87 kg ha (130.50 g plot )

  • 1 -1

  2 K : 112 kg ha (168.00 g plot )

  • 1 -1

  3 K : 137 kg ha (205.50 g plot )

  Dengan demikian terdapat 15 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, maka didapat 45 satuan percobaan. Susunan kombinasi perlakuan antara varietas dan dosis KCl dapat dilihat pada Tabel 1.

  • 1

  Dimana : Y

  15 V5 K1

  V5 K2

  V5 K3 Naga Umbang Naga Umbang Naga Umbang

  87 112 137

  Model matematis yang digunakan adalah : Y

  ijk

  = µ + β

  i

  j

  k

  jk

  ijk .

  ijk

  13

  = Hasil pengamatan untuk faktor varietas (V) taraf ke-j, faktor dosis pupuk KCl taraf ke-k dan pada ulangan ke i.

  µ = Rata-rata umum

  β i

  = Pengaruh ulangan ke-i (i = 1, 2 dan 3)

  V

  j

  = Pengaruh faktor varietas (V) taraf ke-j (j = 1, 2, 3, 4 dan 5) K

  k

  = Pengaruh faktor dosis pupuk KCl (K) taraf ke-k (k = 1, 2 dan 3) (VK)

  jk

  = Pengaruh faktor varietas (V) pada taraf ke-j dan faktor pupuk KCl (K) pada taraf ke-k

  ε ijk

  14

  87 112 137

  = Galat percobaaan

  6 V2 K1

  Tabel. 1 Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Varietas dan Dosis Pupuk KCl.

  No Kombinasi Perlakuan

  Perlakuan Varietas Dosis Pupuk KCl (kg ha

  )

  1

  2

  3 V1 K1

  V1 K2

  V1 K3 Bison Bison Bison

  87 112 137

  4

  5

  V2 K2

  V4 K3 Jerapah Jerapah Jerapah

  V2 K3 Domba Domba Domba

  87 112 137

  7

  8

  9 V3 K1

  V3 K2

  V3 K3 Gajah Gajah Gajah

  87 112 137

  10

  11

  12 V4 K1

  V4 K2

  • V
  • K
  • (VK)
  • ε
Bila hasil uji F menunjukan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ pada level 5% (BNJ 0.05).

  BNJ,05 = q0.05 (p;dbg) KT g r Keterangan : BNJ0.05 = Beda Nyata Jujur pada level 5% q0.05(p;dbg) = Nilai baku q pada level 5%; (jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat )

  KT g = Kuadrat Tengah Galat r = Jumlah Ulangan

  3.4. Pelaksanaan Penelitian

  1. Pengolahan lahan Lahan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma, kemudian lahan dicangkul, digemburkan dan dibentuk plot dengan ukuran 5m x 3m sebanyak 45 plot dengan

  3 ulangan dan ukuran drainasenya/jarak antar plot 30 cm dan jarak antar blok 50 cm dengan kedalaman 30 cm.

  2. Pengapuran Untuk mengurangi keasaman tanah maka dilakukan pengapuran.

  Pengapuran dilakukan dengan cara menabur kapur dolomit di atas bedengan yang

  • 1 -1

  sudah disiapkan dengan dosis 2 ton ha (3 kg plot ) yang diberikan 7 hari sebelum tanam.

  3. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan cara menabur di atas bedengan masing- masing diberikan dua hari sebelum tanam, antaranya pupuk Urea, SP-36 dan KCl.

  • 1 -1 -1

  Pupuk Urea diberikan dengan dosis 75 kg ha (112.50 g plot ), SP-36 112 kg ha

  • 1

  (168.00 g plot ) dan pupuk KCl diberikan dengan tiga perlakuan dosis yaitu

  • 1 -1 -1 -1

  dengan dosis (K

  1 ) 87 kg ha (130.50 g plot ), (K 2 ) 112 kg ha (168.00 g plot )

  • 1 -1

  dan (K 3 ) 137 kg ha (205.50 g plot ).

  4. Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam, masing- masing ditanam satu benih per lubang tanam dengan jarak tanam 35 cm x 15 cm.

  5. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyulaman, penyiangan gulma dan pembumbunan. Penyulaman dilakukan pada umur 1 minggu setelah tanam (MST) apabila ada tanaman yang mati. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara mencabut rumput-rumput disekitar tanaman kacang tanah dengan menggunakan tangan atau cangkul kecil. Pembunbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 15 HST.

  6. Panen Panen dilakukan pada umur 92 HST dengan kriteria sebagian besar daunnya mulai mengering dan berwarna kuning, pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman dengan menggunakan tangan dan dibantu dengan alat pengungkit supaya polong tidak tertingggal di dalam tanah.

  3.5. Pengamatan

  1. Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang di atas permukaan tanah sampai ke titik tumbuh tertinggi dengan menggunakan meteran dalam satuan (cm) yang diukur pada saat tanaman berumur 15, 30, dan 45 HST.

  Jumlah Cabang Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung seluruh cabang per rumpun dari setiap lima tanaman sampel pada umur 15, 30, dan 45 HST.

  Persentase Ginofor Gagal (%) Pengamatan dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung seluruh ginofor gagal pada setiap perlakuan, dengan menggunakan rumus : jumlah ginofor gagal x

  Persentase ginofor gagal = 100 % jumlah seluruh polong Persentase Polong Berisi (%) Pengamatan dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung seluruh polong berisi pada setiap perlakuan, dengan menggunakan rumus : jumlah polong berisi x 100 %

  Persentase polong berisi = jumlah seluruh polong Persentase Polong Hampa (%) Pengamatan dilakukan pada saat panen dengan cara menghitung seluruh polong hampa pada setiap perlakuan, dengan mengunakan rumus : jumlah polong hampa x 100 %

  Persentase polong hampa = jumlah seluruh polong Berat Polong Per Rumpun (g) Pengamatan dilakukan dengan menjumlahkan berat polong berisi tanaman sampel dibagi dengan jumlah tanaman sampel Berat 100 Biji Kering (g)

  Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik setelah polong dijemur selama 4 hari dan biji dipipil lalu diambil secara acak dari setiap unit percobaan sebanyak 100 biji. Berat Polong Per Plot (kg) Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik setelah polong dijemur selama 4 hari dan ditimbang dari setiap unit percobaan.

  Produksi Per Hektar (ton) Perhitungan produksi dilakukan dengan mengkonversikan berat polong per plot kedalam produksi per hektar.

  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1. Pengaruh Varietas Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 26) menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST, jumlah cabang umur 15, 30, dan 45 HST, persentase ginofor gagal dan bobot 100 biji kering serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST, persentase polong berisi, persentase polong hampa, berat polong per rumpun, berat polong kering per plot dan produksi per hektar.

  4.1.1 Tinggi Tanaman (cm) Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 dan 45 HST. Rata-rata tinggi tanaman pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST setelah di uji dengan BNJ disajikan pada Tabel 2.

  0,05

  Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST

  Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Simbol Varietas

  15 HST

  30 HST

  45 HST

  V Bison 5,37 16,09 a 28,98

  1 V Domba 5,51 16,07 a 32,92

  2 V Gajah 5,55 16,67 b 31,57

  3 V Jerapah 5,82 17,21 c 33,91

  4 V Naga Umbang 5,49 17,02 c 33,75

  5

  • 0,29 - BNJ

  0,05

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom sama berbeda tidak

nyata taraf 5% (uji BNJ)

  Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman tertinggi umur 15 dan 45 HST dijumpai pada variertas Jerapah meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan varietas lainnya. Pada umur 30 HST tanaman tertinggi juga dijumpai pada varietas Jerapah yang berbeda nyata dengan varietas Bison, Domba dan Gajah namun berbeda tidak nyata dengan varietas Naga Umbang.

  Hubungan antara tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 1.

  40

  33.91

  33.75

  32.92

  35

  31.57 m)

  28.98

  30

  25

  15 HST

  17.21

  17.02

  20

  16.67

  16.09

  16.07

  30 HST

15 Tanaman (c

  45 HST

  10

  5.55

  5.82

  5.37

  5.51

  5.49

  5 Tinggi Bison Domba Gajah Jerapah Naga Umbang

  Varietas Gambar 1. Tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST.

  Gambar 1 menunjukkan bahwa tinggi tanaman umur 30 HST meningkat pada varietas Jerapah dan menurun pada varietas Domba.

  Meningkatnya tinggi tanaman kacang tanah pada varietas Jerapah diduga karena perbedaan pertumbuhan dari setiap varietas yang berkaitan dengan tanaman itu sendiri yang mempunyai keunggulan dari masing-masing varietas dan juga dipengaruhi oleh respon genetik pada tempat tumbuhnya, hal ini sejalan dengan pendapat Astanto (1995) menyatakan bahwa varietas adalah sekelompok tanaman yang mempunyai ciri khas seragam dan stabil serta mengandung perbedaan yang jelas dari berbagai varietas lain. (Harjadi, 1996) menambahkan bahwa setiap varietas selalu terdapat perbedaan respon genetik pada kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.

  4.1.2. Jumlah Cabang Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah cabang umur 15, 30 dan

  45 HST. Rata-rata jumlah cabang pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST setelah di uji dengan BNJ disajikan pada Tabel 3.

  0,05

  Tabel 3. Rata-rata Jumlah Cabang Tanaman Kacang Tanah Pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST.

  Perlakuan Jumlah Cabang Simbol Varietas

  15 HST

  30 HST

  45 HST

  V

  

1 Bison 3,43 b 6,35 c 6,79 c

  V

  

2 Domba 2,19 a 4,79 a 4,98 a

  V

  

3 Gajah 3,52 c 5,97 b 6,29 b

  V

  

4 Jerapah 3,51 bc 6,98 d 7,29 d

  V

  

5 Naga umbang 3,59 c 6,76 d 7,63 e

  BNJ 0,05 0,15 0,28 0,27

  Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom sama berbeda tidak nyata taraf 5% (uji BNJ).

  Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah cabang terbanyak umur 15 HST dijumpai pada varietas Naga Umbang yang berbeda nyata dengan varietas Bison, Domba, dan Jerapah namun berbeda tidak nyata dengan varietas Gajah. Pada umur 30 HST jumlah cabang terbanyak dijumpai pada varietas Jerapah yang berbeda nyata dengan varietas Bison, Domba dan Gajah namun berbeda tidak nyata dengan varietas Naga Umbang. Pada umur 45 HST dijumpai pada varietas Naga Umbang, yang berbeda nyata dengan varietas Bison, Domba, Gajah dan Jerapah.

  Hubungan antara jumlah cabang tanaman kacang tanah pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada gambar 2.

  9

  7.63

  8

  7.29

  6.79