PROPESI GURU ITU TERDIRI DARI 4

PROFESI GURU ITU TERDIRI DARI 4 ( EMPAT ) HAL
ANTARA LAIN :
A. PELUANG MENJADI GURU
Seiring dengan jumlah

penduduk

yang

terus

bertambah ,maka kebutuhan akan guru semakin meningkat
karena makin besarnya peserta didik yang akan belajar
mulai dari tingkat TK,SD, sampai seterusnya.Menjadi guru di
jaman sekarang bukanlah profesi yang di pandang dengan
sebelah

mata

memperhatikan


lagi

,

karena

kesejahteraan

pemerintah

guru

lewat

sangat

pemberian

tunjangan pungsional dan sertifikasi ,berkenaan dengan hal
tersebut para pencari kerja utamanya para alumni berijazah

kependidikan ingin menjadi guru.
Berdasarkan hal diatas dapat saya simpulkan bahwa
peluang menjadi guru sangatlah besar karena profesi guru
disamping sebagai pekerjaan yang mulia, Profesi Guru juga
dapat menjamin hidup menjadi sejahtera.
B. TANTANGAN – TANTANGAN MENJADI GURU SEKOLAH
DASAR
Tantangan saya selama menjadi guru Sekolah Dasar ,Tetapi
sebelumnya terlebih dahulu saya menceritakan pengalaman
saya

selama

mengajar

di

Sekolah

Dasar.Saya


mulai

mengajar dari tahun 2009-2014 atau sampai sekarang
,tempat saya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah NW Lenek
,yang jika kita perkirakan jarak tempuhnya menuju ke
madrasah tersebut yang membutuhkan waktu sekitar 30
menit jika kita ukur dengan cara menempuh lokasi itu
dengan cara jalan kaki,jauhnya dari rumah sampai sekolah
kira-kira 500 meter ,namun sekarang saya pindah tempat
tinggal lagi yang letaknya agak jauh dari sekolah tempat
saya mengajar yang kira-kira berjarak 1500 meter Tetapi
saya tidak perduli karena keinginan dan kemauan saya
untuk mengajar membuat saya semangat ke sekolah, Saya

berfikir apa arti kita sekolah tinggi-tinggi punya ilmu namun
tidak

di


kembangkan.

Oleh

sebab

itu

selama

saya

berkecimpung di Sekolah Dasar atau di dunia anak-anak
saya mendapat pengalaman yang sangat banyak terutama
pada anak-anak , melihat prilaku seorang anak sangatlah
menyenangkan

meskipun

kadang


juga

menjengkelkan,

Dengan demikian kita sebagai seorang guru harus bijaksana
dalam memahaminya, walaupun terkadang anak melakukan
hal yang keliru Kita dapat menahan diri untuk melarang dan
membiarkan anak agar mengembangkan sifat dasarnya ,
dengan menerima dan memahami sifatnya , secara tidak
langsung guru sudah menolong untuk mengembangkan
dirinya tumbuh merdeka, mandiri mempunyai kepercayaan
diri

yang

kuat

dalam


mengembangkan

bakat

yang

dimilikinya.
Di Sekolah Dasar tempet saya mengajar itu, saya di
serahkan tugas untuk mata pelajaran IPA , hati saya berkata
“ YA ALLAH dengan tugas ini hamba mohon kepada –MU
berikanlah kemudahan dankesabaran kepada hamba agar
apa yang di percayakan kepada hamba dapat hamba
selsaikan dengan baik dan biasa menjadikan tugas ini
sebagai tanggung jawab dalam batin hamba “, karena pada
saat itu saya belum punya pengalaman sama sekali ,tapi
dengan niat dan tekad yang bulat ahirnya saya harus
percaya

diri


dan

Bismillahitawakkaltu

mengawali
Alallah,

karna

langkah
sebagian

dengan
guru

menceritakan kalau anak-anaknya nakal-nakal dan tidak
mau mendengar kata-kata gurunya , Namun Alhamdulillah
rekan-rekan guru semuanya membantu dan mendukung
segala aktivitas yang saya lakukan ,selama saya mengajar di
Madrasah


itu

dari

sekarang,memang benar

awal
kalau

saya
kita

masuk

sampai

berbicara masalah

tantangan dalam menghadapi anak-anak sekolah dasar


memang banyaksekali tantangan yang saya hadapi dari
anak-anak sampai wali murid. Pertama masalah di luar dari
konteks pelajaran contohnya, dalam hal pakaian, rambut,
sepatu,menyuruh masukkan baju, makan didalam kelas pas
jam pelajaran ,membuang sampah di dalam kelas ,kalau
keluar tidak minta ijin dan sebagainya . Tetapi setelah saya
memberikan bimbingan atau arahan mereka tidak lagi
berbuat seperti itu malah kalau mereka mengulang kembali
atau dia lupa saya memberikan mereka sangsi, yang
pertama kalau dia mengeluarkan baju saya tidak mau
membuka/memberikan materi kepada mereka,yang kedua
mempunyai rambut panjang bagi yang lak-lakii kalau sudah
dua

kali

tidak

mendengar


saya

sendiri

yang

memotongnya,yang ketiga membuang sampah di dalam
kelas mereka saya kasi sangsi denda 500 rupiah, lalu
uangnya saya belikan mereka buku dan polpen untuk
menjaga-jaga mungkin ada kehilangan polpennya atau tidak
mampu dibelikan sama orang tuanya dan juga uangnya saya
gunakan kalau ada temannya yang sakit kita pake belikan
makanan baik itu berupa susu dan roti,dan Alhamdulillah
karna adanya sangsi itu sedikit demi sedikit anak-anak
sudah mau berlaku disiplin mungkin karna takut uang
jajannya di pke denda atau mungkin karna sadar akan
tanggung jawab sebagai seorang siswa harus patuh pada
tata tertib sekolah.
Yang kedua dalam hal pelajaran , Anak Madrasah kami

kalau bel sudah berbunyi mereka langsung mengambil posisi
di aula untuk melaksanakan kegiatan rutin tiap di pagi hari
untuk melakukan do`a bersama kemudian siswa yang
mempunyai giliran tugas hari itu mengambil perannya
masing-masing

kemudian

setelah

acara

do`a

bersama

selesai baru kemudian mereka pun berbaris di depan kelas
masing-masing dan masuk kekelas.kemudian tanpa di kasi

aba-aba anak-anak duduk yang rapi,berdo’a di kelas yaitu
do`a sebelum belajar,selanjutnya mengapalkan perkalian
,baru saya mengabsen mereka satu persatu dan memulai
pelajaran, sebelum melanjutkan pelajaran, terlebih dahulu
saya melemparkan soal tujuan saya apakah mereka pernah
membuka buku dirumah atau pulang sekolah mereka
langsung main-main ,tetapi setiap saya melemparkan soal
kepada anak didik saya jarang yang bisa menjawab hanya
sebagian saja, itu sebabnya setiap di akhir pelajaran saya
memberikan tugas rumah agar pelajaran yang pernah saya
berikan tetap diingat,supaya mereka tau arti dari tanggung
jawab sebagai seorang peserta didiki,namun tidak semua
siswa yang mau melaksanakan kewajibannya sebagai siswa
ini terjadi karna banyaknya masalah yang terjadi pada
peserta didik,di antaranya ada yang ibunya pergi ke Saudi
dan ayahnya kawin lagi dari situlah saya berpikir,mereka
menjadi seperti ini akibat kurangnya kasih sayang orang
tua.Disini saya mempunyai salah satu siswa yang bernama
IRAWAN

masalahnya

anak

ini

adalah,

setiap

saya

memberikan materi dia selalu diam seperti orang yang
memperhatikan tetapi sewaktu saya memberikan soal anak
ini tidak bisa menjawab dia hanya diam dan tersenyum lalu
saya bingung, kemudian temen-temennya ngomong ke saya
kalau BIAN ini sering melamun tapi kadang kala kalau
bertingkah sukanya mukul teman lalu saya kaget,setelah
saya tau dari anak-anak, saya kemudian bertanya kepada
guru BK yang kenapa tidak di tindak lanjuti masalah ini dan
tidak lupa pula saya Tanya kepada wali kelasnya kenapa
dengan anak ini dan apa alas an dia di naikkan kelas
,ternyata semua itu di akibatkan karna usianya yang sudah
terlalu lebih dari normalnya anak sekolah dasar dan sudah
tiga kali tidak naik kelas itulah yang jadi pertimbangan
semua guru di madrasah kami , dia sulit sekali mau

memperhatikan guru di saat menjelaskan materi,bahkan
dalam hal yang sangat kecil seperti membaca diapun sampai
saat ini saya tes dengan cara, saya bawak dia ke ruangan
lain untuk melatihnya dan terus melatihnya dengan pelanpelan memperkenalkan huruf vocal,abjad dan mengajar dia
mengeja huruf dua-dua , kalau soal menulis dia bisa,
insyaallah mungkin dengan jalan pelan-pelan anak ini pasti
bisa Karena didalam hal belajar tidak ada kata terlambat ,
saya masih
terlambat

ingat pesan guru sayatidak ada kata-kata

jika

kita

mau

belajar

dan

jika

ada

yang

mengajarkan, “ yang namanya anak,apalagi anak itu tidak
bisa membaca, kita sebagai guru harus sabar,tekun dan
jangan cepat menyerah”.itu sebabnya sampai sekarang
tetap

saya

bimbing

,Alhamdulillah

,saya

tidak

sia-sia

mengajarnya karena sudah banyak huruf yang dia bisa,
malah dia sudah bisa mengeja dua huruf-dua huruf.kita
sebagai guru sekaligus orang tua mereka hanya bisa
berusaha membimbing ,melatih dan terus melatih sampai
anak itu bisa ,jika berhasil dan anak itu bisa, maka kita
menjadi bangga sebagai gurunya ,dan bukan kita saja yang
bangga tapi semua baik orang tua maupun rekan-rekan guru
yang ada di sekolah. mendidik anak

itu bukan dengan

menggunakan kekerasan tetapi kata-kata

yang lemah

lembut ,dan terus di bimbing, kalau dengan jalan yang ini
sudah dilakukan sebagai orang tua maupun guru kita hanya
pasrah dan berdo’a dan terus berusaha semoga apa yang
menjadi misi kita di madrasah bias benar-benar terlaksana
dengan sibaik -baiknya.
C. KIAT-KIAT UNTUK MENGHADAPINYA
1. Kiat-kiat yang sudah saya lakukan sebagai guru
adalah : membimbing,mendidik,melatih, mengajar,dan
mengajaknya untuk menjadi anak yang cerdas ,dan
tidak terbelakang dari teman-teman yang lain karena

kita sebagai seorang pendidik sepatutnya menjadi
tauladan

bagi

anak

didik

kita

,

baik

cara

kita

mendidik,membimbing, dan mengajar otomatis anak itu
akan menjadi anak yang biak pula, anak seperti inilah
sepatutnya kita rangkul ,kita Tanya kenapa,apa maunya
,apa penyebabnya sehingga anak itu begini,bukan kita
mengenyampingkannya ,kalau kita sudah berbuat dan
memberikan yang terbaik kepada anak didik kita dan
hasilnya begitu-gitu aja mungkin faktor keturunannya
yang sudah begitu/sudah merupakan bagian mereka
dari yang kuasa menentu segalanya.
2. Yang akan saya lakukan sebagai guru adalah:
saya akan berusaha semampu saya agar mereka anak –
anak didik saya bias berhasil dengan baik, mungkin
juga

dengan

memberikan

cara
sedikit

memanggil

orang

pandangan

dan

tuanya
saran

dan

bahwa

mendidik anak itu bukan hanya kita lepas pada
tanggung jawab guru saja namun yang lebih utama
adalah didikan dan perhatian dari orang tua mendidik
juga di rumah sebab waktu anak lebih banyak bersama
orang tuanya jadi sebagai orang tua tidak boleh lepas
kontrol pada anak.agar benar-benar menjadi anak yang
bisa kita banggakan sebagai anak yang cerdas dan
berguna bagi agama nusa dan bangsa.

D.KESIMPULAN
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
keseluruhan proses identifikasi anak dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, guru perlu diberikan bekal-bekal
yang cukup terutama dalam bidang pengetahuan
keterampilan

yang

diperlukan

untuk

mencapai

dan
tujuan

pendidikan (guru harus benar-benar mempunyai potensi
sebagai guru).
Guru di sekolah merupakan sumber informasi tentang
peserta didiknya . Informasi tersebut tidak hanya berupa
hasil belajar yang di peroleh anak, tetapi juga kebiasaan –
kebiasaan belajar anak di sekolah, serta gejala-gejala
kesulitan yang di hadapi selama belajar di sekolah.Dalam
kaitan ini tugas guru yang pertama-tama adalah menandai
anak-anak yang berindikasi bermasalah dalam belajar.
Anak-anak yang bermasalah dikelompokkan tersendiri
,dipilah-pilah mana yang dapat dilayani sendiri oleh guru dan
mana yang memerlukan bantuan pelayanan melalui orang
tua, serta mana yang memerlukan pelayanan khusus oleh
tenaga professional yang lain. Jadi, di sini guru tidak
melayani keseluruhan masalah anak. Guru hanya berfungsi
sebagai

media

informasi

dan

konsultasi

anak

untuk

mendapatkan bantuan pelayanan yang sesuai oleh pihak –
pihak yang bertanggung jawab kepada pendidikan.