Pedoman Identifikasi Bawang Merah dan bawang Bombay

PET,OMAN IDENTIFIKASI

Bar$wry

frfiexmh

dfrn

fiarilWffiwru#

KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
2017

Pengarah
Dr. lr. Spudnik Sujono K. MM

Narasumber
Prof. Dr. lr. Arifin Noor Sugiarto, M.Sc
Prof. Dr. lr. 5obir, M.Si
Dr. Joko Pinilih, SB MP

lr. Rosita Sipayung, MP
Dr. lr. Endang Sulistyaningsih, M.Sc
lr. Paulina Evy Retnaning Prahardini, MP
lr. Mariati, M.Sc
Dr. Dra. Denny Sobardini, MP
Kusuma Darma, SP, M.Si
Endang Gunawan, SB M.Si

Penyunting
Wijayanti Yusuf, M.Agr,Sc
lr. Yasid Taufik, MMA

I

r. Sri

lr. Yanuardi, MM

Dr. Sarwo Edhy, SP, MM
lr. Liliek Sri Utami, M.Sc

lr. Sukarman

Staf Penyunting
lr. Siti Bibah lndrajati, M.Sc
lr. Achmad Widodo Heru, M.Sc
lr. Anastasia Promosiana, MS

Tommy Sulistyadi, S.TB M.A, M.Ec.Dev
Hotman Fajar Simanjuntak, SP, MM
Santi Ariani, SE
lna Ngana Naha, SH
Lismawati Drayani, SP
Widhiyanti Nugraheni, S.Si, M.S.E
Nursai, S.Si
Siti Sudlika

Pedoman ldentifrkasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

I{afa?enqnnlnr
Komoditas aneka bawang telah menjadi salah satu komoditas

hortikultura yang penting dan sensitif terhadap aspek sosial,
ekonomi dan politikdi I ndonesia. lmpor bawang bombai (Allium
cepa var cepo) ditengarai menjadi celah masuknya bawang
merah (Allium cepa var oggregatum Sin Allium ascalonicum)
secara terselubung disebabkan oleh kemiripan penampakan
fisilVmorfologi antara bawang bombai dan bawang merah
yang secara praktis sulit dibedakan di lapangan.
Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu acuan atau pedoman
praktis, implementatif, cepat, akurat, efektif dan dapat
di pertan ggu ngjawa bkan secara i I mia h bagi petugas. Pedoma n
ini diharapkan dapat mempermudah dan memperjelas para
pelaksana atau petugas/aparat yang terkait di lapangan dalam
membedakan Bawang Merah atau Bawang Bombai.

Pedoman ini diberlakukan sejak tanggal ditetapkan. Dengan
berlakunya pedoman ini, maka segala bentuk ketetapan
lainnya, baik dalam bentuk surat kedinasan maupun petunjuk
teknis, dinyatakan tidak berlaku.

i'+-:ti:l:ai

.4-.i-'':+----::

, 3 Januari 2017
ral Hortikultura,

Sujono

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

K.,

B

laemifi*ruiAmbiBaaruq
1.

Keterangan Umum

a.


ldentifikasi umbi bawang dilakukan untuk memastikan
kebenaran jenis umbi bawang yang dimasukkan ke dalam
wilayah negara Republik lndonesia;

b.

Metode identifikasi umbi bawang secara cepat dapat
dilakukan dengan mengamati karakter morfologinya yaitu,
siung dan agregat umbi.

Ciri morfologi bawang merah dan bawang bombaidapat dilihat
sebagaimana yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.
Ciri Morfologi Umbi Bawang Merah dan Bawang Bombai

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

"


,'

2.

Bahan dan AIat ldentifikasi
Untuk keperluan identifikasi, beberapa peralatan dan bahan
yang diperlukan antara lain:
a. Sampel bawang sesuai ketentuan berlaku;
b. Pisau potong;
c. Jangka sorong/ mikrometer/penggaris

d.
e.
f.
g.

3.

Kaca pembesar


Timbangan digital + 0,19;
Alat tulis;
Kamera.

Prosedur
Prosedur identifikasi umbi bawang adalah sebagaiberikut:

1) Ambil sampel

umbi bawang (n) dari container sesuai
prosedur pengambilan sampel yang ditetapkan oleh

instansi berwenang.

2)

3)

Tentukan bersiung atau tidak, jika:


a)

Bersiung, dikategorikan sebagai kelompok bawang
merah (contoh gambar 2a).

b)

Tidak bersiung, dikatakan sebagai:diduga kelompok
bawang bombai (contoh gambar, 2b.);,.Jumlah sampel
bawang tidak bersiung adalah,m.
.

Hitung persentase jumlah bawang tidakbersiung

At=TxL00

A=

Persentase
Ulangan


m=
n=

jumlah bawang tidak bersiung

/

Jumlah bawang tidak bersiung
Jumlah sampelawalulangan ke- I

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

pada

4)

Potong umbi yang tidak bersiung (prosedur 2b) untuk
melihat porsi agregat dengan membuat irisan melintang
(cross section) pada bagian tengah diameter terbesar.


s)

Ukur diameter umbi (d,) dan diameter agregat (d,). Contoh
pada garnbar 3.

6)

Hitung perbandingan r/, terhadap d,

a.

R

(Ro/o),

jika:

2 50o/o, dikategorikan sebagai kelompok bawang


merah.

b.
7)

R < 50o/o, dikategorikan sebagai kelompok bawang
bombai.

Hitung persentase jumlah bawang dengan fi < 500/o (C)
C, =

*x

100

Cr = persentase jumlah bawang dengan R <

50olo pada

ulangan I

p = Jumlah bawang dengan

R

<

50o/o

t1t = Jumlah bawang tidak bersiung
B)

e)

Ulangi prosedur (1) s.d (7) sesuai dengan jumlah ulangan
sampel (u)
Hitung rata-rata persentase jumlah bawang tidak bersiung.

B

B=
n_
I

*

Z1qei

Rata

u

*

A1* A2* ................*Au
u

- rata persentasejumlah bawang tidakbersiuang

Persentase
ulangan I

jumlah bawang tidak bersiung pada

Jumlah ulangan sampel

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

10) Hitung rata-rata persentase bawang dengan
sll
C1*
zi-1Li
u

n

D =

1

Rata

-

R

<

50o/o.

C2+ .....,.......,,.*C,

u

rata persentase bawang dengan R <

C

=

z

= Jumlah

Persentase
ulangan i

50o/o

jumlah bawang tidak bersiung

pada

ulangan sampel

1) Hitung hasil pengukuran (X) tidak bersiung dan agregat

v_

.l-

B
D

B+D
2

=
=

Rata

- rata persentasejumlah bawang tidak bersiuang

Rata

-

12) Kesimpulan

rata persentase bawang dengan R <
:

Jika

X < 70o/o, maka termasuk bawang merah

Jika

X

>- 7 0o/o,

maka termas u k bawa n g bom bai

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

50o/o

ldentifi kasi Umbi Bawang

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

Gambar

2.

Keragaan bentuk umbi bawang merah dan
bawang bombai: (a) umbi lapis bersiung jamak
(cluster bulbs) bawang merah; (b) umbitunggal

Gambar3. Penampang melintang umbi lapis (d1: diameter
umbi terluar); d2: diameter agregat)

Pedoman ldentifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

Pedoman Identifikasi Bawang Merah dan Bawang Bombai

=E€+4F*'1+t.$FE

(o

N

o

@

(g

c,

d

o

r!

t

d

=

o o
o g)

=
{!
tl

o)
N

m
N

crr

E

tto

ut
(q

=

=
c0

(-o

N

E

lt=
.9

N
J

z

N

@
i

o

N

o)

o o
o d
@

@

co

o o
Ol

rl

o
O

E

6
N

=

o)

lrt

=

IL

o