BAB I BAB II BAB II ENTOMOLOGI

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga. Istilah ini berasal dari dua perkataan latin -ent omon bermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan.

Sebagai bagian dari komunitas ekosistem bumi, serangga telah menjadi penentu keberadaan dan perkembangan ekosistem di muka bumi. Interaksi antara serangga dengan manusia sudah berlansung sejak manusia ada dan hidup di dunia. Serangga mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Begitu juga kerugian yang besar akibat gangguan kesehatan hewan dan manusia yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan dan disebarkan oleh serangga. Trilyunan rupiah dana digunakan untuk biaya pengendalian hama tanaman, hama pascapanen,hama permukiman serta penyakit pada tanaman, hewan dan manusia yang ditularkanoleh serangga. Manusia sering memandang serangga secara antroposentris, yaitu sebagai kelompok organanisme yang lebih banyak mendatangkan kerugian daripada keuntungan bagi kehidupan manusia. Dengan belajar Entomogi kita bisa menempatkan serangga secara proporsional dalam kehidupan, sehingga tidak memandang serangga sebagai hewan yang selalu merugikan.

Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai Entomologi kesehatan akan di bahas pada bab Tinjauan Pustaka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini yakni:

1. Bagaimana definisi entomologi? 2. Bagaimana klasifikasi serangga?

3. Bagaimana serangga sebagai vektor penyakit? 4. Bagaimana penyakit yang disebabkan oleh serangga!


(2)

5. Bagaimana cara pengendalian vektor? 6. Bagaimana insektisida?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui:

1. Bagaimana definisi entomologi. 2. Bagaimana klasifikasi serangga.

3. Bagaimana serangga sebagai vektor penyakit.

4. Bagaimana penyakit yang disebabkan oleh serangga. 5. Bagaiman cara pengendalian vektor.

6. Insektisida. D. Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat sebagai acuan atau referensi dan memudahkan dalam mempelajari entomologi hewan, karena makalah ini menjelaskan tentang klasifikasi entomologi.


(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Entomologi

Secara terbatas Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga. Akan tetapi, arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari artropoda (hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda).

Istilah ini berasal dari dua perkataan Latin – entomon bermakna serangga dan logos bermakna ilmu pengetahuan. Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh arthropoda.

2. Klasifikasi Serangga

Klasifikasi serangga bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi atau mengenali jenis jenis serangga yang ada dilapanagan.

Dunia binatang ( animal kingdom ) terbagi menjadi beberapa golongan besar yang masing-masing disebut filum. Dari masing-masing filum tersebut dapat dibedakan lagi manjadi golongan-golongan yang lebih kecil yang disebut kelas. Dari kelas ini kemudian digolongkan lagi menjadi ordo (bangsa) kemudian famili (suku), genus (marga) dan spesies (jenis). Beberapa filum yang anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (nematode), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang belakang) dan arthropoda ( serangga )

Arthropoda adalah hewan yang mempunyai kaki bersendi-sendi (beruas-ruas). Hewan ini banyak ditemukan di darat, air tawar, dan laut, serta di dalam tanah. Hewan ini juga merupakan hewan yang paling


(4)

banyak jenis atau macam spesiesnya, lebih kurang 75% dari jumlah keseluruhan spesies hewan di dunia yang telah diketahui .

Dalam buku “ microbiology for the health Sciences “, burton mengemukakan bahwa ada banyak perbedaan kelas arthropoda, tetapi hanya ada tiga yang dipelajari diparasitologi yakni : serangga( Kelas Insekta ), Arachnida ( kealas Arachnida ) dan Krustacea ( kelas Krustacea). Anthropoda kelas insekta sebagai parasit dibagi berdasarkan :

a. Habitat pada manusia

1. Endoparasit : hidup/mengembara dalam jaringan tubuh. Contoh : Larva lalat penyebab miasis, Pinjal penyebab tungiasis

2. Ektoparasit : hidup pada permukaan tubuh hospes. Contoh : Tungau, Tuma, Pinjal, Nyamuk

b. Lamanya hidup dalam hospes

1. Parasit permanen : seluruh/sebagian besar hidupnya ada pada satu hospes. Contoh : Tungau kudis, tuma pada manusia, pinjal dan sengkenit keras pada binatang

2. Parasit periodik : berpindah-pindah dari satu spesies ke hospes lain dalam daur hidupnya. Contoh : Nyamuk, Sangkenit lunak

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:

1. Kelas Crustacea (golongan udang).

Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasa-bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yang keras Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:

a. Entomostraca (udang tingkat rendah)

Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: 1) Branchiopoda


(5)

3) Copepoda 4) Cirripedia

a. Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu: 1) Isopoda

2) Stomatopoda 3) Decapoda

2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).

Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat

Klasifikasi Arachnida dibagi dalam 3 ordo, yaitu: a). Scorpionida

contohnya: Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.

b). Arachnoidea

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

– Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) – Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

– Laba-laba penjerat (di Malaysia) – Laba-laba pemburu (di Meksiko) – Laba-laba srigala

– Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa – Tarantula (Rhechostica hentz)


(6)

3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung .

Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)

Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:

a). Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

b). Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

4. Kelas Insecta (serangga)

Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.

Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga).

Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu:


(7)

Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

2). Orthoptera 3). Odonata 4). Hemiptera 5). Homoptera b). Holometabola

Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:

1). Neuroptera 2). Lepidoptera 3). Diptera 4). Coleoptera 5). Siphonoptera 6). Hymenoptera


(8)

Tjokronegoro, Arjatmo dan Utama, Hendra. 1998. Parasitologi Kedokteran. JAKARTA : FKUI.

Iskandar Adang dkk. 1985. Pemberantasan serangga dan Binatang pengganggu. JAKARTA: APK-TS.

, 2008, Entomologi. http://id.wikipedia. Org/ wiki/Entomologi. Diambil pada tanggal desember 2012.

BAB III

PENUTUP


(9)

3.1 Kesimpulan

Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh arthropoda.

Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu kedokteran serangga dapat dibagi dalam golongan :

1.Yang menularkan penyakit ( vector dan hospes perantara ) 2.Yang menyebabkan penyakit ( parasit )

3.Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan 4.Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan.

5.Yang menimbulkan entomofobia ( perasaan takut terhadap serangga, rasa takut disebabkan oleh bentuknya atau karena gerakannya )

3.2 Saran

Penulis menyarankan, agar bagi seorang perawat harus mengetahuI dan memahami tentang entomologi kesehatan.

Makalah ini juga dapat digunakan sebagai tambahan bahan bacaan. Penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.


(1)

banyak jenis atau macam spesiesnya, lebih kurang 75% dari jumlah keseluruhan spesies hewan di dunia yang telah diketahui .

Dalam buku “ microbiology for the health Sciences “, burton mengemukakan bahwa ada banyak perbedaan kelas arthropoda, tetapi hanya ada tiga yang dipelajari diparasitologi yakni : serangga( Kelas Insekta ), Arachnida ( kealas Arachnida ) dan Krustacea ( kelas Krustacea). Anthropoda kelas insekta sebagai parasit dibagi berdasarkan :

a. Habitat pada manusia

1. Endoparasit : hidup/mengembara dalam jaringan tubuh. Contoh : Larva lalat penyebab miasis, Pinjal penyebab tungiasis

2. Ektoparasit : hidup pada permukaan tubuh hospes. Contoh : Tungau, Tuma, Pinjal, Nyamuk

b. Lamanya hidup dalam hospes

1. Parasit permanen : seluruh/sebagian besar hidupnya ada pada satu hospes. Contoh : Tungau kudis, tuma pada manusia, pinjal dan sengkenit keras pada binatang

2. Parasit periodik : berpindah-pindah dari satu spesies ke hospes lain dalam daur hidupnya. Contoh : Nyamuk, Sangkenit lunak

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:

1. Kelas Crustacea (golongan udang).

Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Kata Crustacea berasal dari bahasa-bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yang keras Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:

a. Entomostraca (udang tingkat rendah)

Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu: 1) Branchiopoda


(2)

3) Copepoda 4) Cirripedia

a. Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu: 1) Isopoda

2) Stomatopoda 3) Decapoda

2. Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).

Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat

Klasifikasi Arachnida dibagi dalam 3 ordo, yaitu: a). Scorpionida

contohnya: Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp), Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.

b). Arachnoidea

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

– Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) – Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

– Laba-laba penjerat (di Malaysia) – Laba-laba pemburu (di Meksiko) – Laba-laba srigala

– Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa – Tarantula (Rhechostica hentz)


(3)

3. Kelas Myriapoda (golongan luwing).

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung .

Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)

Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:

a). Kelas Chilopoda

Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

b). Kelas Diplopoda

Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis) 4. Kelas Insecta (serangga)

Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.

Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga).

Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu:


(4)

Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

2). Orthoptera 3). Odonata 4). Hemiptera 5). Homoptera b). Holometabola

Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.

Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:

1). Neuroptera 2). Lepidoptera 3). Diptera 4). Coleoptera 5). Siphonoptera 6). Hymenoptera


(5)

Tjokronegoro, Arjatmo dan Utama, Hendra. 1998. Parasitologi Kedokteran. JAKARTA : FKUI.

Iskandar Adang dkk. 1985. Pemberantasan serangga dan Binatang pengganggu. JAKARTA: APK-TS.

, 2008, Entomologi. http://id.wikipedia. Org/ wiki/Entomologi. Diambil pada tanggal desember 2012.

BAB III

PENUTUP


(6)

3.1 Kesimpulan

Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang vector, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh arthropoda.

Menurut ukuran besarnya peran dalam ilmu kedokteran serangga dapat dibagi dalam golongan :

1.Yang menularkan penyakit ( vector dan hospes perantara ) 2.Yang menyebabkan penyakit ( parasit )

3.Yang menimbulkan kelainan karena toksin yang dikeluarkan 4.Yang menyebabkan alergi pada orang yang rentan.

5.Yang menimbulkan entomofobia ( perasaan takut terhadap serangga, rasa takut disebabkan oleh bentuknya atau karena gerakannya )

3.2 Saran

Penulis menyarankan, agar bagi seorang perawat harus mengetahuI dan memahami tentang entomologi kesehatan.

Makalah ini juga dapat digunakan sebagai tambahan bahan bacaan. Penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.