Model Matematik dari Spark Ignition Engine FIAT DEDRA V6 | Irianto | Journal of Natural A 1 PB

NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

31

Model Matematik dari Spark Ignition
Engine FIAT DEDRA V6
Irianto1
1

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Telp(+62) 031-5947280 Fax(+62) 031-5946114
Abstrak— Pemodelan matematik dari spark ignition engine (SIE) berupa engine stand yaitu motor bakar bensin mobil
FIAT DEDRA V6 selama ini banyak didominasi oleh model matematik sistem siso, yaitu masukannya berupa Spark
advanced position A(s) (time ignition) di dalam ruang bakar (silinder) atau dapat berupa Duty cycle of the throttle valve
D(s) sebagai penyebab variasi Air to Fuel Ratio (AFR) terhadap keluaran berupa speed engine atau manifold pressure.
Pemodelan matematik dari plant SIE pada penelitian ini, bagaimana menentukan hubungan antar kedua keluaran
terhadap pengaruh dari kedua masukan tersebut di atas.
Hubungan dari kedua keluaran terhadap kedua masukan dinyatakan dengan transfer function berbentuk matrix sistem
multi input multi output (mimo) 2X2 dari SIE, sehingga subsistem-subsistem dari plant engine didapat dengan

menggunakan metode superposisi dari kedua keluaran speed engine dan manifold pressure terhadap kedua masukan
yaitu Duty cycle of the throttle valve dan Spark advanced Position. Hasil yang didapat disimulasikan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh dari masing-masing masukan yang memberikan kontribusi ke keluaran terhadap subsistemsubsistem sistem mimo dari plant spark igniton engine.
Kata Kunci— Model matematik, SIE, Duty cycle of the throttle valve, Spark advanced position, Speed engine, Manifold
absolut pressure, Superposisi.

1

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia otomotif tak akan lepas dari permasalahan sistem spark ignition engine, yaitu motor.
Sedangkan motor itu sendiri dapat diartikan suatu alat yang dapat menghasilkan tenaga atau energi mekanis. Di
dalam penelitian ini plant yang digunakan berupa engine stand yaitu motor bakar bensin dari mobil FIAT
DEDRA V6.
Penelitian dilakukan untuk menganalisa sistem tentang bagaimana pengaruh model matematik dari speed
engine dan manifold pressure terhadap dua masukan berupa spark advanced position (time ignition) dan
throttle valve. Kondisi dari plant engine tersebut di atas dibagi menjadi tiga kondisi operasi, yaitu: operasi
tanpa beban, beban rendah, dan gigi – 1 yang semuanya menjadi satu kesatuan dalam sistem dari plant spark
ignition engine.


2

TEORI DASAR

2.1 Prinsip Kerja Spark igniton Engine

Motor bensin yang menggerakkan hampir pada semua jenis kendaraan bermotor sejak semula dikenal
sebagai motor Otto (Otto cycle). Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan
percikan/ loncatan bunga api listrik yang menyalakan campuran bahan bakar dan udara segar, karena itu motor
bensin cenderung dinamakan Spark Ignition Engine.
Karburator adalah tempat pencampuran bahan bakar dengan udara. Campuran tersebut kemudian masuk
ke dalam silinder yang dinyalakan oleh loncatan bunga api listrik dari busi, menjelang akhir langkah kompresi.
Pembakaran bahan bakar-udara ini menyebabkan mesin/motor menghasilkan daya.
Proses pembakaran di dalam motor bakar torak terjadi secara periodik, ketika torak di dalam silinder
bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju TMB (titik mati bawah) peristiwa ini disebut langkah isap
(induction). Setelah mencapai TMB, torak bergerak kembali ke TMA. Proses pemampatan ini disebut langkah
kompresi (compression) atau langkah tekan, yaitu ketika torak bergerak dari TMB menuju TMA. Selama torak
bergerak dari TMA ke TMB yang merupakan langkah kerja atau langkah ekspansi (combustion), volume gas

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/


NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

32

pembakaran di dalam silinder bertambah besar dan karena itu tekanannya turun. Apabila torak telah mencapai
TMB, katup buang sudah terbuka sedangkan katup isap tetap tertutup, torak bergerak kembali ke TMA
mendesak gas pembakaran keluar dari dalam silinder melalui saluran buang. Proses pengeluaran gas
pembakaran ini dinamakan langkah buang (exhaust).
Didalam satu siklus itu torak bergerak sepanjang TMA-TMB-TMA-TMB-TMA. Motor bakar torak yang
bekerja dengan siklus lengkap seperti ini termasuk golongan motor 4 langkah (4-takt).
Pada motor bakar torak yang lazim, yaitu motor bakar torak yang mempergunakan batang penggerak dan
poros engkol, gerak torak TMA-TMB-TMA itu memutar poros engkol satu kali (360° sudut engkol). Karena itu
motor 4 langkah adalah motor bakar torak yang melengkapi siklusnya (dengan satu kali pembakaran) selama
dua putaran poros engkol.
2.2 Model matematik Filling Emptying kecepatan aliran udara

Berikut ini diberikan metode pendekatan dari filling emptying, kecepatan aliran udara ke dalam intake
manifold dinyatakan oleh persamaan diferensial berikut ini :


dma,m
= m a,th −
dt







m a,cyl = m a,th − m a,e

(1)

yang mana kecepatan aliran udara melalui throttle body adalah dihitung berdasarkan anggapan proses isotropic.
Kecepatan aliaran udara di gerbang dihitung berdasarkan kerapatan kecepatan (speed density).





m a ,e =

m a ,cyl =

ηV V D nPm

(2)

2 RTm

CD (koefisien discharge) dan ηv (efisiensi volumetric) keduanya diperoleh melalui regresi polynomial
berdasarkan percobaan. Dengan mengabaikan variasi dari temperatur manifold rata-rata dan
mendiferensiasikan hukum gas ideal, mak persamaan dari filling emptying diasumsikan berbentuk state-space
berikut ini:







pm = RTm ρa,m ma,th − ma,e
(3)

3

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Plant

Blok diagram dari engine model di atas dapat dibagi atas tiga tahapan proses yaitu: filling dynamics,
combustion process dan rotational dynamics. Blok diagram secara lengkap dari tahapan-tahapan di atas
dinyatakan sebagai berikut:
F(s)

TL(s)
A(s)

+
P(s)


D(s)
+

+

-

COMBUSTION
PROCESS

+

Time
delay

-

+


Te(s)

Gambar 1. Blok diagram model engine

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

N(s)

-

- –
-



-

-

1.

1
[k1 D( s ) − k 3 N ( s)]
s + k2

P( s ) =

(4)

2.

[

]

Te (s) = e−τds k4P(s) + k5N(s) + k f F(s)
+ k6 A(s)

(5)

3.


1
[Te ( s) − TL ( s)]
Js + k 7

N ( s) =

(6)
-

N ( s) =


c7

α

D(s) +

α


c6 c7

α

A( s ) +

c5 c7

α

F (s)

(7)

TL ( s )

P( s ) =


c1c3c7

ccc
αc1 − c1c2 c3c7
D ( s) − 2 6 7 A( s )
α
α

c2 c5 c7

α

F (s) +

c2 c7

α

(8)

TL ( s)

dengan
c1 =

k1
s + k2

c2 =

k3
s + k2

c 5 = e −τ d s k f

c 3 = e −τ d s k 4
c 4 = e −τ d s k 5

,

c6 = k 6
c7 =

1
Js + k 7

α = 1 + c 2 c3 c7 − c4 c7

!"!
P11 =

dimana
P11 =
P11 =

c1 c 3 c 7

α

(Js

2

k1 k 4
+ Jk 2 s + k 7 s + k 2 k 7 )e τds + k 3 k 4 − k 5 s − k 2 k 5

k1k 4
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

P12 =

c6 c7

α

P12 =

k 6 (s + k 2 )
(Js + Jk2 s + k7 s + k2 k7 )eτds + k3k4 − k5 s − k2 k5

P12 =

k1k 4
Js + (Jk2 + k7 − k5 )s + (k3k4 + k2 k7 − k2 k5 )

P21 =

α c1 − c1 c 2 c 3 c 7
α

P21 =
P21 =

34

2

2

(Js

(Jk 1 s + k 1 k 7 )e τds

− k1k 5
+ Jk 2 s + k 7 s + k 2 k 7 )e τds + k 3 k 4 − k 5 s − k 2 k 5

2

(Jk 1 s + k 1 k 7 − k 1 k 5 )
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

P22 = −

c2 c6 c7

α

P22 =

− k 3 k 6 e τds
(Js 2 + Jk 2 s + k 7 s + k 2 k 7 )e τds + k 3 k 4 − k 5 s − k 2 k 5

P22 =

− k3k6
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

A(s)

F(s)
P(s)
D(s)

K1

+

1/s

K6

Kf
K4

-

+

+

TL(s)

+

e-τds

+

+
K2

+

+

Te(s)

-

N(s)

1/Js
K7

K5
K3

Gambar 2. Blok diagram Spark Ingition Engine yang disempurnakan

Bentuk matrix transfer dari model spark ignition engine adalah :
N ( s)
P(s)

P11
P21

= Pij ( s )

P12
P22

D(s)
A( s )

dimana

Pij adalah :

sehingga model transfer function matrixnya dari spark ignition engine secara keseluruhan

adalah :

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

- –
-



P
N (s)
= 11
P(s)
P21

P12
P22

D(s)
A( s )

(9)

N ( s ) = P11 D ( s ) + P12 A( s )

(10)
P ( s ) = P21 D ( s ) + P22 A ( s )

#

P11 ( s ) =

k1 k 4
Js + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

P12 ( s ) =

k 6 (s + k 2 )
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

P21 ( s ) =

k1 [Js + (k 7 − k 5 )]
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

P22 ( s ) =

− k 3k6
Js 2 + (Jk 2 + k 7 − k 5 )s + (k 3 k 4 + k 2 k 7 − k 2 k 5 )

2

#

(

'

)

#
1. $
2. $
3. $
# -

%
– &%
-

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

36

K1

K2

K3

K4

K5

K6

K7

J

A

2,1608

0,1027

0,0357

0,5607

2,0183

4,4962

2,0283

1,000

B

3,4329

0,1627

0,1139

0,2539

1,7993

2,0247

1,8201

1,000

C

2,1608

0,1027

0,0357

0,5607

1,7993

4,4962

1,8201

10,000

3.2 Hasil uji simulasi dari model matematik
3.2.1

Kondisi tanpa beban

Gambar 4. Spark Ignition Engine pada kondisi tanpa beban

Pada kondisi ini plant dari spark ignition engine diberi masukan
D(s) = 12° dan A(s) = 17,2°

rpm

sec

Gambar 5. Speed engine N(s) rpm tanpa beban dalam kondisi idle speed

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

37

mbar

sec

Gambar 6. Manifold pressure P(s) mbar tanpa beban dalam kondisi idle speed

3.2.2

Kondisi beban rendah

Gambar 7. Spark Ignition Engine pada kondisi beban rendah

Pada kondisi ini plant dari spark ignition engine diberi masukan
D(s) = 26° dan A(s) = 22,93°
rpm

sec

Gambar 8. Speed engine N(s) rpm beban rendah dalam kondisi idle speed

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

NATURAL-A – Journal of Scientific Modeling & Computation, Volume 1 No.1 – 2013
ISSN 2303-0135

38

mbar

sec

Gambar 9. Manifold pressure P(s) mbar beban rendah dalam kondisi idle speed

3.2.3

Kondisi gigi – 1

Gambar 10. Spark Ignition Engine pada kondisi beban gigi - 1

Pada kondisi ini plant dari spark ignition engine diberi masukan
D(s) = 14° dan A(s) = 17,2°
rpm

sec

Gambar 11. Speed engine N(s) rpm dalam kondisi gigi - 1

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

- –
-



!" #

4

'

–!

$% &

#$

1. #

*
+
,-&

2.

*

%
.$

%/
+

.$

+

%
3. 0
%/

+

%

5

(
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]

)

$

'

!"
# $"#% % &
# $ "# '(
) * #+ ( $ ( "
* #+ ( $ (( ,
$-+ (% " *$%"- . ((" *+%" % & & & .% "/ + 01 2$ 3
#'
%" * $
("! ,)
$$%( 2
# + 455666 $$%( 2 #
501 501
% % 4&2
$"(
% &%$ 7"$%
8 $ %9%$)
% & :
&6"
$%+% * $% !
2% 1 % -%& 8%$" * $
'(
("- ) $ "# ;%
6 < $( '
-% % % ( +"9 8 & $ * $
-"
$" -) $ "# ;%
#
6 < $( '
=
%
-
$2 "#+%$& * "(+ 4
! $ ; 8 & $ * $
'(
() $ "# ;%
#
6 < $( '
'% " *
% "# * $
'(
() $ "# ;%
#
6 < $( '

NATURAL-A © 2013 http://natural-a.ub.ac.id/

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

An Analysis of illocutionary acts in Sherlock Holmes movie

27 148 96

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138