KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH
KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh: Gun Gun Gunawan NIM. C1013019 PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2017 KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH
Disusun oleh: Gun Gun Gunawan
NIM. C1013019 Telah disetujui oleh pembimbing
Pembimbing, M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag.
NIP.197007162005011003 Mengetahui,
Kepala Program Studi Sastra Arab M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag.
NIP.197007162005011003 KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH
Disusun oleh: Gun Gun Gunawan
NIM. C1013019 Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal: 9 November 2017
Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Dr. Suryo Ediyono, M.Hum. ........................
NIP.196601201993031001 Sekretaris Abdul Malik, S.S., M.Hum. ........................
NIP. 198008042014041001 Penguji 1 M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. ........................ NIP. 197007162005011003 Penguji 2 Dr. Istadiyantha, M.S. .........................
NIP. 195410151982111001 Dekan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.
NIP. 196003281986011001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama: Gun Gun Gunawan NIM: C1013019 Program Studi: Sastra Arab
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Komite Hijaz 1926: Upaya Ulama Tradisional Indonesia dalam Menegakkan Kebebasan Bermazhab di Mekkah dan Madinah
” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 15 Juli 2017 Yang membuat pernyataan Gun Gun Gunawan NIM. C1013019
MOTTO
Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik potensi.Maka beruntunglah bagi orang-orang yang memanfaatkan dengan sebaik- baiknya dan merugilah bagi orang yang tidak memanfaatkannya. (Gun Gun Gunawan)
هتايح لوط لهلجا لذ أ لم نمو رتج ةعاس ملعتلا رم قذي Barang siapa yang tidak tahan lelahnya belajar, maka dia akan menanggung perihnya kebodohan. ( Imam as-Sya>fi
’i Rahimahulla>h)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucup syukur dan memohon ampun kepada Allah, penulis persembahkan karya ini Untuk Kedua Orangtua Takzim ananda untuk ibu dan bapak dan ucapan terima kasih tiada terhingga atas pengorbanan dan doa yang senantiasa terucap tanpa henti dari hati yang tulus dan suci. Semoga Allah membalas kalian dengan balasan surga.Untukmu
Yang namanya tertulis di lauhul mahfuz untukku dan selalu hadir mengaliri pori-
pori semangatku.Untuk Adikku Sri Wahyuni & Ila Lailatul Makbullah Terima kasih atas segala nya. Semoga kalian termasuk hamba-hamba yang muflihun dan senantiasa dalam ridhaNya.
Untuk Almamater Terima kasih atas ilmu pengalaman berharga yang tidak ternilai harganya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Dzat yang mengajarkan manusia dengan perantaraan pena. Yang apabila seluruh lautan dijadikan tinta untuk menulis kalimat-kalimatNya, niscaya tidak akan cukup meski ditambah dengan jumlah yang serupa. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah Muhammad S.A.W kepada sahabatnya, keluarga dan kepada kita semua. Aaminn.
Penulisan skripsi ini berawal ketika penulis melaksanakan kuliah Magang di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada Agustus 2016 lalu. Pada awalnya penulis bermaksud menulis skripsi tentang gerakan Wahhabi. Namun, ketika itu Kepala Bagian Afrika di Pusat Studi Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) BPPK saat itu, Bapak Arifi Saiman menyarankan untuk menulis tentang Komite Hijaz.
Menurutnya, topik tentang Wahhabi sudah terlalu sering digunakan sebagai objek penulisan skripsi. Setelah mencari informasi tentang Komite Hijaz dan banyak berdiskusi dengannya, penulis pun mantap memilih Komite Hijaz sebagai topik penulisan skripsi. Yang membuat penulis mantap selain karena Komite Hijaz berhubungan dengan Wahhabi dan Indonesia, topik ini juga jarang dibahas para peneliti.
Satu hari setelah memutuskan untuk mengambil topik Komite Hijaz, Kepala Pusat Studi Aspasaf, Bapak Heri Saefudin- yang saat itu akan berangkat ke Arab Saudi karena diangkat sebagai Konsul Jenderal di KJRI Jeddah-meminta penulis untuk menulis paper tentang Arab Saudi. Topiknya bebas yang penting berhubungan dengan Arab Saudi. Tanpa pikir panjang penulis langsung membuat paper tentang Komite Hijaz. Ternyata hasilnya sangat menggembirakan. Paper itu mendapat pujian dari beliau. Karena itulah penulis semakin bersemangat untuk menulis skripsi tentang Komite Hijaz. Yang sangat menggembiran lagi, pada Maret 2017 lalu paper yang dulu dibuat di Kemlu RI itu telah lolos dan berhasil dipresentasikan di Malaysia.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, baik dukungan ilmu, moril, maupun spritual. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph.D. yang telah membawa FIB menuju ke arah yang lebih maju.
2. Kepala Program Studi Sastra Arab, Bapak M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. sebagai pimpinan, dosen, dan sekaligus pembimbing skripsi penulis.
3. Pembimbing akademik penulis, Bapak Muhammad Yunus Anis, S.S., MA., atas ilmu, bimbingan, dan motivasi-motivasinya.
4. Dosen-dosen di Program Studi Sastra Arab yang tidak pernah lelah memberikan ilmunya demi kemajuan mahasiswa, agama, dan bangsanya.
5. Tim penguji skripsi, Bapak Dr. Suryo Ediyono, M.Hum., Bapak Farkhan Mujahidin, S.Ag, M.Ag., Bapak Dr. Istadiyantha, M.S., Bapak Abdul Malik, S.S. M.Hum.
6. Kepala Pusat Kajian Aspasaf BPPK Kementerian Luar Negeri RI, Bapak Arifi Saiman, yang telah memberikan ide kepada penulis untuk menulis tentang topik ini.
7. Pejabat dan Diplomat di BPPK Kementerian Luar Negeri RI, Bapak Bapak Heri Syaifudin, Bapak Mangantar, Kang Dimas Muhamad, Mba Era, Mas Winan, Mba Eva, Mas Sigit, Mas Budi, Bu Yani, dan lainya yang tidak bisa disebutkan di sini. Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya.
8. Kepala Perpustakaan PBNU Jakarta, Bapak Ahmad Syatiri, yang telah mengijinkan dan membantu penulis untuk melaksanakan riset di Perpustakaan PBNU.
9. Keluarga Saseru Study Club (SSC) FIB UNS, Mas Irwanto, Mba Yus, Mas Dedy, Mustaqim, Mba Nisa, Nabila, Nindi, dan semuanya. Terima kasih atas kebersamaannya.
10. Teman seperjuangan seangkatan, Keluarga Sastra Arab 2013. Terima kasih telah menjadi bagian dari sejarah penulis.
11. Keluarga Masjid Abu Bakar Ash-Sidiq yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
12. Keluarga penulis, Ibu, Bapak, Adik yang senantiasa berdoa untuk kebaikan penulis dunia akhirat.
Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang lebih baik.
Surakarta, 16 Juli 2017 Penulis, Gun Gun Gunawan
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987.
Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.
Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.
Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan
ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang
dilambangkan dengan ( ) adalah sebagai berikut:
لا A.
Penulisan Konsonan Kaidah Keputusan Bersama
No Huruf Arab Nama Perubahan Menteri Agama-Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Tidak
1 Alif Tidak dilambangkan
ا
dilambangkan
2 B b
bā’ ب
3 T t
tā’ ت
4 S ts
tsā’ ث
5 J j
Jīm ج
6 H ch
chā’ ح
7 Kh kh
khā’ خ
8 D d
Dāl د
9 Z dz
Dzāl ذ
10 R r
rā’ ر
11 Zai Z z
ز
12 S s
Sīn س
13 Sy sy
Syīn ش
14 S sh
Shād ص
15 D dh
Dhād ض
16 T th
thā’ ط
17 Z zh
dzā’ ظ
18
‘ain ‘ ‘ ع
19 Ghain G gh
غ
20 F f
fā’ ف
21 Q q
Qāf ق
22 K k
Kāf ك
23 L l
Lām ل
24 M m
Mīm م
25 N n
Nūn ن
26 Wau W w
و
27 H h
hā’ ه
‘ jika di tengah
28 Hamzah
ء
dan di akhir
29 y y
yā’ ي
B. Penulisan Vokal 1.
Penulisan vokal tunggal No Tanda Nama Huruf Latin Nama
1 Fatchah A a
ﹷ
2 Kasrah
I i ﹻ
3 Dhammah U u
ﹹ
Contoh: : kataba : chasiba : kutiba
س ك ت ح ب ب ب تُك
2. Penulisan vokal rangkap No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama
1 Ai a dan i
fatchah/yā’ ى ـ
2 fatchah/wau Au a dan u
و ـ
Contoh: : kaifa : chaula
ف ك ي ل و ح
3. Penulisan Mad (Tanda Panjang) No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama 1 fatchah/alif atau a bergaris
yā Ā اـ ــ ىـ
atas
2 i bergaris
kasrah/ yā Ī ى ـ
atas
3 dhammah/wau u bergaris
Ū وُـ
atas Contoh:
:
qāla لا ق
:
qīla ق ي ل
:
ramā ى ر م
:
yaqūlu و ُل
ـي ُق A.
Penulisan Ta’ul-Marbuthah 1)
Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya
tā’ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al,
serta bacaan kedua kata itu terpisah maka
tā’ul-marbūthah itu
ditransliterasikan dengan ha (h) 2)
Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya
dhammah
transliterasinya dengan t, sedangkan
tā’ul-marbūthah sukun/mati
transliterasinya dengan h, contoh: : Al-
Madīnah Al-Munawwarah atau ُة ُة
د ـي ن ـن و ر لا ُم لا م Al- Madīnatul-Munawwarah
: Thalchah
ة ح ل ط B.
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda ( )
Syaddah ﹽ
transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah: : rabbanā
ر ـب نا
:
a’r-rūch و رلا
ُح
: sayyidah
د ة س ي
C. ) Penanda Ma’rifah (
لا
1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut: a)
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:
: ar-rajulu
رلا ُج ُل
: as-sayyidatu
ُة سلا ي د
: al-qalamu
قلا ل ُم
: al-
jalālu ُل ل
لجا
2) Perubahannya adalah sebagai berikut:
a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:
: al-qalamul-
jadīdu ُد قلا د ي
لجا ل ُم
: Al-
Madīnatul-Munawwarah ة ُة
د ـي ن ـن و ر لا ُم لا م b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
:
a’r-rajulu رلا ُج
ُل
:
a’s-sayyidatu ُة سلا ي د
D.
Penulisan Kata Setiap kata baik
ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang
dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:
:
Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-rāziqīn زا ق ن رلا
ي خ ـي ُ ل للا ُر و و إ
: Fa auful-kaila wal-
mīzān ز لا ا
نا ك ي م ـي ُـف و ف أ و و لا
ل
:
Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīm م ن للا م ب رلا رلا
ح ي ح س
:
innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūn جا إ ا ن لل ا إ ن ن
ل ي ه ُع و ر و إ E.
Huruf Kapital Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut: :
Wa mā Muchammadun Illā rasūlun لّ إ ل
د م ُم ا ُس و ر و م
: Al-
Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīn م لل لا
ب ي ع لاــ م ُد لا ر
:
Syahru Ramadhāna’l-ladzī unzila ُأ ي ذ لا لا ل
ُنآ ن ز نا ش ف ي ه ض ُق ر ر م ه ُر fīhi’l-Qur’ān
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
I HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. v HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN................................................... ix DAFTAR ISI......................................................................................................... xv DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
……………………………….…….xviii DAFTAR GAMBAR............................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………………....…..xx ABSTRAK............................................................................................................xxi
ABSTRACT ...........................................................................................................xxii
AL-MULAKHASH ...............................................................................................xxiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................7 C. Tujuan Penelitian.........................................................................................8 D. Manfaat Penelitian.......................................................................................8 E. Pembatasan Masalah....................................................................................9 F. Landasan Teori..........................................................................................10 G. Data dan Sumber Data...............................................................................12
H.
Metode Penelitian......................................................................................12 I. Sistematika Penyajian................................................................................14
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................16 A. Latar Belakang Munculnya Komite Hijaz 1926…………………............16 1. Kondisi Sosial Politik dan Keagamaan................................................16 2. Hubungan Mekkah dan Madinah dengan Nusantara….......................21 3. Kemunculan Gerakan Wahhabi.......................................................... 23 4. Penaklukan Mekkah dan Madinah oleh Wahhabi-Saudi.....................34 B. Komite Hijaz 1926 ....................................................................................39 1. Respon Kaum Pembaharu dan Kaum Tradisionalis terhadap Gerakan Wahhabi.................................................................................39 2. Pembentukan Komite Hijaz 1926........................................................44 C. Upaya Komite Hijaz 1926 dalam Menegakkan Kebebasan Bermazhab di Mekkah dan Madinah........................................................ 47 1. Menghadap Raja Abdul Aziz bin Saud................................................47 2. Permohonan-Permohonan Komite Hijaz 1926....................................52 3. Tanggapan Raja Abdul Aziz bin Saud.................................................55 4. Arti Penting Komite Hijaz 1926..........................................................61 BAB III PENUTUP...............................................................................................67 A. Kesimpulan................................................................................................67 B. Saran..........................................................................................................68 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................70 LAMPIRAN..........................................................................................................73
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
NU : Nahdlatul Ulama Tawasul : Berdoa dengan berperantara kepada orang-orang shalih yang telah meninggal Haramayn : Dua kota suci, Mekkah dan Madinah Hijaz : Wilayah yang terletak di barat laut Arab Saudi yang di dalamnya terdapat Mekkah dan Madinah Najd : Sebuah Wilayah di Arabia Tengah Mazhab : Aliran dalam Islam Ribath : Perkumpulan sufi Khilafah : Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh khalifah Syirik : Menyekutukan Allah Qadi : Hakim Bid’ah
: Praktik ibadah yang tidak ada dalam Alquran dan Sunah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1................................................................................................................50 Gambar 2................................................................................................................57