PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Ditinjau dari Jenis Kelamin, Pengalaman Mengajar dan Jenis Pendidikan Guru Studi Kasus: SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman SMK 17-I Seyegan SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Ditinjau dari Jenis Kelamin, Pengalaman Mengajar

dan Jenis Pendidikan Guru

  Studi Kasus: SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman SMK 17-I Seyegan

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Akunansi

  

Oleh :

Fransisca Ari Cahyaningrum

NIM : 031334026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Ditinjau dari Jenis Kelamin, Pengalaman Mengajar

dan Jenis Pendidikan Guru

  Studi Kasus: SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman SMK 17-I Seyegan

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Akunansi

  

Oleh :

Fransisca Ari Cahyaningrum

NIM : 031334026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kasih yang sempurna telah kutrima dari-M u Bukan karena kebaikanku, hanya oleh Kasih Karunia-M u K au pulihkan aku, layakkanku tuk dapat memanggil-M u Bapa.............

  Kau b’ri yang kupinta, saat kumencari, kumendapatkan kuketuk pintu-M u dan Kau bukakan Sbab kau Bapaku, Bapa Yang Kekal

  Takkan Kau biarkan aku melangkah hanya sendirian Kau selalu ada bagiku....

  S’bab Kau Bapaku, Bapa Yang Kekal Kupersembahkan Karya Ini Untuk Jesus Christ and Saint M arry Keluargaku tercinta yang selalu mendukungku

  Bapak (B. Rejomulyo) – I bu (H . D aliyah) M as Agus – M bak Sri B. N ovi M y Soulmate

  Terima kasih atas doa, cinta dan perhatian kalian I luv U All

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Thanks To:

Jesus Christ, Allah Bapa yang H idup… .

  F or guiding me in every step of the way F or giving me blessings and lessons and un conditional love.

  

I thank You cause I know You are there and You’ll always bethere for

me Semua yang terjadi dalam hidupku, kuserahkan hanya pada-M u Thank You for being who are and accepting me the way lam.

  Thank You for planning my life. You are the best “manager” Just imagine, You even manage what will happen with my life Thank You for being my F ather, my best F riend, and my Savior. Thank You for his life, this love, and this happiness. Thank You Jesust… . I loved You, I L ove You, and I will always do

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skrisi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 5 Agustus 2008 Penulis

  Fransisca Ari Cahyaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bpk. Drs. T Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan FKIP, Universitas Sanata Dharma.

  2. Bpk. Y. Harsoyo, S.Pd, M.Si, selaku Ketua Jurusan PIPS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

  3. Bpk. L Saptono, S.Pd., M.Si. , selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, JPIPS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

  4. Bpk. S Widanarto, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

  5. Staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama proses perkuliahan.

  6. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. BAPEDA Yogyakarta dan BAPPEDA Sleman yang telah memberikan ijin penelitian.

  8. Bpk. Drs. H. Djoko Purwanto, selaku Kepala Sekolah SMK YPKK 1 Sleman yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah.

  9. Ibu Dra. Rubiyati, selaku Kepala Sekolah SMK YPKK 2 Sleman yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah.

  10. Ibu Dra. Sujilah, selaku Kepala Sekolah SMK 17-I Seyegan yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah.

  11. Guru – guru SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK 17-I Seyega n yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuisioner yang telah penulis bagikan.

  12. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tanpa kalian aku tidak akan bisa berhasil.

  13. Kakakku, Mas Agus n Mbak Sri, thank’s atas dukungannya. Jaga Farel supaya jadi anak pintar. Buat Kakakku Novi, thank’s a lot. you are my best syster.

  Smoga kita tetap bisa jadi kakak adek sekaligus sahabat.

  14. Sepupuku ”Mei” ayo semangat!!!Serahkan segala masalah dan kekuatiranmu pada Tuhan. ”Mbak Nov”, semoga sukses dalam karier n cintamu. ”Mas Yudi” thank’s lap topnya yaa........”Retno n Arina” jaga diri selalu yaa, kapan- kapan aku maen ketempat kalian diperantauan ya.....”Citra” moga menang dalam perlombaan besok. ”Rifa” belajar yang rajin yoo......

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15. Kang Purwanto, Thank’s atas doa dan dukungannya selama ini.. You are my inspiration . Maksih karena mau nemeni aku bila aku butuh bantuan.

  16. Dek_No, makasih krena aku boleh ngeprint dit4mu. khan lumayan ngirit.he...he.

  17. ”Uciex” thank’s karena aku boleh olah data di t4mu. ”Agnezz”, ayo semangat....”Heni”,makasih atas masukannya yang sangat berguna bagi aku.

  18. Seluruh mahasiswa angkatan 2003 yang telah memberi warna semasa kuliah.

  19. Temen2 di kampoeng, ”Endro, Giran, Ruri, Epri, Parno, Ho2, Johan, Dewi, Narsih” kapan2 masak n makan bareng lagi yaa......

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa sripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap skripsi ini berguna bagi semua pihak yang berkepentingan atas skripsi ini.

  Yogyakarta, 5 Agustus 2008 Penulis

  Fransisca Ari Cahyaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Ditinjau dari Jenis Kelamin, Pengalaman Mengajar dan Jenis Pendidikan

Guru

  

Studi Kasus: SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, dan

  SMK 17-I Seyegan

  

Fransisca Ari Cahyaningrum

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi guru terhadap penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari (1) jenis kelamin, (2) pengalaman mengajar, dan (3) jenis pendidikan guru.

  Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, dan SMK 17-I Seyegan yang berjumlah 122 orang. Dalam penelitian ini seluruh anggota populasi menjadi sampel penelitian.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah Independent Sample T-Test.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenis kelamin karena t (0.224) < t (1,67), (2) tidak ada perbedaan persepsi gur u

  Hitung Tabel

  terhadap penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar karena t Hitung (-0,278) < t Tabel (1,67), (1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari jenis pendidikan guru karena t Hitung (0.422) < t Tabel (1,67).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

TEACHER’S PERCEPTION TOWARDS THE APPLICATION OF SCHOOL

BASED CURRICULUM PERCEIVE FROM SEX, TEACHING

  

EXPERIENCE, AND TYPE OF TEACHER’S EDUCATION

A Case Study in YPKK 1 and YPKK 2 Vocational High School’s in Sleman,

And in 17-I Vocational High School in Seyegan District

  

Fransisca Ari Cahyaningrum

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2008

  The aim for the recearch is to know the difference of teacher’s perception towards application of School Based Curriculum perceived from sex, teaching experience, and type of teacher’s education.

  The populations of this research are 122 of teachers in YPKK 1 and YPK Vocational High School’s in Sleman, and in 17-I Vocational High School in Seyegan District.In this research all teacher’s become samples. The data analysis technique used was Independent Sample T-Test.

  The results of the research show that (1) there isn’t any difference in teacher’s perception towards the application of School Based Curriculum perceived from sex because t (0.224) < t (1,67), (2) there isn’t any

  

count Table

  difference in teacher’s perception towards the application of School Based Curriculum perceived from teaching experience because t count (-0,278) < t Table (1,67) (3) there isn’t any difference in teacher’s perception towards the application of School Based Curriculum perceived from type of teacher’s education because t

  (0.422) < t (1,67).

  count Table

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................................. vi KATA PENGANTAR......................................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... x ABSTRACT........................................................................................................ xi DAFTAR ISI....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang ...........................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................

  5 D. Manfaat Penelitian .....................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................

  7 A. Persepsi Guru......................................................................................

  7 1. Pengertian Persepsi .....................................................................

  7 2. Syarat-syarat Individu dapat menyadari Persepsi .......................

  8 3. Faktor-Faktor Pemilihan Persepsi...............................................

  9

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Faktor-Faktor yang menyebabkan Perbedaan Persepsi............... 11

  B. Guru.................................................................................................... 11

  C. Kurikulum ........................................................................................... 12

  1. Pengertian Kurikulum ................................................................. 12

  2. Peranan Kurikulum ..................................................................... 13

  3. Fungs i Kurikulum ....................................................................... 15

  D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .............................................. 16

  1. Hakekat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan......................... 16

  a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan............... 16

  b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan..................... 17

  c. Landasan Pengembangan...................................................... 18

  d. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan........... 18

  e. Aspek-Aspek Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.......... 19

  2. Memahami dan Memaknai Standar Isi........................................ 21

  a. Struktur Kurikulum ............................................................... 21

  b. Beban Belajar ........................................................................ 25

  3. Mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.......... 26

  a. a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pend idikan.... 26

  b. Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

  c. Pendidikan............................................................................. 28

  d. Strategi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan

  e. Pendidikan............................................................................. 29

  4. Pembelajaran dan Penilaian ........................................................ 29

  a. Prinsip Pelaksanaan............................................................... 29

  b. Pengembangan Program........................................................ 30

  c. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................... 32

  d. Penilaian Hasil Belajar.......................................................... 34

  E. Jenis Kelamin..................................................................................... 35

  F. Pengalaman Mengajar ........................................................................ 36

  G. Jenis Pendidikan ................................................................................. 37

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 40 A. Jenis Penelitian................................................................................. 40 B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 40 C. Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 40 D. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 41 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran................................................ 42 F. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 44 G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................ 51 H. Uji Normalitas.................................................................................. 54 I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 55 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH................................................ 58 A. SMK YPKK 1 SLEMAN ................................................................. 58

  1. Sejarah Singkat ........................................................................... 58

  2. Visi dan Misi Sekolah................................................................. 62

  3. Guru dan Karyawan .................................................................... 62

  4. Siswa ........................................................................................... 64

  5. Fasilitas........................................................................................ 64

  6. Struktur Organisasi...................................................................... 66

  B. SMK YPKK 2 SLEMAN ................................................................. 67

  1. Sejarah Singkat ........................................................................... 67

  2. Visi dan Misi Sekolah................................................................. 68

  3. Guru dan Karyawan .................................................................... 68

  4. Siswa ........................................................................................... 69

  5. Fasilitas........................................................................................ 70

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. SMK 17-I SEYEGAN ...................................................................... 71

  1. Sejarah Singkat ........................................................................... 71

  2. Visi dan Misi Sekolah................................................................. 73

  3. Guru dan Karyawan .................................................................... 75

  4. Siswa ........................................................................................... 75

  5. Fasilitas........................................................................................ 76

  6. Struktur Organisasi...................................................................... 77

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 78 A. Analisis Data .................................................................................... 78

  1. Diskripsi Populasi yang dijadikan sampel................................ 78

  a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 78

  b. Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ................ 79

  c. Responden BerdasarkanJenis Pendidikan.......................... 79

  2. Diskripsi Persepsi Guru terhadap penerapan KTSP ................. 80

  a. Persepsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 81

  b. Persepsi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar .. 82

  c. Persepsi Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan........... 82

  B. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 83

  1. Uji Normalitas............................................................................. 78

  2. Uji Homogenitas ........................................................................ 79

  C. Pembahasan...................................................................................... 86

  BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 92 A. Kesimpulan......................................................................................... 92 B. Keterbatasan....................................................................................... 93 C. Saran ................................................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEl

  Tabel II.1 Struktur Kurikulum SD/MI ............................................................ 21 Tabel II.2 Struktur Kurikulum SMP/Mts ........................................................ 22 Tabel II.3 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X......................................... 22 Tabel II.4 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPA .... 23 Tabel II.5 Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS ..... 24 Tabel II.6 Struktur Kurikulum SMK/MAK .................................................... 25 Tabel III.1 Jumlah Populasi Penelitian............................................................. 41 Tabel III.2 Jumlah Sampel ............................................................................... 42 Tabel III.3 Skala Pengukuran Likert ................................................................ 44 Tabel III.4 Kisi-kisi dan Alokasi Butir Soal..................................................... 45 Tabel III.5 Rangkuman Validitas Instrumen.................................................... 52 Tabel IV.1 Data Siswa SMK YPKK 1 Sleman................................................ 64 Tabel IV.2 Data Siswa SMK YPKK 2 Sleman................................................ 69 Tabel IV.3 Data Siswa SMK 17-1 Seyegan..................................................... 75 Tabel V.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 78 Tabel V.2 Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar ............................ 79 Tabel V.3 Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan..................................... 79 Tabel V.4 Persepsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 81 Tabel V.5 Persepsi Responden Berdasarkan Pengalaman Mengajar .............. 82 Tabel V.6 Persepsi Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan....................... 82 Tabel V.7 Uji Normalitas................................................................................ 84

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel V.9 Uji Homogenitas Berdasarkan Pengalaman Mengajar................... 85 Tabel V.10 Uji Homogenitas Berdasarkan Jenis Pendidikan ........................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Struktur Organisasi SMK YPKK 1 Sleman..................................... 66 Gambar 2 Struktur Organisasi SMK YPKK 2 Sleman..................................... 71 Gambar 3 Struktur Organisasi SMK 17-1 Seyegan.......................................... 77

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Instrumen Penelitian.................................................................... 94 Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas .................................................... 113 Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 117 Lampiran 4 Data penelitian............................................................................. 119 Lampiran 5 Hasil Uji T-Test........................................................................... 123 Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian..................................................................... 130 Lampiran 7 Surat telah melaksanakan Penelitian........................................... 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan Pendidikan di Indonesia saat ini masih belum jelas Kebijakan

  tersebut hanya berkutat pada masalah teknis dan belum menyentuh persoalan – persoalan substansial, sehingga mutu pendidikan tidak kunjung membaik.

  Terdapat fakta bahwa beberapa siswa menunjukkan prestasi dalam olimpiade sains tingkat international, akan tetapi keberhasilan itu belum bisa menunjukkan mutu pendidikan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari laporan tentang pembangunan manusia Indonesia yang dipublikasikan United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2004, dimana Human Development Indonesia berada di urutan ke-111 dari 175 negara.

  Kondisi Indonesia yang memprihatinkan inilah yang mendorong para pakar untuk terus mencari cara untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa.

  Berbagai upaya dilakukan guna memperbaiki sistem pendidikan nasional kita, salah satunya dengan perubahan kurikulum sekolah. Sampai saat ini tercatat bahwa Indonesia telah mengalami 7 kali perubahan kurikulum, yaitu : Rencana

  Pelajaran 1947, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

  Pada tahun 2004 kita menggunakan Kurikulum berbasis Kompetensi. Kurikulum ini tergolong pendek penggunaannya. Ketika KBK disosialisasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kepada sekolah dan guru, para birokrat pendidikan mengatakan bahwa KBK merupakan wujud dari desentralisasi pendidikan dan sebuah terobosan pendidikan yang nantinya bakal mendongkrak mutu pendidikan. Setelah dua tahun KBK dilaksanakan di hampir semua jenis dan jenjang sekolah di tanah air, Depdiknas dengan mudah mengatakan bahwa KBK merupakan kurikulum uji coba dan belum ada landasan hukumnya karena belum ditandatangani oleh Mendiknas sehingga layak untuk diganti.

  Awalnya, KBK memang diujicobakan pada beberapa sekolah, tetapi belum dilakukan evaluasi secara menyeluruh Depdiknas sudah memberlakukan KBK secara nasional. Kemudian secara tiba – tiba KBK diganti dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satua n Pendidikan) dengan alasan bahwa KBK 2004 dinilai terlalu sarat materi dan tidak mempresentasikan sebuah model baru pengajaran yang menekankan pada penguasaan dan kompetensi siswa.

  Pemberlakuan KTSP sendiri dirasa tanpa sebuah persiapan yang matang. Hal ini dapat dilihat dari rentang waktu penandatanganan dengan pelaksanaan Peraturan Mendiknas No 22, 23, dan 24. Peraturan Mendiknas ditandatangani tanggal 23 Mei 2006, tetapi sekolah wajib melaksanakan mulai bulan Juli tahun

  pelajaran 2006/2007. Peraturan Mendiknas memberi amanat KTSP disusun dan dikembangkan oleh masing – masing jenis dan jenjang sekolah dengan berpedoman pada Standar Isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, serta disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan daya dukung sekolah. Untuk menyusun dokumen KTSP, sekolah wajib menyelenggarakan workshop dengan melibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  seluruh pemangku kepentingan. Dokumen KTSP dinyatakan berlaku setelah mendapatkan legalisasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi untuk jenjang menengah (SMA dan SMK). Secara teknis, proses penyusunan KTSP membutuhkan waktu yang tidak singkat sehingga pada tahun 2006/2007 secara de jure sekolah menggunakan KTSP, tetapi secara de Facto sekolah belum mempunyai dokumen KTSP.

  Dari perubahan kurikulum di atas yang menjadi "korban" adalah siswa, orangtua, dan yang terutama adalah guru. Guru bebas menentukan materi sendiri, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian yang harus dicapai oleh siswa. Dengan kata lain, Guru dituntut untuk lebih aktif, kreatif banyak ide, kritis dengan situasi yang ada dan tidak menunggu.

  Pelaksanaan KTSP memang menjadi beban yang berat bagi seorang guru. Guru harus mencermati standar kompetensi, menyeleksi kompetensi dasar yang harus dipelajari oleh peserta didik, membuat silabus, memilih pendekatan yang tepat, mengetahui setiap personal peserta didik, melakukan observasi, dan sekarang ini tugas guru bertambah lagi dengan harus membuat kurikulum sendiri. hal tersebut tidaklah mudah karena pada kenyataannya masih banyak guru yang bersikap pasif. Mereka terbiasa menjadi pelaksana saja, atau dengan kata lain mereka hanya mengerjakan apa yang sudah ada dengan gambaran yang sudah tepat, aturan dan langkah yang sudah jelas. Maka ketika ditawarkan peluang untuk mandiri dan kreatif tidak mudah bagi mereka untuk melaksanakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi proses pemaqhaman penerimaan terhadap suatu objek. Karena secara Fisiologi maupun Psikologis pria dan wanita itu berbeda. Perbedaan fisiologis tampak dari bentuk tubuh, suara, gaya, dan cara jalan. Sedangkan secara Psikologis tampak dalam perbedaan pola pikir. Perbedaan pola pikir akan sangat memepengaruhi penilaian seseorang akan suatu objek yang diamati. Berdasarkan uraian diatas, diduga ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan KTSP ditinjau dari jenis kelamin.

  Latar belakang pendidikan yang diperoleh guru selama studi juga akan mempengaruhi proses pemahaman dan penerimaan terhadap suatu objek. Guru yang memiliki latar belakang pendidikan dari FKIP tentu memiliki keahlian yang cukup di bidang keguruan sehingga ia dapat menjalankan tugas mengajar dan mendidik dengan baik. Sedangkan guru yang memiliki latar belakang dari non FKIP tentu tidak memperoleh kemampuan dan keahlian keguruan. Berdasarkan uraian diatas, diduga ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan KTSP ditinjau dari pengalaman mengajar

  Latar belakang pendidikan yang diperoleh guru selama studi juga akan mempengaruhi proses pemahama n dan penerimaan terhadap suatu objek. Guru yang memiliki latar belakang pendidikan dari FKIP tentu memiliki keahlian yang cukup di bidang keguruan sehingga ia dapat menjalankan tugas mengajar dan mendidik dengan baik. Sedangkan guru yang memiliki latar belakang dari non FKIP tentu tidak memperoleh kemampuan dan keahlian keguruan. Berdasarkan uraian diatas, diduga ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan KTSP ditinjau dari jenis pendidikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari uraian diatas yang akan diteliti oleh penulis adalah guru di sekolah yang sudah menggunakan KTSP. Oleh karena itu dengan penelitian ini penulis ingin mengetahui perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari jenis kelamin, pengalaman mengajar dan jenis pendidikan guru.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari jenis kelamin?

  2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari penga laman mengajar?

  3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari jenis pendidikan guru? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari jenis kelamin.

  2. Perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari pengalaman mengajar.

  3. Perbedaan persepsi guru terhadap penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari jenis pendidikan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Untuk memberikan gambaran yang konkrit mengenai persepsi guru terhadap KTSP khususnya bagi kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini, kepala sekolah dapat menyamakan persepsi guru terhadap pelaksanaan KTSP di sekolah. Dengan demikian, pelaksanaan KTSP di sekolah dapat berlangsung dengan baik karena setiap guru memiliki pemahaman yang sama.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya serta dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain.

  3. Bagi Penulis Dengan penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan dan penagalaman yang berguna bagi penulis serta penulis dapat berlatih menganalisis masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi Guru

  1. Pengertian Persepsi Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu individu menerima secara langsung stimulus atau rangsangan dari luar disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mulai merasa kedinginan, sakit, tidak senang dan sebagainya, kesan seperti itu yang diperoleh dari lingkungannya merupakan hasil dari proses persepsi, karena persepsi merupakan proses memahami dunianya. ( Bimo, 1994 :53 )

  Persepsi pada hakekatnya adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. ( Miftah, 1983 : 138 )

  Persepsi berarti mengenal sesuatu alat indra dengan secara global dan belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya belum terbedakan satu dari yang lainnya. ( Mahfud, 1991 : 91 )

  Persepsi adalah proses mengorganisasikan, menginterpretasikan sehingga individu mengerti tentang apa yang diinderakan. ( Bimo, 1994 : 53 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Husaini dan Noor (1991), pengertian persepsi adalah objek – objek di sekitar, kita tangkap melalui alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu dalam otak sehingga kita dapat mengamati objek tersebut.

  Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsangan dari lingkungannya melalui panca indra, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diindera.

  2. Syarat-syarat Individu dapat Menyadari dan Mengadakan Persepsi Syarat – syarat agar individu dapat menyadari dan mengadakan persepsi yaitu : a. Adanya objek yang dipersepsi

  Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor, dapat datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai reseptor.

  b. Alat Indra Alat indera atau stimulus merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu, harus adapula syaraf sensoris sebagai alat untuk menerima stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Adanya Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu diperlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Bimo, 1994 : 54 )

  3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Persepsi

  a. Faktor - faktor perhatian dari luar yakni faktor – faktor yang terdiri dari pengaruh – pengaruh lingkungan antara lain: 1) Intensitas

  Prinsip intensitas menyatakan bahwa semakin besar intensitas stimulus dari luar semakin besar pula hal- hal untuk dipahami.

  2) Ukuran Faktor ukuran menyatakan bahwa semakin besar ukuran sesuatu obyek, maka semakin mudah untuk diketahui atau dipahami.

  3) Keberlawanan Prinsip keberlawanan menyatakan bahwa sti,ulus luar yang penampilnnya berlawanan dengan latar belakang atau sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan orang banyak, akan menarik perhatian.

  4) Pengulangan Prinsip pengulangan menyatakan bahwa stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan yang sekali melihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Gerakan.

  Orang akan memberikan banyak perha tian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya, dibandingkan dengan obyek yang diam.

  b. Faktor – faktor dari dalam terdiri dari : 1) proses belajar ( Learning )

  Setiap orang belajar belajar dari pengalaman-pengalaman yang dialaminya. Pengalaman tersebut oleh individu diorganisasikan kemudian diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti apa yang diiderakan itu. Persepsi merupakan keadaan yang menyeluruh dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Oleh karena itu, apa yang ada dalam diri individu, pengalaman- pengalaman individu akan ikut aktif dalam persepsi individu (Moskowitz dan Orgol,1969). 2) motivasi

  Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada individu manusia, sehingga akan mempengaruhi kejiwaan serta emosi, yang kemudian diakhiri dengan suatu tindakan. Secara psikologis setiap faktor mental, suasana emosi, keinginan yang kuat akan mempengaruhi respons persepsi. 3) Kepribadian

  Kepribadian mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menanggapi situasi yang dihadapi. Perbedaan kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  antar individu satu dengan individu lain akan menyebabkan perbedaan dalam menanggapi respons persepsi.

  4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perbedaan Persepsi

  a. Perhatian Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua obyek yang menarik bagi kita.

  b. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

  c. Kesediaan Kesediaan adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dahulu.

  d. Sistem Nilai Sitem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakt akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

B. Guru

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1990 : 228 ) guru adalah orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya, profesinya mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sedangkan menurut Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab XI pasal 39 ayat 2 mendefinisikan pendidik (guru) sebagai:

  Pendidik (guru) merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Implikasi formalnya setiap kegiatan kependidikan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kependidikan yang mempunyai wewenang mengajar yakni guru dan dosen.

C. Kurikulum

  1. Pengertian Kurikulum Menurut pandangan lama, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah.

  (Wiryokusumo, 1988 : 3). Selanjutnya Romine (dalam bukunya Wiryokusumo 1988 : 4 ) menyatakan pandangan baru kurikulum sebagai berikut :Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,

  activities, and experiences which pupils have under direction of tehe school whether in the classroom or not

  . Webster's New Collegiate Dictionary ( Allan & Linda, 1995 : 3) menyatakan bahwa : curriculum as a course study, as in a college, the

  whole body of courses offered in a educational institution or by a department there of

  . Menurut Nana Sudjana (dalam Iswanto, 2000 : 26) kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial anak didik.

  Dari pengertian tersebut di atas, ada dua hal yang tersirat dalam pengetian kurikulum. Pertama, kurikulum merupakan program atau rencana atu niat atau harapan atau keinginan. Pada hakekatnya kurikulum potensial, wujud nyatanya adalah buku kurikulum yang dituangkan dalam garis – garis besar program pengajaran beserta petunjuk pelaksanaannya. Kedua, adalah pengalaman belajar atau kegiatan nyata hakekatnya adalah kurikulum aktual, wujudnya adalah kegiatan nyata pada roses belajar mengajar berlangsung atau lebih populer disebut pengajaran (instruction). Oleh sebab itu, kutikulum dan pengajaran tidak bisa dipisahkan tetapi hanya bisa dibedakan. Kurikulum adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah pelaksanaan atau operasionalisasi dari rencana dan program.

  2. Peranan Kurikulum Pada dasarnya kurikulum merupakan refleksi dari kebudayaan dimana kurikulum tersebut berada. Dengan memperhatikan struktur suatu kebudayaan, lebih memperjelas lagi untuk membedakan suatu kurikulum yang satu dengan yang lainnya yaitu kurikulum yang menggambarkan hal- hal yang bersifat pendidikan umum dan yang bersifat pendidikan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam upaya menerapkan dan mengelola kurikulum, maka kurikulum memiliki peranan sebagai berikut : a. Peranan Konservatif

  Salah satu tanggung jawab kurikulum adalah menstransmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan dan membina tingkah laku para siswa sesuai dengan nilai- nilai sosial yang ada dalam masyarakat sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial.

  b. Peranan Kreatif Kurikulum harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif dalam arti harus menyusun atau mendesain sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat dan dibuat dalam bentuk mata pelajaran yang akan disajikan pada para pesrta didik.

  c. Peranan Kritis dan Evaluatif Kurikulum berperan aktif dalam kontrol sosial dan menekankan pada unsur-unsur berpikir kritis di mana nilai- nilai sosial yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi disisihkan dan yang sesuai ditata untuk siap diorganisasikan menjadi bentuk pengalaman belajar yang mampu mengembangkan sikap kritis peserta didik ke arah pembentukan pribadi yangn terintegrasi dengan kehidupan nyata di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Fungsi Kurikulum Menurut Alexander Inglis (dalam Wiryokusumo, 1988 : 8) kurikulum memiliki fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Penyesuaian ( The Adjustive of Adaptive Function)

  Lingkungan masyarakat yang bersifat dinamis harus diikuti dengan kedinamisan hidup setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum harus mampu menata keadaan masyarakat agar dapat dibawa ke lingkungan sekolah untuk dijadikan objek pelajaran.

  b. Fungsi Pengintegrasian (The Integrating Function) Kurikulum harus mampu mebnyiapkan pengalaman belajar yang dapat mendidik pribadi yang terintegrasi, karena individu- individu yang berada di sekolah mampu melakukan pengitegrasian sesuai dengan norma masyarakat.

  c. Fungsi Pembedaan (The Differentiating Function) Kurikulum harus mampu melayani pengembangan-pengembangan potensi individu yang akan hidup di lingkungan masyarakat.

  d. Fungsi Penyiapan (The Propaedeutic Function) Kurikulum juga harus menyiapkan seperangkat pengalaman- pengalaman belajar yang siap dianalisis oleh peserta didik untuk bekal hidup bermasyarakat.