BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Nur Aini Wihardi BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu ibu

  selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan,kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yag rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetrik yang rendah pula (Dinas Kesehatan Jawa Tengah ; 2014)

  Angka Kematian Bayi menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila Angka Kematian Bayi di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah (Dinas Kesehatan Jawa Tengah;2014)

  AKI di dunia pada tahun 2010 menurut WHO adalah 287 per 100.000 kelahiran hidup, di Negara maju 9 per 100.000 kelahiran hidup an di negara berkembang 600 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian maternal di Asia Tenggara menyumbang hampir 1/3 jumlah kematian maternal yang terjadi secara global. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai AKI yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indonsia 359 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini meningkat dibandingkan SDKi tahun 2007 yang besarnya 228 kematian dan masih merupakan yang tertinggi di Asia (Kementrian Kesehatan RI,2015).

  Hal tersebut mempengaruhi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah, yaitu AKI Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota sebesar 126,54 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013 sebesar 118,62 per kelahiran hidup. Sedangkan AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 10,41 per 1000 kelahiran hidup, megalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 10 per 1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2014), Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas juga masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya yaitu pada tahun 2014 sebesar 114,73 per 100.000 kelahiran hidup.kelahiran hidup, (Dinas Kesehatan Banyumas,2016).

  Di Puskesmas 2 Kembaran pada tahun 2016 terdapat data sebanyak 743 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan, jumlah K1 Sebanyak 750 (100,9%) K4 659 (88,7%), ibu yang melakukan persalinan di puskesmas 2 kembaran sebanyak 706 (94,6%), kemudian yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sebanyak 666 (94,3%), serta ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 668 (94,62%), (Dinas Kesehatan Banyumas,2016).

  Tingginya AKI dan AKB dapat diminimalisir melalui pelayanan dan asuhan keidanan komprehensif secara optimal. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi stratergis untuk berperan dalam upaya pencepatan penurunan AKI dan AKB, untuk itu bidan harus memiliki kualifikasi yang diberikan oleh filsofi asuhan kebidanan yan menekankan asuhannya terhadap perempuan, salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (

  continuity of care) dalam pendidikan klinik, Untuk itu bidan

  diharuskan mengetahui tentang asuhan kebidanan komprehensif yaitu suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencangkup empat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan Kehamilan

  Antenatal Care, Asuhan Kebidanan Persalinan Intranatal Care,

  Asuhan Kebidanan Masa Nifas

  Postnatal Care, dan Asuhan Kebidanan Bayi

  Baru Lahir Neonatal Care (Varney, 2007).

  Berdasarkan Latar Belakang diatas, Maka penulis ingin melakukan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif meliputi Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, dan Masa Antara (KB), dan penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir dan Perencanaan Keluarga Berencana (KB)”. Penulis sangat berharap dengan dilakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif, penulis dapat mendeteksi komplikasi dan penyulit pada Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir sehingga penulis dapat berperan dalam mengenali kebutuhan terhadap tindakan segera sebagai langkah penyelamatan ibu dan bayinya di Wilayah kerja Puskesmas

  2 Kembaran.

B. TUJUAN

  1. Tujuan Umum Untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perencanaan keluarga berencana (KB) menggunakan pendekatan 7 langkah Varney dan sesuai standar asuhan kebidanan serta pendokumentasian SOAPIE.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mampu memberikan asuhan kehamilan pada Ny.S dari pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, merencanakan tindakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan SOAPIE.

  b. Mampu memberikan asuhan persalinan pada Ny.S dari pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, merencanakan tindakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan SOAPIE.

  c. Mampu memberikan asuhan masa nifas pada Ny.S dari pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, merencanakan tindakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan SOAPIE.

  d. Mampu memberikan asuhan bayi baru lahir pada Ny. S dari pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, merencanakan tindakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan SOAPIE.

  e. Mampu memberikan asuhan perencanaan keluarga berencana pada Ny. S dari pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnosa, merencanakan tindakan, mengevaluasi dan mendokumentasikan SOAPIE.

C. PEMBATASAN KASUS

  1. Sasaran Sasaran pengambilan kasus ini pada Ny.S mulai dari trimester II, persalinan, bayi baru lahir, sampai perencanaan keluarga berencana.

  2. Tempat Pengambilan kasus ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas 2 Kembaran Kabupaten Banyumas.

  3. Waktu a. Penyusunan proposal ini dimulai dari bulan Januari 2017.

  b. Pengambilan kasus dlaksanakan pada bulan Januari 2017.

  c. Penyusunan Laporan Akhir dimulai dari bulan Januari sampai bulan Agustus 2017.

  D. . PENGUMPULAN DATA

  1. Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya. Ada beberapa cara pengumpulan data primer yaitu: a. Wawancara

  Wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dan bertatap muka untuk memperoleh suatu data atau keterangan (Nazir,2011;h.193).

  b. Observasi Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden peneliti untuk mencari perubahan atau hal

  • – hal yang akan diteliti, dalam metode observasi ini instrumen yang dapat digunakan, antara lain lembar observasi, panduan pengamatan (observasi) atau lembar checklis.(Hidayat, 2014; h.99).

  c. Pemeriksaan fisik Menurut Ambarwati dan sunarsih (2011; h.119) pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpul data untuk mengetahui keadaan fisik dan kesehatan. Jenis

  • – jenis pemeriksaan fisik yaitu: 1) Inspeksi Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien.

  2) Palpasi Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari / tangan. 3) Perkusi

  Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran atau gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa.

  4) Auskultasi Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh. d. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan ultrasonografi merupakan metode untuk diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengetahui fungsi suatu organ dilihat dari gambaran dan gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh organ. (Prawirohardjo,2010;h.24)

  2. Pengumpulan Data Sekunder

  a. Studi Pustaka Penulis menggunakan buku dan jurnal yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.

  b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengambil data yang berasal dari dokumen asli seperti Buku KIA,

  Partograf, Register Pasien, Register Puskesmas dan Rekam Medik (Alimul,A 2011; h.88)

E. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, pembatasan kasus, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  a. Tinjauan Teori Tinjauan teori ini berkaitan tentang materi kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB. b. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menjelaskan tentang asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan metode SOAPIE.

  c. Landasan Kewenangan Bidan Menjelaskan tentang bagian-bagian yang terdapat pada landasan kewenangan bidan.

  BAB III TINJAUAN KASUS Bab ini menguraikan tentang pengkajian ibu mulai dari kehamilan trimester II-III, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB. Dengan menggunakan metode 7 langkah varney mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta mendokumentasikan asuhan kebidanan menggunakan metode SOAPIE.

  BAB IV PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang permasalahan yang telah dihadapi dalam melakukan asuhan dan menetukan apakah ada kesenjangan antara teori dan praktek.

  BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang terdapat setelah melakukan asuhan kepada ibu saat kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan perencanaan keluarga berencana (KB)

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN