EVALUASI PENERAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Studi Kasus SMA Negeri dan SMA Swasta Kota Yogyakarta

  EVALUASI PENERAPAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Studi Kasus SMA Negeri dan SMA Swasta Kota Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: KIKI SUGIYANTI 051324012

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, skripsi ini kupersembahkan kepada:

  

♥ Kedua Orang Tuaku, Bapak Emanuel Sumarna dan Ibu Barbara Goreti

  Adikku, F.X Bayu Pramana, Veronika Esti Alvionita

  ♥

  My L o V e , Aloysius Herry Istanto

  ♥ ♥ Simbah Putri, Rosaliah Maria

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Kiki Sugiyanti Nim : 051324012 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  EVALUASI PENERAPAN STANDAR PROSES Studi Kasus SMA N dan SMA Swasta Kota Yogyakarta

  Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Unversitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pertanyaan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, tanggal ujian Yang menyatakan,

  Kiki Sugiyanti

  ABSTRAK

  

EVALUASI PENERAPAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Studi Kasus SMA Negeri dan SMA Swasta

Kota Yoyakarta

  Kiki Sugiyanti Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2010

  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan perencanaan proses pembelajaran, mengevaluasi pelaksanaan proses pembelajaran, mengevaluasi penilaian hasil pembelajaran, mengevaluasi pengawasan proses pembelajaran.

  Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah evaluatif, dengan subjek penelitian adalah guru. Teknik pengambilan sample adalah simple random sampling, dengan mengambil sample sebanyak 11 sekolah dengan 275 guru. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data mengunakan tabulasi dan Penilaian acuan patokan 1(PAP1), penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan:

  1. Dalam perencanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menegah Atas Swasta Kota Yogyakarta terdapat 3 sekolah sangat sesuai dengan standar proses, terdapat 5 sekolah sesuai dengan standar proses, dan 3 sekolah cukup sesuai dengan standar proses.

  2. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menegah Atas Swasta Kota Yogyakarta terdapat 2 sekolah sangat sesuai dengan standar proses, terdapat 7 sekolah sesuai dengan standar proses, dan 2 sekolah cukup sesuai dengan standar proses.

  3. Dalam penilaian hasil pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menegah Atas Swasta Kota Yogyakarta terdapat 9 sekolah sangat sesuai dengan standar proses, dan 2 sekolah sesuai dengan standar proses.

  4. Dalam pengawasan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menegah Atas Swasta Kota Yogyakarta terdapat 5 sekolah sangat sesuai dengan standar proses, terdapat 4 sekolah sesuai dengan standar proses, dan 2 sekolah cukup sesuai dengan standar proses.

  ABSTRACT AN EVALUATION ON THE IMPLEMENTATION OF THE LEARNING PROCESS STANDARD A Case Study On Public And Private Senior High Schools

  In Yogyakarta Kiki Sugiyanti

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2010 The purpose of the research is to evaluate the implementation of the learning process plan, the operation of the learning process, the assessment of the learning result, and the supervision over the learning process.

  It is an evaluative research carried out in public and private Senior High Schools in Yogyakarta. The sample taking technique was a simple random sampling, with eleven schools as the samples which cover 275 teachers as research subjects. The data gathering was questionnaire whereas the data analysis was descriptive done by using the Tabulating technique.

  The results show that:

  1. In learning process plan, among the public and private senior High Schools, there were 3 schools with highly accurate standard process, 5 schools with accurate standard process, and 3 schools with adequate accurate standard process.

  2. In learning process, among the public and private senior High Schools, there were 2 schools with highly accurate standard process, 7 schools with accurate standard Process, and 2 other schools with adequate accurate standard process.

  3. In learning result, among the public and private senior High Schools, there were 9 schools with highly accurate standard process, and two other schools included in accurate standard process.

  4. In learning result, among the public and private senior High Schools, there were 5 schools with highly accurate, 4 schools with accurate standard process, and 2 other schools of adequate accuracy of standard process.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas berkat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul ”Evaluasi Penerapan Standar Proses Pembelajaran Studi Kasus SMA Negeri dan Swasta Kota Yogyakarta” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar membimbing, memberi saran dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. P. A. Rubiyanto, selaku dosen pembimbing II yang memberi saran dan bantuan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

  6. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku dosen penguji skripsi.

  7. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., Ibu Dra. C. Wigati R.A, M.Si, Ibu Kurnia Martikasari, S.Pd. Segenap dosen PE dan PAK terima kasih atas bantuannya.

  8. Mba Titin, petugas sekretariat PE yang telah memberikan pelayanan dan bantuan selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi.

  9. Staf perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan pelayanan dan bantuan kepada penulis sehingga mendapatkan referensi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi.

  10. Staf humas SMA Negeri dan SMA Swasta Kota Yogyakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.

  11. Guru, SMA Negeri dan SMA Swasta Kota Yogyakarta yang telah bersedia memberikan data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.

  12. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak E. Sumarna dan Ibu Barbara Goreti, Terima Kasih atas doa, dukungan, bantuan, biaya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan.

  13. Adik-adikku (F. X. Bayu Pramana dan Veronika Esti Alvionita) Terima Kasih atas doa yang telah diberikan.

  14. My L V e (Aloysius Herry Istanto) Terima Kasih atas bantuan, dukungan,

  o semangat, doa dan semua yang telah diberikan.

  15. Simbah Putri (Rosaliah Maria) Terima Kasih atas doa yang telah diberikan.

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vi ABTRAK.............................................................................................. vii ABTRACT............................................................................................ viii KATA PENGANTAR.......................................................................... ix DAFTAR ISI......................................................................................... xii DAFTAR TABEL................................................................................. xiv

  Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang......................................................................... 1 B. Batasan Masalah......................................................................

  6 C. Rumusan Masalah.................................................................... 6

  D. Tujuan Penelitian..................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian..................................................................

  7 Bab II Tinjauan Pustaka

  A. Standar Nasional Pendidikan................................................... 8

  B. Standar Proses ......................................................................... 10

  Bab III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian........................................................................

  28 B. Tempat dan waktu Penelitian................................................... 28

  C. Subjek dan Objek Penelitian…................................................ 29

  D. Intrumen Penelitian.................................................................. 30 E. Teknik Pengumpulan data.......................................................

  30 F. Jenis Data.................................................................................

  31

  G. Kisi-kisi Kuesioner..................................................................

  33 Bab IV Gambaran Umum A. Gambaran Umum Kota Yogyakarta........................................

  39 B. Sejarah Kota Yogyakarta.........................................................

  40 Bab V Analisis dan Pembehasan

  A. Analisis Data............................................................................ 44

  B. Pembahasan ............................................................................. 56

  Bab VI Kesimpulan, Keterbatasan penelitian, Saran A. Kesimpulan............................................................................. 66 B. Keterbatasan Penelitian..........................................................

  67 C. Saran .......................................................................................

  67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel I.1 Struktur Standar Proses......................................................... 13 Tabel III. 1 Penilaian Acuan Patokan (PAP I)...................................... 33 Tabel III. 2 Kisi-kisi Perencanaan Proses Pembelajaran..................... 34 Tabel III. 3 Kisi-kisi Pelaksanaan Proses Pembelajaran...................... 35 Tabel III. 4 Kisi-kisi Penilaian Hasil Pembelajaran............................ 37 Tabel III. 5 Kisi-kisi Pengawasab Proses Pembelajaran...................... 37 Tabel V. 1 Perencanaan Proses Pembelajaran...................................... 44 Tabel V. 2 PAP 1 Perencanaan Proses Pembelajaran........................... 46 Tabel V. 3 Pelaksanaan Proses Pembelajaran....................................... 47 Tabel V. 4 PAP 1 Pelaksanaan Proses Pembelajaran .......................... 49 Tabel V. 5 Penilaian Hasil Pembelajaran.............................................

  50 Tabel V. 6 PAP 1 Penilaian Hasil Pembelajaran ................................. 52 Tabel V. 7 Pengawasan Proses Pembelajaran....................................... 53 Tabel V. 8 PAP 1 Pengawasan Proses Pembelajaran........................... 55

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi membawa perubahan amat mendasar diberbagai belahan dunia, ini terkait dalam budaya, peradaban manusia serta pendidikan. Globalisasi masuk dalam wacana pendidikan serta menjadi perhatian diskusi

  dalam dunia pendidikan (Anita Lie, 2004:214). Globalisasi membawa berbagai dampak besar bagi dunia pendidikan Indonesia (misal perbaikan terus menerus pada sistem pendidikan) serta mengarah pada tujuan pendidikan selanjutnya. Globalisasi membawa pemerintah Indonesia dalam memajukan Indonesia melalui peningkatan mutu pendidikan serta memperjelas arah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yaitu melalui peningkatan mutu pendidikan ini untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang datang sehingga diharapkan mampu bersaing dengan Negara-negara lain. Upaya pemerintah dalam memajukan Indonesia yaitu dengan membuat rencana-rencana dalam pendidikan. Upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan diawali dengan membuat rencana strategis pendidikan nasional tahun 2005-2009, menuju pembangunan pendidikan nasional jangka panjang 2025 (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:2).

  Rencana strategis departemen pendidikan nasional memuat Pendahuluan, dasarkebijakan pembangunan pendidikan nasional, kebijakan pokok pembangunan pendidikan nasional, rencana pembangunan pendidikan menengah, strategi pembiayaan, sistem pemantauan dan evaluasi (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:2-78). Renstra depdiknas membutuhkan waktu yang panjang serta membutuhkan dukungan dari semua pihak, untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Renstra merupakan awal membangun pendidikan nasional dan berjangka panjang karena departemen pendidikan nasional membagi renstra menjadi 4 periode. Periode pertama 2005-2010 diarahkan dalam rangka peningkataan kapasitas dan modernisasi, Periode kedua 2010-2015 penguatan pelayanan pendidikan, Periode ketiga 2015-2020 penguatan daya saing ditingkat regional dan periode keempat 2020-2025 penguatan daya saing pada tingkat internasional (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:36-38). Pihak yang mendukung untuk tercapainya cita-cita bangsa dimulai dari pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten atau kota, satuan pendidikan, serta masyarakat Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional, 2005:2). Satuan pendidikan misalnya guru sebagai tonggak pertama lapangan dalam menjalankan rencana pemerintah, difungsikan untuk mendidik para siswanya menjadi manusia yang utuh serta mempunyai keterampilan. Guru diharapkan mampu memujudkan rencana pemerintah yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

  Langkah pemerintah selanjutnya dalam meningkatkan mutu pendidikan yakni dengan terus-menerus memperbaiki sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional yaitu keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional (UU Sistem Pendidikan Nasional 2003:4). Sistem pendidikan nasional depdiknas dibagi menjadi beberapa jalur pendidikan yang pertama jalur pendidikan formal, jalur pendidikan non formal dan jalur pendidikan informal serta jalur pendidikan ini menjalankan rencana pemerintah serta mempunyai tujuan yang sama yakni mencerdaskan kehidupan bangsa (UU Sistem Pendidikan Nasional 2003:5). Jalur pendidikan ini diharapkan mampu bekerjasama dengan baik, mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pemerintah pusat juga melakukan perbaikan melalui kurikulum pendidikan. Awalnya kurikulum 1947, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2002-2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Setiap kurikulum ini mempunyai perbedaan penekanan pokok dari tujuan pendidikan (Y. Harsoyo, 2006:10-16). Perubahan kurikulum ini merupakan bukti dari pembangunan pendidikan yang terus menerus mengarah pada perbaikan

  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan ditetapkannya peraturan pemerintah tentang standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanan sistem pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh penyelenggara dan atau satuan pendidikan, yang berlaku diseluruh wilayah hukum negara kesatuan RI (Peraturan Pemerintah, 2005:1). Fungsi dari standar nasional yaitu sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu serta adanya dukungan dari guru sebagai pihak yang paling penting

  (Peraturan Pemerintah, 2005:4). Dalam kegiatan belajar-mengajar yang akan dilaksanakan hendaknya guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sehingga hal ini agar adanya persiapan dalam pembelajaran. Zaman yang ditandai dengan kemajuan IPTEK menuntut guru bersikap sebagai seorang intelek artinya terus mau berkembang dan belajar seumur hidup, tidak mau puas dengan apa yang dimengerti serta kreatif dan terbuka terhadap segala perubahan dan kemajuan yang ada untuk memajukan siswa. Guru dalam mengembangkan anak didik diperlukan pengahayatan dan mencintai anak didiknya. Penghanyatan guru dalam bidangnya akan membentuk anak didiknya menjadi manusia yang lebih baik dan utuh. Guru merupakan tonggak utama dalam menentukan keberhasilan suatu bangsa, oleh sebab itu pemerintah berupaya meningkatkan kehidupan bangsa melalui guru sebagai tenaga pendidik.

  Pemerintah meningkatkan mutu pendidikan Indonesia melalui guru. Usaha pemerintah dapat dilihat dari pembuatan rencana-rencana dalam kegiatan belajar mengajar disekolah yang disesuaikan dengan renstra, sistem pendidikan, standar nasional pendidikan, kebutuhan pendidikan serta selanjutnya yang lebih inti yaitu pembelajaran disekolah sesuai dengan standar proses.

  Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran agar pembelajaran dapat dilakukan secara efektif dan efesien (Peraturan Mentri, 2007:7). Standar proses yang dibuat pemerintah digunakan sebagai landasan dalam pembelajaran disekolah. Guru sebagai tenaga utama dalam pendidikan diharuskan berlandaskan standar proses dalam kegiatan pembelajaran misalnya guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan ini agar kegiatan pembelajaran dilakukan secara sistematis dan terencana dan terarah sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas dapat mengembangkan peserta didik. Standar proses yang dibuat oleh pemerintah harus dilaksanakan oleh guru, dan hasil pembelajaran dinilai serta pembelajaran diawasi oleh pengawas agar sesuai dengan standar proses. Standar proses dalam kegiatan pembelajaran misalnya mencakup silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)

  Mengamati kenyataan yang terjadi disekolah, guru belum maksimal menerapkan standar proses misalnya dalam pembuatan silabus, RPP. Belum maksimalnya guru dalam membuat RPP terlihat adanya guru yang kurang mengembangkan RPP sehingga dalam belajar mengajar di kelas guru kurang kreatif dan inovatif. Silabus dan RPP yang dibuat dari tahun ke tahun pun sama (Kompas, 27 Mei 2008).

  Maka sesuai dengan standar proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru harus mengacu pada standar proses agar pembelajaran serta hasil yang diinginkan terwujud. Pemerintah mempunyai harapan besar dalam terlaksananya standar proses disekolah. Oleh sebab itu penulis mengavaluasi apakah standar proses yang dilaksanakan disekolah sudah sesuai dengan harapan pemerintah atau belum.

  Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan peneliti mengambil judul ”Evaluasi penerapan standar proses pembelajaran studi kasus sekolah menengah atas negeri dan swasta Kota Yogyakarta”.

  B. Batasan Masalah

  Penulis akan mengevaluasi penerapan standar yang meliputi proses perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta pada berbagai guru bidang studi.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah perencanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta sesuai dengan standar proses?

  2. Apakah pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta sesuai dengan standar proses?

  3. Apakah penilaian hasil pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta sesuai dengan standar proses?

  4. Apakah pengawasan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta sesuai dengan standar proses?

  D. Tujuan penelitian

  1. Mengetahui perencanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta

  2. Mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta

  3. Mengetahui penilaian hasil pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta

  4. Mengetahui pengawasan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikan Sekolah

  Menengah Atas Negeri dan Sekolah Menengah Atas Swasta Kota Yogyakarta melalui peningkatan proses pembelajaran.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat menambah daftar referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi mahasiswa.

  3. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan penulis tentang standar nasional pendidikan yang meliputi tentang standar proses dan penerapan standar proses.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Standar Nasional Pendidikan Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, tentang

  standar nasional menurut ketentuan umum yaitu, standar nasional adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah ini dibuat karena pemerintah merasa pendidikan Indonesia saat ini kurang mampu manjawab tantangan zaman yang berkembang pesat. Sehingga berdampak kurang mampu pendidikan membawa bangsa Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain. Maka Standar nasional ini merupakan langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperbaiki pendidikan Indonesia.

  Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat. Standar nasional sebagai penjamin mutu yaitu guru dalam proses belajar mengajar di kelas berpedoman dengan standar nasional. Standar nasional pendidikan meliputi: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar ketenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

  Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Fungsi sebagai pedoman perencanaan disini dimaksudkan pedoman perencanaan dalam proses pembelajaran misalnya mengunakan standar isi. Fungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan yaitu perencanaan yang telah dibuat harus dilaksanakan dan sesuai dengan perencaan dalam pembelajaraan misalnya menggunakan standar proses. Fungsi sebagai pengawasan pengajaran yaitu perencanaan yang telah dilaksanakan oleh guru diperlukan pengawasan dari pihak pengawas misalnya mengunakan standar proses. Hal ini dikarenakan agar pelaksanaan yang telah dilakukan oleh guru sesuai dengan harapan pemerintah. Maka perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang dilaksanakan harus sesuai dengan standar nasional yang digunakan sebagai pedoman.

  Standar nasional merupakan langkah yang harus mendapat dukungan dan perhatian dari berbagai pihak misalnya komite sekolah, guru dll. Hal ini dikarenakan setelah ditetapkannya standar nasional sebagai pedoman, pemerintah membuat peraturan mengenai standar proses. Standar proses ini merupakan tindak lanjut dari standar nasional sebagai wujud cita-cita memajukan pendidikan oleh pemerintah Indonesia.

B. Standar Proses Pendidikan

  Standar proses merupakan hal yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam dunia pendidikan, karena standar proses untuk pembaharuan sistem pendidikan nasional. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 Tahun 2007.

  Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan RI. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

  Standar proses pendidikan mempunyai visi, misi. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memperdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Terkait dengan visi tersebut telah ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu dipersiapkan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efesien.

  Fungsi standar proses pendidikan secara umum sebagai standar minimal yang harus dilakukan memiliki fungsi sebagai pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan proses pembelajaran, ada 4 fungsi standar proses.

  1. Fungsi standar proses dalam rangka mencapai standar kompetensi yang harus dicapai. Proses pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yakni, kompetensi yang harus dicapai dalam ikhtiar pendidikan.

  2. Fungsi standar proses bagi guru sebagai pedoman dalam membuat perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu maupun program pembelajaran harian, dan sebagai pedoman untuk implementasi/menguraikan program dalam kegiatan nyata di lapangan.

  3. Fungsi standar proses bagi kepala sekolah sebagai alat pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya, sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah khususnya dalam menentukan dan mengusahakan ketersediaan berbagai keperluan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan.

  4. Fungsi standar proses bagi para pengawas (supervisor) sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.

  Misi pendidikan nasional yaitu:

  1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

  2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar

  3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

  4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.

  5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

  Standar proses merupakan cita-cita pemerintah dalam memajukan bangsa Indonesia melalui pendidikan. Cita-cita ini harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar tujuan dari standar peroses terwujud. Pihak-pihak yang harus mendukung terlaksananya standar proses yaitu terlihat dalam struktur bagan.

Tabel 1.1 Struktur Standar Proses

  Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan)

  Pemerintah Propinsi Pemerintah

  Kabupaten/Kota Kepala sekolah

  Guru C.

   Perencanaan Proses Pembelajaran

  Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses, yang mengenai perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Jadi landasan perencanaan proses pembelajaran yaitu:

  1. Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan standar isi dan standar Kompetensi Lulusan.

  Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok. Supervisi dinas kabupaten/kota bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dinas provinsi bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) setara Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara Sekolah menengah Pertama, Madrasah Aliyah (MA) setara Sekolah Menengah Atas, dan Madrasah Aliyah kejuruan (MAK) setara Sekolah Menengah Kejuruan).

  2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

  Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP)

  a. Identitas mata pelajaran Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan,kelas, semester, program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

  b. Standar kompetensi Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

  c. Kompetensi dasar Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

  d. Indikator pencapaian kompetensi Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

  e. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

  f. Materi ajar Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

  g. Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian kompetensi dasar (KD) dan beban belajar.

  h. Metode pembelajaran Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ- asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. i. Kegiatan pembelajaran 1) Pendahuluan

  Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

  2) Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 3) Penutup

  Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. j. Penilaian hasil belajar

  Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian. k. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan

  .

  indikator pencapaian kompetensi

  3. Prinsip penyusunan RPP Memperhatikan perbedaan individu perserta didik: RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, emosi, gaya belajar latar belakang budaya, norma, nilai, atau lingkungan peserta didik a. Mendorong partisipasi aktif peserta didik: proses pembelajaran dirancang dengan mendorong motivasi, minat, kretifitas, insisiatif, inspirasi, kemandirian dan semangat belajar.

  b. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekpresi berbagai bentuk tulisan.

  c. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut: RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.

  d. Ketertarikan dan keterpaduan: RPP disusun dengan memperhatikan SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajarantematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya.

  e. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi: RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi, secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

D. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

  1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang pelaksanaan proses pembelajaran yaitu meliputi: adanya persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran

  2. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

  a. Rombongan belajar Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 28 siswa, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 32 siswa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 32, siswa Sekolah Menengah kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan 32 siswa

  a. Beban kerja minimal guru Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan beban kerja guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 minggu.

  b. Buku teks pelajaran Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri, rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1:1 per mata pelajaran, selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya, guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.

  c. Pengelolaan kelas Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan, volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik, tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik, guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, guru menghargai pendapat peserta didik, guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi, pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang diampunya, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

  3. Pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

  a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

  b. Kegiatan Inti Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

  Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 1) Eksplorasi: dalam kegiatan eksplorasi, guru

  a) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber.

  b) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.

  c) Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya

  d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

  e) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

  2) Elaborasi; dalam kegiatan elaborasi guru

  a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

  b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif.

  e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

  f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.

  g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.

  h) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik 3) Konfirmasi; dalam kegiatan konfirmasi guru

  a) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

  b) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.

  c) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. d) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.

  Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar membantu menyelesaikan masalah, memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi, memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

  4) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:

  a) Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran. Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

  b) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses yaitu penilaian hasil pembelajaran pencapaian kompetensi peserta didik. Pengukuran ini untuk melihat sampai sejauh mana pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan standar nilai. Penilaian ini juga digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik dan terprogram dengan mengunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran mengunakan standar penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata pelajaran.

  Penilaian ini dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan untuk penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Dengan adanya penilaian hasil belajar guru dapat mengetahui kemajuan dan perkembangan siswa dalam proses belajar-mengajar di kelas.

  Penilaian hasil belajar ini berbentuk hasil ulangan yang dibagikan atau juga bisa berbentuk raport yang dibagikan setelah akhir semester. Bila hasil yang diperoleh sebagian besar siswa memuaskan maka dapat dikatakan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil. Namun bila sebagian besar siswa mendapatkan hasil yang kurang memuaskan maka dapat dikatakan proses pembelajaran yang telah dilakukan kurang berhasil. Pembelajaran yang kurang berhasil diperlukan perbaikan oleh guru, misalnya dapat memperbaiki metode mengajar atau dapat menggunakan penilaian kembali. Penilaian kembali ini dapat dilakukan jika soal-soal yang diujikan kepada siswa dirasa sulit oleh siswa. Maka penilaian hasil pembelajaran menjadi sangat penting karena untuk mengukur hasil belajar siswa.

F. Pengawasan Proses Pembelajaran

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses yang mengenai pengawasan proses pembelajaran kegiatannya meliputi pemantauan, sepervisi, evaluasi, pelaporan, tindak lanjut.

  1. Pemantauan Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran; Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi; Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

  2. Supervisi Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran; Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi; Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

  3. Evaluasi Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

  Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara:

  a. Membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses.

  b. Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.

  Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.

  4. Pelaporan Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

  5. Tindak lanjut Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut