Uji aktivitas penangkapan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ( Citrus hystrix DC.) - USD Repository

  

UJI AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-

PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK

TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK

KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Putut Wibisono

NIM : 098114132

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

UJI AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-

PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK

TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK

KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

  Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Putut Wibisono

NIM : 098114132

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

UJI AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-

PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK

TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK

KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus hystrix DC.)

  

Persetujuan Pembimbing

skripsi yang diajukan oleh:

Putut Wibisono

  

NIM : 098114132

telah disetujui oleh

Pembimbing Yohanes Dwiatmaka ,M.Si. tanggal, 3 Juli 2013

  

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Putut Wibisono Nomor mahasiswa : 098114132 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “UJI AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus

  

hystrix DC.) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

  memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 8 Juli 2013 Yang menyatakan

  Putut Wibisono

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 8 Juli 2013 Penulis

  Putut Wibisono heavy and long struggle that will not

produce a beautiful piece with no sense

of gratitude to God, family and fellow

  Kupersembahkan skripsi ini untuk: Alhamdulillah, terimakasih Allah perjuangan berat

hambaMu yang lemah ini berakhir juga, Puji syukur selalu

hamba panjatkan kehadiratMu ya Allah, terima kasih

Allah, dengan kerikil-kerikil cobaan dariMu, hamba dapat

mengerti arti hidup yang sesungguhnya. Serta untuk kedua orang tua dan seluruh keluarga besar saya.

  And to someone special ^_^ Yang telah memotivasiku

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan atas semua berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”UJI AKTIVITAS

  PENANGKAPAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOLIK KULIT BUAH JERUK PURUT (Citrus

  

hystrix DC.) ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah

  satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farnasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati atas segala bantuan yang telah diberikan penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama rancangan, pengusulan skripsi, saat dilakukan penelitian dan selama penulisan skripsi dengan kesabaran dan penuh perhatian.

  3. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt., sebagai Dosen Penguji atas pengarahan, kritik, saran yang membangun dan kesediaannya menguji skripsi ini.

  4. Enade Perdana Istyastono, Ph.D., Apt. sebagai Dosen Penguji atas pengarahan, kritik, saran yang membangun dan kesediaannya menguji skripsi ini.

  5. Segenap laboran Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia (Mas Wagiran) dan Kimia Analisis Instrumental (Mas Bima) atas segala bantuan selama penulis melakukan penelitian di laboratorium.

  6. Augustinus Teti, Febrin Nessy Triana dan Wisnu Brahmana Putra , tim DPPH 2009 yang saling melengkapi, tanpa bantuan kalian skripsi ini tidak akan selesai.

  7. Victor Purnama Agung, Agnes Mutiara , Novia Sarwoningtyas, Metri Styiawardani, dan Sisilia Mirsya sebagai teman berjuang satu lab. Dan Gank Galak (Saka Adhiyuda, Felix Pradana, dan Jati Panantya) sebagai pericuh jadwal kerja saya.

  8. Teman-teman kelas C dan angkatan 2009 atas dukungan, doa, semangat, kritik, saran dan segala masukannya, yang selalu ada dan siap membantu.

  9. Nur Hida sebagai pewarna hidup dan pemberi motivasi dalam skripsi ini.

  10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan yang tidak dapat disebut satu per satu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kesalahan dan kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

  Yogyakarta, 8 Juli 2013 Putut Wibisono

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi PRAKATA ...................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  INTISARI ........................................................................................................ xviii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... xix

  BAB I PENGANTAR..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Perumusan masalah .................................................................................... 2 C. Keaslian penelitian ..................................................................................... 2 D. Manfaat penelitian...................................................................................... 4

  2. Manfaat metodologis ...................................................................... 4

  3. Manfaat praktis ............................................................................... 4

  E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

  1. Tujuan umum ....................................................................................... 5

  2. Tujuan khusus ...................................................................................... 5

  

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................. 6

A. Jeruk Purut ................................................................................................. 6

  1. Klasifikasi ........................................................................................... 6

  2. Nama tumbuhan .................................................................................. 6

  3. Morfologi ............................................................................................ 6

  4. Kandungan kimia ................................................................................. 7

  5. Manfaat ................................................................................................ 7

  B. Senyawa Fenolik ....................................................................................... 8

  C. Antioksidan ................................................................................................ 8

  1. Radikal bebas ..................................................................................... 8

  2. Senyawa antioksidan .......................................................................... 9

  3. Mekanisme ......................................................................................... 9

  4. Manfaat antioksidan ........................................................................... 11

  5. Metode pengujian antioksidan ............................................................ 11

  D. Metode DPPH ........................................................................................... 13

  E. Ekstraksi ................................................................................................... 13

  F. Kesahihan Metode Analisis ....................................................................... 14

  G. Kesalahan Metode Analisis ....................................................................... 14

  1. Kesalahan sistemik ............................................................................. 14

  2. Kesalahan sistematik .......................................................................... 16

  H. Landasan Teori ......................................................................................... 16

  I. Hipotesis ................................................................................................... 17

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 18

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................. 18 B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 18 C. Bahan-bahan Penelitian .............................................................................. 18 D. Alat-alat Penelitian .................................................................................... 18 E. Cara Kerja penelitian ................................................................................. 19

  1. Pemilihan dan pengumpulan sampel ............................................... 19

  2. Pembuatan ...................................................................................... 19

  3. Ekstraksi dan fraksinasi .................................................................. 19

  4. Penetapan aktivitas antioksidan ...................................................... 20

  5. Penetapan kadar fenolik dalam ekstrak ........................................... 22

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 24

A. Hasil Determinasi Tanaman ....................................................................... 24 B. Hasil Pengumpulan Bahan ......................................................................... 24 C. Hasil Preparasi Sampel ............................................................................... 25 D. Hasil Uji Pendahuluan ................................................................................ 27 E. Optimasi Metode ........................................................................................ 29

  1. Penentuan operating time (OT) ....................................................... 29

  2. Penetuan panjang gelombang serapan maksimum ........................... 32

  F. Hasil Validasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan ....................................... 34

  1. Presisi ............................................................................................. 36

  2. Linearitas........................................................................................ 37

  3. Spesifitas ........................................................................................ 41

  G. Hasil Estimasi Aktivitas Antioksidan dengan Radikal DPPH...................... 42

  H. Hasil Validasi Metode Penetapan Kandungan Fenolik Total ....................... 45

  1. Presisi ............................................................................................. 46

  2. Linearitas........................................................................................ 46

  3. Spesifitas ........................................................................................ 47

  I. Hasil Estimasi Kandungan Fenolik Total .................................................... 47 J. Hasil Analisa Statistik ................................................................................ 50

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 54

A. Kesimpulan ................................................................................................ 54 B. Saran .......................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55

LAMPIRAN .................................................................................................... 58 BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 78

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Hasil pengukuran absorbansi seri rutin yang direaksikan dengan DPPH ............................................................................ 35 Tabel II. Hasil pengukuran absorbansi seri fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut yang direaksikan dengan DPPH .... 36 Tabel III. Hasil presisi aktivitas antioksidan standar rutin ......................... 37 Tabel IV. Hasil presisi aktivitas antioksidan fraksi etil asetat .................... 37 Tabel V. Hasil aktivitas antioksidan rutin dengan metode DPPH ............. 38 Tabel VI. Hasil aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol dengan metode DPPH ............................................................... 40 Tabel VII. Hasil perhitungan IC

  50 rutin dan fraksi etil asetat ekttrak etanol

  kulit buah jeruk purut ................................................................ 44 Tabel VIII. Penggolongan tingkat kekuatan antioksidan rutin dan fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut (Aryanto, 2006) ...... 44 Tabel IX. Hasil presisi asam galat dari beberapa parameter ....................... 46 Tabel X. Hasil pengukuran absorbansi asam galat yang direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteau ................................................ 47 Tabel XI. Hasil penentuan jumlah fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut ...................................................... 60

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Hasil uji pendahuluan fenolik (A = kontrol negatif [blanko reagen fenol Folin-Ciocalteu], B = larutan uji [fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut] + reagen Folin-Ciocalteu, C = kontrol positif [asam galat] + reagen Folin-Ciocalteu) ........ 28

  Gambar 2. Hasil uji pendahuluan aktivitas antioksidan (A = kontrol negatif [DPPH], B = kontrol positif [rutin], C = larutan uji [fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut] + DPPH) ...................................................................................... 29

  Gambar 3. Kurva penentuan OT rutin ......................................................... 30 Gambar 4. Kurva penentuan OT sampel ..................................................... 31 Gambar 5. Penentuan OT fenolik sampel .................................................... 32 Gambar 6. Kurva persamaan regresi linear antioksidan rutin ...................... 39 Gambar 7. Kurva persamaan regresi linear antioksidan fraksi etil asetat ..... 40 Gambar 8. Reaksi terbentuknya warna kuning dari DPPH oleh adanya antioksidan (Molyneux, 2004) .................................................. 42 Gambar 9. Struktur rutin (dos Santos et al., 2008). ..................................... 43 Gambar 10. Kurva baku asam galat .............................................................. 45 Gambar 11. Struktur asam galat (Lopez, et al., 2003) ................................... 48 Gambar 12. Oksidasi asam galat dalam suasana basa (Oliveira et al.,

  2099b) ...................................................................................... 49

  Gambar 13. Reaksi asam galat dengan pereaksi Folin-Ciocalteu (Oliveira et al.

  , 2099b) ................................................................................ 49 Gambar 14. Hasil uji normalitas rutin ........................................................... 51 Gambar 15. Hasil uji normalitas sampel ....................................................... 51 Gambar 16. Hasil uji variansi data................................................................ 52 Gambar 17. Hasil uji T-test tidak berpasangan ............................................. 52

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tanaman jeruk purut ...................... 59 Lampiran 2. Gambar buah jeruk purut .............................................................. 60 Lampiran 3. Bobot fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk purut ................. 60 Lampiran 4. Data penimbangan uji aktivitas antioksidan ................................. 61 Lampiran5. Data perhitungan konsentrasi larutan DPPH, larutan pembanding rutin, dan larutan uji .................................................................... 62 Lampiran 6. Optimasi metode uji aktivitas antioksidan .................................... 63 Lampiran 7. Uji akitivitas antioksidan dengan menggunakan radikal DPPH ..... 66 Lampiran 8. Perhitungan nilai IC rutin dan Fraksi etil asetat ekstrak etanol

  50

  kulit jeruk Purut........................................................................... 68 Lampiran 9. Data penimbangan penetapan kandungan fenolik total ................. 69 Lampiran 10. Optimasi penetapan kandungan fenolik total .............................. 69 Lampiran 12. Penetapan Kandungan fenolik total ............................................ 72 Lampiran 13. Scanning pengkoreksi ................................................................ 74

  

INTISARI

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix DC.) menggunakan radikal bebas DPPH dan untuk mengetahui kandungan ekivalen fenolik totalnya. Maserasi menggunakan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak etanolnya. Ektraksi cair-cair menggunakan etil asetat untuk mendapatkan fraksi etil asetat ekstrak etanol.

  Fraksi etil asetat yang didapat diuji aktivitas antioksidannya menggunakan radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Hasil dari pengukuran aktivitas antioksidan dinyatakan melalui harga Inhibition Concentration 50 (IC

  50 )

  yang menyatakan konsentrasi yang menurunkan 50% dari konsentrasi DPPH awal yang dilihat dari absorbansinya. Adanya senyawa antioksidan akan mengubah warna ungu larutan DPPH menjadi kuning, disertai penurunan absorbansi DPPH. Penentuan kandungan fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteau dinyatakan dengan nilai massa ekivalen asam galat per g fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut. Senyawa fenolik akan dioksidasi oleh pereaksi fenol Folin-Ciocalteau dalam suasana basa sehingga terbentuk larutan berwarna ungu.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi etil asetat ekstrak mempunyai nilai IC

  50 sebesar 962,667 ± 4,34 µg/mL dan kandungan fenolik total

  sebesar 417,33 ± 1,76 mg ekivalen asam galat per gram fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix DC.) .

  Kata Kunci: antioksidan, kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix DC.) , fraksi etil asetat, DPPH, kandungan fenolik total dalam ekivalen.

  

ABSTRACT

  This study aims to determine the antioxidant activity of the ethyl acetate fraction of the ethanol extract of the fruit peel lime (Citrus hystrix DC.) using DPPH free radicals and to determine the total phenolic content of equivalence. Maceration using ethanol solvent to obtain an extract ethanol. Liquid-liquid extraction using ethyl acetate to obtain ethyl acetate fraction of ethanol extract.

  Ethyl acetate fraction obtained using the tested antioxidant activity radical 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Results of measuring the antioxidant activity expressed through value Inhibition Concentration 50 (IC

  50 ) which states

  that lower the concentration of 50% of the initial DPPH concentration is seen from the absorbance. Presence of antioxidant compounds will change color purple DPPH solution to yellow, accompanied by decrease in absorbance of DPPH. Determination of total phenolic content using the Folin-Ciocalteau method revealed the mass value of gallic acid equivalents per g of ethyl acetate fraction of ethanol extract of lime rind. Phenolic compounds will be oxidized by the Folin- Ciocalteau phenol reagent under alkaline conditions, forming a purple solution.

  Results of this study showed that the ethyl acetate extract fraction has a value of 1C

  50 962.667 ± 4.34 mcg / mL and total phenolic content of 417.33 ±

  1.76 mg gallic acid equivalents per gram of ethyl acetate fraction of ethanol extract of the fruit peel lime (Citrus hystrix DC.).

  

Keywords: antioxidants, fruit peel lime (Citrus hystrix DC.), ethyl acetate

fraction, DPPH, total phenolic content in the equivalent.

BAB I PENGANTAR A. Latar belakang Tidak disadari bahwa gaya hidup modern dapat mempengaruhi proses

  rusaknya sel oleh senyawa radikal dari pengaruh luar, baik dari mengkonsumsi makanan kurang sehat, polusi lingkungan,dan sinar ultraviolet. Jika proses inti terjadi terus-menerus tanpa ada penanganan dapat merusak sel hingga organ fisiologi dan kerusakan genetika.

  Antioksidan merupakan suatu spesies atau senyawa yang mempunyai aktifitas menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Menurut sumbernya senyawa antioksidan dibagi menjadi dua, yaitu: antioksidan buatan (sintesis) dan antioksidan alami (Dalimarta dan Sudibyo, 1999). Biasanya senyawa antioksidan memiliki kelebihan pasangan elektron bebas yang dapat disumbangkan pada suatu senyawa radikal, sehingga senyawa radikal tidak aktif lagi.

  Penentuan aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapa macam metode, yaitu ferric thiocyanate (FTC), asam tiobarbiturat (TBA), Cupric ion antioksidant (CUPRAC), Ferric Reducing Ability of Plasma (FRAP), 2,2

  

dhipenyl-I-picrylhydrazil (DPPH), dan sebagainya. Alasan memilih menggunakan

  metode DPPH untuk penentuan aktivitas antioksidan dilihat dari beberapa keunggulannya antara lain, mudah, murah, cepat, sensitive, reproducible, cocok untuk sampel dengan kepolaran tertentu (Koleva , van Beek, Linnssen , de Groot,

  Jeruk merupakan tanaman yang menghasilkan buah, dan ditanam terbesar ke-2 dieluruh dunia setelah tanaman anggur (Spiegel-roy dan Goldschmidt, 1996).

  Pengkonsumsian buah berkorelasi positif dengan penurunan tingkat penyakit jantung dan kanker (Cano, Medina, and Bermejo, 2008). Pada buah jeruk kandungan yang berperan positif bagi kesehatan adalah vitamin C, flavonoid, karotinoid, lemonoid, dan mineral. Flavonoid berperan penting sebagai senyawa antioksidan yang mampu menetralisir senyawa oksigen reaktif dan mencegah terjadinya penyakit kronis misalnya kanker (Fergusson 2002, Paulose 2005, Tripoli et al, 2007). Turunan flavonoid utama pada jeruk adalah naringenin, hesperidin, dan narirutin (Jacob et al, 2000) yang terdapat pada daging, kulit,dan biji (Tripoli et al, 2007).

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

  1. Berapakah kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut, yang dinyatakan dengan berat ekivalensi asam galat?

  2. Apakah fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut memiliki potensi aktivitas sebagai penangkap radikal (antioksidan), dengan metode DPPH yang dinyatakan dengan 50 ? C.

   Keaslian Penelitian

  Sudah ada beberapa penelitian tentang aktivitas antioksidan atau terkait dengan tanaman jeruk purut.

  1. Penelitian kandungan flavonoid dan limonoid dalam jeruk purut dan jeruk kalamodin.

  Devy, Yulianti, dan Andriani (2010) dengan judul “ Kandungan Flavonoid dan Limonoid pada Berbagai Fase Pertumbuhan Tanaman Jeruk Kalamodin (Citrus mitis Blanco) dan Purut (Citrus hystrix D C)“. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan senyawa flavonoid dan limonoid pada tanaman jeruk purut dan kalamodin. Dengan determinasi pada umur buah dan daun (umur tua dan muda). Dapat diasumsikan flavonoid sebagai senyawa antioksidan

  2. Isolasi dan karakteristik senyawa pada kulit jeruk purut.

  Palupi, dan Kristani Adhitakarya (2011) dengan judul “Isolasi dan

  Karakterisasi Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) Serta Uji Toksisitasnya Terhadap Larva Udang Laut (Artemia salina L.) ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen penyusun minyak atsiri kulit buah jeruk purut, pengaruh waktu penampungan distilat terhadap profil komponen serta mengetahui pengaruh komposisi minyak atsiri kulit buah jeruk purut terhadap toksisitas pada A. salina L. Untuk mengetahui waktu efektif distilasi dilakukan penampungan distilat pada jam ke-1, 2, 3, 4 dan 5 kemudian dianalisis dengan Kromatografi Gas (KG).

  3. Uji aktivitas bakteri pada minyak atsiri buah jeruk purut.

  Dhinta Feritsya Chita (2010) Dengan judul “Uji Aktivitas Antibakteri

  Minyak Atsiri Kulit Buah Jerul Purut (Citrus hystrix DC.) Terhadap

  Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

  ”.Pada penelitian ini dilakukan pengujian daya anti bakteri buah jeruk purut,dengan mendestilasi minyak atsiri dan mengujikan pada pertumbuhan bakteri

  Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dan menghitung daya hambatnya dengan berbagai varian kadar minyak atsirinya.

  Dari penelitian tersebut baik yang menggunakan buah dan kulit buah jeruk purut belum dilakukan penelitan uji aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk dan penetapan kadar fenolik.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan aktivitas penangkapan radiakal DPPH oleh fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut yang dinyatakan dengan 50 ? 2.

   Manfaat metodologis

  Penelitian dapat digunakan sebagai acuan uji aktivitas antioksidan metode DPPH dan kandungan fenolik pada simplisa lain.

3. Manfaat praktis

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang aktivitas antioksidan pada kandungan kulit jeruk purut, sehingga bisa dimanfaatkan dan berkorelasi positif terhadap bidang pendidikan dan kesehatan.

E. Tujuan 1. Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fenolik total dan aktivitas senyawa antioksidan, pada fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit buah jeruk purut.

2. Tujuan khusus

  a. Untuk mengetahui kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut, yang dinyatakan dengan berat ekivalensi asam galat.

  b. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan kulit jeruk dengan metode DPPH yang dinyatakan dengan nilai 50 .

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Jeruk Purut 1. Klasifikasi tanaman Menurut USDA (2013) dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman jeruk purut mempunyai klasifikasi sebagai berikut. Kerajaan : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Devisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Genus : Citrus L Spesies : Citrus hystrix ( USDA, 2013) 2. Nama tumbuhan Nama Latin : Citrus hystrix DC. Nama Indonesia : Jeruk Purut Nama Daerah : Jeruk Wangi (jawa) 3. Morfologi

  Daun : berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan bergerigi pada tepinya tebal dan permukaannya licin, agak berlapis lilin. Buah : kecil, tidak pernah berdiameter lebih daripada 4cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar, kulit buah tebal.

  4. Kandungan kimia

  Pada buah jeruk kandungan yang berperan positif bagi kesehatan adalah vitamin C, flavonoid, karotenoid, lemonoid, mineral, dan minyak atsiri. Flavonoid berperan penting sebagai senyawa antioksidan yang mampu menetralisir senyawa oksigen reaktif dan mencegah terjadinya penyakit kronis misalnya kanker (Fergusson 2002; Paulose 2005; Tripoli et al., 2007). Turunan flavonoid utama pada jeruk adalah naringenin, hesperidin, dan narirutin ( Jacob et al., 2000) yang terdapat pada daging, kulit, dan biji (Tripoli et al., 2007).

  5. Manfaat

  Penggunaan buah dan daun jeruk purut telah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk mengatasi badan letih dan lelah sehabis sakit berat dan juga untuk penyedap masakan, sedangkan kulit buah jeruk purut digunakan sebagai obat bisul, panas dalam, radang kulit, radang payudara, kulit bersisik dan kulit mengelupas (Setiawan, 2000). Buah jeruk purut juga sering digunakan dalam pengobatan magik. Selain itu kulit buah jeruk purut digunakan untuk penyedap masakan,

B. Senyawa Fenolik

  Senyawa fenolik biasanya terdapat dalam berbagai jenis sayuran, buah- buahan dan tanaman. Turunan senyawa fenol merupakan metabolit sekunder terbesar yang diproduksi oleh tanaman. Senyawa ini diproduksi dalam tanaman melalui jalur sikimat dan metabolisme fenil propanoid. Senyawaan fenolik dapat memiliki aktivitas antioksidan, antitumor, antiviral, dan antibiotik (Apak et al., 2007).

  Senyawa fenolik dalam suatu sampel secara kualitatif dan kuantitatif dapat ditentukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu (Veeru et al., 2009).

  Metode ini menggunakan reagen fenol asam fosfomolibdat-fosfotungstat yang biasa disebut reagen fenol Folin-Ciocalteu. Prinsip metode ini adalah dengan adanya senyawa yang dapat mereduksi reagen fenol Folin-Ciocalteu, akan menyebabkan terbentuk senyawa yang berwarna biru. Intensitas warna biru yang terbentuk proporsional dengan jumlah senyawa yang dapat mereduksi dan dapat dideteksi dengan spektrofotometer dengan rentang panjang gelombang 500-750 nm (Abul-Fadl, 1949).

C. Antioksidan 1. Radikal bebas

  Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki elektron tidak berpasangan (unpaired electron). Adanya elektron yang tidak berpasangan menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya. Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein, serta unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari molekul-molekul target tersebut, yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh.

  Senyawa radikal bebas di dalam tubuh dapat merusak asam lemak tak jenuh ganda pada membran sel sehingga dinding sel menjadi rapuh, merusak basa DNA sehingga mengacaukan sistem genetika, dan berlanjut pada pembentukan sel kanker (Winarsi, 2007).

  Sedangkan asam galat sering digunakan dalam berbagai jurnal ilmiah pengujian kandungan fenolik total sebagai ekivalen terhadap kandungan fenolik total bahan tumbuhan yang diuji (Javanmardi, Stushnoff, Locke, dan Vivanco, 2003; Wangcharoen dan Morasuk, 2007 a&b; Dehpour et al., 2009; Inglett, Rose, Chen, Stevenson, dan Biswas, 2009; Veeru et al., 2009).

  2. Senyawa antioksidan

  Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat dibedakan menjadi antioksidan endogen dan eksogen. Antioksidan endogen terdapat secara alamiah dari dalam tubuh sedangkan antioksidan eksogen dari luar tubuh (Percival, 1998). Antioksidan eksogen sendiri dibedakan menjadi antioksidan alami dan sintetik (Miller, 1996).

  3. Mekanisme

  Secara non-enzimatik, senyawa antioksidan bekerja melalui empat cara, yaitu sebagai berikut: b) Pengkelat logam transisi, misalnya EDTA,

  c) Inhibitor enzim oksidatif, misalnya aspirin dan ibuprofen, dan

  d) Kofaktor enzim antioksidan, misalnya selenium sebagai kofaktor glutation peroksidase (Huang et al., 2005).

  Menurut sumbernya, antioksidan dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu antioksidan sintetik dan alami (Gulcin, 2004).

  a. Antioksidan sintetik. Antioksidan sintetik merupakan antioksidan yang dibuat melalui sintesis secara kimia, contohnya: ter-butyl hidroquinone (tBHQ), butylated hydroxyanisole (BHA), butylated hydroxytoluene (BHT), dan propil galat (PG) (Gulcin et al., 2004). Konsentrasi rendah dari antioksidan tBHQ dan BHA telah lama digunakan untuk mencegah oksidasi dari produk makanan sehingga dapat menstabilkan produk tersebut (nutrisi, rasa, maupun warna). Dalam konsentrasi yang tinggi,

  tBHQ dapat menyebabkan kanker. Penyebabnya adalah metabolit dari

  oksidasi tBHQ, yaitu 2-tertbutyl-1,4-benzoquinone (tBBQ) dan ROS (Gharavi, Haggarty, dan El-Kadi, 2007). Peters, Rivera, Jones, Monks, dan Lau pada tahun 1996 melaporkan bahwa antioksidan sintetik, yaitu

  tBHQ dan 3-tert-butyl-4- hydroxyanisole dapat mempromosi

  karsinogenesis renal dan kandung kemih pada tikus. Walaupun dalam penelitian tersebut tidak diketahui secara pasti mekanisme karsinogenesisnya. Begitu pula dengan BHA dan BHT, dalam konsentrasi tinggi dan penggunaan yang lama, BHA dapat menginduksi tumor pada perut hewan uji sedangkan BHT dapat menginduksi tumor pada liver hewan uji. Semua publikasi juga setuju dengan fakta tersebut. Lain halnya vitamin E yang merupakan antioksidan alami tidak memiliki sifat karsinogenik. BHT yang diadministrasikan secara kronis terhadap mencit menyebabkan menurunnya konsentrasi alpha isozyme of protein kinase C (PKCa) dalam paru-paru sehingga dapat menginisiasi terjadinya tumor (Kahl, 1984; dan Malkinson, 1999).

  b. Antioksidan alami. Antioksidan alami merupakan antioksidan yang diproduksi langsung oleh tanaman maupun tubuh, contohnya: senyawa polifenol flavonoid, tanin, katalase dan glutation peroksidase bekerja dengan cara mengubah H O menjadi H O dan O , sedangkan superoksid

  2

  2

  2

  dismutase bekerja dengan cara mengkatalisis reaksi dismutasi dari radikal anion superoksida menjadi HO (Percival, 1998; Gulcin et al., 2004; Winarsi, 2007).

4. Manfaat antioksidan

  Antioksidan bermanfaat dalam mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan radikal bebas dan ROS sehingga mencegah terjadinya berbagai macam penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, jantung koroner, kanker serta penuaan dini (Palmer dan Kitchin, 2010). Penambahan antioksidan ke dalam formulasi makanan, juga efektif mengurangi oksidasi lemak yang menyebabkan ketengikan, toksisitas, dan destruksi biomolekul yang ada dalam makanan (Decker, 1998).

5. Metode pengujian antioksidan

  Terdapat beberapa metode pengujian aktivitas antioksidan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Uji kualitatif untuk mengetahui apakah suatu senyawa memiliki aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode kromatografi baik kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas. Metode ini dapat untuk memisahkan campuran antioksidan yang kompleks sekalipun. Pereaksi semprot yang digunakan untuk deteksi dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut.

  a. Senyawa-senyawa yang dapat membentuk warna ketika tereduksi (kalium permanganat, ferri-sianida, ferri-dipiridil, dan asam fosfomolibdat).

  b. Senyawa yang dapat berikatan dengan senyawa fenol, seperti senyawa diazo, pereaksi diazo, magnesium sulfat, aldehid aromatic-anisaldehid, vanillin dan pereaksi Gibbs yang membentuk indofenol (akan membentuk garam berwarna dalam kondisi basa).

  c. Radikal bebas stabil yang menerima radikal hidrogen dari antioksidan (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

  d. Senyawa-senyawa yang membentuk senyawa adisi yang berwarna (palladium klorida dan pentadium klorida) (Davidek, 1997).

  Pada tahun 2005, Shivaprasad, Mohan, Kharya, Shiradkar, dan Lakshman melaporkan bahwa uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan secara spektrofotometri. Uji tersebut dilakukan secara in-vitro.

D. Metode DPPH

  Metode yang paling sering digunakan untuk menguji aktivitas antioksidan tanaman obat adalah metode uji dengan menggunakan radikal bebas DPPH (Shivaprasad et al., 2005). Tujuan metode ini adalah mengetahui parameter konsentrasi yang ekuivalen memberikan 50% efek aktivitas antioksidan (IC50). Hal ini dapat dicapai dengan cara menginterpretasikan data eksperimental dari metode tersebut (Molyneux, 2004). DPPH merupakan radikal bebas yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen, dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu ekstrak (Dinis, Maderia, dan Almeida, 1994).

E. Ekstraksi

  Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, selanjutnya pelarut diuapkan sampai semua atau hampir semua pelarut menguap (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995).

  Dalam memilih cairan penyari, seseorang harus mempertimbangkanbanyak faktor. Cairan penyari yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini: (a) Murah dan mudah diperoleh, (b) stabil secara fisika dan kimia, (c) bereaksi netral, (d) tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar,

  (e) selektif, (f) tidak mempengaruhi zat berkhasiat, dan (g) diperbolehkan oleh peraturan yang berlaku (Anonim, 1986).

  Metode penyarian yang digunakan tergantung dari wujud dan kandungan zat dari bahan yang akan disari. Cara penyarian dapat dibedakan menjadi: infundasi, maserasi, perkolasi, dan penyarian berkesinambungan (Anonim, 1986).

F. Kesahihan Metode Analisis

  Kesahihan metode analisis diartikan sebagai suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan bahwa metode analisis tersebut dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai. Metode analisis instrumen merupakan metode yang terpilih dan memadai untuk mengantisipasi persoalan analisis, yaitu sangat kecilnya kadar senyawa yang dianalisis dan kompleksnya matriks sampel yang dianalisis (Mulja dan Suharman, 1995). Untuk itu diperlukan suatu pedoman mengenai kesahihan metode analisis yang didukung oleh parameter-parameter presisi, linearitas, dan spesifisitas.

G. Kesalahan dalam Metode Analisis

  Kesalahan dalam metode analisis sangat sukar untuk dihilangkan namun sumber kesalahan tetap harus ditekan seminimal mungkin. Kesalahan dalam analisis kimia dapat dikategorikan menjadi dua kelas utama.

1. Kesalahan sistemik

  Kesalahan sistemik adalah hasil analisis yang menyimpang secara tetap dari harga kadar yang sebenarnya karena proses pelaksanaan prosedur analisis, sehingga kesalahan ini disebut juga kesalahan prosedur (Mulja dan Suharman, 1995). Kesalahan sistematik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

  a. Kesalahan personil dan operasi. Kesalahan ini disebabkan oleh cara pelaksanaan analisis, bukan karena metode. Kesalahan operasi umumnya bersifat fisis (bukan khemis), misalnya kesalahan pengamatan visual pada titik akhir titrasi, kekeliruan cara pencucian endapan, dan sebagainya. Jadi kesalahan ini bersifat individual dan sangat dipengaruhi oleh ketrampilan analis dalam melakukan pekerjaan analisis.

  b. Kesalahan alat dan pereaksi. Kesalahan ini disebabkan oleh pereaksi yang kurang murni, alat yang kurang valid atau pemakaian alat yang kurang tepat walaupun alatnya sendiri baik, contohnya pengambilan volume tepat dengan pipet ukur atau gelas ukur, penggunaan buret 50 mL (buret makro) untuk analisis mikro, dan sebagainya.

  c. Kesalahan metode analisis. Kesalahan ini dapat disebabkan oleh kesalahan pengambilan sampel, kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna, atau ikut mengendapnya zat-zat yang tidak diinginkan.

2. Kesalahan sistematik

  Kesalahan sistematik adalah penyimpangan yang tidak tetap dari hasil penentuan kadar dengan instrumen yang disebabkan fluktuasi dari instrument yang dipakai. Penyebab kesalahan ini tidak dapat ditentukan dan tidak dapat dikontrol maka kesalahan ini disebut juga kesalahan acak (Mulja dan Suharman,1995).

Dokumen yang terkait

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanol kulit buah jeruk lemon (Citrus x limon (L.) Burm. f.).

0 1 96

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etik asetat sari buah apel bludru (Diospyros blancoi A. DC.).

0 4 119

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck).

0 3 96

Uji daya antioksidan menggunakan radikal 1.1-Difenil-2-Pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol kulit jeruk nipis ( Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle).

2 10 105

Uji aktivitas penangkapan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik kulit buah jeruk purut ( Citrus hystrix DC.).

1 8 100

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Defenil-2PikrilHidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun selasih (Ocimum sanctum L.) - USD Repository

0 2 130

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanolik buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) - USD Repository

0 0 130