EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008

  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS

PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH

YOGYAKARTA PERIODE 2008

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar sarjana farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

  

Diajukan Oleh :

Usnul Alifa

Nim : 068114004

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS

PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH

YOGYAKARTA PERIODE 2008

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar sarjana farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

  

Diajukan Oleh :

Usnul Alifa

Nim : 068114004

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  Persetujuan Skripsi EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008 Oleh : Usnul Alifa

  NIM : 068114004 Telah disetujui oleh : Pembimbing Utama Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt.

  30 Mei 2011 Pembimbing Pendamping Drs. Mulyono, Apt.

  30 Mei 2011

  

Pengesahan Skripsi Berjudul

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS

PADA PASIEN OPERASI SESAR (CAESAREAN SECTION)

  

DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH

YOGYAKARTA PERIODE 2008

Oleh :

Usnul Alifa

  

NIM : 068114004

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

  

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal: 14 Juli 2011

Mengetahui Fakultas Farmasi

  Universitas Sanata Dharma Dekan Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt. Panitia Penguji :

  Tanda Tangan

1. Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt. .....................................

  

2. Drs. Mulyono, Apt. .....................................

3. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. .....................................

  

4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt .....................................

  Ku Persembahkan Untuk : Allah SWT Bapak, Ibu, dan Nenekku tercinta Adikku tersayang Keluargaku Dan Almamaterku

  Saat-saat untuk mengetahui seberapa besar dalamnya cinta, yaitu saat-saat ketidak bersamaan kita “Berusahalah Tuk Tidak Jadi Manusia Yang Berhasil, Tapi

  Berusahalah Tuk menjadi Manusia Yang Berguna” (Albert) Sesungguhnya dibalik kesukaran terdapat kemudahan

KATA PENGANTAR

  Dengan penuh rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena hanya dengan rahmat serta kehendaknya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN OPERASI

SESAR (CAESAREAN SECTION) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH

SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE 2008”.

  Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana farmasi pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan

farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini bukanlah sesuatu hal yang

mudah, hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

  1. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

  2. Bapak dan Ibu di bagian Rekam Medik dan segenap pihak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas, waktu, dan

membantu kelancaran penulis dalam pengambilan data penelitian ini.

3. Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian ini.

  

4. Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi.

  

5. Dra. A. M. Wara K., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama yang

telah memberikan petunjuk, saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

  

6. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

memberikan petunjuk, saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi ini.

7. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi.

  

8. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang berharga dalam proses penyusunan skripsi.

  

9. Ayahanda H.Mahsunun, Ibunda Hj.Sucik, dan Nenek yang telah

membesarkan dan mendidik penulis, selalu memberikan semangat, kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tulus untuk kesuksesan penulis.

  

10. My sister Iis Farida yang selalu memberikan semangat, kasih sayang dan

doanya untuk penulis.

  

11. Jeni, bunga, siska, valen, bima, dan arjun yang selalu menghadirkan

keceriaan di hati penulis.

  

12. Mbak wied, distha, mbak fie2 yang selalu menghibur, semua bantuan,

semangat, dan bimbingan yang diberikan pada penulis.

  13. Yeyen, mbak orpha, erma, neldy, maya, intan, mbak wie, mbak yuni atas semangat, bantuan, dan doa untuk penulis.

  14. Teman-teman FKK 06 dan semua teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas kekompakan, pertemanan, dan dukungannya selama belajar di Farmasi.

  15. Teman-teman FKK 07 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas kekompakan dan dukungannya.

  16. Teman-teman KKN alternatif angkatan XXXIV kelompok Dukuh Krodan atas keceriaan dan telah memberikan banyak pelajaran hidup yang tak ternilai harganya.

  17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu dan tenaga.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,

agar skripsi ini lebih mendekati sempurna. Akhir kata, semoga skripsi ini

bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, 30 Mei 2011 Penulis

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 30 Mei 2011 Penulis, Usnul Alifa

  

INTISARI

Operasi sesar adalah sayatan melalui dinding abdomen dan uterus untuk

melahirkan janin dalam rahim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat drug related

problems yang terjadi pada pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008. Penelitian ini merupakan

penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang bersifat

retrospektif yang pengumpulan datanya dilakukan melalui lembar rekam medik.

  Dari hasil penelitian, pasien operasi sesar di Rumah Sakit Panti Rapih

terbanyak pada usia 32 tahun (26,09%), dengan usia janin >37 (matur) (60,87%),

dan pasien menjalani rawat inap selama 3-5 hari. Semua pasien pulang dengan

kondisi klinis yang membaik. Golongan obat yang diberikan pada pasien operasi

sesar adalah golongan antiinfeksi (100%), analgetika (100%), obstetrik dan

ginekologi (100%), obat gizi dan darah (100%), cairan elektrolit (100%), dan

tranfusi darah (41,67%), serta obat lain (62,5%).

  Dari hasil evaluasi drug related problems terdapat 23 kasus DRP, yaitu 12

kasus dosis terlalu rendah, 4 kasus dosis terlalu tinggi, 5 kasus membutuhkan obat

tambahan, 2 kasus pemilihan obat kurang tepat, 7 kasus efek samping yang tidak

diinginkan, dan 2 kasus obat yang tidak dibutuhkan.

  Kata kunci : operasi sesar, drug related problems (DRPs)

  

ABSTRACT

Caesarean section is a surgery through abdomen wall and uterus to give

birth an infant from the womb. This research was aimed to look at drug-related

problems that occur in caesarean section patients in the installation of inpatient

Panti Rapih Hospital Yogyakarta in the period 2008. This is a non experimental

research with descriptive design which have retrospective characteristic.

  From the results of the study, patients caesarean section at Panti Rapih

Hospital, the largest at the age of 32 years (26.09%), with fetal age> 37 (mature)

(60.87%), and patients hospitalized for 3-5 days. all of the patients are home with

a better clinical condition. Group of drugs given to patients caesarean section is a

class of anti-infective (100%), analgetics (100%), obstetrics and gynecology

(100%), nutritional medicine and blood (100%), the liquid electrolyte (100%), and

blood tranfusions (41, 67%), and other drugs (62.5%).

  From the results of evaluation of drug-related problems there were 23

cases of DRP, i.e. 12 cases the dose is too low, too high dose of 4 cases, 5 cases

require additional drugs, 2 cases of inappropriate drug selection, 7 cases of

unwanted side effects, and 2 cases of drug not required.

  Keywords : caesarean section, drug related problems (DRPs)

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i-ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................... vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ x

  INTISARI ....................................................................................................... xi

ABSTRACT ..................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... 1

  2. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

  3. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

  B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

  1. Tujuan Umum ........................................................................ 6

  2. Tujuan Khusus ....................................................................... 6

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Fisiologi Kehamilan .......................................................................... 7 B. Caesarean section.............................................................................. 8

  1. Istilah-Istilah dalam Operasi Sesar........................................ 9

  2. Indikasi-Indikasi dalam Operasi Sesar.................................. 9

  C. Komplikasi-Komplikasi Operasi Sesar dan Terapinya ..................... 16

  1. Nyeri ............................................................................................. 16

  a) Definisi ........................................................................... 16

  b) Penyebab ........................................................................ 17

  c) Terapi ............................................................................. 18

  d) Penggolongan analgetika ............................................... 19

  2. Infeksi ........................................................................................... 21

  a). Definisi .......................................................................... 21

  b). Penyebab ....................................................................... 22

  c). Terapi ............................................................................. 22

  d). Penggolongan antibiotika .............................................. 23

  3. Anemia ......................................................................................... 26

  a). Definisi .......................................................................... 26

  b). Penyebab ....................................................................... 26

  c). Terapi ............................................................................. 27

  d). Penggolongan vitamin ................................................... 28

  D. Penggunaan Obat yang Rasional ...................................................... 29

  E. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 29

  F. Keterangan Empiris .......................................................................... 31

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 32 B. Definisi Operasional ................................................................ 33 C. Subyek Penelitian .................................................................... 34 D. Populasi dan Sampel ............................................................... 35 E. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian .................................. 35 F. Jalan Penelitian ........................................................................ 35

  1. Analisis Situasi dan Penentuan Masalah ........................... 35

  2. Tahap Penulusuran Data .................................................... 36

  3. Tahap Pengambilan Data ................................................... 36

  4. Tahap Analisis Data .......................................................... 37

  G. Tata Cara Analisis Data ........................................................... 37

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Pasien Operasi Sesar .................................

  40 B. Evaluasi Penggunaan Obat Operasi Sesar....................... 44

  1. Kelas Terapi ............................................................. 44

  2. Jenis Obat ................................................................. 45

  a) Antiinfeksi .................................................... 45

  b) Obstetrik dan Ginekologi ............................. 50

  c) Analgetika .................................................... 53

  d) Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah .. 55

  e) Cairan Elektrolit dan Tranfusi Darah ........... 58

  f) Obat Lain ...................................................... 59

  C. Drug related problems (DRPs) ....................................... 61

  1. Dosis terlalu rendah ................................................. 62

  2. Dosis terlalu tinggi ................................................... 62

  3. Membutuhkan obat tambahan .................................. 63

  4. Pemilihan obat kurang tepat ..................................... 64

  5. Efek samping yang tidak diinginkan ........................ 65

  6. Obat yang tidak dibutuhkan ..................................... 65

  D. Rangkuman Pembahasan ............................................... 67

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................... 69 B. Saran................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 71

LAMPIRAN .................................................................................................... 74

BIOGRAFI ...................................................................................................... 128

  

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Farmakokinetika beberapa Sefalosporin .............................. 26

Tabel II Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

  Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ........................................ 40 Tabel III Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008................................................... 41 Tabel IV Lama Rawat Inap Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti

  Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ......................................... 42 Tabel V Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ........................................ 44 Tabel VI Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ....... 48 Tabel VII Antibiotika Terapi yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ..... 49

Tabel VIII Antibiotika yang Digunakan Sebagai Profilaksis ......................... 50

  Tabel IX Obstetrik dan Ginekologi yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ..... 53 Tabel X Analgetika yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008............................... 54 Tabel XI Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

  Tabel XII Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ................................................................. 60 Tabel XIII Presentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien

  Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................................................. 60

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1A Organ Reproduksi Dalam Pada Wanita ................................... 7

Gambar 1A Anatomi Pada Wanita ............................................................... 7

Gambar 2 Proses Operas Sesar ......................... ....................................... 8

Gambar 3 Ketuban pecah dini .................................................................... 10

Gambar 4 Posisi Janin Normal dan Abnormal dalam Rahim Ibu ............. 13

Gambar 5 Plasenta Previa .......................................................................... 16

Gambar 6 Proporsi Usia Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................... .. 41 Gambar 7 Proporsi Usia Janin Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................... 42 Gambar 8 Perbandingan Lama Rawat Inap Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.. 43 Gambar 9 Kelas Terapi pada Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ......................... . 45 Gambar 10 Antibiotika Profilaksis yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .. 48 Gambar 11 Antibiotika Terapi yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ... 49 Gamabr 12 Analgetika yang Diterima Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .. 54

  Gambar 13 Obat yang Mempengaruhi Gizi dan Darah yang Diterima

Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008.............................................. 57 Gambar 14 Golongan dan Jenis Obat Lain yang Diterima Pasien

  Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 .................................................................... 61

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Penelitian ............................................ 74

Lampiran 2 Contoh Logaritma Pengobatan pada Pasien Operasi Sesar dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini...................................... 75 Lampiran 3 Data Rekam Medik Pasien Operasi Sesar di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 ............................................................. 76

  Lampiran 4 Penggolongan Obat Pasien Operasi Sesar

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2008 ............................................. 128

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia bersama Pemerintah (Departemen Kesehatan dan Departemen Kesejahteraan Sosial) menyatakan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Medik (Dirjen Yanmedik) Departemen Kesehatan RI No 78 tahun 1991 adanya pembatasan angka operasi sesar untuk

  

rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15%,

dikarenakan tingginya angka kejadian operasi sesar dati tahun ke tahun di

beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal

baik itu operasi sesar atas indikasi medis maupun indikasi non medis (Anonim,

2001).

  Pada tahun 1970 di Amerika Serikat, persentase kelahiran dengan operasi

sesar adalah 5,5 %, mengalami puncaknya pada tahun 1988, yaitu 24,7% dan pada

tahun 1993 persentasenya 22,8%. Pada dua dekade ini kematian maternal dan

perinatal menurun (Porreco and Thorp, 1996).

  Di Indonesia pada saat ini belum ada angka nasional yang tepat tentang

kematian maternal (masih dalam kandungan) dan perinatal (sudah lahir), baik

untuk suatu daerah, wilayah maupun secara nasional. Secara umum, angka

kematian maternal dari rumah sakit yang ada di Indonesia berkisar antara 51,6

sampai 206.3 per 10.000 persalinan, sedangkan angka kematian perinatal berkisar

antara 77,3 sampai 142,2 per 1000. Tingginya angka kematian maternal dan

  

perinatal di Indonesia ditemukan pada rumah sakit yang menerima banyak kasus

patologik dengan penderita sering kali dalam keadaan buruk (Mochtar, 1998).

  Angka kelahiran dengan operasi sesar pada rumah sakit pemerintah di

indonesia adalah sekitar 11-15% sedangkan pada rumah sakit swasta dapat

mencapai 30-40%. Tingginya prevalensi ini tentu dipengaruhi banyak faktor

termasuk indikasi medis yang mewajibkan sang ibu menjalani persalinan dengan

a operasi sesar ( Anonim, 2008 ).

  Operasi sesar bertujuan untuk menjamin turunnya tingkat morbiditas dan

mortalitas sehingga sumber daya manusia dapat ditingkatkan dan untuk

mengeluarkan janin dari dalam rahim pada ibu-ibu yang meninggal. Sekarang,

dengan kemajuan pesat dalam teknik operasi, anestesi, penyediaan cairan dan

darah, indikasi dan obat-obatan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin menurun

(Mochtar, 1998).

  Keluhan yang secara umum dirasakan oleh pasien pasca operasi sesar

salah satunya adalah timbulnya rasa nyeri di daerah bekas sayatan operasi. Rasa

nyeri hanya merupakan suatu gejala, fungsinya memberi tanda tentang adanya

gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot.

  

Untuk menghilangkan rasa nyeri biasanya digunakan suatu analgetika. Analgetika

adalah obat untuk mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan

kesadaran (Anief, 2003).

  Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme seperti bakteri, virus,

jamur, mikroplasma, dan protozoa ke dalam tubuh manusia. Untuk mencegah dan

  

mengobati terjadinya infeksi maka pasien memerlukan terapi antiinfeksi, yaitu

antibiotika. Antibiotika adalah golongan senyawa, baik alami maupun sintetik,

yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di

dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi bakteri (Anonim, 2006).

  

Prinsip dalam penggunaan antibiotika berdasarkan pada dua pertimbangan utama,

yaitu penyebab infeksi dan faktor pasien (Anonim, 2000).

  Dalam proses operasi sesar, kemungkinan terjadi komplikasi antara lain,

terjadinya infeksi, hal ini disebabkan adanya pembukaan jaringan tubuh sehingga

mempermudah mikroorganisme untuk masuk ketubuh pasien. Keluhan yang

dirasakan oleh pasien pasca bedah salah satunya adalah timbulnya rasa nyeri di

daerah bekas sayatan operasi. Kemungkinan terjadinya anemia yang disebabkan

oleh adanya pendarahan antepartum maupun postpartum yang tidak segera diatasi.

  Salah satu indikasi operasi sesar adalah ketuban pecah dini, dan dapat

berisiko tinggi menyebabkan infeksi bakteri, karena dengan cairan ketuban pecah

melewati vagina, maka memberi jalan masuk bakteri kedalam tubuh. Faktor

penyebab dari ketuban pecah dini antara lain, koria amniolitis (radang pada korion

dan amnion), inkonpeten serviks, kelainan letak, dan tekanan intra uterin

mendadak meningkat. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput berisi cairan

ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi (Manuaba,

1999).

  Beberapa faktor risiko dari ketuban pecah dini antara lain, inkompetensi

serviks (leher rahim), riwayat ketuban pecah dini sebelumya, Kelainan atau

kerusakan selaput ketuban, dan infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis

(Manuaba, 1999).

  Dengan adanya komplikasi-komplikasi operasi sesar dengan indikasi

ketuban pecah dini yang terjadi, maka obat-obatan yang diberikan memungkinkan

terjadinya drug related problems (DRPs), membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Evaluasi drug related problems (DRPs) pada

pasien operasi sesar (caesarean section) di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta Periode 2008.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a. Seperti apakah karakteristik pasien operasi sesar yang meliputi : usia pasien, usia janin, lama rawat inap pada pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008? b. Seperti apakah pola peresepan obat-obat yang terkait dengan golongan dan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008?

c. Apakah obat-obat yang diberikan pada pasien operasi sesar di instalasi

  terjadi Drugs Related Problems (DRPs) yang terkait dengan penggunaan obat? d. Seperti apakah dampak yang potensial terjadi pada pasien operasi sesar yang berhubungan dengan penggunaan obat, di Rumah Sakit

  Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008?

  2. Keaslian penelitian Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai

”Gambaran peresepan Obat pada Pasien Pasca caesarean section di Instalasi

  

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari-Juni 2002 yang

dilakukan oleh Wikaningtyas (2004).

  Sejauh yang penulis ketahui penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related

Problems pada Pasien Operasi Sesar (caesarean section) di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008 belum pernah

dilakukan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wikaningtyas (2004). Perbedaannya terletak pada periode penelitian, metode

pengambilan data, dan pada penelitian Wikaningtyas tidak dilakukan analisis

drug related problems (DRPs).

  3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta mengenai Evaluasi drug related problems pada pasien operasi sesar.

  

b. Manfaat praktis penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai

pendukung proses terapi pada pasien operasi sesar oleh dokter maupun pelaksanaan praktek farmasi klinik oleh farmasis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan pengobatan bagi pasien operasi sesar.

B. Tujuan Penelitian

  

a. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengevaluasi drug related

problems pada pasien operasi sesar (caesarean section) di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

  b. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui :

  1. Karakteristik pasien operasi sesar yang meliputi : usia pasien, usia janin, lama rawat inap pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

  2. Pola peresepan obat-obat yang terkait dengan golongan dan jenis obat yang digunakan dalam pengobatan pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

  3. Drug related problems (DRPs) yang terkait dengan penggunaan obat- obat yang terjadi pada pasien operasi sesar di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2008.

  4. Dampak yang potensial terjadi pada pasien operasi sesar yang berhubungan dengan penggunaan obat di Rumah Sakit Panti Rapih

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Fisiologi Kehamilan Kehamilan adalah masa seorang wanita membawa embrio atau fetus di

  c

dalam tubuhnya (Anonim, 2009 ). Kehamilan terjadi karena adanya proses ovulasi

sel telur ke dalam tuba fallopi, jika sel telur tersebut dibuahi oleh sperma, sel telur

akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan berkembang menjadi sebuah

c proses kehamilan (Anonim, 2009 ).

  A B (Anonim, 2011)

  

Gambar 1. Pada huruf A menunjukkan gambar organ reproduksi dalam pada

wanita, dan gambar B menunjukkan gambar anatomi pada wanita Waktu kehamilan terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi

terakhir dan kelahiran dan 38 minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita

hamil adalah gravida, seorang wanita hamil yang hamil untuk pertama kalinya

disebut primigravida atau gravida (G ), sedangkan wanita yang belum pernah

  1 c hamil dikenal sebagai gravida 0 (G ) (Anonim, 2009 ). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur atau cukup bulan,

kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan

kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilan prematur (Wiknjosastro,

1991).

B. Caesarean Section

  Operasi sesar adalah sayatan melalui dinding abdomen dan uterus untuk

melahirkan janin dalam rahim. Tujuan dari operasi sesar adalah untuk menjamin

turunnya tingkat morbiditas dan mortalitas sehingga sumber daya manusia dapat

ditingkatkan dan untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim pada ibu-ibu yang

meninggal (Mochtar, 1998).

  Keuntungan dari operasi sesar adalah waktu pembedahan dapat ditentukan

oleh dokter yang akan menolongnya dan persiapan dapat dilakukan dengan baik.

  

Sedangkan kerugiannya adalah karena persalinan belum mulai, segmen bawah

uterus belum terbentuk dengan baik, sehingga menyulitkan pembedahan dan akan

lebih mudah terjadinya antonia uterus dengan pendarahan karena uterus belum

mulai dengan kontraksinya (Prawirohardjo, 1991).

  (Anonim,2011) Gambar 2. Proses Operasi Sesar

a. Istilah-Istilah dalam Operasi Sesar :

  1. Operasi sesar primer (efektif)

Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara operasi sesar,

tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.

  2. Operasi sesar sekunder

Bersikap menunggu kelahiran biasa, bila tidak ada kemajuan persalinan atau

partus percobaan gagal, baru dilakukan operasi sesar.

  3. Operasi sesar ulang

Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami operasi sesar dan pada kehamilan

selanjutnya dilakukan operasi sesar ulang.

  4. Operasi sesar histerektomi Adalah operasi sesar yang dilanjutkan dengan pengeluaran uterus.

  5. Operasi sesar porro

Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri dan tentunya

janin sudah mati, dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada keadaan

infeksi rahim yang berat (Mochtar, 1998).

b. Indikasi-Indikasi Operasi Sesar

  1. Malposisi dan malpresentasi Perlunya operasi sesar pada bayi yang dalam posisi normal dapat dilahirkan

per vaginam. Bagian terbesar dari peningkatan insiden operasi sesar dalam

kelompok ini berkaitan dengan presentasi pantat. Disfungsi uterus mencakup kerja

uterus yang tidak terkoordinasi, dan ketidakmampuan dilatasi serviks (Oxorn,

1990).

  2. Ketuban pecah sebelum waktunya Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah pecahnya selaput berisi

cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau lebih sebelum terjadinya kontraksi. Cairan

ini ditampung di dalam kantung amnion yang disebut kantung ketuban atau

kantung janin. Cairan ketuban diproduksi oleh buah kehamilan, yaitu sel-sel

trofoblas, kemudian akan bertambah dengan produksi cairan janin, yaitu seni

janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan

mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi ada pola berbentuk

lingkaran atau siklus yang berulang. Kejadian ketuban pecah dini berkisar 5-10%

dari semua kelahiran, dan ketuban pecah dini preterm terjadi 1% dari semua

kehamilan. 70% kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan.

Ketuban pecah dini merupakan penyebab kelahiran prematur sebanyak 30%.

(Mochtar, 1998).

  (Anonim, 2011) Gambar 3. Ketuban pecah dini

  Adapun tanda-tanda ketuban pecah dini yaitu keluar air ketuban warna keruh,

jernih, kuning, hijau atau kecoklatan, sedikit atau sekaligus banyak. Dapat disertai

  

selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering. Inspekula tampak air ketuban

mengalir atau selaput ketuban sudah kering dan tidak ada (Mansjoer, Arif, 1999).

  Tanda-tanda infeksi yang terjadi : Demam suhu tubuh diatas 38 C, meningkatnya angka leukosit, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, dan denyut jantung janin bertambah cepat

  ( Mochtar,1998).

  Komplikasi paling sering terjadi pada ketuban pecah dini sebelum usia

kehamilan 37 minggu adalah sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-

40% bayi baru lahir. Risiko infeksi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini.

Semua ibu hamil dengan ketuban pecah dini prematur sebaiknya dievaluasi untuk

kemungkinan terjadinya korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain

itu kejadian prolaps atau keluarnya tali pusar dapat terjadi pada ketuban pecah

dini (Anonim, 2009).

  3. Persalinan prematur Persalinan Prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan

mencapai 37 minggu. Biasanya persalinan terjadi pada saat usia kehamilan

mencapai 37-42 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses normal

yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan tertentu, seperti infeksi rahim

atau infeksi cairan ketuban (Anonim, 2009).

  Setiap jam seharusnya serviks membuka minimal selebar 1 cm dan kepala

janin seharusnya turun ke dalam rongga panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal

tersebut tidak terjadi, mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan

perlu dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.

  

Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju, maka diberikan oksitosin

melalui infus untuk merangsang kontraksi rahim yang lebih kuat.

  

Jika setelah pemberian oksitosin persalinan tidak juga maju, maka dilakukan

operasi sesar (Anonim, 2009).

  4. Kelainan posisi janin Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah arah yang dihadapi

oleh janin, sedangkan letak janin adalah bagian tubuh janin yang terendah.

Kombinasi yang paling sering ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke

punggung ibu dengan letak kepala, leher tertekuk ke depan, dagu menempel di

dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin tidak berada dalam posisi atau

letak tersebut, maka persalinan bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak

dapat dilakukan melalui vagina (Anonim, 2009).

  (Anonim, 2011) Gambar 4. Posisi janin normal dan abnormal dalam rahim ibu

  5. Kembar Kembar menyebabkan rahim sangat teregang dan rahim yang sangat teregang

cenderung untuk mulai mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia

yang matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara prematur dan kecil.

  

Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan, sehingga persalinan bisa

menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah lahirnya bayi pertama cenderung

menyebabkan terlepasnya plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua

cenderung mengalami masalah selama persalinan dan memiliki risiko mengalami

kelainan dan kematian yang lebih tinggi (Anonim, 2009).

  6. Distosia bahu Distosia Bahu adalah suatu komplikasi yang jarang terjadi, pada letak kepala,

salah satu bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan

lahir (Anonim, 2009).

7. Prolapsus korda umbilikalis

  Prolapsus Korda Umbilikalis adalah suatu keadaan korda umbilikal (tali

pusar) mendahului bayi, yaitu keluar dari jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi

mulai memasuki jalan lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi

terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata atau tersembunyi.

  Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah dan tali pusar

menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir. Prolapsus yang

nyata biasanya terjadi jika bayi berada dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi

pada letak kepala), terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika

janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya cedera pada janin

  

akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka segera dilakukan persalinan,

biasanya melalui operasi sesar. Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap

utuh dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan bahu janin.

Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut jantung janin yang abnormal.

  

Prolapsus tersembunyi bisa diatasi dengan cara merubah posisi ibu atau

mengangkat kepala janin untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang

perlu dilakukan operasi sesar (Anonim, 2009).

8. Emboli cairan ketuban

  Emboli cairan ketuban adalah penyumbatan arteri pulmoner (arteri paru-paru)

ibu oleh cairan ketuban. Suatu emboli adalah suatu massa dari bahan asing yang

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP) PADA PASIEN PENYAKIT ASMA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

1 10 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRP) PADA PASIEN PENYAKIT ASMA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

3 41 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

0 4 42

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2015

1 13 96

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2007.

0 0 16

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 17

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI TAHUN 2007.

0 2 18

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO TAHUN 2007.

0 0 20

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN ANAK DEMAM BERDARAH DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BOYOLALI TAHUN 2007.

0 2 19

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi

0 0 125