EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 SKRIPSI
EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu FarmasiOleh : M. Rianasari Dwi Swastika NIM : 038114003
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN
KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
M. Rianasari Dwi Swastika
NIM : 038114003
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN
KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005
Yang diajukan oleh:
M. Rianasari Dwi Swastika
NIM : 038114003
telah disetujui oleh
Pembimbing dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes tanggalPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripsi Berjudul EVALUASI PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005 Oleh :
M. Rianasari Dwi Swastika NIM : 038114003 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma pada tanggal :
14 Mei 2007
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Rita Suhadi, M.Si., Apt.
Pembimbing : dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. .........................................Panitia Penguji : 1. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. .........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
There can be miracles when you Believe ………. though hope is frail, it’s hard to kill
Who knows what
Miracles you can Achieve ………. when you believe, somehow you will you W ILL when you BELIEVE ……….
( Wh en You Believe ¸ OST The Prince of Egypt)
Untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
(Pengkotbah 3 : 1, 11) Kupersembahkan karya ini untuk : yang tercinta
Bapak dan
Ibu , mas Ari
, David
,
dan
Ave , mas
Nugroho ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, Mei 2007 Penulis M. Rianasari Dwi Swastika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “EVALUASI
PENGOBATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS DENGAN
KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2005” ini.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada uluran tangan dari pihak-pihak yang dengan kesediaan dan kelegaan hati membantu penulis dari awal sampai akhir proses penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Direktur Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Unit Rekam Medis.
3. Bapak Siswuryanto selaku Kepala Unit Rekam Medis RS Bethesda Yogyakarta yang telah membantu peneliti selama pengambilan data.
4. Bapak Darsono dan segenap staf Unit Rekam Medis RS Bethesda Yogyakarta
yang telah membantu peneliti dalam mencari data.
5. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes., selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas
bimbingan, kesabaran dan masukan-masukannya selama penelitian danPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku dosen penguji skripsi. Terimakasih atas
masukan, saran, dan kritik yang menyempurnakan skripsi ini.
7. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt., selaku dosen penguji skripsi. Terimakasih atas
masukan, saran, dan kritik yang menyempurnakan skripsi ini.
8. Bapak Yoseph dan Ibu Marcia, atas doa, cinta, bimbingan, harapan dan kasih
sayang yang selalu tercurah kepada penulis. Tanpa dukungan bapak-ibu kuliahku tak akan lancar.
9. Mas Ari, David, Ave, terimakasih untuk keceriaan yang telah dihadirkan dalam
hidup penulis. Tawa kalian membuatku selalu semangat.
10. Mas Yusuf Nugroho Sukarno, untuk semuanya. Terimakasih untuk masukan,
semangat, dukungan, dan bantuannya walau kadang hanya lewat doa. Penulis tidak akan bisa melewati ini semua tanpa bantuan mas.11. Teman-teman angkatan 10 VL untuk semua ceritanya dan kenangannya.
12. Teman-teman angkatan 2003, khususnya kelas A, kelompok praktikum A,
senang bisa mengenal dan bekerja sama dengan kalian.
13. Anak-anak kost Banana Home, Eta, Prita, Mekar, Deta, Vita, Dian, Mbak Cicil,
Tika, Ratih, Mbak Purba, terima kasih karena kehadiran kalian membuat hidupku sedikit lebih berkembang.
14. Nugraheni Angger dan Antonia Ari, atas kebersamaannya di Unit Rekam Medis
RS Bethesda Yogyakarta.
15. Semua pihak yang telah membantu dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu, terimakasih banyak.Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedalam-dalamnya apabila ada kesalahan baik dalam tulisan yang terdapat dalam
skripsi ini maupun tingkah laku dan perkataan penulis.Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Selain itu besar harapan penulis, semoga karya ini dapat mengisi pembangunan
bangsa ini.Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat,lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia. Diabetes Melitus dapat
mengakibatkan komplikasi kronis yaitu pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah
disertai lesi pada membran basalis. Pasien dengan komplikasi nefropati diabetik
meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit DM.
Terapi pada pasien DM dengan komplikasi nefropati diabetik meliputi kontrol
tekanan darah, pengendalian kadar gula darah, dan pembatasan asupan protein.Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengobatan pada pasien DM
dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode tahun 2005. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental
dengan rancangan deskriptif evaluatif dan pengambilan data dilakukan secara
retrospektif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan evaluasi pengobatan
dilakukan berdasarkan Drug Related Problem (DRP).Hasil penelitian ini adalah kasus DM dengan komplikasi nefropati paling
banyak berjenis kelamin laki-laki, paling banyak berusia 45-64 tahun (80,0%),
diagnosis terbanyak DM dengan nefropati (76,7%), dan paling banyak kerusakan
ginjal tingkat 4 dan 5 (40,0%) . Sebanyak 15 kelas terapi diberikan dan kelas terapi
terbanyak vitamin dan mineral (96,7%) diikuti obat sistem kardiovaskuler (93,3%).
Analisis DRP didapatkan 10 kasus dari 30 kasus mengalami DRP, 8 kasus aktual
DRP butuh obat, 7 kasus aktual DRP tidak perlu obat, 1 kasus aktual DRP ADR, dan
2 kasus potensial DRP ADR. Hasil pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi
nefropati paling banyak pulang dalam keadaan membaik (67,7%) dan paling banyak
dirawat selama 1-7 hari (56,7%).Kata kunci : nefropati diabetik, diabetes melitus, Drug Related Problem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a group of metabolic disorders of fat,carbohydrate, and protein metabolism that characterized by hyperglycaemia.
Diabetes Mellitus can cause chronic complication at eye, kidney, vein and nerve
accompanied lesion at basalis membrane. Patients DM with diabetic nephropathy
complication mount every year in a row with the height of DM prevalence. Therapy
for patients DM with diabetic nephropathy complication including blood pressure
control, control of blood sugar rate, and protein restriction.This research is done to evaluate medication DM patient with diabetic
nephropathy complication in Impatience Ward of Bethesda Yogyakarta Hospital
period of year 2005. This research is including non experimental research with
descriptive evaluative device and intake of data done by retrospective. Data analysis
done descriptively and medication evaluation done based on Drug Related Problem
(DRP).This research results are DM with diabetic nephropathy complication cases
most have men genders (56,7%), most have ages 45-64 year old (80,0%), the most
diagnosed is DM with nephropathy (76,7%) and most have group 4 and 5 for renal
impairment (40,0%). Counted 15 therapy classes given and the most therapy class is
mineral and vitamins (96,7%) followed by cardiovascular system drug (93,3%).
Analysis of DRP got 10 cases experience DRP, 8 cases actual DRP need for
additional drug therapy, 7 cases actual DRP unnecessary drug therapy, 1 case actual
DRP ADR, and 2 cases potential DRP ADR.Keywords : diabetic nephropathy, diabetes mellitus, Drug Related Problem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
PRAKATA.................................................................................................... vi
INTISARI...................................................................................................... ix
ABSTRACT.................................................................................................. x
DAFTAR ISI................................................................................................. xiDAFTAR TABEL......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xviii
BAB I PENGANTAR ..................................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................................
1 1. Perumusan Masalah .............................................................................
4 2. Keaslian Penelitian...............................................................................
4 3. Manfaat Penelitian ...............................................................................
6
a. Manfaat Teoritis ..........................................................................
6
b. Manfaat Praktis ...........................................................................
6 B. Tujuan Penelitian ....................................................................................
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...........................................................
8 A. Diabetes Melitus .....................................................................................
8 1. Definisi, Gejala, dan Tanda Diabetes Melitus ..................................
8 2. Patofisiologi Diabetes Melitus ..........................................................
9 3. Klasifikasi Diabetes Melitus .............................................................
9
a. Diabetes Melitus Tipe 1 ..............................................................
9
b. Diabetes Melitus Tipe 2 ..............................................................
10
c. Diabetes Tipe Lain ......................................................................
11
d. Diabetes Melitus Gestational ......................................................
12 4. Diagnosis Diabetes Melitus...............................................................
12 B. Komplikasi Nefropati Diabetik ...............................................................
13 1. Definisi Nefropati Diabetik...............................................................
13 2. Patofisiologi dan Gejala Nefropati Diabetik .....................................
14
3. Diagnosis........................................................................................... 16 4. Tahap Nefropati Diabetik..................................................................
17 C. Terapi Nefropati Diabetik .......................................................................
18 1. Tujuan Terapi ....................................................................................
18 2. Strategi Terapi...................................................................................
19
a. Terapi nonfarmakologi................................................................
19 Terapi farmakologi ...............................................................................
20 b.
3. Rekomendasi ADA ...........................................................................
28 D. Farmasi Klinik.........................................................................................
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................
40 3. Gambaran Berdasarkan Diagnosis ....................................................
82 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................
76 E. Rangkuman Pembahasan ........................................................................
66 D. Hasil Pengobatan Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik ...
43 C. Analisis Drug Related Problem (DRP)...................................................
42 B. Gambaran Umum Pola Pengobatan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik ...............................................................
42 4. Gambaran Berdasarkan Tingkat Kerusakan Ginjal...........................
40 2. Gambaran Berdasarkan Usia.............................................................
33 A. Jenis Rancangan Penelitian .....................................................................
39 1. Gambaran Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................
39 A. Gambaran Profil Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik ....
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..............................
35 F. Tata Cara Penelitian ................................................................................
35 E. Lokasi Penelitian.....................................................................................
34 D. Bahan Penelitian......................................................................................
33 C. Subjek Penelitian.....................................................................................
33 B. Definisi Operasional ...............................................................................
83 LAMPIRAN.................................................................................................. 86
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman Tabel I. Kategori Diagnosis Penyakit DM .........................................
13 Tabel II. Kategori Kadar Albumin dalam Urin....................................
16 Tabel III. Kerusakan Ginjal Berdasarkan Clcr......................................
17 Tabel IV. Sediaan Insulin dan Waktu Aksinya .....................................
27 Tabel V. Drug Related Problem dan Kemungkinan Penyebabnya .....
31 Tabel VI. Distribusi Macam-Macam Komplikasi Diabetes Melitus di Instalasi Rawat Inap RS. Bethesda Tahun 2005 ...................
39 Tabel VII. Distribusi Diagnosis pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005...........................................
42 Tabel VIII. Distribusi Kelas Terapi pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005...........................................
44 Tabel
IX. Golongan Obat Antidiabetik pada Kasus DM dengan
Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................45 Tabel X. Golongan dan Jenis Obat Antidiabetik pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
47 Tabel XI. Golongan dan Jenis Vitamin dan Mineral pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
50 Tabel XII. Golongan dan Jenis Obat Sistem Kardiovaskuler pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................................................................
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel XIV. Golongan dan Jenis Obat Antianemia pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat
Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
56 Tabel XV. Golongan dan Jenis Obat Saluran Cerna pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
59 Tabel XVI. Golongan dan Jenis Obat Antiinfeksi pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
60 Tabel XVII. Golongan dan Jenis Obat Nutrisi pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................
61 Tabel XVIII. Golongan dan Jenis Obat Saluran Urinaria pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
62 Tabel XIX. Golongan dan Jenis Obat Otot Skelet dan Sendi pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005..
62 Tabel XX. Golongan dan Jenis Obat Analgesik pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 .............
63 Tabel XXI. Golongan dan Jenis Obat Sistem Pernafasan pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005..
64 Tabel XXII. Golongan dan Jenis Obat Mata pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................
64 Tabel XXIII. Golongan dan Jenis Obat Hormon pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................
65 Tabel XXIV. Golongan dan Jenis Obat Lain-Lain pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ...........................
65
Tabel XXVI. Analisis DRP Kasus 2 ...........................................................
68 Tabel XXVII. Analisis DRP Kasus 3 ...........................................................
69 Tabel XXVIII.Analisis DRP Kasus 5 ...........................................................
70 Tabel XXIX. Analisis DRP Kasus 7 ...........................................................
71 Tabel XXX. Analisis DRP Kasus 15 .........................................................
72 Tabel XXXI. Analisis DRP Kasus 16 .........................................................
73 Tabel XXXII. Analisis DRP Kasus 17 .........................................................
74 Tabel XXXIII.Analisis DRP Kasus 20 .........................................................
75 Tabel XXXIV.Aktual DRP Efek Obat yang Tidak Diinginkan....................
79 Tabel XXXV. Aktual DRP Tidak Perlu Obat (Unnecersary drug therapy). 79
Tabel XXXVI.Aktual DRP Butuh Obat (Need for additional drug therapy) 80
Tabel XXXVII. Potensial DRP Efek Obat yang Tidak Diinginkan .............80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Grafik Distribusi Jenis Kelamin pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ......................................................................................
40 Gambar 2. Grafik Distribusi Usia pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun
2005............................................................................................................... 41
Gambar 3. Distribusi Tingkat Kerusakan Ginjal pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005...................................................................43 Gambar 4. Grafik Keadaan Keluar pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ......................................................................................
76 Gambar 5. Grafik Lama Tinggal pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Periode Tahun 2005 ......................................................................................
77
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLampiran
1. Data Rekam Medis Kasus Diabetes Melitus dengan Komplikasi Nefropati Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta Tahun 2005 ...........................................
86 Lampiran 2. Daftar Nama Obat .................................................................... 100
Lampiran 3. Data Laboratorium dan Non Laboratorium.............................. 106
Lampiran 4. Distribusi 10 Besar Penyakit, Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus, dan Jumlah Pasien DM dari Tahun 2002 sampaiSeptember 2006........................................................................ 126 Lampiran 5. Daftar Nilai Clearance Creatinin (Cl cr ) pada Kasus DM dengan Komplikasi Nefropati Diabetik ................................... 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Penyakit diabetes melitus (DM), yang dikenal masyarakat sebagai penyakit
gula atau kencing manis terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar
gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak
berfungsi baik. Diabetes Melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolisme
yang dikarakteristikan dengan hiperglikemia, disertai dengan abnormalitas
karbohidrat, lemak, dan protein, serta dapat mengakibatkan komplikasi kronis
termasuk mikrovaskular dan makrovaskular (Triplitt, Reasner, dan Isley, 2005).
Diabetes Melitus dibagi menjadi dua kelompok besar. Diabetes yang timbul akibat
kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM). Diabetes oleh karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2
atau Non- Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) prevalensi diabetes di seluruh
dunia mencapai sekitar 2,8% pada tahun 2000 dan diperkirakan akan meningkat
menjadi 4,4% pada tahun 2030. Total penderita diabetes meningkat dari 171 juta
jiwa pada 2000 menjadi 366 juta jiwa pada 2030. Kini jumlah penderita DM di
seluruh dunia diperkirakan mencapai 200 juta orang dan dari angka tersebut
diperkirakan sekitar 150 juta orang merupakan penderita DM tipe 2 (Anonim,
2005a).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia, dengan penduduk sekitar 210 juta jiwa, yang menderita DM
sekitar 10 juta jiwa. Hal tersebut membuat Indonesia menempati urutan keempat negara dengan penderita DM terbanyak setelah India, Cina, dan Amerika Serikat. Peningkatan jumlah penderita DM tersebut terjadi akibat pertumbuhan populasi, penuaan, urbanisasi, peningkatan prevalensi obesitas, berkurangnya aktivitas fisik, dan perubahan gaya hidup akibat dari perbaikan kemakmuran (Anonim, 2005c).
Komplikasi diabetes sangat luas, hingga mencakup hampir semua organ
tubuh. Salah satu komplikasi tersebut adalah nefropati diabetik. Nefropati diabetik adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah (Anonim, 2003a). Kebocoran selaput penyaring darah tersebut dapat menyebabkan lolosnya protein albumin ke dalam urin. Adanya albumin dalam urin (albuminuria) merupakanindikasi terjadinya nefropati diabetik (albuminuria persisten pada kisaran
30-299 mg/24 jam/mikroalbuminuria) (Anonim, 2005a).
Apabila kadar albumin sudah diketahui meningkat sejak dini maka dapat
segera dilakukan terapi. Pengobatan sejak dini bisa menunda bahkan menghentikan laju penyakit. Pengobatan meliputi kontrol tekanan darah. Tindakan ini dianggap paling penting untuk melindungi fungsi ginjal. Selain itu dilakukan pengendalian kadar gula darah dan pembatasan asupan protein (Anonim, 2003a).
Rumah sakit merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di mana pasien
DM dan juga pasien DM yang telah diketahui memiliki albumin dalam urinnya (indikasi dari terjadinya nefropati diabetik) bisa mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut ke arah yang semakin buruk.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peran farmasis di rumah sakit sangat diperlukan untuk menghindarkan dan
meminimalkan bahaya atau resiko yang mungkin saja dapat muncul pada tindakan
medis dan pengobatan yang diberikan kepada pasien. Hal ini sesuai dengan adanya
paradigma Asuhan Kefarmasian, yaitu farmasis bertanggung jawab untuk
memastikan penderita memperoleh terapi obat yang aman, tepat, dan biaya terapi
yang efektif, serta memastikan terapi yang diberikan adalah yang diinginkan oleh
penderita. Di samping itu, Asuhan Kefarmasian juga merupakan tanggung jawab
farmasis dalam pemberian terapi obat yang bertujuan untuk mencapai hasil yang
dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Kunci utamanya adalah pemantauan
terapi obat yang bertujuan untuk mengoptimalkan terapi dan meminimalkan efek
obat yang tidak diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan sasaran utama
mengidentifikasi problem aktual dan potensial yang berkaitan dengan obat (actual
), penyelesaian problem aktual yang berkaitan dengan obat (actual and potential DRP
DRP ), pencegahan problem potensial yang berkaitan dengan obat (potential DRP)
pada penatalaksanaan suatu penyakit (Seto, 2004).Melihat bahaya kelanjutan dan bertambahnya penderita penyakit DM
beserta komplikasinya terutama nefropati diabetik maka perlu diadakan penelitian
ini. Penulis melakukan penelitian ini guna mengevaluasi pengobatan dan
kemungkinan terjadinya DRP pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda (RS Bethesda). Pengobatan yang
sesuai dapat menghambat laju perkembangan penyakit dan menghindarkan dari
komplikasi lain yang mungkin terjadi. Selain itu pengobatan yang sesuai juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan mengenai evaluasi pengobatan pada kasus DM dengan
komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta periode tahun 2005 seperti di bawah ini.
a. Seperti apakah gambaran profil kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik
di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005 yang meliputi jumlah kasus komplikasi nefropati, jenis kelamin, usia, diagnosis, dan tingkat kerusakan ginjal?b. Seperti apakah pola pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati
diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005 yang meliputi golongan dan jenis obat?
c. Apakah jenis DRP yang timbul dalam pengobatan pada kasus DM dengan
komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005 yang meliputi : butuh obat (need for additional drug therapy), tidak perlu obat (unnecessary drug therapy), obat tidak tepat (wrong drug), dosis terlalu rendah (dosage too low), dosis terlalu tinggi (dosage too high), Adverse Drug Reaction (ADR), serta ketidaktaatan pasien (uncomplience)?
d. Seperti apakah hasil pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati
diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005 yang meliputi lama tinggal pasien, izin kepulangan pasien, dan keadaan pasien saat keluar dari rumah sakit?2. Keaslian Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bethesda Yogyakarta (Periode Januari-Desember 1998)” oleh Nadeak (1995).
Penelitian ini berisi tentang pola penggunaan antidiabetika oral (ADO) yang meliputi
jenis ADO yang diberikan, cara pemberiannya, golongan ADO dan dosis pemakaian
ADO.Suryawanti (1999) menulis “Pola Peresepan Obat Hipoglikemik Oral
(OHO) dan Studi Literatur Interaksi Obat pada Pasien DM di RS Bethesda
Yogyakarta periode Januari-Maret 2002”. Penelitian ini berisi tentang pola peresepan
obat hipoglikemi dan interaksi obat yang potensial terjadi.De Paullin (2000) meneliti pola peresepan pada penderita gagal ginjal
kronis, yang tertulis dalam penelitian “Kajian Pola Peresepan pada Pasien Gagal
Ginjal Kronis Ditinjau dari Dosis, Interaksi, Efek Samping, dan Kontraindikasi
Obat”.Retnari (2002) menulis “Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Komplikasi
Nefropati pada Kasus DM di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih Yogyakarta
Periode 2005”. Penelitian ini berisi tentang evaluasi terhadap penatalaksanaan terapi
pada pasien DM dengan komplikasi nefropati.Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu pada
penelitian terdahulu hanya melihat pola pengobatannya saja sedangkan pada
penelitian ini juga dilakukan evaluasi pengobatannya yaitu dengan menggunakan
DRP. Sama seperti penelitian ini yang akan mengevaluasi (salah satunya) tentang
interaksi obat, interaksi obat yang potensial terjadi juga pernah diteliti. Perbedaannya
adalah pada penelitian ini tidak hanya melihat antidiabetika oral saja melainkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyeknya yaitu pasien DM sedangkan penelitian ini kasus DM dengan komplikasi
nefropati diabetik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
Retnari (2002) adalah tempat dilakukannya penelitian. Pada penelitian Retnari
(2002) penelitian dilakukan di RS Panti Rapih Yogyakarta sedangkan penelitian ini
dilakukan di RS Bethesda Yogyakarta. Dengan demikian penelitian mengenai
Evaluasi Pengobatan pada Kasus Diabetes Melitus dengan Komplikasi Nefropati
Diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Periode Tahun 2005 belum pernah
dilakukan.3. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini.
a. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan wacana dalam evaluasi pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik dan juga dalam mengembangkan konsep pelayanan farmasi klinik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda.
b. Manfaat Praktis 1). Bagi RS Bethesda Yogyakarta hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pola peresepan yang dilakukan dalam pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta. 2). Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik.
3). Dengan dilakukannya penelitian ini akan mendukung pelaksanaan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tujuan Penelitian 1.
Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengobatan
yang diberikan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi
Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta selama tahun 2005.
2. Khusus
Tujuan khusus dari penelitian mengenai evaluasi pengobatan pada kasus
DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda
Yogyakarta periode tahun 2005 ini adalah :
a. mengetahui gambaran profil kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di
Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005 yang meliputi jumlah kasus komplikasi nefropati, jenis kelamin, usia, diagnosis, dan tingkat kerusakan ginjalb. mengetahui pola pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati
diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta periode tahun 2005 yang meliputi golongan dan jenis obat
c. menggambarkan Drug Related Problem (DRP) yang timbul dalam pengobatan
pada kasus DM dengan komplikasi nefropati diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005
d. mengetahui hasil pengobatan pada kasus DM dengan komplikasi nefropati
diabetik di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda periode tahun 2005PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus
1. Definisi, Gejala, dan Tanda Diabetes Melitus
Secara umum diabetes melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono,
2002). Diabetes Melitus merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein yang ditandai dengan hiperglikemia serta dapat mengakibatkan komplikasi
kronis termasuk mikrovaskular dan makrovaskular (Triplitt dkk, 2005). Penyakit DM
merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan
serius. Jika tidak ditangani, penyakit tersebut akan membawa ke berbagai komplikasi
penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal
ginjal, dan kerusakan syaraf (Octa, 2003).Gejala klasik dari penyakit DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering
buang air kecil, terutama pada malam hari, penurunan berat badan. Selain itu terdapat
pula keluhan lain seperti rasa lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, merasa
cepat lapar, gatal-gatal, penglihatan menjadi kabur, gairah seks menurun, luka yang
sukar sembuh (Suyono, 2002).Diabetes melitus sendiri ditandai dengan hiperglikemia, perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Patofisiologi Diabetes Melitus Diabetes melitus ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin
relatif maupun absolut. Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam
sel terhambat serta metabolismenya diganggu. Dalam keadaan normal, kira-kira 50%
glukosa yang dimakan diubah menjadi CO2 dan air, 5% diubah menjadi glikogen,
dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak. Pada DM semua proses tersebut
terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga energi utama diperoleh
dari metabolisme protein dan lemak. Sebenarnya hiperglikemia relatif tidak
berbahaya, kecuali bila kadar gula dalam darah tinggi sekali hingga darah menjadi
hiperosmotik terhadap cairan intrasel. Glukosuria yang timbul lebih berbahaya
dibandingkan dengan hiperglikemia. Hal ini dikarenakan glukosa bersifat diuretik
osmotik, dengan adanya glukosa dalam urin maka diuresis akan sangat meningkat
disertai hilangnya berbagai elektrolit. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
dehidrasi dan hilangnya elektrolit pada penderita diabetes yang tidak diobati. Karena
adanya dehidrasi maka badan berusaha mengatasinya dengan banyak minum
(polidipsia). Badan kehilangan 4 kalori untuk setiap gram glukosa yang diekskresi.
Polifagia timbul karena perangsangan pusat nafsu makan di hipotalamus oleh
kurangnya pemakaian glukosa di kelenjar itu (Handoko dan Suharto, 1995).3. Klasifikasi Diabetes Melitus
a. Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes tipe 1 lebih dulu dikenal dengan sebutan Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) atau IDDM. Diabetes ini terjadi ketika sistem imun tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berguna sebagai pengatur glukosa darah. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita membutuhkan insulin dari luar yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau pompa. Terhitung 5% sampai 10% dari keseluruhan kasus diabetes termasuk dalam diabetes tipe 1. Sampai saat ini belum diketahui cara mencegah diabetes tipe ini (Anonim, 2003b) Diabetes Melitus tipe ini merupakan hasil dari kerusakan autoimun sel β pankreas. Tanda kerusakan imun sel β ditampakkan 90% pada waktu diagnosis, termasuk antibodi sel islet, antibodi asam glutamat dekarboksilase, dan antibodi untuk insulin. Diabetes Melitus tipe ini biasanya terjadi pada anak-anak dan anak muda, tetapi bisa juga terjadi pada berbagai usia (Triplitt dkk, 2005).
b. Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes tipe 2 lebih dulu disebut Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI) atau NIDDM. Sekitar 90% sampai 95% dari seluruh penderita DM termasuk dalam diabetes tipe ini. Biasanya, tipe ini dimulai dengan resistensi insulin, suatu gangguan ketika sel tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan insulin, pankreas akan kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan insulin secara bertahap. Diabetes tipe ini berhubungan dengan usia tua, obesitas, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM Gestasional, kerusakan metabolisme glukosa, dan ras atau etnik (Anonim, 2003b). Diabetes Melitus tipe ini dikarakteristikan dengan resistensi insulin dan sedikitnya sekresi insulin. Kebanyakan individu dengan DM tipe 2 menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dislipidemia (level trigliserida yang tinggi dan level HDL-kolesterol yang rendah) dan kenaikan level inhibitor plasminogen activator 1 (PA1) sering muncul atau tampak pada penderita DM tipe ini (Triplitt dkk, 2005).
c. Diabetes tipe lain 1). Kerusakan genetik fungsi sel
β pankreas
Kromosom 20q, HNF-4