Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan (1)

Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Disampaikan Dalam
Bentuk Kertas
Tahun Pajak 2014
Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 oleh Wajib Pajak tidak akan diterima oleh
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Syarat Kelengkapan Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang
Disampaikan Dalam Bentuk Kertas adalah sebagai berikut :

No
I.

Nama/Bentuk

Keterangan

Lampiran/Formulir
Formulir
SPT Tahunan PHI Wajib

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai


Pajak Orang Pribadi /

dengan lampirannya dan ditandatangani oleh Wajib

SPT 1770 Induk (Formulir

Pajak atau kuasanya pada kolom yang tersedia.

1770)

Diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai
penghasilan :
1. dari usaha/pekerjaan bebas

1.

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;
3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final
dan/atau bersifat Final;
4. dalam negeri lainnya/luar negeri.


2.

Lampiran I SPT Tahunan Wajib

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar

Pajak Orang Pribadi (Formulir

penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal

1770 - I hal. 1 dan hal 2)

terdapat elemen yang tidak dapat diisi, elemen

Lampiran II SPT Tahunan PPh

tersebut diisi nihil atau (-).
Harus diisi dan disampaikan apabila ada


Wajib Pajak Orang Pribadi

pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain

(Formulir 1770 - II)

(tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh
ditanggung Pemerintah serta penghasilan neto dan

3.

pajak atas penghasilan yang
dibayar/dipotong/terutang di luar negeri. Dalam
hal tidak ada penghasilan dimaksud, formulir ini

4.

Lampiran III SPT

diisi nihil atau (-).

Harus diisi dan disampaikan apabila ada

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat

Pribadi (Formulir 1770 - III)

final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan
pengusaha tertentu serta penghasilan yang tidak
termasuk objek pajak dan penghasilan istri yang
dikenakan pajak secara terpisah. Dalam hal tidak
ada penghasilan dimaksud, formulir ini

Lampiran IV SPT

diisi nihil atau (-).
Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan

Tahunan Wajib Pajak


jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun

Orang Pribadi (Formulir

pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri,

1770 - IV)

anak/anak angkat yang belum dewasa, kecuali
harta dan kewajiban yang dimiliki isteri yang telah

5.

hidup berpisah, isteri yang melakukan peijanjian
pemisahan harta dan penghasilan, serta daftar
susunan anggota keluarga. Dalam hal tidak ada
harta atau kewajiban dimaksud, formulir ini diisi
nihil atau (-).


II

1.

2.

3.

Lampiran Yang
Disyaratkan
Surat Setoran Pajak (PPh

Hanya harus disampaikan apabila pada angka 19.a

Pasal 29)

Formulir 1770 ada pembayaran atas PPh yang
kurang

Neraca dan Laporan


dibayar.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

Laba/Rugi sesuai tahun

menyelenggarakan pembukuan.

pajak SPT yang bersangkutan
Rekapitulasi bulanan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

peredaran/ penerimaan

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan

bruto dan biaya sesuai

Neto.


tahun pajak SPT yang

4.

bersangkutan
Daftar Jumlah Penghasilan dan

Harus diisi dan disampaikan oleh Wajib Pajak

Pembayaran PPh Pasal 25 dari

Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

masing-masing
tempat usaha/gerai

5.

6.


(outlet)
Fotokopi Formulir 1721-

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menerima

Al dan/atau 1721-A2

penghasilan sehubungan dengan pekerjaan.

dan/atau bukti
pemotongan PPh Pasal 21 lainnya
Surat Kuasa Khusus

Harus disampaikan apabila SPT Tahunan PPh tidak
ditandatangani oleh Wajib Pajak sendiri.

7.

Surat Keterangan


Harus disampaikan apabila Wajib Pajak telah

Kematian

meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani

Penghitungan angsuran

oleh ahli waris.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi

PPh Pasal 25 tahun

Bagian F.Angka 21.c Formulir 1770, karena

berikutnya

terdapat :


8.

9.

10.

11.

12.



sisa kerugian tahun sebelumnya yang



dikompensasikan;
penghasilan tidak teratur.

Perhitungan Kompensasi

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

Kerugian
Penghitungan Pajak

mengkompensasikan kerugian tahun sebelumnya.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin

Penghasilan terutang bagi Wajib

dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan

Pajak dengan Status Perpajakan

dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau

kawin pisah harta (PH) atau

suami istri yang

Menghitung Pajak Tersendiri

memilih melakukan kewajiban perpajakannya

(MT)
Bukti Pemotongan / Pemungutan

sendiri-sendiri.
Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang

oleh pihak lain/ditanggung

mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh

pemerintah dan yang

pihak lain/ditanggung pemerintah dan yang

dibayar /dipotong di luar

dibayar/dipotong di luar negeri.

negeri
Perhitungan Peredaran Bruto dan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak Orang

Pembayaran PPh Final

Pribadi dikenai Pajak Penghasilan Final

berdasarkan PP Nomor 46 Tahun

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46

2013

Tahun 2013

Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan lampiran selain tersebut pada angka I sampai dengan II, maka
lampiran tersebut merupakan lampiran kelengkapan SPT 1770 yang bersangkutan

Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Disampaikan
Menggunakan Media Elektronik

Tahun Pajak 2014
e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Menggunakan Media Elektronik
oleh Wajib Pajak tidak akan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat
yang telah ditentukan.
Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang
Disampaikan Menggunakan Media Elektronik adalah sebagai berikut :

No

Nama/Bentuk

Keterangan

Lampiran/Formulir
Formulir SPT Tahunan PPh Wajib

Harus disampaikan setelah diisi lengkap dan

Pajak Orang Pribadi / SPT 1770

ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya

Induk

pada kolom yang tersedia sesuai dengan data

(Formulir 1770)

dalam Media Digitalnya.
Diperuntukkan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
yang mempunyai penghasilan :
1. dari usaha/pekerjaan bebas;

I.

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;
3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final
dan/atau bersifat Final dan/atau
4. dalam negeri lainnya/luar negeri.
II.

1.

2.

3.

Media Digital yang
berisi :
Data Digital SPT Tahunan PPh

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai

Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT

dengan lampirannya.

1770 Induk (Formulir 1770)
Data Digital Lampiran I SPT

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal

Pribadi (Formulir 1770 - I)

tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi

Data Digital Lampiran II SPT

angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan apabila ada

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain

Pribadi (Formulir 1770 - II)

(tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh
ditanggung
Pemerintah serta penghasilan neto dan pajak atas
penghasilan yang dibayar / dipotong/terutang di
luar negeri. Dalam hal tidak ada penghasilan

Data Digital Lampiran III SPT

dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan apabila ada

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat

Pribadi (Formulir 1770 - III)

final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan
pengusaha tertentu serta

4.

penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
dan penghasilan istri yang dikenakan pajak secara
terpisah. Dalam hal tidak ada penghasilan
Data Digital

dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan

Lampiran IV SPT

jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri,

Pribadi (Formulir 1770 - IV)

anak/anak angkat
yang belum dewasa, kecuali harta dan kewajiban
yang dimiliki :

5.



isteri yang telah hidup berpisah, isteri
yang melakukan perjanjian pemisahan
harta dan penghasilan,

serta daftar susunan anggota keluarga. Dalam hal
tidak ada harta atau kewajiban dimaksud, formulir
ini diisi angka 0 (nol).
III.
1.

2.

3.

Lampiran Yang
Disyaratkan
Surat Setoran Pajak (PPh

Hanya harus disampaikan apabila pada angka 19.a

Pasal 29)
Neraca dan Laporan

ada pembayaran atas PPh yang kurang dibayar.
Harus disampaikan apabila Wajib

Laba/Rugi sesuai tahun

Pajak menyelenggarakan pembukuan.

pajak SPT yang
bersangkutan
Rekapitulasi bulanan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

peredaran/ penerimaan

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan

bruto dan biaya sesuai

Neto.

tahun pajak SPT yang
4.

bersangkutan
Daftar Jumlah

Harus diisi dan disampaikan oleh Wajib Pajak

Penghasilan dan

Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

Pembayaran PPh Pasal 25 dari
masing-masing
tempat usaha/gerai

5.

6.

7.

(outlet)
Fotokopi Formulir 1721-

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

Al dan/atau 1721-A2

menerima penghasilan sehubungan dengan

dan/atau bukti

pekerjaan.

pemotongan PPh Pasal 21 lainnya
Surat Kuasa Khusus

Harus disampaikan apabila SPT Tahunan PPh

Surat Keterangan

tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak sendiri.
Harus disarnpaikan apabila Wajib Pajak telah

Kematian

meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani

Penghitungan angsuran

oleh ahli waris.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi

PPh Pasal 25 tahun

Bagian

berikutnya

F.Angka 21.c. Induk SPT, karena terdapat :

8.

sisa kerugian tahun sebelumnya yang
dikompensasikan;
penghasilan tidak teratur.

9.

10.

11.

12.

Perhitungan Kompensasi

Harus disampaikan apabila Wajib

Kerugian

Pajak mengkompensasikan kerugian tahun

Penghitungan Pajak

sebelumnya.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin

Penghasilan terutang bagi Wajib

dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan

Pajak dengan Status Perpajakan

dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau

PH (kawin pisah harta) atau MT

suami istri yang

(Menghitung Pajak Sendiri)

memilih melakukan kewajiban perpajakannya

Bukti Pemotongan/

sendirisendiri.
Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang

Pemungutan oleh pihak

mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh

lain /ditanggung pemerintah dan

pihak lain/ ditanggung pemerintah dan yang

yang dibayar /dipotong diluar

dibayar /dipotong di luar negeri.

negeri
Perhitungan Peredaran Bruto dan

Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang dikenai

Pembayaran PPh Final

Pajak Penghasilan Final berdasarkan Peraturan

berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Pemerintah Nomor 46 Tahun
2013
Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan lampiran selain tersebut pada angka I sampai dengan III, maka
lampiran tersebut merupakan lampiran kelengkapan e-SPT 1770 yang bersangkutan.

Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Disampaikan Secara eFilling
Tahun Pajak 2014
e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang Disampaikan Secara e-Filling oleh Wajib Pajak
tidak akan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) apabila tidak memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
Syarat Kelengkapan Pelaporan e-SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun 2014 Yang
Disampaikan Secara e-Filling adalah sebagai berikut :
No
I.

Nama/Bentuk

Keterangan

Lampiran/Formulir
SPT e-Filing yang berisi :
Data Digital SPT Tahunan PPh

Harus disampaikan setelah diisi lengkap sesuai

Wajib Pajak Orang Pribadi / SPT

dengan lampirannya.

1770 Induk (Formulir 1770)

Diperuntukkan bagi Wajib Pajak yang mempunyai
pernghasilan :
1. dari usaha / pekerjaan bebas;

1.

2. dari satu atau lebih pemberi kerja;
3. yang dikenakan Pajak Penghasilan Final
dan/atau bersifat Final; dan/atau
4. dalam negeri lainnya / luar negeri.

2.

Data Digital Lampiran I SPT

Harus diisi dan disampaikan sebagai dasar

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

penghitungan penghasilan neto fiskal. Dalam hal

Pribadi (Formulir 1770 - I)

tidak ada penghasilan dimaksud, data ini diisi

Data Digital Lampiran II SPT

angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan apabila ada

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain

Pribadi (Formulir 1770 - II)

(tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh
ditanggung

3.

Pemerintah serta penghasilan neto dan pajak atas
penghasilan yang dibayar /dipotong/terutang di
luar negeri Dalam hal tidak ada penghasilan

4.

Data Digital Lampiran III SPT

dimaksud, data ini diisi angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan apabila ada

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat

Pribadi (Formulir 1770 - III)

final, dikenakan pajak tersendiri, penghasilan

pengusaha tertentu serta
penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan
penghasilan istri yang dikenakan pajak secara
terpisah.
Dalam hal tidak ada penghasilan dimaksud, data ini
Data Digital Lampiran IV SPT

diisi angka 0 (nol).
Harus diisi dan disampaikan untuk melaporkan

Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

jumlah harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun

Pribadi (Formulir 1770 - IV)

pajak yang dimiliki Wajib Pajak sendiri, isteri,
anak/anak angkat yang belum dewasa, kecuali
harta dan kewajiban yang dimiliki; isteri yang telah

5.

hidup berpisah, isteri yang melakukan perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan serta daftar
susunan anggota keluarga. Dalam hal tidak ada
harta dan kewajiban dimaksud, data ini diisi angka

6.

III.

1.

2.

Data digital tentang

0 (nol).
Harus diisi sebagai penganti SSP lembar ke-3 PPh

pembayaran PPh Pasal 29 (Kode

Pasal 29 jika status SPT adalah SPT Kurang Bayar.

NTPN)
Lampiran Yang
Disyaratkan
Neraca dan Laporan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

Laba/Rugi sesuai tahun

menyelenggarakan pembukuan.

pajak SPT yang
bersangkutan
Rekapitulasi bulanan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

peredaran / penerimaan

menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan

bruto dan biaya sesuai

Neto.

tahun pajak SPT yang

3.

bersangkutan
Daftar Jumlah

Harus diisi dan disampaikan oleh Wajib Pajak

Penghasilan dan

Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

Pembayaran PPh Pasal 25 dari
masing-masing

4.

5.

tempat usaha/gerai (outlet)
Fotokopi Formulir 1721-

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak menerima

Al dan/atau 1721-A2

penghasilan sehubungan dengan pekerjaan.

dan /atau bukti
pemotongan PPh Pasal 21 lainnya
Surat Kuasa Khusus

Harus disampaikan apabila SPT Tahunan PPh tidak
ditandatangani oleh Wajib Pajak sendiri.

6.

7.

Surat Keterangan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak telah

Kematian

meninggal dunia dan SPT Tahunan ditandatangani

Penghitungan angsuran

oleh ahli waris.
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak mengisi

PPh Pasal 25 tahun

Bagian F.Angka 21.c. Induk SPT, karena terdapat :

berikutnya
sisa kerugian tahun sebelumnya yang
dikompensasikan;
penghasilan tidak teratur.

8.

9.

10.

11.

Perhitungan Kompensasi

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak

Kerugian
Penghitungan Pajak

mengkompensasikan kerugian tahun sebelumnya
Harus disampaikan apabila Wajib Pajak kawin

Penghasilan terutang bagi Wajib

dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan

Pajak dengan Status Perpajakan

dengan melampirkan perjanjian dimaksud atau

PH (kawin pisah harta) atau MT

suami istri yang

(Menghitung Pajak Sendiri-

memilih melakukan kewajiban perpajakannya

Sendiri)
Bukti Pemotongan / Pemungutan

sendirisendiri.
Harus disampaikan oleh Wajib Pajak yang

oleh pihak lain /ditanggung

mengkreditkan PPh yang dipotong/dipungut oleh

pemerintah dan yang dibayar

pihak lain / ditanggung pemerintah dan yang

/dipotong diluar negeri
Surat Pengantar

dibayar /dipotong di luar negeri.
Bentuk formulir terdapat pada PER-47/PJ/2008

Keterangan dan/atau

tentang Tata Cara Penyampaian Surat

Dokumen Lain yang

Pemberitahuan dan Penyampaian Perpanjangan

Disyaratkan untuk

Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-

dilampirkan dalam SPT

filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi

Tahunan yang tidak

(ASP) Lampiran II.

dapat disampaikan

12

secara elektronik.
Perhitungan Peredaran Bruto dan

Harus disampaikan apabila Wajib Pajak dikenai

Pembayaran PPh Final

PPh Final berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2013

berdasarkan PP Nomor 46 Tahun
2013

Dalam hal Wajib Pajak menyampaikan lampiran selain tersebut pada angka I sampai dengan II, maka
lampiran tersebut merupakan lampiran kelengkapan e-SPT 1770 yang bersangkutan.

Persiapan Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Yang Menggunakan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto

Persiapan yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi sebelum mengisi SPT Tahunan PPh
Orang Pribadi 1770 Yang Menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto Tahun 2014 adalah
sebagai berikut :


Mengisi Surat Pemberitahuan Penggunaan Norma Penghitungan Penghasilan Neto bagi Wajib Pajak
Orang Pribadi.



Mengisi Daftar Perincian Peredaran Bruto Januari s/d Desember (satu tahun).



Sebagai pendukung dari daftar perincian peredaran bruto tersebut antara lain :
1. Buku catatan peredaran bruto yang bersumber dari bukti penjualan atau pendapatan yang
diterima Wajib Pajak Orang Pribadi untuk setiap hari selama satu tahun.
2. Bukti penjualan barang / penyerahan jasa (bon, nota, kwitansi dan lain-lain)
3. Rekening Koran atau buku tabungan yang digunakan untuk transaksi usahanya (rekening
Koran / tabungan harus dipisahkan antara untuk usaha dan untuk keperluan pribadi).



Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang selain sebagai pengusaha juga mempunyai penghasilan
sebagai pegawai swasta / pekerjaan bebas maka disiapkan juga fotocopy 1721-A1 dan atau bukti
potong PPh.



Bagi wajib pajak Orang Pribadi yang selain sebagai pengusaha juga mempunyai penghasilan sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) maka disiapkan juga fotocopy 1721-A2 dan atau bukti potong Final PPh
Pasal 21.



Apabila terdapat penyerahan / penjualan barang / jasa kepada pemungut PPh Pasal 22 dan atau ada
impor barang maka siapkan juga SSP PPh Pasal 22 dan atau bukti pemungutan PPh Pasal 22.



Apabila ada penyerahan jasa yang merupakan obyek PPh Pasal 23 siapkan bukti pemotongan PPh
Pasal 23.



Apabila wajib pajak juga sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) maka disiapkan SPT Masa PPN dan
Faktur Pajak masa Januari s/d Desember.



Siapkan data pendapatan lain apabila terdapat pendapatan lain.



Siapkan Surat Setoran Pajak (SSP) atas pembayaran PPh pasal 25 masa Januari s/d Desember
dan/atau SSP atas pembayaran STP.



Siapkan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 Tahun sebelumnya.



Lakukan analisa sebagai berikut :
1. Bandingkan Peredaran Bruto / Penjualan di buku catatan dengan Dasar Pengenaan Pajak
yang ada di SPT Masa PPN Masa Januari s/d Desember, apakah ada selisih kalau ada
apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Teliti apakah semua penyerahan kepada pemungut dan obyek PPh Pasal 23 sudah dicatat
dalam buku catatan peredaran bruto usaha / penjualan.

3. Teliti apakah semua pendapatan lain-lain sudah dicatat, teliti juga apakah dari daftar harta
yang ada, semua pendapatan sudah dicatat dan dilaporkan.


Menyiapkan Daftar penambahan Harta dan Utang Januari s/d Desember.



Wajib Pajak harus melaporkan semua penghasilannya, termasuk penghasilan sehubungan dengan
harta yang dimiliki misalnya mempunyai rumah lebih dari satu kemudian rumah tersebut disewakan
maka penghasilan atas sewa tersebut harus dilaporkan sebagai penghasilan.



Harta yang dilaporkan adalah posisi harta per 31 Desember,



Jenis harta antara lain mobil, rumah, tanah dan lain-lain.



Harga perolehan Harta adalah harga pada waktu pembelian, kalau harta tersebut
diberi/dihibahkan/karena warisan maka nilai perolehan adalah harga pasar, kalau kesulitan maka
dipakai harga NJOP pada SPPT PPB tahun diterimanya harta tersebut.



Tahun Perolehan adalah tahun dibeli/diberi/hibah/diterimanya warisan.



Utang yang dilaporkan adalah posisi utang per 31 Desember.



Pemberi Pinjaman antara lain dari Bank Mandiri atau bank lain.



Tahun pinjaman adalah tahun dimulainya/diperolehnya pinjaman tersebut.



Daftar susunan keluarga yang dilaporkan adalah kondisi keluarga per 01 Januari.



Jadi misalkan anak ke-2 lahir 05 Januari maka status tetap kawin anak 1 (K/1), atau menikah
tanggal 06 Pebruari maka status tetap tidak kawin (TK/0)

Artikel Yang Perlu Diketahui :


Cara dan Contoh Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770



Tanya Jawab Pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

KODE
HARTA
011
012
013
014
019
021
022
029
031
032
033

URAIAN

SINGKAT

Uang tunai
Tabungan
Giro
Deposito
Kas lainnya
Piutang
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lainnya
Saham yang dibeli untuk dijual kembali
Saham
Obligasi perusahaan

Uang tunai
Tabungan
Giro
Deposito
Kas lain
Piutang
Piutang istimewa
Piutang lain
Saham dagang
Saham
Obligasi perusahaan

034
035
036

039
041
042
043
049
051
052
053
054
055
059

Obligasi pemerintah Indonesia
Surat utang lainnya
Reksadana
Instrumen derivatif (right, warran, kontrak berjangka, opsi,
dll)
Penyertaan modal dalam perusahaan lain yang tidak atas
saham (CV dsb.)
Investasi lainnya
Sepeda
Sepeda motor
Mobil
Alat transportasi lainnya
Logam mulia (emas, platina, dsb.)
Batu mulia (intan, berlian, dsb.)
Barang-barang seni dan antik
Kapal pesiar, pesawat terbang, peralatan olah raga khusus
Peralatan elektronik, furnitur
Harta bergerak lainnya

061

Tanah/bangunan untuk tempat tinggal

062

Tanah/bangunan untuk tempat usaha

063
069

Tanah/ lahan untuk usaha
Harta tidak bergerak lainnya

037
038

Obligasi pemerintah
Surat utang lain
Reksadana
Derivatif
Investasi nonsaham
Investasi lain
Sepeda
Sepeda Motor
Mobil
Kendaraan lain
Logam mulia
Batu mulia
Barang Seni/ Antik
Kapal/Pesawat
Elektronik/Furnitur
Harta gerak lain
Tanah/bangunan tempat
tinggal
Tanah/bangunan tempat
usaha
Tanah/lahan usaha
harta tak gerak lain