TAFSIR SURAT AL- ASHR ( PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR JALALAIN DAN TAFSIR AL- MISHBAH ) Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir

  

TAFSIR SURAT AL- ASHR

( PERBANDINGAN ANTARA TAFSIR JALALAIN

DAN TAFSIR AL- MISHBAH )

Skripsi

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir

Oleh:

Mahfudz Fauzi

  

NIM. 215-13-013

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

(FUADAH)

JURUSAN ILMU AL-QUR`AN DAN TAFSIR (IAT)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

HALAMAN MOTTO

  إً ْسُْي ِ ْسُْعْلإ َعَم َّن ِ إ

  

Sesungguhnya bersama

kesulitan terdapat

kemudahan.

  (QS. Al- Insyirāh [94]: 6)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk ;

  • Isteri dan Anak-Anakku
  • Teman-teman Jurusan Ilmu Al- Qur‟an dan Tafsir IAIN Salatiga Angkatan 2013
  • Teman-teman Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora IAIN Salatiga

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman padaSurat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  ب

  خ

  Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

  ra‟ R er

  ر

  Żal Ż zet (dengan titik di atas)

  ذ

  Dal D de

  د

  kha‟ Kh ka dan ha

  (

  ba‟ B be

  ا

  ح

  Jim J je

  ج

  ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

  ث

  ta‟ T te

  ت

  ḥa‟ ḥ ha (dengan titik di bawah

  ز

  „ain „ koma terbalik (di atas)

  م

  Lam L el

  ل

  Kaf K ka

  ك

  Qaf Q qi

  ق

  fa‟ F ef

  ف

  Gain G ge

  غ

  ع

  Zal Z zet

  ẓa‟ ẓ zet (dengan titik di bawah)

  ظ

  ṭa‟ ṭ te (dengan titik di bawah)

  ط

  ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

  ض

  ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)

  ص

  Syin Sy es dan ye

  ش

  Sin S es

  س

  Mim M em

  ن

  Ditulis

  Ditulis Karâmah al-

  ءايلولاا ةمرك

  Bila diikuti kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis h.

  Ditulis Jizyah (ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya) b.

  Ḥikmah ةيزج

  Ditulis

  ةمكح

  Bila dimatikan ditulis h

   Ta’ Marbuṭah di akhir kata ditulis h a.

  „iddah C.

  Muta‟addidah ةدع

  Nun N en

  Ditulis

   Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah Ditulis Rangkap ةددعتم

  ya‟ Y ye B.

  ي

  Hamzah ` apostrof

  ء

  ha‟ H ha

  ه

  Wawu W we

  و

  auliyā` c.

  Bila Ta‟ Marbuṭah hidup dengan harakat, fatḥah, kasrah, atau ḍammah ditulis t.

  Ditulis

  Ū Furūḍ

  Ditulis

  ضورف

  Ī Karīm Ḍammah bertemu wawu mati

  Ditulis

  يمرك

  Ā Tansa Kasrah bertemu ya‟ mati

  Ditulis

  ىسنت

  Ā Jahiliyyah Fat ḥah bertemu Alif Layyinah

  ةيلهاج

  ةرطفلا ةاكز

   Vokal Panjang Fat ḥah bertemu Alif

  Ḍammah Ditulis U E.

  I _ُ__

  Kasrah Ditulis

  _ِ__

  Ditulis A

  Fat ḥah

   Vokal Pendek _َ__

  ṭrah D.

  Ditulis Zakat al-fi

F. Vokal Rangkap

  Fat ḥah bertemu Ya‟ Mati Ai

  Ditulis

  Bainakum مكنيب

  Fat ḥah bertemu Wawu Mati Au

  Ditulis

  Qaul لوق G.

  

Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

  Ditulis

  A`antum متنأأ

  Ditulis

  U‟iddat تدعأ

  Ditulis

  La‟in syakartum تمركش نئل H.

   Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qamariyyah maupun Syamsyiyyah ditulis dengan menggunkan “al

  Ditulis Al-

  Qur`ān نارقلا

  Ditulis Al-

  Qiyās سايقلا

  Ditulis Al-

  Samā` ءامسلا

  Ditulis Al-Syams

  سمشلا I.

   Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

  Ditulis

  Żawi al-furūḍ ضورفلا ىوذ

  Ditulis Ahl al-sunnah

  ةنسلا لها

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا للها مسب

  Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah swt. yang telah mencurahkan nikmat-Nya yang tak terhingga, yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kemiskinan Dalam Perspektif Kitab Tafsir Al- Ibriz Li Ma‟rifat Tafsir Al-

  

Qur‟an Al- „Aziz (Karya: K.H Bisri Mustofa)” ini. Sholawat serta salam

  senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw. beserta keluarga, sahabat serta pengikut-pengikutnya sampai di

  yaumul qiyāmah. Penulis menyadari

  sepenuhnya bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan.

  Teriring do‟a, semoga segala kebaikan semua pihak yang membantu penulis dalam penulisan skripsi ini diterima di sisi Allah swt. dan mendapat pahala yang dilipat gandakan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kebaikan dan kesempurnaan skipsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

  Amin.

  Salatiga,

  15 Maret 2017 Penulis, Mahfudz Fauzi NIM. 215-13-013

  

ABSTRAK

  Kata Kunci: Tafsir Jalalain, Tafsir Al- Mishbah, Penafsiran Surat Al- Ashr Perkataan, kepribadian dan perbuatan Nabi Muhammad Saw merupakan dasar pegangan, dan uswah (tauladan) bagi kita kaum muslimin. Selain itu, sejarah dan perjuangannya pun menjadi motivasi bagi seluruh umat Islam sedunia dalam melanjutkan dakwah dan juga menyebarkan

  amar ma‟ruf nahi mungkar,

  oleh karena itu, siapa saja yang ingin mengetahui manhaj (metodologi) keberhasilan perjuangan, karakteristik, dan pokok-pokok ajaran Nabi Muhammad Saw bisa membuka kembali sejarah nabi yang banyak tertulis dalam kitab-kitab

  

Sirrah an-Nabawiyyah. Sedangkan semua perbuatan dan perkataan nabi adalah

  terjemah/penjelas dari Al- Qur‟an.

  Banyak pertanyaan yang timbul dalam benak penulis dan menjadikan kegelisahan akademik penulis untuk melakukan penelitian tentang tafsir. Akan tetapi penulis membatasi penelitian ini dari banyaknya kitab tafsir, dikarenakan keterbasan keilmuan dan juga kemampuan penulis untuk melakukan penelitian secara menyeluruh akan kitab-kitab tafsir yang ada, karena alasan ini penulis hanya akan mengkaji tentang surat al„Ashr dengan membandingkan tafsir Jalalain dengan tafsir Al-Misbah (muqoron).

  Adapun yang menjadi foqus penelitian ini berupa: (1) Bagaimana biografi pengarang kitab tafsir Jalalain dan al Misbah, (2) Bagaimana tafsir surat al„Ashr menurut tafsir Jalalain dan Al-Misbah, (3) Bagaimana kesimpulan tafsir

  al„Ashr dari perbandingan Jalalain dan Al-Misbah.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Latar belakang penulisan tafsir Jalalain ialah karena keprihatinan sang mufassir akan merosotnya bahasa Arab dari kurun ke kurun dikarenakan banyaknya bahasa ajam (selain arab) yang masuk ke negara Arab, dan Al-

  Qur‟an telah diyakini sebagai sumber bahasa Arab yang paling autentik, maka untuk mendapatkan kaidah yang benar, pengkajian dan pemahaman terhadap Al-

  Qur‟an harus dilakukan, Tafsir Jalalain dapat digolongkan pada tafsir yang menggunakan metode ijmali, karena sang mufassir telah memaparkan penjelasannya secara global pada tafsir ini, serta dapat digolongkan juga pada metode tahlili, dengan dalih penafsirannya yang mencakup beberapa aspek keilmuan, seperti segi bahasa, maksud sebuah ayat, asbab an- Nuzul, dan lain lain. Adapun mengenai corak tafsir ini, menggunakan corak sastra budaya kemasyarakatan. Karena di dalamnya tidak hanya terdapat penjelasan mengenai kebahasaan, akan tetapi juga banyak membahas cerita-cerita kemasyarakatan pada zaman dahulu, sebagaimana kisah-kisah israiliyyat yang terdapat di dalamnya. (2) Metode yang digunakan dalam Tafsir Al-Mishbah adalah metode tahlili, sedangkan corak yang digunakan corak tafsir Al-Adabi Al- Ijtima`i. kelebihan dalam Tafsir Al-Mishbah sangat banyak sekali, kalau pun ada kekurangannya tidak dapat menghilangkan kelebihannya yang sangat dominan. Oleh sebab itu, tidak jarang ulama kontemporer memuji tafsir tersebut, atau bahkan menjadikannya rujukan studi Islam secara ilmiah.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi HALAMAN PEDOMAN TRANSLITERASI .............................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................................. xiii ABSTRAK ..................................................................................................... xiiv DAFTAR ISI .................................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 2 D. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 3 E. Metode Penelitian ........................................................................ 3 F. Sistematika Penulisan ................................................................. 4 BAB II KARAKTERISTIK KITAB TAFSIR DAN BIOGRAFI . ............... 5 A. TAFSIR JALALAIN ................................................................... 5 1. Jalaluddin Al- Mahali ... ................................................... 6 2. Jalaluddin As- Suyuthi ... ................................................. 14 B. Tafsir AL- MISHBAH ................................................................ 23

  1. Biografi M. Quraish Shihab ... ......................................... 23

  BAB III PENAFSIRAN ................................................................................. 30 A. Tafsir Jalalain: Penafsiran Surat Al- Ashr .................................. 30 B. Tafsir Al- Mishbah: Penafsiran Surat Al- Ashr .......................... 33 BAB IV ANALISIS ...................................................................................... 43 A. Tafsir Jalalain .............................................................................. 43 B. Tafsir Al- Mishbah ...................................................................... 46 1. Corak Penafsiran ... .......................................................... 48 2. Pendapat Para Ulama .. .................................................... 48 3. Kelebihan dan Kelemahan ... ........................................... 50 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 53 A. Kesimpulan ................................................................................. 63 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perkataan, kepribadian dan perbuatan Nabi Muhammad Saw merupakan

  dasar pegangan, dan uswah (tauladan) bagi kita kaum muslimin. Selain itu, sejarah dan perjuangannya pun menjadi motivasi bagi seluruh umat Islam sedunia dalam melanjutkan dakwah dan juga menyebarkan amar ma‟rufnahi mungkar, oleh karena itu, siapa saja yang ingin mengetahui manhaj (metodologi) keberhasilan perjuangan, karakteristik, dan pokok-pokok ajaran Nabi Muhammad Saw bisa membuka kembali sejarah nabi yang banyak tertulis dalam kitab-kitab Sirrah an-Nabawiyyah.

  Sedangkan semua perbuatan dan perkataan nabi adalah terjemah/penjelas dari Al- Qur‟an. Maka kita sebagai umatnya kita sudah selayaknya/berkewajiban untuk meneladani dan mempelajari dari setiap apa yang di ajarkan oleh nabi,baik

yang sifatnya individu ataupun bersama/kelompok. Terlebih lagi tentang Al-

Qur‟an, maka kita berkewajiban untuk mempelajari dan memahaminya, baik dari bahasa, susunan kata, dan juga makna dari setiap kalimat yang termaktub di dalam Al- apabila kita mau untuk mempelajarinya dengan seksama, maka

  Qur‟an. Dan

  kita akan banyak mendapatkan banyak pelajaran di dalam Al- Qur‟an, baik dari segi tafsiran, ubudiah, tauhid, sosial, politik, ataupun budaya. Akan tetapi kesemuanya itu tak lepas dari peran sejarahlah yang banyak mempengaruhi dalam penulisan tafsir tersebut.

  Begitu juga dalam kitab

  • –kitab tafsir Al-Qur‟an, corak dan juga metode dalam menafsirkan ayat
  • –ayat Al-Qur‟an banyak sekali ragamnya, sesuai dengan pesan apa yang akan di sampaikan oleh para penafsir yang berdasarkan dari pengaruh lingkungan, masa, dan juga pengalaman perjalanan dari penafsir itu sendiri, yang menjadikan pesan yang berbeda dalam setiap kitab-kitab tafsir. Akan tetapi apabila kita mau mencermati dengan seksama maka kita akan banyak menemukan banyak kesamaan dalam kitab .
  • – kitab tafsir tersebut

  Dari uraian diatas, banyak pertanyaan yang timbul dalam benak penulis dan menjadikan kegelisahan akademik penulis untuk melakukan penelitian tentang tafsir. Akan tetapi penulis membatasi penelitian ini dari banyaknya kitab tafsir, dikarenakan keterbasan keilmuan dan juga kemampuan penulis untuk melakukan penelitian secara menyeluruh akan kitab-kitab tafsir yang ada, karena alasan ini penulis hanya akan mengkaji tentang surat al„Ashr dengan membandingkan tafsir Jalalain dengan tafsir Al-Mishbah (muqoron).

B. Rumusan masalah 1.

  Bagaimana biografi pengarang kitab tafsir Jalalain dan al Mishbah? 2. Bagaimana tafsir surat al„Ashr menurut tafsir Jalalain dan Al-Mishbah 3. Bagaimana kesimpulan tafsir al„Ashr dari perbandingan Jalalain dan Al- Mishbah?

  C.

  Tujuan masalah 1.

  Untuk mengetahui biografi penulis kitab Jalalain dan Al-Mishbah 2. Untuk mengetahui tafsir surat al„Ashr menurut Jalalain dan Al-Mishbah.

3. Untuk mengetahui kesimpulan tafsir surat Al „Ashr setelah dilakukan penelitian.

  D.

  Tinjauan Pustaka Penulis telah membaca dan mempelajari materi yang akan menjadi obyek penelitian dan berpedoman pada kitab asli yaitu kitab tafsir Jalalain dan kitab tafsir Al-Misbah. Sedangkan untuk menunjang dan juga sebagai penguat dari alasan melakukan penelitian ini, penulis membaca beberapa karya tulis seperti kitab (1) Risalatul Islam karya Abu Qosim al-Qusayri yang berisi tentang ,pentingnya waktu, beriman ,beramal soleh, dan berwasiat. (2) Mengenal Ajaran Islam karya Muhammad Abduh Tuasikal yang berisi tentang, ciri-ciri orang sukses. (3) Serat Dakwah karya Vandy Fuad Suyatman yang berisi tentang lepas dari kerugian. (4) Hasanah Al Qur‟an karya Muhammad bin Alwy yang berisi tentang orang-orang sukses. (5) Al Ilmu karya Ibnu Abdillah yang berisi tentang beruntung dalam beragama, dan lain-lain.

  E.

  Metodologi Penelitian

  Adapun metode dalam kegiatan penelitian ini, yaitu : 1.

  Melakukan analisa tafsir surat al„Ashr dalam kitab Jalalain dan Al- Misbah.

  2. Menguraikan makna yang terkandung didalam kalimat surat al „Ashr.

  3. Memberikan kesimpulan hasil penelitian.

  4. Penelitian ini menggunakan metode moqoron(perbandingan), yakni melalui pengumpulan data dari kitab tafsir Jalalain danAl-Misbah, untuk kemudian diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat akademis atau ilmiah.

  5. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang artinya data-data berasal dari keperpustakaan, baik berupa buku-buku, ensiklopedi, dan sebagainya, termasuk juga data primer seperti kitab Tafsir Jalalain dan kitab tafsirAl-Misbah, maupun data sekunder, seperti data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

  Penelitian ini diklasifikasikan menjadi lima bab dan setiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab yang saling berkaitan. Sistematika penulisan dam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Bab I sebagai pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusanmasalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi tentang biografi pengarangtafsir Jalalain dan Al-Mishbah. Bab III berisi tentang pejelasan umum tentang isi tafsir Al-

  „Ashr menurut Jalalain dan Al-Mishbah.

  Bab IV berisi tentang hasil analisis penelitian. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KARAKTERISTIK KITAB TAFSIR DAN BIOGRAFI A. Tafsir Jalalain Tafsir Jalalain adalah salah satu dari sekian banyak kitab tafsir yang masih

  populer hingga sekarang. Bahkan bagi kalangan pesantren, mengkaji kitab ini seakan menjadi pelajaran wajib yang pasti dijumpai di setiap pesantren.

  Pembahasan dalam kitab ini banyak menonjolkan segi pembahasan ilmu nahwu,

  sharaf, dan qira‟ahnya, sehingga Al-Qur'an yang diturunkan memakai bahasa

  arab dapat dipahami dengan pemahaman yang benar. Oleh karenanya kitab Tafsir Jalalain ini sangat cocok untuk para pemula yang ingin mendalami tafsir Al- Qur'an.

  Kitab ini tergolong unik karena merupakan hasil karya tulis dua ulama terkemuka, yaitu Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin Al-suyuthi. Karena disusun oleh dua Jalaluddin itulah kitab tafsir ini juga dinamakan Tafsir Jalalain. Pada awalnya kitab ini ditulis oleh Jalaluddin Al-Mahalli. Entah mengapa beliau mengawali penulisan tafsirnya ini dari Surah Al-Kahfi hingga sampai surah terakhir an-Nas. Usai menafsirkan Surah an-Nas, Al-Mahalli kembali ke halaman muka Al-Quran, menafsirkan surah Al-Fatihah. Namun sayang, usai menafsirkan surah Al-Fatihah, beliau dipanggil ke haribaan Allah pada tahun 864 H./1459 M.

  Setelah bertahun-tahun, pekerjaan yang belum selesai ini kemudian dilanjutkan oleh salah seorang muridnya yaitu Jalaluddin Al-Suyuthi, yang melanjutkanmulai surah Al-Baqarah, Ali Imranhingga akhir surahAl-Isra.

  Meskipun ditulis oleh dua orang yang berbeda, metodologi serta pola dan gaya bahasa yang digunakan oleh Al-Suyuthi dalam merampungkan tafsir jalalain ini nyaris sama persis dengan tulisan awal sang guru. Oleh karenanya banyak yang mengira bahwa tafsir ini hanya ditulis oleh satu orang saja.

  Kebesaran dua tokoh penyusun Tafsir Jalalain ini sangat melegenda. Di samping dikenal karena pembahasannya yang luas dalam setiap kitab, Jalaluddin Al-Mahalli dan Al-Suyuthi juga telah menghasilkan karya yang jumlahnya cukup banyak. Berikut adalah profil pengarang tafsir Jalalain dan Al-Misbah.

1. Jalaluddin Al-Mahalli.

  Nama lengkap beliau adalah Jalaluddin Abu Abdillah Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Kamaluddin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad bin Hasyim Al-`Abbasi Al-Anshari Al-Mahalli Al-Qahiri Asy-Syafi`i. Beliau lahir di Kairo, Mesir, tahun 791H/1389 M. Beliau dikenal dengan julukan Jalaluddin yang berarti orang yang mempunyai keagungan dalam masalah agama. Sedangkan sebutan Al-Mahalli dinisbatkan pada kampung kelahirannya, Mahalla Al-Kubra, sebuah daerah yang terletak di sebelah barat Kairo, tidak jauh dari Sungai Nil.

  Semenjak kecil tanda-tanda kecerdasan sudah menonjol pada diri Al- Mahalli. Beliau menguasai berbagai disiplin ilmu agama, antara lain tauhid, tafsir,

  

fiqih, ushul fiqh, nahwu, sharaf dan mantiq. Pada masa hidupnya beliau

  merupakan seorang yang sangat alim, terkemuka, terkenal pandai dalam pemahaman masalah-masalah agama, sehingga sebagian orang menyebutnya sebaigai seorang yang memiliki pemahaman yang sangat luar biasa, melebihi kecemerlangan berlian. Dalam kitab

  Mu‟jam Al-Mufassirin, Imam As-Sakhawi menuturkan bahwa Al-Mahalli adalah "sosok imam yang sangat pandai dan

  1

  berfikiran jernih, bahkan kecerdasannya di atas rata-rata". Meskipun begitu beliau pernah mengatakan bahwa sebetulnya dirinya tidak mampu banyak menghafal, mungkin karena hal ini tampaknya kemudian menjadi motivasi beliau untuk terus belajar dan berjuang mengarungi lautan ilmu.

  Beliau juga dikenal sebagai seorang ulama yang berkepribadian mulia, solih dan wara'. Beliau adalah sosok yang sederhana, jauh dari gemerlap dunia. Bahkan pernah ditawarkan kepadanya jabatan sebagai Kadi Agung di negerinya, namun beliau menolaknya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa meskipun tidak miskin, beliau hidup pas-pasan. Guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, beliau bekerja sebagai pedagang. Meski demikian, kondisi tersebut tidak mengendurkan tekadnya untuk terus mempelajari ilmu.

  Selain banyak belajar secara otodidak, Jalaluddin Al-Mahalli juga memiliki banyak guru, diantaranya yaitu : a.

  Al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhazmad bin Abdu ad-Da'im An- Nu`aimi Al-`Asqalani Al-Barmawi Al-Qahiri Asy-Syafi`i yang lebih dikenal denganSyamsu Al-Barmawi (763 - 831 H ), dalam ilmu fikih,

  ushul fikih dan bahasa Arab, beliau tinggal di Madrasah Al-Baibarsiyyah

  2 tempat imam Jalaluddin Al-Mahalli belajar.

1 Amin, Ghofur Saiful , Profil Para Mufasir Al- Qur‟an, Yogyakarta, Puataka Insan Madani, 2008.,

  2 hal. 37 Ibid., hal 41 b.

  Al-Imam Al-Faqih Burhanuddin Abu Ishaq Ibrahim bin Ahmad Al- Baijuri, lebih dikenal dengan Burhan Al-Baijuri (825 - 750 H ) dalam ilmu fikih.

  c.

  Al-Imam Al-Muhaddits Jalaluddin Abu Al-Fadhl Abdurrahman bin Umar bin Ruslan Al-Kanani Al-`Asqalani Al-Bulqini Al-Mishri, lebih dikenal dengan Jalal Al-Bulqini (763 - 824 H ) dalam bidang hadits.

  d.

  Al-Imam Al-Muhaddits Waliyuddin Abu Zur`ah Ahmad bin Al-Muhaddits Abdurrahim Al-`Iraqi (762 - 826 H ) dalam bidang ilmu hadits.

  e.

  Al-Imam Al-Hafidz Qadhi Al-Qudhat `Izuddin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim bin Jama`ah Al-Kanani (694 - 767 H), dalam bidang hadits dan ushul fiqih.

  f.

  Asy-Syaikh Syihabuddin Al-`Ajimi, cucu Ibnu Hisyam, dalam bidang nahwu.

  g.

  Asy-Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Syihabuddin Ahmad bin Shalih bin Muhammad bin Abdullah bin Makki Asy-Syanuthi (Wafat 873 H ) dalam bidang nahwu dan bahasa Arab.

  h.

  Al-Imam Nashiruddin Abu Abdillah Muhammad bin Anas bin Abu Bakr bin Yusuf Ath-Thanatada'i Al-Mishri Al-Hanafi (Wafat 809 H), dalam bidang ilmu waris dan ilmu hitung. i.

  Al-Imam Badruddin Mahmud bin Muhammad bin Ibrahim bin Ahmad Al- Aqshara'i(Wafat 825 H ), dalam bidang ilmu logika, ilmu debat, ilmu ma`ani, ilmu bayan, ilmu `arudh dan ushul fikih. j.

  Al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman Ath-Tha'i Al-Basathi Al-Maliki (670 - 842 H), dalam bidang tafsir, ushuluddin , dan lain-lain. k.

  Al-Imam `Ala'uddin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al- Bukhari Al-Hanafi (799 - 841 H). l.

  Asy-Syaikh Al-`Allamah Nizhamuddin Yahya bin Yusuf bin Muhammad bin Isa Ash-Shairami Al-Hanafi (777 - 833 H), dalam bidang fikih. m.

  Asy-Syaikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakr bin Khudhar bin Musa, lebih dikenal dengan Ibnu Ad-Dairi(788 - 862 H). n.

  Asy-Syaikh Majduddin Al-Barmawi Asy-Syafi`i. o.

  Asy-Syaikh Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Khalil Al-Gharaqi Asy-Syafi`i (Wafat 816 H ) dalam bidang fikih. p.

  Asy-Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Abi Ahmad Muhammad bin Abdullah Al-Maghrawi Al-Maliki (Wafat 820 H). q.

  Asy-Syaikh Kamaluddin Abu Al-Baqa' Muhammad bin Musa bin Isa bin Ali Ad-Damiri(742 - 808 H ), hadir dalam sebagian kajiannya. r.

  Asy-Syaikh Syihabuddin Abu Al-`Abbas Ahmad bin `Imad bin yusuf bin Abdu an-Nabi Al-Aqfahasi Al-Qahiri, lebih dikenal dengan Ibnu Al-`Imad (750 - 808 H). s.

  Asy-Syaikh Badruddin Muhammad bin Ali bin Umar bin Ali bin Ahmad Ath-Thanabadi. t.

  Syaikh Al-Islam Al-Imam Syihabuddin Ibnu Hajar Al 'Asqalani (773 - 852 H) dalam bidang hadits dan ilmu hadits. u.

  Asy-Syaikh Jamaluddin Abdullah bin Fadhlullah, dalam bidang hadits. v.

  Al-Imam Al-Muhaddits Syarafuddin Abu Thahir Muhammad bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi`i, lebih dikenal dengan Ibnu Al- Kuwaik (737 - 821 H ). w.

  Al-Imam Al-`Allamah Syamsuddin Abu Al-Khair Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf bin Al-Jazari Asy-Syafi`i (752 - 833 H). x.

  Asy-Syaikh Nashiruddin Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Nashiruddin Al-Ajami As-Samnudi Asy-Syafi`i, dikenal dengan Ibnu Mahmud(Wafat 855 H)Jalaluddin Al-Mahalli menghafal Al-Qur'an kepadanya ketika masih kecil.

  Adapun karya-karya dari Jalaluddin Al- Mahali yaitu: a.

  Al-Badru ath-Thali` fi Halli Jam`i Al-Jawami`, Syarh dari Jam`u Al-

  Jawami` yang ditulis oleh Tajuddin As-Subuki, kitab dalam ilmu ushul fiqih.

  b.

  Syarh Al-Waraqat yang ditulis Imam Al-Haramain Al-Juwaini, c. Kanzu ar-Raghibin fi Syarhi Minhaji ath-Thalibin Imam An-Nawawi d. Tafsir Al-Qur'an Al-'adzim atau lebih dikenal dengan tafsir Jalalain, bersama Jalaluddin as-Suyuthi.

  e.

  Syarh Mukhtashar Burdah.

  f.

  Al-Anwar Al-Madhiyah.

  g.

  Al-Qaul Al-Mufid fi An-Nail As-Sa`id.

  h.

  Ath-Thib An-Nabawi. i.

  Kitabfi Al-Manasik. j.

  Kitabfi Al-Jihad. k.

  Syarh Al-Qawa`id Ibnu Hisyam, belum lengkap. l.

  Syarh At-Tashil Ibnu Malik. m.

  Hasyiyah `ala Jaami`i Al-Mukhtasharat, belum lengkap. n.

  Hasyiyah Jawahir Al-Isnawi, belum lengkap.

  3 Sedangkan murid-murid beliau di antaranya yaitu: a.

  Al-Imam Nuruddin Abu Al-Hasan Ali bin Al-Qadhi Afifuddin Abdullah bin Aham, lebih dikenal dengan nama As-Samhudi, Ulama mufti, Pengajar dan Sejarawan di Madinah (844-911 H), ia mempelajari Syarh Al-Minhaj, Jam`ul Jamami` , dan lain-lain.

  b.

  Asy-Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin Muhammad bin Abu Bakr bin Ali bin Mas`ud bin Ridhwan Al-Mari Al-Maqdisi lebih dikenal dengan nama Ibnu Abi Syarif (836 - 923 H ) lahir di Yerusalem kemudian pergi ke Kairo dan mempelajari Syarh Jam`ul Jawami`.

  c.

  Asy-Syaikh Syihabuddin Abu Al-Fattah Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Musa Al-Absyaihi Al-Mahalli, ia mempelajari Syarh Al-

  Minhaj dan Syarh Jam`ul Jamami`.

  d.

  Asy-Syaikh Khairuddin Abu Al-Khair Muhammad bin Muhammad bin Daud Ar-Rumi Al-Qahiri Al-Hanafi, lebih dikenal dengan nama Ibnu Al- Farra' (814 - 897 H), ia mempelajari bidang fikih dan ushul fikih.

  3 .

  Syeikh Muhammad Ali As-Shabuni Terjemah At- Tibyan fi „Ulumil Qur‟an, , judul:Ikhtisar

Ulumul Qur‟an Praktis, diterjemahkan oleh Muhammad Qadirun Nur, Penerbit Pustaka Amani Jakarta, th. 2001.7. e.

  Asy-Syaikh Kamaluddin Abu Al-Fadhl Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Bahadir Al-Maumani Ath-Tharablusi Al-Qahiri Asy- Syafi`i (Wafat 877 H , ia mempelajari Syarh Al-Minhaj, Syarh Jam`ul Jamami`, Syarh Alfiyah Al-`Iraqi, dan lain-lain.

  f.

  Asy-Syaikh Shalahuddin Muhammad bin Jalaluddin Muhammad bin Muhammad bin Khalaf bin Kamil Al-Manshuri Ad-Dimyathi, Qadhi di Dimyath, lebih dikenal dengan nama Ibnu Kamil (Wafat 887 H ).

  g.

  Asy-Syaikh Syamsuddin Abu Al-Barakay Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Yusuf bin Al-Baz Al-Asyhab Manshur bin Syibl Al-Ghiraqi (795 - 858 H ).

  h.

  Asy-Syaikh Najmuddin Muhammad bin Syarafuddin Muhammad bin Najmuddin Muhammad bin Sirajuddin Umar bin Ali bin Ahmad Al- Qurasyi Ath-Thanabadi Al-Qahiri Asy-Syafi`i. i.

  Asy-Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Musa Asy-Syihab Al-Bairawati Al-Khanaki Asy-Syafi`i. j.

  Asy-Syaikh `Imaduddin Abu Al-Fida' Ismail bin Ibrahim bin Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Ibrahim bin Sa`dulah bin Jama`ah (825 - 861 H). k.

  Asy-Syaikh Hisamuddin Husain bin Muhammad bin Hasan Al-Ghazi Asy- Syafi`i atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Al-Harasy. l.

  Asy-Syaikh Syarafuddin Abdul Haq bin Syamsuddin Muhammad bin Abdul Haq bin Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Abdul `Al As-Sanbathi, ia mempelajari beberapa kitab (Wafat 842 H). m.

  Asy-Syaikh Zainuddin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Syaraf bin Al-Lu'lu'i Ad-Dimasyqi bin Qadhi `Ajlun, (Lahir 839 H). n.

  Asy-Syaikh Zainuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Haji bin Fadhl As-Santawi, ia mempelajari fikih dan ushul fikih. o.

  Asy-Syaikh Abdullah bin Ahmad bin Abi Al-Hasan Ali bin Isa bin Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Isa Al-Jamal Al-Hasani As- Samhudi (Lahir 804 H ) ia mempelajari bahasa Arab, Syarh Ibnu Aqil, fikih, ushul fikih, dan lain-lain. p.

  Asy-Syaikh Ali bin Daud bin Sulaiman bin Khalad bin `Audh bin Abdullah bin Muhammad bin Nuruddin Al-Jaujari, Khatib Masjid Raya Toulon, ia hadir di beberapa kajian Jalaluddin Al-Mahalli. q.

  Asy-Syaikh Nuruddin Ali bin Muhammad bin Isa bin Umar bin `Athif Al- `Adani Al-Yamani Asy-Syafi`i, lebih dikenal dengan nama Ibnu `Athif (Lahir 812 H). r.

  Asy-Syaikh Sirajuddin Umar bin Hasan bin Umar bin Abdul Aziz bin Umar An-Nawawi, ia mempelajari Syarh Al-Minhaj. s.

  Asy-Syaikh Najmuddin Muhammad bin Burhanuddin Ibrahim bin Jamaluddin Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman, lahir 833 H di Yerusalem, ia mempelajari Syarh Jam`ul Jawami`. t.

  Asy-Syaikh Syarafuddin Yahya bin Muhammad bin Sa`id bin Falah bin Umar Al-`Abasi Al-Qahiri Asy-Syafi`i, lebih dikenal dengan nama Al- Baqani, lahir pada tahun 827 H dan wafat pada tahun 900 H. u.

  Asy-Syaikh Abu Bakr bin Quraisy bin Ismail bin Muhammad Quraisy Azh-Zhahiri, lahir pada tahun 850 H. v.

  Asy-Syaikh Al-Imam Ali bin Muhammad bin Isa bin Yusuf bin Muhammad Al-Asymuni, (838-918 H). w.

  Asy-Syaikh Burhanuddin Abu Al-Hasan Ibrahim bin Umar bin Hasan bin Ali bin Abu Bakr Al-Buqa`i (809 - 885 H). x.

  Jalaluddin as-Suyuthi (849 H. - 911 H.). Ia melanjutkan penulisan kitab tafsir (dikenal dengan tafsir jalalain) yang disusun Al-Mahalli hingga selesai. Imam Jalaluddin Al-Mahalli wafat pada Sabtu pagi, pertengahan

  4 Ramadhan 864 H, bertepatan dengan tahun 1459 M.

2. Imam Jalaluddin Al-Suyuthi

  Pada halaman sebelumnya telah diuraikan biografi dari penulis tafsir Jalalain yang pertama yaitu Jalaluddin Al-Mahalli. Pada halaman ini, akan saya uraikan biografi penulis yang kedua yaitu Jalaluddin as-Suyuthi.

  Sebagaimana disebutkan di dalam kitabnya, Tafsir Jalalain. Di akhir pembahasan surat Al-Isra, Jalaluddin as-Suyuthi mengatakan bahwa pada awalnya tidak pernah terbesit dalam benak beliau untuk melanjutkan apa yang telah ditulis oleh imam Jalaluddin Al-Mahalli ini. Beliau dengan sikap tawadhu'nya mengatakan bahwa beliau menyadari akan kelemahannya untuk menyelami bidang yang telah ditulis oleh Al-Mahalli ini. Namun setelah melalui berbagai 4 pertimbangan, akhirnya kemudian beliau bersedia melanjutkannya.

  Tafsir Jalalain bi Hamisy Al- Qur‟an Al-Karim,Muassasah Ar-Royyan.1999., hal. 18

  Penulisan kitab tafsir Jalalain rampung pada hari Ahad, 10 Syawwal 870 H. Permulaan penulisannya (ĺanjutan dari as-Suyuthi) pada hari Rabu, awal Ramadhan 870 H, dan konsep jadi selesai dirampungkan pada hari Rabu, 6 Shafar 871 H.Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman bin Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiquddin bin Fakhr Utsman bin Nadziruddin Muhammad bin SaifuddinKhidr binNajmuddinbinAbiAl-

  ShalahAyyubbinNashiruddinMuhammadbin HimamuddinAl-HammamAl-Hudairi Al-Suyuthi.

  BeliaubergelarJalaluddindandipanggil Abu Fadhil. Namun di kemudian hari, beliau lebih dikenal dengan nama Al-Suyuthi, yang dinisbatkanpada tempat dimana ayahnya dilahirkan di daerah Suyuth. Beliau adalah seorang ulama, hafidz

  

hadits, musnid, muhaqiq, dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15

diKairo Mesir.

  Al-Suyuthi lahir

  ba‟da Maghrib, malam senin bulan Rajab 849 H. Beliau

  berasal dari lingkungan cendekiawan, sehingga sejak dini ayahnya selalu berusaha mengarahkannya menjadi ilmuwan dan orang shalih. Sejak usia belia, beliau selalu diajak sang ayah menghadiri berbagai majelis ilmu. Bahkan sang ayah sering meminta doa dari ulama besar untuk anaknya. Salah satu ulama yang pernah mendoakannya agar menjadi ulama besar adalah Imam Ibnu Hajar Al- Asqalani, muhaddits besar penyusun kitab Bulughul Maram. Tidak hanya mendoakan, setiap kali minum segelas air usai mengajar, Syaikh Ibnu Hajar selalu menyisakan sedikit untuk diminum Al-Suyuthi.

  Ketika Al-Suyuthi berumur enam tahun, sang ayah wafat. Al-Suyuthi kemudian diasuh oleh Syaikh Kamaluddin bin Humam Al-Hanafi, pengarang kitab Fathul Qadir. Di bawah asuhan sang allamah itulahAl-Suyuthi berhasil hafal Al-

  Qur‟an di usia delapan tahun. Setelah itu beliau kemudian menghafal kitabAl-

  ‟Umdah, lalu Minhajul FiqhiWalUshuldanAlfiyahIbnuMalik.

  Ketika usia beliau menginjak 15 tahun, beliau mulai berkelana dan berguru kepada para ulama besar. Dalam pengembaraan mencari ilmu, beliau pernah singgah di beberapa kota, antara lain dikota Syam, Hijaz, Yaman, India, Maroko

  5 dan Takrur.

  Dalam kitabnya yang berjudul Khusn Al-Muhadlarah, as-Suyuthi mengatakan bahwa beliau mendapatkan ijazah dari setiap guru yang didatanginya, yaitu mencapai 150 ijazah dari 150 orang guru. Syaikh Abdul Wahhab Asy- Sya‟rani mengatakan dalam kitab Thabaqat-nya, bahwa imam Al-Suyuthi telah berguru kepada lebih dari 600ulama.

  AdapunGuru-guruImamAl-Syuthiantaralain: a.

  Syaikh Sirajuddin Al-Balqini,yang mengajarnya berbagai kitab fiqih

  dan sepertiAl-Hawi Al-Shaghir,Al-Minhaj,SyarahAl-Minhaaj Ar-Raudhah.

  b.

  SyaikhSihabuddinAsy-Syaarmasahi,guruilmufaraidh(waris).

  c.

  Asy-Syari Al-Manawi Abaz Kuriya Yahya bin Muhammad, guru ilmu faraidh.

  d.

  Syaikh Taqiyuddin Asy-Syamini Al-Hanafi (w 872 H), guru ilmu tata 5 Bahasa Arab dan ilmu hadits.

  Faizah Ali Syibromasili, “Tafsir Bi Al-Ma‟tsur”, hal. 133-136 e.

  Syaikh Muhyiddin Muhammad bin Sulaiman Ar-Rumi Al-Hanafi, guru ilmu tafsir, ilmu Ushul, ilmu bahasa Arab dan ilmu

  Ma‟ani. Beliau berguru kepadanya selama empat belas tahun.

  f.

  Imam Jalaluddin Al-Mahalli (penyusun pertama Tafsir Al-Jalalain)

  6 g.

  Syeh Izzul Kinaani Ahmad bin Ibrahim Al-Hanbali.

  Selain ilmu agama, Imam Al-Suyuthi juga berguru beberapa bidang ilmu umum seperti ilmu hitung dan ilmu faraidh dari Majid bin Al- Siba‟ dan Abdul

  Aziz Al-Waqaai, serta ilmu kedokteran kepada Muhammad bin Ibrahim Ad- Diwani Ar-Rumi, bahkan selain berguru kepada ulama laki-laki, Al-Suyuthi juga

  7

  mempelajari ilmu dari sejumlah ilmuwan perempuan , diantaranya yaitu: a.

  Aisyah binti Jarullah.

  b.

  Ummu Hani binti Abul Hasan.

  c.

  Shalihah binti Ali.

  d.

  Nasywan binti Abdullah Al-Kanani.

  e.

  Hajar binti Muhammad Al-Mishriyyah.

  Al-Suyuthi terkenal akan kecerdasan, kekuatan hafalan dan keuletannya dalam belajar, Al-Suyuthi adalah seorang ulama yang ahli ibadah, zuhud dan

  

tawadhu‟. Maka tidak heran kemudian beliau pun menjelma menjadi seorang

  ulama besar yang memenuhi taraf kemampuan untuk ber-ijtihad. Selain alim, Al- Suyuthi juga dikenal sebagai sosok yang teguh pendirian dan tidak suka menjilat 6 kepada pemerintah, bahkan beliau tidak pernah mau menerima hadiah dari raja. 7 Ibid.. 133-136

  

Ghofur Saiful Amin, “Profil Para Mufasir Al-Qur‟an”, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008).12

  Suatu ketika seorang raja memberinya hadiah berupa uang seribu dinar dan seorang budak perempuan. Segera saja uang itu beliau kembalikan, sedangkan sang budak perempuan dimerdekakan. Beliau kemudian berkata kepada sang raja, “jangan berusaha memalingkanku hanya dengan memberi hadiah semacam itu, karena Allah telah menjadikanku tidak merasa butuh lagi terhadap hAl-hal semacamitu.”

  Al-Suyuthi termasuk ulama yang sangat produktif dalam berkarya. Beliau telah menulis ratusan kitab dalam berbagai bidang keilmuan, mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqih, Bahasa Arab, Sastra, Tasawuf, hingga ilmu Sejarah. Menurut

  8

  perhitungan muridnya yang bernama ad-Dawudi , hasil karyanya lebih dari 500 buah. Sementara Ibnu Iyas, murid Al-Suyuthi yang lain, mengatakan bahwa jumlah karya Al-Suyuthi mencapai 600 buah. Adapun menurut As-

  Sa‟id Mamduh, karya Al-Suyuthi mencapai 725 buah. Sedangkan menurut Sayyid Muhammad Abdul Hayy Al-Kattani, jumlah keseluruhan karya Imam Al- Suyuthiadalah904kitabdalamberbagaidisiplinilmu.

  Berikutadalahbeberapakaryabeliauyangterkenal, yaitu : a.

  Al-Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an , kita tafsir yang menjelaskan bagian-bagian penting dalam ilmu mempelajari Al-Qur'an.

  b.

  Tafsir Al-Jalalain , yang ditulis bersama Jalaluddin Al-Mahalli.

  c.

  Jami' ash-Shagir , merupakan kumpulan hadits-hadits pendek.

  d.

  Al-Asybah wa an-Nazhair , dalam ilmu qawa'id fiqh.

8 Ibid ,16

  e.

  Syarh Sunan Ibnu Majah, merupakan kitab yang menjelaskan kitab hadits sunan ibnu majah.

  f.

  Al-Asybah wa an-Nazhair , dalam ilmu nahwu.

  g.

  Ihya'ul Mayyit bi Fadhaili Ahlil Bait.

  h.

  Al-Jami' Al-Kabir. i.

  Al-Hawi lil Fatawa. j.

  Al-Habaik fi Akhbar Al-Malaik. k.

  Ad-Dar Al-Mantsur fi at-Tafsir bil Ma'tsur. l.

  Ad-Dar Al-Muntatsirah fi Al-Ahadits Al-Musytahirah. m.

  Ad-Dibaj 'ala Shahih Muslim bin Al-Hajjaj. n.

   Al-'Urf Al-Wardi fi Akhbari Al-Mahdi. o.

  Al-Gharar fi Fadhaili 'Umar. p.

  Alfiyatu as-Suyuthi. q.

  Al-Kawi 'ala Tarikh as-Sakhawi. r.

  Al-La āli' Al-Mashnu'ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu'ah. s.

  Al-Madraj ila Al-Mudraj. t.

  Al-Mazhar fi Ulum Al-Lughah wa Anwa'uha. u.

  Al-Mahdzab fimā Waqa'a fi Al-Qur'ān min Al-Mu'rab. v.

  Asbāb Wurud Al-Hadits. w.

  Asrār Tartib Al-Qur'ān. x.

  Anmudzaj Al-Labib fi Khashāis Al-Habib. y.

  Irsyad Al-Muhtadin ilā Nashrati Al-Mujtahidin. z.

  I'rāb Al-Qur'ān. aa.

  Ilqām Al-Hajar liman zakā sāb Abi Bakr wa 'Umar. bb.

  Tārikh Al-Khulafā'. cc.

  Tahdzir Al-Khawash min Ahadits Al-Qashash. dd.

  Tuhfatu Al-Abrār binakti Al-Adzkār an-Nawawiyyah. ee.

  Tadrib ar-Rāwi fi Syarhi Taqrib an-Nawāwi. ff.

  Tazyin Al-Mamālik bi Manaqib Al-Imām Mālik. gg.

  Tamhid Al-Farsy fi Al-Khishāl Al-Maujibah li Zhil Al-'Arsy. hh.

  Tanwir Al-Hawalik Syarh Muwaththa' Mālik. ii.

  Tanbih Al-Ghabiyy fi Tibra'ati Ibni 'Arabi. jj.

  Husnu Al-Muhādharah fi Akhbār Mishr wa Al-Qāhirah. kk.

  Durr as-Sihābah fiman dakhala Mishr min ash-Shahābah. ll.

  Dzam Al-Makas. mm.

  Syarh as-Suyuthi 'ala Sunan an-Nasā'i. nn.

  Shifatu Shāhibi adz-Dzauqi 'Aini Al-Ishābah fi Ma'rifati ash-Shahābah. oo.

  Al- Kasyfu. pp.

  As-Salim. qq.

  Thabaqāt Al-Huffādz. rr.

  Thabaqat Al-Mufassirin. ss.

  Uqudul Jumān fi 'ilmi Al-Ma'āni wa Al-Bayān. tt.

  Uqudu az-Zabarjid 'ala Musnad Al-Imām Ahmad fi I'rāb Al-Hadits. uu.

  Al-Mughthi fi Syarhi Al-Muwaththa'. vv.

  Lubb Al-Lubbāb fi Tahrir Al-Ansāb ww.

  Al-Bāb Al-Hadits. xx.

  Al-Bāb an-Nuqul fi Asbāb an-Nuzul. yy.

Dokumen yang terkait

TAFSIR ALIRAN IDEOLOGIS DI INDONESIA: STUDI PENDAHULUAN TAFSIR ALIRAN IDEOLOGI SUNNI DALAM TAFSIR KEMENTERIAN AGAMA

0 0 14

View of KONSEP AHL AL-KITAB MENURUT PEMIKIRAN RASYID RIDHA DALAM TAFSIR AL- MANAR

0 0 29

KONSEP TA’LIM, TADRIS, DAN TARBIYAH MENURUT TAFSIR AL-MISHBAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

0 11 113

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR’AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISAâ

0 0 6

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 11

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 0 9

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (TELAAH ATAS KITAB TAFSIR AL-MISBAH) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 93

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ PADA AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 MENURUT TAFSIR JALALAIN DAN AL- MARAGHISERTA RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER SANTRI (Studi Multi Situs Pada Pondok Pesantren TPI Al-Hidayah, Limpung, Batang dan Pondok Pesantren Jam

0 0 82

TAFSIR SURAT AL-MA’UN (STUDI KOMPARASI ANTARA TAFSIR AL-AZHAR DAN TAFSIR AL-MISHBAH ) - Test Repository

0 1 80