HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA KELAS X SMK YAPEK GOMBONG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperaw
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN PERILAKU SEKSUAL
PADA SISWA KELAS X SMK YAPEK GOMBONG
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh :
RIZKI LARASATI
NIM : A11300932
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017 i
ii iii iv vHALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Allah SWT yang memberikan petunjuk kemudahan dan kelancaran dalam
pembuatan skripsi ini.- Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan material, serta doa yang tiada henti untuk kesuksesanku, terima kasih atas cinta dan kasih yang kalian berikan dan selalu menjadi penyemangat dalam hidupku selama ini.
Kakak, adik, dan keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan support,
doa dan nasehat-nasehatnya kepadaku.- Ibu Ning Iswati, M. Kep., Ns., dan Ibu Rina Saraswati, M. Kep., Ns., yang telah sabar membimbing dan memberi support sampai terselesaikannya skripsi ini.
- Teman-teman semua yang telah memberikan dukungan, semangat, serta doa dan bantuan yang telah diberikan.
- Almamater tercinta.
vi vii MOTTO
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai doa, karena sesungguhnya nasib seseorang tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha. Do the best, be good, then you will be the best. All the impossible is possible for those who believe! Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi (Q.S. Al A’raf, 55). Jadilah orang yang pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh (Q.S. Al Ghofur, 199). Jangan pernah mencela atau menghina orang lain, sebab kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dikemudian hari. Bersyukur, tidak menyimpan dendam, dan maafkanlah kesalahan orang lain maka hidupmu akan tenang. Jadilah pribadi yang rendah hati bukan rendah diri! Jangan pernah bosan untuk berbuat baik sekalipun kepada orang yang telah berbuat jahat kepada kita. Every action has a reaction, every act has a consequence, and every kindness has kind reward. Jangan menilai hanya dari yang nampak, sebab bukan hanya aib saja yang kerapkali disembunyikan, bahkan ada berlian yang dengan sengaja disembunyikan. Bahagia secukupnya, sedih seperlunya, mencintai sewajarnya, membenci sekedarnya, tapi bersyukurlah sebanyak-banyaknya. PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi, April 2017
1) 2) 3) Rizki Larasati , Ning Iswati , Rina Saraswati
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR
SEKSUAL (PMS) DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA SISWA KELAS X SMK
YAPEK GOMBONG
Latar Belakang: Pada era globalisasi masa kini PMS dikalangan remaja semakin
meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh perilaku seksual remaja yang mengarah ke hal-
hal negatif seperti melakukan hubungan seks pranikah, kemudian juga berganti-ganti
pasangan seks.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja tentang PMS
dengan perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK Gombong.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif correlation study
dengan pendekatan cross sectional. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi,
sedangkan analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kendall Tau.
Hasil Penelitian: Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa sebanyak 40,6% remaja
di kelas X SMK YAPEK Gombong, memiliki pengetahuan PMS yang cukup, sedangkan
remaja sebanyak 57,1% memiliki perilaku seksual yang sangat berisiko.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja tentang PMS dengan
perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK Gombong dengan p=0,410 (>0,05).Rekomendasi: Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong agar lebih memperhatikan
remaja di lingkungan sekitar dengan memberikan fasilitas konseling/ tempat pelayanan
remaja.Kata Kunci: pengetahuan PMS, perilaku seksual, remaja .
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong . Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong . Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
viii S1 PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT Muhammadiyah Health Sciences Institute of Gombong Minithesis, April 2017
1) 2) 3) Rizki Larasati , Ning Iswati , Rina Saraswati
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN ADOLESCENT KNOWLEDGE ABOUT SEXUAL
TRANSMITTED DISEASE (STD) AND SEXUAL BEHAVIOR OF THE TENTH
GRADE STUDENTS OF SMK YAPEK GOMBONG
Background:
In this era of globalization, STD among adolescents is increasing. This is caused by the
sexual behavior of adolescents that lead to negative things such as premarital sexual
intercourse, then also changing sexual partners.
Objective: To know the relationship between adolescent knowledge about STD and sexual
behavior of the tenth grade students at SMK YAPEK Gombong.Method: This research uses descriptive correlation study method with cross sectional
approach. Data analysis was done using frequency distribution, while bivariate analysis
was conducted by using Kendall Tau statistic test.
Results: Based on the research, there is 40,6% of the adolescents in tenth grade students of
SMK YAPEK Gombong have enough knowledge about STD, while 57,1% of them have
very risky sexual behavior.
Conclusion: There is no correlation between the knowledge of adolescent about STD and
sexual behavior of the tenth grade students of SMK YAPEK Gombong with p=0,410 (>
0,05).
Recommendation: Students of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong have
to pay close attention to adolescents in their neighborhood by providing counseling
facilities or youth service.Keywords: STD knowledge, sexual behavior, adolescents.
.
Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong . Lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong . Lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“hubungan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual (PMS)
dengan perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK Gombong”.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada : 1.Bapak, Ibu, kakak dan adik saya yang mendoakan dan mendukung saya 2. Herniyatun, M. Kep, Sp. Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Isma Yuniar, M. Kep., Ns., selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
4. Ning Iswati, M. Kep., Ns., selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan
5. Rina Saraswati, M. Kep., Ns., selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan
6. Kepala Sekolah, Staff Guru dan Staff Karyawan SMK YAPEK Gombong yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK YAPEK Gombong 7. Siswa kelas X SMK YAPEK Gombong yang telah bersedia menjadi responden
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dukungan yang telah diberikan
mendapatkan balasan yang sesuai amal pengabdianya dari Allah SWT.
Penulisan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari x xi
pembaca dalam rangka memperbaiki menjadi lebih baik. Akhir kata semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.Gombong, 2017 Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA............................... i HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME............... ii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...... iii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN......................................................... vHALAMAN PERSEMBAHAN...................................................... vi
MOTTO........................................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAK................................................................. viii
HALAMAN ABSTRACT............................................................... ix
KATA PENGANTAR..................................................................... xDAFTAR ISI.......................................................................... ......... xii
DAFTAR TABEL............................................................................ xv
DAFTAR BAGAN........................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang........................................................................... 1
B.Rumusan Masalah...................................................................... 4
C.Tujuan........................................................................................ 4
D.Manfaat...................................................................................... 5
E.Keaslian Penelitian..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian....................................................................... 8 b. Tingkat Pengetahuan...................................................... 9 c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan....................... 10 d. Sumber Informasi........................................................... 11 xiie.
Pengukuran pengetahuan................................................ 12 2. Remaja a.
Pengertian....................................................................... 12 b.
Jenis-jenis perkembangan masa remaja......................... 13 3. Penyakit Menular Seksual a.
Pengertian...................................................................... 15 b.
Etiologi.......................................................................... 15 c. Penularan penyakit menular seksual............................. 15 d.
Jenis-jenis penyakit menular seksual............................. 16 e. Gejala umum penyakit menular seksual........................ 21 f. Penatalaksanaan penyakit menular seksual................... 21 4. Perilaku a.
Pengertian..................................................................... 22 5. Perilaku seksual a.
Pengertian..................................................................... 23 b. Bentuk-bentuk perilaku seksual pra-nikah remaja....... 23 c. Faktor penyebab hubungan seksual pra-nikah............. 25 d. Dampak dari hubungan seksual pra-nikah................... 25 B. Kerangka Teori......................................................................... 27 C. Kerangka Konsep...................................................................... 28 D.
Hipotesis.................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN A.
Metode Penelitian..................................................................... 29
B. Populasi dan Sampel................................................................. 29 C. Tempat Penelitian..................................................................... 30 D.Variabel Penelitian.................................................................... 30
E.Definisi Operasional Variabel................................................... 31
F.Tekhnik Pengumpulan Data...................................................... 32
G.Instrumen Penelitian ................................................................. 33
H.Tekhnik Analisis Data............................................................... 36
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen.......................................... 37 xiiiJ.
Etika Penelitian.......................................................................... 40
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian.......................................................................... 42
B. Pembahasan................................................................................ 44 C. Keterbatasan Penelitian.............................................................. 55 BAB V PENUTUP A.Kesimpulan................................................................................ 56
B. Saran.......................................................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA xivDAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional................................................................... 31Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan................................................ 34Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Seksual.......................................... 35Tabel 3.4 Interprestasi Nilai r...................................................................... 38Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan PMS..... 41Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Perilaku Seksual........ 41Tabel 4.3 Hubungan Pengetahuan PMS dengan Perilaku Seksual............... 42xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori........................................................................... 27Bagan 2.2 Kerangka Konsep....................................................................... 28xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Studi Pendahuluan Lampiran 2 : Surat Persetujuan Studi Pendahuluan Lampiran 3 : Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 4 : Surat Persetujuan Menjadi Responden (Inform Consent) Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian Lampiran 6 : Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing I Lampiran 7 : Lembar Kegiatan Bimbingan Pembimbing II Lampiran 8 : Lembar Revisi Lampiran 9 : Jadwal Penelitian Lampiran 10 : Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 11 : Surat Persetujuan Uji Validitas Lampiran 12 : Surat Keterangan Lolos Uji Etik Lampiran 13 : Surat Permohonan Penelitian Lampiran 14 : Surat Persetujuan Penelitian Lampiran 15 ; Data Uji Validitas Pengetahuan PMS Lampiran 16 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pengetahuan PMS Lampiran 17 : Data Uji Validitas Perilaku Seksual Lampiran 18 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perilaku Seksual Lampiran 19 : Data Hasil Penelitian PMS Lampiran 20 : Data Hasil Penelitian Perilaku Seksual
Lampiran 21 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan PMS dan Perilaku Seksual
Lampiran 22 : Tabulasi Silang Pengetahuan PMS dan Perilaku Seksual Lampiran 23 : Analisis Kendall Tau xviiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa
(Na’mah, 2015). Remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral. Sejalan dengan meningkatnya minat terhadap kehidupan seksual, remaja selalu berusaha mencari informasi objektif mengenai seks. Oleh karena itu hal yang paling membahayakan adalah apabila remaja tersebut menginterprestasikanya ke arah yang salah yaitu perilaku seksual remaja yang tidak bertanggung jawab seperti melakukan eksperimen ke lokalisasi pekerja seks komersial, melakukan hubungan seks sebelum menikah dengan pasanganya (pacar), melakukan oral seks, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit menular seksual (Kusmiran, 2013). Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan bagian dari Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) yang disebabkan oleh virus, jamur, bakteri, kuman yang ditularkan melalui hubungan seksual (Kumalasari & Andhyantoro, 2012). PMS dikalangan remaja sudah banyak ditemukan di era globalisasi masa kini dan ironisnya banyak terjadi pada remaja yang masih berstatus pelajar. Hal tersebut disebabkan oleh perilaku seksual remaja yang mengarah ke hal-hal negatif seperti melakukan hubungan seks pranikah, kemudian juga berganti-ganti pasangan seks. Kurangnya informasi membuat banyaknya fenomena penyakit menular seksual pada remaja. Remaja mudah terserang penyakit ini karena secara biologis sel-sel reproduksi pada remaja belum matang. Hubungan seksual yang dilakukan remaja menyebabkan remaja menjadi rentan terkena penyakit menular seksual (Kusmiran, 2013).
1
2 Perilaku merupakan tindakan atau perbuatan makhluk hidup yang dapat
diamati bahkan dapat dipelajari (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan perilaku
seksual yaitu segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik
dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari sentuhan, berciuman
(kissing), berciuman dengan menyentuh payudara atau melakukan oral seks
pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking), menempelkan dan
menggesek-gesekan alat kelamin tetapi belum bersenggama (petting), dan
sudah bersenggama (Kusmiran, 2013). Perilaku seks pranikah dapat
berdampak pada psikologis seperti perasaan bersalah, depresi, marah dan
agresi. Dampak psikososial yaitu dapat terjadi ketegangan mental,
dikeluarkan dari sekolah ( drop out ) jika remaja tersebut masih berstatus
pelajar, dan pengguguran kandungan (aborsi). Dampak kesehatan yaitu
rentan terkena penyakit menular seksual khususnya bagi remaja yang sering
berganti-ganti pasangan atau yang berhubungan seks dengan penjaja seks
komersial (Kusmiran, 2013).Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa
diantara siswa sekolah tinggi di Amerika 79,9% pernah melakukan
hubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan (CDC, 2016). Penelitian
dibeberapa negara berkembang yang dilakukan oleh WHO (World Health
Organization ) menunjukan bahwa lebih dari 1 juta kasus PMS terjadi setiap
harinya di seluruh dunia. Setiap tahunya sebanyak 131 juta orang terinfeksi
chlamydia , 78 juta terinfeksi gonorrhe, dan 6 juta terinfeksi sifilis (WHO,
2016).
Hasil SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) 2012 KRR
(Kesehatan Reproduksi Remaja) menunjukan bahwa pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi masih kurang, yang dapat dilihat yaitu 35,3%
remaja putri dan 31,2% remaja putra usia 15-19 tahun mengetahui bahwa
perempuan bisa hamil dengan hanya berhubungan seks satu kali, begitu pula
dengan gejala PMS kurang diketahui oleh remaja namun informasi tentang
HIV (Human Immunodeficiency Virus) relatif lebih banyak diketahui oleh
remaja meskipun hanya 9,9% remaja putri dan 10,6% remaja putra memiliki
3
pengetahuan tentang HIV, remaja juga belum banyak mengetahui tentang
tempat pelayanan remaja (SDKI, 2012). Di Indonesia, berdasarkan survei
yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Oktober 2013
melaporkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan
hubungan seks pranikah, 20 % dari 94.270 perempuan yang mengalami
hamil diluar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan 21%
diantaranya pernah melakukan pengguguran kandungan (Kemenkes, 2013).
Data dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015
menunjukan kasus HIV sebanyak 2.763, kasus AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) sebanyak 1.296, dan kasus sifilis sebanyak
1.206. Penderita sifilis pada usia remaja 15-19 tahun didapatkan sebanyak
7,38 % (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2015). Sedangkan data dari Profil
Kesehatan Kabupaten Kebumen didapatkan kasus HIV sebanyak 18, AIDS
53 dan kasus IMS (Infeksi Menular Seksual) lainya didapatkan sebanyak 49
(Dinas Kesehatan Kebumen, 2012). Sedangkan pada tahun 2015 jumlah
HIV-AIDS meningkat yaitu HIV sebanyak 44 kasus dan AIDS sebanyak 63
kasus (Dinas Kesehatan Kebumen, 2015). Hasil dari pantauan KPM
(Komunitas Pelajar Muslim) Kabupaten Kebumen hampir setiap malam ada
sejumlah pasangan muda-mudi yang berpacaran dilokasi stadion
Candradimuka, ironisnya aksi pasangan remaja yang sedang dimabuk
asmara itu sudah diluar batas seperti berciuman hingga berpelukan, bahkan
beberapa diantaranya melakukan aktivitas seksual ke arah tindakan asusila
(Kebumen Ekspres, 2015).Penelitian yang dilakukan oleh Makhrani, Ummu & Mukhsen pada
tahun 2013 tentang hubungan pengetahuan PMS dengan tindakan
kebersihan alat reproduksi eksternal remaja putri di SMA Nasional
Makassar dari 79 responden yang memiliki pengetahuan PMS dalam
kategori cukup sebanyak 64,6% dan kategori kurang sebanyak 35,4%. Hasil
penelitian yang dilakukan Nely & Yuli tahun 2011 tentang hubungan antara
seks pranikah dengan perilaku seks remaja di SMK Kerabat Kita Bumiayu
Kabupaten Brebes dengan 89 responden menunjukkan perilaku seks dalam
4 kategori tidak berisiko sebanyak 46,1% dan perilaku seks berisiko sebanyak 53,9%. Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di SMK YAPEK GOMBONG pada tanggal 25 Januari 2017 didapatkan informasi dari Guru BK SMK YAPEK GOMBONG belum pernah menyampaikan pelajaran kepada siswa kelas X yang membahas tentang Penyakit Menular Seksual. Hasil wawancara dengan siswa sejumlah 12, didapatkan bahwa tidak satupun dari mereka yang mengetahui tentang PMS, namun mereka semua mengaku sudah pernah berpacaran bahkan sejak kelas 2 SMP, 5 diantara mereka ada yang melihat teman mereka sendiri sedang berduaan/berpacaran di dalam kelas bahkan sampai berpelukan. Merujuk dari data-data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) Dengan Perilaku Seksual Pada Siswa Kelas X SMK YAPEK GOMBONG.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
: “Apakah ada hubungan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dengan perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK GOMBONG ?”
C. Tujuan 1.
Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dengan perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK GOMBONG.
5
2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang penyakit menular
seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK GOMBONG
b.Untuk mengetahui perilaku seksual pada siswa kelas X SMK YAPEK GOMBONG
D. Manfaat 1.
Manfaat bagi peneliti Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang PMS dengan perilaku seksual dan memperoleh pengalaman langsung dalam proses penelitian.
2. Manfaat bagi pengembangan ilmu a.
Menambah khasanah keilmuan bagi profesi keperawatan terkait dengan pengetahuan mengenai penyakit menular seksual dan perilaku seksual remaja.
b.
Menambah khasanah kepustakaan di perpustakaan STIKES Muhammadiyah Gombong terkait dengan pengetahuan mengenai
penyakit menular seksual dan perilaku seksual remaja.
3. Manfaat bagi praktisi (tempat penelitian) Dapat memberikan informasi terkait dengan pengetahuan remaja
mengenai penyakit menular seksual dan perilaku seksual remaja.
4. Manfaat bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan referensi atau acuan pengembangan penelitian yang sesuai dengan materi yang bersangkutan.
E. Keaslian Penelitian 1.
Makhrani, Ummu & Mukhsen (2013) dengan judul “Hubungan Pengetahuan Penyakit Menular Seksual (PMS) Dengan Tindakan Kebersihan Alat Reproduksi Eksternal Remaja Putri Di SMA Nasional Makas sar Tahun 2013” penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study , dengan sampel penelitian adalah sebagian siswi SMA Nasional Makassar yang masih aktif sebanyak 79 responden yang
6 diperoleh dengan menggunakan Proporsional Stratified Random Sampling . Analisis yang digunakan adalah univariat dan analisis hubungan dilakukan terhadap tiap variabel independent dengan variabel dependent dengan menggunakan uji Yate’s Correction dengan tingkat signifikan alfa (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan penyakit menular seksual (PMS) dengan tindakan kebersihan alat reproduksi eksternal (p=0,035) dimana dari total 51 responden yang berpengetahuan cukup, terdapat 66,7% responden memiliki tindakan kebersihan alat reproduksi eksternal yang baik dengan kekuatan hubungan sedang (φ=0,265). Persamaan penelitian diatas dengan yang akan dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Perbedaan penelitian adalah variabel dari penelitian ini yaitu pengetahuan penyakit menular seksual dengan tindakan kebersihan alat reproduksi eksternal sedangkan yang akan diteliti adalah pengetahuan remaja tentang penyakit menular seksual dengan perilaku seksual.
2. Nely & Yuli (2011) dengan judul “Hubungan Antara Seks Pranikah Dengan Perilaku Seks Remaja Pada SMK Kerabat Kita Bumiayu Kabupaten Brebes“ rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 89 siswa, metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random sampling, analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (chi-square test). Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara seks pranikah dengan perilaku seks remaja dengan hasil sebagian besar responden mempunyai sikap kurang baik terhadap seks pranikah sebanyak 31 responden (34,8%). Sikap baik terhadap seks pranikah cenderung berperilaku seksual tidak berisiko (76,0%), responden yang mempunyai sikap kurang baik terhadap seks pranikah cenderung berperilaku seksual berisiko (100,0%). Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross
7
sectional . Perbedaan penelitianya adalah variabel penelitian diatas yaitu
seks pranikah dengan perilaku seks remaja sedangkan variabel yang
digunakan oleh peneliti adalah pengetahuan remaja tentang penyakit
menular seksual dengan perilaku seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Anggriyani, N., & Trisnawati, Y. (2011). Hubungan Antara Seks Pranikah dengan
Perilaku Seks Remaja pada SMK Kerabat Kita Bumiayu Kabupaten Brebes.Jurnal Ilmiah Kebidanan , vol. 2 no. 1, 41-42.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.(2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Aritonang, T.A. (2015). Hubungan Pengetahuan Tentang Reproduksi dengan
Perilaku Seks Pranikah pada Remaja Usia (15-17 tahun) di SMK Yadika 13Tambun Bekasi. Jurnal Ilmiah WIDYA, vol. 3 no. 2, 64.
Asmara, P.W., & Habi, U. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Infeksi Menular Seksual dengan Sikap Seks Bebas di SMA 17 BeringharjoBantul Yogyakarta
Copen, C.E., Chandra, A., & Febo-Vazquez, I. (2016). Sexual Behavior, Sexual
Attraction, and Sexual Orientation Among Adults Aged 18-44 in the United States : Data From the 2011-2013 National Survey of Family Growth (National Survey of Family Growth No. 88). Centers for Disease Control and Prevention U.S : Department of Health and Human Services.Crimmins, D.M., & Seigfried-Spellar, K.C. (2014). Peer Attachment, Sexual
Experience, and Risky Online Behaviors as Predictors of Sexting BehaviorsAmong Undergraduate Students. Computers in Human Behavior 32 (2014) 268-275.
Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Info
Media.Dewanti, T.A. (2014). Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas XI IPA 1 Tentang
Penyakit Menular Seksual Di SMA Negeri 1 Kartasura Tahun 2014.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2012). Profil Kesehatan Kabupaten HG
Tahun 2012 . Kebumen : Dinkes Kebumen.. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2015 . Kebumen : Dinkes Kebumen.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah . Jawa Tengah : Dinkes Jateng.Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health) Teori dan
Praktikum. Bandung : Alfabeta.
Kebumen Ekspres. (2015). Stadion Candradimuka Kebumen Sarang Mesum.
Diakses 26 Oktober 2016, Pukul07.12 WIB.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2013 . Jakarta : Kemkes RI.Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika
Kusmiran, E. (2013). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba
Medika.
Lestari, T.W. (2014). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Berbasis Kompetensi.
Jakarta : EGC. Marmi. (2013). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Maryam, S. (2014). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta :
EGC. Maulana, H.D.J. (2007). Promosi Kesehatan. Jakarta : KGC.
Muin, M., Salmah, U., & Sarake, M. (2013). Hubungan Pengetahuan Penyakit
Menular Seksual (PMS) dengan Tindakan Kebersihan Alat ReproduksiEksternal Remaja Putri di SMA Nasional Makassar Tahun 2013. Fakultas Kesehatan Masyarakat , 3-4.
Na’mah, L.U. (2015). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta :
LeutikaPrio.
Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.Panenga, D.T., Noor, R.M., & Triawanti. (2014). Tingkat Pengetahuan Tentang
Penyakit Menular Seksual Pada Siswa SMA Negeri di Banjarmasin. JurnalKeperawatan, vol.10 no.12.
Payanti, N., & Kurniawati, T. (2011). Hubungan Pemberian Pendidikan Seks Oleh
Orang Tua Dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan , vol.8 no.1, 46-47.
Poltekkes Depkes. (2010). Kesehatan Remaja : Problem dan Solusinya. Jakarta :
Salemba Medika.Prayoga, G., Kusumawati, Y., & Wijayanti, A.C. (2015). Hubungan Antara
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dan Sikap Seksualitas dengan PerilakuPacaran Pada Pelajar SLTA di Kota Semarang.
Purwoastuti, E., & Walyani, E.S. (2015). Perilaku & Softskills Kesehatan.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana . Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Ramalia, R. (2014). Hubungan Trait Kepribadian dengan Perilaku Seksual Berisiko
Remaja di SMA Triguna Utama. Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.(2009). Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R
dan SPSS . Yogyakarta : Pustaka Rihama. Sugiyono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. (2012). Laporan Pendahuluan
Masalah Kesehatan Reproduksi Pada Remaja . Jakarta : Pusat Statistik BKKBN.
Widyaningrum, A., & Hendarsih, T. (2014). Pengetahuan dan Sikap dengan
Perilaku Seksual Pada Pasien Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Srandakan Bantul Yogyakarta. Williis, S. (2012). Remaja dan Masalahnya. Bandung : Alfabeta.World Health Organization. (2016). Global Health Strategy On Sexually
Transmitted Infections 2016-2021 . Switzerland : WHO Document Production Services.
Nonparametric Correlations Correlations Pengetahuan penyakit menular seksual Perilak Kendall's tau_b Pengetahuan penyakit Correlation Coefficient
1.000 menular seksual Sig. (2-tailed) .
N
96 Perilaku Seksual Correlation Coefficient
- .076 Sig. (2-tailed) .410
N
96
Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Pengetahuan penyakit menular seksual * Perilaku 96 100.0% .0% 96 100.0% Seksual
Pengetahuan penyakit menular seksual * Perilaku Seksual Crosstabulation Perilaku Seksual sangat berisiko berisiko tidak berisiko Total
Pengetahuan kurang Count
10
9
5 penyakit menular % within seksual Pengetahuan penyakit 41.7% 37.5% 20.8% 100.0 menular seksual % within Perilaku 18.2% 34.6% 33.3%
25.0 Seksual % of Total 10.4% 9.4% 5.2% 25.0 cukup Count
26
9
4 % within Pengetahuan penyakit 66.7% 23.1% 10.3% 100.0 menular seksual % within Perilaku 47.3% 34.6% 26.7%
40.6 Seksual % of Total 27.1% 9.4% 4.2% 40.6 baik Count
19
8
6 % within Pengetahuan penyakit 57.6% 24.2% 18.2% 100.0 menular seksual % within Perilaku 34.5% 30.8% 40.0%
34.4 Seksual % of Total 19.8% 8.3% 6.2%
34.4 Total Count
55
26
15 % within Pengetahuan penyakit 57.3% 27.1% 15.6% 100.0 menular seksual % within Perilaku 100.0% 100.0% 100.0% 100.0 Seksual Data Uji Validitas Perilaku Seksual
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
6
1
1
1
7
8
9
1
10
1
11
1
12
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
15
1
16
1
17
1
1
18
1
1
1
19
1
1
20
1 Data Uji Validitas PMS
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
1
1
1
1
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
16
1
1
1
1
1
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1