COGNITIVE APPRAISAL MENGENAI UJIAN NASIONAL : Studi Komparatif antara Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung.

(1)

348/Skripsi/PSI-FIP/UPI.08.2013 COGNITIVE APPRAISAL MENGENAI UJIAN NASIONAL

(Studi Komparatif antara Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh: Khoirunnisa

0606535

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

348/Skripsi/PSI-FIP/UPI.08.2013 COGNITIVE APPRAISAL MENGENAI UJIAN NASIONAL

(Studi Komparatif antara Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung)

Oleh: Khoirunnisa

0606535

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Khoirunnisa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya


(3)

(4)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu


(5)

(6)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

ABSTRAK

Khoirunnisa (0606535). Cognitive Appraisal mengenai Ujian Nasional (Studi Komparatif antara Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung). Skripsi Jurusan Psikologi FIP UPI, Bandung (2013).

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena siswa menganggap Ujian Nasional (UN) sebagai situasi penuh stres. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penilaian awal mengenai UN dan strategi coping yang dipilih untuk menghadapi situasi penuh tekanan dari UN serta komparasi cognitive appraisal mengenai UN antara siswa SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Sampel SMA diambil secara acak dari empat wilayah Kota Bandung, dan diperoleh 403 responden kelas XII SMA Negeri dan Swasta. Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian awal sebagian besar responden ketika berhadapan dengan situasi UN adalah benign-positive (memberikan manfaat). Sebagian besar dari responden yang menilai UN sebagai situasi penuh stres menggunakan strategi coping yang berpusat pada masalah. Berdasarkan hasil uji komparasi dengan menggunakan Mann Whitney U-Test dengan α = 0,05 didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,565. Ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara cognitive appraisal mengenai UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah siswa diharapkan tidak mengabaikan situasi UN sehingga dapat memacu diri mereka untuk belajar lebih giat.

Kata Kunci: cognitive appraisal, ujian nasional, siswa kelas XII, SMA Negeri, SMA Swasta, Bandung


(7)

ABSTRACT

Khoirunnisa (0606535). Cognitive Appraisal at National Exam (Comparative Study between 12th Grade Students of Public and Private High School in Bandung). Undergraduate Thesis of Psychological Department FIP UPI, Bandung (2013).

This study was motivated by the phenomenon that the National Exam was considered as a stressful situation by students. It was aimed to gain an overview of primary appraisal about National Exam, coping strategy to deal with the stressful situation on the National Exam and comparison of the cognitive appraisal at National Exam between students of public and private high school in Bandung. This study used quantitative approach with comparative method and the data was collected using questionnaires. High school samples were taken randomly from four areas in Bandung and obtained 403 respondents of 12th grade students in public and private high school. The results indicated that the primary appraisal about National Exam in most of respondents was benign-positive. And most of respondents who was dealing with stressful situation on the National Exam used problem focused coping. Based on comparison using Mann Whitney U-Test in α=0,05 obtained significance value at 0,565. This implies that there was no significant differences in cognitive appraisal at National Exam between students of public and private high school in Bandung. This study suggested the students not to ignore the National Exam so they can push themselves to study harder. Keywords: cognitive appraisal, national exam, 12th grade students, public high


(8)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II COGNITIVE APPARAISAL DAN UJIAN NASIONAL A. Cognitive Apparaisal 1. Definisi Cognitive Appraisal ... 8

2. Tahapan dalam Cognitive Appraisal ... 9

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cognitive Appraisal 12 B. Ujian Nasional ... 14

C. Cognitive Apparaisal dan Ujian Nasional ... 15

D. Penelitian Terdahulu ... 16

E. Kerangka Pemikiran ... 17


(9)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 21 B. Metode Penelitian ... 21 C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21 D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian ... 22 2. Definisi Operasional ... 22 E. Instrumen Penelitian ... 25 F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas ... 30 2. Uji Reliabilitas ... 32 G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Sampel ... 35 B. Hasil Penelitian

1. Gambaran Penilaian Awal Mengenai UN Siswa Kelas

XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung ... 38 2. Gambaran Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII

SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung dalam

Menghadapi UN ... 42 3. Gambaran Perbandingan Cognitive Appraisal Mengenai

UN pada Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta

Kota Bandung ... 51 C. Pembahasan Hasil

1. Penilaian Awal Mengenai UN Siswa Kelas XII SMA

Negeri dan Swasta Kota Bandung ... 54 2. Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA Negeri


(10)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

3. Perbandingan Cognitive Appraisal Mengenai UN pada Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota

Bandung ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 62

B. Rekomendasi ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

LAMPIRAN ... 67


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pola Penskoran ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Awal Siswa Kelas XII SMA mengenai UN ... 26

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA dalam Menghadapi UN ... 27

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Awal Siswa Kelas XII SMA Mengenai UN Setelah Uji Validitas ... 31

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA dalam Menghadapi UN Setelah Uji Validitas ... 31

Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Instrumen ... 33

Tabel 4.1 Pemetaan Distribusi Sampel Berdasarkan Rayon Wilayah ... 35

Tabel 4.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ... 36

Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Jurusan ... 37

Tabel 4.5 Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA Negeri Kota Bandung dalam Menghadapi UN ... 45

Tabel 4.6 Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA Swasta Kota Bandung dalam Menghadapi UN ... 49

Tabel 4.7 Perbandingan Cognitive Appraisal Siswa Kelas XII SMA Negeri dan Swasta Mengenai UN ... 52

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Chi-Square Test Berdasarkan Kategorisasi Penilaian Awal Dikaitkan dengan Asal Sekolah ... 53

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Chi-Square Test Berdasarkan Kategorisasi Strategi Coping Dikaitkan dengan Asal Sekolah ... 53


(12)

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 19 Gambar 4.1 Gambaran Proporsi Tertinggi Penilaian AwalMengenai UN

Siswa Kelas XII SMA Negeri Kota Bandung ... 38 Gambar 4.2 Gambaran Proporsi Tertinggi Penilaian Stressful Siswa Kelas

XII SMA Negeri Kota Bandung Ketika Berhadapan dengan

Situasi UN ... 39 Gambar 4.3 Gambaran Proporsi Tertinggi Penilaian AwalMengenai UN

Siswa Kelas XII SMA Swasta Kota Bandung ... 40 Gambar 4.4 Gambaran Proporsi Tertinggi Penilaian Stressful Siswa Kelas

XII SMA Swasta Kota Bandung Ketika Berhadapan dengan

Situasi UN ... 41 Gambar 4.5 Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA Negeri Kota

Bandung dalam Menghadapi UN ... 43 Gambar 4.6 Pilihan Emotion Focused Coping Siswa Kelas XII SMA Negeri

Kota Bandung dalam mengatasi situasi UN ... 44 Gambar 4.7 Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA Swasta Kota

Bandung dalam Menghadapi UN ... 47 Gambar 4.8 Pilihan Emotion Focused Coping Siswa Kelas XII SMA Swasta


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Instrumen Asli ... 67

b. Terjemahan oleh Ahli Bahasa ... 70

c. Bukti Profesional judgement ... 75

d. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

e. Kuesioner Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ... 86

2. Data Penelitian a. Data Penilaian Awal Siswa Mengenai UN ... 89

b. Data Strategi Coping Siswa Menghadapi UN ... 101

3. Surat-surat ... 105

4. Lain-lain a. Kartu Bimbingan ... 130


(14)

1

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Individu akan memberikan penilaian bila berhadapan dengan suatu situasi. Sebelum situasi tersebut hadir dalam kehidupannya, individu akan bersiap terlebih dahulu dan melakukan penilaian. Mereka menilai dengan membuat praduga mengenai dampak yang akan ditimbulkan situasi tersebut terhadap proses penyesuaian dirinya, kemudian mencari berbagai alternatif cara untuk menanggulangi situasi tersebut. Penentuan cara penanggulangan situasi yang dipilih oleh individu disesuaikan dengan kemampuan diri. Cara yang dipilih tersebut diharapkan efektif untuk menanggulangi masalah tersebut. Proses penilaian ini disebut cognitive appraisal (Folkman, 1986).

Bagi beberapa individu terkadang perlu melakukan penilaian kembali untuk mengetahui seberapa efektif tindakan yang dipilih untuk menghadapi situasi tersebut. Hal tersebut biasanya muncul jika situasi yang dihadapi terjadi dalam jangka waktu yang panjang atau individu tersebut mengalami situasi yang serupa di lain waktu.

Cognitive appraisal akan terus berlangsung sepanjang masa hidup manusia termasuk ketika manusia menjalani proses pendidikan dan menjadi siswa. Setiap memasuki proses pendidikan, siswa akan menghadapi tahap evaluasi belajar seperti ujian yang dari sudut padang siswa berguna dalam proses kenaikan jenjang pendidikan. Proses evaluasi belajar termasuk menghadapi tahap penyelesaian studi di setiap jenjang pendidikannya ini, bagi sebagian besar orang akan menganggap sebagai suatu situasi yang tidak terhindarkan. Sehingga sebelum situasi tersebut mempengaruhi keadaan fisik dan mentalnya, setiap siswa akan bersiap terlebih dahulu dan melakukan cognitive appraisal mengenai tahap pendidikan yang akan dihadapinya. (Lazarus & Folkman 1984; Sari, 2005)

Ada beragam situasi yang harus dihadapi siswa tingkat akhir Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana mereka harus menghadapi ujian akhir sekaligus penentu kenaikan jenjang pendidikan ke tahap selanjutnya. Padahal siswa


(15)

2

setingkat SMA telah mengalami banyak ketegangan, kecemasan, juga mendapatkan tekanan untuk mendapat nilai yang baik (Nasution, 2008). Ketegangan dan masalah yang mereka hadapi juga dipengaruhi oleh hubungan dengan teman dan keluarga, tuntutan dan harapan diri sendiri dan orang lain, tugas sekolah, keadaan ekonomi, juga kejadian dalam hidup masing-masing siswa (Walker, 2002).

Meskipun demikian, evaluasi hasil belajar merupakan suatu situasi yang tidak terhindarkan karena diperlukan untuk menggambarkan sejauh mana proses belajar menghasilkan perubahan perilaku. Salah satu bentuk evaluasi dalam bidang akademik adalah Ujian Nasional (UN). Ujian yang dilaksanakan secara masal di setiap akhir jenjang pendidikan dasar formal di Indonesia ini diharapkan dapat menyamaratakan standar mutu pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan standar internasional (Liputan6.com, 2 Juni 2010). Bagi pemerintah dan sistem pendidikan di negara ini, hasil UN juga digunakan sebagai salah satu pertimbangan pemetaan mutu pendidikan dan pembinaan atau pemberian bantuan, baik itu fasilitas atau tenaga pengajar, agar dapat meningkatkan mutu pendidikan satuan pendidikan setempat (Pemerintah Republik Indonesia, 2005).

Mata pelajaran yang diujiankan merupakan mata pelajaran mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Semenjak tahun ajaran 2008/2009 ada enam mata pelajaran yang diujiankan, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan tiga mata pelajaran berdasarkan jurusan yang diambil. Agar dapat lulus, siswa harus memenuhi nilai minimal di setiap mata pelajaran tersebut juga melebihi standar rata-rata nilai yang telah ditetapkan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2013).

Semenjak tahun ajaran 2010/2011 UN bukanlah penentu tunggal kelulusan siswa, bahkan sejak tahun ajaran 2011/2012 UN akan disandingkan dengan Nilai Sekolah yang telah disetorkan kepada Pemerintah Pusat sebelumnya. Nilai sekolah ini merupakan perpaduan nilai Ujian Sekolah dengan nilai rapot semester satu hingga lima dengan bobot tiga berbanding dua (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2013). Meskipun demikian, UN merupakan penentu kelulusan yang memiliki bobot yang lebih tinggi menentukan untuk lulus dari suatu jenjang


(16)

3

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

pendidikan formal dibandingkan pertimbangan sekolah dengan peran sebesar 60% (Simanjuntak, 19 Maret 2011).

Sehingga keinginan untuk mendapatkan hasil berupa nilai yang memuaskan akan muncul dari berbagai pihak, termasuk dari dalam diri dan lingkungan sekitar siswa. Dimana bagi kebanyakan siswa, keinginan yang paling membuat dirinya merasa terbebani adalah keinginan orangtua karena mereka takut tidak dapat memenuhi harapan orangtuanya (Hoffman, 2000). Keinginan-keinginan tersebut akan berubah menjadi penyebab stres bila sejak awal menghadapi situasi tersebut siswa tidak memberikan appraisal (penilaian) yang tepat sehingga mereka tidak dapat menangani situasi tersebut dengan baik dan benar.

Proses cognitive appraisal juga dipengaruhi oleh komitmen dan keyakinan individu juga dipengaruhi tingkat kejelasan situasi, sehingga meskipun akan bersifat subjektif pada setiap orang dan berbeda pada setiap kejadian ada kemungkinan dipengaruhi oleh keadaan emosi dan kejelasan informasi yang berkembang dalam kelompok sosial tempatnya berada (Lazarus & Folkman, 1984). Sehingga ada kemungkinan ketika siswa menghadapi situasi UN, penilaian yang dilakukan akan berbeda di setiap sekolah. Begitu pula dengan kelompok sekolah Negeri dan Swasta.

Sekolah Negeri merupakan sekolah yang dikelola dan ditunjang pemerintah dalam segi biaya operasional, pembinaan sumber daya manusia, dan lain-lain. Sedangkan sekolah Swasta merupakan sekolah yang didirikan oleh badan swasta dan biasanya dikelola oleh yayasan sehingga untuk mempertahankan keberadaannya mereka harus mandiri untuk berjuang mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki. Oleh sebab itu terdapat perbedaan sistem kontrol yang dilakukan Departemen Pendidikan terhadap sekolah Negeri dan Swasta.

Meskipun saat ini terdapat program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai wujud otonomi daerah bagi sekolah Negeri, kontrol pemerintah sangat kuat terutama dalam hal pembiayaan dan berbagai penerapan inovasi yang harus melalui serangkaian birokasi. Sedangkan untuk sekolah Swasta meski masih


(17)

4

dalam pengawasan Dinas Pendidikan, kontrol utamanya berasal dari pihak yayasan dan masyarakat. Dengan demikian pihak sekolah memiliki kebebasan berekspresi dan berusaha meningkatkan segala potensi yang dimiliki untuk menjalankan proses pendidikan.

Namun dengan demikian biaya yang harus dikeluarkan oleh para orangtua yang putra-putrinya bersekolah di sekolah Swasta tidak dapat diprediksi karena segala beban biaya yang diperlukan selama proses pendidikan akan ditanggung penuh oleh para orangtua siswa. Sehingga bagi orangtua siswa sekolah Swasta yang berasal dari kalangan menengah ke bawah akan merasa terbebani bila harus mengeluarkan biaya untuk fasilitas bagi situasi tambahan seperti persiapan menghadapi UN ketika memasuki tahun terakhir jenjang pendidikan.

Biaya yang dikeluarkan orangtua untuk biaya putra-putrinya yang bersekolah di SMA Negeri akan lebih hemat, sehingga kesempatan bagi siswa SMA Negeri untuk mendapatkan fasilitas lebih untuk menghadapi UN akan lebih terbuka. Dengan demikian akan lebih banyak siswa SMA Negeri yang memprediksi dirinya memiliki kemungkinan mengikuti lembaga bimbingan belajar, mengikuti pengayaan tambahan di sekolah, mengerjakan latihan soal dan lain sebagainya dibandingkan siswa SMA Swasta. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian empirik tentang perbedaan cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung.

B.Rumusan Masalah

Proses cognitive appraisal akan selalu terjadi saat individu menghadapi berbagai situasi, begitu pula ketika siswa kelas XII SMA menghadapi situasi UN. Sebagian siswa kelas XII SMA akan menganggap UN sebagai sesuatu yang tidak memiliki dampak berarti, sebagian lagi akan menilai UN sesuatu yang dapat memberikan manfaat dan sebagian lagi akan menganggap UN sesuatu yang memberikan tekanan. Masalah yang timbul adalah ada siswa yang menilai UN dapat merugikan dirinya karena merupakan penentu utama kelulusan sehingga siswa tersebut akan memilih strategi penanganan masalah yang kurang tepat.


(18)

5

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

Penilaian ini nantinya akan menggambarkan cara siswa menghadapi Ujian Nasional. Dari rumusan masalah yang ada, dijabarkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penilaian awal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII SMA Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran strategi coping yang dipilih siswa kelas XII SMA Kota Bandung ketika dihadapkan pada situasi stres saat UN?

3. Apakah terdapat perbedaan cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakan penelitian dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai cognitive appraisal mengenai tuntutan lulus UN pada siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung.Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Memperoleh gambaran mengenai penilaian awal siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung mengenai UN.

2. Memperoleh gambaran mengenai strategi coping yang dipilih siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung ketika dihadapkan pada situasi stres saat UN.

3. Memperoleh gambaran perbedaan cognitive appraisal mengenai UN pada siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung.

D.Manfaat Penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoritis sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan inspirasi pada penelitian selanjutnya mengenai cognitive appraisal dan UN.


(19)

6

b. Bagi orangtua dan guru, agar dapat memahami gambaran penilaian awal dan juga strategi coping yang dipilih siswa kelas XII SMA ketika dihadapkan pada situasi stres saat UN sehingga dapat mendampingi mereka saat menghadapi UN.

c. Bagi siswa, agar dapat memahami gambaran penilaian awal dan juga strategi coping yang dipilih siswa kelas XII SMA ketika dihadapkan pada situasi UN sebagai evaluasi diri sehingga secara mental siap menghadapinya.

d. Bagi pemerintah, dapat memberikan informasi tambahan mengenai cognitive appraisal siswa mengenai UN dengan sistem yang berlaku saat ini.

e. Bagi Psikolog, penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan pada bidang psikologi pendidikan di Indonesia.

2. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pada ilmu psikologi dalam memahami fenomena yang terjadi dalam UN melalui pandangan ilmu psikologi. b. Menambah literatur penelitian mengenai cognitive appraisal dan UN.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penelitian digunakan untuk memberikan gambaran secara umum hal-hal yang akan diteliti. Untuk mempermudah pembahasan secara menyeluruh, dalam penelitian ini terdiri dari:

Bab I PENDAHULUAN

Pada Bab I ini dibahas mengenai latar belakang mengenai masalah yang hendak dibahas melalui penelitian ini, identifikasi dan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai dengan adanya penelitian ini, kegunaan penelitian baik dari sisi praktisi maupun pengembangan ilmu penelitian, juga struktur organisasi dari penelitian ini.


(20)

7

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

Bab II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan landasan teori mengenai cognitive appraisal dan UN yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, asumsi juga hipotesis yang digunakan untuk mendukung pemecahan masalah dalam penelitian.

Bab III METODE PENELITIAN

Dalam Bab ini diuraikan mengenai pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data sehingga dapat menjawab masalah penelitian yang yang mencakup pula jenis penelitian, teknik sampling yang digunakan, definisi operasional variabel dan proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data yang dilakukan, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengolahan hasil dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya, dan analisis dari hasil pengolahan data yang telah diperoleh.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini menjelaskan kesimpulan dari seluruh hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan disertai saran yang akan diberikan kepada pihak yang terkait berikut rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan ini.


(21)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana data yang diperoleh didominasi angka, mulai dari pengambilan data, penafsiran, hingga hasil pengukuran (Arikunto, 2006:27). Merujuk pada rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, maka dirasa lebih tepat bila menggunakan pendekatan penelitian yang bersifat non-eksperimental dengan menggunakan pola kausal komparatif.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dengan interpretasi yang tepat (Whitney dalam Nazir, 2009:54). Penelitian ini juga disebut ex-post facto dimana penelitian ini berusaha mencari hubugan sebab akibat yang mungkin terjadi dengan melihat sebagian gejala yang nampak (Ruseffendi, 2003:31). Penelitian ini berusaha menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, cara berpikir, juga kritik terhadap orang, kelompok, ide, atau prosedur kerja (Ruseffendi, 2003)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung yang terdaftar sebagai peserta UN tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan area probability sampling, dimana sampel diambil dari suatu populasi berdasarkan wilayahnya (Eriyanto, 2007). Peneliti mengambil sampel SMA secara acak sederhana (simple random sampling) dari masing-masing rayon wilayah. Rayon wilayah Kota Bandung terdiri dari wilayah Bandung Utara yang kemudian diwakili oleh SMA Negeri 14 dan SMA Miftahul Khoir, wilayah Bandung Barat yang kemudian diwakili oleh SMA Negeri 4 dan SMA Angkasa, wilayah Bandung Selatan yang kemudian


(22)

22

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

diwakili oleh SMA Negeri 17 dan SMA Muhammadiyah 3 Plus, dan wilayah Bandung Timur yang kemudian diwakili oleh SMA Negeri 23 dan SMA Langlangbuana.

Jumlah sampel yang akan diambil dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Slovin sebagai berikut:

�=

+ .� Ket:

n = jumlah sampel

N = jumlah seluruh anggota populasi

e = toleransi terjadinya galat, taraf signifikansi (umumnya 0,05 pada penelitian sosial)

(Suparno, 2009) Jumlah populasi yang dihitung adalah jumlah siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung yang terdaftar sebagai peserta UN tahun ajaran 2012/2013 yaitu 19.293 siswa (Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2009), sehingga berdasarkan rumus di atas maka jumlah minimal sampel dalam penelitian ini adalah 391,853 sehingga dibulatkan menjadi 392 orang.

D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) berupa jenis sekolah yaitu SMA Negeri dan SMA Swasta dengan variabel terikat (dependent variable) berupa cognitive appraisal.

2. Definisi Operasional a. Cognitive Appraisal

Cognitive appraisal dalam penelitian ini adalah penilaian seseorang terhadap suatu keadaan, apakah keadaan tersebut memberikan tekanan secara mental terhadap dirinya atau tidak. Penilaian tersebut nantinya akan mempengaruhi proses pengambilan tindakan. Menurut Richard S. Lazarus & Susan Folkman (1984), cognitive appraisal terbagi menjadi 2 tahap yaitu primary appraisal dan secondary appraisal.


(23)

23

Dimensi penilaian awal yang merupakan primary appraisal terdiri dari:

1) Irrelevant, indikator penilaian yang seperti ini adalah: a) Tidak memberikan arti bagi kesejahteraan individu. b) Tidak berbenturan dengan nilai, kebutuhan atau janji. c) Tidak ada yang berkurang atau bertambah.

2) Benign-positive indikator penilaian yang seperti ini adalah: a) Melahirkan kegiatan positif.

b) Menimbulkan perasaan bahagia, ceria atau damai setelah melaluinya.

3) Indikator penilaian yang stressful dijabarkan sebagai berikut: a) Menimbulkan kerugian (harm/loss).

b) Memberikan perasaan terancam (threat).

c) Menimbulkan usaha untuk mengatasi berbagai hal negatif (challenge).

Secondary appraisal berfungsi untuk mengevaluasi pilihan coping (coping options). Ada dua jenis coping diantaranya:

1) Emotion-focused coping, terdiri dari beberapa cara, diantaranya: a) Distancing

(1) usaha melepaskan diri, (2) membuat pandangan positif. b) Self-control

(1) usaha mengatur perasaan,

(2) usaha untuk mengatur tindakannya sendiri.

2) Problem-focused coping, terdiri dari beberapa cara, diantaranya: a) Confrontive coping

(1) usaha dengan menggunakan agresi atau cenderung memiliki kadar permusuhan

(2) usaha dengan mengambil resiko. b) Seeking social support


(24)

24

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

(2) usaha mencari dukungan emosi. c) Accepting responsibility

(1) mengakui peran dirinya dalam suatu masalah. (2) mencoba memperbaiki keadaan.

d) Escape-Avoidance

(1) keinginan dan perilaku melarikan diri

(2) keinginan dan perilaku menghindari masalah. e) Planful problem-solving

(1) usaha mengatasi situasi dengan berpusat pada masalah secara hati-hati

(2) melakukan pendekatan analisis untuk menyelesaikan masalah.

f) Positive reappraisal

(1) usaha untuk membentuk makna positif dengan berpusat pada pertumbuhan pribadi

(2) usaha untuk membentuk makna positif yang bernuansa religi b. Ujian Nasional

Ujian Nasional dalam penelitian ini adalah suatu situasi yang diselenggarakan pemerintah pusat untuk mengukur pencapaian kompetensi pada jenjang pendidikan formal sebagai pengakuan prestasi belajar dan penyelesaian dari suatu satuan pendidikan bagi siswa. Ujian Nasional yang dibahas dalam penelitian ini adalah UN tingkat satuan pendidikan SMA dimana untuk penentu kelulusan tahun ajaran 2012/2013 nilai UN digabungkan dengan nilai raport kelas X hingga kelas XII dengan bobot tiga berbanding dua memiliki nilai rata-rata tidak kurang dari 5,50 dan melebihi standar minimal nilai kompetensi dasar yaitu 4,00 pada enam mata pelajaran yang diujiankan (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2013).


(25)

25

E. Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menyebarkan angket atau kuesioner. Menurut Arikunto (2006: 151), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sampel mengenai laporan tentang diri atau hal yang diketahuinya.

Kuesioner yang digunakan peneliti bersifat tertutup. Peneliti mengharapkan sampel memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan pada setiap item pertanyaannya (Sugiyono, 2009). Pada masing-masing item pernyataan, sampel diminta untuk memilih salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan penilaiannya mengenai Ujian Nasional.

Instrumen dalam penelitian ini mencakup instrumen penilaian awal siswa kelas XII SMA mengenai UN untuk mewakili tahap primary appraisal dan instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN untuk mewakili tahap secondary appraisal. Keduanya dikembangkan dari teori cognitive appraisal dari Lazarus & Folkman (1984) yang dimodifikasi oleh peneliti dari instrumen yang telah dikembangkan oleh peneliti lain dengan dibantu oleh tim ahli dari balai bahasa Universitas Pendidikan Indonesia yang bernama Raden Maesaroh, S.Pd dalam proses alih bahasanya.

Item-item pernyataan dimensi stressful dalam instrumen penilaian awal siswa kelas XII SMA mengenai UN dimodifikasi dari instrumen yang dikembangkan oleh Ramirez-Maestre et al (2007). Instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN untuk mewakili tahap secondary appraisal dalam penelitian ini dikembangkan dengan memodifikasi instrumen Ways of Copings dari penelitian Folkman et al (1986). Instrumen ini hendak menggali pilihan coping mana yang dominan digunakan oleh seseorang dalam menghadapi setiap masalahnya. Instrumen-instrumen ini menggunakan skala dikotomi, dimana sampel hanya dihadapkan pada dua pilihan jawaban yaitu

“ya” dan “tidak”. Sampel menjawab “ya” utuk item-item yang setidaknya pernah

dirasakan dan menjawab “tidak” untuk item-item yang tidak pernah dirasakannya. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan dengan menggunakan skala dikotomi. Pernyataan yang disajikan pada


(26)

26

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

instrumen ada yang bernilai positif (+) atau favorable dan negatif (-) atau unfavorable. Pemberian skor instrumen dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing jawaban seperti berikut:

Tabel 3.1 Pola Penskoran

Jawaban Favorable (+)

Unfavorable (-)

Ya 1 0

Tidak 0 1

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 41 item yang mencakup 3 dimensi dengan 8 indikator mengenai penilaian awal siswa kelas XII SMA ketika dihadapkan pada situasi UN dan 51 item yang mencakup 2 dimensi dengan 8 indikator instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN. Gambaran mengenai kisi-kisi instrumen tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 berikut berisi kisi-kisi instrumen tahap awal dalam cognitive appraisal, yaitu tahap primary appraisal yang bertujuan mengetahui kecenderungan penilaian awal sampel ketika dihadapkan pada situasi UN:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Awal Siswa Kelas XII SMA mengenai UN

Dimensi Indikator Nomor Item

Irrelevant

Tidak memberikan makna penting bagi siswa 1, 16, 28, 31, 35(-), 36(-) Tidak berbenturan dengan nilai, kebutuhan atau janji 5, 11(-), 17

Tidak ada perubahan 2(-), 13, 23

Benign -positive

Melahirkan kegiatan positif 4, 6, 12, 27 Menimbulkan perasaan bahagia, ceria atau damai jika

berhasil melaluinya 14, 29, 37

Stressful

Menimbulkan kerugian (harm/loss) 10, 18, 24, 32, 33, 40 Memberikan perasaan terancam (threat) 3, 7, 9, 19, 21,

22, 25, 34, 38, 39 Menimbulkan usaha untuk mengatasi berbagai hal

negatif (challenge)

3, 8, 15, 20, 26, 30

Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis penilaian awal, proporsi skor sampel pada salah satu jenis penilaian awal harus lebih tinggi dari


(27)

27

proporsi skor jenis penilaian awal yang lain. Adapun perhitungan proporsi skor untuk setiap jenis penilaian awal adalah sebagai berikut:

skor Irrelevant sampel =

Skor maksimal seluruh item Irrelevant skor Benign-Positive sampel =

Skor maksimal seluruh item Benign-Positive skor Stressful sampel

=

Skor maksimal seluruh item Stressful

Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis penilaian yang stressful, proporsi skor sampel pada salah satu jenis stressful harus lebih tinggi dari proporsi skor jenis stressful yang lain. Adapun perhitungan proporsi skor untuk setiap jenis stressful adalah sebagai berikut:

skor Harm/Loss sampel =

Skor maksimal seluruh item Harm/Loss skor Threat sampel =

Skor maksimal seluruh item Threat skor Challenge sampel =

Skor maksimal seluruh item Challenge

Kisi-kisi instrumen dalam tabel 3.3 di bawah ini mewakili tahap secondary appraisal dalam cognitive appraisal. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan pilihan strategi coping yang dilakukan sampel dalam menghadapi UN. Instrumen ini memiliki kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA dalam Menghadapi UN

Jenis Dimensi Indikator Nomor

Item

Emotion focused Coping

Distancing Melepaskan diri 17, 33, 36

Membuat pandangan positif 9, 10, 12

Self- Mengatur perasaannya sendiri 11, 28, 35,

Proporsi Skor Irrelevant Proporsi Skor Benign-Positive Proporsi Skor Stressful Proporsi Skor Harm/Loss Proporsi Skor Threat Proporsi Skor Challenge


(28)

28

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

controlling 45(-)

Mengatur tindakannya sendiri 7, 50, 51

Problem focused Coping

Confrontive coping

Menggunakan agresi yang cenderung memiliki kadar permusuhan

14, 22, 38

Mengambil resiko 3, 4, 27

Seeking social support

Mencari dukungan informasi dan bukti nyata

5, 18, 25, Mencari dukungan emosi 15, 34, 37

Accepting responsibility

Mengakui peran dirinya dalam suatu masalah

6, 23, Mencoba memperbaiki keadaan 20, 43

Escape-Avoidance

Melarikan diri dari masalah 2, 8, 26, 42, 48

Menghindari masalah 13, 32, 39,

47

Planful problem-solving

Mengatasi situasi dengan berpusat pada masalah secara hati-hati

1, 21, 31 Menyelesaikan masalah dengan

pendekatan analisis

40, 41, 44

Positive reappraisal

Membentuk makna positif dengan berpusat pada pertumbuhan pribadi

16, 19, 24, 46, Membentuk makna positif yang

bernuansa religi

29, 30, 49

Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis strategi coping, proporsi skor sampel pada salah satu jenis strategi coping harus lebih tinggi dari proporsi skor jenis strategi coping yang lain. Adapun perhitungan proporsi skor untuk setiap jenis strategi coping adalah sebagai berikut:

skor Emotion focused Coping sampel =

Skor maksimal seluruh item Emotion focused Coping skor Problem focused Coping sampel =

Skor maksimal seluruh item Problem focused Coping Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis emotion focused coping, proporsi skor sampel pada salah satu jenis emotion focused coping harus lebih tinggi dari proporsi skor jenis emotion focused coping yang lain. Adapun perhitungan proporsi skor untuk setiap jenis emotion focused coping adalah sebagai berikut:

Proporsi Skor Emotion

focused Coping

Proporsi Skor Problem


(29)

29

skor Distancing sampel =

Skor maksimal seluruh item Distancing skor Self-controlling sampel =

Skor maksimal seluruh item Self-controlling

Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis problem focused coping, proporsi skor sampel pada salah satu jenis problem focused coping harus lebih tinggi dari proporsi skor jenis problem focused coping yang lain. Adapun perhitungan proporsi skor untuk setiap jenis problem focused coping adalah sebagai berikut:

skor Confrontive coping sampel =

Skor maksimal seluruh item Confrontive coping skor Seeking social support sampel =

Skor maksimal seluruh item Seeking social support skor Accepting responsibility sampel =

Skor maksimal seluruh item Accepting responsibility skor Escape-Avoidance sampel

=

Skor maksimal seluruh item Escape-Avoidance skor Planful problem-solving sampel =

Skor maksimal seluruh item Planful problem-solving skor Positive reappraisal sampel

=

Skor maksimal seluruh item Positive reappraisal Proporsi Skor Distancing Proporsi Skor Self-controlling Proporsi Skor Confrontive coping

Proporsi Skor Seeking

social support

Proporsi Skor Accepting

responsibility

Proporsi Skor

Escape-Avoidance

Proporsi Skor Planful

problem-solving

Proporsi Skor Positive


(30)

30

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dalam penelitian ini melalui beberapa tahap pengujian, yaitu:

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini terdiri dari validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal dilakukan dengan profesional judgement (Sugiyono, 2009). Profesional judgement (analisis rasional) merupakan suatu proses pengujian validitas isi instrumen yang dilakukan oleh profesional (Azwar, 1997). Dalam hal ini peneliti dibantu oleh tiga dosen Jurusan Psikologi UPI, yaitu Bapak Drs. MIF Baihaqi, M.Si., Bapak Helli Ihsan, M.Si dan Ibu Sri Maslihah, Psi.

Validitas eksternal diperoleh dengan menggunakan rumus korelasi biserial sebagai berikut:

Keterangan:

��� = koefisien korelasi biserial

= rataan skor variabel interval bagi subjek yang medapat skor 1 pada variabel dikotomi = ��

= rataan skor variabel interval bagi seluruh subjek �= � �� = standar deviasi variabel interval bagi seluruh subjek p = banyaknya skor 1 pada variabel dikotomi dibagi N �= � q = 1-p

(Azwar, 2009) Item-item yang mencapai koefisien korelasi ≥ 0,30 dianggap sebagai item yang memuaskan. Apabila jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginakan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan tercapai. (Azwar, 2009)

Instrumen diujicobakan kepada 30 siswa kelas XII SMA PGII 2. Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan terhadap 41 item instrumen penilaian awal siswa kelas XII SMA mengenai UN, diperoleh hasil


(31)

31

yang menunjukkan bahwa 19 item dapat dinyatakan valid. Dan dari 51 item instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN, hanya 20 item dapat dinyatakan valid. Secara lebih rinci item-item tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.4 dan 3.5.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Awal Siswa Kelas XII SMA Mengenai UN Setelah Uji Validitas

Dimensi Indikator

No Item Yang Digunakan No Item Yang Tidak Digunakan

Item Yang Digunakan

Irrelevant

Tidak memberikan makna penting bagi siswa

1, 35(-),

36(-) 16, 28, 31 3 Tidak berbenturan dengan

nilai, kebutuhan atau janji 11(-) 5, 17 1

Tidak ada perubahan - 2(-), 13, 23 0

Benign -positive

Melahirkan kegiatan positif 4, 27 6, 12, 2 Menimbulkan perasaan

bahagia, ceria atau damai jika berhasil melaluinya

- 14, 29, 37 0

Stressful

Menimbulkan kerugian (harm/loss)

10, 18, 24,

32, 33 40 5

Memberikan perasaan terancam (threat)

3, 9, 19, 21,

22, 38 7, 25, 34, 6 Menimbulkan usaha untuk

mengatasi berbagai hal negatif (challenge)

15, 30 3, 8, 20, 26, 2

Jumlah 22 19

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Pilihan Strategi Coping Siswa Kelas XII SMA dalam Menghadapi UN Setelah Uji Validitas

Dimensi Indikator

No Item Yang Digunakan No Item Yang Tidak Digunakan

Item Yang Digunakan

Distancing

Melepaskan diri 17, 33 36 2

Membuat pandangan

positif 9, 10 12 2

Self-controlling

Mengatur perasaannya

sendiri 11, 28 35, 45 2

Mengatur tindakannya

sendiri 7 50, 51 1

Confrontive coping

Menggunakan agresi yang


(32)

32

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

permusuhan

Mengambil resiko 27 3, 4 1

Seeking social support

Mencari dukungan

informasi dan bukti nyata 5, 25 18 2 Mencari dukungan emosi 15, 34, 37 - 3

Accepting responsibility

Mengakui peran dirinya

dalam suatu masalah - 6, 23 0

Mencoba memperbaiki

keadaan - 20, 43 0

Escape-Avoidance

Melarikan diri dari

masalah -

2, 8, 26,

42, 48 0

Menghindari masalah 47 13, 32, 39 1

Planful problem-solving

Mengatasi situasi dengan berpusat pada masalah secara hati-hati

21, 31 1, 31 1

Menyelesaikan masalah dengan pendekatan analisis

44 40, 41 1

Positive reappraisal

Membentuk makna positif dengan berpusat pada pertumbuhan pribadi

16, 24 19, 46 2

Membentuk makna positif

yang bernuansa religi 29, 30 49 2

Jumlah 31 20

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran instrumen dapat dipercaya (Arikunto, 2006). Reliabilitas penelitian ini diperoleh melalui reliabilitas internal instrumen. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala dikotomi dan item dalam instrumen tersebut memiliki jumlah yang ganjil sehingga tidak dapat digukan teknik belah dua karena itu pengujian reliabilitas internal dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20). Rumus K-R 20 adalah sebagai berikut:

KR-20 =

(�− ) −

Keterangan:

k = banyaknya item p = indek kesukaran item s2x = varians skor x, dimana

xi−x

N


(33)

33

Parameter yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen menurut Nurgana (Ruseffendi, 2003) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Koefisien Reliabilitas Instrumen

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

ρ = 0 Tidak ada

0 < ρ < 0,20 Rendah sekali 0,20 ≤ρ < 0,40 Rendah

0,40 ≤ ρ < 0,60 Sedang

0,60 ≤ ρ < 0,80 Tinggi

0,80 ≤ ρ < 1 Tinggi sekali

ρ = 1 Sempurna

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen penilaian awal siswa kelas XII SMA mengenai UN, diperoleh nilai KR-20 sebesar 0,633. Dan perhitungan uji reliabilitas pada instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN menunjukkan nilai KR-20 sebesar 0,688. Hal ini menunjukkan bahwa baik instrumen penilaian awal siswa kelas XII SMA mengenai UN maupun instrumen pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN memiliki reliabilitas yang kuat.

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner berbentuk booklet kecil. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan data yang diinginkan dan peneliti berharap data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat objektif.

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka data yang diterima akan ditabulasi. Skor total yang diperoleh setiap sampel kemudian diolah secara statistik. Kuesioner dalam penelitian ini berskala dikotomi sehingga analisis data untuk penelitian ini menggunakan teknik statistika non-parametrik.

Data yang hendak dibandingkan melalui penelitian ini berukuran tidak sama sehingga perhitungan statistik untuk menguji hipotesis umum dalam penelitian ini menggunakan Man-Whitney U Test. Pengujian hipotesis


(34)

34

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0 for Windows, dengan

menggunakan nilai α = 0,05, H0 diterima bila nilai signifikansi > 0,05 dan H0 ditolak bila memiliki nilai signifikansi ≤ 0,05.

Berdasarkan perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai signifikansi 0,565. Sehingga H0 dalam penelitian ini diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara cognitive appraisal mengenai UN pada siswa kelas XII SMA Negeri dengan SMA Swasta di Kota Bandung.

Data pada tahap penilaian awal dan pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN dalam penelitian ini berskala nominal dengan jumlah sampel besar sehingga analisis data untuk hipotesis khusus dalam penelitian ini menggunakan uji Kai kuadrat dua sampel (Two Sample Chi-Square Test). Pengujian hipotesis menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0 for Windows. Dengan menggunakan nilai α = 0,05, jika nilai square hitung < chi-square tabel maka H0 diterima, jika nilai chi-square hitung > chi-square tabel maka H0 ditolak.

Berdasarkan perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai chi hitung (Pearson Chi-Square) sebesar 5,743 untuk penilaian awal dan sebesar 0,041 untuk strategi coping. Untuk penilaian awal, dengan menggunakan nilai α = 0,05 dan df = 4 maka nilai chi-square tabelnya sebesar 9,488. Dan untuk strategi coping, dengan menggunakan nilai α = 0,05 dan df = 1 maka nilai chi-square tabelnya sebesar 3,841. Nilai chi hitung < nilai chi-square tabel sehingga H0 dalam penelitian ini diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian awal ketika berhadapan dengan situasi UN juga strategi coping dalam menghadapi UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dengan Swasta Kota Bandung.


(35)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan cognitive appraisal mengenai UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa:

1. Penilaian awal sebagian besar siswa kelas XII SMA Kota Bandung ketika dihadapkan pada situasi UN adalah memberikan manfaat. Sebagian kecil siswa kelas XII SMA Kota Bandung menilai UN sebagai situasi penuh tekanan atau stres. Dari sebagian kecil yang menilai UN sebagai situasi stres, paling banyak diantaranya menganggap dirinya dirugikan dengan adanya UN. 2. Strategi coping yang digunakan sebagian besar siswa kelas XII SMA Kota Bandung yang menilai UN sebagai situasi stres adalah dengan berpusat pada masalah untuk merubah hubungan antara dirinya dengan UN. Paling banyak diantaranya mengatasi situasi penuh tekanan dengan melawan situasi UN dan menghindari situasi yang menegangkan.

3. Tidak terdapat perbedaan antara cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII SMA Negeri dengan cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII Swasta Kota Bandung. Ini berarti siswa kelas XII baik SMA Negeri maupun Swasta cenderung memiliki penilaian awal yang sama juga melakukan strategi coping yang serupa ketika berhadapan dengan situasi UN.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan cognitive appraisal mengenai UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi berikut:


(36)

63

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

1. Bagi siswa, sebaiknya lebih serius lagi dalam menilai situasi ujian terutama UN sehingga dapat memacu diri untuk belajar lebih giat;

2. Bagi orang tua, sekolah dan pemerintah, sistem UN yang sekarang sebenarnya sudah bagus karena dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa namun untuk mengoptimalkan fungsi UN hendaknya lebih ditingkatkan lagi nilai moral dalam setting pendidikan formal (sekolah) dan informal (keluarga) untuk mengurangi isu kecurangan yang merebak sekaligus meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan penanaman pendidikan moral sejak kecil di lingkungan keluarga, memberikan pemantapan di sekolah bagi siswa yang hendak menghadapi UN jauh-jauh hari dimana tidak hanya membahas materi yang hendak diujiankan tetapi juga membahas pendidikan moral atau dapat juga dengan memberikan seminar sehari atau doa bersama (seperti pengajian atau istighasah) bagi siswa yang hendak menghadapi UN;

3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.


(37)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, A. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. Dr.,MA. (2009). Tes Prestasi: Fungsi Pengembangan Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013. Departemen Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/20011/01/ Revisi-POS-UN-SMP-MTs-SMA-SMK-Tahun-Pelajaran-2012-2013.pdf [16 Maret 2013]

Dinas Pendidikan Kota Bandung. (2009). Data Jumlah Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Bidang PSMAK Tahun Pelajaran 2011/2012. Bandung: Dinas Pendidikan.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling: Analisis Opini Publik. [Online]. Tersedia: books.google.co.id [18 Agustus 2010]

Folkman, S., et al. (1986). “Dynamics of a Stressful Encounter: Cognitive Appraisal, Coping, and Encounter Outcomes”. Journal of Personality and Social Psychology, American Psychological Association. [Online]. Tersedia: sagepub.com [27 April 2008]

Hapsari, F.K. (2006). Hubungan antara Problem Focused Coping dengan Stres Persiapan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa SMA Widya Kutoarjo. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta: tidak diterbitkan

Hoffman, A. M. (2000). “Gender Differences in The Relationship between stressful life events and Adjustment among School-Aged Children”. Journal of Research in Childhood Education. [Online]. Tersedia: www.findarticles.com [18 Agustus 2010]

Komalasari, G. (2011). “Coping Skills untuk Mengatasi Kecemasan Menghadapi


(38)

65

Khoirunnisa, 2013

Cognitive Appraisal Mengenai Ujian Nasional

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustkaan.upi.edu

Jakarta”. Jurnal Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri

Jakarta. [Online]. Tersedia: share.pdfonline.com/

320424caa842496588f63c643805362b/08-gantina_coping_skills_untuk_ menghadapi_un.htm [19 Januari 2012]

Lazarus, R. S. (1969). Pattern of Adjustment and Human Effectiveness, 3th Edition. International student edition. Tokyo: McGraw Hill Book Company Kogakusha, Co., Ltd.

Lazarus, R. S & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, & Copping. New York: Springer Publishing Company.

Liputan6.com. (2010, 2 Juni). Wapres: Ujian Nasional Masih Perlu. Liputan6. [Online]. Halaman 1. Tersedia: http://berita.liputan6.com/sosbud/201006/ 279828/Wapres.Ujian.Nasional.Masih.Perlu. [17 Agustus 2010]

Nasution, I. K. (2008). Stres pada Remaja. [Online]. Tersedia: http://library.usu.ac.id /fk/132316815.pdf. [16 Agustus 2010]

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Pemerintah Republik Indonesia, Dokumen Undang-undang. [Online]. Tersedia: http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/104.pdf. [17 Agustus 2010] Ramirez-Maestre, C., et al. (2007). “Cognitive Appraisal and Coping in Chronic Pain

Patients.” European Journal of Pain, Elsevier Ltd. All rights reserved. [Online]. Tersedia: http://www.carloshaya.net/biblioteca/enfer2008/ cognitive.pdf. [11 Agustus 2010]

Ruseffendi, E.T. (2003). Dasar-dasar Penelitian dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: UPT UNNESS Press

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development, Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. (2006). Adolescence, Edisi 5. University of Texas at Dallas. [Online]. Tersedia: books.google.co.id. [25 Pebruari 2013]


(39)

66

Sari, L. P. (2005). Studi Mengenai Penilaian Kognitif Terhadap Tuntutan-tuntutan dalam Penyelesaian Studi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang Sedang Menyusun Skripsi. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Shweder, R. A. (1993). Book Review Essays on Lazarus’ - Emotion and Adaptation. [Online]. Tersedia di: http://www.jstor.org/pss/1449649. [11 Agustus 2010] Simanjuntak, L. (2011, 19 Maret). Ujian Nasional Dinilai Sebagai Kebijakan

Bohong. detikNews. [Online]. Halaman 1. Tesedia: http://news.detik.com/read/2011/03/19/055437/1596043/10/ujian-nasional-dinilai-sebagai-kebijakan-bohong. [23 Februari 2013]

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P, S.J. (2011). Pengantar Statistika untuk Pedidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Walker, J. (2002). Teens in Distress Series: Adolescent Stress and Depression. University of Minnesota, 4-H Youth Development: tidak diterbitkan Tersedia: http://www.extension.umn.edu/distribution/youthdevelopment/DA3083.html. [18 Agustus 2010]

Wijayanti, N.C., Fitria, N. & Rafiyah, I. (2012). “Gambaran Strategi Koping Siswa

Kelas XII SMAN Jatinangor yang akan Menghadapi Ujian Nasional 2012”. Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat. [Online]. Tersedia: jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/705/ 751. [13 Januari 2013]

Yosepa, H. (2008). Intensi melakukan kecurangan dalam Ujian Nasional (UN) antara Guru SMA Unggulan dan SMA Non Unggulan. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Depok: tidak diterbitkan.


(1)

menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0 for Windows, dengan menggunakan nilai α = 0,05, H0 diterima bila nilai signifikansi > 0,05 dan H0 ditolak bila memiliki nilai signifikansi ≤ 0,05.

Berdasarkan perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai signifikansi 0,565. Sehingga H0 dalam penelitian ini diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara cognitive appraisal mengenai UN pada siswa kelas XII SMA Negeri dengan SMA Swasta di Kota Bandung.

Data pada tahap penilaian awal dan pilihan strategi coping siswa kelas XII SMA dalam menghadapi UN dalam penelitian ini berskala nominal dengan jumlah sampel besar sehingga analisis data untuk hipotesis khusus dalam penelitian ini menggunakan uji Kai kuadrat dua sampel (Two Sample Chi-Square

Test). Pengujian hipotesis menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0 for Windows. Dengan menggunakan nilai α = 0,05, jika nilai square hitung <

chi-square tabel maka H0 diterima, jika nilai chi-square hitung > chi-square tabel maka H0 ditolak.

Berdasarkan perhitungan SPSS 20.0, diperoleh nilai chi hitung (Pearson

Chi-Square) sebesar 5,743 untuk penilaian awal dan sebesar 0,041 untuk strategi coping. Untuk penilaian awal, dengan menggunakan nilai α = 0,05 dan df = 4 maka nilai chi-square tabelnya sebesar 9,488. Dan untuk strategi coping, dengan menggunakan nilai α = 0,05 dan df = 1 maka nilai chi-square tabelnya sebesar 3,841. Nilai chi hitung < nilai chi-square tabel sehingga H0 dalam penelitian ini diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penilaian awal ketika berhadapan dengan situasi UN juga strategi coping dalam menghadapi UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dengan Swasta Kota Bandung.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan cognitive appraisal mengenai UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa:

1. Penilaian awal sebagian besar siswa kelas XII SMA Kota Bandung ketika dihadapkan pada situasi UN adalah memberikan manfaat. Sebagian kecil siswa kelas XII SMA Kota Bandung menilai UN sebagai situasi penuh tekanan atau stres. Dari sebagian kecil yang menilai UN sebagai situasi stres, paling banyak diantaranya menganggap dirinya dirugikan dengan adanya UN. 2. Strategi coping yang digunakan sebagian besar siswa kelas XII SMA Kota Bandung yang menilai UN sebagai situasi stres adalah dengan berpusat pada masalah untuk merubah hubungan antara dirinya dengan UN. Paling banyak diantaranya mengatasi situasi penuh tekanan dengan melawan situasi UN dan menghindari situasi yang menegangkan.

3. Tidak terdapat perbedaan antara cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII SMA Negeri dengan cognitive appraisal mengenai UN yang dilakukan siswa kelas XII Swasta Kota Bandung. Ini berarti siswa kelas XII baik SMA Negeri maupun Swasta cenderung memiliki penilaian awal yang sama juga melakukan strategi coping yang serupa ketika berhadapan dengan situasi UN.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan cognitive appraisal mengenai UN antara siswa kelas XII SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung, maka peneliti memberikan beberapa rekomendasi berikut:


(3)

1. Bagi siswa, sebaiknya lebih serius lagi dalam menilai situasi ujian terutama UN sehingga dapat memacu diri untuk belajar lebih giat;

2. Bagi orang tua, sekolah dan pemerintah, sistem UN yang sekarang sebenarnya sudah bagus karena dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa namun untuk mengoptimalkan fungsi UN hendaknya lebih ditingkatkan lagi nilai moral dalam setting pendidikan formal (sekolah) dan informal (keluarga) untuk mengurangi isu kecurangan yang merebak sekaligus meningkatkan kejujuran dalam pelaksanaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan penanaman pendidikan moral sejak kecil di lingkungan keluarga, memberikan pemantapan di sekolah bagi siswa yang hendak menghadapi UN jauh-jauh hari dimana tidak hanya membahas materi yang hendak diujiankan tetapi juga membahas pendidikan moral atau dapat juga dengan memberikan seminar sehari atau doa bersama (seperti pengajian atau istighasah) bagi siswa yang hendak menghadapi UN;

3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, A. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. Dr.,MA. (2009). Tes Prestasi: Fungsi Pengembangan Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Prosedur Operasi Standar Ujian

Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, Dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2012/2013. Departemen Pendidikan. [Online]. Tersedia:

http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/20011/01/ Revisi-POS-UN-SMP-MTs-SMA-SMK-Tahun-Pelajaran-2012-2013.pdf [16 Maret 2013]

Dinas Pendidikan Kota Bandung. (2009). Data Jumlah Siswa Sekolah Menengah

Atas (SMA) Bidang PSMAK Tahun Pelajaran 2011/2012. Bandung: Dinas

Pendidikan.

Eriyanto. (2007). Teknik Sampling: Analisis Opini Publik. [Online]. Tersedia: books.google.co.id [18 Agustus 2010]

Folkman, S., et al. (1986). “Dynamics of a Stressful Encounter: Cognitive Appraisal, Coping, and Encounter Outcomes”. Journal of Personality and Social

Psychology, American Psychological Association. [Online]. Tersedia:

sagepub.com [27 April 2008]

Hapsari, F.K. (2006). Hubungan antara Problem Focused Coping dengan Stres

Persiapan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa SMA Widya Kutoarjo.

Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta: tidak diterbitkan

Hoffman, A. M. (2000). “Gender Differences in The Relationship between stressful life events and Adjustment among School-Aged Children”. Journal of

Research in Childhood Education. [Online]. Tersedia: www.findarticles.com [18

Agustus 2010]


(5)

Jakarta”. Jurnal Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri

Jakarta. [Online]. Tersedia: share.pdfonline.com/

320424caa842496588f63c643805362b/08-gantina_coping_skills_untuk_ menghadapi_un.htm [19 Januari 2012]

Lazarus, R. S. (1969). Pattern of Adjustment and Human Effectiveness, 3th Edition. International student edition. Tokyo: McGraw Hill Book Company Kogakusha, Co., Ltd.

Lazarus, R. S & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, & Copping. New York: Springer Publishing Company.

Liputan6.com. (2010, 2 Juni). Wapres: Ujian Nasional Masih Perlu. Liputan6. [Online]. Halaman 1. Tersedia: http://berita.liputan6.com/sosbud/201006/ 279828/Wapres.Ujian.Nasional.Masih.Perlu. [17 Agustus 2010]

Nasution, I. K. (2008). Stres pada Remaja. [Online]. Tersedia: http://library.usu.ac.id /fk/132316815.pdf. [16 Agustus 2010]

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.

Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Pemerintah

Republik Indonesia, Dokumen Undang-undang. [Online]. Tersedia: http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/104.pdf. [17 Agustus 2010] Ramirez-Maestre, C., et al. (2007). “Cognitive Appraisal and Coping in Chronic Pain

Patients.” European Journal of Pain, Elsevier Ltd. All rights reserved. [Online]. Tersedia: http://www.carloshaya.net/biblioteca/enfer2008/ cognitive.pdf. [11 Agustus 2010]

Ruseffendi, E.T. (2003). Dasar-dasar Penelitian dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: UPT UNNESS Press

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development, Edisi 5. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. (2006). Adolescence, Edisi 5. University of Texas at Dallas. [Online]. Tersedia: books.google.co.id. [25 Pebruari 2013]


(6)

Sari, L. P. (2005). Studi Mengenai Penilaian Kognitif Terhadap Tuntutan-tuntutan

dalam Penyelesaian Studi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran yang Sedang Menyusun Skripsi. Skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Padjadjaran Bandung: tidak diterbitkan.

Shweder, R. A. (1993). Book Review Essays on Lazarus’ - Emotion and Adaptation.

[Online]. Tersedia di: http://www.jstor.org/pss/1449649. [11 Agustus 2010] Simanjuntak, L. (2011, 19 Maret). Ujian Nasional Dinilai Sebagai Kebijakan

Bohong. detikNews. [Online]. Halaman 1. Tesedia: http://news.detik.com/read/2011/03/19/055437/1596043/10/ujian-nasional-dinilai-sebagai-kebijakan-bohong. [23 Februari 2013]

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, P, S.J. (2011). Pengantar Statistika untuk Pedidikan dan Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Walker, J. (2002). Teens in Distress Series: Adolescent Stress and Depression. University of Minnesota, 4-H Youth Development: tidak diterbitkan Tersedia: http://www.extension.umn.edu/distribution/youthdevelopment/DA3083.html. [18 Agustus 2010]

Wijayanti, N.C., Fitria, N. & Rafiyah, I. (2012). “Gambaran Strategi Koping Siswa Kelas XII SMAN Jatinangor yang akan Menghadapi Ujian Nasional 2012”.

Jurnal Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat. [Online]. Tersedia: jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/705/

751. [13 Januari 2013]

Yosepa, H. (2008). Intensi melakukan kecurangan dalam Ujian Nasional (UN)

antara Guru SMA Unggulan dan SMA Non Unggulan. Skripsi Fakultas


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII IPA DENGAN SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas XII IPA Dengan Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 7 Surakarta.

0 1 13

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA KELAS XII IPA DENGAN SISWA KELAS XII IPS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa Kelas XII IPA Dengan Siswa Kelas XII IPS Di SMA Negeri 7 Surakarta.

2 4 18

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN PROBLEM SOLVING APPRAISAL DAN COGNITIVE APPRAISAL PADA NARAPIDANA KORUPSI : Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung.

6 28 56

Studi Deskriptif mengenai Derajat Academic Buoyancy pada Siswa Kelas XII di SMA "X" Bandung.

0 0 12

Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs pada Siswa Kelas XII dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMA Negeri Kota Bandung.

0 0 39

Studi Deskriptif Mengenai Derajat State Anxiety Pada Siswa Kelas XII Yang Sedang Menghadapi Persiapan Ujian Nasional di SMA "X" Bandung.

0 0 29

Suatu Penelitian Mengenai Kontribusi Sumber Self-Efficacy Terhadap Academic Self-Efficacy Pada Siswa Kelas XII SMA "X" di Kota Bandung (Suatu Studi Pada Siswa Kelas XII Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional, Pada Pelajaran Bahasa Inggris, Matematika dan Bah

0 0 61

Studi Deskriptif Mengenai Stress Appraisal dan Coping Stress Terhadap Tuntutan Akademik Pada Siswa SMA X di Bandung.

0 0 7

Studi Korelasi Mengenai Self-regulated Learning Dengan Kematangan Karir Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Bandung.

0 2 10

7Try Out Kelas XII SMA MA dan SMK Negeri Swasta

0 0 1