Nuning Trisnowati BAB II

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

  1. Asuhan Kehamilan

  a. Definisi Menurut federasi obstetric, ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi , kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 blunar atau 9 bulan menurut kalender internasiosnal. Kehamilan terbagi dalam 3 trimeste ,dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27 minggu ) , dan trimester ke III 13 minggu ( minggu ke 8 hingga ke 40 ). (Sarwono Prawirohardjo ,2010;h,213)

  Periode antepartum adalah periode kehamilanyang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati , yang menandai awal periode antepartum.sebaliknya periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari pertama haid terakhir

  13

  hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode pascanatal Varney, 2006;h,492) Kehamilan adalah suatu proses dimana sl telur dan sperma bertemu dan berimplantasi dengan waktu normal kehamilan yaitu 40 minggu atau 9 bulan dihiting dari hari pertama haid terakhir . Menurut Manuaba (2010;h,242) menjelaskan bahwa usia ibu kurang dari 18 tahun dan lebih dari 35 tahun termasuk resiko dalam kehamilan .

  b. Proses kehamilan Menurut Mochtar 2011;h,16)

  1. Sel telur Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum terjadi digenital ridge menurut umur wanita , a. BBL : 750.000

  b. Umur 6

  :439.000

  • – 15
  • – 25
  • – 35
  • – 45
tiga bagian yaitu kaput , atau kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus ekor dan bagian yang silindrik menghubungkan kepal dengan ekor .

  c. Umur 16

  :159.000

  d. Umur 26

  :59.000

  e. Umur 35

  : 34.000

  f. Masa menopouse :semua hilang

  2. Sel mani (spermatozoa) Setelah janin dilahirkan , jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami perubahan tiap spermatozoa mengalami atas

  3. Konsepsi Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan sel mani dengan sel telur tuba uterine . hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapasitas yang dapat melintas zona pleusida dan masuk ke vitelus ovum.

  4. Nidasi Nidassi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium .Setelah sel- sel morula mengalami pembelahan terus menerus maka akan terbentuk rongga ditengah . rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan , embrio yang memiliki rongga disebut blastula rongganya disebut blastocoelproses pembentukan blastula disebut blastulasi .

  5. Plasenta dan mukosa rahim Mukosa paada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum kompaktum dan sratum spongiosum . desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas :

  a. Desidua basalis yang terlentak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim , tempat terjadinya plasentasi . b. Desidua kapsularis yang meliputi hasil konsepsi kearah rongga rahim, dan lama kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.

  c. Desidua vera (parietalist) yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya .

  6. Perumbuhan mudigah (embriogenesis ) Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari lempeng embrional yang selanjutnya berdeferensiasi menjadi 3 unsur lapisan yaitu sel

  • – sel ektodermal , mesodermal dan entodermal.

  c. Perubahan Fisiologis perubahan fisiologi pada kehamiln meliputi :

  1. Perubahan kardiovaskular Volume darah total ibu meningkat sekitar 30 hingga 50% pada kehmilan tunggal dan 50% paa kehamilan kembar . volume darah total merupakan kombinasi volume plasma yang menin.gkat 75% dan volume plasma darah merah yag meningkat 33% dari nila sebelum hamil . semua ini meneabkan hemodilusi , yang terlihat pad hmotakrit rendah , yang dikenal dengan anemia fisiologis pada kehamilan dan sering terjadi pada usia kehamilan 24 hingga 32 minggu . peningkatan volume darah total di mulai pada awal trimester pertama , yang kemudian meningkat pesat pada hingga pertengahan kehamilan dan kemudian melambat hingga menjelang minggu ke-32 . setelah itu volume darah menjadi relatif stabil meski masa eritrosit meningkat . (Helen Varney ,2006:498)

  2. Perubahan pada ginjal Catatan khusus yang peru diingat oleh para bidan adalah bahwa hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi selama kehamilan . Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari panggul dan masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat melewati tepi panggul. Hidroureter lebih menonjol pada bagian kanan daripada bagian kiri akibat dekstrorotasi uterus saat keluar dari panggul. Akibat distensi, akan terjadi pemanjangan dan pemindahan uterus ke lateral. Hidronefrosis terjadi pada 80% hingga 90% wanita hamil. Peningkatan ukuran ginjal dan pelebaran kaliks dan pelvis ginjal serta ureter, semua ini menigkatkan risiko infeksi saluran kemih akibat statis urine.(Varney,2006:498)

  3. Sistem Respirasi Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah kurang lebih 6 cm, tetapi tida mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik kurang lebih 4 cm selama kehamilan.

  Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, tetapi volume tidal,volume ventilasi permenit dan pengambilan oksigen per menit sksn bertambah secara signifikan pad kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan kembali hamper seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan.( Sarwono Prawirohardjo,2010;h,184)

  4. Sistem ginjal Pada 22 minggu akan tampak pembentukan korpuskel ginjal dizona jukstaglomerularis yang berfungsi filtrasi. Ginjal terbentuk sempurna pada minggu ke-36. Pada janin hanya 2% dari curah jantung mengalir keginjal , mengingat sebagian besar sisa metabolism dialirkan ke plasenta. Sementara itu, tubuli juga mampu filtrasi sebelum glomelurus berfungsi penuh. Urin jani menyumbang cukup banyak pada volume cairan amnion. Bila terdapat kondisi oligohidramnion itu merupakan petanda penurunan fungsi ginjal atau kelainan sirkulasi.(sarwono prawirohardjo, 2010

  5. Sistem saraf Melinisasi saraf spinal terbentuk pada pertengahan kehamilan dan berlanjut sampai usia bayi 1 tahun. Fungsi saraf sudah tampak pada usia 10 minggu yaitu janin bergerak,fleksi kaki; sedangkan genggaman tangan lengkap pada dilihat pada 4 bulan.

  Janin sudah dapat menelan pada 10 minggu , sedaangkan gerak respirasi pada 14-16 minggu.(sarwono prawirohardjo, 2010)

  Janin sudah mampu mendengar sejak 16 minggu atau 120 hari. Ia akan mendengar suara ibunya karena rambat suara internal lebih baik draipada suara eksternal. Kemampuan melihat cahaya agaknya baru jelas pada akir kehamilan, sementara gerak bola mata sudah sudah lebih awal. Gerakan ini dikaitkan dengan prilaku janin.(sarwono prawirohardjo, 2010)

  Janin mampu membuat hormon sendiri misalnya tiroi, ACTH. Korteks adrenal dirangsang oleh ACTH. Uniknya kelenjar adrenal ini mempunyai area yang sangat aktif selama in utereo dan akan menghilang kemudian. Kelenjar adrenal ini menghasilkan steroid dan katekolamin serta akan aktif menjelang partus. Sbalinya , pada anensefalus,dimana adrenal atrofik, persalinan akan tertunda. (sarwono prawiirohardjo,2010)

  6. Sistem kelenjar endokrin System endokrin janin telah bekerja sebelum system saraf mencapai maturitas. Kelenjar hipofisis anterior mempunyai 5 jenis sel yang mengeluarkan 6 hormon, yaitu (1) laktotrop , yang menghasilkan prolaktin; (2) somatotrop, yang menghasilkan hormone pertumbuhan (GH); (3) kortikotrop, yang menghasilkan kortikotropin (ACTH) ; (4) tirotop (sarwono prawirohardjo, 2010) d. Perubahan psikologis Menurut varney (2007:501) perubahan psikologis pada wanita hamil di bagi menjadi 3 trimester yaitu :

  1. Trimester 1 Trimester pertama sering dianggap sebagai penyesuaian . penyesuaian yang dilakukan sebagai wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung . penerimaan terhadap kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan .

  Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalententang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan kecemasan , depresi dan kesedihan . hingga kini masih dirgukan bahwa wanita lajang yang bahkan telah merencanakan dan mengingnkan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil tidak mengatakan pada dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa ia sesungguhnya berharap tidak hamil. Keseragaman kebutuhan ini perlu dibicarakn dengan wanita karena ia akan cenderung menyembunyikan ambivalensi atau perassan negatifnya ini karena perasan tersebut bertentangan dengan apa yang menurutnya semestinya ia rasakan . jika ia tidak dibantu memahami dan menerima ambivalensi dan perasaan negative tersebut sebagai suatu hal yang normal dalam kehamilan , maka ia akan meras asangat bersalah jika nantinya bayi yang ia kandung meninggal saat melahirkan atau terlahir cacat ataau abnormal. Ia akan mengingat pikiran-pikiran yang ia miliki selama trimester pertama dan merasa bahwa ialah penyebab tragedy tersebut .hal ini dapat dihindari bila ia dapat menerima pikiran-pikiran tersebut dengan baik .

  2. Trimester II Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik , yakni periode ketika wanita merasa nyaman dari segala ketidaknyamnan yang normal dialami saat hamil . namun , trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran . trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase : pra-quickening dan pasca quickening , quickening menunjukan adanya kehidupan yang terpisah yang menjadi dorongan bagi wanita yang melaksanakantugas psikologis utamantaya pda trimester kedu , yakni menegembangkan identutas sebagi ibu bagi dirinya sendiri , yang berbeda dari ibunya .

  3. Trimester III Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan . pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahlukyang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi . ada persaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun hal ini membuatnya berjaga- jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul .

  e. Perkembangan dan pertumbuhan janin Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam hand out asuhan kebidanan( 2011:)

  1. Fakor ibu

  a. Keadaan kesehatan ibu saat hamil

  b. Penyakit yang menyertai kehamilan

  c. Penyulit kehamilan

  d. Kelainan pada uterus

  e. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet

  f. Kebiasaan ibu , merokok,alkohol atau kecanduan

  2. Faktor janin

  a. Jenis kelamin janin

  b. Penyimpangan genetic: kelainan kogenital , pertumbuhan abnormal c. Infeksi intra uteri

  3. Faktor plasenta plasenta adalah akrnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalma rahim Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan jnin dalam rahim yang ditetapkan dengan indeks plasenta (berat plasenta) .

  4. Pertumbuhan janin

  a) 4 minggu : panjang 7,5

  • – 10 mm pembentukan organ meliputi rudiment mata telinga dan hidung .

  b) 8 minngu : panjanyg 2,5 cm pembentukan organ hidung telinga jari jemari mulai dibentuk kepala menekuk kedada .

  c) 12 minggu : panjang 9 cm pembentukn organ daun teling lebih jelas . kelopak mata melekat , leher mulai terbentuk genetalia eksterna tetapi belum berdeferensiasi .

  d) 16 minggu : 16

  • – 18 cm pembentukan organ gnetalia terbentuk dan dapat dikenal , kulit tipis dan warna merah .

  e) 20 minngu : panjanygnya 25 cm pembentukan organ kulit lebih tebal , rambut mulai tumbuh dikepala , dan rambut halus (lanuga) tumbuh dikulit .

  f) 24 minggu : panjangnya 30-32 cm pembentukan organ kedua kelopak mata ditumbuhi alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Jika lahir, dapat bernapas tetap hanya bertahan hidup beberapa jam saja. g) 28 minggu panjangnya 25 cm pembentukan organ kulit berwarna merah dan ditutupi verniks kaseosa. Jika lahir, dapat bernapas, menangis pelan dan lemah banyi imatur.

  h) 32 minggu panjanygnya 40-43 cm pembentukan organ kulit merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang tua kecl (little old man). i) 36 minggu panjangnya 46 cm pembentukan organ muka berseri tidak keriput. Bayi prematur. j) 40 minggu panjangnya 50-55 cm pemebentukan bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora berkembang baik. Tulang-tulang kepala menulang. Pada 80% kasus, telah terbentuk pusat penulangan pada epifisis tiba proksimal.

  g. Peredaran Darah Janin

  1. Foramen Ovale Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah teroksigenisasi.

  2. Duktus Arteriosus Bothalli

  Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta

  3. Duktus Venosus Arantii Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah.

  4. Vena Umbilikal Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati Komponen atau organ yang terlibat dalam pembuluh darah janin.

  Dalam system peredaran darn janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin diantaranya :

  1. Plasenta yaitu tempat pertukaran darah bersih dan darah kotor

  2. Umbilicus yaitu mengalirkan darah dari plasenta kejanin dan dari janin ke plasenta

  3. Hati yaitu terapatnya percabangan vena porta dan duktus venosus aranti

  4. Jantung yaitu terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra

  5. Paru- paru yaitu terdapatnya duktus atriosus bothali h. Mekanisme Peredaran Darah Janin Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :

  a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.

  b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava inferior.

  Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ve ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.

  Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.

  Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri umbilikalis.

  Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu. i. Pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil

  Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada dokter ahli kebidaanan ,dokter ahli lain ,dokter umum, bidan perawat,dan dukun terlatih .

  1. Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil (Mochtar,2011;h,38)

  a) Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan , persalinan , dan nifas , dengan demikian , didaptkan ibu dan anak yang sehat .

  b) Tujuan khusus 1) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan persalinan dan nifas

  2) Mengenali dan mengobati penyakt-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin 3) Menurunkan angka mordibitas dan mortalitas ibu dan anak

  4) Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi

  2. Jadwal pemeriksaan kehamilan (Mochtar, 2011;h,38)

  a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan.

  b) Periksa ulang 1x sebulansampai kehamilan 7 bulan.

  c) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.

  d) Periksa ulang setia minggu sesudah kehamilan 9 bulan.

  e) Periks khusus jika ada keluhan-keluhan.

  3. Pemeriksaan ibu hamil (Mochtar, 2011;h,38)

  a) Anamnesis adalah identitas istri, dan suami:nama, umur, agama, pekerjaan, dan sebagainya.

  b) Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik adalah pemeriksaan seluruh tubuh secara baik meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung, paru-paru dan sebagainya.

  c) Perkusi adalah tidak begitu banyak artinya kecuali jika ada suatu indikasi.

  d) Palpasi adalah ibu hamil diminta berbaring terlentang kepala dan bahu sedikit ditinggikan dengan memakai bantal pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dengan sikap hormat lakukanlah palpasi bimanual terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.

  e) Auskultasi adalah pemeriksaan untuk mendengarkan denyut jantung dan biasanya menggunakan alat. Menurut (Sarwono,2010;h,222). Menjelaskan bahwa frekunsi deyut jantung janin rata-rata sekitar 140 denyut per menit (dpm) dengan variasi normaol 20 dpm diatas atau dibawah nilai rata-rata. Jadi, nilai normal denyut jantung janin antara 120-160 dpm .

  4. Pemeriksaan penunjang

  a) Pemeriksaan HB Menurut Manuaba (2010;h,239), bahwa pwmeriksaan dan pengwawasan HB dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester I.

  b) Pemeriksaan laboratorium ulang Pemeriksaan laboratorium ulang dilakukanjika ada indikasi menurut riwayat, temuan ini meliputi HB hemotakrit, VDRL, gonorea, klamidia, dan titer anti body pada wanita dengan Rh negative.

  (varney,2006;h,531) j. pendidikan kesehatan (Manuaba ,2010;h,117) 1. pantang diet saat hamil pada dasarnya di anjurkan makanan empat sehat lima sempurna . karena kebutuhan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan tambahan sebuah telur sehari . nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya bert badan sekitar 6,5 sampai 15 kg Selma hamil . berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan . kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/ minggu.

  2. Pekerjaan rumah tangga Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan .

  3. Wanita pekerja diluar rumah Kehamilan bukanlah merupakan halangan untuk berkarya asalkan dikerjakan sesuai dengan batasan kehamilan .

  4. Hubungan seksual Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual . hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas .

  5. Aktifitas Aktifitas yang banyak adalah jalan

  • – jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar .

  6. Pakaian Pakaian hamil yang digunakan adalah pakaian yanyg longgar dan terbuat dari katun sehingga mempunyai kemampuan meneyerap terutama pakaian dalam .

  7. Perawatan payudara Putting susu penting diperhatikan agar tetap bersih

  .putting susu ditarik

  • – tarik sehingga menonjol dan memudahkan untuk memberikn ASI .

  2. Persalinan

  a. Definisi Persalianan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri) yang dapat hidup kedunia luar , dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Roestam Mochtar ,2011:69) b. Sebab

  • – sebab mulainya persalinan dalam diktat ajar , (2010) yaitu

  1. Penurunan kadar progesterone Progesterone menimbulkan relaksasi otot

  • – otot rahim sebaliknya estrogen meninggalkan kerentanan otot rahim . selama kehamilan terdapat keseimbangan kadar progesterone dan estrogen didalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his

  2. Teori oxytosin Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot

  • – otot rahim 3. keregangan otot
  • – otot seperti halnya engn kandung kencing dan lambung bila dinddingnya tegang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isi nya.demikian pula dengan
  • – rahim maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot otot rahim makin rentang .

  4. Pengaruh janin

  • – Hypofise dan kelenjar suprarenal janin juga rupa rupnya memegang peranan oleh Karena pada ananchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa .

  5. Teori prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan . hasil dari percobaan menunjukan bahwa prostaglandin f2 atau f2 yang diberikn secara intravena , intra dan ekstramnial menimbulkan kontraksi myometrium pad setiap kehamilan , hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu

  • – ibu hamil sebelum melahirkan atau setelah persalinan.

  c. Kala dalam persalinan Roestam Mochtar ( 2010 : 71 ) Kala I :waktu untuk pembukaan servik sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm Kala pembukaan dibagi 2 fase :

  1. Fase laten : pembukaan servik yang berlangsug lambat sampai pembukaan sampai pembukaan 3 cm lamanya 7-8 jam

  2. Fase aktif : berlansung selama 6 jam dan dibagi atas 3subfase :

  a. Periode akselerasi berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm b. Periode dilatasi maksimal selama 2 jam , pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm .

  c. Periode deselerasi : berlangsung lambat , dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm (lengkap ).

  Kala II : kala pengeluaran janin , sewaktu uterus dengan kekuatan his ditambah Kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir , pada primi berlangsung selama 1 ½ - 2 jam , Pada multi - ½

  1 jam (Roestam Mochtar,2010,h.73)

  Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri Kala IV : muai dari lahirnya uri selama 1-2 jam.

  d. Faktor

  • – faktor yang memperngaruhi persalinan

  1. Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas

  a. Bagian keras : tulang- tulang panggul (rangka panggul)

  b. Bagian lunak : otot

  • – otot jaringan dan ligament – ligament Rangka panggul atau ukuran panggul

  Tulang panggul :

  1. Os coxae : os illium , os iscium , os pubis

  2. Os sacrum : promontorium

  3. Os cocsygis Artikulasi

  1. Simpisis pubis didepan pertemuan os pubis

  2. Artikulasi sakro-iliaka yang menghubungkan os sacrum dan os ilium

  3. Artikulasi sacro-coksigium yang menghubungkan os sacrum dan os pubis Ruang panggul

  1. Pelvis mayor : false pelvis

  2. Pelvis minor : true pelvis

  Pelvis mayor terletak diatas terminalis yang dibawahnya disebut pelvis minor .

  Pintu panggul

  1. Pintu atas panggul (PAP) inlet dibatasi oleh linea terminalis (linea inominata )

  2. Pintu tengah panggul (RTP) kira- kira pad spina ischiadika disebut midlet

  3. Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi oleh simpisis dan arkus pubis

  4. Ruang panggul yang sebenarnya berada dintara inlet dan outlet Sumbun panggul adalah garis yang menghubungkan titik

  • – titik tengah ruang panggul yang melengkung kedepan ( sumbu carus ) Bidang – bidang

  1. Bidang hodge I : jarak antara promontorium dan pinggir atas simpisis sejajar dengan PAP.

  2. Bidang hodge II : sejajar dengan PAP melewati pinggir bawah simpisis

  3. Bidang hodge III :sejajar dengan PAP melewati spina ischiadika.

  4. Bidang hodge IV : sejajar dengan PAP melewati ujung cocsygis.

  Ukuran

  • – ukuran panggul

  1. Alat pengukur panggul d. Inklinasi pelvis (miring panggul) yaitu sudut yang dibentuk dengan horizon bil wanita berdiri tegak dengan inlet 55

  a. Pita meter

  b. Jangka panggul

  c. Pelvimetri klinis dengan periksa dalam

  d. Pelvimetri rentanologis dibuat oleh ahli radiologidan hasilnya diinterpretasikan olehn ahli kebidanan

  2. Ukuran

  • – ukuran panggul luar
  • – 30 cm )
  • – 20 cm
  • – ukuran panggul dalam
  • – 60

  a. DS : Distansia spinarum yaitu jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm )

  b. DC : distansia cristarum yitu jarak antara crista iliaka kanan dan kiri (28

  c. CE : conjugate eksterna (boudeloge) 18

  d. CD : conjugate diagonalis , dengan periksa dalam 12,5 cm e. DT : distansia tuberum , menggunakan jangka oseander 10,5 cm

  3. Ukuran

  a. Pintu atas panggul

  b. Pintu tengah panggul

  c. Pintu bawah panggul

  4. Jenis panggul menurut (chadwell dan molloy 1933) Didasarkan pada bentuk cirri PAP ada 4 bentuk dasar panggul : a. Ginekoid : paling ideal bulat 45 %

  b. Android : panggul pria segitiga 15 %

  c. Anthropoid :agak lonjong seperti telur 35 %

  d. Platpeloid : picak , menyempit arah muka belakang 5%

  2. Power Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar . kekuatan yang mendorong janin keluar ialah his , kontraksi otot

  • – otot perut , kontraksi diafragma dan aksi dari ligament , dengan kerjasama yang baik dan sempurna .

  3. Passanger Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah janin . yang meliputi sikap janin, letaak janin , presentasi janin , bagian terbawah dan posisi janin .

  e. Mekanisme persalinaan roestamm Mochtar (2011:73-74)

  1. Engagement : kepala terfiksasi pada PAP

  2. Descent : turunnya kepala

  3. Fleksi

  4. Rotasi internal :kepala melakukan putar paksi dalam

  5. Ekspulsi kepala janin : berturut-turut lahir lah uub , dahi, muka dan dagu

  6. Rotasi eksternal : kepala melakukan putar paksi luar

  7. Ekspulsi : berturut-turutmbahu depan, bahu belakang seluruh badan Dan ekstremitas .

  f. Asuhan pada saat persalinan dalam Diktat Ajar, (2010) meliputi :

  1. Asuhan kala I

  a. Memberikan dukungan emosional

  b. Pendampingan anggota kelurga selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya c. Menghargai keinginan iu untuk memilih penampingan persalinan d. Peran aktif anggota keluarga selama persalinan

  e. Mengatur posisi ibu sehingga ibu merasa nyaman

  f. Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi

  g. Memberikan keleluasaan menggunakan kamar mandi secara teratur dan spontan , kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan dan menghambat turunya kepala .

  h. Pencegahan infeksi

  2. Asuhan kala II

  a. Mendampingi ibu proses persalinan dan sampai kelahiran bayinya oleh suami dan anggota keluarga yang lain b. Keterlibatkan anggota keluarga dalam memberikan asuhan persalinan c. Keterlibatan penolong persalinan sampai kelaiharan

  d. Membuat hati ibu merasa tentram selama kala II persalinan dengan cara memeberikan bimbingan dan menawarkan bantuan.

  e. Menganjurkan ibu meneran kuat bila ada dorongan spontan spantan dengan cara memberikan waktu istirahat ketika tidak ada his .

  f. Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II

  g. Memberikan rasa aman dan nyaman

  h. Pencegahninfeksi pada kala II dengan membersihkan vulva dan perineum i. Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secaara spontan

  3. Asuhan kala III

  a. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui segera b. Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan

  c. Pencegahan infeksi pada kala III

  d. Memantau keadaan ibu (kontraksi ttv, perdarahan ) e. Melakukan kolaborasi / rujukan bila terjadi kegawatdaruratan f. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi

  g. Memberikan motivasi dan pendampingan kala III

  4. Asuhan kala IV

  a. Memastiakn tanda vital , kontraksi uterus dan perdarahan

  b. Membantu ibu untuk berkemih

  c. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang cara menilai kontraksi mdan melakukan massase uterus .

  d. Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir

  e. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang tanda tanda bahaya post partum seperti perdarahan demam , bau busuk dari vagina, lemas, pusing , penyulit dalam menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat f. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi

  g. Pendmpingan pada ibu selama kala IV

  h. Nutrisi dan dukungn emosional

  g. Tanda

  • – tanda persalinan

  Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa bahwa keadadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.

  2. Pollakisuria

  Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan epigastrium kendor. Fundus uteri lebih rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk kedalam atas pintu panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung kencing sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang disebut pollakisuria.

  3. False labor

  3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton hicks. His pendahuluan ini bersifat: a. Nyeri yang hanya terasa diperut bagian bawah

  b. Tidak teratur lamanya his pendek

  c. Lamanya his, tidak bertamabah kuat dengan majunya wkyu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang d. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix

  4. Perubahan cerviks Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix menunjukan bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun menjadi: lebih lembut, beberpa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan.

  Perubahan ini berbeda untuk masing-masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada primipara sebagian besar msih dalam keadaan tertutup.

  Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energy kira- kira 24-28 cm sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapayi suatu hari sebelum persalinan dengan energy penuh. Peningkatan energy ibu ini tampak dari aktifitas yang dilakukannya seperti membersihkan rumah,mengepel,mencuci perabot rumah, dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.

  6. Gastrointestinal upsets Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda tanda seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek penurunanhprmon terhadap system pencernaan. menurut Varney (2007,h;753) menyatakan bahwa tanda

  • – tanda akan terjadinya kelaiharan yaitu penonjolan pada rectum , penonjolan perineum dan kemajuan kepala janin yang dapat terlihat pada introitus vagina .

  h. Perubahan fisiologis selama persalinan (varney ,2007;h,686-687)

  1. Tekanan darah Meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik rata

  • – rata 15 (10-20) mmHg dan diastolik 5 – 10 mmHg .

  2. Nadi Frekuensi denyut nadi lebih diantara kontraksi sedikit lebih tinggi di banding periode selama menjelag perslinan .

  3. Suhu Pada saat persalinan peningkatan suhu tidak lebih dari 0,5 sampai 1 yang mencerminkan peningkatan metabolisme selama persalinan.

  4. Pernapasan Peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme yang terjadi

  5. Kontraksi Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45

  • – 90 detikdengan durasi rata
  • – rata 60 detik.pada persalian awal kontraksi hanya berlangsung 15 sampai 22 detik . (Varney,2007;h,675)

  3. Nifas

  a. Definisi Masa nifas (puerperium) yaitu dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketelah alat

  • – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira
  • – kira 6 minggu (sondakh, 2013,h:N-24)

  Masa pascapersalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu dan bayinya , bagi ibu yang mengalami persalinan untuk pertama kalinya , ibu menyadari terjadinya perubahan kehidupan yang sangat bermakna selama hidupnya . keadaan ini ditandai dengan perubahan emosional , perubahan fisik secara dramtis , hubungan keluarga dan aturan penyesuaian terhadap aturan yang baru . (Sarwono , 2010,h:357 )

  Masa nifas / masa pasca persalinan adalah dari plasenta lahir sampai dengan kurang lebih 6 minggu untuk proses pemulihan semua alat –alat reproduski . Frekuensi kunjungan masa nifas ,menurut Saefudin ,(2010,h;N-23

  • –N24 )

Table 2.1 kunjungan Nifas Kunjungan Waktu Tujuan

  1

  6

  a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

  • – 8 jam setelah mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan , persalinan rujuk jika perdarahan berlanjut

  b. Memberikan konseling pda ibu atau salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

  

c. Pemberian asi awal

  d. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

  e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.

  f. Jika petugas kesehatan menolong persalinan , ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untu 2 jam pertama setelah kelahiran , atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil

  2 6 hari setelah

  a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus persalinan berkontraksi , fundus dibawah umbilicus , tidak ada perdarahan abnormal , tidak ada bau

  

b. Menilai adanya tanda

  • – tanda demam , infeksi atau perdarahan abnormal

  c. Memastikan ibu mendapatkan cukup , makanan , cairan dan istirahat d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda

  • – tanda penyulit

  e. Memberikan asuhan pada ibu mengenai asuhan pada bayi , tali pusat , menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari . 2 minggu Sama seperti di atas ( 6 hari setelah persalinan )

  3 setelah persalinan

  4 6 minggu Menanyakan pada ibu tentang penyulit .

  • – penyulit yang ia atau setelah bayi alami persalinan Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ,2010
b. Diagnosis Masa nifas normal jika involusi uterus , pengeluaran lokhea , pengeluaran ASI dan perubahan system tubuh , termasuk keadaan psikologis normal .(Saifuddin,2010,h:N-24)

  c. Lochea dalam masa nifas Adalah cairan skret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. ( Mochtar, 2012, hal. 87 )

  • – 1. Lochea rubra ( cruenta ) : berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, sel
  • – sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pascapersalinan.

  2. Lochea sangunolenta : berwarna merah kuning, berisi darah dan lendir, hari ke 3

  • – 7 persalinan.

  3. Lochea serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7

  • – 14 pascapersalinan.

  4. Lochea alba : cairan putih, setelah 2 minggu,

  d. Penanganan masa nifas menurut Saefuddin (2010) yaitu :

  1. Kebersihan diri

  a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh

  b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dn air c. sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.

  d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengn sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminya e. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi sarankan pada ibu untuk menghindari menyentuh daerah kelaminnya .

  2. Istirahat

  a. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan b. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan

  • – kegiatan rumah tangga secara perlahan – lahan .

  c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam bebeapa hal yaitu menguang jumlah ASI yang diproduksi , memperlambat involusi uterus dan memperbanyak perdarahan , menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.

  3. Latihan

  a. Diskusikan pentingnya otot

  • – otot perut dan panggul kembali normal.

  b. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu seperti dengan seperti dengan tidur terlentang dengan lengan dismaping .

  c. Berdiri dengan tungkai dirapatkan

  4. Gizi a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari .

  b. Makan dengn diet berimbang untuk mendapatkan protein , mineral,dan vitamin yang cukup . c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari . pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari .

  5. Menyusui Asi mengandung semua bahan yang diperlukan bayi , mudah dicerna , member perlindungan terhadap infeksi , selalu segar, bersih dan siap untuk diminum .

  6. Perawatan payudara

  a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering , terutama putting susu b. Menggunakan BH yang menyokong payudara

  c. Apabila putting susu lecet oleskan olostruum asi yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selese menyusui .

  d. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4

  • – 6 jam

  e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI , lakukan :

  1. Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit .

  2. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju putting.

  3. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingg putting susu menjadi lunak

  4. Susukan bayi setiap 2

  • – 3 jam

  5. Letakan kain dingin pada payudara setelah menyusui .

  f. Senggama

  1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu, satu dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri .

  2. Banyak budaya , yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertent misalnya setelah 40 hari . atau 6 minggu setelah persalinan.

  g. Keluarga berencana .

  • – 1. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.

  2. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan haidnya lagi selama meneteki.

  3. Meskipun beberapa KB mengandung resiko penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman , terutama apabila ibu sudah haid . d. Perubahan Psikologis Masa Nifas

  1. Fase taking in ( ketergantungan ) : hal ini berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua setelah persalinan. Pada fase ini ibu masih merasa ketidaknyamanan seperti rasa mules, nyeri pada jahitan, pola istirahat kurang, kelelahan.

  2. Fase taking hold : berlangsung 3 sampai 10 hari setelah persalinan. Pada fase ini timbul rasa khawatir akan ketidakmampuannya merawat bayinnya.

  3. Fase letting go : fase dimana ibu sudah menerima perannya dan bertanggung jawab dan bisa menyesuaikan diri. Fase ini akan berlangsung 10 hari setelah persalinan.

  4. Bayi Baru Lahir

  a. Definisi Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37

  • – 42 minggu dengan berat lahir antara 2500
  • – 4000 gram . (sondakh ,2013,h:150)

  b. Adaptasi fisiologis BBl terhadap kehidupan diluar uterus menurut sondakh (2013) yaaitu

  1) Adaptasi pernapasan Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi selama waktu 30 detik sesudah kelahiran . pernapasan ini timbul sebagai akibat aktifitas normal system saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya . semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakan diafragma , serta otot

  • – otot pernapasan lainnya . tekanan rongga dada bayi pada saat melalui jalan lahirr pervaginam mengakibatkan paru
  • – paru kehilangan 1/3 dari cairan yang terdapat didalamnya , sehingg
  • – 100 ml . setelah bayi lahir , cairan yang hilang tersebut akan diganti diganti dengan udara . 2) Adaptasi kardiovaskuler

  Dengan berkembangnya paru

  • – paru , pada alveoli akan terjadi peningkatan tekanan oksigensebaliknya, tekanan karbondioksida akan mengalami penurunan . hal ini mengakibatkan penurunan resistensi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru
  • – paru dan duktus arteriosus tertutup setelah tali pusat dipotong . aliran darah dari plasenta terhenti dan voramen ovale tertutup .

  3) Adaptasi gastrointestinal Kadar gula drah tali pusat 65 mg/ 100 ml , akan menurun menjadi 50 mg / 100ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir. Energy tambahan yang diperlukan neonatus pada jam

  • – jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolismeasam lemak sehingga kadar gula akan mencapai 120 mg/ 100 ml . bila perubahan glukosa menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan metabolismeasam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus kemungkinan besar bayi mengalami hipoglikemia .

  4) Adaptasi ginjal Ginjal BBl menunjukan penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomelurus meneybabkan retensi cairan dan intoksikasi air . bayi baru lahir tidak mampu menginsentrasikan urine dengan baik , yang tercermin dalam berat jenis urine dan osmomalitas urine yang rendah . Bayi baru lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan , sering kali hanya 30 hingga 60 ml seharusnya tidak terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahiir . (Varney , 2007,h:888). 5) Termoregulasi

  Bayi baru lahir dapat kehilangan panas mellaui empat mekanisme yaitu konveksi , konduksi, radiasi , dan evaporasi . tempat kelahiran harus dipersiapkan dengan adekuat untuk meminimalkan kehilangan panas pada neonatus (Varney, 2007,h:881). 6) Adaptasi hati

  a) Selama periode neonatus , hati memproduksi hati memproduksi zat yang essensial untuk pembekuan darah b) Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi bersirkulasi , pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersmaan dengan sel