Rekayasa Ide Teknik Pondasi jurusan

CRITICAL JURNAL REVIEW

Oleh :
KELOMPOK 3
Arishak Novanse Ginting
Chelta May Limbong
Elsa Afriani Lubis
Hendra Fahrozi
Hilman Suhada
Irhan
Poltak Siboro
Sakinatun Najmi Sibarani

515111042

Trifandi Simanjuntak
Zihan Manullang
Al Muharram Lubis
Dosen Pengampu
Dr.Nahesson H Panjaitan, S.T. M.T.


PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

PENGARUH LAPISAN TANAH LEMPUNG, GRAVELLY SAND, PASIR DAN
CAMPURAN TANAH LEMPUNG GRAVELLY SAND TERHADAP
PENURUNAN TIANG PANCANG
RINGKASAN
Semua konstruksi yang dibangun dan bertumpu pada tanah harus bertumpu
pada pondasi. Secara umum, pondasi dibagi dua, yaitu pondasi dangkal (shallow
foundation) dan pondasi dalam (deep foundation). Jenis pondasi dalam terbagi
menjadi dua, yaitu pondasi tiang dan pondasi bor. Pondasi tiang pancang merupakan
bagian dari jenis pondasi dalam yang banyak digunakan. Jenis tanah lempung (clay)
dengan tanah keras yang terletak pada kedalaman yang dalam dan apabila beban
yang harus dipikul pondasi besar sangat cocok digunakan pondasi tiang pancang
sebagai pilihan dalam kontruksi bangunan. Analisis kapasitas dukung dan penurunan
pondasi tiang pancang sangatlah penting dalam perencanaan dan kestabilan
konstruksi bangunan berlantai, terlebih dengan menghindari bahaya penurunan yang
besar dan penurunan yang tidak seragam pada pondasi tiang pancang gedung.

Kesalahan dalam penganalisaan pondasi dapat menyebabkan keruntuhan (failure)
terhadap bangunan di atasnya, oleh karena itu dalam merencanakan pondasi harus
hati-hati dan diperlukan ketelitian yang tinggi.
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan perbandingan penurunan
pondasi pada beberapa jenis tanah, yaitu : tanah lempung, pasir berkerikil (gravelly
sand), pasir dan tanah lempung di campur gravelly sand dengan menggunakan
replika pondasi tiang pancang sederhana, Sedangkan analisa perbandingan kecepatan
penurunan pondasi tiang pancang diamati dengan menggunakan stopwatch.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan waktu
penurunan tiang pancang pada jenis tanah yang berbeda dan pengaruh tiang pancang
terhadap lapisan tanah lempung, pasir, dan Gravelly Sand (pasir berkerikil) bila
mendapat beban.
Penelitian ini akan dilakukan di Jalan Durung, Gg.Mulio. Percobaan ini
dilakukan mulai tanggal 30 November - 03 Desember 2016, yang meliputi pengujian
perbandingan penurunan pondasi tiang pancang pada tanah lempung asli, pasir, pasir
berkerikil (gravelly sand) dan tanah lempung asli di tambah gravelly sand.

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pondasi merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu bangunan, apakah
itu gedung tinggi, jembatan maupun bangunan industri karena pondasi sebagai dasar
penahan beban terdasar dari suatu konstruksi. Meskipun bangunan atas telah
direncanakan dengan baik dan dapat dilakukan pengawasan serta pelaksanaan yang
baik pula, tetapi akan mengalami kegagalan bila sistem pondasinya jelek. Untuk itu,
pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan.
Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum
digunakan. Pondasi tiang pancang adalah bagian konstruksi yang berfungsi untuk
mentransmisikan beban-beban pada lapisan tanah atau beban-beban dari konstruksi
yang berdaya dukung kecil ke lapisan tanah yang lebih dalam dengan daya dukung
yang lebih besar. Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan
apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak memiliki daya dukung
(Bearing Capacity) yang cukup memikul berat bangunan dan beban yang bekerja
padanya (Sardjono Hs, 1998).
Pada waktu tiang dibebani, tiang akan mengalami pemendekan dan tanah
disekitarnya akan mengalami penurunan. Penurunan dibedakan menjadi 2 (dua)
penurunan pondasi tiang tunggal dan penurunan pondasi tiang kelompok. Beberapa
hal yang perlu diketahui mengenai penurunan yaitu besarnya penurunan akan terjadi
dan kecepatan penurunan (Hardiyatmo, 2010). Untuk mengetahui respon struktur
pondasi tiang pancang, dapat dilakukan dengan serangkaian test pembebanan

(loading test) secara eksperimental. Pada penelitian ini akan dilakukan pembebanan
secara vertikal pada replika pondasi tiang pancang sederhana untuk mengetahui
perbandingan penurunan pondasi pada jenis tanah yang berbeda.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh tiang
pancang terhadap lapisan tanah lempung, pasir, dan Gravelly Sand (pasir berkerikil )
bila mendapat beban dan untuk mengetahui perbandingan waktu penurunan tiang
pancang pada jenis tanah yang berbeda.

BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN (GAMBARAN UMUM)
Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui perbandingan kecepatan
penurunan tanah pada pondasi tiang pancang akibat tanah lempung asli, pasir, pasir
berkerikil (Gravelly Sand) dan campuran tanah lempung di tambah Gravelly Sand
dengan menggunakan replika pondasi tiang pancang sederhana. Tiang pancang
terdiri dari 3 tiang dengan diameter 8 dan tinggi 15 cm. Alat penghubung beban
dengan kelompok tiang (frame) plat besi tipis 15 cm x 15 cm yang berfungsi sebagai
media penyalur beban vertikal terhadap kelompok tiang pancang.

Gazmbar 1.1. Desain Replika Pondasi Tiang Pancang

Jenis pembebanan adalah pembebanan statis yang terbuat wadah kosong yang
diisi dengan air. Tinggi wadah kosong 24,8 cm dan lebar 14,9 cm. Sedangkan wadah
tempat penampung tanah memiliki tinggi 27 cm dengan lebar 24,8 cm.

Gambar 1.2. Desain Beban dari Wadah diisi air

Material tanah (tanah lempung asli, pasir, pasir berkerikil (Gravelly Sand),
dan tanah lempung asli + Gravelly Sand) di masukkan kedalam kotak percobaan
berupa toples transparan 27 cm x 24,8 cm dengan cara didorong dengan tangan
samsecara perlahan sampai kotak percobaan terisi penuh dengan tanah.

Setelah permukaan tanah padat dengan tanah, ratakan permukaan tanah untuk
mencegah penurunan replika pondasi tiang pancang yang tidak merata. Kemudian
replika pondasi di letakkan ditengah-tengah wadah yang berisi variabel tanah
(1,2,3,4) sambil pinggirannya di tahan. Letakkan wadah kosong A di atas pelat
kemudian isi dengan air. Kemudian tutup dan letakkan wadah kosong B di atas
wadah A dan isi lagi dengan air.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Metode yang dilakukan dalam percobaan ini adalah dengan menggunakan
metode Studi literature dimana penelitian ini berdasarkan teori yang sudah ada dan
umum digunakan dalam teknik pondasi.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jalan Durung, Gg.Mulio. Percobaan ini dilakukan
mulai tanggal 30 November - 03 Desember 2016.
A. Peralatan Kerja dan Bahan Uji
Bahan Uji :
 Tanah Lempung Asli
 Pasir
 Gravel Sand (pasir kerikil)







Besi Tulangan diameter 8, tinggi 15 cm. (3 buah)
Toples Transparan

Plat Tipis
Wadah Penampung Air
Air

Peralatan Kerja :
 Penggaris
B. Langkah kerja :
A. Variabel 1 - Penurunan Pondasi Pada Tanah Lempung Asli
 Siapkan Toples transparan, kemudian isi wadah tersebut dengan tanah
lempung asli.
 Isi toples dengan tanah perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada
masing-masing lapisan. Isi dengan tanah lempung sampai toples penuh dan
permukaannya rata.
 Siapkan Wadah penampung air dan Air sebagai pengisi wadah.
 Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.
 Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya.
Pastikan permukaan tanah rata dan padat untuk menghindari kemungkinan
pondasi tidak seimbang penurunannya.
 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch
bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.

 Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat
menyentuh permukaan tanah.
 Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan
bebannya.
 Rekap hasil penurunan pada variabel 1 untuk dibandingkan.
B. Variabel 2 - Penurunan Pondasi pada Pasir
 Bersihkan sisa tanah lempung pada toples yang telah digunakan tadi.
 Kemudian isi toples dengan pasir perlapisan sebanyak 4 lapisan dan padatkan
pada masing-masing lapisan. Isi dengan pasir sampai toples penuh dan
permukaannya rata.
 Siapkan wadah penampung air dan air sebagai pengisi wadah.
 Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.

 Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya.
Pastikan permukaan pasir padat untuk menghindari kemungkinan penurunan
pondasi tidak seimbang.
 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi.
 Hidupkan Stopwatch
 bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.
 Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat

menyentuh permukaan pasir.
 Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan
bebannya.
 Rekap hasil penurunan pada variabel 2 untuk dibandingkan.
C. Variabel 3 - Penurunan Pondasi pada Pasir berkerikil (Gravelly Sand)
 Bersihkan sisa pasir pada toples yang telah digunakan tadi.
 Kemudian isi toples dengan pasir berkerikil (Gravelly Sand) perlapisan
sebanyak 4 lapisan dan padatkan pada masing-masing lapisan. Isi sampai
toples penuh dan permukaannya rata.
 Siapkan wadah penampung air dan air sebagai pengisi wadah.
 Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.
 Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya.
Pastikan permukaan gravelly sand padat untuk menghindari kemungkinan
penurunan pondasi tidak seimbang.
 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch
bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.
 Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat
menyentuh permukaan gravelly sand.
 Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan
bebannya.

 Rekap hasil penurunan pada variabel 3 untuk dibandingkan.
D. Variabel 4 - Penurunan Pondasi pada tanah lempung asli + Gravelly Sand
 Bersihkan sisa pasir pada toples yang telah digunakan tadi.
 Campur tanah lempung asli dengan pasir berkerikil (Gravelly Sand)
 Kemudian isi toples dengan campuran tersebut perlapisan sebanyak 4 lapisan
dan padatkan pada masing-masing lapisan. Isi sampai toples penuh dan
permukaannya rata.
 Siapkan wadah penampung air dan air sebagai pengisi wadah.
 Siapkan Stopwatch untuk menghitung kecepatan penurunan pondasi.

 Letakkan replika pondasi ditengah-tengah toples dan tahan pinggirannya.
Pastikan permukaan pasir padat untuk menghindari kemungkinan penurunan
pondasi tidak seimbang.
 Letakkan wadah kosong diatas plat replika pondasi. Hidupkan Stopwatch
bersamaan dengan di masukkannya air kedalam wadah kosong.
 Perhatikan penurunan pondasi, tambahkan beban sebanyaknya sampai plat
menyentuh permukaan tanah lempung campuran.
 Hentikan stopwatch kemudian catat waktu penurunannya dan perbandingan
bebannya.
 Rekap hasil penurunan pada variabel 4 untuk dibandingkan.