ZAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di Dusun Bringin) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari‟ah

  

ZAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PERBERDAYAAN

EKONOMI MASYARAKAT

(Studi Kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di

Dusun Bringin)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana

  Syari‟ah

Oleh:

  

INDRI KARTIKA

NIM 21411001

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI

  ’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

MOTTO PENULIS

  “Dan laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah.

  Sungguh Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

  ” (Qs. al-Baqarah:110).

  • To help people, to help themselves (Menolong orang agar mampu menolong dirinya sendiri)
  • Man Jadda wa Jada

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan dengan cinta dan ketulusan hati karya ilmiah berupa skripsi ini kepada :

  1. Kedua Orang tuaku Bapak Sumardiyono (Alm) dan Ibu Siti Mumfangati serta nenekku tercinta, yang telah mendoakan dan memberi kasih sayang serta semangat kepadaku selama ini.

  2. Kakakku Mochamad Razi, yang telah mendoakan agar selalu tetap semangat dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan di dunia ini.

  3. Para guru sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran.

  4. Sahabat-sahabat seperjuanganku, dan Keluarga besar Lingkar Studi S1Hukum Ekonomi Syariah 2011, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi.

  5. Almamater Tercinta Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

KATA PENGANTAR

  

   

  Assalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Segala puji kami panjatkan hanya untuk Allah SWT. Rasa syukur yang tiada hingga kami haturkan kepada-Nya yang telah memberikan semua yang kami butuhkan dalam hidup ini. Terima kasih untuk semua limpahan berkah, rezeki rahmat, hidayat, kesehatan yang Engkau titipkan, dan kesempatan yang Engkau berikan kepada kami untuk menyelesaikan Laporan Penelitian ini dengan judul:

ZAKAT DAN

  

EKONOMI MASYARAKAT (Studi Kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok

Binaan Zakat di Dusun Bringin).

  Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih, Spirit Perubahan, Rasulullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para sahabat-sahabatnya, syafa‟at beliau sangat peneliti nantikan di hari pembalasan nanti.

  Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Syariah. Kami mengakui bahwa dalam menyusun Laporan Penelitian ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah di IAIN Salatiga, dan selaku Dosen Pembimbing yang selalu meberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

  3. Bapak Ilya Muhsin, S.H.i., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syari‟ah Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang selalu memberikan ilmunya baik.

  4. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah di IAIN Salatiga.

  5. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga yang memberikan pemahaman, arahan dalam penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi ini bisa saya selesaikan.

  6. Bapak Haji Ahmad Mughni, S. H. selaku pengurus Amil Ainul Yaqin, dan Bapak Susamto selaku pengurus KBZ yang telah berkenan memberikan izin penelitian di Amil Ainul Yaqin dan KBZ Bringin serta memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi.

  7. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi Fakultas Syari‟ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan apapun.

  8. Sahabat-sahabatku tercinta Jannah, Suprihati, Munziroh, Dina, Tri Umi yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

9. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2011 di IAIN

  Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada peneliti, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amin. kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritikan yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian ini.

  Harapan peneliti, semoga penelitian ini bermanfaat khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  

ABSTRAK

  Kartika, Indri. 2015. Zakat dan Implikasinya terhadap Pemberdayaan Ekonomi

  

Masyarakat (Studi Kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di

Dusun Bringin). Penelitian. Fakutas Syariah. Jurusan S1 Hukum Ekonomi

  Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.

  Kata Kunci : Zakat, Pemberdayaan, Ekonomi

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengelolaan zakat di Dusun Bringin yang dilaksanakan oleh Amil Ainul Yaqin dan KBZ, yaitu tingkat pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta bagaimana persepsi umat Muslim Bringin terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.

  Penelitian ini dilakukan di amil Ainul Yaqin dan KBZ dengan mengambil lokasi di Dusun Bringin Desa Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Sumber data yang penulis gunakan adalah data primer, yaitu data diperoleh langsung dari pihak amil Ainul Yaqin dan KBZ Bringin, dan sumber data sekunder, yaitu data ini diambil dari hasil penelitian kepustakaan yakni dengan mempergunakan dan mengumpulkan buku-buku atau kitab-kitab bacaan yang ada hubungannya atau ada relevansinya dengan pembahasan penelitian ini, serta mempergunakan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, misalnya dengan melalui penelitian lapangan yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang menjadi sampel penelitian.

  Temuan yang diperoleh dari penulisan ini diantara lain: Pertama, amil Ainul Yaqin sebagai penanggung jawab pengelolaan dana zakat di dusun Bringin telah melakukan upaya dalam mensosialisasikan pembayaran zakat kepada masyarakat dengan maksimal. Upaya ini menciptakan kondisi yang kondusif serta dapat menarik partisipasi masyarakat untuk menunaikan ibadah zakat yang dilakukan secara teratur dan terus-menerus. Hal tersebut didasari dari peningkatan dalam perolehan dana zakat tiap tahunnya. Kedua, tingkat pemberdayaan ekonomi

  

mustahiq di dusun Bringin cukup berkembang, namun masih terdapat faktor-

  faktor yang menjadi kendala dan kekurangan, sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat belum dapat berkembang pesat. Seperti, ketergantungan mustahiq terhadap dana zakat, kelalaian yang disengaja oleh pedagang penerima bantuan modal usaha KBZ, dengan menyalahgunakan penggunaan dana sehingga dana zakat habis sia-sia. Ketiga, masyarakat Bringin terutama para muzakki dan menyatakan, bahwa pengelolaan zakat oleh amil memberikan hasil yang

  mustahiq

  positif. Amil Ainul Yaqin melaksanakan penerimaan dan pentasharufan zakat dengan profesional, transparan, dan amanah. Dan juga berbagai upaya yang dilakukan amil Ainul Yaqin dalam mensosialisasikan pembayaran zakat, dapat memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai pentingnya zakat.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

  Kegunaan Penelitian....................................................................

  14 3. Lokasi Penelitian..................................................................

  Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................ 12 2. Kehadiran Peneliti................................................................

  9 G. Metode Penelitian........................................................................ 12 1.

  8

  7

  7

  Tinjauan Pustaka.........................................................................

  F.

  Penegasan Istilah.........................................................................

  E.

  D.

  HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN....................................................

  6 C. Tujuan Penelitian.........................................................................

  1 B. Fokus Penelitian..........................................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...........................................................

  xi

  DAFTAR ISI.......................................................................................................

  vii x

  KATA PENGANTAR......................................................................................... ABSTRAK...........................................................................................................

  iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v vi

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................

  i ii

  14 4. Sumber Data Penelitian......................................................... 15

  5. Prosedur Pengumpulan Data................................................

  49

  71

  62

  60

  57

  57

  55

  51

  41

  16 6. Analisis Data........................................................................

  23

  BAB III BAB IV ZAKAT DAN LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT....................... Tinjauan Umum tentang Zakat..................................................... B. Tinjauan Umum tentang Pendayagunaan Zakat.......................... C. Problematika Pengumpulan Zakat............................................... D. Lembaga Pengelola Zakat............................................................ E. Kepercayaan Masyarakat terhadap Pengelola Dana Zakat.......... UPAYA AMIL AINUL YAQIN DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT.......................................................... A. Gambaran Umum Tentang Amil Ainul Yaqin............................. B. Gambaran Umum Tentang Kelompok Binaan Zakat (KBZ) Bringin.......................................................................................... C. Upaya Amil Ainul Yaqin dalam Mensosialisasikan dan Mentasharufkan Zakat.................................................................. ANALISIS UPAYA AMIL AINUL YAQIN DAN KBZ BRINGIN DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT.............................................................................. A. Analisis Upaya Amil Ainul Yaqin dalam Mensosialisasikan dan Mentasharufkan Zakat...........................................................

  21 BAB II

  20 H. Sistematika Penulisan................................................................

  18

  8. Tahap-Tahap penelitian........................................................

  17 7. Pengecekan Keabsahan Data................................................

  71

  B.

  Analisis Tingkat Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq di Amil Ainul Yaqin dan KBZ Bringin.....................................................

  74 C. Persepsi Umat Muslim Bringin Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq di Amil Ainul Yaqin dan KBZ Bringin........

  79 BAB V PENUTUP A.

  81 Kesimpulan................................................................................. Saran...........................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapitulasi pentasharufan dana zakat oleh Amil Ainul Yaqin pada tahun 2014...........................................................................................................

  66 Tabel 2.2 Data peningkatan keuntungan sebagian pedagang binaan KBZ.........

  68

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam dikenal adanya dana sosial yang bertujuan untuk membantu kaum dhuafa. Salah satu sumber utama dana tersebut adalah zakat. Zakat merupakan salah satu ibadah dalam Islam yang mempunyai dimensi

  ganda, pertama dimensi hubungan antara hamba dengan Allah SWT (hablu

  minallah ), dan kedua dimensi hubungan antara manusia dengan manusia

  lainnya (hablu minannas). Dimensi terakhir inilah yang sangat penting bagi terciptanya masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Dengan zakat dapat menjadi salah satu usaha untuk merealisasikan hal itu. Pola pendistribusian kekayaan dari orang-orang kaya (muzakki) kepada orang-orang miskin sebagai

  mustahiq menjadi satu metode efektif bagi pemerataan kekayaan.

  Zakat adalah ibadah

  maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi

  sangat penting, strategis dan menentukan, baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat yaitu untuk membantu sesama umat Islam. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga merupakan suatu ibadah pokok dan hukumnya wajib bagi yang mampu untuk menunaikannya.

  Tujuan utama zakat adalah untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, serta dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat, dapat membersihkan harta dan mensucikan jiwa pemiliknya. Sebagaimana dalam Q.S at-Taubah ayat 103:

  

            

     

  Apabila ditinjau dari perspektif ekonomi, zakat merupakan faktor penting bagi perbaikan kondisi masyarakat khususnya perbaikan ekonomi.

  Dengan adanya distribusi zakat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Zakat juga merupakan salah satu sumber keuangan yang berdasarkan asas keadilan serta memiliki perpaduan antara kepentingan umum dan kepentingan pemilik harta.

  Dalam ajaran Islam zakat terbagi menjadi dua jenis yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap orang muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri. Sedangkan zakat mal adalah bagian harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

  Dana zakat merupakan dana yang potensial untuk dikembangkan. Apabila dilihat dari faktor produksi zakat, terdapat hubungan antara muzakki (mereka yang berkewajiban mengeluarkan zakat) dan mustahiq (mereka yang berhak menerima zakat), sehingga kehadiran muzakki sangat berpengaruh bagi pertumbuhan zakat. Mayoritas masyarakat Indonesia adalah umat Islam, jika separuh saja dari jumlah itu telah membayarkan zakatnya maka dapat dibayangkan jumlah dana yang terkumpul.

  Dana Zakat yang telah terkumpul dari muzakki harus segera disalurkan oleh pengelola zakat kepada mustahiq. Sebagaimana spirit awal pendayagunaan zakat adalah menyegerakan mengatasi problem kemiskinan. Telah dicontohkan pula oleh Rasulullah, bahwa tatkala beliau mendapatkan amanat zakat dari muzakki di pagi hari maka pada siang harinya harta zakat tersebut sudah habis dibagikan kepada warga miskin. orang yang berhak menerima zakat. Golongan ini terbagi menjadi delapan asnaf yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab (program pembebasan budak),

  

gharim (orang-orang yang tengah dililit hutang), fi sabilillah (program

  pembangunan agama), dan ibnu sabil (orang-orang yang melaksanakan pembangunan agama). Pembagian ini didasarkan sebagaimana dalam Q.S at- Taubah ayat 60:

  

        

            



    

  Sesuai dengan perkembangan zaman, tidak selamanya zakat hanya didistribusikan kepada mustahiq melalui pemberian konsumtif. Karena pendistribusian zakat tidak hanya untuk menutupi kebutuhan konsumtif saja melainkan dapat lebih berkembang. Esensi dari zakat sendiri adalah selain untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya juga memenuhi segala kebutuhan hidupnya termasuk pendidikan, tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Dari sinilah timbul pola pemberian zakat yang tidak hanya bersifat konsumtif, namun dapat pula bersifat produktif. Sifat distribusi zakat yang bersifat produktif berarti memberikan zakat kepada mustahiq untuk dijadikan modal usaha yang dapat menjadi mata pencaharian mereka, dengan usaha ini diharapkan mereka akan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri.

  Dengan pendistribusian zakat produktif diharapkan untuk dapat Islam, dan perubahan dari mustahiq menjadi muzakki. Pendistribusian zakat ini disebut dengan pemberdayaan ekonomi umat. Agar pendistribusian zakat dapat mencapai tujuannya, maka penanganan zakat harus dilakukan dengan baik pula.

  Pengelolaan zakat harus dilaksanakan dengan profesional, hal ini harus diimplementasikan oleh lembaga khusus yang menangani tentang pengelolaan zakat. Pengelola zakat ini bertugas untuk mengelola penerima dan penyalur zakat, serta dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna.

  Zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat.

  Menurut hukum di Indonesia pengelolaan zakat diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 perubahan dari Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Dalam undang-undang tersebut pemerintah membentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai pengelola dana zakat di Indonesia. Selain itu terdapat pula Lembaga Amil Zakat (LAZ) yaitu pengelola dana yang dibentuk oleh masyarakat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2011 tentang Amil Zakat, yang berisi tentang definisi, kriteria, serta tugas amil zakat. Dengan dibentuknya undang-undang dan telah dikuatkan dengan fatwa MUI, diharapkan zakat dapat dikelola dengan baik dan dapat mencapai tujuan mensejahterakan masyarakat. zakat oleh pemerintah yaitu Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) Kabupaten Semarang yang mengelola dana zakat di daerah Kabupaten Semarang. Berdasarkan undang-undang pengelolaan zakat BAZIS Kabupaten memiliki kewajiban untuk membentuk BAZIS di Kecamatan, seperti BAZIS Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Untuk membantu pengelolaannya telah dibentuk pula kepanitiaan atau amil zakat pada setiap dusun di Bringin.

  Amil Ainul Yaqin adalah pengelola zakat di dusun Bringin yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan dari BAZIS Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Selain kepanitiaan ini di desa Bringin telah dibentuk pula Kelompok Binaan Zakat (KBZ) yaitu organisasi yang khusus menyalurkan dana zakat dalam bentuk produktif berupa bantuan modal usaha.

  Sebagai pengelola dana zakat, Amil Ainul Yaqin dan KBZ memiliki tugas yang berdampingan dalam pendayagunakan dana zakat yang berupaya untuk mengembangkan potensi dan pemanfaatan dana zakat bagi kemaslahatan dan pemberdayaan ekonomi umat. Dengan adanya Amil Ainul Yaqin, dapat membantu umat Muslim Bringin yang ingin menyalurkan zakatnya dan mendistribusikannya kepada mustahiq dengan pengelolaan yang baik dan didasarkan pada prinsip syariat Islam.

  Upaya yang dilakukan Amil Ainul Yaqin dan KBZ dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mustahiq di Bringin. Dari itu, maka penulis ingin mengetahui apakah upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Amil Ainul Yaqin dan masyarakat.

  Dengan ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Lembaga Pengelola Zakat Dusun Bringin dengan judul “Zakat dan Implikasinya

  terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Studi Kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di Dusun Bringin.

  ” B.

   Fokus Penelitian

  Dalam penelitian ilmiah ini, penulis akan mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah upaya Amil Ainul Yaqin dalam mensosialisasikan dan mentasharufkan zakat?

2. Bagaimanakah tingkat pemberdayaan ekonomi mustahiq oleh Amil Ainul

  Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ)? 3. Bagaimana persepsi umat Muslim Bringin terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ)?

C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui upaya Amil Ainul Yaqin dalam mensosialisasikan dan mentasharufkan zakat.

2. Untuk mengetahui tingkat pemberdayaan ekonomi mustahiq oleh Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ).

  Untuk mengetahui persepsi umat Muslim Bringin terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ).

D. Kegunaan Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka diharapkan dapat bermanfaat:

  1. Bagi peneliti, manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang zakat serta implikasinya bagi pemberdayaan ekonomi umat, dan pengelolaannya oleh lembaga pengelola zakat.

  2. Bagi akademis, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan acuan bagi kalangan akademisi dan instansi penelitian di dalam penunjang penelitian selanjutnya yang mungkin cakupannya lebih luas sebagai bahan perbandingan.

E. Penegasan Istilah

  Peneliti sampaikan bahwa judul penelitian adalah Zakat dan Implikasinya terhadap Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi kasus Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di Dusun Bringin). Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis kemukakan pengertian judul penelitian ini sebagai berikut: kata zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, suci, subur, dan baik. Dipahami demikian, sebab zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, serta menyuburkan pahala melalui pengeluaran sedikit dari nilai harta pribadi untuk kaum yang mengeluarkan (Suyitno, dkk, 2005:8).

  Adapun pengertian zakat menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pasal 1 ayat 2, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

  Tujuan utama zakat adalah mensejahterakan masyarakat. Penelitian ini mengacu pada upaya yang dilakukan pengelola zakat dalam mensosialisasikan kewajiban zakat serta pentasharufan zakat, sehingga dapat mencapai tujuan zakat. Penyaluran zakat tidak hanya dalam bentuk konsumtif melainkan juga produktif yaitu dalam bentuk bantuan modal usaha. Dengan zakat diharapkan dapat berguna untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang dalam hal ini masyarakat di Dusun Bringin.

F. Tinjauan Pustaka

  Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian yang ada. Karena penelitian yang penulis teliti ini mendiskripsikan zakat dan implikasinya terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat ditinjau dari Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat di Dusun Bringin.

  Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan perbandingan membahas tentang zakat diantaranya: Pertama, skripsi dari Sigit Purnomo (Sekolah Tinggi Agama Islam

  Negeri Sal atiga) dengan judul “Pengentasan Kemiskinan Melalui Zakat dan Shadaqah Wajib (Studi pemikiran K. H. Mahfudz Ridwan tentang zakat).” Skripsi ini memiliki fokus penelitian: bagaimana konsep pemikiran K H.

  Mahfudz Ridwan tentang upaya pengentasan kemiskinan melalui zakat dan shadaqah wajib, dan bagaimana pelaksanaan upaya pengentasan kemiskinan melalui zakat dan shadaqah wajib yang dilaksanakan oleh Amil desa Gedangan. Hasil dari skripsi ini, bahwa kemiskinan di Indonesia bukan semata- mata dari Tuhan tetapi kemiskinan buatan atau terstruktur, seperti malasnya bekerja, juga terkadang dari kebijakan pemerintah. Konsep K. H. Mahfudz Ridwan dalam pengentasan kemiskinan yaitu dengan pemberdayaan zakat dan shadaqah wajib.

  Kedua, skripsi dari Arif Maslah (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga) dengan judul “Pengelolaan Zakat Secara Produktif Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan (Studi kasus pengelolaan pendistribusian zakat oleh BAZIS di Tarukan, Candi, Bandungan, Semarang).” Skripsi ini memiliki fokus penelitian: bagaimanakah sistem pengelolaan pendistribusian zakat oleh BAZIS di Dusun Tarukan sebelum munculnya sistem pengelolaan pendistribusian yang diwujudkan kambing, Seperti apakah sistem pengelolaan distribusi zakat dalam wujud kambing di BAZIS Dusun Tarukan, bagaimanakah dampak dari sistem pengelolaan pendistribusian zakat berupa sistem pengelolaan pendistribusian zakat oleh BAZIS Dusun Tarukan sebelum dengan kambing, hasil pengumpulan zakat didistribusikan kepada mustahiq zakat berwujud uang tunai dan beras. Hasil pengumpulan zakat yang didistribusikan dengan kambing mulai tahun 2008, hal itu disebabkan karena dua hal, yaitu zakat untuk pemerataan kekayaan dan kegelisahan BAZIS karena kondisi para mustahiq dari tahun ke tahun tidak ada perkembangan.

  Maka dengan kambing diharapkan dapat menjadi modal untuk mengembangkan ekonomi.

  Ketiga, skripsi dari Muhammad Fauzi (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga) dengan judul “Pelaksanaan Zakat Berdasarkan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Studi kasus BAZIS di desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang).” Skripsi ini memiliki fokus penelitian: bagaimana pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di BAZIS desa Salamkanci, bagaimana pengaruh Undang- Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di Kabupaten Magelang tahun 2012, faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat di desa Salamkanci tahun 2012. Hasil dari skripsi ini, bahwa pelaksanaan penyaluran zakat BAZIS di desa Salamkanci sudah sesuai dengan syariat Islam dan ketentuan undang- undang. Namun, undang-undang belum memberikan pengaruh positif di Kabupaten magelang. BAZIS Salamkanci tidak dengan mudah mewujudkan pengetahuan masyarakat terhadap zakat, terdapat pula faktor pendukung yang salah satunya BAZIS Salamkanci sudah mempunyai Peraturan Daerah (Perda) sehingga sudah mempunyai landasan yang jelas.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain: Penelitian pertama, lebih fokus pada konsep pemikiran K H. Mahfudz Ridwan tentang upaya pengentasan kemiskinan melalui zakat dan shadaqah wajib, dan pelaksanaannya oleh Amil desa Gedangan. Penelitian kedua, lebih fokus pada sistem pengelolaan pendistribusian zakat oleh BAZIS di Dusun Tarukan sebelum munculnya sistem pengelolaan pendistribusian yang diwujudkan kambing, sistem pengelolaan distribusi zakat dalam wujud kambing di BAZIS Dusun Tarukan, serta dampak dari sistem pengelolaan pendistribusian zakat berupa kambing terhadap masyarakat Dusun Tarukan. Penelitian ketiga, lebih fokus pada pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di BAZIS desa Salamkanci, pengaruh Undang-Undang tersebut di Kabupaten Magelang tahun 2012, serta faktor penghambat dan pendukung penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat di desa Salamkanci tahun 2012.

  Sedangkan penelitian ini fokus pada bagaimanakah upaya Amil Ainul Yaqin dalam mensosialisasikan dan mentasharufkan zakat, bagaimanakah tingkat pemberdayaan ekonomi mustahiq oleh Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ), serta bagaimanakah persepsi umat Muslim Binaan Zakat (KBZ).

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan Penelitian

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan hukum empiris, yaitu dengan mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat. Penelitian hukum yang berparadigma sebagai fakta sosial yang mana data hukumnya diekplorasi dari proses interaksi hukum dimasyarakat (Utsman, 2014:2-3).

  Jadi, dapat dikatakan bahwa penelitian hukum ini diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintahan. Dalam meneliti, peneliti harus terjun di lapangan, dengan berbagai alasan yaitu:

  1) Karena adanya perbedaan antara teori dan fakta dalam suatu kasus sehingga perlu pendekatan yang lebih mendalam.

  2) Menyebabkan adanya hubungan peneliti dengan responden sehingga informasi yang diperoleh lebih detail.

  3) Metode ini fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan masalah yang sedang terjadi.

   Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moleong, 2008:6-11).

  Dan pada penelitian ini penulis akan menggambarkan tentang implikasi zakat terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh pengelola dana zakat yaitu Amil Ainul Yaqin dan KBZ di Dusun Bringin.

  2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data di lapangan dengan menggunakan alat penelitian yang aktif dalam mengumpulkan data-data di lapangan (Moleong, 2008:9). Selain peneliti, yang dijadikan alat pengumpulan data adalah dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian serta alat-alat bantu lain yang dapat

  Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat partisipan, dan dalam hal ini kehadiran peneliti di lokasi penelitian diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek yang diteliti atau informan. Oleh karena itu kehadiran peneliti sangat menunjang keberhasilan suatu penelitian, alat bantu memahami masalah yang ada, serta hubungan dengan informan menjadi lebih dekat sehingga informasi yang didapat menjadi lebih jelas.

  Maka kehadiran peneliti menjadi sumber data yang mutlak.

  3. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian adalah tempat dimana lokasi penelitian itu akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi di Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ), tepatnya di dusun Bringin Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.

  Alasan peneliti memilih lokasi ini, dikarenakan peneliti ingin mengetahui tentang zakat dan implikasinya terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Amil Ainul Yaqin dan KBZ sebagai lembaga pengelola dana zakat di dusun Bringin yang mengelola berbagai macam zakat. Peneliti ingin mengetahui program pendayagunaan dana zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat yang dialokasikan kepada masyarakat Bringin oleh lembaga amil zakat ini. Peneliti memasuki lokasi ini, dengan cara yaitu sebagai mahasiswa dalam proses skripsi yang ingin mengetahui bagaimana pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat.

4. Sumber Data Penelitian

  diperoleh (Arikunto, 1997:107). Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Sumber data primer Sumber data primer adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai (Moleong, 2008:157). Atau sumber data yang langsung didapatkan dari lapangan atau tempat penelitian. Sumber data primer penelitian ini, penulis peroleh dari hasil wawancara langsung dengan informan. Data primer diperoleh dari: 1)

  Informan, adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2008:132). Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pihak pengelola zakat Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ), mustahiq, serta masyarakat umum disekitar dusun Bringin. 2)

  Dokumen, meliputi buku arsip berkaitan dengan laporan dana zakat Amil Ainul Yaqin yang berisi laporan penerimaan, pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat. b.

  Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama.

  Jadi sumber data lain yang bisa mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku, jurnal ataupun hasil penelitian sebelumnya yang meneliti hal serupa. Serta tulisan-tulisan lain atau arsip 5.

   Prosedur Pengumpulan Data

  Yaitu prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara jelas sistematis tentang fenomena-fenomena yang dijumpai dalam penelitian di lapangan atau obyek yang diselidiki. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemeran serta sebagai pengamat yang sifatnya terbuka dan diketahui oleh umum (Moleong, 2008:177).

  Dalam observasi ini, data yang ingin penulis peroleh secara langsung bersumber dari Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ) untuk mengetahui proses pengelolaan zakat.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai (Bungin, 2004:108).

  Tujuan penulis mengunakan metode pengumpulan data ini adalah untuk mendapatkan data yang kongkrit mengenai zakat dan implikasinya terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ) yang bersangkutan.

  c.

  Dokumentasi Setelah data terkumpul, peneliti ingin melampirkan data-data perolehan dana zakat dari muzakki, pentasharufan kepada mustahiq, hasil wawancara, dan pustaka lainnya, sehingga menjadi dokumentasi.

6. Analisis Data

  Maksud dari analisis data adalah mengorganisasikan data. Karena banyaknya jenis data yang diperoleh maka penulis perlu mengelompokan data-data yang diperoleh. Mulai dari catatan lapangan, hasil wawancara, hasil pengamatan, hasil diskusi serta telaah pustaka (Moleong, 2008:280).

  Setelah semua data terkumpul maka peneliti akan menganalisis semua data dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu teknik menggambarkan seluruh aspek penelitian yang ada, sehingga bisa mendapatkan gambaran antara yang seharusnya dan senyatanya terjadi.

  Dengan analisa data, peneliti dapat menemukan masalah-masalah yang muncul dan mendapatkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

  Jadi dalam penelitian ini, peneliti menggambarkan implikasi dana zakat terhadap pemberdayaan ekonomi umat yang telah dilaksanakan oleh Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ) sebagai pengelola dana zakat di dusun Bringin.

   Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam pengecekan keabsahan ada empat kriteria yang digunakan yaitu kepercayaan (credibility), keteralihan (transferbility), kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2008:324).

  Berikut penjelasan masing-masingnya: a. Kepercayaan (credibility), merupakan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1)

  Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. 2)

  Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

  3) Triangulasi berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi ini ada beberapa cara yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.

  4) Analisis kasus negatif, kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.

  5) Menggunakan bahan referensi yaitu adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

  Mengadakan memberchek adalah proses pengecekan data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

  b.

  Keteralihan (transferbility), merupakan validitas eksternal yang mana seorang peneliti dalam menyusun laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sisitematis, dan dapat dipercaya.

  c.

  Kebergantungan (dependability), yaitu kriteria yang dilakukan untuk menjaga kehati-hatian dalam mengumpulkan dan mengambarkan data sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dan dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Untuk menghindari hal itu bisa dilakukan pengecekan oleh pembimbing.

  d.

  Kepastian (confirmability), hal ini hampir sama dengan dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Kriteria ini digunakan untuk mengecek data dan informasi serta gambaran hasil penelitian. Setelah dilakukan pengecekan sebelumnya (Sugiyono, 2010:270-277).

8. Tahap-Tahap Penelitian

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif jadi tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: a.

  Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti pembuatan proposal penelitian, mengajukan surat ijin penelitian, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang b.

  Tahap pekerjaan lapangan, yaitu mengumpulkan data melalui pengamatan tentang zakat dan segala yang berkaitan dengannya, mengenai zakat sebagai pemberdayaan ekonomi umat dan melakukan interview dengan para pihak dari Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ) dan pihak lainnya.

  c.

  Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dan mengambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang diteliti.

  d.

  Tahap penulisan laporan, yaitu apabila semua data telah terkumpul dan telah dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan hasil laporan penelitian adalah, sebagai berikut, pada bab pertama berisi pendahuluan, yang merupakan garis-garis besar pembahasan isi pokok penelitian yang terdiri atas; latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian yang terdiri atas; pendekatan dan jenis penelitian, data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian, serta sistematika penulisan.

  Pada bab kedua berisi kajian pustaka, yang merupakan konsep atau teori. Disini, akan dituliskan mengenai tinjauan umum tentang zakat, tinjauan umum tentang pendayagunaan zakat, tinjauan umum tentang problematika pengelola zakat, tinjauan umum tentang lembaga pengelola zakat dan kepercayaan masyarakat terhadap pengelola zakat.

  Pada bab ketiga berisi paparan data dan temuan penelitian, yang berkaitan dengan bagaimana prakteknya di lapangan, dalam hal ini mengenai gambaran umum tentang Amil Ainul Yaqin dan Kelompok Binaan Zakat (KBZ), upaya Amil Ainul Yaqin dalam mensosialisasikan dan mentasharufkan zakat.

  Pada bab keempat berisi pembahasan, bab ini merupakan inti dari penulisan penelitian, dimana peneliti mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan, serta analisis tentang

  “Zakat dan Implikasinya terhadap

  

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat studi kasus Amil Ainul Yaqin dan

Kelompok Binaan Zakat di dusun Bringin.”

  Dan pada bab kelima berisi penutup, yang merupakan bagian akhir dari isi pokok penelitian, yang terdiri dari pembahasan yaitu pertama tentang kesimpulan, dan saran.

BAB II ZAKAT DAN LEMBAGA PENGELOLA ZAKAT A. Tinjauan Umum tentang Zakat 1. Pengertian Zakat Menurut hukum Islam, secara etimologi (bahasa) zakat dari kata

  zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, suci, subur, dan baik. Dipahami

  demikian, sebab zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, serta menyuburkan pahala melalui pengeluaran sedikit dari nilai harta pribadi untuk kaum yang mengeluarkan (Suyitno, dkk, 2005:8). Sedangkan secara terminologis (istilah) di dalam fiqh, zakat adalah sebutan atau nama bagi sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah Swt. supaya diserahkan kepada orang-orang yang berhak (mustahiq) oleh orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki) (Khasanah, 2010:34).

  Dari pengertian zakat menurut bahasa dan istilah tersebut mengandung arti bahwa keduanya memiliki hubungan yang sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres (Hafidhuddin, 2002:7).

  Zakat sebagai salah satu rukun Islam yang lima telah mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. Hukum zakat adalah fardhu‟ain atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya (Rasjid, 2005:192). Selain definisi zakat yang telah dikemukakan di atas, adapun pengertiannya dalam istilah syara‟, terdapat beberapa pemahaman, diantaranya: a.

  Menurut Qardhawi (1991:34), zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak.