Judul berita olahraga bertataran klausa dalam Surat Kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 : tinjauan semantis dan sintaksis - USD Repository

  

JUDUL BERITA OLAHRAGA BERTATARAN KLAUSA

DALAM SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI-DESEMBER 2007

TINJAUAN SEMANTIS DAN SINTAKTIS

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

  

Oleh

Theresia Sri Harjanti

NIM: 044114011

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kepersembahkan kepada :

Ayahku Yulius Djuwardja & Ibuku Agustina Muryani

Keluarga dan saudaraku yang telah mendukungku menyelesaikan skripsi ini TUHAN JADIKANLAH AKU PEMBAWA DAMAI

  Tuhan, jadikanlah daku pembawa damai, Bila terjadi kebencian

  Jadikanlah aku pembawa cinta kasih, Bila terjadi penghinaan

  Jadikanlah aku pembawa kerukunan, Bila terjadi kebimbangan

  Jadikanlah aku pembawa kepastian, Bila terjadi kesesatan

  Jadikanlah aku pembawa kebenaran, Bila terjadi kecemasan

  Jadikanlah aku pembawa harapan, Bila terjadi kesedihan

  Jadikanlah aku sumber kegembiraan, Bila terjadi kegalauan

  Jadikanlah aku pembawa terang, Bila terjadi kegelapan

  Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur, Memahami daripada dipahami, Mencintai daripada dicintai

  Sebab dengan memberi kami menerima, Dengan mengampuni kami diampuni Dengan mati suci kami bangkit lagi, Untuk hidup selama-lamanya...........amin.

PERNYATAAN KENYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini, tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 20 Maret 2009 Penulis Theresia Sri Harjanti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Theresia Sri Harjanti

  NIM : 044114011 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“Judul Berita Olahraga Bertataran Klausa dalam Surat Kabar Merapi Edisi

Januari-Desember 2007: Tinjauan Semantis dan Sintaktis” beserta perangkat

  yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 20 Maret 2009 Yang menyatakan Theresia Sri Harjanti

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakasih atas segala rahmat dan berkah yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan memberikan dukungan, masukan, semangat dan saran yang sangat berguna demi penyempurnaan skripsi ini.

  2. Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing II sekaligus dosen yang telah berkenan membagi pengetahuan dan membimbing penulis serta memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Drs. F.X. Santoso, M.S., Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra.

  Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum., terima kasih atas bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di jurusan Sastra Indonesia.

  4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma atas pelayanan dalam bidang administrasi.

  5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan peminjaman pustaka yang diperlukan penulis baik selama menjalani perkuliahan maupun dalam proses penyusunan skripsi.

  6. Orang tuaku tercinta Bapak Yulius Djuwardja dan Ibu Agustina Muryani atas doa dan dukungannya.

  7. B. Cahya Erwanto tersayang, terima kasih sudah mendengarkan keluh kesahku dan dukungannya selama proses pengerjaan skripsi ini.

  8. Hana Dyah Merina, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 2004 yang telah berkenan membantu penulis untuk menerjemahkan abstrak ke dalam bahasa Inggris.

  9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Angkatan 2004, terima kasih atas dukungan dan kebersamaan kita selama ini.

  10. Semua pihak yang belum disebutkan yang telah berkenan membantu dan turut memperlancar dalam usaha dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan skripsi ini.

  Yogyakarta,

  20 Maret 2009 Penulis

  

ABSTRAK

Harjanti, Theresia Sri. 2009. “Judul Berita Olahraga Surat Kabar Merapi

Edisi Januari-Desember 2007 Tinjauan Semantis-Sintaktis”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma

  Dalam skripsi ini dibahas tentang judul berita olahraga pada surat kabar

  

Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Ada dua masalah yang

  dibahas dalam penelitian ini. Pertama, apa saja tipe-tipe semantis judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007. Kedua, apa saja yang ditonjolkan judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007.

  Data dalam penelitian ini berupa data tertulis yang diambil dari surat kabar

  

Merapi edisi Januari-Desember 2007. Data dikumpulkan dengan metode simak

  dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode agih. Metode agih diterapkan dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik bagi unsur langsung ini dilakukan dengan membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian unsur. Kemudian data dianalisis dengan teknik lanjutan yaitu teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti yaitu teknik yang mengganti unsur satuan lingual yang bersangkutan dengan satuan lingual lainnya. Teknik baca markah digunakan untuk menentukan peran konstituen kalimat. Caranya dengan membaca satuan kebahasaan yang menjadi pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode informal yaitu perumusan hasil analisis data yang dirumuskan dengan kata-kata biasa dalam bentuk bahasa tertulis dan dalam metode formal yaitu dirumuskan dengan bentuk tabel.

  Dari hasil pembahasan ditemukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, berdasarkan maknanya ada enam tipe semantis yang terdapat dalam judul berita olahraga pada surat kabar Merapi selama bulan Januari sampai Desember tahun 2007. Enam tipe semantis tersebut adalah (i) judul berita yang menyatakan makna ‘A mengalahkan B’, (ii) judul berita yang menyatakan makna ‘A dikalahkan B’,

  

(iii ) judul berita yang menyatakan makna ‘A memenangkan B’, (iv) judul berita

  yang menyatakan makna ‘A menahan B’, (v) judul berita yang menyatakan makna ‘A menang’, (vi) judul berita yang menyatakan makna ‘A kalah’. Kedua, berdasarkan unsur yang ditonjolkannya ada enam tipe sintaktis yang terdapat dalam judul berita olahraga pada surat kabar Merapi selama bulan Januari sampai Desember tahun 2007. Enam tipe sintaktis tersebut adalah (i) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’, (ii) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’, (iii) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang memenangkan’, (iv) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang menahan’, (v) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang menang’, (vi) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang kalah’.

  

ABSTRACK

Harjanti, Theresia Sri. 2009. “Judul Berita Olahraga Surat Kabar Merapi

Edisi Januari-Desember 2007 Tinjauan Semantis dan Sintaktis. Undergraduate Thesis (S-1). Indonesian Literature Study Program. Indonesian Literature Department. Literature Faculty. Sanata Dharma University

  This thesis discussed sport news tittle in Merapi newspapers on January- December 2007 edition. There were two problem formulations. The first problem was what types semantic existed in sport news tittle in Merapi newspapers January-December 2007 edition. The second problem was what types of syntax existed in sport news tittle in Merapi newspapers January-December edition.

  Type of data in this research was written or printed data taken from sport news tittle in Merapi newspapers January-December 2007 edition. The data was gathered by scanning method through noting technique. Data analysis technique was conducted by agih method. Agih method was implemented through direct element division. Direct element division was carried out by dividing the lingual them of data in to some parts. The data was then analyzed by further techniques, substitution technique and punctuation scanning technique. Substitution technique was a technique which replaced lingual item with the other lingual item. Punctuation scanning technique was used to determine sentence constituent role. It was done by scanning language item which was the meant sentence constituent role punctuationer in presenting data analysis technique. It was used informal method which was data analysis result formulation formulated in written word ang formal method which was data analysis result formulation formulated in table.

  It was found some things to be discussed. Firstly, based on its meaning, there were six types of semantic existed in the sport news tittle in Merapi newspaper January-December 2007 edition. Those six types of semantic were (i) news tittle meaning ‘A defeates B’, (ii) news tittle meaning ‘A defeated by B’,

  

(iii) news tittle meaning ‘A wins B’, (iv) news tittle meaning ‘A holds B’, (v)

  news tittle meaning ‘A wins’, (vi) news tittle meaning ‘A loses’. Secondly, based on the six posed types of syntax existed in sport news tittle in Merapi newspaper January-December 2007 edition. Those six types of syntax were (i) news tittle posing ‘the defeating party’, (ii) news tittle posing ‘the defeated party’, (iii) news tittle posing ‘the winning party’, (iv) news tittle posing ‘the holding party’, (v) news tittle posing ‘the winner party’, (vi) news tittle posing ‘the loser party’.

DAFTAR ISI

  16

  10

  1.7.1 Tahap Pengumpulan Data

  10

  1.7.2 Tahap Analisis Data

  11

  1.7.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

  14

  1.8 Sistematika Penyajian

  15 BAB II TIPE-TIPE SEMANTIS JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI- DESEMBER 2007

  2.1 Pengantar

  9

  16

  2.1.1 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Mengalahkan B’ 16

  2.1.2 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Dikalahkan B’ 20

  2.1.3 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Memenangkan C’ 21

  2.1.4 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Menahan B’ 22

  2.1.5 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Menang’

  23

  2.1.6 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Kalah’ 24

  BAB III TIPE-TIPE PENONJOLAN JUDUL BERITA OLAHRAGA

  1.7 Metode dan Teknik Penelitian

  HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI vi KATA PENGANTAR vii

  ABSTRAK viii

  1.3 Tujuan Penelitian

  ABSTRACK xi

  DAFTAR ISI xii

  DAFTAR SINGKATAN xiv

  BAB I PENDAHULUAN

  1

  1.1 Latar Belakang Masalah

  1

  1.2 Rumusan Masalah

  3

  3

  8

  1.4 Manfaat Penelitian

  3

  1.5 Tinjauan Pustaka

  4

  1.6 Landasan Teori

  6

  1.6.1 Pengertian Judul Berita

  7

  1.6.2 Semantik dan Semantis

  1.6.3 Sintaksis dan Sintaktis

  3.1 Pengantar

  27

  3.1.1 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Mengalahkan’

  27

  3.1.2 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Dikalahkan’

  53

  3.1.3 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Memenangkan’

  59

  3.1.4 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Menahan’

  64

  3.1.5 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Menang’

  68

  3.1.6 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Kalah’

  75 BAB IV PENUTUP

  83

  4.1 Kesimpulan

  83

  4.2 Saran

  84 DAFTAR PUSTAKA

  85 SUMBER DATA

  87 BIOGRAFI

  88 LAMPIRAN I untuk Data Bab II

  89 LAMPIRAN

  II untuk Data Bab

  III

  94 LAMPIRAN III 100

DAFTAR SINGKATAN

  F : fungsional K : kategori M : makna S : subjek P : predikat O : objek K : keterangan N : nomina V : verba Num : numeralia Prep : preposisi KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam skripsi ini dibahas judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai dengan Desember 2007. Salah satu alasan pemilihan topik tersebut adalah adanya variasi makna yang dinyatakan oleh judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi. Berikut ini contohnya.

  (1) Gama dan AD KY Gunduli Lawan-lawannya (Merapi, 11 April 2007) (2) Chelsea Rasakan Dihajar Rangers (Merapi, 30 Juli 2007) Judul (1) menyatakan makna ‘A (Gama dan AD KY) mengalahkan

  (Gunduli) B (Lawan-lawannya)’, sedangkan judul (2) menyatakan makna ‘A (Chelsea) dikalahkan (Dihajar) B (Rangers)’. Makna tersebut dapat dibuktikan melalui penggantian kata Gunduli pada judul (1) dengan kata Mengalahkan dan penggantian kata Dihajar pada judul (2) dengan kata Dikalahkan, seperti pembuktian terlihat di bawah ini.

  (1a) Gama dan AD KY Mengalahkan Lawan-lawannya. (2a) Chelsea Rasakan Dikalahkan Rangers.

  Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, tipe-tipe makna apa saja yang diungkapkan oleh judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai dengan Desember 2007?

  Alasan kedua adalah adanya variasi struktur yang disebabkan oleh unsur yang ditonjolkan pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari samapai dengan Desember 2007. Berikut ini dikemukakan contohnya.

  (3) PSST Gulung Gulser (Merapi, 18 April 2007) (4) PSS Ditebas Persitara (Merapi, 5 Maret 2007)

  Judul (3) menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’ yang terdiri dari S diisi oleh N (PSST), P diisi V (Gulung), dan O diisi N (Gulser). Judul berita (3) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (PSST); ‘perbuatan mengalahkan’ (Gulung); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Gulser).

  Adapun judul (4) menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’yang terdiri dari S diisi oleh N (PSS), P diisi V (Ditebas), dan O diisi N (Persitara). Contoh (4) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang dikalahkan’ (PSS); ‘perbuatan dikalahkan’ (Ditebas); dan ‘pihak yang mengalahkan’ (Persitara).

  Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apa saja yang ditonjolkan judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai dengan Desember 2007?

  Alasan ketiga, judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007 dengan tinjauan semantis dan sintaktis ini belum ada yang menelitinya. Meskipun beberapa penelitian ada yang membahas judul berita. Bukti mengenai hal itu diuraikan pada tinjauan pustaka pada bab 1.5.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1.2.1 Apa saja tipe-tipe semantis judul berita surat kabar Merapi edisi Januari- Desember 2007?

  1.2.2 Apa saja yang ditonjolkan judul berita surat kabar Merapi edisi Januari- Desember 2007?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

  1.3.1 Mendeskripsikan tipe-tipe semantis pada penulisan judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007.

  1.3.2 Mendeskripsikan tipe-tipe penonjolan pada penulisan judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini adalah deskripsi tipe-tipe semantis dan tipe-tipe sintaktis pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Deskripsi itu diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi studi linguistik, khususnya bidang semantik dan sintaksis. Dalam bidang dapat mengungkapkan berbagai jenis makna yang ditentukan oleh makna verbanya. Dalam bidang sintaksis klausa, hasil penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan bahwa judul berita memiliki berbagai tipe yang ditentukan oleh unsur kalimat yang ditonjolkan.

  Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menuliskan judul berita. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai variasi struktur judul berita.

1.5 Tinjauan Pustaka

  Penelitian tentang judul berita sudah pernah dilakukan di antaranya oleh Keraf (2004), Suhandang (2004), Siregar (1987), Faeruzzabadi (2002), Andwiani (2006), dan Nugroho (2006). Keraf (2004) menjelaskan bahwa judul yang baik harus memenuhi beberapa referensi yaitu referen artinya judul harus mempunyai pertalian dengan tema atau beberapa bagian yang penting, proaktif artinya judul harus menimbulkan rasa ingin tahu pembaca, singkat artinya tidak boleh mengambil bentuk kalimat tetapi harus berbentuk rangkaian kata yang singkat.

  Suhandang (2004) mengungkapkan bahwa judul berita sama dengan

  

headline yang merupakan inti berita dan dibuat dalam satu atau dua kalimat

  pendek, tetapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang diberitakan. Selain itu, judul berita dibuat sedemikian rupa sehingga masing- masing berita memiliki daya tarik sendiri. Dengan demikian, judul berita berfungsi untuk memanggil khalayak agar mau membaca, mendengar, atau

  Siregar (1987) berpendapat bahwa judul berita harus mempunyai daya tarik agar isi karangan segera dibaca. Agar menarik, judul berita memiliki ragam kreasi. Ciri khas dari penulisan berita terkadang ditentukan oleh gaya surat kabar yang diwakilinya, selain itu penulis ingin lebih praktis sehingga sering mengabaikan aturan bahasa.

  Faeruzzabadi (2002) dalam skripsinya yang berjudul ”Elipsis Konjungsi dan Fungsi Sintaksis dalam Judul Berita Surat Kabar Berbahasa Indonesia” menjelaskan bahwa elipsis konjungsi dalam judul berita surat kabar Berbahasa Indonesia menyebabkan kalimat majemuk tidak mempunyai konjungsi. Konjungsi yang dilesapkan dalam kalimat dapat diramalkan wujudnya dari konteks bahasa maupun dari konteks luar bahasa. Peramalan itu didasarkan pada intuisi kebahasaan atau intuisi lingual dan dari sudut pandang sintaksis.

  Andwiani (2006) dalam skripsinya yang berjudul ”Pelesapan Satuan Gramatikal dalam Judul Berita pada Harian Kompas Terbitan Bulan Januari 2005” membahas tentang pelesapan satuan gramatikal dalam judul berita pada harian

  

Kompas terbitan bulan Januari. Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian

  tersebut ada dua yakni (a) apa saja jenis judul berita yang mengandung pelesapan pada harian Kompas terbitan bulan Januari dan (b) satuan gramatikal apa saja yang dilesapkan dalam judul berita pada harian Kompas terbitan bulan Januari. Pembahasan secara garis besar pada judul berita di harian Kompas terbitan bulan Januari 2005 dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu judul berita yang berupa kalimat tunggal dan judul berita yang berupa kalimat majemuk. Judul berita yang berupa kalimat majemuk setara dan judul berita yang berupa kalimat majemuk bertingkat. Judul berita yang berupa kalimat tunggal sendiri mempunyai bermacam-macam struktur (S-P, S-P-Ket, S-P-O-Ket).

  Nugroho (2006) dalam skripsinya yang berjudul ”Pengungkapan Makna Menang dan Kalah dalam Judul Berita Bidang Olahraga Surat Kabar Harian

  

Kedaulatan Rakyat dan Kompas Edisi Maret 2005” mengungkapkan makna

  menang dan kalah dalam judul berita bidang olahraga surat kabar harian

  

Kedaulatan Rakyat dan Kompas edisi Maret 2005. Dalam penelitian itu dibahas

  mengenai apa saja kata/frase yang digunakan untuk mengungkapkan makna menang dan kalah judul berita bidang olahraga surat kabar harian Kedaulatan

  

Rakyat dan Kompas edisi Maret 2005. Setelah dilakukan pembahasan tentang

  pengungkapan makna menang dan kalah dalam judul berita bidang olahraga ditemukan bahwa bentuk kata/frase metaforis lebih banyak digunakan daripada kata/frase yang bermakna denotatif.

1.6 Landasan Teori

  Untuk keperluan penelitian terhadap judul berita olahraga surat kabar

  

Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007 dengan tinjauan semantis dan

  sintaktis, peneliti menggunakan landasan teori tentang (i) pengertian judul berita, (ii) semantik dan semantis, dan (iii) sintaksis dan sintaktis.

1.6.1 Pengertian Judul Berita

  Menurut Hoed (1979: 3-4), judul adalah hal yang memperkenalkan apa yang dikemukakan dalam tubuh berita yang bertugas menarik perhatian pembaca.

  Sebagaimana paragraf pembuka, judul berfungsi berdaya tarik pandang, di samping gaya tarik kebahasaan. Judul juga bersifat falsafah, artinya mengacu kepada apa yang kemudian dinyatakan dengan teks tubuh berita.

  Menurut Siregar (1987: 162-163) dan Suhandang (2004: 115-116) judul adalah kepala berita atau intisari berita, judul itu harus mempunyai daya tarik agar isi karangan segera dibaca. Judul adalah perangsang, agar pembaca berminat membaca isi karangan. Oleh karena itu, agar menarik, judul harus memiliki ragam kreasi.

  Sumadiria (2005: 121-125) menyatakan bahwa judul adalah identitas berita. Tanpa judul berita adalah sesuatu yang anonim, tak dikenal, abstrak, sehingga tidak akan bicara apa-apa. Judul adalah pemicu daya tarik pertama bagi pembaca untuk membaca berita. Sumadiria juga menyebutkan cirri-ciri judul berita yang baik adalah provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, formal, representatif, merujuk pada bahasa baku dan spesifik.

  Berdasarkan uraian tentang pengertian judul berita di atas, dapat ditarik kesimpulan, judul adalah kepala atau intisari berita yang disajikan untuk menarik minat pembaca agar memahami isi berita. Ketika membaca surat kabar, umumnya mata pembaca akan tertuju pada judul beritanya terlebih dahulu. Tatkala judul beritanya menarik, barulah kita meneruskan membaca wacana beritanya. Memang harus diakui bahwa judul berita berperan penting untuk membawa pembaca agar menelusuri isi berita yang disampaikan.

1.6.2 Semantik dan Semantis

  Menurut Muljana (1964: 1), semantik ialah penelitian makna kata dalam bahasa tertentu menurut sistem penggolongan. Semantik merupakan cabang linguistik yang bertugas semata-mata meneliti makna kata, bagaimana mulabukanya, bagaimana perkembangannya, dan apa sebab-sebabnya terkaji perubahan dan perkembangan makna dalam sejarah.

  Chaer (1994: 2) menyebutkan semantik adalah istilah dalam bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal- hal yang ditandainya. Dengan kata lain, semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti. Pandangan yang hampir sama juga dikemukakan oleh Tarigan (1985: 7), semantik adalah telaah makna.

  Semantik menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, semantik mencakup makna-makna kata, perkembangan dan perubahannya.

  Menurut Soenardji (1989: 65), semantik adalah studi perihal makna bahasa yaitu kata, frase, dan kalimat. Makna kata mempunyai harga atau nilai yang disebut nilai makna. Nilai makna mempunyai peran penunjang pemahaman

  Berdasarkan uraian tentang semantik di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa semantik adalah cabang terkandung pada suatu bahasa, a-tanda linguistik. Dalam bidang semantik yang diteliti adalah maknanya. Hal-hal yang berkenaan dengan makna disebut semantis.

1.6.3 Sintaksis dan Sintaktis

  Pengertian sintaktis menurut Ramlan (1987: 21) adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Untuk menjelaskan uraian itu, perhatikan contoh kalimat berikut:

  

Seorang mahasiswa sedang belajar sastra di perpustakaan . Kalimat tersebut

  disamping intonasi, terdiri dari satu klausa yakni terdiri dari S (subjek) ialah seorang mahasiswa, P (predikat) ialah sedang belajar, O (objek) ialah sastra, dan K (keterangan) ialah di perpustakaan. Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari S, P, O, K (Ramlan, 1986: 83).

  Pateda (1988) berpendapat bahwa secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

  Kalimat, klausa, dan frase merupakan objek tataran linguistik yang disebut sintaksis.

  Menurut Kridalaksana (2002: 32), sintaksis adalah sebuah struktur dengan leksem yang telah berkategori (berkelas sebagai unsur). Sintaksis suatu bahasa mempunyai unsur-unsur yang terorganisasi secara struktural. Salah satu satuan secara fungsional, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Satuan lain, yaitu frase, juga memiliki unsur-unsur yang berhubungan secara fungsional yaitu induk, pewatas, perangkai, dan sumbu.

  Berdasarkan uraian tentang sintaksis di atas dapat ditarik kesimpulan at, klausa, dan frase sebagai objek tataran linguistiknya. Dalam bidang sintaksis yang diteliti adalah strukturnya. Hal-hal yang berkenaan dengan struktur kalimat disebut sintaktis.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan masing- masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Tahap Pengumpulan Data

  Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, memerlukan adanya gambaran yang jelas mengenai wujud data dan sumber yang dikumpulkan. Sudaryanto (1993: 5) menyatakan data adalah objek penelitian beserta konteksnya. Objek penelitian ini adalah judul berita olahraga yang terdapat dalam surat kabar Merapi. Datanya adalah wacana berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007.

  Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode dan menyimak secara langsung penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 6). Peneliti memperhatikan penggunaan bahasa yang berupa kata-kata, kalimat- kalimat pada setiap wacana berita olahraga. Pelaksanaan pengumpulan data dengan teknik lanjutan ini dilakukan dengan mencatat pada kartu data sebagai alatnya menurut tanggal terbitnya (Sudaryanto, 1993: 5-7). Sesuai dengan pendapat tersebut, penulis dengan menggunakan alat tulis, kertas, lem, gunting untuk mengumpulkan data, data digunting dan ditempelkan pada kartu data.

  Setelah data tersusun, lalu data diklasifikasikan berdasarkan maknanya dan unsur yang ditonjolkan.

1.7.2 Tahap Analisis Data

  Setelah data dikumpulkan dan dicatat pada kartu data, tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Tahap analisis data dilakukan dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan referensial, yaitu metode yang menggunakan referen sebagai alat untuk membuktikan fakta lingual tertentu (Sudaryanto, 1993: 14). Dalam penggunaan metode padan referensial digunakan teknik dasar “pilah unsur penentu”, yaitu memilah unsur-unsur suatu konstruksi menurut referen yang ditunjuknya.

  (5) Gaseta Tumbangkan IM (Merapi, 24 Juli 2007) Berdasarkan referen yang ditunjuknya, kalimat (5) dapat dipilah menjadi tiga unsur yang menunjuk empat referen juga, yaitu ‘pihak yang mengalahkan’

  (IM). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Gaseta berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

  Metode kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih, yaitu metode analisis data yang alat penentunya terdapat dalam bahasa itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Metode ini dilaksanakan dengan teknik dasar yaitu teknik bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan.

  Teknik bagi unsur langsung (BUL) adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud (Lihat Sudaryanto, 1993: 14). Teknik bagi unsur langsung bermanfaat untuk menentukan bagian-bagian fungsional suatu konstruksi. Hasil penerapan teknik bagi unsur langsung itu menjadi dasar bagi analisis data selanjutnya.

  Alat penentu teknik bagi unsur langsung adalah intuisi kebahasaan peneliti terhadap bahasa yang diteliti. Intuisi kebahasaan merupakan kesadaran penuh yang tak terumuskan, tetap terpercaya, terhadap apa dan bagaimana kenyataan yang bersifat kebahasaan (lihat Sudaryanto, 1993: 32). Dalam penelitian ini, teknik bagi unsur langsung (BUL) dipakai untuk membuktikan variasi struktur berdasarkan unsur yang ditonjolkan pada judul berita olahraga surat kabar Merapi.

  Perhatikan contoh judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’ berikut.

  (5a) Gaseta Tumbangkan IM (Merapi, 24 Juli 2007)

  Contoh (5a) terdiri dari S (Gaseta), P (Tumbangkan), dan O (IM). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Gaseta), P diisi V (Tumbangkan), sedangkan O diisi N (IM).

  Untuk mengelompokkan tipe-tipe semantis dan sintaktis diterapkan teknik lanjutan berupa teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti dilakukan dengan cara menggantikan unsur lingual yang sedang dianalisis dengan sinonimnya. Teknik ganti ini digunakan untuk membuktikan kesamaan kelas atau kategori unsur yang terganti dengan unsur pengganti. Bila dapat digantikan (atau saling menggantikan) berarti kedua unsur itu dalam kelas atau kategori yang sama (Sudaryanto, 1993: 48). Perhatikan contoh judul berita yang menyatakan makna ’A mengalahkan B’ berikut.

  (6) Maju Lancar Gebuk Samodra (Merapi, 1 Agustus 2007) Untuk membuktikan bahwa verba tersebut menyatakan makna ‘A mengalahkan B’, dapat dilakukan melalui teknik ganti yaitu verba tersebut dapat diganti dengan verba mengalahkan.

  (6a) Maju Lancar mengalahkan Samodra (Merapi, 1 Agustus 2007) A B

  Dengan menerapkan teknik ganti, dapat diketahui bahwa verba gebuk dan verba mengalahkan mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaiannya dapat saling menggantikan.

  Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca pemarkah” dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda.

  Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan dan

  Kridalaksana, 2001: 161). Teknik baca markah dapat digunakan untuk menentukan peran konstituen kalimat. Caranya dengan membaca satuan kebahasaan yang menjadi pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud (Kesuma, 2007: 67). Perhatikan contoh judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’ berikut.

  (7) PSIM Disungkurkan Persekabpas (Merapi, 10 September 2007) Contoh (7) terdiri dari S (PSIM), P (Disungkurkan), dan O (Persekabpas).

  Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (PSIM), P diisi V (Disungkurkan), O diisi N (Persekabpas). Contoh judul berita (11) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang dikalahkan’ (PSIM); ‘perbuatan dikalahkan’ (Disungkurkan); dan ‘pihak yang mengalahkan’ (Persekabpas). Karena unsur ‘pihak yang dikalahkan’ berada di urutan terdepan yakni PSIM, judul berita tersebut termasuk menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’.

1.7.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

  Hasil analisis data dalam penelitian ini berupa pola judul berita olahraga pada surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007 dengan tinjauan semantis dan sintaktis. Hasil analisis tersebut disajikan dengan metode penyajian informal dan formal. Metode penyajian informal yaitu perumusan pola judul berita olahraga dengan menggunakan kata-kata biasa, walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (lihat Sudaryanto, 1993: 145). Metode penyajian formal yaitu dengan menggunakan tabel.

1.8 Sistematika Penyajian

  Untuk mempermudah pemahaman tentang penelitian ini, penulis menyusunnya ke dalam empat bab, yaitu Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berisi pemaparan tipe-tipe semantis berdasarkan makna pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Bab III berisi tentang tipe-tipe sintaktis berdasarkan unsur yang ditonjolkan pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Bab IV merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang dimaksud adalah kesimpulan tentang tipe semantis dan sintaktis yang terdapat pada judul berita surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Saran yang dimaksud adalah saran kepada peneliti, calon wartawan, penulis, dan khalayak umum.

BAB II TIPE-TIPE SEMANTIS JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI-DESEMBER 2007

2.1 Pengantar

  Pada bab ini dipaparkan tipe-tipe semantis judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007. Berdasarkan maknanya, judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 dapat dibedakan menjadi enam tipe yaitu (1) makna ‘A mengalahkan B’; (2) makna ‘A dikalahkan B’; (3) makna ‘A memenangkan C’; (4) makna ‘A menahan B’; (5) makna ‘A menang’; (6) makna ‘A kalah’.

2.1.1 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Mengalahkan B’

  Berikut ini dipaparkan judul berita olahraga surat kabar Merapi yang menyatakan makna ‘A mengalahkan B’.

  (8) Cina Gasak Uzbekistan (Merapi, 29 Maret 2007) (9) Persig Kandaskan Persikup (Merapi, 18 April 2007) (10) Barca Makin Benamkan Huelva (Merapi, 26 November 2007) (11) Telkom Bungkam Bharata 3-1 (Merapi, 2 April 2007) (12) Spanyol Optimis Gilas Swedia (Merapi, 17 November 2007) (13) Kroasia Hajar Slovakia (Merapi, 18 Oktober 2007)

  (15) Organ Tundukkan HW 5-2 (Merapi, 11 April 2007) (16) Bayern Depak Real (Merapi, 9 Maret 2007) (17) Persipur Tekuk Persebi 2-0 (Merapi, 21 Mei 2007) (18) UII Bekuk POP 2-1 (Merapi, 5 April 2007) 19) Arsenal Hentikan City (Merapi, 27 Agustus 2007) (20) Kaerjeng Tendang Lillestrom (Merapi, 2 Agustus 2007) (21) Melati Muda Hempaskan Bina Putra (Merapi, 16 April 2007) (22) Halilintar Sambar Gulser 7-1 (Merapi, 24 April 2007) (23) Timnas U-16 Kuliti Siwo Jaya 12-0 (Merapi, 19 Oktober 2007) (24) Brasil Gedor Ekuador (Merapi, 19 Oktober 2007) (25) Italia Kubur Skotlandia (Merapi, 19 November 2007) (26) Hamburg Hancurkan Stuttgart (Merapi, 22 Oktober 2007) (27) Barca Siap Lalap Rangers (Merapi, 7 November 2007) (28) Maduretno Permalukan Potorono (Merapi, 21 September 2007) (29) Leverkusen Siap Redam Muenchen (Merapi, 29 September 2007) (30) Brasil Ngamuk Lawan Ekuador (Merapi, 17 Oktober 2007) (31) Brasil Ingin Balas Meksiko (Merapi, 13 September 2007) (32) Persik Matikan Bambang (Merapi, 12 September 2007) (33) Target Indonesia di Sea Games Gusur Malaysia (Merapi, 12 September

  2007) (34) United Tenggelamkan Chelsea (Merapi, 25 September 2007) (35) PSV Libas Utrecht (Merapi, 24 Desember 2007) Verba yang dicetak miring pada judul berita (8) sampai dengan (36) digunakan untuk menyatakan makna ‘mengalahkan’. Sebenarnya setiap verba tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba gasak menyatakan makna ‘mengambil dengan cara merampas dan menerjang dengan keras’ (KBBI, 2002: 338). Namun, pada contoh (8) verba gasak digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘mengalahkan’.

  Pembuktian bahwa verba pada contoh (8) sampai dengan (36) menyatakan makna ‘mengalahkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu mengganti setiap verba tersebut dengan verba mengalahkan.

  (8a) Cina mengalahkan Uzbekistan A B

  (9a) Persig mengalahkan Persikup A B

  (10a) Barca Makin mengalahkan Huelva A B

  (11a) Telkom mengalahkan Bharata 3-1 A B

  (12a) Spanyol Optimis ‘aspek’ mengalahkan Swedia A B

  (13a) Kroasia mengalahkan Slovakia A B (14a) Porak Jaya mengalahkan Grim

  A B (15a) Organ mengalahkan HW 5-2

  A B (16a) Bayern mengalahkan Real

  A B

  (17a) Persipur mengalahkan Persebi 2-0 A B

  (18a) UII mengalahkan POP 2-1 A B

  (19a) Arsenal mengalahkan City A B

  (20a) Kaerjeng mengalahkan Lillestrom A B

  (21a) Melati Muda mengalahkan Bina Putra

   A B

  (22a) Halilintar mengalahkan Gulser 7-1 A B

  (23a) Timnas U-16 mengalahkan Siwo Jaya 12-0 A B

  (24a) Brasil mengalahkan Ekuador A B

  (25a) Italia mengalahkan Skotlandia A B

  (26a) Hamburg mengalahkan Stuttgart A B

  (27a) Barca siap ‘aspek’ mengalahkan Rangers A B

  (28a) Maduretno mengalahkan Potorono A B

  (29a) Leverkusen Siap ‘aspek’ mengalahkan Muenchen A B

  (30a) Brasil mengalahkan Lawan Ekuador A B

  (31a) Brasil Ingin ‘aspek’ mengalahkan Meksiko A B

  (32a) Persik mengalahkan Bambang A B

  (33a) Target Indonesia di Sea Games ‘aspek’ mengalahkan Malaysia A B

  (34a) United mengalahkan Chelsea A B

  (35a) PSV mengalahkan Utrecht A B

  (36a) Jonggrang mengalahkan Asri 4-0 A B

2.1.2 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Dikalahkan B’

  Pada sub bab ini diuraikan judul berita olahraga surat kabar Merapi yang menyatakan makna ‘A dikalahkan B’.

  (37) PSS Ditebas Persitara 0-2 (Merapi, 5 Maret 2007) (38) PSIM Dibekuk Persmin 0-1 (Merapi, 12 Maret 2007) (39) PSIM Disungkurkan Persekabpas (Merapi, 10 September 2007)

   Verba yang dicetak miring pada judul berita (37) sampai dengan (39)

  digunakan untuk menyatakan makna ‘dikalahkan’. Sebenarnya setiap verba tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba ditebas menyatakan makna ‘mendapat perlakuan oleh lawan dengan cara dirobohkan sehingga jatuh’ (KBBI, 2002: 1153). Namun, pada contoh (37) verba ditebas digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘dikalahkan’.

  Pembuktian bahwa verba pada contoh (37) sampai dengan (39) menyatakan makna ‘dikalahkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu

  (37a) PSS dikalahkan Persitara 0-2 A B (38a) PSIM dikalahkan Persmin 0-1 A B (39a) PSIM dikalahkan Persekabpas A B

2.1.3 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Memenangkan C’

  Berikut ini dipaparkan judul berita olahraga yang menyatakan makna ‘A memenangkan C’ dalam surat kabar Merapi.

  (40) Indonesia Kuasai Semifinal Putri (Merapi, 23 November 2007) (41) Tim Yamaha Sikat Gelar di Kenjeran (Merapi, 13 Agustus 2007) (42) Alvin Bahar Sabet GT Car Championship (Merapi, 4 September

  2007) (43) Indonesia Siap Rebut Posisi Ketiga (Merapi, 4 September 2007) Verba yang dicetak miring pada judul berita (40) sampai dengan (43) digunakan untuk menyatakan makna ‘memenangkan’. Sebenarnya setiap verba tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba kuasai menyatakan makna ‘kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu; mempunyai wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan bahkan memerintah sesuatu; pengaruhnya sangat besar tergantung jabatannya’ (KBBI, 2002: 604).

  Namun, pada contoh (40) verba kuasai digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘memenangkan’.

  Pembuktian bahwa verba pada contoh (40) sampai dengan (43) menyatakan makna ‘memenangkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu mengganti setiap verba tersebut dengan verba memenangkan. (40a) Indonesia memenangkan Semifinal Putri

  A C (41a) Tim Yamaha memenangkan Gelar di Kenjeran A C (42a) Aswin Bahar memenangkan GT Car Championship

  A C (43a) Indonesia Siap ‘aspek’ memenangkan Posisi Ketiga

  A C

2.1.4 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Menahan B’

  Berikut ini diuraikan judul-judul berita olahraga yang menyatakan makna ‘A menahan B’ dalam surat kabar Merapi.

  (44) Almeria Ganjal Villareal (Merapi, 27 November 2007) (45) Dortmund Hambat Laju Bayern (Merapi, 30 Oktober 2007) (46) Pemain Liverpool Tahan Porto (Merapi, 20 September 2007) Verba yang dicetak miring pada judul berita (44) sampai dengan (46) digunakan untuk menyatakan makna ‘menahan’. Sebenarnya setiap verba tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba ganjal menyatakan makna ‘benda yang disisipkan sebagai tumpuan supaya tegak kukuh atau tidak timpang; benda yang ditaruh sebagai penghalang atau penahan supaya tidak bergerak turun’ (KBBI, 2002: 333). Namun, pada contoh (44) verba ganjal digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘menahan’.

  Pembuktian bahwa verba pada contoh (44) sampai dengan (46) menyatakan makna ‘menahan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu mengganti setiap verba tersebut dengan verba menahan.

  (44a) Almeria menahan Villareal A B

  (45a) Dortmund menahan Laju Bayern A B (46a) Pemain Liverpool menahan Porto A B